Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PEREKONOMIAN INDONESIA
Upaya Rumah Tangga Home Industri Menutupi Biaya Masa Pandemi
Covid-19

DISUSUN OLEH :
Tri Andrea Kristi (18403989)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA


PONTIANAK
Kata Pengantar
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul: “UPAYA RUMAH TANGGA HOME
INDUSTRI MENUTUPI BIAYA MASA PANDEMI COVID-19”.
Penulis menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk
itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah
ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis
telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga
dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati
menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................
Daftar Isi..........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................................
C. Tujuan.........................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Virus Covid-19...........................................................................................
B. Upaya Rumah Tangga Home Industri menutupi biaya masa Covid-19.....
C. Krisis Ekonomi...........................................................................................
D. Mortalitas....................................................................................................
BAB III PEMBAHASAN
A. Upaya Rumah Tangga Home Industri menutupi biaya masa Covid-19.....
B. Upaya Pemerintah dalam Menangani Krisis Ekonomi Saat Pandemi
COVID-19...................................................................................................
BAB IV PENUTUP
Kesimpulan......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Baru-baru ini Indonesia digemparkan dengan berita menyebarnya
sebuahvirus yang berasal dari China. Virus merupakan sebuah bahasa yang
berasaldari Yunani yaitu Venom yang berarti racun dan dapat dengan cepat
menularke tubuh manusia dengan berbagai cara. Virus yang berasal dari China
inidikenal dengan nama Coronavirus. Coronavirus merupakan salah satu
virusyang serupa dengan common cold atau pilek yang dapat
menyebabkanpenyakit ringan hingga serius. Sedangkan virus yang menggegerkan
di NegaraIndonesia yang berasal dari China merupakan Virus Corona. Virus
corona baruditemukan menyebabkan penyakit coronavirus Covid-19. Covid-
19 inimerupakan penyakit menular dan baru diketahui ketika wabah ini dimulai
dariWuhan, China pada bulan Desember 2019.
Virus ini merupakan virus yang berasal dari hewan seperti kelelawar yang
ditularkan kemanusia di Kota Wuhan, China dimana akibat dari masyarakat
disana yang gemar memakan makanan-makanan yang tidak lazim untuk
dimakan seperti kelelawar tersebut. Virus ini pun akhirnya menyebar
hinggaseluruh dunia bahkan indonesia. World Health Organization (WHO)
telahmenetapkan bahwa Covid-19 atau coronavirus ini merupakan pandemi
yangtelah menyebar ke seluruh dunia. Ini adalah virus pertama yang
sampai menyebar ke seluruh penjuru dunia dan menyebabkan banyak
permasalahan seperti sosial, ekonomi dan menyebabkan kenaikan mortalitas
(kematian) pada masyarakat. Virus ini menyebar dengan sangat serta gejala
yang dirasakan umumnya adalah demam, kelelahan dan batuk kering. Gejala
yang dirasakan biasanya ringan dan mulai secara bertahap, pemerintah
mengatakan gejalaCovid-19 ini dinyatakan positif setelah 14 hari.
Dengan munculnya Covid-19 pemerintah Indonesia mulai
menegaskan bahwa masyarakat di himbau untuk tidak melakukan aktivitas di luar
rumah upaya ,untuk menghindari meningkatnya penyebaran Covid-19. Cara
yang dilakukan pemerintah adalah dengan melakukan social distancing dan
PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar. Untuk saat ini masyarakat Indonesia
sudah mulai mengikuti dan mematuhi perintah yang diberikan
pemerintah meskipun masih banyak orang-orang yang belum bisa mematuhinya.
Akan tetapi dari kebijakan tersebut dan akibat dari pandemi virus
inimuncul permasalahan yang dirasakan dari berbagai kalangan baik
kalanganatas, menengah dan bawah. Namun, tentu saja kalangan bawah
merasakandampak yang begitu besar, pasalnya mereka menjadi kesulitan dalam
mencari nafkah dan kesulitan untuk mendapatkan alat pencegahan Covid-19
seperti handsanitizer dan masker sehingga mereka mudah terkena virus
sehingga menyebebakan kematian. Pemerintah pun berupaya semaksimal mungkin
agar bisa menangani pasien-pasien Covid-19 dengan baik dan juga
memberikan alat pencegahan kepada kalangan bawah.
Selain itu kondisi saat ini dimana Indonesia sebagai negara yang memiliki
bonus demografi yang seharusnya sedang dalam kondisi membangun sebuah
kekuatan ekonomi yang sangat besar harus mengalami keterlambatan ekonomi
akibat dari wabah virus ini dimana, kondisi saat ini membuat perekonomian
negara menjadi terganggu. Selain itu adanya program PSBB serta program
Physical Distancing diberbagai daerah sebagai langkah negara dalam
mencegah penularan virus tersebut ternyata memiliki dampak yang buruk
dalam segi pertumbuhan ekonomi.
Dimana kodisi saat ini secara tidak langsung membuat para Rumah Tangga
Home Industri dan para pengusaha kecil lainnya menjadi tergangu, serta
berkurangnya atau melambatnya laju ekonomi. Hal ini terjadi akibat dari sulitnya
masuk ekspor impor dari luar akibat pengaruh wabah virus ini. Selain itu
banyaknya tenaga kerja produktif yang harus mengalami putus hubungan kerja
akibat dari kondisi saat ini yang membuat berbagai bidang khususnya industri
mengalami penurunan penjualan dan permintaan pasar seperti industri
tekstiel dan industri garme dalam basis pembuatan pakaian secara masal.
Banyaknya yang mengalami pemutusan hubungan kerja ini membuat tingginya
jumlah angka pengangguran.
Hal ini lah yang mennjadi ancaman bagi para Rumah Tangga Home
Industri dan para usaha menengah bawah di Indonesia dimana pertumbuhan
ekonomi yang telah mengalami pelambatan ditambah kurangnya laju ekspor
impor serta banyaknya pengangguran dan penuhnya kebutuhan medis
dalam rangka mengatasi permasalahan virus corona membuat sebuah
masalah bari di negeri ini. Sebagai Negara berkembang masih banyak sekali
masyarakat Indonesia yang mengalami kesusahan akibat dari Covid-19. Apalagi
para pedagang kecil seperti Rumah Tangga Home Industri, Pedagang kaki lima,
dan para pedagang kecil lainnya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Upaya Rumah Tangga Home Industri menutupi biaya masa
Covid-19 ?
2. Bagaimana upaya pemerintah dalam menangani krisis ekonomi padasaat
pandemi covid-19 ?
C. Tujuan
1. Mengetahui bagaimana upaya Rumah Tangga Home Industri menutupi
biaya ditengah ancaman penyebaran virus Covid-19
2. Mengetahui peran pemerintah dalam menangani krisis ekonomi
saatpandemi Covid-19
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Virus Covid-19
Virus merupakan sebuah partikel yang masih belum diketahui dan
dibicarakan statusnya apakah ia termasuk makhluk hidup atau benda
mati.Dikatakan makhluk hidup karena virus dapat memperbanyak diri dalam
tubuhdan dikatakan benda mati karena virus dapat dikristalkan. Para ahli
biologi menetapkan bahwa virus merupakan organisme non-seluler karena ia
tidak mempunyai kelengkapan seperti sitoplasma, organel sel dan tidak
bisa membelah diri sendiri. Ada beberapa tokoh telah melakukan penemuan virus
pertamanya seperti Dmitri Ivanovski (1892, Rusia) mengatakan bahwa
iamencoba menyaring getah tanaman yang sakit dengan filter bakteri sebelum
disemprotkan ke tanaman sehat. Hasilnya, tanaman sehat tetap tertular.
Ia menyimpulkan bahwa ada partikel yang lebih kecil lagi dari bakteri yang lolos
saringan yang menularkan penyakit.
Hal tersebut menyatakan bahwa virus berupa bakteri yang sangat kecil
sehingga keberadaannya sangat sulit untuk dijangkau bahkan ia masih dapatlolos
meskipun sudah diberikan disinfektan. Virus mempunyai bentuk yangberbeda-
beda seperti ada yang berbentuk bulat, oval,memanjang, silindaris dan ada juga
berbentuk T. Variasinya pun bermacam-macam dari segi ukuran,bentuk dan
komposisi kimiawinya. Untuk melihat virus harus menggunakan mikrosop
elektron sebab virus ukurannya sangat kecil dibanding bakteri danberkisar dari
0,02 mikrometer sampai 0,3 mikrometer.
Dalam proses perkembangbiakan virus membutuhkan metabolisme sel
penjamur untuk membantu penggabungan virus lainnya. Sehingga virus dapat
berkembangbiak dengan cepat didalam tubuh inang. Virus sendiri tidak melulu
dapat menimbulkan penyakit di dalam tubuh akan tetapi ada virus yang
memiliki peran mikroorganisme yang menguntungkan dan ada yang
merugikan. Virus yang menguntungkan bagi tubuh adalah virus yang berperan
penting dalam rekayasa genetika karena dapat digunakan sebagai penggantigen
(reproduksi DNA yang secara genetis identik). Misalnya virus yang
digunakan dalam terapi gen terhadap manusia guna menyembuhkan penyakitgen
(penyakit bawaan sejak lahir) seperti diabetes dan kanker. Sedangkan virus yang
merugikan adalah virus yang dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit pada
makhluk hidup seperti manusia, tumbuhan dan hewan. Virus yang merugikan
dan dapat menyebabkan penyakit adalah virus hepatitis, virushepatitis A (HAV),
Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan sebagainya.
Dalam penyebarannya virus dapat menyebar melalui berbagai jaringan :
 Melalui saluran pernafasan
 Melalui saluran pencernaan
 Melalui kulit
 Melalui plasenta
Covid-19 atau Coronavirus Disease 2019 adalah penyakit baru yang dapat
menyebabkan gangguan pernapasan dan radang paru. Covid-19 disebabkan
oleh infeksi Severse Acute Respritory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2).
Coronavirus pertama kali di temukan di Wuhan, China tepatnya di pasarhewan
Huanan, Wuhan. Umumnya masyarakat Wuhan terbiasa mengkonsumsi daging
hewan liar, mereka bahkan menjual hewan tersebut dalam kondisi hidup
sehingga dari mengkonsumsi daging hewan liar tersebut masyarakat Wuhan
mengalami gejala yang akhirnya dinyatakan positif coronavirus. Sebabcoronavirus
awalnya menular dari hewan ke manusia namun kemudian diketahui
bahwa coronavirus juga menular dari manusia ke manusia. Awal mulanya
kemunculan coronavirus diduga merupakan penyakit pneumonia karena
memiliki gejala yang sama seperti flu pada umumnya. Akan tetapi virus corona
ini mampu berkembang sangat cepat sehingga mengakibatkan infeksi lebih
parah dan gagal organ.
Gejala yang dimunculkan umumnya sangat beragam seperti batuk,
pilek,nyeri tenggorokan, nyeri otot, nyeri kepala dan yang sangat parah
adalah pneumonia atau sepsis. Sehingga coronavirus diartikan sebagai
kumpulan virus yang bisa menginfeksi system pernapasan. Selain disebabkan oleh
virus SARS ditemukan juga virus penyebab lainnya yaitu virus MERS atau
Middle-East Respritory Syndrome, kedua virus itu termasuk kedalam kelompok
virus yang sama yaitu coronavirus. Covid-19 dengan SARS dan MERS memiliki
perbedaan yaitu kecepatan penyebaran dan keparahan gejala yang
ditimbulkan. Virus ini dapat menyebar ke siapa saja, akan tetapi akan sangat
berbahaya jika coronavirus terjadi pada orang yang lanjut usia, ibu hamil dan orang
yang memiliki penyakit tertentu seperti perokok, asma, kanker dan tentusaja pada
orang yang memiliki imunitas tubuh yang lemah.
Karena coronavirus ini mudah menyebar dan menginfeksi
siapapun,bahkan tenaga medis pun dapat dengan sangat mudah terinfeksi
coronavirus yang ditularkan dari pasien pengidap coronavirus diperlukannya
APD untuk para tenaga medis agar mereka terhindar dari penyakit coronavirus
tersebut. Dalam melakukan pemeriksaan kepada orang-orang yang
dianggap mengidap coronavirus para tenaga medis melakukan pemeriksaan
untuk memastikan apakah orang tersebut positif atau tidak, pemeriksaannya
tersebut melalui beberapa test seperti :
 Rapid Test bertujuan sebagai penyaring.
 Swab Tes atau Tes PCR bertujuan untuk mendeteksi virus corona didalam
dahak.
 CT Scan bertujuan untuk mendeteksi infiltrate atau cairan di paru-paru.
Dalam melakukan pencegahan agar tidak terkena coronavirus masyarakat
dianjurkan untuk menghindari factor-factor yang dapat menyebabkan
coronavirus, yaitu dengan :
 Menggunakan Masker
 Menjaga jarak
 Rutin mencuci tangan
 Tidak menyentuh mata, mulut dan hidung sebelum mencuci tangan
 Menjaga kondisi tubuh dengan minum vitaminHindari kontak dengan
penderita covid-19
 Tutup mulut dan hidung ketika bersin dan batukJaga kebersihan rumah
dan lingkungan

B. Upaya Rumah Tangga Home Industri menutupi biaya masa Covid-19


Pandemi Covid-19 memiliki dampak besar pada keberlangsungan bisnis
Usaha Rumah Tangga Home Industri. Berdasarkan hasil survei, sebanyak 96%
pelaku usaha mengaku sudah mengalami dampak negatif Covid-19 terhadap proses
bisnisnya (Sebanyak 1.785 koperasi dan 163.713 pelaku usaha mikro kecil
menengah). Sebanyak 75% di antaranya mengalami dampak penurunan penjualan
yang signifikan. Tak hanya itu, 51% pelaku usaha meyakini kemungkinan besar
bisnis yang dijalankan hanya akan bertahan satu bulan hingga tiga bulan ke depan.
Sebanyak 67% pelaku usaha mengalami ketidakpastian dalam memperoleh akses
dana darurat, dan 75% merasa tidak mengerti bagaimana membuat kebijakan di
masa krisis. Sementara, hanya 13% pelaku usaha yakin, mereka memiliki rencana
penanganan krisis dan menemukan solusi untuk mempertahankan bisnis mereka.
Meski pandemi Covid-19 memunculkan masalah bagi pelaku UMKM/Usaha
Mikro Kecil Menengah, disisi lain ada kesempatan juga yang muncul seperti yang
dilakukan Usaha Rumah Tangga Home Industri mereka memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi, mengingat perdagangan melalui media social semakin
meningkat maka Usaha Rumah Tangga Home Industri memasarkan usaha mereka
melalui media social. Seperti yang kita ketahui, media sosial bukan hanya
digunakan sebagai media komunikasi dan bersosialisasi, melainkan dapat juga
digunakan sebagai media berwirausaha. Sosial media dalam era globalisasi
sekarang ini banyak membawa dampak positif dengan memberi akses bagi orang-
orang yang ingin bekerja secara efektif dan efisien tanpa harus keluar rumah.
Dengan adanya media sosial, selain menguntungkan bagi Usaha Rumah
Tangga Home Industri juga menguntungkan bagi masyarakat. Terhitung sebagian
besar masyarakat berbelanja lewat media sosial, karena menurut mereka berbelanja
lewat sosial media itu mudah dan cepat, selain itu barang-barang yang ditawarkan
tidak kalah dengan barang-barang yang di jual di pasar bebas. Oleh karena itu
sebagian besar produsen menggunakan media social media untuk memasarkan
produk mereka apalagi disaat Covid-19. Media sosial juga dinilai sangat dekat
dengan masyarakat sehingga masyarakat akan lebih mengenal produk tersebut
melalui media sosial.

C. Krisis Ekonomi
Krisis ekonomi yaitu lumpuhnya kegiatan ekonomi karena semakin
banyak perusahaan yang tutup dan meningkatnya jumlah pekerja yang
menganggur. Sebelumnya sekitar tahun 1997-1998 Indonesia pernah
mengalami krisis moneter yang berlangsung cukup lama sehingga
menimbulkan krisis ekonomi yang parah saat itu. Pada saat itu
Indonesia mengalami krisis moneter dikarenakan jatuhnya nilai tukar rupiah
terhadap dollar AS sehingga Bank – Bank mulai kehabisan modal karena
banyaknya kredit yang tertunda. Sehingga Indonesia menjadi negara
paling buruk dibandingkan negara lain.
Pada situasi tersebut tentu menimbulkan dampak yang sangat
burukterhadap roda perekonomian Indonesia dan membawa trauma tersendiri
bagimasyarakat. Indonesia tidak hanya mengalami krisis ekonomi saja tetapi
krisissocial – politik, fenomena saat itu disebut dengan ‘Krisis
Multidimensional’karena berdampak buruk hampir keseluruh sistem Indonesia.
Tahun 2008-2009 terjadi krisis ekonomi global yang dianggap sebagai
krisis finansialter buruk sepanjang sejarah selama 80 tahun terakhir, krisis
tersebut disebutdengan ‘’The Mother of All Crisis’’.

D. Mortalitas
Kematian atau mortalitas merupaka salah satu dari tiga komponen proses
demografi yang berpengaruh terhadap struktur penduduk. Tinggi rendahnya
tingkat mortalitas penduduk di suatu daerah tidak hanya mempengaruhi
pertumbuhan penduduk, tetapi juga merupakan barometer dari tinggi
rendahnya tingkat kesehatan masyarakat di daerah tersebut (Bagus, 2008).
Kematian tidak hanya terjadi pada usia tua akan tetapi kematian dapat
menimpa siapa saja baik muda dan tua. Kematian berkaitan dengan masalah social,
ekonomi, adat istiadat dan masalah lingkungan. Mati ialah peristiwa hilangnya
tanda-tanda kehidupan secara permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah
kelahiran hidup, demikian mati selalu diawali dengan adanya kehidupan. Mati
tidak pernah ada kalau tidak ada kehidupan sedangkan hidup selalu dimulai dengan
lahir hidup (Live Birth) (Bagus, 2008).
Lahir hidup adalah peristiwa keluarnya bayi dari rahim seorang ibu secara
lengkap tanpa memandang lama kehamilan dan setelah perpisahan tersebut terjadi,
bayi bernafas dan memiliki tanda kehidupan seperti detak jantung, gerakan otot
dan lain-lain. Selain lahir hidup ada juga yang namanya lahir mati, lahir mati
adalah peristiwa menghilangnya tanda-tanda kehidupan dari bayi sebelum bayi
tersebut dikeluarkan dari rahim ibunya.
Untuk saat ini tingkat kematian di Indonesia meningkat dikarenakan
menyebarnya virus COVID-19. Orang-orang yang rentan seperti lanjut usi dan
memiliki riwayat penyakit genetis (jantung, asma, kanker) memiliki dampak
yang serius jika terkena COVID-19 dapat menyebabkan kematian.Tidak hanya
lansia atau orang yang memiliki riwayat penyakit saja tetapi orang yang
imunitasnya kurang baik juga dapat menyebabkan kematian ketika
merekaterkena COVID-19. Oleh karena itu pandemi ini sangat
mengkhawatirkan masyarakat Indonesia sebab virus yang memiliki gejala seperti
penyakit pilek ini dapat menyebabkan kematian jika masyarakat menghiraukannya.
Seperti yang diketahui kematian berkaitan dengan masalah ekonomi,
saatpandemi COVID-19 muncul di Indonesia perekonomian pun mulai
terguncangbanyak usaha yang gulung tikar dan pekerja di PHK. Hal
tersebut menyebabkan sebagian masyarakat kehilangan pendapatan sehingga
sulituntuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan adanya permasalahan
tersebuttidak memungkinkan untuk terjadinya kematian.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Upaya Rumah Tangga Home Industri menutupi biaya masa Covid-19
Home industri adalah perusahaan dalam skala kecil, biasanya perusahaan ini
hanya menggunakan satu atau dua rumah sebagai pusat produksi, administrasi dan
pemasaran sekaligus secara bersamaan. Bila dilihat dari modal usaha dan jumlah
tenaga kerja yang diserap tentu lebih sedikit daripada perusahaan-perusahaan besar
pada umumnya. Home industri pada umumnya adalah unit-unit usaha yang
sifatnya lebih tradisional, dalam arti menerapkan sistem organisasi dan manajemen
yang baik seperti lazimnya dalam perusahaan modern, namun tidak ada pembagian
kerja dan sistem pembukuan yang jelas.
Industri rumah tangga atau home industry merupakan suatu peluang usaha
yang mulai bermunculan dalam era Pandemi Covid-19 sekarang karena semakin
sempitnya lapangan kerja yang tersedia. Industri semacam ini dapat dikelola di
dalam rumah sehingga dapat dipantau setiap saat. Usaha kecil semacam ini
dikelola oleh orang-orang yang memiliki hubungan kekerabatan. Modal yang
dibutuhkan usaha ini sedikit dan alat-alat yang digunakan bersifat manual. Industri
rumahan di kota-kota mengalami perkembangan yang besar.
Industri rumahan dalam bidang makanan menjadi salah satu pilihan usaha
yang menarik bagi masyarakat khususnya wirausahawan di kota Pontianak. Hal
tersebut dapat dilihat dari munculnya berbagai produk camilan di daerah ini.
Produk camilan seperti keripik, makanan ringan, dan cemilan yang sedang menjadi
tren di masa kini menjadi peluang usaha bagi usaha rumahan. Bahkan cemilan
yang menjadi tren dikalangan anak muda menjadi ikon kuliner atau oleh-oleh
yang khas dari Pontianak. Peningkatan jumlah usaha kecil di bidang makanan ini
disebabkan seiring berjalanya social distencing di kota Pontianak.
Pada saat pandemic Covid-19 dan PSBB para Usaha Industri Home
menjadikan media social sebagai peluang untuk memasarkan produknya. Ini
menjadi peluang besar bagi mereka untuk menutupi biaya kebutuhan pada saat
ekonomi menurun dikarenakan adanya Covid-19. Bisnis secara daring tentu
menguntungkan selama pandemi, karena kita diwajibkan untuk melakukan
physical distancing. Selain itu, informasi mudah menyebar di media sosial, itu
namanya pemasaran atau iklan secara gratis Strategi komunikasi pemasaran media
online adalah melakukan aktivitas pemasaran dengan menggunakan semua fasilitas
yang disediakan oleh internet dengan tujuan meningkatkan hasil penjualan dan
menjalin komunikasi yang lebih baik kepada pelanggan. Pemasaran dengan
internet pada dasarnya memiliki konsep yang sama, walaupun menggunakan
sarana yang berbeda-beda. Oleh sebab itu aktivitas pemasaran dilakukan tetap
berpedoman pada market, produk, website, trafik dan kredibilitas.

B. Upaya Pemerintah dalam Menangani Krisis Ekonomi Saat Pandemi


COVID-19
Salah satu upaya pemerintah untuk menghadapi era bonus demografi ini
melalui pemerataan pendidikan dasar bagi seluruh penduduk Indonesia dengan
memberikan beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan
(LPDP)sebesar 1,3 Triliun. Pemerataan akses pendidikan dasar terutama
bagi penduduk yang ada di pelosok dan kurang mampu secara tidak langsung akan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Selain itu
dicanangkannya pendidikan kependudukan oleh Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan menjadi salah satu upaya untuk memberikan pengetahuan,
kesadaran, dan tingkah laku tentang komponen-komponendalam demografi
dan kependudukan. Dengan mengetahui, setidaknyapenduduk usia non
produktif (penduduk usia sekolah sampai 15 tahun)menjadi sadar dan
akhirnya akan mempengaruhi perilaku mereka yang serba bertanggung jawab
terhadap pertambahan penduduk di Indonesia.
Akan tetapi saat ini seluruh dunia bahkan Negara Indonesia
sedang dihadapi dengan isu penyebaran wabah virus corona, dimana wabah ini
telah mengancam pertumbuhan ekonomi dunia bahwa Indonesia. Oleh karena
inisebagai sebuah negara yang sedang merancang pembangunan
ekonominya melalui bonus demografi, Indonesia harus segera membuat
langkan atau skenario guna dapat mengatasi masalah pandemi corona. Karena
tidak dapat dipungkiri bahwa ditengah pandemi virus ini dibutuhkan langkah yang
tepatguna mengatasi masalah ekonomi dinegara ini. Berbagai kebijakan perlu
dibuat dan dilakukan oleh Indonesia guna dapat mampu menekan angka stabilitas
ekonomi di Indonesia. Pada saat ini dimana Indonesia sedang di hadapkan oleh
krisis ekonomi akibat lambatnya laju pertumbuhan ekonomi serta
banyaknya masyarakat yang bekerja terpaksa dirumahkan akibat banyaknya
lapangan pekerjaan yang tutup sementara akibat masalah pandemi ini maka
pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan bersamaan dengan kebijakan
yang dikeluarkan oleh pemerintah daerahkhususnya daerah yang saat ini
menjalankan kebijakan PSBB guna menanggulangi penyebaran virus tersebut.
Ketiga, pemerintah pusat serta pemerintah daerah menjamin ketersediaan
bahan pokok, diikuti dengan memastikan terjaganya daya beli
masyarakat,terutama masyarakat lapisan bawah. Bantu para buruh, pekerja harian,
petani,nelayan, dan pelaku usaha mikro dan kecil agar daya belinya terjaga.
Salahsatunya seperti halnya yang dilakukan di Provinsi Jawa Barat
dimana pemerintah derah mebagikan logistik kepada setiap masyarakat
yang membutuhkan ditengah wabah virus COVID-19. ujar Jokowi.
Keempat, pemerintah mendorong program Padat Karya Tunai diperbanyak
dan dilipat gandakan, dengan catatan harus diikuti dengan kepatuhan
terhadap protokol pencegahan virus corona, yaitu menjaga jarak aman satu sama
lain.selain itu pemerintah juga mengeluarkan kebijakan melaui kartu
prakerja sebagai salah satu upaya dalam mengatasi masalah ditengan
penyebaran ekonomi, walaupun kebijakan ini dirasa tidak sesuai dengan
fungsi dari dibuatnya kebijakan ini pada awal masa kampanye presiden.
Kelima, pemerintah memberikan tambahan sebesar Rp 50.000 pada
pemegang kartu sembako murah selama enam bulan. Dengan demikian,
peserta kartu sembako akan menerima Rp 200.000 per keluarga per
bulan.Untuk menjalankan alokasi tambahan kartu sembako ini,
pemerintah menganggarkan biaya Rp 4,56 triliun. Keenam, pemerintah
juga membayarkan pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 yang selama ini dibayar
olehwajib pajak (WP) karyawan di industri pengolahan. Alokasi anggaran
yangdisediakan mencapai Rp 8,6 triliun. Ketujuh, Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
memberikan relaksasi kredit di bawah Rp 10 miliar untuk Usaha Mikro Kecildan
Menengah (UMKM). Relaksasi tersebut berupa penurunuan bunga dan
penundaan cicilan selama setahun, baik dari perbankan dan industri keuangan non
bank. Selain itu, penangguhan cicilan selama setahun juga berlaku bagiojek, supir
taksi dan nelayan yang memiliki cicilan kendaraan.
Dari ketuju kebijakan tersebut masih dirasa belum efektif untuk
tetap menekan dampak buruk dari virus corona ini dalam aspek ekonomi.
Indonesia dituntut untuk dapat menciptakan berbagai skenario yang
mungkin dapat digunakan untuk menekan masalah ekonomi ini. Hal ini karena
dampak dari penyebaran virus corona ini tidak diketahui kapan akan berhenti.
Salah satu skenario yang dikeluarkan oleh pemerintah adalah melalui pembuatan
paket kebijakan pariwisata. Kebijakan ini berisi mengenai pemberian paket-
paket pariwisata untuk mencegah dampak terlalu besar terhadap jumlah kunjungan
pariwisata ke Indonesia. Hal ini karena kunjungan itu berpengaruh pada
restoran, hotel, maka kebijakan ini akan memfokuskan kepada daerah-daerahyang
kena dampak langsung itu. Itu dipaket-paket seperti paket pariwisata terkait
diskon pesawat, untuk travel agen, untuk daerah sendiri juga malam ini
formulasinya sedang difinalkan. Akan tetapi kebijakan tersebut menuai kritik
yang keras dari masyarakat dan para akademis serta para pihak pihak kesehatan.
Hal ini karena kebijakan tersebut dapat menimbulkan penyebaran virus covid-19
kesetiap daerah yang memiliki objek wisata. Hal ini akan berdampak fatal
karena dengan biayapaket wisata murah makan banyak masyarakat yang
tergiur dan akan pergiberwisata dan akhirnya dapat menimbulkan masalah baru
yaitu mudahnya penyebaran virus corona dari program tersebut. Sehingga
program ini pun harus segera di respon oleh pemerintah untuk dikaji ulang
agar mencegah terjadinya permasalahan dan kegaduhan di masyarakat.

BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Dengan demikian sebagai Negara yang sedang menghadapi masalah
ekonomi yang menurun dikarenakan pandemic Covid-19 maka para Industri Home
tetap dapat memenuhi kebutuhan hidup dengan cara tetap menjalankan usaha dan
menggunakan media social sebagai tempat pemasaran produknya. Pada saat
pandemic Covid-19 dan PSBB para Usaha Industri Home menjadikan media social
sebagai peluang untuk memasarkan produknya. Ini menjadi peluang besar bagi
mereka untuk menutupi biaya kebutuhan pada saat ekonomi menurun dikarenakan
adanya Covid-19. Bisnis secara daring tentu menguntungkan selama pandemi,
karena kita diwajibkan untuk melakukan physical distancing. Selain itu, informasi
mudah menyebar di media sosial, itu namanya pemasaran atau iklan secara gratis
Strategi komunikasi pemasaran media online adalah melakukan aktivitas
pemasaran dengan menggunakan semua fasilitas yang disediakan oleh internet
dengan tujuan meningkatkan hasil penjualan dan menjalin komunikasi yang lebih
baik kepada pelanggan. Pemasaran dengan internet pada dasarnya memiliki konsep
yang sama, walaupun menggunakan sarana yang berbeda-beda. Oleh sebab itu
aktivitas pemasaran dilakukan tetap berpedoman pada market, produk, website,
trafik dan kredibilitas.

Anda mungkin juga menyukai