I. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
komitmen . . . . .
2
2. PENGERTIAN
II. TEHNIK . . . . .
4
Bahwa dasar penyusunan penuntutan dalam sidang Komisi Kode Etik Polri
dimaksud dibuat berdasarkan fakta-fakta keterangan saksi, keterangan
terduga pelanggar dan alat bukti yang telah digali dan diperoleh oleh komisi
pada proses pemeriksaan dalam persidangan dimaksud.
2. FORMAT PENUNTUTAN
KOPSTUK
“UNTUK KEADILAN”
TUNTUTAN PELANGGARAN KODE ETIK
Nomor: TUT-.... ./ ..... / 20....... / Ro/Subbidwabprof
Yang mulia Ketua dan anggota majelis sidang komisi Kode Etik
yang kami hormati rekan pendamping dan hadirin yang berbahagia
Berdasarkan Berkas Pemeriksaan Pendahuluan Pelanggaran KEPP Nomor:
BP4KEPP/...../....../20...../Ro/Subbidwabprof tanggal ......... 20...... terduga
pelanggar atas nama ........., dan berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam
persidangan KKEP yang dilaksanakan sebanyak ........... kali persidangan pada
tanggal............, telah terungkap fakta-fakta hukum sebagai berikut:
1. keterangan saksi atas nama ............ pada intinya menerangkan saksi pernah
melihat/mendengar/mengalami bahwa terduga pelanggar pernah..................
Terhadap saksi;
2. Barang bukti berupa......... yang diperlihatkan dipersidangan pada intinya
dapat disimpulkan bahwa terduga pelanggar membenarkan bukti tersebut
terkait dengan perbuatan terduga pelanggar yang pernah........ dan
terduga pelanggar membenarkan............;
3. Keterangan Terduga Pelanggar pada intinya terduga pelanggar:
a. membenarkan sebgai anggota Polri dengan jabatan sebagai ...................
dan membenarkan pernah menangani perkara ......... dengan terduga
pelanggar......., pelapor........ sesuai Laporan Polisi.........;
b. membenarkan keterangan para saksi atas nama........ atau membantah
keterangan para saksi atas nama.........;
5
3. SUBSTANSI PENUNTUTAN
d. Surat tuntutan yang dibuat harus jelas, rinci melalui uraian tentang bentuk
pelanggaran, jenis pelanggaran, tempat dan waktu pelanggaran terjadi
tuntutan yang dibuat harus jelas dan pasti pelanggaran telah terjadi dan
hindari terjadinya tuntutan yang keliru pelakunya (error in pesona);
III. PENUTUP . . . . .
7
III. PENUTUP
Demikian naskah ini disusun, semoga bermanfaat bagi para peserta pelatihan
Akreditor Rowabprof Divpropam Polri T.A. 2015.
PENYUSUN