0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
394 tayangan2 halaman
Herpes simpleks adalah infeksi virus herpes simpleks tipe I atau II yang ditandai dengan kelenjar getah bening bengkak dan vesikel berisi cairan di daerah mulut, genital, atau muka. Gejalanya berkisar dari demam, nyeri, hingga ulkus pada kulit. Penatalaksanaannya meliputi obat antivirus seperti asiklovir selama 5 hari untuk infeksi akut atau rekurens.
Herpes simpleks adalah infeksi virus herpes simpleks tipe I atau II yang ditandai dengan kelenjar getah bening bengkak dan vesikel berisi cairan di daerah mulut, genital, atau muka. Gejalanya berkisar dari demam, nyeri, hingga ulkus pada kulit. Penatalaksanaannya meliputi obat antivirus seperti asiklovir selama 5 hari untuk infeksi akut atau rekurens.
Herpes simpleks adalah infeksi virus herpes simpleks tipe I atau II yang ditandai dengan kelenjar getah bening bengkak dan vesikel berisi cairan di daerah mulut, genital, atau muka. Gejalanya berkisar dari demam, nyeri, hingga ulkus pada kulit. Penatalaksanaannya meliputi obat antivirus seperti asiklovir selama 5 hari untuk infeksi akut atau rekurens.
SATU ULU SKM.MKM Nip. 1.Pengertian Herpes simpleks adalah infeksi akut oleh virus herpes simpleks tipe I atau tipe II yang ditandai adanya vesikel berkelompok di atas kulit yang eritematosa di daerah mukokutan. 2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mendiagnosis dan melakukan penatalaksanaan herpes simpleks. 3.Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Satu Ulu no. 440 / /ADMEN /SK /XII /2019. tentang Standar Pelayanan Klinis. 4. Referensi Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer 5. Alat dan Alat : Bahan 1. Stetoskop 2. Tensimeter 3. Jam tangan 4. Infus set 5. abbocath Bahan : Obat yang sesuai, cairan infus D5% 6.Langkah- 1. Definisi : langkah Infeksi akut oleh virus herpes simpleks tipe I atau tipe II yang ditandai adanya vesikel berkelompok di atas kulit yang eritematosa di daerah mukokutan. 2. Gejala Klinis 2.1. Masa inkubasi berkisar 3-7 hari. 2.2. Infeksi primer : berlangsung 3 minggu dan sering ditemukan gejala sistemik seperti demam, malaise, anoreksia, dan pembengkakan kelenjar getah bening regional. Lokasi VHS tipe I di daerah pinggang ke atas terutama mulut dan hidung, biasanya dimulai pada usia anak-anak. Lokasi VHS tipe II di pinggang kebawah terutama genital. Cara hubungan seksual orogenital dapat menyebabkan herpes pada daerah genital yang disebabkan oleh VHS tipe I atau di daerah mulut yang 1 disebabkan VHS tipe II. Lesi berupa vesikel berkelompok di atas kulit yang sembab dan eritematosa, berisi cairan jernih dan kemudian mennjadi seropurulen, dapat menjadi krusta dan kadang mengalami ulserasi yang dangkal.Dapat terjadi infeksi sekunder. 2.3. Infeksi Rekurens: dapat dipicu oleh trauma fisik, trauma psikis, obat-obatan (steroid), menstruasi, atau akibat jenis makanan dan minuman yang merangsang. 2.4. Pada pemeriksaan laboratorium (Tzank) dapat ditemukan sel datia berinti banyak dan badan inklusi intranuklear. 3. Penatalaksanaan 3.1. Asiklovir 5x200mg selama 5 hari. 3.2. Pada infeksi rekurens umunya tidak perlu diobati, dapat diberikan asiklovir krim, jika gejala berat dapat diberikan asiklovir 2x500mg selama 5 hari.
7. Bagan Alir -
8. Hal-hal yang perlu
diperhatikan 9. Unit terkait 1. RuangPemeriksaanUmum. 2. RuangPemeriksaan LANSIA. 3. Ruang MTBS 4. Ruang KIA 10.Dokumen terkait Dokumen Rekam Medis 11.Rekaman Historis Perubahan no Yang di ubah Isi perubahan Tanggal mulai di berlakukan