Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN SUSPEK

COVID-19
:
No. Dokumen SOP/ C7/134/I/2019
:
No. Revisi 01.
SOP :
Tanggal Terbit 02 Januari 2019
:
Halaman 1/3

UPTD Ikhsan Zuarsa


PUSKESMAS NIP.197309181995031001
KALAPANUNGGAL

- No.ICPC : A72 Chickenpox


1. Pengertian
- No. ICD-10 : B01.9 Varicella without complication
- Tingkat Kemampuan : 4A
- Infeksi akut primer oleh virus Varicella zoster yang menyerang kulit dan mukosa
klinis terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit polimorf, terutama berlokasi di bagian
sentral tubuh. Masa inkubasi 14-21 hari. Penularan melalui udara (air-borne) dan
kontak langsung.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penatalaksanaan kasus varisela sesuai
2. Tujuan
standar terapi.

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kalapanunggal Nomor


440/001/SK.C7/PKM-KLP/I/2019 Tentang Kebijakan Layanan Klinis

4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/Menkes/514/2015


Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama

Anamnesis (Subjective)
5. Langkah-
 Apakah terdapat demam, malaise dan sakit kepala ?
Langkah/  Apakah timbul lesi berupa papul eritema yang akan berubah menjadi vesikel ?
 Apakah disertai rasa gatal ?
Prosedur  Apakah terdapat faktor risiko (terjadi pada anak, kontak dengan penderita varisela,
imunodefisiensi) ?
Pemeriksaan (Objective)
Tanda Patognomonis
 Terdapat vesikel yang khas berupa tetesan embun (tear drop)
 Penyebaran terjadi secara sentrifugal
 Vesikel terdapat pada selaput lendir mata, mulut dan saluran napas atas
Pemeriksaan Penunjang
 Pemeriksaan mikroskopik ditemukan sel Tzanck yaitu sel datia berinti banyak
Diagnosis (Assesment)
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Diagnosis Banding
 Variola
 Herpes simpleks disseminate
 Coxsackie virus
 Rickettsia pox
Komplikasi
 Pneumonia
 Ensefalitis
 Pada kehamilan beresiko infeksi intrauterine pada janin menyebabkan varisela
congenital
Penatalaksanaan (Plan)
 Gesekan pada kulit harus dihindari agar vesikel tidak pecah, dilakukan pemberian
nutrisi TKTP, istirahat dan mencegah kontak dengan orang lain
 Gejala prodromal diatasi sesuai indikasi. Hindari Aspirin karena menyebabkan
Reye’s Syndrome
 Bedak Salisil untuk mengurangi rasa gatal
 Obat Antivirus oral :
Asiklovir 5 x 800 mg/hari (Dewasa). 4 x 20 mg/kgBB (anak-anak) dosis max 800
mg, Valasiklovir 3 x 1000 (Dewasa)
Pemberian obat selama 7-10 hari dan efektif diberikan dalam 24 jam pertama
setelah timbul lesi
Konseling
 Varisela merupakan penyalit self limiting disease pada anak imunokompeten
 Pasien harus menjaga kebersihan tubuh karena bisa terjadi infeksi bakteri
sekunder
 Pasien sebaiknya dikarantina untuk mencegah penularan
Kriteria Rujukan
 Terdapat gangguan Imunitas
 Mengalami komplikasi yang berat seperti pneumonia, ensefalitis, dan hepatitis
Prognosis
Paien imnukompeten bonam, sedangkan pasien imunokompromais dubia ad bonam.
6. Diagram Alir
Pasien Datang

Anamnesis :
 Apakah terdapat demam, malaise dan sakit kepala ?
 Apakah timbul lesi berupa papul eritema yang akan berubah
menjadi vesikel ?
 Apakah disertai rasa gatal ?
 Apakah terdapat faktor risiko ?

Pemeriksaan :
 Tanda Patognomonis
- Terdapat vesikel
- Penyebaran sentrifugal
 Pemeriksaan Penunjang :
- Mikroskopik  sel Tranck

Diagnosis :
 Anamnesis dan pemeriksaan fisik

Penatalaksanaan :
 Asiklovir 5 x 800 mg/hari (Dewasa). 4 x 20 mg/kgBB (anak-
anak) dosis max 800 mg, Valasiklovir 3 x 1000 (Dewasa)
 Pemberian obat selama 7-10 hari dan efektif diberikan dalam
24 jam pertama setelah timbul lesi
7. Hal-hal yang
harus
diperhatikan

8. Unit Terkait R. Pemeriksaan Umum, R. Pemeriksaan Lansia, R. Pemeriksaan KIA, Ruang


UGD

9. Dokumen Rekam Medis


Terkait

10. Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan

Historis 1. Tata Naskah Mengikuti 2 Januari 2019


Sesuai SK Prosedur
Perubahan Tata Naskah Pengisian SOP
2018 10 Langkah
2. Referensi KMK No 2 Januari 2019
yang HK.02.02/Menk
digunakan es/514/2015

Anda mungkin juga menyukai