Anda di halaman 1dari 5

INFEKSI PADA UMBILIKUS

No. Dokumen : SOP/ /UKP.


SOP PU/PKM KUNIR
No. Revisi :
Tanggal : 1 JANUARI 2017
Terbit
Jumlah : 3
Halaman
PUSKESMAS
dr. ERMA AGUSTIN
KUNIR NIP. 19710828 200604 2 021

1. Pengertian Infeksi pada umbilikus / tali pusat adalah infeksi yang terjadi
pada tali pusat bayi baru lahir yang ditandai dengan panas,
kemerahan, bengkak dan terdapat pus / nanah.
2. Tujuan Sebagai pedoman petugas dalam menegakkan diagnosis
dan penatalaksanaan infeksi pada umbilikus / tali pusat.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas KUNIR No. 445 / / / 2017
tentang standar layanan klinis
4. Referensi a. Permenkes 75 th 2014 tentang Puskesmas
b. Buku Standart Puskesmas Bina Pelayanan Kesehatan
Dinkes Povinsi Jawa Timur. 2013
c. Permenkes no.5 tahun 2014
d. Permenkes no. 514 tahun 2015
5. Alat dan bahan 1. Alat :
a. Stetoskop
b. Termometer
c. Bengkok
d. Pinset
2. Bahan :
a. Obat
b. Kain kasa
c. Larutan antiseptik ( Klorheksidin atau iodium
povidon 2,5% )
d. Salep antibiotik
e. Handscoon
f. Masker
6. Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesis meliputi keluhan utama,
riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu,
riwayat penyakit keluarga dan riwayat penyakit keluarga.
2. Petugas melakukan pemeriksaan tanda – tanda vital.
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik.
4. Jika terdapat indikasi, petugas melakukan pemeriksaan
penunjang.
5. Petugas menegakkan diagnosis dan / atau diagnosis
banding berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang :
a. Anamnesis
 Keluhan panas, rewel, tidak mau menyusu
 Faktor resiko :
- Imunitas seluler dan hormonal belum sempurna
- Luka umbilikus
- Kulit tipis sehingga mudah lecet
 Faktor predisposisi : pemotongan dan perawatan tali
pusat yang tidak steril
b. Pemeriksaan fisik
 Ada tanda – tanda infeksi di sekitar tali pusat seperti
kemerahan, panas, bengkak, nyeri dan
mengeluarkan pus / nanah yang berbau busuk.
 Infeksi tali pusat lokal atau terbatas : bila kemerahan
dan bengkak terbatas pada daerah kurang dari 1 cm
disekitar pangkal tali pusat.
 Infeksi berat atau meluas : bila kemerahan atau
bengkak pada tali pusat meluas melebihi area 1 cm
atau kulit disekitar tali pusat bayi mengeras dan
memerah serta bayi mengalami pembengkakan
perut.
 Tanda sistemik : demam, takikardia, hipotensi,
letargi, somnolen, ikterus.
c. Pemeriksaan penunjang
6. Penegakan diagnosis
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik. Adanya tanda – tanda infeksi disekitar
umbilikus seperti bengkak, kemerahan dan kekakuan.
Pada keadaan tertentu ada lesi berbentuk impetigo
bullosa.
Diagnosis Banding
 Tali pusat normal dengan akumulasi cairan berbau
busuk tidak ada tanda – tanda infeksi ( pengobatan
cukup dibersihkan dengan alkohol )
 Granuloma-delayed epithelialiation / Granuloma
keterlambatan proses epitelisasi karena kauterisasi
7. Penatalaksanaan
Perawatan Lokal :
a. Pembersihan tali pusat dengan menggunakan
larutan antiseptik ( klorheksidin atau iodium povidon
2,5% ) dengan kain kasa yang bersih delapan kali
sehari sampai tidak ada nanah lagi pada tali pusat.
b. Setelah dibersihkan, tali pusat diolesi salep
antibiotik 3-4 kali sehari.
Perawatan Sistemik :
a. Bila tanpa gejala sistemik, pasien diberikan
antibiotik seperti kloksasilin oral selama lima hari.
b. Bila anak tampak sakit, harus dicek dahulu ada
tidaknya tanda – tanda sepsis. Anak dapat diberikan
antibiotik kombinasi dengan aminoglikosida. Bila
tidak ada perbaikan, pertimbangkan kemungkinan
Meticilin Resistance Staphylococus aureus
( MRSA ). Kontrol kembali bila tidak ada perbaikan
atau ada perluasan tanda – tanda infeksi dan
komplikasi seperti bayi panas, rewel dan mulai tidak
mau makan.
8. Petugas memberikan konseling dan edukasi mengenai
penyakit, tatalaksana, komplikasi dan kontrol teratur.
9. Kriteria rujukan :
a. Bila intake tidak mencukupi dan anak mulai tampak
tanda dehidrasi.
b. Terdapat tanda komplikasi sepsis.
10.Petugas memberikan resep kepada pasien untuk
diserahkan ke sub unit farmasi.
11.Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis,
pemriksaan, diagnosis, terapi dan rujukan yang telah
dilakukan dalam rekam medis untuk kemudian di input
dalam simpus online.
7. Bagan alir
Memanggil pasien Menulis identitas pasien Melakukan anamnesa

Menerima hasil laboratorium dari pasien


Rujuk ke lab bila diperlukan
Pemeriksaan vital sign dan pemeriksaan fisik

Menegakkan diagnosaMengedukasi pasien dan menulis resep


Menyerahkan resep kepada pasien

Menulis hasil pemeriksaan fisik, laboratorium,diagnose dan terapi kedalam RM pasien


Merujuk psn ke IGD bila
Menulis diagnose ke buku rgister rawat jalan. ditemukan tanda
kegawatan

8. Hal-hal yang perlu 1. Perhatikan indikasi rawat inap atau rawat jalan
2. Perhatikan tanda – tanda sepsis
diperhatikan
3. Perhatikan kriteria luka infeksi
9. Unit terkait  Ruang / unit KIA
 UGD
 Ruang Apotek
 Ruang Laboratorium
10. Dokumen terkait  Rekam medis
 Form laboratorium
 Register rawat jalan/rawat inap

11. Rekaman historis


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl mulaidiberlakukan
perubahan

12. Daftar Tilik


INFEKSI PADA UMBILIKUS
No. : SOP/ /UKP. PU/PKM KUNIR
Dokumen
DAFTAR No. Revisi :
TILIK Tanggal : 1 JANUARI 2017
Terbit
PUSKESMAS Jumlah : 2
KUNIR Halaman

Unit :

Nama Petugas :

Tanggal Pelaksanaan :

No Langkah Kegiatan Ya Tidak Tidak


Berlaku
1 Apakah Petugas memanggil pasies sesuai nomor
urut?
2 Apakah Petugas menulis identitas pasien di buku
register?
3 Apakah Petugas melakukan anamnesis meliputi
keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat
penyakit dahulu, riwayat penyakit keluarga dan
riwayat penyakit keluarga?
4
Apakah Petugas melakukan pemeriksaan tanda –
tanda vital?
5
Apakah Petugas melakukan pemeriksaan fisik?
6
Jika terdapat indikasi, apakah petugas melakukan
pemeriksaan penunjang?
7 Apakah Petugas menegakkan diagnosis dan / atau
diagnosis banding berdasarkan hasil anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang?
8 Apakah Petugas melakukan Penegakan diagnosis :
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis
dan pemeriksaan fisik. Adanya tanda – tanda
infeksi disekitar umbilikus seperti bengkak,
kemerahan dan kekakuan. Pada keadaan tertentu
ada lesi berbentuk impetigo bullosa.
Diagnosis Banding
 Tali pusat normal dengan akumulasi cairan
berbau busuk tidak ada tanda – tanda infeksi
( pengobatan cukup dibersihkan dengan
alkohol )
 Granuloma-delayed epithelialiation /
Granuloma keterlambatan proses epitelisasi
karena kauterisasi ?
9 Apakah Petugas memberikan konseling dan edukasi
mengenai penyakit, tatalaksana, komplikasi dan
kontrol teratur?
10 Apakah Petugas melakukan Penatalaksanaan :
Perawatan Lokal :
c. Pembersihan tali pusat dengan
menggunakan larutan antiseptik
( klorheksidin atau iodium povidon 2,5% )
dengan kain kasa yang bersih delapan kali
sehari sampai tidak ada nanah lagi pada tali
pusat.
d. Setelah dibersihkan, tali pusat diolesi salep
antibiotik 3-4 kali sehari.
Perawatan Sistemik :
a. Bila tanpa gejala sistemik, pasien diberikan
antibiotik seperti kloksasilin oral selama lima
hari.
Bila anak tampak sakit, harus dicek dahulu ada
tidaknya tanda – tanda sepsis. Anak dapat diberikan
antibiotik kombinasi dengan aminoglikosida. Bila
tidak ada perbaikan, pertimbangkan kemungkinan
Meticilin Resistance Staphylococus aureus ( MRSA ).
Kontrol kembali bila tidak ada perbaikan atau ada
perluasan tanda – tanda infeksi dan komplikasi
seperti bayi panas, rewel dan mulai tidak mau
makan?
11 Apakah Petugas melakukan rujukan jika :
a. intake tidak mencukupi dan anak mulai tampak
tanda dehidrasi.
b. Terdapat tanda komplikasi sepsis?
12 Apakah Petugas memberikan resep kepada pasien
untuk diserahkan ke sub unit farmasi?
13 Apakah Petugas mendokumentasikan semua hasil
anamnesis, pemriksaan, diagnosis, terapi dan
rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis
untuk kemudian di input dalam simpus online?

CR : …………………………%.

KUNIR, 2017

Audite Pelaksana / Auditor

(……………………..) (……………………..)

Anda mungkin juga menyukai