1. Pengertian Infeksi lokal pada daerah umbilicus yang terutama menyerang
neonates. 2. Tujuan Sebagai acuan petugas untuk penanganan penderita infeksi pada umbilikus dengan baik dan benar. 3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 445/056/II/PKM-TWL/2020 tentang Kebijakan Layanan Klinis 4. Referensi KMK No. HK.01.07/MENKES/1186/2022 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama 5. Prosedur/ 1. Petugas menggunakan APD. Langkah-langkah 2. Petugas melakukan identifikasi pasien. 3. Petugas menanyakan keluhan utama pasien, yaitu adanya nyeri dan kemerahan pada daerah sekitar umbilikus 4. Petugas melakukan anamnesa lanjutan, yaitu : a. Kapan pertama kali umbilikus terlihat kemerahan dan terasa nyeri. b. Apakah ada bengkak dan nanah yang keluar dari umbilicus. c. Apakah anak demam, rewel, atau tidak mau menyusu. d. Dimanakah anak lahir di fasilitas Kesehatan atau di rumah. 5. Petugas melakukan hand hygiene 6. Petugas melakukan pemeriksaan fisik dengan hasil : a. Ada tanda tanda infeksi di sekitar tali pusat seperti kemerahan, panas, bengkak, nyeri, dan mengeluarkan pus yang berbau busuk. b. Infeksi tali pusat lokal atau terbatas: bila kemerahan dan bengkak terbatas pada daerah kurang dari 1cm di sekitar pangkal tali pusat. c. Infeksi tali pusat berat atau meluas: bila kemerahan atau bengkak pada tali pusat meluas melebihi area 1 cm atau kulit di sekitar tali pusat bayi mengeras dan memerah serta bayi mengalami pembengkakan perut. d. Tanda sistemik: demam, takikardia, hipotensi, letargi, somnolen, ikterus 7. Petugas menjelaskan bahwa tidak diperlukan pemeriksaan penunjang. 8. Petugas menegakkan diagnosa berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang ditemukan. 9. Petugas memberikan penanganan non medikamentosa, PENATALAKSANAAN INFEKSI PADA UMBILIKUS No. Dokumen : 445/100/IX/PKM-TWL/2022 No. Revisi : 01 SOP Tanggal Terbit : 13 September 2022 Halaman : 2/2
dengan memberikan edukasi melakukan perawatan lokal,
yaitu: a. Pembersihan tali pusat dengan menggunakan larutan antiseptik (Klorheksidin atau iodium povidon 2,5%) dengan kain kasa yang bersih delapan kali sehari sampai tidak ada nanah lagi pada tali pusat. b. Setelah dibersihkan, tali pusat dioleskan dengan salep antibiotik 3-4 kali sehari. 10. Petugas memberikan terapi disesuaikan berupa perawatan sistemik, yaitu bila tanpa gejala sistemik, pasien diberikan antibiotik seperti kloksasilin oral selama 5 hari. Bila ada tanda-tanda sepsis, anak dapat diberikan antibiotik kombinasi dengan aminoglikosida. kombinasi dengan aminoglikosida. Bila tidak ada perbaikan, pertimbangkan kemungkinan Methicillin Resistance Staphylococcus Aureus (MRSA) 11. Petugas menuliskan hasil anamnesa, pemeriksaan fisik dan perencanaan terapi pasien di dalam buku rekam medis. 6. Hal-hal yang perlu Rujuk pasien apabila memenuhi kriteria rujukan yang ada, yaitu diperhatikan intake oral tidak mencukupi, anak tampak dehidrasi, atau terdapat tanda-tanda komplikasi sepsis. 7. Unit Terkait 1. Poliklinik 2. Apotik 8. Dokumen Terkait Rekam Medis 9. Rekaman Historis No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Perubahan Diberlakukan 1. SOP Ulkus Pada Kebijakan, 20 September Tungkai No. Referensi, 2021 397/SOP/UKP/RJ/ Prosedur/ X/2016 Tanggal Langkah- Terbit 03 Oktober langkah 2016 2.