Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN

LEPTOSPIROSIS
No. Dokumen : 445/100/IX/PKM-TWL/2022
No. Revisi : 01
SOP Tanggal Terbit : 13 September 2022
Halaman : 1/3
UPTD Puskesmas Muh. Yakin, SKM
Tawaeli NIP. 19730428 199303 1 007

1. Pengertian Penyakit infeksi yang menyerang manusia


disebabkan oleh mikroorganisme Leptospira interogans
2. Tujuan Sebagai acuan petugas untuk penanganan penderita
leptospirosis dengan baik dan benar.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 445/056/II/PKM-TWL/2020 tentang
Kebijakan Layanan Klinis
4. Referensi KMK No. HK.01.07/MENKES/1186/2022 tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama
5. Prosedur/ 1. Petugas menggunakan APD.
Langkah-langkah 2. Petugas melakukan identifikasi pasien.
3. Petugas menanyakan keluhan utama pasien, yaitu adanya
nyeri otot yang hebat pada betis, paha dan pinggang
disertai nyeri tekan.
4. Petugas melakukan anamnesa lanjutan, yaitu :
a. Kapan nyeri pertama kali terjadi.
b. Apakah ada keluhan demam disertai menggigil, sakit
kepala, mual, muntah, diare dan nyeri abdomen,
fotofobia/sakit atau rasa tidak nyaman pada mata
saat melihat cahaya
c. Apakah penderita mempunyai riwayat berada ditempat
yang terendam banjir
5. Petugas melakukan hand hygiene
6. Petugas melakukan pemeriksaan fisik dengan hasil :
a. Febris
b. Ikterus
c. Nyeri tekan pada otot
d. Ruam kulit
e. Limfadenopati
f. Hepatomegali dan splenomegaly
g. Edema
h. Bradikardi relative
i. Konjungtiva suffusion
j. Gangguan perdarahan berupa petekie, purpura,
epistaksis dan perdarahan gusi
k. Kaku kuduk sebagai tanda meningitis
7. Petugas mengarahkan penderita untuk melakukan
pmeriksaan penunjang, sebagai berikut :
a. Darah rutin
b. Urin rutin
PENATALAKSANAAN
LEPTOSPIROSIS
No. Dokumen : 445/100/IX/PKM-TWL/2022
No. Revisi : 01
SOP Tanggal Terbit : 13 September 2022
Halaman : 2/3

8. Petugas menegakkan diagnosa berdasarkan anamnesis,


pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang
ditemukan.
9. Petugas memberikan penanganan non medikamentosa,
dengan memberikan edukasi :
a. Bagi mereka yang mempunyai risiko tinggi
untuk tertular leptospirosis harus diberikan
perlindungan berupa pakaian khusus yang dapat
melindunginya dari kontak dengan bahan - bahan
yang telah terkontaminasi dengan kemih
binatang reservoir/Tikus.
b. Menyimpan makanan dan minuman dengan baik
agar terhindar dari tikus, mencuci tangan
dengan sabun sebelum makan, mencuci
tangan, kaki serta bagian tubuh lainnya dengan
sabun setelah bekerja di sawah/ kebun/ sampah/
tanah/ selokan dan tempat tempat yang tercemar
lainnya.
10. Petugas memberikan terapi yang sesuai :
a. Pengobatan suportif dengan observasi ketat
untuk mendeteksi dan mengatasi keadaan
dehidrasi, hipotensi, perdarahan dan gagal ginjal
sangat penting pada leptospirosis.
b. Pemberian antibiotik harus dimulai secepat
mungkin. Pada kasus-kasus ringan dapat
diberikan antibiotik oral seperti doksisiklin,
ampisilin, amoksisilin atau eritromisin. Pada
kasus leptospirosis berat diberikan dosis tinggi
penisilin injeksi.
11. Petugas menuliskan hasil anamnesa, pemeriksaan fisik dan
perencanaan terapi pasien di dalam buku rekam medis.
6. Hal-hal yang perlu Rujuk pasien segera ke pelayanan sekunder (spesialis
diperhatikan penyakit dalam) yang memiliki fasilitas hemodialisa
setelah penegakan diagnosis dan terapi awal.
7. Unit Terkait 1. Poliklinik
2. Laboratorium
3. Apotik
8. Dokumen Terkait Rekam Medis
9. Rekaman Historis No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
PENATALAKSANAAN
LEPTOSPIROSIS
No. Dokumen : 445/100/IX/PKM-TWL/2022
No. Revisi : 01
SOP Tanggal Terbit : 13 September 2022
Halaman : 3/3

Perubahan Diberlakukan
1. SOP Ulkus Pada Kebijakan, 20 September
Tungkai No. Referensi, 2021
397/SOP/UKP/RJ/ Prosedur/
X/2016 Tanggal Langkah-
Terbit 03 Oktober langkah
2016
2.

Anda mungkin juga menyukai