1. Pengertian Infeksi kulit (epidermis, dermis, dan subkutis) yang disebabkan oleh bakteri
gram positif dari golongan Stafilokokus dan Streptokokus. Pioderma terdiri
dari folikulitis, furunkel, furunkulosis, karbunkel, impetigo krustosa (impetigo
kontagiosa), impetigo bulosa dan ektima (impetigo ulseratif).
2. Tujuan Sebagai acuan petugas puskesmas dalam menangani Pioderma
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No188.4/13/429.114.44/2018 tentang
jenis-jenis pelayanan di Puskesmas Siliragung.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan no. 5 tahun 2014 tentang panduan praktik
klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer.
5. Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesa keluhan pasien yaitu koreng atau luka
dikulit awalnya berbentuk seperti bintil kecil yang gatal, dapat berisi cairan
atau nanah dengan dasar dan pinggiran disekitarnya kemerahan. Keluhan
ini dapat meluas menjadi bengkak disertai dengan rasa nyeri. Bintil
kemudian pecah dan menjadi keropeng / koreng yang mengering, keras
dan sangat lengket,
2. Petugas menggali faktor resiko yaitu hygiene yang kurang baik, defisiensi
gizi dan imunodefisiensi
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik patognomonis yaitu
a. Folikulitis : peradangan folikel rambut yang ditandai dengan papul
eritema perifolikuler dan rasa gatal atau perih
b. Furunkel adalah peradangan folikel rambut dan jaringan sekitarnya
berupa papul, vesikel atau pustule perifolikuler dengan eritema di
sekitarnya dan disertai rasa nyeri,
c. Furunkulosis adalah beberapa furunkel yang tersebar,
d. Karbunkel adalah kumpulan dari beberapa furunkel, ditandai dengan
beberapa furunkel yang berkonfluensi membentuk nodus bersupurasi di
beberapa puncak,
e. Impetigo krustosa (impetigo contagiosa) adalah peradangan yang
memberikan gambaran vesikel yang dengan cepat berubah menjadi
pustule dan pecah sehingga menjadi krusta kering kekuningan seperti
madu. Predileksi spesifik lesi terdapat disekitar lubang hidung, mulut,
telinga atau anus.