Anda di halaman 1dari 30

• Need (necessity) adalah

kebutuhan terhadap barang yang


Keinginan yang dimiliki pelanggan harus dimiliki untuk dapat hidup
DEMAND untuk membeli suatu produk atau atau mempertahankan hidup.
jasa yang ditawarkan oleh penjual. • Contoh: air, pangan, sandang,
PERMINTAAN papan, kesehatan, obat, pelayanan
kesehatan esensial (misalnya,
DOTS)

• Demand (permintaan)
Want (keinginan) adalah adalah permintaan terhadap
keinginan terhadap barang barang, baik yang dibutuhkan
yang tidak harus dimiliki untuk (need) atau diinginkan (want)
dapat hidup tetapi dapat yang mampu dan mau dibeli.
memberikan kepuasan (utilitas)
• Demand= Need/ Want + Ability
yang lebih tinggi.
To Pay + Willingness To Pay
Contoh: mobil, iphone 12,
perawatan wajah, pelayanan
bedah kosmetik/ plastik
• Kebutuhan (needs) adalah
keinginan manusia atas barang dan
jasa yang perlu dipenuhi untuk
mempertahankan kelangsungan
hidup. Needs menggambarkan
kebutuhan dasar manusia seperti
pangan, sandang, papan,
pendidikan, kesehatan, rekreasi,
dan lainnya. Menurut (Shaikh &
Hatcher, 2005).

• Permintaan (demand) adalah


keinginan terhadap produk spesifik
yang didukung oleh kemampuan
dan kesediaan untuk membeli.
Permintaan Kesehatan sangat
berpengaruh pada pemanfaatan
pelayanan kesehatan. Pemanfaatan
pelayanan Kesehatan adalah suatu
perilaku atau tindakan yang dimiliki
oleh individu dalam mencari
pelayanan Kesehatan (Andersen et
al., 1997)
• Hubungan antara teori permintaan dengan
pelayanan kesehatan di negara-negara
berkembang sangat dipengaruhi oleh faktor-
faktor:
(1) Pendapatan, dimana ada korelasi antara
pendapatan dengan besarnya permintaan akan
pemeliharaan kesehatan, terutama dalam hal
pelayanan kesehatan modern.
(2) Harga, dimana berperan dalam menentukan
permintaan terhadap pemeliharaan kesehatan.
(3) Pencapaian sarana pelayanan kesehatan
secara fisik akan menurunkan permintaan.
(4) Kemanjuran dan kualitas pelayanan
kesehatan yang diberikan. (Mills, 1990)
• Nilai guna pelayanan kesehatan dapat dilihat dari kualitas
pelayanan (mutu layanan) kesehatan yang akan berdampak
pada kepuasan pelanggan.

• Kualitas pelayanan kesehatan bersifat multi dimensi.

• Ditinjau dari pemakai jasa pelayanan kesehatan (health


consumer) maka pengertian kualitas pelayanan lebih terkait
pada ketanggapan petugas memenuhi kebutuhan pasien,
kelancaran komunikasi antara petugas dengan pasien,
keprihatinan serta keramahtamahan petugas dalam
melayani pasien, kerendahan hati dan kesungguhan
(Supriyanto & Wulandari, 2003)
• Menurut (Grossman, 1972) konsumen memiliki 2 alasan
dalam hal permintaan terhadap kesehatan yaitu:
(a) Kesehatan sebagai komoditas konsumsi,
Dimana dengan kesehatan itu sendiri konsumen
merasa lebih baik dan dapat melakukan aktivitas
fisik dengan leluasa tanpa ada gangguan dari
kesehatan mereka sendiri.
(b) Kesehatan sebagai sebuah investasi,
dimana kondisi kesehatan akan menentukan
jumlah waktu yang tersedia untuk seseorang yang
dapat ia gunakan untuk bekerja dan melakukan
aktivitas lainnya. Sebaliknya, sakit dapat
menyebabkan seseorang kehilangan
penghasilannya akibat tidak dapat bekerja selama
ia sakit
Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Demand Terhadap Pelayanan
Kesehatan dan Rumah Sakit

• Kebutuhan Berbasis Fisiologis


• Penilaian Pribadi akan Status Kesehatan
• Variabel-Variabel Ekonomi Tarif
• Penghasilan Masyarakat
• Asuransi Kesehatan dan Jaminan Kesehatan
• Jenis Kelamin
• Pendidikan
• Faktor-Faktor Lain
Kuantitas sebuah produk • Supply adalah jumlah penawaran
yang akan dan mampu yang ditawarkan produsen dalam
jangka waktu tertentu dengan harga
Supply ditawarkan oleh produsen
ke pasar pada harga dan
tertentu. Hal mendasar dalam
supply baik itu pada produk barang
Penawaran waktu tertentu (Dwidjo ataupun jasa adalah fungsi produksi
yang meliputi input (6M, 2T,
Susilo). 1I) dan proses.”

Hukum penawaran
menyatakan bahwa semakin
Penawaran adalah sebuah hubungan,
tinggi tingkat harga sesuatu
yang menunjukkan berbagai macam
barang, makin banyak barang jumlah sesuai itu barang yang dapat
tersebut yang ditawarkan disediakan oleh para penjual untuk
seorang pengusaha dijual dengan berbagai macam harga
(penjual), dan sebaliknya alternatif, selama periode waktu
makin rendah harga sesuatu tertentu, ceteris paribus Wilton H.
barang makin sedikit Spencer “Contemporary Economics”
jumlah barang yang
ditawarkan oleh pengusaha
(penjual)
Determinan dari supply yaitu:

1. Harga barang itu sendiri


Jika harga suatu barang naik, maka produsen cenderung akan menambah jumlah
barang yang dihasilkan. Hal ini dikenal dengan hukum penawaran yang
menjelaskan sifat hubungan antara harga suatu barang dengan jumlah barang
tersebut yang ditawarkan.Hukum penawaran yaitu semakin tinggi suatu barang,
ceteris paribus, semakin banyak jumlah barang tersebut yang ingin ditawarkan
oleh penjual, dan sebaliknya. *Ceteris paribus yaitu faktor lain dianggap konstan/
tetap.

2. Harga barang lain terkait


Barang substitusi dapat mempengaruhi penawaran suatu barang. Misalnya,
kenaikan tarif impor yang mengakibatkan kenaikan harga baju impor, yang dapat
mendorong masyarakat membelanjakan uangnya untuk suatu produk lokal,
sehingga penawaran untuk produk lokal akan meningkat. Secara umum, dapat
dikatakan apabila harga barang substitusi naik, maka penawaran suatu barang
akan bertambah, dan sebaliknya. Sedangkan untuk barang komplemen, jika
harganya naik maka penawaran suatu barang berkurang, dan sebaliknya
3. Harga faktor produksi
Kenaikan harga faktor produksi, seperti tingkat upah yang lebih tinggi, harga bahan
baku yang meningkat, atau kenaikan bunga, akan menyebabkan perusahaan
memproduksi outputnya lebih sedikit dengan jumlah anggaran yang tetap. Kenaikan
harga faktor produksi ini juga dapat mempengaruhi laba perusahaan. Apabila tingkat
laba suatu perusahaan tidak menarik lagi, dapat mengakibatkan berkurangnya
penawaran suatu barang.

4. Biaya produksi
Kenaikan harga input sebenarnya menyebabkan kenaikan biaya produksi. Dengan
demikian, bila biaya produksi meningkat, maka produsen akan mengurangi hasil
produksinya, berarti penawaran barang itu berkurang.

5. Teknologi produksi
Kemajuan teknologi menyebabkan penurunan biaya produksi dan menciptakan
barang-barang baru. Dalam hubungannya dengan penawaran suatu barang,
kemajuan teknologi menyebabkan kenaikan dalam penawaran suatu barang.
6. Jumlah pedagang / penjual
Apabila jumlah penjual suatu produk semakin banyak, maka penawaran barang
tersebut akan bertambah.

7. Tujuan perusahaan
Secara umum, tujuan perusahaan adalah memaksimalkan laba atau keuntungan,
bukan memaksimalkan hasil produksinya. Akibatnya, tiap produsen tidak berusaha
untuk memanfaatkan kapasitas produksinya secara maksimal., tetapi akan
menggunakannya pada tingkat produksi yang memberikan untuk yang maksimal.
Namun, produsen yang mempunyai tujuan lain dalam berproduksi, misalnya
perusahaan yang tidak mau menanggung resiko akan melakukan kegiatan produksi
yang lebih aman meskipun hal tersebut menyebabkan keuntungan yang
tingkatnya lebih sedikit. Sedangkan BUMN, misalnya, lebih mementingkan tingkat
produksi yang maksimum agar tingkat kesejahteraan masyarakat meningkat, dan
bukan keuntungan yang maksimal. Dengan demikian, penawaran suatu barang
dipengaruhi oleh tujuan yang ingin dicapai oleh produsen
8. Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah juga dapat mempengaruhi penawaran suatu barang. Di
Indonesia, beras merupakan bahan pokok. Kebijakan pemerintah dalam mengurangi
impor beras dan meningkatkan produksi dalam negeri agar swasembada beras
tercapai, menyebabkan para petani menanam padi yang memberikan hasil banyak
setiap panennya. Kebijakan ini merupakan salah satu contoh dalam menambah
supply beras dan keperluan impor beras dikurangi.
Ket:
Sx = supply barang X
Px = harga barang X
Py = harga barang Y (barang
substitusi/komplementer)
Pi = harga input
C = biaya produksi
Tek = teknologi produksi

• Fungsi penawaran adalah penawaran yang dinyatakan dalam hubungan matematis


dengan faktor yang mempengaruhinya. Persamaan matematis dalam fungsi
penawaran yaitu Sx = f(Px, Py, Pi, C, tekn, ped…..)……..
• Jika yang berubah adalah harga, maka terjadi pergerakan sepanjang kurva supply
• Jika yang berubah faktor non harga, maka kurva penawaran dapat bergeser ke kiri
atau ke kanan
• Ke kanan berarti jumlah yang lebih banyak akan ditawarkan pada sembarang harga yang tetap,
• Bergeser ke kiri artinya jumlah yang lebih sedikit akan ditawarkan pada harga yang tetap manapun
• Harga keseimbangan adalah harga di
mana baik konsumen dan produsen sama-
sama tidak ingin menambah atau
mengurangi jumlah yang dikonsumsi dan
dijual. Permintaan sama dengan penawaran.
Jika harga melebihi harga keseimbangan,
terjadi kelebihan penawaran, jumlah
penawaran meningkat, jumlah permintaan
menurun.
• Dalam surplus ekonomi terdiri dari surplus
konsumen (consumer surplus) yaitu
selisih antara jumlah yang konsumen yang
Surplus ekonomi sebagai dasar pendekatan sedia bayarkan dengan yang harus
yang digunakan untuk analisis pasar adalah dibayarkan. Selain itu, surplus produsen
marjinalis (marginalism approach), bahwa (producer surplus) yaitu selisih antara
keputusan memproduksi atau mengonsumsi
ditentukan oleh berapa besar tambahan jumlah yang diterima dengan yang mereka
pendapatan atau manfaat dari unit terakhir harapkan untuk dibayar.
barang yang diproduksi atau dikonsumsi.
• Teori surplus ekonomi sangat bermanfaat dalam menganalisis dampak campur
tangan pemerintah. Campur tangan pemerintah dianggap makin buruk bila total
kehilangan surplus ekonomi (surplus konsumen dan produsen) makin besar atau
dikenal dengan deadweight loss.
Beberapa bentuk intervensi pemerintah:
- Kontrol harga, Pengendalian harga dapat dilakukan dengan cara menetapkan
harga dasar (floor price) dan harga maksimal (ceiling price).
- Pajak
- Subsidi
Supply Dalam Pelayanan Kesehatan
penyediaan pelayanan kesehatan yang disampaikan kepada individu oleh
kombinasi tenaga pelayanan kesehatan (seperti dokter, perawat, teknisi, dan para
asistennya) dan fasilitas (seperti rumah sakit, klinik rawat jalan, dan laboratorium
klinis)
Fungsi supply (produksi)
menggambarkan hubungan antara output yang berupa pelayanan kesehatan yang
berkualitas dan sumber daya (resources) yang digunakan untuk memproduksinya.

Supply pelayanan kesehatan merupakan derivate (turunan) dari supply pada


umumnya.Dengan demikian supply pelayanan kesehatan juga merupakan fungsi
produksi dimana yang mempengaruhi supply adalah faktor internal organisasi
Faktor yang mempengaruhi supply dalam pelayanan kesehatan antara lain 6M, 2T,
1I:
a. Man : dokter, dokter spesialis, bidan, perawat, skm, farmasis, tenaga administrasi,
dan lain sebagainya.
b. Money : biaya operasional, biaya investasi dan biaya lain-lain.
c. Material : berhubungan dengan logistik pelayanan kesehatan, misalnya obat,
suntik, bahan makanan, dan lain sebagainya.
d. Method : SOP rumah sakit, Standart Pelayanan Minimal (SPM), dll.
e. Machine : peralatan laboratorium, peralatan unit penunjang, incenerator, dll
f. Market : wilayah kerja pelayanan kesehatan, segmentasi pasar, masyarakat
sasaran yang dibidik berdasarkan proses STP (segmenting, targeting dan
posisioning)
g. Teknologi : kecanggihan dan kemutakhiran teknologi yang digunakan misalnya
finger print, dan lain sebagainya.
h. Time : waktu yang digunakan untuk pelayanan, unit pelayanan.
i. Informasi : melalui internet, pamflet dan leaflet.
Jika input adalah pelayanan keperawatan tiap pasien, maka yang termasuk dalam
input dapat berupa jumlah dan tipe perawat dalam unit keperawatan. Hubungan
antara pelayanan keperawatan pada tiap pasien dengan tipe perawat dapat
itampilkan dalam fungsi berikut ini:
Qnpc = f (RNs, LPNs, ADs, UN)
Keterangan :
Qnpc = Quantity of nursing patient care (kuantitas pelayanan keperawatan pasien)
RNs = Registered Nurse (Perawat yang terdaftar)
LPNs = Licensed Practical Nurse (Perawat yang telah terlisensi/tersertifikasi)
ADs = Nursing Aides (pembantu perawat)
UN = The type of nursing unit (Unit atau tipe perawatan)
Dari persamaan ketiga faktor di atas (RNs, LPNs, Ads) terkategori dalam man, dan
UN terkategori dalam machine
Dari kesimpulan di atas dapat dirumuskan bahwa faktor dominan supply pelayanan
kesehatan adalah man dan machine :
a. Man
Pelayanan kesehatan merupakan bisnis jasa, jadi man yang memberi pelayanan
(man sebagai pemberi jasa). Man pada pelayanan kesehatan memiliki kompetensi
secara khusus. Kompetensi ini meliputi keterampilan, kemampuan yang disertai
kewenangan yang dilindungi undang-undang.
b. Machine
Machine dalam pelayanan kesehatan dapat berupa fasilitas ataupun sarana
khusus untuk pelaksanaan pemeriksaan oleh tenaga kesehatan, seperti dental
chair, X-ray, tempat tidur rumah sakit, dan lain-lain.
Dalam mencapai efisiensi dari supply dalam pelayanan kesehatan, kombinasi input yang tepat sangat
diperlukan. Contohnya pada pelayanan keperawatan di atas, satu orang LPNs tidak dapat
menggantikan satu orang RNs. RNs mungkin memiliki keahlian yang lebih sebagai hasil dari pelatihan
tambahan mereka. Oleh karena itu, LPNs mungkin dapat menggantikan sebagian pekerjaan dari RNs,
namun tidak bisa semuanya. Kombinasi antara berbagai jenis tenaga kesehatan sangat penting untuk
ditentukan dengan tepat oleh para pengambil keputusan, karena dapat meminimalkan biaya
penyediaan keperawatan.
Dari seluruh penjelasan di atas dapat disimpulkan rumus fungsi faktor yang
mempengaruhi supply dalam pelayanan kesehatan adalah:

Qsmc = f (Man, Machine I 4M, 2T, 1I)

Meskipun faktor dominan yang mempengarui supply dalam pelayanan kesehatan


adalah Man dan Machine saja, namun faktor lainnya tidak boleh dihilangkan.
Karena bila salah satu faktor produksi lain tidak ada, maka output dari suppy
pelayanan kesehatan tersebut akan menjadi produk cacat atau pelayanan kepada
pasien tidak maksima
Dalam supply pelayanan kesehatan terdapat tiga kendala seperti
• Kerumitan produk
Pelayanan kesehatan bukan merupakan produk yang sederhana, melainkan
gabungan sejumlah barang dan jasa yang ditujukan untuk memperbaiki status
kesehatan. Dalam banyak kasus, barang dan jasa ini merupakan produk
gabungan (joint product) yang penawarannya dan biayanya terkait satu sama
lain.
• Kerumitan organisasi
Organisasi komersial, sosial swasta dan pemerintah bersama-sama melakukan
upaya pemeliharaan kesehatan yang ditujukan bagi pasar yang sama.
• Masukan (input) dari pasar khusus
Masukan utama bagi industri pelayanan kesehatan diproduksi dalam pasar
khusus misalnya pekerja profesional yang sering dikendalikan secara ketat oleh
para profesional itu sendiri.
Dalam pasar pelayanan kesehatan di suatu Negara tidak dapat bersaing secara
sempurna disebabkan oleh:
1. Untuk beberapa area pelayanan kesehatan memiliki banyak supplier namun tidak
untuk yang lain, contoh, dokter umum tersedia lebih banyak dibandingkan dokter
spesialis.
2. Terdapat hambatan untuk masuk ke dalam sistem pelayanan kesehatan. Tenaga
medis memerlukan kualifikasi khusus sebelum memasuki pasar pelayanan
kesehatan, misalnya wajib memiliki STR.
3. Setiap pemberi pelayanan kesehatan belum tentu menjual produk yang sama.
Kualitas dan reputasi di setiap provider sangat bervariasi.
4. Dalam pelayanan kesehatan, konsumen atau pasien tidak sepenuhnya memiliki
informasi yang sempurna tentang pelayanan yang mereka butuhkan dan tidak
memiliki kepastian dalam menentukan kualitas masing-masing dari setiap
provider.
Pasar memiliki nilai tersendiri dalam pelayanan kesehatan. Beberapa ahli ekonomi
menganggap bahwa nilai dari sistem pasar :
1. Pasar dapat mendorong untuk mencapai efisiensi yang terdiri dari allocative
efficiency dan technical efficiency.
2. Mendorong pelaku ekonomi untuk berinovasi dan saling melayani (consumer
service dan innovation)
3. Resiliency, Kemampuan seseorang, kelompok atau masyarakat yang
memungkinkan untuk menghadapi, mencegah, meminimalkan dan bahkan
menghilangkan dampak yang merugikan dari kondisi tidak menyenangkan,
bahkan mengubah kondisi yang menyengsarakan menjadi suatu hal yang wajar
untuk diatasi.
4. Voluntary co-operation atau kerja sama secara sukarela
5. Equity atau pemerataan
Elastisitas Supply dalam pelayanan kesehatan
Elastisitas adalah ukuran respons jumlah permintaan atau jumlah penawaran
Terhadap perubahan salah satu penentunya. Elastisitas penawaran/supply (Es) yaitu
presentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan akibat terjadinya perubahan
harga itu sendiri. Penawaran suatu barang dikatakan elastis apabila jumlah yang
ditawarkan berubah banyak jika harganya berubah.
Suatu saat harga yang ditawarkan di pelayanan kesehatan di poli gigi naik, maka
kenaikan harga tersebut tidak mempengaruhi kuantitas jumlah pasien yang dapat
diperiksa di poli gigi. Hal ini dikarenakan jumlah man dan machine berupa dokter gigi
dan dental chair terbatas, sehingga meskipun biaya periksa per pasien naik, maka
dokter gigi tetap tidak bisa memaksakan untuk melayani lebih banyak pasien dari
supply maksimumnya. Selain itu, provider pelayanan kesehatan tidak mungkin
menambah jumlah dokter gigi dan dental chair dalam jangka waktu pendek.
Dari penjelasan contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa kurva elastisitas supply
pelayanan kesehatan adalah inelastis. Sebab perubahan harga tidak mempengaruhi
perubahan kuantitas pelayanan yang ditawarkan.
Cara Menghitung Supply Maksimum Pelayanan Kesehatan
• Perhitungan penawaran maksimum atau supply maksimum terhadap banyaknya
barang yang ditawarkan didasarkan pada kemampuan organisasi dalam
mengelola resources untuk melakukan proses produksi
• Ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh produsen dalam menentukan supply
maksimum,:
1. Identifikasi resources yang ada.
2. Tentukan jenis resources yang paling dominan (resources yang lain dianggap
sudah terpenuhi)
3. Tentukan jumlah waktu yang tersedia.
4. Identifikasi kebutuhan waktu untuk satu kali proses produksi (termasuk waktu
pelayanan).
5. Perhitungan supply maksimum dengan rumus :
Jumlah waktu yang tersedia x jumlah barang yang dihasilkan dalam sekali produksi
Jumlah waktu yang dibutuhkan untuk satu kali produksi
Contoh:
Rawat jalan (pelayanan poli gigi)
Di Puskesmas A, lama pelayanan poli gigi rata-rata 40 menit per pasien dengan jumlah dentist chair
sebanyak dua unit. Jam buka layanan mulai pukul 08.00 sampai 13.00, (5 jam) maka perhitungan
supply maksimum adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi sumber daya
Sumber daya yang dibutuhkan dalam pelayanan poli gigi Puskesmas A antara lain :
Man : 2 dokter gigi umum dan 1 staff administrasi
Material : obat-obatan, bahan penambal gigi, kapas, dan lainnya
Machine : 2 set dentist chair
Market : Seluruh masyarakat di wilayah kerja puskesmas
Technologi : Orthodental tool
Time : 5 jam per hari selama 24 hari kerja dalam 1 bulan
Information : Poster berisi informasi identitas dokter gigi, waktu pelayanan, jam buka poli
2. Identifikasi sumber daya yang paling dominan dalam pemberian pelayanan
Sumber daya yang paling dominan dalam pemberian pelayanan untuk pasien adalah unit dentist
chair dan jumlah dokter gigi yang tersedia. Sedangkan sumberdaya lain diasumsikan telah
tersedia. Dentist chair merupakan alat utama dalam pelayanan di poli gigi. Sedangkan dokter gigi
memiliki peran dominan untuk melakukan pemeriksaan kepada pasien.
3. Identifikasi waktu yang tersedia dalam 1 periode
Jam buka puskesmas perhari adalah 5 jam x 24 hari (hari aktif dalam 1 bulan) = 120 jam
4. Identifikasi waktu untuk 1 kali pelayanan , 1 kali pelayanan membutuhkan waktu 40 menit
5. Menghitung supply maksimum:

Keterangan :
Pada jumlah alat dan nakes. Misalnya ada 2 dokter gigi, namun hanya memiliki 1 set dentist chair,
maka jumlah alat dan nakes tetap dihitung 1. Atau sebaliknya ada 2 set dentist chair, namun hanya
ada 1 dokter gigi, maka jumlah alat dan nakes juga tetap dihitung 1. Baru apabila dokter gigi dan
dentist chair masing-masing ada 2, maka jumlah alat dan nakes baru dihitung 2
Rawat Inap
1. Identifikasi sumber daya
Sumber daya yang dibutuhkan dalam pelayanan rawat inap puskesmas antara
lain:
Man : 2 dokter umum dan 4 perawat
Material : obat, infus, selimut, seprei, oksigen, dan lainnya
Machine : tempat tidur (20)
Market : Seluruh masyarakat di wilayah kerja puskesmas
Time : 24 jam per hari dalam 1 bulan
Information : Poster berisi informasi jam besuk
2. Identifikasi sumber daya yang paling dominan dalam pemberian pelayanan
Sumber daya yang paling dominan dalam pemberian pelayanan rawat inap untuk
pasien adalah jumlah tempat tidur. Sedangkan sumberdaya lain diasumsikan
telah tersedia.
3. Identifikasi waktu yang tersedia dalam 1 tahun
24 jam x 365 = 8760 jam
4. Identifikasi waktu untuk 1 kali pelayanan
Rata-rata lama perawatan seorang pasien (AvLOS) di rawat inap adalah 6 hari
5. Menghitung supply maksimum
Penghitungan supply maksimum rawat inap terdapat dua jenis, antara lain :
1) Supply maksimum menurut jumlah hari rawat:
Supply Maksimum = Jumlah hari yang tersedia X jumlah tempat tidur
= 365 hari X 20 = 7300 hari dengan 20 tempat tidur
2) Supply maksimum menurut jumlah pasien yang dirawat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai