Anda di halaman 1dari 12

“ASPEK PASAR”

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pasar


Pasar adalah himpunan pembeli nyata dan pembeli potensial atas suatu produk. Dari
pengertian Ini mengandung arti bahwa pasar merupakan kumpulan atau himpunan dari para
pembeli baik pembeli nyata maupun pembeli potensial atas suatu produk atau jasa tertentu. Pasar
nyata maksudnya adalah himpunan konsumen yang memiliki minat pendapatan dan akses pada
suatu produk atau jasa tertentu. Dalam pasar nyata biasanya konsumen pasti melakukan
transaksi, hal ini disebabkan konsumen didukung dengan minat atau keinginan untuk membeli
serta memiliki pendapatan atau akses. Jika masih merupakan keinginan dan suatu saat apabila
telah memiliki pendapatan dan ada akses mereka akan memberi kelompok ini merupakan pasar
potensial.

Menurut para ahli, Pasar juga dapat diartikan pula sebagai suatu mekanisme yang terjadi
antara pembeli dan penjual atau tempat pertemuan antara kekuatan permintaan dan penawaran.

Pendapat ahli yang lain mengatakan bahwa pasar merupakan suatu kelompok orang yang
diorganisasikan untuk melakukan tawar menawar, sehingga dengan demikian terbentuk harga.

Salah seorang ahli pemasaran, Stanton, mengemukakan pengertian yang lain tentang pasar,
yakni merupakan kumpulan orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk
belanja, dan kemauan untuk membelanjakan. Jadi, ada tiga faktor utama yang menunjang
terjadinya pasar, yaitu orang dengan segala keinginannya, daya belinya, serta tingkahlaku dalam
pembeliannya.

Dari pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pasar adalah tempat bertemunya
penjual dan pembeli, kemudian pertemuan antara kekuatan permintaan dan penawaran. Dimana
kekuatan permintaan dan penawaran tersebut akan memunculkan suatu titik keseimbangan, dan
titik keseimbangan tersebut akan membentuk suatu harga.

1
2.2 Pengertian Permintaan dan Penawaran
Analisis permintaan yang menghasilkan prakiraan permintaan terhadap suatu produk merupakan
salah satu alat penting bagi manajemen perusahaan. Dari prakiraan penjualan, perusahaan dapat
memprakirakan anggaran perusahaan, dan dari anggaran perusahaan dapat ditentukan, misalnya
jumlah dan macam tenaga kerja yang dibutuhkan, kecukupan alat produksi, ketersediaan bahan
mentah dan daya tampung gudang.

A. Permintaan

Permintaan dapat diartikan sebagai jumlah barang yang dibutuhkan konsumen, dimana
mereka mempunyai kemampuan untuk membeli pada berbagai tingkat harga. Permintaan yang
didukung oleh kekuatan tenaga beli disebut permintaan efektif, sedangkan permintaan yang
didasarkan pada kebutuhan saja disebut sebagai permintaan potensial.

Permintaan adalah sejumlah produk barang atau jasa yang merupakan barang-barang ekonomi
yang akan dibeli konsumen dengan haraga tertentu dalam suatu waktu atau periode tertentu dan
dalam jumlah tertentu. Demand seperti ini lebih tepat disebut sebagai permintaan pasar (market
demand), dimana tersedia barang tertentu dengan harga yang tertentu pula. (Oka A. Yoeti, 2008)

Hukum permintaan mengatakan bahwa “bila harga suatu barang meningkat, maka kuantitas
barang yang diminta akan berkurang, begitu juga sebaliknya, bila harga barang yang diminta
menurun, maka kuantitas barang yang diminta menaik” (asumsi cateris paribus).

Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan suatu barang atau jasa adalah:

 harga barang itu sendiri


 harga barang lain yang memiliki hubungan
 pendapatan
 selera
 jumlah penduduk
 faktor khusus (ekspektasi tentang masa depan)

Telah disebutkan di atas mengenai beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran,pada bagian
ini beberapa faktor dijelaskan sebagai berikut:
2
a. Harga barang itu sendiri

Harga mempeengaruhi kuantitas permintaan barang tersebut. Sifat keterkaitan antara


permintaan terhadap suatu barang dan harga tersebut telah dijelaskan dalam hukum permintaan.
Naik turunnya harga barang atau jasa akan mempengaruhi banyak atau sedikitnya terhadap
barang yang diminta. Kuantitas akan menurun Ketika harganya meningkat dan kuantitas yang
diminta meningkat Ketika harganya menurun, dapat dikatakan bahwa kuantitas yang diminta
berhubungan negative dengan harga.

b. Harga barang lain yang memiliki hubungan

Untuk dua barang yang mempunyai hubungan saling menggantikan, jika harga barang
dimaksud mengalami kenaikan maka jumlah yang diminta akan barang pengganti justru akan
meningkat. Pengaruh substansi, jika harga suatu barang naik maka orang akan mencari barang
lain yang fungsinya sama tetapi dengan harganya lebih murah.

c. Pendapatan

Pendapatan masyarakat mencerminkan daya beli masyarakat. Tinggi atau rendahnya


pendapatan masyarakat akan mempengaruhi kualitas maupun kuantitas permintaan. Maka
permintaan terhadap sebuah barang berkurang Ketika pendapatan berkurang, begitupun
sebaliknya. Bila pendapatan seseorang meningkat maka akan meningkatkan permintaan terhadap
suatu barang.

d. Selera

Selera atau kebiasaan juga akan mempengaruhi permintaan suatu barang. Jika selera
masyarakat terhadap suatu barang meningkat, maka permintaan terhadap barang itu pun akan
meningkat begitu pula sebaliknya jika selera konsumen terhadap suatu barang menurun maka
permintaan akan menurun.

e. Jumlah penduduk

Pertambahan penduduk tidak dengan sendirinya menyebabkan pertambahan permintaan


tetapi biasanya pertambahan penduduk diikuti oleh perkembangan dalam kesempatan kerja.

3
Dengan demikian lebih banyak orang yang menerima pendapatan dan ini menambah daya beli
dalam masyarakat. Pertambahan daya beli ini akan menambah permintaan

f. Faktor khusus (ekspektasi tentang masa depan)

Perubahan-perubahan yang diramalkan mengenai keadaan pada masa yang akan datang dapat
mempengaruhi permintaan. Ramalan para konsumen bahwa harga-harga akan menjadi
bertambah tinggi pada masa depan akan mendorong mereka untuk membeli lebih banyak pada
masa kini, untuk menghemat pengeluaran pada masa depan yang akan datang. Sebaliknya,
ramalan bahwa lowongan kerja akan bertambah sukar diperoleh dan kegiatan ekonomi akan
mengalami resesi, akan mendorong orang lebih berhemat dalam pengeluarannya dan mengurangi
permintaan.

Konsep Permintaan: Keinginan seseorang (konsumen) terhadap barang-barang tertentu yang


diperlukan atau diinginkan. Namun dalam praktik, pengertian permintaan seperti ini
menunjukkan adanya permintaan atas sejumlah barang dan jasa yang diikuti dengan kemampuan
membeli (purchasing power). Karena bila keinginan (wants) diikuti dengan kekuatan untuk
melakukan pembelian (purchasing power), maka keinginan (wants) akan berubah menjadi
permintaan, jadi:

DEMAND = WANTS + PURCHASING POWER

Konsep permintaan di dalam pasar terbagi menjadi dua bagian, yaitu permintaan
konsumen dan permintaan pasar. Permintaan konsumen (secara perseorangan) terhadap barang
dan jasa akan menentukan macam serta jumlah barang dan jasa yang harus dihasilkan, berapa
biaya yang diperlukan serta berapa harga barang tersebut. Permintaan perseorangan tidak akan
mampu mempengaruhi harga dan persediaan barang, akan tetapi jika bersama-sama akan
membentuk sisi permintaan dalam pasar.

Dalam analisis, perlu dicari fungsi permintaan yang menunjukkan hubungan antara
jumlah barang yang diminta dengan semua variabel yang mempengaruhinya untuk dapat dipakai
dalam pengambilan keputusan manajemen. Jika jumlah barang yang diminta adalah X, fungsi
permintaan secara matematisnya dapat ditulis menjadi X = f (Px, Pa-z, Y, S).

4
Dimana Px adalah harga barang X, Pa-z adalah harga barang – barang lain dari A sampai Z,
Y adalah tingkat pendapatan konsumen dan S adalah selera konsumen yang kesemuanya
merupakan variabel-variabel bebasnya, sedangkan X adalah variabel tidak bebas. Selanjutnya,
beberapa variabel bebas di atas ada yang dapat dikontrol atau dikuasai perusahaan, seperti biaya
promosi, distribusi dan kualitas produk, tetapi ada pula yang tidak dapat dikontrol atau dikuasai
perusahaan, seperti harga-harga barang lain dan pendapatan konsumen. Ukuran yang dapat
dipakai untuk menilai kepekaan permintaan itu disebut elastisitas yang didefinisikan sebagai
persentase perubahan jumlah yang diminta dibandingkan dengan persentase perubahan dari
variabel bebasnya.

B. PENAWARAN

Penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang ditawarkan produsen pada berbagai
tingkat harga pada suatu waktu tertentu. Di sisi lain, penawaran diartikan sebagai berbagai
kuantitas barang yang ditawarkan di pasar pada berbagai tingkat harga. Dalam fungsi ini, bila
harga suatu barang meningkat, maka produsen akan berusaha meningkatkan jumlah barang yang
dijualnya. Sampai di mana penjual ingin menawarkan barangnya pada berbagai tingkat harga
ditentukan oleh berbagai faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran suatu barang atau jasa
yaitu:

 harga barang itu sendiri


 harga barang lain yang memiliki hubungan
 teknologi
 (harga input) ongkos produksi
 Tujuan perusahaan
Telah disebutkan di atas mengenai beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran, pada bagian
ini beberapa faktor dijelaskan sebagai berikut:

a. Harga barang itu sendiri.


Harga mempengaruhi kuantitas penawaran barang tersebut. Sifat keterkaitan antara
penawaran terhadap suatu barang dan harga tersebut telah dijelaskan dalam hukum penawaran.
Naik turunnya harga barang atau jasa akan mempengaruhi banyak atau sedikitnya terhadap
barang yang ditawarkan. Kuantitas akan meningkat Ketika harganya meningkat dan kuantitas

5
yang ditawarkan menurun Ketika harganya menurun, hal ini dapat dikatakan bahwa kuantitas
yang ditawarkan berhubungan positif dengan harga.

b. Harga Barang-barang Lain.


Pada permintaan barang, barang-barang ada yang saling bersaing (jika merupakan barang-
barang pengganti) dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Barang-barang seperti ini dapat
menimbulkan pengaruh yang penting kepada penawaran suatu barang.
c. Tingkat Teknologi.
Tingkat teknologi mempunyai peran yang penting dalam menentukan jumlah barang yang
ditawarkan. Kemajuan teknologi dapat mengurangi ongkos produksi, mempertinggi
produktivitas dan mutu, yang cenderung mengakibatkan terjadi kenaikan penawaran.
d. Biaya Faktor Produksi.
Pengeluaran untuk sektor ini merupakan hal penting dalam proses produksi. Jika
pengeluaran-pengeluarannya tidak efisien, tindakan ini dapat mengurangi penawaran di dalam
sesuatu kegiatan ekonomi tertentu.
e. Tujuan Perusahaan.
Jika tujuan perusahaan adalah memaksimumkan keuntungan, dapat saja ia tidak berusaha
menggunakan kapasitas produksinya secara maksimal, tetapi pada tingkat kapasitas yang
memaksimumkan keuntungannya. Tujuan perusahaan dapat bermacam-macam dan dapat
menimbulkan pengaruh yang berbeda pula terhadap penentuan tingkat produksinya.

Konsep Penawaran

Hukum penawaran: “bila harga suatu barang meningkat, maka kuantitas barang yang
ditawarkan akan naik, begitu juga sebaliknya, bila harga barang yang ditawarkan menurun, maka
kuantitas barang yang ditawarkan turun”

Hukum penawaran dalam pengertian ekonomi menyatakan bahwa terdapat suatu hubungan
langsung antara harga suatu barang atau jasa dan kuantitas barang atau jasa yang ditawarkan
produsen, jika hal-hal lainnya tetap sama atau tidak terjadi perubahan (ceteris paribus). Adapun
alasan di belakang hukum ini adalah bahwa jika harga dari suatu barang atau jasa naik,
sedangkan harga-harga lainnya tetap sama maka para produsen cenderung untuk menghasilkan
barang dan jasa dalam jumlah (quantity) jauh lebih besar dari barang atau jasa itu.
6
Sama halnya dengan hukum permintaan, variabel-variabel lain disamping harga dapat
menentukan jumlah suatu barang atau jasa yang ditawarkan. Hukum penawaran biasanya
digambarkan dalam bentuk grafik sebagai kurva penawaran yang berbanding lurus antara
variabel horisontal dan variabel vertikalnya.

2.3 Bentuk Pasar


A. Bentuk pasar dapat dilihat dari sisi produsen/penjual dan sisi konsumen.

Dari sisi produsen/penjual, pasar dapat dibedakan atas pasar persaingan sempurna,
persaingan monopolistik, oligopoli, dan monopoli. Berikut ini dijelaskan secara singkat bentuk-
bentuk pasar produsen

a) Pasar Persaingan Sempurna.

Suatu pasar di mana terdapat sejumlah besar penjual dan pembeli, sehingga tindakan penjual
secara individu tidak mempengaruhi harga barang dipasar. Produk yang dihasilkan produsen
relatif sama (homogen). Dalam pasar ini setiap produsen adalah pengambil harga (price taker).
Promosi tidak begitu diperlukan dan untuk mencari keuntungan perusahaan harus mampu
menentukan berapa tingkat produksi yang akan dihasilkan

b) Pasar Monopoli.

Pasar monopoli adalah sebuah bentuk pasar yang dikuasai oleh seorang penjual saja. Dalam
hal ini tidak ada barang substitusi terhadap barang yang dijual oleh penjual tunggal tersebut,
serta terdapat hambatan untuk masuknya pesaing dari luar. Penyebab terjadinya monopoli bisa
macam-macam, misalnya karena menguasai bahan mentah, penguasaan teknik produksi tertentu
yang dimiliki, tindakan yuridis dalam perolehan hak paten dan secara alamiah karena luas pasar
yang tak cukup besar untuk dilayani oleh lebih dari satu produsen dengan menggunakan skala
pabrik yang optimal.

c) Pasar Oligopoli.

Sebenarnya pasar oligopoli merupakan perluasan dari pasar monopoli. Sebuah struktur pasar
yang hanya terdapat sedikit penjual. Barang yang dihasilkan adalah barang standar dan barang
berbeda corak. Hambatan untuk memasuki industri ini sangat sulit, hal ini disebabkan modal

7
yang diperlukan relatif besar. Peran iklan sangat dominan untuk meningkatkan penjualannya.
Dalam menentukan tingkat harga dan kuantitas produksi, karena pengaruh dari pesaing sangat
terasa, tindakan atau aktivitas pesaing perlu dimasukkan dalam perhitungan.

d) Pasar Persaingan Monopolistik.

Pasar ini merupakan bentuk campuran antara persaingan sempurna dengan monopoli.
Dikatakan mirip persaingan sempurna karena ada kebebasan bagi perusahaan untuk masuk-
keluar pasar, selain itu, barang yang dijual pun tidak homogen. Oleh karena itu, barang-barang
yang heterogen itu dimiliki oleh beberapa perusahaan besar saja, pasar ini mirip dengan
monopoli. Disini perusahaan mempunyai sedikit kekuatan dalam menentukan dan
mempengaruhi tingkat harga, sehingga untuk memperoleh penjualan yang tinggi memerlukan
promosi yang sangat besar.

B. Dari sisi konsumen

Pasar dapat dibedakan atas empat bentuk, yaitu: pasar konsumen, pasar industri, pasar
penjual kembali (reseller), dan pasar pemerintah.

Penjelasan singkatnya adalah sebagai berikut:

a. Pasar Konsumen.

Pasar ini merupakan pasar untuk barang dan jasa yang dibeli atau disewa oleh perorangan
atau keluarga dalam rangka penggunaan pribadi (tidak untuk dibisniskan).

b. Pasar Industri.

Pasar ini adalah pasar untuk barang dan jasa yang dibeli atau disewa oleh perorangan atau
organisasi untuk digunakan pada produksi barang atau jasa lain, baik untuk dijual maupun untuk
disewakan (dipakai untuk diproses lebih lanjut).

c. Pasar Penjual Kembali (Reseller),

Adalah suatu pasar yang terdiri dari perorangan dan/atau organisasi yang biasa disebut para
pedagang menengah yang terdiri dari dealer, distributor, grossier, agent, dan retailer. Kesemua
reseller ini melakukan penjualan kembali dalam rangka mendapatkan keuntungan.

8
d. Pasar Pemerintah

Merupakan pasar yang terdiri dari unit-unit pemerintah yang membeli atau menyewa barang
atau jasa untuk menjalankan tugas-tugas pemerintah, misalnya disektor pendidikan,
perhubungan, kesehatan, dan lain-lain.

2.4 Mengukur dan Meramal Permintaan


Apabila perusahaan menemukan suatu pasar yang menarik, maka ia perlu mengestimasi
besarnya pasar pada masa sekarang dan masa yang akan datang dengan cermat. Perusahaan akan
kehilangan sejumlah laba karena terlalu besar atau terlalu kecil mengestimasi besarnya psar.

A. Mengukur Permintaan Pasar Saat Ini

Manajemen perlu mengestimasi tiga sapek dari permintaan pasar sekarang. Ada tiga metode
praktis untuk mengestimasi permintaan ini, yaitu total permintaan pasar, wilayah permintaan
pasar, penjualan aktual dan pangsa pasar (market-share).

Penjelasan ringkasnya disajikan di bawah ini.

1. Mengestimasi Total Permintaan Pasar.

Total permintaan pasar suatu produk adalah total volume yang dibeli oleh sekelompok
konsumen tertentu dalam suatu wilayah geografis tertentu selama jangka waktu tertentu dalam
suatu lingkungan pemasaran tertentu. Salah satu metode praktis untuk mengestimasi total

permintaan pasar adalah dengan menggunakan persamaan :

Q = n. p. q

dimana: Q = total permintaan pasar

n = jumlah pembeli

p = harga rata-rata satuan

q = jumlah yang dibeli oleh rata-rata pembeli per tahun

9
2. Mengestimasi Wilayah Permintaan Pasar.

Dalam hal memilih wilayah yang terbaik, serta mengalokasikan anggaran pemasaran yang
optimal, dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu Market-Build Up dan Market Factor Index.
Metode Market-Build-Up digunakan terutama oleh perusahaan barang industri untuk
mengidentifikasi semua pembeli potensial dalam setiap pasar dan mengestimasikan pembelian
potensialnya, sedangkan Metode Market Factor digunakan terutama oleh perusahaan barang
konsumsi, dengan mengidentifikasi faktor-faktor pasar yang ada korelasinya dengan potensi dan
menggabungkannya ke dalam sebuah indeks tertimbang.

3. Mengestimasi Penjualan Aktual dan Pangsa Pasar.

Perusahaan perlu mengetahui penjualan sebenarnya dari industri bersangkutan yang terjadi di
pasar, jadi ia harus mengidentifikasi para pesaingnya dan mengestimasi penjualan mereka. Data
dapat dikumpulkan baik dari asosiasi atau dari lembaga riset.

B. Meramal Permintaan Mendatang

Setelah membahas cara-cara mengestimasi permintaan sekarang, selanjutnya manajemen


perlu menelaah permintaan mendatang. Ada banyak cara untuk meramal penjualan masa
datang, di antaranya dipaparkan berikut ini.

1. Survei niat pembeli, yaitu dengan menanyakan kepada mereka secara langsung dengan
harapan mereka akan menjawab secara objektif.

2. Pendapat para tenaga penjual (wiraniaga), yaitu perusahaan meminta para tenaga
penjualnya untuk mengestimasi penjualan tiap produk untuk daerah mereka masing-masing,
kemudian semua estimasi individu dijumlahkan untuk mendapat ramalan penjualan secara
keseluruhan. Dalam mengestimasi, dibutuhkan bermacam data.

3. Pendapat para ahli, yaitu pendapat yang dihasilkan berdasarkan data dan analisis yang
lengkap dan ilmiah baik dari para akademisi maupun dari para praktisi. Untuk mengetahui
pendapat para ahli, dapat digunakan teknik Delphi.

4. Analisis Regresi, yaitu seperangkat prosedur statistik untuk menemukan faktorfaktor nyata
yang paling penting yang mempengaruhi penjualan.
10
5. Analisis Deret Waktu, yaitu analisis yang memakai data kuantitatif masa lalu di mana data
dirinci menjadi komponen-komponen trend, siklus, musim dan residu yang prosesnya dapat
menggunakan prosedur statistika.

2.5 Implikasi Pada SKB Tujuan Analisis Pasar dan Pemasaran


Berkenaan dengan permasalahan permintaan konsumen dan penawaran produsen, serta bentuk-
bentuk pasar di atas, maka tugas analisis melakukan studi kelayakan bisnis (SKB) dari aspek
pasar, hendaknya:

a) Mampu menentukan produk atau jasa yang akan dijadikan benchmark bagi rancangan
produk /jasa yang akan dijual. Jika belum ada produk yang beredar di pasar, maka
rancangan produk/jasa dari studi ini akan menjadi pelopor di pasar.
b) Mampu menentukan jenis pasar yang akan dipilih, baik dari sisi produsen maupun dari
sisi konsumen. Dengan penentuan ini maka manajemen selanjutnya akan mempersiapkan
strategi dan kebijakannya.
c) Mampu melakukan analisis untuk dapat menentukan pergerakan permintaan konsumen
akan produk yang akan dijual serta pergerakan kemampuan para produsen dalam
penawarannya dalam pasar, baik untuk masa sekarang maupun untuk masa ke depan.
Analisis dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik dengan cara kuantitatif dan
kualitatif.
Secara kuantitatif, misalnya adalah dengan metode statitiska berupa teknik regresi dan
forecasting. Dalam penentuan pergerakan konsumen diatas,hendaknya informasi
mengenai product life cycle (PCL) dari produk sejenis dapat dibuat. Karena, dengan
diketahui bahwa produk berada pada posisi PLC-nya. Maka perusahaan dapat melakukan
strategi yang tepat.
d) Selain PLC-nya, analisis hendaknya mampu memberikan informasi tentang pangsa pasar
(market-share) produk-produk sejenis yang dianggap sebagai pesaing untuk saat ini
maupun prakiraan ke depan. Dengan demikian, analisis dapat memprediksi
peluangpeluang,ancaman-ancaman, sekaligus kekuatan-kekuatan, kelemahan-kelemahan
yang ada dalam rangka meningkatkan pangsa pasar atau paling tidak
mempertahankannya.
11
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
Pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli, kemudian pertemuan antara
kekuatan permintaan dan penawaran. Dimana kekuatan permintaan dan penawaran tersebut akan
memunculkan suatu titik keseimbangan, dan titik keseimbangan tersebut akan membentuk suatu
harga.

Hukum permintaan mengatakan bahwa “bila harga suatu barang meningkat, maka kuantitas
barang yang diminta akan berkurang, begitu juga sebaliknya, Sedangkan Hukum penawaran:
“bila harga suatu barang meningkat, maka kuantitas barang yang ditawarkan akan naik, begitu
juga sebaliknya.

Dari sisi produsen/penjual, pasar dapat dibedakan atas pasar persaingan sempurna,
persaingan monopolistis, oligopoli, dan monopoli. Sedangkan dari sisi konsumen Pasar dapat
dibedakan atas empat bentuk, yaitu: pasar konsumen, pasar industri, pasar penjual kembali
(reseller), dan pasar pemerintah.

Ada tiga metode praktis untuk mengestimasi permintaan ini, yaitu total permintaan pasar (Q
= n. p. q), wilayah permintaan pasar, penjualan aktual dan pangsa pasar (market-share).
Sedangkan ada banyak cara untuk meramal penjualan masa datang diantaranya Survei niat
pembeli, Pendapat para tenaga penjual (wiraniaga), Pendapat para ahli, Analisis Regresi, dan
Analisis Deret Waktu.

SARAN
Sebagai penulis kami menyadari bahwa makalah ini banyak kesalahan dan sangat jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu kami sebagai penulis mohon maaf apabila pembaca kurang merasa
puas denga hasil yang kami sajikan, tentunya penulis akan terus memperbaiki makalah dengan
mengacu pada sumber yang telah di dapat. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran tentang pembahasan makalah yang ada diatas.

12

Anda mungkin juga menyukai