BAB II
PEMBAHASAN
1. Segementasi Pasar
1
I Made Adnyana, Studi Kelayakan Bisnis, (Jakarta: Lembaga Penerbitan Universitas Nasional (LPU-UNAS),
2020), hal 32
2
Husein Umar, Studi Kelayakan Bisnis, (Jakarta: Gramedia, 2009), hal 58
1
Pasar terdiri dari banyak sekali pembeli yang berbeda dalam beberapa hal, misalnya
3
1. Sikap Konsumen
5
Sikap memainkan peranan yang penting dalam membentuk suatu perilaku. Pada
umumnya, sikap digunakan untuk menilai efektivitas kegiatan pemasaran. Sikap
merupakan evaluasi menyeluruh yang memungkinkan orang merespons secara konsisten
berkenaan dengan obyek atau alternatif-alternatif pilihan yang diberikan. Sikap
menempatkan seseorang kedalam satu pikiran untuk menyukai atau tidak menyukai
sesuatu, bergerak mendekati atau menjauhi sesuatu tersebut. Ada kecenderungan untuk
menganggap bahwa sikap merupakan faktor yang tepat untuk meramalkan perilaku yang
akan datang. Jadi, dengan mempelajari sikap, seseorang diharapkan dapat menentukan
apa yang akan dilakukannya.
a. Karakteristik Sikap
Sikap memiliki beberapa karakteristik. Karakteristik-karakteristiknya ialah
sebagai berikut: Memiliki obyek atau tujuan: Sikap berhubungan dengan orang atau
obyek tertentu. Sikap merupakan reaksi dari tindakan seseorang atau keadaan obyek
5
“Ibid.,62”.
3
tertentu. Obyek ini juga bisa membentuk suatu tindakan, seperti: menentukan tempat
di mana akan membeli produk. Memiliki petunjuk, dan intensitas: Sikap menunjukkan
apa yang dirasakan seseorang terhadap obyek, misalnya senang atau tidak senang
terhadap obyek. Derajat menunjukkan seberapa besar orang tersebut suka atau tidak
suka akan obyek. Sedangkan, intensitas untuk menunjukkan suatu tingkat keyakinan
atau kepercayaan terhadap obyek. Memiliki struktur: Sikap cenderung tetap dan
mungkin berubah tetapi biasanya tidak cepat. Sikap yang dekat dengan pusat struktur
ini berarti mempunyai derajat sentrabilitas yang tinggi dan sebaliknya. Struktur sikap
mempunyai tiga komponen yang menunjang, yaitu komponen pengetahuan, emosi,
dan kecenderungan perilaku. Dapat dipelajari: Bahwa sebuah sikap merupakan hasil
sebuah proses belajar yang didahului oleh seorang individu.
b. Sumber Sikap
Sikap memiliki sumber-sumber, dua di antaranya yang utama yaitu:
pengalaman pribadi, yakni pengalaman langsung konsumen dengan produk, jasa dan
toko yang dapat membantu menciptakan dan mempertajam sikap konsumen terhadap
obyek tersebut, di mana pengalaman akan dievaluasi kembali sebagai obyek lama,
dan hal ini akan mengembangkan sikap terhadap obyek. Kelompok, yaitu seseorang
dapat dipengaruhi oleh anggota kelompoknya. Sikap terhadap suatu produk
dipengaruhi oleh kelompok-kelompok tertentu, seperti keluarga, rekan di tempat
kerja, dan kelompok masyarakat sekitar.
c. Fungsi Sikap
Ada beberapa fungsi sikap. Fungsi pertama dari sikap adalah fungsi
penyesuaian. Fungsi ini antara lain: mengarahkan pada objek yang menyenangkan,
menghindari obyek yang tidak menyenangkan dan penyesuaian sikap terhadap
pesepsi mereka terhadap sesuatu obyek. Fungsi pertahanan ego, fungsi ini antara lain:
untuk melindungi diri dari hal-hal yang merusak citra diri, serta untuk membantu citra
diri yang kadang sering tanpa disadari terancam. Fungsi pengekspresian nilai, bahwa
sikap memungkinkan seseorang untuk mengekspresikan nilai-nilai. Selain itu, melalui
sikap seseorang dapat lebih menerjemahkan nilai-nilainya ke dalam hal-hal yang lebih
nyata. Fungsi pengetahuan, setiap orang membutuhkan dunia terstruktur dan teratur,
oleh karena itu muncullah sikap untuk memproses pengetahuan. Akhirnya, dari
kebutuhan inilah timbul sikap akan keyakinan perlu atau tidaknya memahami sesuatu.
d. Komponen Sikap
Sikap memiliki tiga komponen utama, yaitu: komponen kognitif, komponen ini terdiri
atas kepercayaan konsumen dan pengetahuanya tentang obyek. Kepercayaan atas
obyek biasanya di evaluasi secara alami. Semakin positif kepercayaan dan
pengetahuan atas obyek akan semakin mendukung keseluruhan komponen kognitif
pada sikap atas obyek itu. Komponen afektif, perasaan dan reaksi emosional kepada
suatu obyek menunjukkan afektivitas dari sikap. Jika seseorang menyatakan sukapada
suatu obyek, maka hal ini merupakan hasil dari emosi atau evaluasi efektif suatu
produk. Komponen perilaku, komponen ini adalah respons dari seseorang terhadap
obyek. Misalnya: keputusan untuk membeli atau tidak membeli suatu produk akan
mencerminkan komponen perilaku ini.
2. Perilaku Konsumen
6
Perilaku konsumen tidak dapat secara langsung dikendalikan oleh perusahaan. Oleh
karena itu informasi mengenai perilaku ini perlu dikumpulkan sebanyak mungkin.
6
“Ibid., 64.”
4
Perilaku konsumen merupakan tindakan langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi,
serta menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan
mengikuti tindakan tersebut. Perilaku konsumen terbagi ke dalam dua golongan, yang
pertama adalah perilaku yang tampak. Variabel-variabel yang termasuk di dalamnya
adalah jumlah pembelian, waktu, karena siapa, dengan siapa, dan bagaimana konsumen
melakukan pembelian. Yang kedua adalah perilaku tak tampak. Variabel-variabelnya
antara lain adalah persepsi, ingatan terhadap informasi, dan perasaan kepemilikan oleh
konsumen.
Terdapat dua faktor utama yang berpengaruh terhadap perilaku konsumen, yaitu
faktor sosial budaya yang terdiri atas kebudayaan, budaya khusus, kelas sosial, kelompok
sosial, dan referensi serta keluarga. Faktor yang lain adalah faktor psikologis yang terdiri
atas motivasi, persepsi, proses belajar, kepercayaan, dan sikap. Perilaku konsumen
sangat menentukan proses pengambilan keputusan membeli yang tahapnya dimulai dari
pengenalan masalah yaitu berupa desakan yang membangkitkan tindakan untuk
memenuhi dan memuaskan kebutuhannya. Selanjutnya tahap mencari informasi tentang
produk atau jasa yang dibutuhkan yang dilanjutkan dengan tahap evaluasi alternatif yang
berupa penyeleksian. Tahap berikutnya adalah tahapan keputusan pembelian dan diakhiri
dengan perilaku sesudah pembelian di mana membeli lagi atau tidak tergantung dari
tingkat kepuasan yang didapat dari produk atau jasa tersebut.
3. Kepuasan Konsumen
7
Kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan
antara apa yang dia terima dan harapannya. Seorang pelanggan, jika merasa puas dengan
nilai yang diberikan oleh produk atau jasa, sangat besar kemungkinanta menjadi
pelanggan dalam waktu yang lama. Faktor- faktor yang mempegaruhi kepuasan
pelanggan adalah mutu prodk dan pelayananya, kegiatan penjualan, pelayanan setelah
penjualan, dan nilai-nilai perusahaan. Kegiatan penjualan terdiri atas variabel-variabel
pesan (sebagai penghasil serangkaian sikap tertentu mengenai perusahaan, produk dan
tingkat kepuasan yang dapat diharapkan oleh pelanggan), sikap (sebagai penilaian
pelanggan atas pelayanan perusahaan), perantara (sebagai penilaian pelanggan atas
perantara perusahaan seperti dealer dan grosir). Pelayanan setelah penjualan terdiri atas
variabel-variabel pelayanan pendukung tertentu seperti garansi serta yang berkaitan
dengan umpan balik seperti penanganan keluhan dan pengembalian uang. Selanjutnya
variabel-varibel nilai perusahaan dapat dibagi atas dua macam yaitu nilai resmi yang
dinyatakan oleh perusahaan sendiri dan nilai tidak resmi yang tersirat dalam segala
tindakanya sehari-hari.
Kepuasan dibagi dua macam, yaitu kepuasan fungsional dan kepuasan psikologis.
Kepuasan fungsional merupakan kepuasan yang diperoleh oleh fungsi suatu produk yang
dimanfaatkan sedangkan kepuasan psikologis merupakan kepuasan yang diperoleh dari
atribut yang bersifat tidak berwujud dari produk. Selanjutnya, pelangan pun dapat dibagi
atas dua macam, yaitu pelanggan eksternal dan pelanggan internal. Pelanggan eksternal
mudah diidentifikasi karena mereka ada diluar organisasi, sedangkan pelanggan internal
merupakan orang-orang yang melakukan prses selanjutnya dari pekerjaan orang
sebelumnya.
7
“Ibid., 65.”
5
Berbagai cara dapat dilakukan perusahaan untuk membentuk harapan pelanggan.
Pertama, melalui promosi yang tidak mengecewakan konsumennya agar terjadi
komunikasi yang terkendali antara perusahaan dengan konsumen. Kedua, melalui sikap
yang baik dari para petugas penjualan dan ketiga melalui unjuk kerja penjualan yang
lebih profesional. Memperbaiki dan mempertahankan hubungan antara perusahaan
dengan pelangganya perlu terus dibina. Untuk mengendalikan tingkat kehilangan
pelanggan agar tetap pada posisi yang aman, perusahaan perlu mengambil empat langkah
yaitu:
Menentukan tingkat bertahanya pelanggan.
Membedakan berbagai penyebab hilangnya pelanggan dan menentukan penyebab
utama yang bisa dikelola lebh baik.
Memperkirakan kehilangan keuntungan dari pelanggan yang hilang.
Menghitung biaya untuk mengurangi tingkat kehilangan pelanggan.
Selain itu, ada beberapa cara untuk upaya mempertahankan pelanggan, antara lain:
Menyulitkan pelanggan untuk mengganti pemasok. Hal ini dapat dilakukan dengan
berbagai cara agar tidak berdampak pada pelangganya untuk berganti pemasok.
Memberikan kepuasan yang tinggi. Dengan cara ini, akan sulit bagi pesaing untuk
masuk walaupun dengan menggunakan cara berupa harga yang lebih murah/
rangsangan lain.
D. MANAJEMEN PEMASARAN
8
Beberapa ahli memberikan bermacam-macam definisi tentang pemasaran,
diantaranya adalah stanton (1995). Ia mengatakan bahwa pemasaran meliputi keseluruhan
sistem yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha, yang bertujuan merencanakan,
menentukan harga, hingga mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang/ jasa
yang akan memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang aktual maupun yang potensional.
Jangkauan pemasaran sangat luas, berbagai tahap kegiatan harus dilalui oleh barang dan
jasa sebelum sampai ke tangan konsumen, sehingga ruang lingkup kegiatan yang luas itu
akan disederhanakan.
Dalam ilmu strategi manajemen, bahwa manajemen strategi perusahaan memiliki
tahapan-tahapan. Sebelum sampai pada manajemen fungsional, seperti manajemen
keuangan, SDM, Produksi/Operasi, dan pemasaran terlebih dahulu manajemen strategi
dimulai dengan visi, misi, tujuan-tujuan, strategi generik, dan strategi utamanya.
8
“Ibid., 67.”
6
Berikutnya, setelah strategi pemasaran diketahui, maka akan ditindaklanjuti dengan
penentuan bauran pemasaranya.
1. Analisis Persaingan
9
Agar dapat menetapkan strategi pemasaran kompetitif yang efektif, studi
kelayakan bisnis perlu juga mencermati produk, harga saluran distribusi maupun
promosi yang dilakukan ole para pesaing yang terdekat. Dengan cara ini perusahaan
dapat menemukan bidang-bidang yang berpotensi untuk dijadikan keunggulan
sekaligus mengetahui pula yang menjadi titik-titik kelemahan kompetitifnya sehingga
dapat disusun suatu strategi menyerang maupun bertahan terhadap pesaing-
pesaingnya. Berikut ini disajikan langkah-langkah dalam menganalisis pesaing yang
dikemukakan oleh Kotler:
a. Mengidentifikasi Pesaing
Perusahaan dapat mendefinisikan para pesaingnya sebagai suatu perusahaan lain
yang mempunyai salah satu atau lebih ciri-ciri sebagai berikut:
Perusahaan yang menwarkan produk dan harga yang sama di pasar.
Perusahaan yang membuat produk atau kelas produk yang sama.
Perusahaan lain yang membuat produk dan memasok yang sama.
Perusahaan yang bersaing merebut uang dari konsumen yang sama.
Dengan menggunakan hasil identifikasi ini, perusahaan dapat menindaklanjuti
dengan tahapan berikutnya, yaitu bagaimana menentukan sasaran pesaing.
b. Menentukan Sasaran Pesaing
Memang pada dasarnya semua pesaing akan berusaha memaksimalkan laba
mereka, tetapi kenyataannya pesaing berbeda dalam penekanan pada laba, baik
untuk laba jangka panjang pendek maupun jangka panjang, apalagi orientasi
pesaing yang bukan untuk memaksimalkan laba melainkan memuaskan pelanggan
yang sudah tentu kesemuanya itu memiliki sasaran yang relatif berbeda seperti
dalam hal komponen pangsa pasar, arus kas, pemakaian teknologi, dan pelayanan.
Jadi, dengan mengetahui sasaran pesaing beserta penekanan-penekannya dapat
menunjukkan apakah mereka puas dengan situasinya sekarang serta bagaimana
kemungkinan reaksinya atas berbagai tindakan kompetitif.
c. Mengidentifikasi Strategi Pesaing
Semakin mirip strategi suatu perusahaan dengan perusahaan lain maka semakin
ketat persaingan diantara mereka. Pesaing pada umumnya dapat digolonglan
menjadi beberapa kelompok yang tiap kelompok memiliki strategi yang serupa.
Kelompok ini disebut Kelompok Strategik. Persaingan terjadi diantara tiap
kelompok strategik tetapi yang lebih ketat terjadi di dalam kelompok strategik
yang sama.
Perusahaan perlu menelaah semua dimensi yang mengidentifikasikan kelompok-
kelompok strategik yang bersangkutan, sepertimutu, ciri, ragam produk dari
masing-masing pesaing, juga layanan, kebijakan harga, distribusi, program
promosi, dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pemasaran merupakan usaha terpadu untuk menggabungkan rencana-rencana strategis
yang diarahkan kepada usaha pemuas kebutuhan dan keinginan konsumen untuk memperoleh
keuntungan yang diharapkan melalui proses pertukaran atau transaksi.
Aspek pemasaran merupakan faktor strategis atau kunci dari keberhasilan perusahaan,
jika permintaan terhadap produk/jasa yang dibuat kurang memadai seluruh kegiatan aspek-
aspek yang lain tidak akan terwujud. Perusahaan harus bertanggung jawab sepenuhnya
tentang kepuasan produk yang ditawarkan, sehingga segala aktifitas perusahaan, harusnya
diarahkan untuk dapat memuaskan konsumen yang pada akhirnya bertujuan untuk
memperoleh laba.
Pemasaran meliputi keseluruhan sistem yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan
usaha, yang bertujuan merencanakan, menentukan harga, hingga mempromosikan dan
mendistribusikan barang-barang/ jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang
aktual maupun yang potensional.
Dalam ilmu strategi manajemen, bahwa manajemen strategi perusahaan memiliki
tahapan-tahapan. Sebelum sampai pada manajemen fungsional, seperti manajemen keuangan,
SDM, Produksi/Operasi, dan pemasaran terlebih dahulu manajemen strategi dimulai dengan
visi, misi, tujuan-tujuan, strategi generik, dan strategi utamanya. Berikutnya, setelah strategi
pemasaran diketahui, maka akan ditindaklanjuti dengan penentuan bauran pemasaranya.
SARAN
Sebagai penulis kami menyadari bahwa makalah ini banyak kesalahan dan sangat
jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami sebagai penulis mohon maaf apabila pembaca
kurang merasa puas denga hasil yang kami sajikan, tentunya penulis akan terus memperbaiki
makalah dengan mengacu pada sumber yang telah di dapat. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah yang ada diatas.
11