Anda di halaman 1dari 15

PEMASARAN

Pemasaran adalah kegiatan dan proses menciptakan, menghubungkan, menyampaikan,


mempertukarkan tawaran yang bernilai bagi pelanggan atau klien. Menurut salah satu ahli,
pengertian dari pemasaran adalah aktivitas manusia yang diarahkan untuk memenuhi
keinginan dan kebutuhan dari proses pertukaran (Philip Kotler).
Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan diulas beberapa tujuan dan fungsi pemasaran dalam
bisnis. 
Tujuan pemasaran
1. Memahami pasar dan konsumen
Tujuan utama yang harus dicapai adalah memiliki pemahaman mengenai pasar dan
konsumen yang menjadi target pasar. Selain itu perlunya memahami peta persaingan,
kebutuhan, selera dan keinginan pasar serta memahami kondisi dari pasar termasuk daya
beli.
2. Membentuk Produk Sesuai Dengan Pasar
Tujuan yang kedua ini adalah hasil kesinambungan dari tujuan pemasaran yang di atas, yaitu
memahami pasar. Dari pemahaman pasar inilah, pemasaran dapat membantu perusahaan
pada bagian perancangan produk dan bagian produksi untuk menghasilkan produk sesuai
hasil riset.
3. Membangun Popularitas Produk
Promosi dalam bisnis bertujuan untuk mendorong produk untuk terkenal dan populer di
pasar. Jika produk tersebut sudah populer maka akan dengan sendirinya akan mendorong
pasar untuk tergerak membelinya. Salah satu cara klasik mendongkrak popularitas yaitu
memasang iklan.
4. Mencapai Citra Yang Ingin Dibentuk
Salah satu tujuan pemasaran lainnya adalah pencitraan. Contohnya,  produk kecantikan
wajah harus mencitrakan kecantikan. Pencitraan dapat dibentuk menggunakan tokoh idola
sebagai Brand Image. Selain itu, dapat pula mengadakan propaganda melalui event,iklan
maupun konten.
5.Penjualan/Menciptakan Pembelian
Penjualan merupakan target utama dari tujuan pemasaran. Setiap bagian dari tim
pemasaran bergerak bersama untuk meningkatkan tingkat penjualan. Pada umumnya,
perusahaan akan menentukan target penjualan dan total permintaan yang diharapkan.
Target target inilah yang kemudian menjadi  rujukan dalam pencapaian bagian pemasaran
setiap tahun.
6. Kepuasan Konsumen
Tingginya tingkat penjualan yang terjadi hanya akan menjadi keuntungan sesaat jika tidak
terjadi kepuasan pelanggan. Untuk setiap penjualan diharapkan ada feedback yang bisa jadi
nilai lebih dari penjualan. Pencapaian tertinggi dari sebuah pemasaran adalah ketika
konsumen merasa puas dan menjadi setia terhadap produk perusahaan.

Konsep Strategi Pemasaran dan Bauran Pemasaran 7P (Marketing Mix)


Pengertian Strategi Pemasaran
Perencanaan strategi pemasaran produk memberikan dasar bagi perusahaan untuk
mengambil langkah yang efektif untuk masa yang akan datang.
Strategi Pemasaran menurut W. Y. Stanton adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem
yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai
dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan
kebutuhan pembeli aktual maupun potensial 

Hal-Hal perlu dipertimbangkan sebelum menerapkan Strategi Pemasaran Produk


Menerapkan strategi pemasaran di awali dengan menganalisa secara keseluruhan dari
situasi perusahaan. Pemasar harus melakukan analisis SWOT (SWOT analysis), di mana ia
menilai kekuatan (strengths [S]), kelemahan (weaknesses [W]), peluang (opportunities [O]),
dan ancaman (threats [T]) perusahaan secara keseluruhan.
 Kekuatan (Strengths) meliputi kemampuan internal, sumber daya, dan faktor situasional
positif yang dapat membantu perusahaan melayani pelanggannya dan mencapai tujuannya ;
 Kelemahan (Weaknesses) meliputi keterbatasan internal dan faktor situasional negatif
yang dapat menghalangi performa perusahaan ;
 Peluang (Opportunities) adalah faktor atau tren yang menguntungkan pada lingkungan
eksternal yang dapat digunakan perusahaan untuk memperoleh keuntungan ;
 Dan ancaman (Threats) adalah faktor pada lingkungan eksternal yang tidak
enguntungkan yang menghadirkan tantangan bagi performa perusahaan. 
Faktor utama yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam Strategi Pemasaran
Dalam strategi pemasaran, ada bebarapa faktor utama yang dapat menyebabkan terjadinya
perubahan yaitu :
1. Siklus Daur hidup produk
Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup produk, yaitu tahap perkenalan,
tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap kemunduran ;
2. Tingkat persaingan perusahaan di pasar
Strategi pemasaran harus bisa disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam tingkat
persaingan, apakah dalam kategori memimpin, menantang, mengikuti atau hanya
mengambil sebagian kecil dari pasar ;
3. Keadaan ekonomi
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi, perusahaan harus
memkitang ke depan dan mengembangkan strategi jangka panjang untuk memenuhi kondisi
yang sedang berubah dalam industri mereka dan memastikan kelangsungan perusahaan
pada jangka panjang.

Langkah-Langkah Penerapan Strategi Pemasaran


Inti pemasaran strategis modern dapat dijelaskan sebagai pemasaran STP yaitu segmenting
(segmentasi), targeting (penentuan target pasar) dan positioning (penentuan posisi pasar).
Namun para penjual tidak selalu harus berpegang dengan pegangan ini dalam strategis
pemasaran, tetapi bisa melalui tiga tahap berikut :
1. Pemasaran massal ( mass marketing)
Pada tahap ini, perusahaan memproduksi secara besar – besaran, dan juga mempromosikan
secara besar – besaran hanya satu jenis produk kepada seluruh pembeli. Strategi pasar ini
pernah ditempuh oleh Henry Ford, yang memproduksi mobil Ford Model T bagi seluruh
pasar. Mereka menyatakan: warna mobil yang tahan lama adalah hitam. Alasan
ditempuhnya pemasaran massal ialah rendahnya harga pokok dan harga jual sehingga
diharapkan akan tercipta pasar potensial yang paling besar.
2. Pemasaran aneka produk ( produk variety marketing)
Di sini perusahaan memproduksi dua atau lebih produk yang masing – masing berlainan
dalam model, ukuran, kualitas dan sebagainya. General Motors misalnya, saat ini  membuat
beberapa mobil dengan nama yang berbeda dan serta dalam ciri serta gaya. Dengan
demikian, perusahaan menyajikan berbagai produk kepada pembeli,dan bukannya berusaha
memikat segmen – segmen pasar yang berbeda. Tentu saja, pelanggan perlu variasi.
3. Pemasaran  sasaran ( target marketing )
Pada tahap ini, pasar mulai di pisahkan secara jelas ke dalam banyak segmen pasar
kemudian perusahaan memilih satu atau lebih segmen, memproduksi barang dan
mengembangkan segala bauran pemasaran yang dirancang khusus untuk masing – masing
segmen. Seperti yang terjadi sekarang ini Coca – Cola memproduksi merek- Fanta  Kuning
untuk memenuhi selera konsumen Indonesia yang sangat senang dengan rasa jeruk.

Langkah-langkah pemasaran
Pemasaran memerlukan 3 langkah utama :
1. Segmenting pasar ( Segmenting )
Yaitu tindakan membagi suatu pasar menjadi kelompok – kelompok pembeli yang berbeda –
beda yang mungkin membutuhkan produk – produk dan atau kombinasi pemasaran yang
terpisah. Perusahan mengidentifikasi cara – cara yang berbeda untuk memilah – milah pasar
dan untuk mengembangkan gambaran dari segmen pasar yang di hasilkan.
2. Penentuan sasaran ( Targeting )
Yaitu suatu tindakan mengevaluasi keaktifan daya tarik setiap segmen pasar dan memilih
salah satu atau lebih dari segmen pasar tersebut untuk dimasuki.
3. Penempatan produk ( Positioning )
Yaitu tindakan untuk menempatkan posisi bersaing produk dan bauran pemasaran yang
tepat pada setiap pasar sasaran.

Segmenting
Dasar – dasar untuk mensegmentasikan pasar adalah :
1. Segmentasi Geografik
Segmentasi geografik adalah membagi pasar menjadi beberapa unit secara geografik seperti
negara, regional, negara bagian, kota atau komplek perumahan. Sebuah perusahaan
mungkin memutuskan untuk beroperasi dalam satu atau beberapa wilayah geografik ini
atau beroperasi disemua wilayah tetapi lebih memperhatikan perbedaan kebutuhan dan
keinginan yang dijumpai.
2. Segmentasi Demografik
Segmetasi demografik adalah suatu proses yang membagi – bagi pasar menjadi kelompok –
kelompok berdasarkan variabel – variabel demografi seperti umur, jenis kelamin, ukuran
keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan,pekerjaan, pendidikan, tempat tinggal, agama,
ras dan kebangsaan.
3. Segmentasi Psikikografis
Dalam segmentasi psikikografis maka pembeli dibagi menjadi kelompok yang berbeda
berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.

Syarat Segmentasi  yang Efektif


Dalam melakukan segmentasi, perusahaan perlu memperhatikan efektifitas segmentasi
tersebut. Agar dapat berguna secara maksimal, maka setiap segmen pasar harus
menunjukan lima karakteristik :
1. Dapat diukur ( Measurabel ).
Yaitu daya beli, dan profil pasar harus dapat diukur dengan tingkat tertentu.
2. Dapat dijangkau ( Accessible ).
Segmen pasar dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
3. Cukup besar  ( Substantial ).
Segmentasi pasar cukup besar atau cukup memberi laba.
4. Dapat dibedakan ( Differentiabel ).
Differentiabel berarti segmen tersebut dapat dibedakan dengan jelas.
5. Dapat dilaksanakan ( Actionable ).
Actionable berarti segmen tersebut dapat dijangkau atau dilayani dengan sumber daya yang
dimiliki perusahaan.

Ada tiga tahap yang harus dilakukan dalam segmentasi pasar (Kotler,2003) yaitu:
1. Survey Stage
Survey Stage merupakan tahap melakukan eksplorasi baik melalui focus group discussion
atau dengan wawancara terhadap beberapa kelompok konsumen untuk memperoleh
keterangan mengenai motivasi, sikap dan perilaku mahasiswa Program Magister
Manajemen (MM) . Dengan adanya gambaran awal tentang preferensi konsumen peneliti
dapat menggali lebih lanjut dengan menggunakan kuesioner.
2. Analysis Stage
Analysis Stage merupakan tahap analisis terhadap informasi yang telah diperoleh melalui
survey. Analisis dapat dilakukan dengan menerapkan analisis faktor untuk menelaah
variabel-variabel mana yang berkolerasi tinggi kemudian menerapkan analisis cluster untuk
menciptakan atau mengetahui kelompok-kelompok pasar yang secara signifikan memiliki
perbedaan karakteristik.
3. Profiling Stage
Profiling Stage merupakan tahap untuk mengidentifikasi profil masing-masing cluster yang
terbentuk. Dengan ini akan teridentifikasi perbedaan masing-masing cluster berdasarkan
sikap dan perilaku, demografi, psikografi, manfaat atau value yang diharapkan dari sebuah
program MM, kemudian masing-masing cluster diberi nama berdasarkan karakteristik yang
menonjol (Fanggidae, 2006).

Targetting
Komponen kedua adalah targeting atau menetapkan target pasar yang ingin di
sasar. Targeting merupakan tindakan menilai ketertarikan dan minat dari beragam segmen
pasar, kemudian menentukan segmen pasar mana yang akan Anda jadikan sebagai target
pasar. Target pasar dipahami sebagai kelompok yang dipilih oleh suatu bisnis untuk
dijadikan sebagai calon pelanggan dengan melakukan penargetan dan segmentasi.

Positioning
Setelah memutuskan segmen pasar mana yang akan dimasuki, perusahaan harus
memutuskan “posisi” apa yang ingin ditempati dari segmen tersebut. Posisi produk adalah
cara produk ditetapkan oleh konsumen berdasarkan beberapa atribut penting yang diduduki
produk tersebut dalam ingatan konsumen dalam hubungan dengan produk pesaing.
Ada beberapa strategi yang dapat digunakan untuk menetapkan posisi, yaitu :
1. Memposisikan produknya pada atribut produk spesifik
Contoh : Mobil Toyota Avanza mengiklankan harga rendah.
2. Produk yang hanya diposisikan pada kebutuhan yang dipenuhi atau manfaat yang
diberikan.
Contoh : pasta gigi Pepsodent mengiklankan produknya untuk mengurangi gigi
berlubang.
3. Produk dapat diposisikan menurut peristiwa penggunaan
Contoh : dimusim panas Isotonik dapat diposisikan sebagai minuman untuk
menggantikan cairan tubuh atlet, sedangkan di musim dingin minuman ini diposisikan
sebagai produk untuk diminum kalau dokter   menganjurkan banyak minum.
4. Memposisikan produk untuk kelas pengguna tertentu.
Contoh : Johnson and Johnson meningkatkan pangsa pasar shampoo bayi dri 3% menjadi
14% dengan memposisikan ulang produk itu untuk orang dewasa yang seringkali mencuci
rambutnya dan membutuhkan shampoo lembut.
5. Produk dapat diposisikan langsung dibandingkan dengan pesaing.
6. Produk dapat diposisikan untuk kelas produk berbeda.

Bauran Pemasaran
Mengembangkan Strategi Pemasaran dan Bauran Pemasaran Terintegrasi
Setelah strategi pemasaran ditetapkan maka perusahaan diharapkan untuk menerapkan
dan merencanakan rincian bauran pemasaran (Marketing Mix).
Apa Itu Bauran Pemasaran/Marketing Mix?
Dalam memasarkan suatu produk atau jasa dalam sebuah perusahaan, diperlukan suatu
pendekatan yang mudah dan fleksibel yang biasa disebut sebagai bauran
pemasaran (marketing mix).
Marketing mix atau yang diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi bauran pemasaran
adalah suatu strategi penjualan atau promosi serta penentuan harga yang bersifat unik serta
dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling menguntungkan untuk pasar yang
dituju.
Dengan perkembangan dunia teknologi yang sangat cepat, tentu setiap
komponen marketing mix berikut tidaklah kaku. Adakalanya muncul hal-hal baru yang
dapat bersifat subtitusi (menggantikan) maupun komplementer (pelengkap).
Sebagai contoh, fenomena masuknya brand-brand besar dalam platform sosial media
otomatis menambah satu komponen lagi dalam marketing mix, yaitu
komponen engagement atau interaksi. Interaksi sosial brand ini sebenarnya bukan murni
bentuk promosi dan bukan juga aktivitas bisnis, tapi ini adalah contoh komponen baru yang
berkembang akibat perubahan zaman.
Contoh lain adalah munculnya teknologi cryptocurrency. Model bisnis seperti Bitcoin hingga
saat ini tidak jelas siapa penemunya, apalagi aspek physical evidence seperti kantor,
legalitas, dan semacamnya. Tapi, toh mata uang baru Bitcoin saat ini sudah punya valuasi
yang begitu tinggi bukan? Walaupun banyak pro-kontra dari bitcoin, harus kita akui bahwa
bisnis semacam ini membuktikan bahwa tidak semua aspek dalam marketing mix harus
dimiliki secara mutlak oleh perusahaan.

Berkembangnya Bauran Pemasaran 4P menjadi 7P


Bauran pemasaran ini semakin lama semakin berkembang terutama dalam bidang jasa,
tidak hanya meliputi product, promotion, dan price (4P), namun juga meninjau dari segi
place, people, process, dan physical evidence yang selanjutnya dikenal dalam istilah bauran
pemasaran jasa sebagai 7P.
Konsep ini nantinya disesuaikan dengan kondisi perusahaan jasa yang akan
melaksanakannya, namun secara umum, konsep 7P ini (product, price, place, promotion,
people, process, dan physical evidence) digunakan untuk mengambil keputusan dalam
pembuatan strategi komunikasi pemasaran.
a. Product (The Services) / Produk atau Jasa
Produk atau jasa merupakan produk yang dapat memberikan manfaat, memenuhi
kebutuhan konsumen. Sesungguhnya pelanggan tidak membeli barang atau jasa,
tetapi membeli manfaat dari sesuatu yang ditawarkan.
b. Price / Harga
Penetapan harga merupakan suatu hal penting. Perusahaan akan melakukan hal ini dengan
penuh pertimbangan karena penetapan harga akan dapat mempengaruhi pendapatan total
dan biaya. Harga merupakan faktor utama penentu positioning produk dan harus
diputuskan sesuai dengan pasar sasaran, bauran ragam produk, dan pelayanan, serta
persaingan.
c. Place / Lokasi Usaha
Jangkauan tempat menjadi suatu yang harus dipertimbangkan secara matang, tempat-
tempat yang strategis tentu memiliki peluang akses publik yang lebih baik, namun biaya
sewa dari tempat tersebut juga harus diperhitungkan sebagai konsekuensi dari kemudahan
akses ke konsumen.
d. Promotion / Strategi Promosi
Promosi merupakan prinsip marketing dasar dimana perusahaan dituntut untuk
dapat memberikan insentif bagi calon pembeli produk atau jasa yang ditawarkan. Insentif
ini dapat berupa potongan harga, menyampaikan product knowledge dengan cara yang
menarik, sampai memberikan contoh produk/jasa secara cuma-cuma.
Penggunaan influencer untuk mengkomunikasikan secara persuasi tentang produk yang
ditawarkan juga merupakan salah satu bentuk promosi dalam rangka pemasaran.
e. People / Sumber Daya Manusia (SDM)
People merupakan aset utama dalam industri jasa, terlebih lagi bisnis yang membutuhkan
sumber daya dengan performance tinggi. Kebutuhan konsumen untuk berhadapan dengan
karyawan berkinerja tinggi akan menyebabkan konsumen puas dan loyal.
f. Process / Proses atau Aktivitas Bisnis
Layanan jasa ataupun kualitas produk sangat bergantung pada proses penyampaian jasa
kepada konsumen. Mengingat bahwa penggerak perusahaan jasa adalah karyawan itu
sendiri, maka untuk menjamin mutu layanan (quality assurance), seluruh operasional
perusahaan harus dijalankan sesuai dengan sistem dan prosedur yang terstandarisasi oleh
karyawan yang berkompetensi, berkomitmen, dan loyal terhadap perusahaan tempatnya
bekerja.
g. Physical Evidence / Bukti Fisik Perusahaan
Physical evidence adalah bukti fisik yang dapat dirasakan oleh indra manusia baik dengan
penglihatan, perabaan, serta penciuman. Bukti fisik ini melingkupi bangunan kantor serta
elemen pendukung lain seperti toko, kedai, dan semacamnya.
Building merupakan contoh bagian dari bukti fisik, karakteristik ini bisa menjadi nilai tambah
bagi konsumen sebagai perusahaan jasa yang memiliki karakter. Perhatian terhadap
interior, perlengkapan bangunan, termasuk lightning system, dan tata ruang yang lapang
menjadi perhatian penting dan dapat mempengaruhi mood pengunjung.
Bangunan harus dapat menciptakan suasana dengan memperhatikan ambience sehingga
memberikan pengalaman terbaik kepada pengunjung, khususnya untuk sebuah perusahaan
dengan target market dengan selera tertentu.

Cara Riset Target Pasar dengan Marketing Mix 4P


Jika kita mendengar istilah marketing mix (bauran pemasaran), biasanya yang muncul
pertama dalam benak kita adalah metode marketing yang harus dilakukan perusahaan.
Padahal, sebelum melompat pada proses “memarketingkan produk” kita harus terlebih
dahulu mendifinisikan siapa target pasar dari produk bisnis yang hendak diluncurkan.
Tanpa adanya riset target market yang jelas, kita tidak akan tahu apakah produk ini
potensial dari aspek bisnis atau tidak, baik dari sisi ukuran pasar (market size), daya beli, dan
semacamnya. Oleh karenanya, konsep bauran pemasaran (yang semula 4P lalu
dikembangkan menjadi 7P ini) dapat membantu Anda mendefinisikan target market yang
tepat.
Aplikasi Marketing Mix 4P dan Contohnya
Berikut penjabaran tools marketing menggunakan elemen 4P
(Product, Price, Promotion, Place) dalam membantu Anda melakukan riset pasar yang tepat.
Cari Produk untuk Market Anda
Saat ini, bisnis yang kokoh selalu berpikir lebih banyak tentang customer dibanding produk
mereka sendiri. Mengapa? Karena di era modern ini, hampir semua orang memiliki
kesempatan untuk menciptakan produk sendiri.
Kesempatan yang terbuka lebar inilah yang membuat selera pelanggan kadang bisa beralih
dengan cepat. Hanya produk yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan customer yang
nantinya dapat bertahan di pasaran, istilah anak startup nya: product market fit canvas.

Don’t find customers for your product, find product for your customers

Contoh sederhana dalam hal ini adalah Ruangguru. Saat lembaga bimbel berlomba-lomba
mengeluarkan inovasi paket-paket bimbel, try out demi try out, Ruangguru justru keluar
dengan inovasi 200% lebih baik, menawarkan itu semua dalam bentuk aplikasi berbasis
daring.
Secara fungsi dan kualitas mungkin hampir sama, soal dan pembahasannya itu-itu juga,
namun dikemas dalam teknologi yang berbeda. Produk mereka hadir sesuai dengan
behavior target market anak muda saat ini yang sudah jadi native digital membuat aplikasi
mereka laris manis di pasaran.

Strategi Pricing (Penentuan harga)


Pada bagian kedua ini, Anda butuh untuk lebih jauh mengenal tebal dompet dan kerelaan
membayar dari target market produk Anda. Mengapa hal ini penting, karena harga
mahal/murah itu relatif tergantung Anda menjualnya ke siapa.
Sebelum bicara lebih jauh, tentunya Anda juga harus memahami bahwa setiap kategori
bisnis punya pricing strategy yang berbeda. Mulai dari penentuan margin, faktor inflasi dan
sebagainya. Sebagai contoh, dalam bisnis kuliner, patokan margin kotor biasanya di angka
30%, hal ini dikarenakan life time dari produk yang relatif rendah, membuat adanya
kemungkinan produk yang terbuang.
Dalam bisnis fashion, eletronik, sampai otomotif biasanya punya patokan margin umum nya
masing-masing, tentu harus di pelajari dahulu sebelum masuk dalam pricing yang
sebenarnya.
atau cukup lihat berapa rentang harga produk kompetitor, dan buat positioning produk
sendiri. Dari rentang tersebut dapat ditentukan harga minimum dan maksimum produk di
pasaran.

Strategi Promosi
Diperlukan taktik khusus agar promosi yang dilakukan tidak dianggap promo atau minimal
tidak meninggalkan kesan jelek pada calon customer.
Endorsment vs Paid Ads vs Organic Reach?
Walaupun ada banyak sekali jenis strategi promosi, namun ketiga diatas itu adalah strategi
promosi rata-rata usaha saat ini, sepakat?(jelaskan)

Bagaimana cara menentukan strategi yang terbaik adalah kembali lagi pada judul besar:
TARGET PASAR.
Contoh:
Ada banyak produk yang bisa terjual cepat dengan endorsment, tapi produk seperti laptop
bukanlah salah satunya.
Oleh karenanya, perhatikan behavior dari target market. Apakah diskon dan giveaway bisa
menjadi daya tarik mereka untuk membeli, atau justru rekomendasi dari teman dekat lebih
berpengaruh. Apakah tipe produk ini yang dapat dibeli kapan saja atau hanya dibutuhkan
dalam kondisi tertentu (contoh: vitamin anak)? Apakah dengan momentum tertentu bisa
efektif untuk menjangkau market atau justru mereka lebih senang
dengan evergreen konten?
Placement Strategy (Pemilihan Channel)
Dalam model bisnis konvensional seperti toko ritel, restoran, elemen Place ini sering
diartikan sebagai tempat (lokasi) bisnis. Namun dalam artian sebenarnya, place/lokasi lebih
tepat diartikan sebagai tempat berkumpulnya market baik dalam dunia nyata ataupun
maya.
Kembali pada pokok bahasan yaitu bagaimana menghadirkan branding produk kita
ditengah-tengah tempat target market kita berkumpul. Satu hal yang perlu diingat adalah
bahwa tempat ini bukan berarti harus sesuatu yang diam. Pengertian “place” ini bisa berarti
luas seperti contoh di bawah ini:
PT Lalaland adalah owner beberapa apartemen yang berlokasi di pusat-pusat perkantoran
Jakarta, agar lebih efektif meraih market, mereka memasang tv portable di setiap Go-car
dan Grab-car yang beroperasi di wilayah DKI Jakarta. Selama penumpang menaiki mobil
tersebut, tv portabel ini akan menampilkan katalog kamar, lokasi, serta profil bangunan
yang mereka sediakan.

Bagaimana cara menggunakan marketing 7p dalam aplikasi bisnis?


Dalam memasarkan suatu produk, harus dipertimbangkan dengan matang ketujuh elemen
ini jika ingin produk yang dijual laku di pasaran. Karena, suksesnya penjualan suatu produk
atau jasa biasanya tidak lepas dari keunggulan salah satu atau salah dua dari elemen-elemen
ini. Contoh McD laris manis karena promosi dan lokasi nya, Bukalapak besar karena produk
aplikasi, promosi, serta inovasi proses bisnisnya, dan seterusnya.
Apakah seluruh aspek dalam analisis 7p harus ikut dipertimbangkan?
Ya, semakin lengkap tentu semakin baik. Hanya saja, perlu diketahui bahwa setiap bisnis
akan sangat sulit untuk unggul di kesemua elemen tersebut. Salah satu contohnya, produk
bisnis yang memiliki harga murah (price) akan sangat sulit untuk mendapatkan lokasi sewa
yang strategis (place). Oleh karenanya, tidak salah apabila hanya fokus untuk unggul di satu
atau dua elemen dalam 7p saja.

Beberapa strategi pemasaran produk baru adalah :


 Pemasaran dari Mulut ke Mulut
Strategi yang pertama adalah dengan melakukan pemasaran dari mulut ke mulut. Dimana
tim marketing akan melakukan komunikasi dengan konsumen secara langsung. Setelah
konsumen membeli produk dan merasa puas dengan produk tersebut, konsumen akan
berkomunikasi lagi dengan konsumen lainya seperti temanya dan kerabatnya yang
berpotensi untuk membeli lagi produk tersebut.
 Pemasaran dengan Reseller dan Dropship
Reseller dan dropship merupakan strategi pemasaran produk baru yang efektif, apalagi di
era bisnis online seperti sekarang ini. Produk baru yang kita jual akan lebih cepat dikenal
oleh konsumen, karena umumnya pemasaran memang dilakukan oleh reseller serta
dropship tersebut. Tugas kita sebagai pemilik usaha hanya mengirimkan produk sesuai
pesanan dari reseller dan dropship kepada konsumen.
 Pemasaran di Acara Tertentu
Strategi pemasaran berikut ini dilakukan dengan melakukan pendekatan kepada konsumen
dengan langsung dan ikut berpartisipasi dalam suatu acara kepada pihak lainya. Sebagai
pemilik usaha, kita tidak perlu mencari konsumen, karena mereka akan datang dengan
sendirinya ke acara tersebut. Kita hanya tinggal menjual produk kita saja secara langsung.
 Pemasaran dengan Sosial Media
Strategi pemasaran ini tentunya merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para pemasar
dari suatu produk dan jasa yang akan dijual. Sebelum menggunakan strategi ini, sebaiknya
pilih terlebih dulu platform social media mana yang akan menjadi focus untuk berjualan
kepada konsumen. Dengan begitu, pemasaran akan lebih focus dan lebih efektif.
 Pemasaran dengan Kupon Belanja
Strategi pemasaran produk baru berikutnya adalah dengan memberikan kupon belanja.
Berikan kupon ini kepada konsumen, sebagai pengurang harga produk yang akan dia
beli.Dengan begitu, konsumen akan berpikir bahwa usaha Anda ini benar-benar bersahabat
terhadap mereka.
Untuk menjalankan beberapa strategi pemasaran di atas, mungkin akan dibutuhkan
anggaran biaya khusus. Namun, dengan mengandalkan relasi dan koneksi, bisa saja strategi
pemasaran produk baru ini dilakukan dengan lebih hemat bahkan gratis.
Mana yang lebih efektif ?

Anda mungkin juga menyukai