Langkah-langkah pemasaran
Pemasaran memerlukan 3 langkah utama :
1. Segmenting pasar ( Segmenting )
Yaitu tindakan membagi suatu pasar menjadi kelompok – kelompok pembeli yang berbeda –
beda yang mungkin membutuhkan produk – produk dan atau kombinasi pemasaran yang
terpisah. Perusahan mengidentifikasi cara – cara yang berbeda untuk memilah – milah pasar
dan untuk mengembangkan gambaran dari segmen pasar yang di hasilkan.
2. Penentuan sasaran ( Targeting )
Yaitu suatu tindakan mengevaluasi keaktifan daya tarik setiap segmen pasar dan memilih
salah satu atau lebih dari segmen pasar tersebut untuk dimasuki.
3. Penempatan produk ( Positioning )
Yaitu tindakan untuk menempatkan posisi bersaing produk dan bauran pemasaran yang
tepat pada setiap pasar sasaran.
Segmenting
Dasar – dasar untuk mensegmentasikan pasar adalah :
1. Segmentasi Geografik
Segmentasi geografik adalah membagi pasar menjadi beberapa unit secara geografik seperti
negara, regional, negara bagian, kota atau komplek perumahan. Sebuah perusahaan
mungkin memutuskan untuk beroperasi dalam satu atau beberapa wilayah geografik ini
atau beroperasi disemua wilayah tetapi lebih memperhatikan perbedaan kebutuhan dan
keinginan yang dijumpai.
2. Segmentasi Demografik
Segmetasi demografik adalah suatu proses yang membagi – bagi pasar menjadi kelompok –
kelompok berdasarkan variabel – variabel demografi seperti umur, jenis kelamin, ukuran
keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan,pekerjaan, pendidikan, tempat tinggal, agama,
ras dan kebangsaan.
3. Segmentasi Psikikografis
Dalam segmentasi psikikografis maka pembeli dibagi menjadi kelompok yang berbeda
berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.
Ada tiga tahap yang harus dilakukan dalam segmentasi pasar (Kotler,2003) yaitu:
1. Survey Stage
Survey Stage merupakan tahap melakukan eksplorasi baik melalui focus group discussion
atau dengan wawancara terhadap beberapa kelompok konsumen untuk memperoleh
keterangan mengenai motivasi, sikap dan perilaku mahasiswa Program Magister
Manajemen (MM) . Dengan adanya gambaran awal tentang preferensi konsumen peneliti
dapat menggali lebih lanjut dengan menggunakan kuesioner.
2. Analysis Stage
Analysis Stage merupakan tahap analisis terhadap informasi yang telah diperoleh melalui
survey. Analisis dapat dilakukan dengan menerapkan analisis faktor untuk menelaah
variabel-variabel mana yang berkolerasi tinggi kemudian menerapkan analisis cluster untuk
menciptakan atau mengetahui kelompok-kelompok pasar yang secara signifikan memiliki
perbedaan karakteristik.
3. Profiling Stage
Profiling Stage merupakan tahap untuk mengidentifikasi profil masing-masing cluster yang
terbentuk. Dengan ini akan teridentifikasi perbedaan masing-masing cluster berdasarkan
sikap dan perilaku, demografi, psikografi, manfaat atau value yang diharapkan dari sebuah
program MM, kemudian masing-masing cluster diberi nama berdasarkan karakteristik yang
menonjol (Fanggidae, 2006).
Targetting
Komponen kedua adalah targeting atau menetapkan target pasar yang ingin di
sasar. Targeting merupakan tindakan menilai ketertarikan dan minat dari beragam segmen
pasar, kemudian menentukan segmen pasar mana yang akan Anda jadikan sebagai target
pasar. Target pasar dipahami sebagai kelompok yang dipilih oleh suatu bisnis untuk
dijadikan sebagai calon pelanggan dengan melakukan penargetan dan segmentasi.
Positioning
Setelah memutuskan segmen pasar mana yang akan dimasuki, perusahaan harus
memutuskan “posisi” apa yang ingin ditempati dari segmen tersebut. Posisi produk adalah
cara produk ditetapkan oleh konsumen berdasarkan beberapa atribut penting yang diduduki
produk tersebut dalam ingatan konsumen dalam hubungan dengan produk pesaing.
Ada beberapa strategi yang dapat digunakan untuk menetapkan posisi, yaitu :
1. Memposisikan produknya pada atribut produk spesifik
Contoh : Mobil Toyota Avanza mengiklankan harga rendah.
2. Produk yang hanya diposisikan pada kebutuhan yang dipenuhi atau manfaat yang
diberikan.
Contoh : pasta gigi Pepsodent mengiklankan produknya untuk mengurangi gigi
berlubang.
3. Produk dapat diposisikan menurut peristiwa penggunaan
Contoh : dimusim panas Isotonik dapat diposisikan sebagai minuman untuk
menggantikan cairan tubuh atlet, sedangkan di musim dingin minuman ini diposisikan
sebagai produk untuk diminum kalau dokter menganjurkan banyak minum.
4. Memposisikan produk untuk kelas pengguna tertentu.
Contoh : Johnson and Johnson meningkatkan pangsa pasar shampoo bayi dri 3% menjadi
14% dengan memposisikan ulang produk itu untuk orang dewasa yang seringkali mencuci
rambutnya dan membutuhkan shampoo lembut.
5. Produk dapat diposisikan langsung dibandingkan dengan pesaing.
6. Produk dapat diposisikan untuk kelas produk berbeda.
Bauran Pemasaran
Mengembangkan Strategi Pemasaran dan Bauran Pemasaran Terintegrasi
Setelah strategi pemasaran ditetapkan maka perusahaan diharapkan untuk menerapkan
dan merencanakan rincian bauran pemasaran (Marketing Mix).
Apa Itu Bauran Pemasaran/Marketing Mix?
Dalam memasarkan suatu produk atau jasa dalam sebuah perusahaan, diperlukan suatu
pendekatan yang mudah dan fleksibel yang biasa disebut sebagai bauran
pemasaran (marketing mix).
Marketing mix atau yang diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi bauran pemasaran
adalah suatu strategi penjualan atau promosi serta penentuan harga yang bersifat unik serta
dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling menguntungkan untuk pasar yang
dituju.
Dengan perkembangan dunia teknologi yang sangat cepat, tentu setiap
komponen marketing mix berikut tidaklah kaku. Adakalanya muncul hal-hal baru yang
dapat bersifat subtitusi (menggantikan) maupun komplementer (pelengkap).
Sebagai contoh, fenomena masuknya brand-brand besar dalam platform sosial media
otomatis menambah satu komponen lagi dalam marketing mix, yaitu
komponen engagement atau interaksi. Interaksi sosial brand ini sebenarnya bukan murni
bentuk promosi dan bukan juga aktivitas bisnis, tapi ini adalah contoh komponen baru yang
berkembang akibat perubahan zaman.
Contoh lain adalah munculnya teknologi cryptocurrency. Model bisnis seperti Bitcoin hingga
saat ini tidak jelas siapa penemunya, apalagi aspek physical evidence seperti kantor,
legalitas, dan semacamnya. Tapi, toh mata uang baru Bitcoin saat ini sudah punya valuasi
yang begitu tinggi bukan? Walaupun banyak pro-kontra dari bitcoin, harus kita akui bahwa
bisnis semacam ini membuktikan bahwa tidak semua aspek dalam marketing mix harus
dimiliki secara mutlak oleh perusahaan.
Don’t find customers for your product, find product for your customers
Contoh sederhana dalam hal ini adalah Ruangguru. Saat lembaga bimbel berlomba-lomba
mengeluarkan inovasi paket-paket bimbel, try out demi try out, Ruangguru justru keluar
dengan inovasi 200% lebih baik, menawarkan itu semua dalam bentuk aplikasi berbasis
daring.
Secara fungsi dan kualitas mungkin hampir sama, soal dan pembahasannya itu-itu juga,
namun dikemas dalam teknologi yang berbeda. Produk mereka hadir sesuai dengan
behavior target market anak muda saat ini yang sudah jadi native digital membuat aplikasi
mereka laris manis di pasaran.
Strategi Promosi
Diperlukan taktik khusus agar promosi yang dilakukan tidak dianggap promo atau minimal
tidak meninggalkan kesan jelek pada calon customer.
Endorsment vs Paid Ads vs Organic Reach?
Walaupun ada banyak sekali jenis strategi promosi, namun ketiga diatas itu adalah strategi
promosi rata-rata usaha saat ini, sepakat?(jelaskan)
Bagaimana cara menentukan strategi yang terbaik adalah kembali lagi pada judul besar:
TARGET PASAR.
Contoh:
Ada banyak produk yang bisa terjual cepat dengan endorsment, tapi produk seperti laptop
bukanlah salah satunya.
Oleh karenanya, perhatikan behavior dari target market. Apakah diskon dan giveaway bisa
menjadi daya tarik mereka untuk membeli, atau justru rekomendasi dari teman dekat lebih
berpengaruh. Apakah tipe produk ini yang dapat dibeli kapan saja atau hanya dibutuhkan
dalam kondisi tertentu (contoh: vitamin anak)? Apakah dengan momentum tertentu bisa
efektif untuk menjangkau market atau justru mereka lebih senang
dengan evergreen konten?
Placement Strategy (Pemilihan Channel)
Dalam model bisnis konvensional seperti toko ritel, restoran, elemen Place ini sering
diartikan sebagai tempat (lokasi) bisnis. Namun dalam artian sebenarnya, place/lokasi lebih
tepat diartikan sebagai tempat berkumpulnya market baik dalam dunia nyata ataupun
maya.
Kembali pada pokok bahasan yaitu bagaimana menghadirkan branding produk kita
ditengah-tengah tempat target market kita berkumpul. Satu hal yang perlu diingat adalah
bahwa tempat ini bukan berarti harus sesuatu yang diam. Pengertian “place” ini bisa berarti
luas seperti contoh di bawah ini:
PT Lalaland adalah owner beberapa apartemen yang berlokasi di pusat-pusat perkantoran
Jakarta, agar lebih efektif meraih market, mereka memasang tv portable di setiap Go-car
dan Grab-car yang beroperasi di wilayah DKI Jakarta. Selama penumpang menaiki mobil
tersebut, tv portabel ini akan menampilkan katalog kamar, lokasi, serta profil bangunan
yang mereka sediakan.