BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Pada dasarnya tujuan dalam mendirikan perusahaan adalah mencari laba yang
semaksimal mungkin. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan itu
sangat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan dalam memasarkan produknya,
yaitu bila perusahaan dapat menjual produknya dengan harga yang
menguntungkan pada tingkat kualitas yang diharapkan, serta mampu mengatasi
tantangan dari para pesaing terutama dalam bidang pemasaran. Oleh karena itu,
menarik konsumen melakukan pembelian, maka perusahaan harus bisa
menerapkan suatu strategi pemasaran yang tepat sesuai
BATASAN MASALAH
Analisis pasar
Strategi pemasaran
PERUMUSAN MASALAH
1. apa yang dimaksud Segmentasi Pasar?
TUJUAN
BAB II
SEGMENTASI PASAR
Membagi sebuah pasar ke dalam kelompok-kelompok pembeli yang khas
berdasarkan kebutuhan, karakteristik atau perilaku yang mungkin membutuhkan
produk atau bauran pemasaran yang terpisah.
Pemasaran Relung, Memfokuskan diri pada subsegmen atau relung pasar yang
memiliki sejumlah cirri bawaan yang khas yang mungkin mencari kombinasi
sejumlah manfaat yang khusus.
- Terukur
- Dapat dijangkau
- Substansial
- Dapat dibedakan
Pasar Sasaran
Seperangkat pembeli yang memiliki kebutuhan dan karakteristik yang sama, yang
diputuskan untuk dilayani oleh perusahaan.
- Pemasaran terkonsentrasi.
Strategi peliputan pasar dimana sebuah perusahaan memilih untuk meraih pangsa
pasar yang besar pada satu atau beberapa subpasar.
- Homogenitas Pasar.
KEBUTUHAN PASAR
ANALISIS PERSAINGAN
Evaluasi pesaing
Sumber persaingan :
Persaingan Merk
Persaingan generik
Persaingan geografi
3. Kinerja Perusahaan yang unggul, aktif dan responsif terhadap berbagai kondisi
persaingan.
Hal ini memerlukan definisi pasar yang jelas (misalnya, bersaing di seluruh pasar
atau dalam satu atau lebih segmen).
Hal ini memerlukan sebuah alat untuk bersaing (misalnya, memperkenalkan produk
baru untuk memenuhi kebutuhan pelanggan atau menciptakan posisi baru untuk
produk yang sudah ada).
Keputusan ini sangat diperlukan guna menentukan waktu memasuki pasar secara
langsung (misalnya, menjadi yang pertama di pasar atau menunggu sampai
permintaan utama didirikan). Tentunya sumber daya perusahaan menjadi landasan
utama dalam membuat keputusan yang tepat.
Banyak hal yang dapat anda kembangkan dalam meningkatkan strategi pemasaram
perusahaan anda. Tentunya pemberdayaan secara berkelanjutan atas seluruh aset
perusahaan akan menambah kemampuan perusahaan dalam bersaing dalam
kompetisi.
KEPUASAN PELANGGAN
- memenuhi harapan pelanggan dengan cara yang dapat membuat mereka akan
kembali lagi
Struktur pasar adalah susunan suatu kekuatan yang terdapat pada penjual, maupun
pada pihak pembeli sendiri. Di dalam analisis pasar selalu menyangkut masalah
letak (lokasi) pasar, periklanan, luasnya pasar, sifat-sifat pasar, dan karakteristik
pasar.
Adapun permasalahan di dalam ruang lingkup analisis pasar antara lain, yaitu :
Tujuan analisis
Seorang manajer pemasaran harus mengetahui tentang letak pasar, berikut sifat
dan karakteristik yang akan di tuju. Dalam hal ini, agar manajer memudahkan
melaksanakan target market, market strategy dan segmentasi pasar.
Organisasi pembelian
Seorang manajer pemasaran harus mengetahui siapa yang membeli barang, siapa
yang menggunakan barang, siapa yang paling berpengaruh di dalam pembelian
barang dan lain sebagainya.
Kegiatan pembelian
Perkembangan pembelian
Saingan perusahaan
Pada kenyataanya jika hasil produk tidak sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
para konsumen, berarti perusahaan yang bersangkutan mengalami kegagalan di
dalam usahanya. Barang-barang yang di hasilakn oleh perusahaan, bermanfaat dan
berfungsi tidaknya di tentukan dan dim putuskan oleh para konsumen atau para
pembeli. Berhasil tidaknya barang yang di buat oleh perusahaan, di tentukan oleh
penilaian para konsumen atau para pembeli yang memebutuhkannya.
Suatu barang betapapun bermanfaat atau berguna, ada kemungkinan tidak akan di
beli jika barang tersebut tifak di kenal oleh para konsumen. Oleh Karena itu
perusahaan harus cepat mempromosikan barang-barang yang di buatnya agar
dapat mempengaruhi para konsumen, serta agar dapat menciptakan permintaan.
Berdasarkan analisis mrnggiatkan penjualan barang, cara terbaik memperkenalkan
barang-barang yang di buat oleh perusahaan adalah melalui jalur promosi dan
pelaksanaanya di mulai melalui pemasangan iklan, pemasangan iklan dapat di
lakukan melalui surat kabar, majalah, TV, radio, pamerandan lain sebagainya.
Dengan menggiatkan penbjualan barang melalui promosi, di harapkan perusahaan
yang bersangkutan dapat meningkatkan penjualan harganya, serta dapat
meningkatkan omzet penjualanya.
Tingkat frekuensi para konsumen atau para pembeli di dalam membeli suatu barang
di tandai dengan sering tidaknya membeli barang dan tergantung kepada tingkat
konsumsinya barang tersebut.sedangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
tingkat konsumsi dalam pembelian barang-barang adalah :
Faktor musim.
Related
Contoh Makalah
Senin, 23 Desember 2013
KEWIRAUSAHAAN
Disusun oleh :
INDAH PERMATASARI
201109B0040165
INFORMATIKA KOMPUTER
2013
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur atas kehadirat Allah.SWT, atas berkat rahmat serta hidayah-Nya
saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah
KEWIRAUSAHAAN ini.
Terima kasih saya sampaikan kepada Bapak ASIR yang selama ini telah
membimbing Kami. Dan tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman
yang telah mendukung atas penyelesaian makalah ini, serta kepada semua pihak
yang telah terlibat didalamnya.
Mudah-mudahan apa yang saya tulis ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Saya
menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, maka dari
itu penulis mohon kritik dan saran demi kemajuan serta kesempurnaan untuk
periode selanjutnya.
Mohon maaf atas segala kesalahan-kesalahan dalam makalah ini semoga kita selalu
berada dijalan yang benar, amin.
Penulis
BAB I
STRATEGI PEMASARAN
Strategi pemasaran adalah himpunan asas yang secara tepat, konsisten dan layak
dilaksanakan oleh perusahaan guna mencapai sasaran pasar yang dituju (target
market) dalam jangka panjang dan tujuan perusahan jangka panjang (objectives),
dalam situasi persaingan tertentu.
B. Strategi harga
C. Strategi penyaluran/distribusi
D. Strategi promosi
A. Strategi Produk
Pada hakikatnya, seseorang membeli produk bukan karena fisik produk itu semata-
mata tapi karena manfaat yang ditimbulkan dari produk yang dibelinya. Pada
dasarnya, produk yang dibeli konsumen itu dapat dibedakan atas tiga tingkatan,
yaitu:
1. Produk inti (Core Product), merupakan inti yang sesungguhnya dari produk
yang ingin diperoleh oleh seorang pembeli (konsumen) dari produk tersebut.
B. Strategi Harga
4) Mutu produk.
5) Karena pesaing.
1) Kebutuhan dana
2) Persaingan
3) Kebijaksanaan pemerintah
5) Jangka waktu
6) Kualitas jaminan
7) Reputasi perusahaan
9) Hubungan baik
C. Strategi Penyaluran (Distribusi)
Dalam usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan dibidang pemasaran,
setiap perusahaan melakukan kegiatan penyaluran. Penyaluran merupakan
kegiatan penyampaian produk ke tangan konsumen atau si pemakai pada waktu
yang tepat. Yang dimaksud dengan saluran distribusi adalah lembaga-lembaga yang
memasarkan produk berupa barang atau jasa dari produsen sampai ke konsumen.
Bentuk pola saluran distribusi dapat dibedakan menjadi:
D. Strategi Promosi
Promosi merupakan salah satu konsep dari Marketing Mix, promosi lebih kepada
menawarkan access/channel kepada pembeli. Bagaimana pembeli/nasabah bisa
mendapatkan informasi yang lebih baik, bagaimana bank mengedukasi calon
nasabah, maka promosi adalah salah satu medium yang tepat! Kegiatan promosi
yang dilakukan suatu perusahaan menggunakan konsep MIX PROMOTION, yang
terdiri dari:
Advertensi, yaitu suatu bentuk penyajian dan promosi dan gagasan, barang, atau
jasa yang dibiayai oleh suatu sponsor tertentu yang bersifatmassif dan nonpersonal.
Personal Selling, yaitu penyajian secara lisan dalam suatu pembicaraan dengan
seseorang atau lebih calon pembeli dengan tujuan agar dapat terealisasinya
penjualan.
channel begitu mudah diciptakan. Seperti bank muamalat yang menerbitkan kartu
shar-e, yang bisa diakses lewat www.share.com. Secara konservatif, bank bisa
menyalurkan promosinya melalui agent individu (personal channel) maupun saluran
nonpersonal (nonpersonal channel).
BAB II
ANALISIS PESAING
A. Pengertian Pesaing
a) Identifikasi pesaing
B. Identifikasi pesaing
Untuk mengetahui jumlah dan jenis pesaing serta kekuatan dan kelemahan yang
mereka miliki, perusahaan perlu membuat peta persaingan yan lengkap.
Pambuatan peta persaingan yang dugunakan untuk melakukan analisis pesaing
memerlukan langkah-langkah yang tepat. Langkah-langkah ini perlu dilakukan agar
analisisi pesaing tepat sasaran dan tidak salalh arah. Langkah pertama yang perlu
dilakukan perusahaan adalah dengan identifikasi seluruh pesaing yang ada.
Langkah ini perlu dilakukan agar kita mengetahui secara utuh kondisi pesaing kita.
Dengan demikian, memudahkan kita untuk menetapkan langkah selanjutnya.
Identifikasi pesaing meliputi hal-hal sebagai berikut:
Untuk melihat besarnya pasar yang dikuasai pesaing, dapat dilakukan melalui
segmen pasar yang akan dimasuki. Dalam hal ini perusahaan harus mengestimasi
besarnya pasar dan market share masing-masing pesaing. Market share yang harus
diketahui adalah untuk masa sekarang dan di masa yang akan datang, baik yang
dikuasai pesaing maupun secara keseluruhan.
Dengan mengestimasi besarnya market share, akan kelihatan peluang yang ada
serta ancaman yang mungkin timbul sekarang dan di masa yang akan datang.
Setiap peluang harus dimasuki dan diusahakan untuk menciptakan peluang baru
yang sebesar-besarnya. Kemungkinan ancaman atau masalah yang timbul pun
harus segera diantisipasi sehingga tidak menimbulkan masalah.
C. Sasaran Pesaing
Sebagaimana dijelaskan diawal bahwa pesaing ada dua jenis, yaitu pesaing dekat
dan pesaing jauh. Pesaing dekat adalah perusahaan yang memproduksi barang
yang hampir sejenis, seperti bank umum, BPR, bank syariah, atau bank asing.
Pesaing jauh adalah perusahaan yang memiliki produk yang mirip. Contohnya
pesaing untuk bank adalahlembaga keuangan yang kegiatanya memilki kesamaan
daengan bank seperti asuransi, pos giro, pegadaian, koperasi simpan pinjam,
leasing, money changer, atau dana pensiun.
Setelah kita mengetahui pesaing dan market share yang dikuasai, kita perlu
mengetahui sasaran dari pesaing dan siapa yang menjadi target mereka
selanjutnya. Sasaran pesaing antara lain memaksimalkan laba, memperbesar
market share, meningkatkan mutu produk, atau mungkin juga mematikan atau
menghambat pesaing lainnya.
Analisa SWOT adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi isu-isu internal
dan eksternal yang mempengaruhi kemampuan kita dalam memasarkan event kita.
Langkah yang perlu dilakukana adalah menganalisa semua faktor di luar organisasi
yang mungkin mempengarhi event kita. Analisa eksternal ini akan membantu kita
mengidentifikasi peluang dan ancaman yang terkait dengan event. Segera setelah
menentukan ancaman-ancaman atas event kita, kita bisa menaksir ulang situasi
dan menganalisa bagaimana cara mengubah ancaman itu menjadi peluang.
1. Monitor
Ancaman yang kita putuskan untuk sekedar dimonitor adalah jenis ancaman yang
tidak atau sedikit dapat di kontrol, tetapi tidak berdampak besar pada event. Kita
hanya ingin tahu apa yang akan terjadi.
3. Strategi-strategi Kontingensi
Ancaman yang kita putuskan untuk di respon dengan suatu startegi kontingensi,
adalah semua ancaman yang dapat kita kurangi pengaruhnya dengan perencanaan.
Sebagai contoh jika cuaca buruk adalah ancaman bagi event di luar ruangan, kita
bisa menetapkan bagaimana kita akan menanganinya, menunda event, pindah ke
indoor, pawang hujan atau sedikit merubah konsep.
Ancaman yang kita putuskan untuk di respon dangan analisa in-depth dan strategi
pengembangan adalah semua ancaman yang memiliki kemungkinan paling besar
untuk mempengaruhi event kita. faktor-faktor teknologi, pesaing dan legislatif
adalah contoh-contoh ancaman yang mungkin memerlukan analisa dan strategi
pengembangan lebih detil lagi
Setelah semua telah kita analisa dengan baik, barulah kita dapat menentukan
langkah selanjutnya untuk menjalankan event yang telah direncanakan, dan
alangkah baiknya apabila kita juga dapat melakukan analisa pesaing dan strategi
pemasaran terhadap event tersebut.
Setelah kita tahu siapa saja pesaing kita, tentukan kekuatan mereka dan cari tahu
kerentanan mereka. Mengapa nasabah membeli dari mereka? Apakah karena
harga? nilai? pelayanan? kenyamanan? reputasi? Fokuskan terutama pada kekuatan
dan kelemahan yang dirasakan seperti yang kita lakukan terhadap perusahaan
sesungguhnya. Ini karena persepsi nasabah ternyata bisa lebih penting dari
kenyataan.
Ada baiknya kita lakukan analisis kekuatan dan kelemahan dalam bentuk tabel.
Tuliskan nama masing-masing pesaing. Kemudian susun kolom-kolom yang memuat
semua kategori penting bagi bidang usaha kita (harga, nilai, pelayanan, lokasi,
reputasi, keahlian, kenyamanan, personalia, pemasangan iklan/pemasaran, atau
apa saja yang sesuai dengan jenis perusahaan). Begitu tabel siap, peringkatlah
semua pesaing, dan cantumkan komentar mengapa peringkat tersebut diberikan.
Bahkan bisa juga kita beri tanda merah untuk kekuatan dan biru untuk kelemahan,
sehingga secara sekilas kita dapat mengetahui kedudukan setiap pesaing.
Michael Porter telah mengidentifikasi lima kekuatan, dan lima kekuatan tersebut
adalah para pesaing industri, calon pendatang, substitusi, pembeli dan pemasok.
Adapun lima ancaman yang ditimbulkan kekuatan tersebut adalah ancaman
persaingan segmen yang ketat, ancaman pendatang baru, ancaman produk
substitusi, ancaman peningkatan kemampuan/kekuatan posisi tawar pemasok.
Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika ia telah memiliki pesaing yang banyak,
kuat, atau agresif.
2). Ancaman pendatang baru
Daya tarik segmen berbeda-beda menurut tingginya hambatan untuk masuk dan
keluarnya.
Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika terdapat substitusi produk yang aktual
atau potensial.
Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika pembeli memiliki kekuatan posisi tawar
(bargaining power) yang kuat atau semakin meningkat.
Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika para pemasok perusahaan mampu
menaikkan harga atau mengurangi kuantitas yang mereka pasok.
1. Dominan.
Perusahaan ini mengendalikan perilaku pesaing yang lain dan memiliki pilihan
strategis yang luas.
2. Kuat
3. Cukup baik
Perusahaan ini memiliki kekuatan yang bisa dimanfaatkan dan peluang yang ada
diatas rata-rata untuk meningkatkan posisinya.
4. Cukup
Perusahaan ini memiliki kinerja pada tingkat yang cukupuntuk mencapai hasil
memuaskan yang bisa terus mempertahankan dalam bisnis. Namun, perusahaan ini
ada karena dibiarkan oleh perusahaan yang dominan dan memiliki peluang dibawah
rata-rata untuk meningkatkan posisinya.
5. Lemah
Perusahaan ini memiliki kenerja yang tidak memuaskan, tetapi ada peluang untuk
memperbaiki. Perusahaan ini harus berubah atau kalau tidak keluar dari pasar.
6. Tidak berpeluang.
Perusahaan ini memiliki kinerja yang tidak memuaskan dan tak ada peluang untuk
memperbaiki.
Salah satu langkah yang penting sebelum memulai bisnis adalah melakukan analisa
persaingan usaha / analisa kompetitor. Kita sebaiknya mereview literatur dari
kompetitor , untuk melihat bagaimana mereka merepresentasikan usaha mereka
dan seperti apa public image yang dibangun. Sering kali literatur bisnis memuat
mission statement dan juga mengidentifikasi produk dan jasa spesifik mereka.
James W. Hart, seorang pakar marketing, memberikan tips analisa persaingan usaha
yang meliputi langkah- langkah seperti berikut :
Telponlah pesaing di dekat daerah kita dan berbicaralah dengan representative dari
perusahaan tersebut seperti layaknya kita adalah prospek potensial yang sedang
mencari informasi. Kita dapat menanyakan dengan rumus 5WH (Who, What, When,
Where, Why and How) untuk memberi pertanyaan yang cerdas dan mendapat
jawaban tentang kekuatan dan kelemahan pesaing. Salah satu hal terpenting yang
harus berhasil dilakukan adalah membuat mereka mengirimkan sales dan
information package mereka pada kita, dimana dalam package tersebut akan
dijelaskan mengenai produk dan jasa mereka. Literatur bisnis kompetitor kita akan
menceritakan secara detil mengenai public image mereka , dan disamping itu kita
dapat mempelajari kekuatan dan kelemahan produk dan jasa yang mereka
tawarkan secara detil. Pastikan juga mempelajari bagaimana mereka menghandle
telepon dari pelanggan, memproses permintaan informasi, dan berapa lama
permintaan informasi tersebut akhirnya sampai ke tangan kita.Dapatkah kita
menawarkan sistim komunikasi yang lebih baik ? Bagaimana tampilan dari business
card mereka ? Hal-hal yang kecil seperti ini dapat memberikan gambaran mengenai
kekuatan dan kelemahan kita sendiri, sehingga dapat ditentukan apakah kita dapat
bersaing dengan mereka atau tidak. Apakah kita akan bersaing dalam hal harga
atau service yang lebih baik ?
Reaksi Pesaing maksudnya bagaimana pola dan strategi pesaing dalam merebut
segmen pasar yang ada, dan bagaimana perusahaan mampu melakukan terobosan-
terobosan baru dalam rangka mengungguli Pesaing yang ada.
- Apabila kita menurunkan harga, akan diikuti pesaing dengan menurunkan harga
pula, bahkan mungkin lebih rendah dari kita.
- Apabila kita memberikan hadiah, akan dibalas juga dengan hadiah yang lebih
baik.
- Apabila kita membebaskan biaya seperti administrasi, pasti akan diikuti pesaing
dengan jumlah biaya yang lebih murah.
- Apabila kita membuka cabang di suatu lokasi, akan dibalas oleh pesaing dengan
membuka cabang di lokasi perusahaan kita.
1. Strategi produk
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan di pasar atribut seperti : warna,
bungkus, prestise perusahaan serta pelayanan perusahan yang dibeli konsumen
untuk dapat memberikan pemuas kebutuhannya.
Persaingan tentunya tidak hanya pada ke dua contoh tersebut namun hampir pada
semua bidang usaha kecuali monopoli. Untuk menghadapi persaingan yang sangat
ketat tersebut, harus dilakukan perubahan landasan pola pikir yang bertumpu pada
tiga kata kunci : moving, caring, dan inovating.
Dalam mewujudkan semua keiginan konsumen ini, agar berhasil baik, moving harus
disertai dengan caring dan inovating.Yang dimaksud dengan caring kepedulian
kepada konsumen. Dalam tahap caring ini perusahaan berusaha memahami sebaik
mungkin apa yang dibutuhkan konsumen.
Untuk mewujudkan keinginan konsumen tersebut, hanya dapat ditempuh melalui
inovasi disemua aspek perusahaan meliputi bidang strategi, manajerial maupun
produk/jasa. Inovasi di bidang strategi dan manajerial merupakan proses untuk
menghantarkan nilai tambah bagi konsumen. Inovasi bidang strategi dan manajerial
ini ditempuh dengan penggunaan strategi ataupun manajemen baru dalam
perusahaan.
Inovasi dalam bidang produk meliputi kelengkapan produk dan juga teknologi
terbaru. Inovasi ini tentunya hanya akan berhasil dipasaran apabila proses caring
berjalan bagus. Inovasi produk sesuai dengan harapan konsumen ataupun inovasi
baru yang mempunyai nilai guna lebih bagi konsumen.
Apabila moving, caring, inovating ini dapat berjalan dan terintegrasi dengan baik,
maka kepuasan pelanggan akan menghasilkan kepercayaan dan hubungan jangka
panjang yang berkelanjutan, atau dengan kata lain terciptalah loyalitas pelanggan.
Dengan adanya loyalitas ini persaingan usaha menjadi tidak begitu berat, tinggal
bagaimana kita menjaga pelangan.
Dewasa ini kata KOMPETISI banyak ditafsirkan sebagai sebuah drama yang selalu
melahirkan "Pemenang" sekaligus mencetak sekumpulan "Orang Kalah". Sebagai
konsekuensinya, "Pemenang" akan ditafsirkan sebagai sosok yang menjulang di
puncak kejayaan, yang akan dipandang dengan wajah menengadah oleh kaum
"terkalahkan".
Sekejam itukah makna KOMPETISI? Apalagi bila panggung kompetisi ini sudah
menapak, sudah mengejawantah di kehidupan riil sehari-hari. Sungguh kejam bila
alam semesta ini pada akhirnya dikotak-kotakkan sebagai winner-looser, sebagai
leader-follower, sebagai champion-mediocre, sebagai developing-under developed,
atau sebagai central-marginal. Sedangkal itukah Hukum Alam yang harus dijalani
oleh manusia?
Tentu tidak! Tuhan Sang Pemangku semesta alam ini sudah menyerukan untuk
"Berlomba-lomba di dalam kebaikan". Ini artinya, hakikat sejati dari KOMPETISI akan
jauh lebih dalam dari sekedar menang-kalah. Ada energi positif yang sangat besar,
yang mengandung berjuta manfaat, yang dikandung oleh drama bernama
KOMPETISI ini.
Sebagai contoh, kesuksesan Tim Olimpiade Fisika Indonesia sebagai the rising star,
telah memacu ratusan SMA unggulan di seantero negeri untuk menempatkan wakil-
wakilnya. Walaupun akhirnya tim terpilih hanya terdiri dari "hitungan jari", tidak
berarti ribuan siswa yang telah ikut berkompetisi lantas menjadi sia-sia.
Tengoklah, berapa banyak SMA yang saat ini dengan bangga memasang papan
nama "Mitra Olimpiade Fisika" dihalaman muka sekolahnya? Berapa banyak siswa
SMA yang mendadak "jatuh cinta" pada mata pelajaran yang dulunya biasa
dianggap monster? Semua pencapaian itu adalah hasil SINERGI dari ribuan siswa
yang (menjadi) antusias, hasil SINERGI dari ratusan guru yang (menjadi) kompeten.
Dan semua aktifitas ini berpusaran dengan KOMPETISI (Olimpiade Fisika) sebagai
pusat orbitnya.
Jadi apa hakikat sejati dari KOMPETISI itu? Untuk menjawabnya, kita mengacu pada
sebuah Hukum Alam, yaitu bahwa segala sesuatunya di alam semesta ini selalu
bergerak memutar. Semua mahluk Tuhan tanpa kecuali, selalu bergerak memutar.
Manusia, mahluk Tuhan yang telah di "inisiasi" sebagai penguasa bumi dan isinya,
telah dianugerahi kemampuan yang tak terbatas. Setiap orang memang akan selalu
"mengorbit" pada seseorang yang lebih sukses dari dirinya. Seorang karyawan
mengorbit pada perusahaan tempat ia bekerja. Seorang pengusaha akan mengorbit
pada segmen konsumen tertentu dan juga mengorbit pada pengusaha senior
lainnya (baca: networking). Seorang trainer akan mengorbit pada seorang guru
yang lebih diakui kesahihannya. Tapi pada satu titik, setelah ia sukses menyerap
energinya, menyerap pengalamannya, ia akan lepas, dan menjelma sebagai pusat
orbit yang baru.
Kini ia akan beralih tugas, dari "menyerap" berubah menjadi "membagi". Dan di
sekelilingnya PASTI akan mengorbit rekannya, muridnya, koleganya, bawahannya
atau pengagumnya yang dengan hati terbuka bersedia menyerap ilmu dan
pengalamannya. Terjadilah sebuah SINERGI yang menjadi mata rantai tak
terputuskan. Saling memberi dan menerima. Inilah hakikat yang terdalam dari
sebuah KOMPETISI, yang jauh lebih bermakna dari sekedar kalah-menang.
Tahun 2008 sudah kita masuki, marilah kita jalani peran kita masing-masing dengan
sebaik-baiknya, agar terjadi SINERGI, yang memang merupakan kehendak Tuhan
bagi setiap manusia. Anda yang sedang jadi "pemenang" , sedang menjadi atasan,
sedang menjadi idola, bagilah pengalaman dan energi Anda. Sedangkan Anda yang
sedang mengorbit, bukalah hati Anda agar dapat maksimal dalam "menyerap".
Jaringan rute penerbangan di Uni Eropa dirajut menggunakan pola dasar yang
dikenal sebagai pola Hub-and-Spoke, yang mereka pelajari dari AS. Bedanya antara
jaringan rute penerbangan di AS, merupakan perkembangan sebagai konsekuensi
dari kebijakan deregulasi, terhadap jaringan penerbangan yang sudah ada
sebelumnya. Sedang pola jaringan rute penerbangan di Uni Eropa ditandai dengan
berfungsinya Ibukota negara-negara yang tergabung ke dalam Uni Eropa sebagai
hub dari masing-masing regional airlines-nya. Dengan pola ini maka sektor-sektor
yang menghubungkan setiap ibukota tersebut akan hanya dilayani oleh dua
regional airlines. Disebut juga sebagai sektor duopoly.
Sedang sektor-sektor yang menghubungkan suatu hub dengan spoke (cities) yang
masih terletak di dalam batas-batas wilayah suatu negara, merupakan sektor
monopoli dari regional airline-nya. Beberapa negara seperti Swiss misalnya memiliki
dua kota sebagai hub, maka sektor yang menghubunginya dengan sendirinya
merupakan suatu sektor monopoli. Jaringan pola di atas mulai diatur sejak 1987 dan
berakhir pada tahun 1997 setelah dicanangkannya kebijakan Complete
Liberalisation, yang memungkinkan sebuah pesawat untuk terbang dari hub-nya
(Ibukota dalam negara masing-masing) ke spoke (city/kota-kota dalam negara
masing-masing) dari negara lain.
Para policy-makers dari Eropa melihat atau menilai Amerika Serikat telah berhasil
membentuk sebuah pasar homogen, yang ditujukan sebagai suatu defence system
dalam menghadapi persaingan global barang dan jasa dengan tingkat harga yang
sangat kompetitif di masa mendatang. Terbentuknya Uni Eropa dan uni-uni lainnya
seperti Uni Afrika yang merupakan 'regionalisasi' dari negara-negara di Afrika,
kemudian uni yang terdiri dari negara-negara Arab di Timur-Tengah, dan tak
ketinggalan pula regionalisasi Asean, tampaknya sudah menjadi condition yang
tidak bisa dihindari lagi pewujudannya. Dengan kata lain, persaingan global di masa
mendatang akan merupakan persaingan antara uni-uni atau regional-regional
tersebut, yang harus dihadapi oleh kesatuan 'pasar tunggalnya' masing-masing uni
atau regional.
Seperti sudah dijelaskan di atas bahwa visi politik dari sebuah sistem Eropa yang
menyatu, mengutamakan pada kemitraan atau kerja sama dalam mewujudkan visi
tersebut. Di bidang penerbangan, kemitraan dilangsungkan dengan mengadakan
aliansi-aliansi sesuai kebutuhan dan dilandasi oleh win-win solution, bilateral
maupun multilateral agreements seperti pooling agreements, code-sharing dan on-
line, sampai ke mergers. Bila kemitraan tersebut dikaitkan dengan undang-undang
dan ketentuan-ketentuan anti monopoli atau anti trust law, maka jelas bahwa
kesesuaiannya itu dapat diklasifikasi sebagai pelanggaran atau pengecualian.
Sudah menjadi jelas bahwa kemitraan yang berlangsung untuk tujuan-tujuan yang
lebih luas seperti demi kesejahteraan bagi masyarakat yang lebih luas, sangat
berbeda dengan kemitraan-kemitraan yang bertujuan untuk kepentingan suatu
kelompok atau golongan dan atau individu tertentu yang hanya ingin menang
sendiri. Seperti dibentuknya monopoli-monopoli yang dapat merugikan kepentingan
orang banyak, maka kemitraan semacam terakhir itu harus ditindak tegas dengan
menegakkan hukum UU Anti Monopoli tersebut.
Perlu dicermati bahwa dengan diliberalisasikan kemitraan yang lebih bebas, tidak
berarti tidak diperlukan peraturan perundangan yang mengatur aturan mainnya.
Malah sebaliknya, dalam iklim usaha yang lebih liberal justru diperlukan peraturan
perundangan yang lebih jelas dan tegas dalam mengatur aturan main agar
industrinya dapat dicegah atau agar tidak mengalami kebablasan yang pada ujung-
ujungnya hanya akan merugikan kepentingan orang banyak atau masyarakat luas.
Industri penerbangan Indonesia sebaiknya mampu atau lebih penting lagi, mau
mencermati dan memahami perkembangan maupun perubahan-perubahan yang
terjadi baik pada industri penerbangan di AS maupun di UE. Bila UE telah berhasil
membentuk suatu European Air transport Single Market homogen yang mengacu
pada hasil-hasil yang telah dipelajarinya dari AS, maka tidak ada salahnya bila kita
juga mau belajar terutama perkembangan industri penerbangan di UE.
Hal ini mengingat bahwa bila di UE pasar tunggalnya dibentuk oleh maskapai
penerbangan dari negara-negara anggotanya, maka di Indonesia diharapkan dapat
dibentuk oleh regional airlines dengan ibukota propinsi sebagai hub dari pola rute
penerbangan hub-and-spokenya. Mudah-mudahan.
Dibawah ini disebutkan beberapa teknik menghadapi persaingan harga dan dan
non-harga secara singkat :
Taktik
Contoh
Tawarkan harga sama dengan pesaing anda, tawarkan everyday low price, atau
tunjukan bahwa anda memliki keunggulan biaya dimata pesaing (cost advantage)
Bersaing di kualitas
Respon Harga
Tawarkan harga paket (bundled prices), paket harga dua produk (two-part pricing),
kuantiti diskon, harga promosi, atau program loyalitas untuk beberapa produk, beli
dua dapat satu.
Perkenalkan produk baru (flanking brands) yang khusus untuk bersaing di arena
dimana pesaing menerapkan strategi harga. Hal ini juga sebagai usaha untuk
menghindari persaingan harga pada segmen produk anda yang telah ada.
Sesuaikan harga produk regular anda dalam merespon perubahan harga pesaing
atau potensi lain untuk memasuki pasar
Secara umum, CIP adalah proses secara terus-menerus secara sistematis untuk
mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang kegiatan para pesaing dan
kecenderungan-kecenderungan bisnis (trend politik, ekonomi, teknologi) untuk
mewujudkan tujuan perusahaan. Dalam artian lain, CIP ini merupakan kegiatan
spionase secara legal untuk kemajuan perusahaan.
Seseorang dari perusahaan telepon seluler melakukan perjalanan menjelajahi
Philadelphia sambil menyadap transmisi telepon seluler pesaingnya. Yang disadap
bukanlah
pembicaraan orang lain dan dia tidak melakukan sesuatu yang melanggar hukum
atau yang tidak etis, tetapi dia sedang mengukur kekuatan dan jangkauan sinyal
pesaing mereka.
BAB III
A. KESIMPULAN
Dalam bauran pemasaran terdapat empat variabel yang sangat penting dalam
strategi pemasaran, yaitu terdiri dari produk, harga, promosi dan tempat. Keempat
variabel itu diperlukan dalam bauran pemasaran dan keempat variabel ini harus
saling berkaitan satu sama lain. Hal ini bertujuan agar dapat mencapai tujuan dari
strategi pemasaran yang berupa keberhasilan menyeluruh. Yang sangat
dipentingkan, bahwa pemilihan pasar target dan pengembangan bauran pemasaran
saling berkaitan. Kedua kegiatan ini diputuskan bersama. Yang harus dibandingkan
dengan tujuan perusahaan adalah strategi bukan pasar target alternatif atau
bauran pemasaran alternatif.
B. SARAN