Anda di halaman 1dari 104

1

Daftar Isi

BAB I FORECASTING ................................................................................................................... 3


LATIHAN SOAL FORECASTING ............................................................................................... 8
BAB II CAPACITY PLANNING ..................................................................................................... 20
LATIHAN SOAL CAPACITY PLANNING.................................................................................. 24
BAB III AGGREGATE PLANNING................................................................................................ 30
LATIHAN SOAL AGGREGATE PLANNING ............................................................................. 33
BAB IV SCHEDULING................................................................................................................. 42
LATIHAN SOAL SCHEDULING ............................................................................................... 45
BAB V INVENTORY MANAGEMENT .......................................................................................... 52
LATIHAN SOAL INVENTORY MANAGEMENT ...................................................................... 57
BAB VI MATERIAL REQUIREMENT PLANNING ......................................................................... 61
LATIHAN SOAL MRP ............................................................................................................. 64
BAB VII SUPPLY CHAIN MANAGEMENT ................................................................................... 79
LATIHAN SOAL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT .................................................................. 82
BAB VIII PROGRAM EVALUATION AND REVIEW TECHNIQUE (PERT) ...................................... 90
LATIHAN SOAL PERT ............................................................................................................ 95

2
BAB I

FORECASTING

Pengertian

Forecasting (peramalan) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa
depan (Heizer dan Render 2009). Pada umumnya, peramalan merupakan proses untuk
memprediksikan permintaan di masa yang akan datang. Peramalan merupakan hal penting
yang dilakukan oleh perusahaan untuk menjadi acuan dalam membuat perencanaan dan
pengambilan keputusan. Hal ini juga sangat penting dalam rangka untuk meminimasi
terjadinya inefisiensi di masa yang akan datang.

Peramalan dibagi menjadi 3 dimensi waktu, yaitu:

No. Dimensi Peramalan Jangka Waktu Contoh

1 Jangka Pendek kurang dari 3 bulan Keputusan pembelian

2 Jangka Menengah 3 bulan - 3 tahun Keputusan Produksi

Perencanaan
3 Jangka Panjang lebih dari 3 tahun pengembangan produk
baru

Langkah-langkah

Berikut ini merupakan langkah-langkah dalam melakukan peramalan:

1. Menentukan tujuan dilakukannya peramalan.


2. Memilih produk yang akan diramal.
3. Menentukan dimensi waktu peramalan.
4. Memilih metode atau model peramalan.
5. Mengumpulkan data sebelumnya (jika ada).
6. Membuat peramalan.
7. Memvalidasi dan mengimplementasikan hasil peramalan metode.

3
Metode

Dalam peramalan terdapat 2 (dua) metode, yaitu:

1. Metode Kualitatif
Metode kualitatif biasanya digunakan ketika tidak memiliki data masa lalu. Oleh
karena itu metode kualitatif umumnya bersifat subjektif. Model-model metode
kualitatif yaitu:

No. Metode Definisi

Model yang menggunakan proses kelompok dimana


1 Delphi Technique
para pakar yang melakukan peramalan

Dilakukan dengan cara meminta input langsung dari


2 Customer Survey
konsumen mengenai rencana pembelian mereka

Didasarkan pada suatu produk tertentu yang


3 Analogi Historis memiliki fungsi yang sama, tetapi menggunakan
teknologi yang berbeda

Dilakukan oleh individu atau kelompok tenaga


4 Sales Force Composite penjualan berdasarkan pengalaman dan perkiraan
berapa penjualan yang dapat tercapai

Model ini meminta kelompok manajer tingkat tinggi


5 Jury of Executive Opinion untuk memberikan pendapat yang menghasilkan
estimasi permintaan

2. Metode Kuantitatif
Metode kuantitatif dapat digunakan ketika terdapat data masa lalu yang jelas.
Beberapa metode kuantitatif diantaranya:

a. Metode Deret Waktu (Time Series)


1) Naive
Pada model naïf diasumsikan bahwa permintaan untuk masa yang
akan datang besarnya akan sama dengan permintaan masa sekarang.
2) Moving Average
Model ini digunakan jika terdapat asumsi bahwa permintaan pasar
akan stabil sepanjang masa yang kita ramalkan. Terdapat 2 jenis
moving average, yaitu:

4
 Single Moving Average

Keterangan:
Xt : data aktual periode ke-t
n : jumlah data

 Weighted Moving Average

Keterangan:
Wt : bobot periode ke-t
Xt : data aktual periode ke-t

3) Exponential Smoothing
Merupakan metode peramalan rata-rata bergerak dengan
pembobotan dimana data diberi bobot oleh sebuah fungsi
eksponensial. Metode ini banyak digunakan dalam bisnis dan
merupakan bagian penting dari system pengendalian persediaan
berbasis computer. Metode ini terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:

 Single Exponential Smoothing


Metode ini menggunakan sebuah konstanta α yang dibobotkan
kepada data yang paling baru dan membobotkan nilai (1-α)
kepada data peramalan periode sebelumnya.

5
 Adjusted Exponential Smoothing
Pada metode ini hampir sama dengan metode exponential
smoothing, namun mengikuti trend pasar yang sedang terjadi,
dan memiliki 2 konstanta, yaitu α dan ß.

b. Model Asosiasi (Association Model)


1) Simple Regression

2) Multiple Regression

Ketelitian dalam Peramalan

Ditujukan untuk mengetahui seberapa besar kesalahan dalam peramalan yang kita
lakukan.Caranya adalah dengan menghitung error atau selisih perbedaan antara hasil
peramalan dengan data aktual.

6
 Nilai Rata-rata Kesalahan (ME)

Keterangan:
ME : nilai rata-rata kesalahan
n : jumlah periode waktu data
ei : kesalahan pada periode waktu i
Xi : data pada periode waktu i
Fi : ramalan untuk periode waktu

 Nilai Rata-rata Kesalahan Absolut (Mean Absolute Deviation-


MAD)

 Nilai Rata-rata Kesalahan Kuadrat (Mean Square Error-MSE)

 Nilai Rata-rata Kesalahan Presentase Absolut (Mean Absolute


Percentage Error -MAPE)

7
LATIHAN SOAL FORECASTING
SOAL 1

Nangkring Food Corp. merupakan perusahaan yang memproduksi brownies di Bandung.


Brownies merupakan salah satu pilihan oleh - oleh terkini di Jawa Barat. Seiring berjalannya
waktu, brownies semakin dikenal dan permintaannya mulai meningkat. Berikut data
penjualan produk Nangkring Food Corp. pada tahun 2015:

Penjualan Penjualan
Bulan Bulan
(dalam ribuan pcs) (dalam ribuan pcs)

Januari 310 Juli 450

Februari 260 Agustus 330

Maret 120 September 170

April 145 Oktober 160

Mei 240 November 135

Juni 200 Desember 410

(diketahui α = 0.2 & β = 0.8 ; Peramalan untuk bulan Januari 2016 = 320 ribu pcs)

Berdasarkan data di atas, hitunglah Estimasi Penjualan produk brownies dari Nangkring
Food Corp. pada tahun 2016 dengan menggunakan:

a) Metode Single Exponential Smoothing, hitung pula MAD, MSE, dan MAPE!
b) Metode Adjusted Exponential Smoothing, hitung pula tingkat Error (Dt-Ft)!

Jawaban:
a) Metode Single Exponential Smoothing

(|E| d)
Bulan D d' E |e| 100%

Jan 310 - - - - -

Feb 260 318 -58 58 3364 22.31%

Mar 120 306.4 -186.4 186.4 34744.96 155.33%

Apr 145 269.12 -124.12 124.12 15405.77 85.60%

8
May 240 244.296 -4.296 4.296 18.45562 1.79%

Jun 200 243.4368 -43.4368 43.4368 1886.756 21.72%

Jul 450 234.7494 215.2506 215.2506 46332.8 47.83%

Aug 330 277.7996 52.20045 52.20045 2724.887 15.82%

Sep 170 288.2396 -118.24 118.24 13980.7 69.55%

Oct 160 264.5917 -104.592 104.592 10939.49 65.37%

Nov 135 243.6734 -108.673 108.673 11809.82 80.50%

Dec 410 221.9387 188.0613 188.0613 35367.05 45.87%

338 -

Total 2930 -292.245 1203.27 176574.7 611.69%

MAD = 109.388192
MSE = 16052.24498
MAPE = 0.556082974

b) Metode Adjusted Exponential Smoothing


Period Xt Ft+1 Tt+1 Aft+1 Xt – Ft

Jan 310 320 0 320 -10

Feb 260 318 -1,6 316,4 -58

Mar 120 306,4 -9,6 296,8 -186,4

Apr 145 269,12 -31,74 237,38 -124,12

May 240 244,296 -26,21 218,086 -4,296

Jun 200 243,44 -5,93 237,51 -43,4368

Jul 450 234,75 -8,14 226,61 215,2506

Aug 330 277,8 32,81 310,61 52,20045

Sep 170 288,24 14,91 303,15 -110,24

Oct 160 265,59 -15,14 250,45 -104,592

9
Nov 135 244,47 -19,92 224,55 -108,673

Dec 410 222,56 21,51 201,05 188,0613

Feb = 0,8 (318-320) + (0,2)x0 = -1,6


Mar = 0,8 (306,4-318) + (0,2) x (-1,6) = -9,6

SOAL 2

Tabel dibawah merupakan jumlah golongan darah B yang digunakan di Rumah sakit Santo
Borromeus selama 1 tahun:

Periode Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des

Takaran 150 180 260 300 270 350 320 280 190 180 200 210

a) Ramalkan permintaan tahun berikutnya menggunakan metode naive!


b) Ramalkan menggunakan metode single moving average (N=3)!
c) Ramalkan menggunakan metode weighted moving average (n=3, dengan bobot 1
bulan sebelum dan selanjutnya 0.3, 0.4, 0.3)!
d) Metode mana yang terbaik dan mengapa?

Jawaban:
a) Metode Naive
d (actual d’ E = (d-
Period |E| |E|^2 (E:d)% (|E|:d)%
demand) (forecast) d’)

Jan 150 - -

Feb 180 150 30 30 900 0.00166667 0.00166667

Mar 260 180 80 80 6400 0.00307692 0.00307692

Apr 300 260 40 40 1600 0.00133333 0.00133333

mei 270 300 -30 30 900 -0.0011111 0.00111111

Jun 350 270 -80 80 6400 -0.0022857 0.00228571

Jul 320 350 -30 30 900 -0.0009375 0.0009375

Agt 280 320 -40 40 1600 -0.0014286 0.00142857

10
Sep 190 280 -90 90 8100 -0.0047368 0.00473684

Okt 180 190 -10 10 100 -0.0005556 0.00055556

Nov 200 180 20 20 400 0.001 0.001

Des 210 200 10 10 100 0.00047619 0.00047619

jumlah 460 27400 0.018608408

MAD = 460 / 11 = 41.81818182


MSE = 27400 / 11 = 2490.90909091
MAPE = 0.018608408 / 11 = 0.0016916735

b) Metode Single Moving Average


d (actual d'
Period demand) (forecast) E = (d-d') |E| |E|^2 (|E|:d)%

Januari 150

Februari 180

Maret 260

April 300 196.6667 103.3333 103.3333 10677.78 0.003444

Mei 270 246.6667 23.33333 23.33333 544.4444 0.000864

Juni 350 276.6667 73.33333 73.33333 5377.778 0.002095

Juli 320 306.6667 13.33333 13.33333 177.7778 0.000417

Agustus 280 313.3333 -33.3333 33.33333 1111.111 0.00119

september 190 316.6667 -126.667 126.6667 16044.44 0.006667

Oktober 180 263.3333 -83.3333 83.33333 6944.444 0.00463

November 200 216.6667 -16.6667 16.66667 277.7778 0.000833

Desember 210 190 20 20 400 0.000952

Jumlah 493.3333 41555.56 0.021093

MAD = 493.333 / 9 = 54.8148111


MSE = 41555.56 / 9 = 4617.28444
MAPE = 0.021093 / 9 = 0.0023436667

11
c) Metode Weighted Moving Average
d (actual d'
Period demand) (forecast) E = (d-d') |E| |E|^2 (|E|:d)%

Januari 150

Februari 180

Maret 260

April 300 195 105 105 11025 0.0035

Mei 270 248 22 22 484 0.000815

Juni 350 279 71 71 5041 0.002029

Juli 320 303 17 17 289 0.000531

Agustus 280 317 -37 37 1369 0.001321

september 190 317 -127 127 16129 0.006684

Oktober 180 265 -85 85 7225 0.004722

November 200 214 -14 14 196 0.0007

Desember 210 189 21 21 441 0.001

Jumlah 499 42199 0.021302

MAD = 499 / 9 = 55.444444


MSE = 42199 / 9 = 4688.77778
MAPE = 0.021302 / 9 = 0.0023668889
d) Metode yang lebih baik digunakan adalah naïve karena memiliki MAD, MSE,
MAPE terkecil

SOAL 3

Cendol Elizabeth memprediksikan akan menjual cendol di tahun 2018, data berikut adalah
data permintaan dari tahun 2017. Berdasarkan data yang telah diberikan, hitunglah estimasi
penjualan cendol dari cendol Elizabeth dengan menggunakan single moving average method
(N=3) dan weighted moving average (n=3, dengan bobot satu untuk sebulan yang lalu, dua
untuk dua bulan yang lalu dan tiga untuk tiga bulan yang lalu). Dan hitung pula MAD, MSE,
MAPE! Lalu tentukan metode mana yang lebih baik!

12
Bulan Permintaan

Jan 1000

Feb 1300

Mar 1400

Apr 1250

Mei 1300

Jun 1500

Jul 1800

Agus 2000

Sep 1900

Okt 2000

Nov 1800

Des 2300

Jawaban:

 Single Moving Average

d (actual d’
Period E = (d-d’) |E| |E|^2 (E:d)% (|E|:d)%
demand) (forecast)

Januari 1000

Februari 1300

Maret 1400

April 1250 1233.33333 16.6666667 16.6666667 277.777778 0.00013333 0.00013333

mei 1300 1316.66667 - 16.6666667 277.777778 - 0.00012821

13
16.6666667 0.00012821

Juni 1500 1316.66667 183.333333 183.333333 33611.1111 0.00122222 0.00122222

Juli 1800 1350 450 450 202500 0.0025 0.0025

Agustus 2000 1533.33333 466.666667 466.666667 217777.778 0.00233333 0.00233333

September 1900 1766.66667 133.333333 133.333333 17777.7778 0.00070175 0.00070175

Oktober 2000 1900 100 100 10000 0.0005 0.0005

- -
November 1800 1966.66667 166.666667 27777.7778 0.00092593
166.666667 0.00092593

Desember 2300 1900 400 400 160000 0.00173913 0.00173913

Jumlah 1566.66667 1933.33333 670000 0.00807564 0.0101839

MAD = 214.8148148
MSE = 74444.44444
MAPE = 0.001131545

 Weighted moving average

d (actual d’
Period E = (d-d’) |E| |E|^2 (E:d)% (|E|:d)%
demand) (forecast)

Januari 1000

Februari 1300

Maret 1400

April 1250 1166.628 83.372 83.372 6950.89038 0.00066698 0.00066698

Mei 1300 1324.9575 -24.9575 24.9575 622.876806 -0.00019198 0.00019198

Juni 1500 1333.296 166.704 166.704 27790.2236 0.00111136 0.00111136

Juli 1800 1308.295 491.705 491.705 241773.807 0.00273169 0.00273169

Agustus 2000 1449.956 550.044 550.044 302548.402 0.00275022 0.00275022

September 1900 1683.28 216.72 216.72 46967.5584 0.00114063 0.00114063

Oktober 2000 1883.273 116.727 116.727 13625.1925 0.00058363 0.00058363

14
November 1800 1966.61 -166.61 166.61 27758.8921 -0.00092561 0.00092561

Desember 2300 1916.606 383.394 383.394 146990.959 0.00166693 0.00166693

jumlah 1817.0985 2200.2335 815028.802 0.00953386 0.01176904

MAD = 244.4703889
MSE = 90558.75578
MAPE = 0.001307671
Jadi lebih baik single moving average

SOAL 4

Fender Musical Instruments Corporation adalah perusahaan yang membuat gitar akustik.
Dibawah ini adalah jumlah gitar akustik yang dijual tahun 2015:

Periode Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

Jumlah

(unit) 500 400 425 450 520 530 600 470 530 500 560 610

Berdasarkan data di atas, ramalkan permintaan untuk gitar akustik sampai Januari 2016
menggunakan:

a) Weighted Moving Average dengan N=3, dengan bobot 0.3 untuk bulan
sebelumnya, 0.5 untuk 2 bulan sebelumnya, dan 0.2 untuk 3 bulan sebelumnya.
b) Adjusted Exponential Smoothing (α = 0.7 and β = 0.3) dengan asumsi kalau
permintaan bulan januari sebesar 500 unit.

Jawaban:
a) Weighted Moving Average
d (actual d’
Period E = (d-d’) |E| |E|^2 (E:d)% (|E|:d)%
demand) (forecast)

Jani 500

Feb 400

Mar 425

Apr 450 427.5 22.5 22.5 506.25 0.0005 0.0005

Mei 520 427.5 92.5 92.5 8556.25 0.001779 0.00177885

15
Jun 530 466 64 64 4096 0.001208 0.00120755

Jul 600 509 91 91 8281 0.001517 0.00151667

Agt 470 549 -79 79 6241 -0.00168 0.00168085

Sep 530 547 -17 17 289 -0.00032 0.00032075

Okt 500 514 -14 14 196 -0.00028 0.00028

Nov 560 509 51 51 2601 0.000911 0.00091071

Des 610 524 86 86 7396 0.00141 0.00140984

Jumlah 297 517 38162.5 0.005042 0.00960522

MAD = 57.44444444
MSE = 4240.277778
MAPE = 0.001067246

b) Adjusted Exponential Smoothing


Ft+1 Aft+1 (adjusted
Period d (Xt)
(forecast) Tt+1 (trend) forecast) Xt - Ft

Januari 500 500 0 500 0

Februari 400 500 0 500 -100

Maret 425 430 -21 409 -5

April 450 426.5 -15.75 410.75 23.5

mei 520 442.95 -6.09 436.86 77.05

Juni 530 496.885 11.9175 508.8025 33.115

Juli 600 520.0655 15.2964 535.3619 79.9345

Agustus 470 576.0197 27.49373 603.5134 -106.02

September 530 501.8059 -3.01852 498.7874 28.19411

Oktober 500 521.5418 3.807799 525.3496 -21.5418

November 560 506.4625 -1.85831 504.6042 53.53747

16
Desember 610 543.9388 9.94205 553.8808 66.06124

SOAL 5 (POMQM)

PT. XYZ merupakan perusahaan yang memproduksi sepatu di Tangerang. Pasar dari PT. XYZ
adalah anak muda di Jabodetabek. Seiring berjalannya waktu, produk PT. XYZ semakin
terkenal dan permintaan terhadap tas PT. XYZ mulai meningkat. Berikut data penjualan PT.
XYZ pada 10 tahun terakhir:

Tahun Penjualan (dalam ribuan unit)

2008 40000

2009 45000

2010 50000

2011 51000

2012 48000

2013 42000

2014 53000

2015 48000

2016 42000

2017 45000

Berdasarkan data di atas, hitunglah estimasi penjualan sepatu dari PT. XYZ pada tahun 2018
dengan menggunakan Simple Regression! Dan hitung pula MAD, MSE, dan MAPE! (3 angka
terakhir diganti dengan 3 angka terakhir NPM)

SOAL 6 (POMQM)

Toko sepatu Giovanni memprediksikan akan menjual sepatu di tahun 2018, data berikut
adalah data permintaan dari tahun 2017. Berdasarkan data yang telah diberikan, hitunglah
estimasi penjualan sepatu dari Toko sepatu Giovanni dengan menggunakan single moving
average method (N=3) dan weighted moving average (n=3, dengan bobot 1 untuk sebulan
yang lalu, 3 untuk dua bulan yang lalu dan 4 untuk tiga bulan yang lalu). Dan hitung pula
MAD, MSE, dan MAPE! Lalu tentukan metode mana yang lebih baik!

17
Bulan Permintaan

Jan 15000

Feb 13000

Mar 10000

Apr 15000

Mei 16000

Jun 19000

Jul 22000

Agus 20000

Sep 18000

Okt 17000

Nov 20000

Des 23000

(3 angka terakhir diganti dengan 3 angka terakhir NPM)

SOAL 7 (POMQM)

ABC tea merupakan sebuah perusahaan yang menjual thai tea di jatinangor dan bandung.
Semakin berkembangnya usaha di bidang minuman membuat permintaan ABC tea juga
meningkat. Berikut merupakan data penjualan thai tea pada tahun 2017 :

Penjualan Penjualan
Bulan Bulan
(dalam ribuan pcs) (dalam ribuan pcs)

Januari 130000 Juli 150000

Februari 200000 Agustus 200000

18
Maret 210000 September 230000

April 245000 Oktober 245000

Mei 250000 November 260000

Juni 200000 Desember 250000

(diketahui α = 0.3 & β = 0.7 ; Peramalan untuk bulan Januari 2018 = 275000 pcs)

Berdasarkan data di atas, hitunglah Estimasi Penjualan thai tea oleh ABC tea pada tahun
2018 dengan menggunakan (3 angka terakhir diganti dengan 3 angka terakhir NPM):
a) Metode Single Exponential Smoothing, hitung pula MAD, MSE, dan MAPE!
b) Metode Adjusted Exponential Smoothing, hitung pula tingkat Error (Dt-Ft)!

19
BAB II

CAPACITY PLANNING

Definisi

Kapasitas merupakan hasil produksi atau jumlah unit yang dapat ditahan, diterima,
disimpan, atau diproduksi oleh sebuah fasilitas dalam suatu periode waktu tertentu.
Perencanaan kapasitas atau capacity planning adalah proses untuk menentukan kapasitas
poduksi yang diperlukan sebuah perusahaan untuk memenuhi permintaan yang terus
berubah.

Pengertian kapasitas ini harus dilihat dari tiga perspektif agar lebih jelas, yaitu:

 Kapasitas Desain:
Menunjukkan output maksimum pada kondisi ideal dimana tidak ada produk yang
rusak atau cacat, yang biasanya dinyatakan dalam suatu tingkatan tertentu.
Contohnya kilogram tiap minggu, tiap bulan atau tiap tahun.
 Kapasitas Efektif:
Menunjukkan output yang diharapkan dapat dicapai oleh sebuah perusahaan
dengan bauran produk, metode penjadwalan, pemeliharaan, dan standar kualitas
yang diberikan.
 Kapasitas Aktual:
Menunjukkan output nyata yang dapat dihasilkan oleh fasilitas produksi. Kapasitas
aktual sedapat mungkin harus diusahakan sama dengan kapasitas efektif.

Terdapat dua pengukuran kinerja sistem yaitu utilitas dan efisiensi. Utilitas
merupakan presentasi dari kapasitas desain yang telah tercapai, sedangkan Efisiensi
merupakan presentasi dari kapasitas efektif yang sesungguhnya telah dicapai.

𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙
𝑈𝑡𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 =
𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐷𝑒𝑠𝑎𝑖𝑛

𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙
𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 =
𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐸𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓

Tujuan

Jika kapasitas fasilitas terlalu besar, sebagian fasilitas akan menganggur dan akan
terdapat biaya tambahan yang dibebankan pada produk yang ada ataupun pelanggan.
Sedangkan jika kapasitas fasilitas terlalu kecil, pelanggan bahkan pasar keseluruhan akan
hilang. Oleh karena itu, penetapan ukuran kapasitas fasilitas akan sangat menentukan bagi
perusahaan agar sesuai dengan tujuan pencapaian tingkat utilitas yang tinggi dan tingkat

20
pengembalian investasi yang tinggi. Perencanaan kapasitas dapat dilihat dari tiga horizon
waktu:

 Perencanaan jangka panjang (lebih dari 1 tahun)


Merupakan sebuah fungsi penambahan fasilitas dan peralatan yang memiliki lead
time panjang.
 Perencanaan jangka menengah (3 hingga 18 bulan)
Hal ini merupakan tugas perencanaan keseluruhan. Dapat berupa penambahan
peralatan, karyawan dan jumlah shift, dapat pula dilakukan subkontrak, dan dapat
juga menggunakan persediaan.
 Perencanaan jangka pendek (1 hingga 3 bulan)
Perhatian utama teletak pada penjadwalan tugas, penjadwalan karyawan dan
pengalokasian mesin. Sangat sulit untuk mengubah kapasitas jangka pedek, sehingga
biasanya digunakan kapasitas yang sudah ada.

Mengubah Kapasitas Menggunakan Kapasitas

Perencanaan Jangka  Menambah fasilitas *


Panjang  Menambah peralatan yang
memiliki lead time panjang

Perencanaan Jangka  Subkontrak  Menambah karyawan


Menengah  Menambah peralatan  Menambah atau
 Menambah shift menggunakan persediaan

Perencanaan Jangka *  Penjadwalan tugas


Pendek  Penjadwalan karyawan
 Penjadwalan mesin

*Terdapat pilihan yang sangat terbatas

Analisis Titik Impas (Break Even Point)

Analisis titik impas merupakan alat penentu untuk menetapkan kapasitas yang harus
dimiliki oleh sebuah fasilitas untuk mendapatkan keuntungan. Tujuan analisis titik impas
dilakukan adalah untuk menemukan sebuah titik, dalam satuan mata uang dan unit, dimana
biaya sama dengan pendapatan. Titik inilah yang disebut sebagai titik impas. Perusahaan
harus beroperasi di atas tingkat ini untuk mencapai keuntungan.

TR = TC atau PQ = FC + VC

21
Keterangan:

TR = Pendapatan total
TC = Biaya total
P = Harga jual
Q = Unit
FC = Biaya tetap
VC = Biaya variabel

Kasus Produk Tunggal

Titik impas dalam unit dapat dihitung sebagai berikut:

𝐹𝐶
𝐵𝐸𝑃𝑥 =
𝑃 − 𝑉𝐶
Titik impas dalam mata uang dapat dihitung sebagai berikut:

𝐹𝐶
𝐵𝐸𝑃$ =
𝑉𝐶
1−( 𝑃 )

Keterangan:
BEPx = Titik impas dalam satuan unit
BEP$ = Titik impas dalam satuan mata uang

Kasus Multiproduk

Formula analisis titik impas menjadi:

𝐹𝐶
𝐵𝐸𝑃𝑠 =
𝑉𝐶
∑ [(1 − ) × 𝑊𝑖]
𝑃

Keterangan:
W = Presentase setiap produk dari total penjualan dalam satuan mata uang
i = Masing-masing produk

Dimana nilai laba (π) dapat diketahui dengan:

𝜋 = 𝑇𝑅 − 𝑇𝐶

𝜋 = 𝑃𝑄 − (𝐹𝐶 + 𝑉𝐶(𝑄))

𝜋 = ((𝑃 − 𝑉𝐶)𝑄) − 𝐹𝐶

22
Pohon Keputusan (Decision Tree)

Pengambilan keputusan merupakan unsur penting dalam manajemen operasional.


Untuk mengambil atau membuat keputusan perencanaan kapasitas yang sukses terhadap
permintaan yang tidak pasti, maka diperlukan pohon keputusan. Pohon keputusan (decision
tree) merupakan sebuah tampilan grafis proses keputusan yang mengindikasikan alternatif
keputusan yang ada, kondisi alami dan peluangnya, serta imbalan bagi setiap kombinasi
alternatif keputusan. Jadi, pohon keputusan dikembangkan untuk membantu para manajer
membuat serangkaian alternatif untuk membuat keputusan yang melibatkan peristiwa
ketidakpastian.

Kriteria yang paling sering digunakan untuk menganalisis pohon keputusan adalah
EMV (Expected Monetary Value). EMV adalah nilai uang/moneter yang diharapkan dari
risiko atau keputusan. Satu langkah awal analisis ini adalah dengan menggambarkan pohon
keputusan dan menetapkan konsekuensi finansial dari semua hasil untuk masalah tertentu.

Menganalisis masalah menggunakan pohon keputusan mencakup lima langkah, yaitu:

1. Mendefinisikan masalah
2. Menggambar pohon keputusan
3. Menentukan peluang bagi kondisi alami
4. Memperkirakan imbalan (payoff) bagi setiap kombinasi alternatif keputusan dan
kondisi alami yang mungkin diambil
5. Menyelesaikan masalah dengan menghitung EMV bagi setiap titik kondisi alami. Hal
ini dilakukan dengan mengerjakannya dari belakang ke depan (backward), yaitu
memulai dari sisi kanan pohon terus menuju ke titik keputusan di sebelah kirinya.

EMV = (Payoff state 1 × Probabilitas state 1) + (Payoff state 2 × Probabilitas state 2) + … +


(Payoff state n × Probabilitas state n)

Contoh Pohon Keputusan

23
LATIHAN SOAL CAPACITY PLANNING

SOAL 1
Warteg Mba Reni merupakan salah satu tempat makan favorit mahasiswa di Bandung.
Seiring dengan meningkatnya pemintaan mahasiswa akan menu baru, Mba Reni
memutuskan untuk menambah satu menu baru. Pilihannya ada tiga, yaitu tempe balado,
tahu sambal matah, dan bala-bala bumbu rendang. Mba reni pun telah menentukan
probabilitas dari perubahan tingkat permintaan mahasiswa dimasa depan:
 0,55 probabilitas permintaan akan naik
 0,1 probablitas permintaan akan sama saja
 0,35 probabilitas permintaan akan turun

Data dibawah ini adalah keuntungan yang mungkin Mba Reni akan dapatkan:
Menu Baru Permintaan Naik Permintaan Sama Permintaan Turun

Tempe Balado 250.000 125.000 7.500

Tahu Sambal Matah 150.000 90.000 20.000

Bala-bala Rendang 200.000 90.000 15.000

Dengan semua informasi diatas, menu apa yang seharusnya Mba Reni keluarkan?

Jawaban:

Jadi, Warteg Mba Reni sebaiknya mengeluarkan menu Tempe Balado, karena akan
memiliki keuntungan paling besar yaitu Rp 152.625

24
SOAL 2
Roti kukus Kuro-Kuro akan menganalisis titik impas dari semua roti kukus yang ada pada
menunya, berikut data penjualannya:

Menu Harga per unit Biaya Variabel Penjualan (unit)

Caramel Rp. 12,000.00 Rp. 9,000.00 100

Ovomaltine Rp. 13,000.00 Rp. 10,000.00 190

Cokelat Rp. 10,000.00 Rp. 6,000.00 130

Kacang Rp. 10,000.00 Rp. 7,000.00 150

Sosis Rp. 13,000.00 Rp. 9,000.00 210

Tentukan titik impas keseluruhan menu roti kukus Kuro-Kuro dengan menggunakan satuan
mata uang jika biaya tetap Rp. 530,000.00!

Jawaban:
Sales Wi
(𝟏 (𝟏
VC
Menu P (Rp) Q (ribu 𝒔𝒂𝒍𝒆𝒔𝒊 𝑽𝑪 𝑽𝑪
(Rp) ( )
rupiah) − ) − ) 𝑾𝒊
𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒑𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏 𝑷 𝑷

Caramel 12,000 9,000 100 1,200 0.13 0.25 0.0325

Ovomaltine 13,000 10,000 190 2,470 0.27 0.23 0.0621

Cokelat 10,000 6,000 130 1,300 0.14 0.4 0.056

Kacang 10,000 7,000 150 1,500 0.16 0.3 0.048

Sosis 13,000 9,000 210 2,730 0.3 0.31 0.093

Total 9,200 0,2916

𝑇𝐹𝐶 530,000
𝐵𝐸𝑃$ = = = 𝑅𝑝. 1,817,558.299
𝑉𝐶 0,2916
∑ [(1 − ) 𝑊𝑖 ]
𝑃

Maka, titik impas keseluruhan menu roti kukus Kuro-Kuro dengan menggunakan satuan
mata uang, jika biaya tetapnya Rp. 530,000.000 adalah sebesar Rp. 1,817,558.299.

25
SOAL 3
Radit merupakan seorang pecinta binatang yang memiliki petshop di daerah Tangerang
dengan nama ‘Shaggy’. Radit berniat untuk memperluas bisnis petshop-nya dengan
membuka cabang di tempat lain, yaitu di Bintaro, Pondok Indah, dan Gandaria. Radit telah
menentukan probabilitas dari setiap kondisi permintaan pasar dimasa depan:

– 0.4 jika kondisi permintaan pasar sedang baik


– 0.25 jika kondisi permintaan pasar sedang rata-rata
– 0.35 jika kondisi permintaan pasar buruk

Lalu berikut ini adalah keuntungan yang mungkin akan didapatkan oleh ‘Shaggy’:

Kondisi Pasar Kondisi Pasar Rata- Kondisi Pasar


Alternatif (Daerah)
Baik (Rp Juta) rata (Rp Juta) Buruk (Rp Juta)

Bintaro 400 350 100

Pondok Indah 700 150 50

Gandaria 500 300 125

Dengan semua informasi diatas, di daerah manakah sebaiknya ‘Shaggy’ membuka


cabang?

Jawaban:

26
Jadi, sebaiknya Radit membuka cabang ‘Shaggy’ di daerah Pondok Indah karena akan
memiliki keuntungan paling tinggi yaitu sebesar Rp 335.000.000

SOAL 4

‘Atalia Bakery’ memiliki pabrik yang memproduksi roti Deluxe untuk sarapan dan ingin
memahami kapasitasnya dengan lebih baik. Minggu lalu ‘Atalia Bakery’ memproduksi
1.480 roti. Kapasitas efektif pabrik adalah 1.750 roti. Lini produksinya beroperasi 7 hari
seminggu dengan 3 giliran kerja masing-masing 8 jam per hari. Lini tersebut dirancang
untuk memproduksi roti Deluxe dengan tingkat output 12 roti per jam. ‘Atalia Bakery’ juga
memiliki fixed cost sebesar Rp 1.000.000 dengan variabel cost Rp 2.000/roti dan harga jual
Rp 10.000/roti.

Berapa kapasitas desain, utilitas, dan efisiensi pabrik ini saat memproduksi roti Deluxe?
Berapa banyak roti deluxe yang harus ‘Atalia Bakery’ jual dan berapa uang yang didapat
agar mencapai Break Even Point?

Jawaban:
Kapasitas Desain :
(7hr x 3 giliran kerja x 8 jam) x (12 roti/jam) = 2.016 roti

Utilitas :

Output Aktual 1.480


= 2.016 = 73,4%
Kapasitas Desain

Efisiensi :

Output Aktual 1.480


= 1.750 = 84,6%
Kapasitas Efektif

Variable cost = Rp 2.000/roti


Fixed Cost = Rp 1.000.000
Price = Rp 10.000/roti
𝑇𝐹𝐶 1.000.000
BEPx = 𝑃−𝑉𝐶 = 10000−2000 = 125 roti

𝑇𝐹𝐶 1.000.000
BEP$ = 𝑉𝐶 = 2000 = Rp 1.250.000
1− 1−
𝑝 10000

27
SOAL 5 (POMQM)

Puja Bakery akan membuat roti sebanyak 150 buah dengan total cost sebesar Rp 225.000
dan fixed cost sebesar Rp 100.000 (000 diganti dengan 3 digit terakhir NPM anda). Harga
untuk sebuah Roti adalah Rp 2.500. Hitunglah berapa banyak roti yang harus Puja Bakery
jual dan berapa pendapatannya agar Puja Bakery dapat mencapai Break-Even Point?

SOAL 6 (POMQM)

Salah satu brand mobil asal Korea ‘KIA’ berniat untuk mengembangkan bisnisnya dengan
cara memperluas lini produknya. Untuk itu, alternatifnya membuka pabrik kecil, pabrik
sedang, atau pabrik besar. Pasar dari pengembangan lini produknya ini bisa baik, rata-rata,
atau buruk. Probabilitas dari tiga kemungkinan kondisi pasar adalah 0,45; 0,35; dan 0,20.
Data tentang keuntungan yang mungkin diterima adalah sebagai berikut:

Pasar Rata-Rata (Rp Pasar Buruk (Rp


Alternatif Pasar Baik (Rp Juta)
Juta) Juta)

(3 digit terakhir
Pabrik Kecil 250 175
NPM anda)

Pabrik Sedang 300 200 40

Pabrik Besar 350 150 20

Alternatif manakah yang seharusnya dipilih oleh ‘KIA’ untuk mendapatkan profit
maksimum?

SOAL 7 (POMQM)

Putri memiliki sebuah bisnis yang memproduksi roti di Bandung. Toko rotinya tersebut
memiliki fixed cost sebesar Rp 4.000.000, dengan total biaya tenaga kerja sebesar Rp
5.000.000 dan total biaya bahan baku Rp 2.500.000. Toko roti milik Putri memiliki kapasitas
produksi sebanyak 500 roti. Roti-roti tersebut dijual dengan harga Rp 25.000/roti (000
diganti dengan 3 digit terakhir NPM anda). Hitunglah berapa banyak roti yang harus Putri
jual dan berapa pendapatannya agar Putri dapat mencapai Break-Even Point?

28
SOAL 8 (POMQM)

Kevin merupakan seseorang yang memiliki tempat Yoga di berbagai kota dengan nama
‘Isaka Yoga’. Kevin pun berniat untuk mengembangkan bisnisnya dengan membuka cabang
baru diantara 3 kota berikut, yaitu di Cilegon, Cimahi, dan Cikeas. Kevin juga telah
menentukan probabilitas dari setiap kondisi pasar dimasa depan:

– 0.5 jika kondisi pasar sedang baik


– 0.3 jika kondisi pasar sedang rata-rata
– 0.2 jika kondisi pasar buruk

Lalu berikut ini adalah keuntungan yang mungkin akan didapatkan oleh ‘Isaka Yoga’:

Kondisi Pasar Baik Kondisi Pasar Rata- Kondisi Pasar Buruk


Alternatif (Kota)
(Rp Juta) rata (Rp Juta) (Rp Juta)

Cilegon 500 450 55

(3 digit terakhir
Cimahi 800 600
NPM anda)

Cikeas 700 600 575

Dengan semua informasi diatas, di kota manakah ‘Isaka Yoga’ harus membuka cabang?

29
BAB III

AGGREGATE PLANNING

Pengertian dan Tujuan

Perencanaan agregat berarti mengkombinasikan sumber daya yang sesuai ke dalam


jangka waktu keseluruhan, dengan faktor permintaan, kapasitas fasilitas, tingkat persediaan,
ukuran tenaga kerja, dan input yang saling berhubungan (Heizer & Render, 2011). Menurut
ahli ilmu operasi yang lain, mengatakan bahwa perencanaan agregat adalah untuk
menentukan kapasitas sumber daya yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan atas
horizon waktu antara (John Wiley & Sons, 2009). Sedangkan tujuan dari aggregate planning
ini sendiri adalah memperkecil biaya pada proses perencanaan dari alokasi pemakaian
sumber daya tersebut secara efektif (Heizer & Render, 2011).

Metode Pilihan Perencanaan

Dapat merespon perubahan permintaan konsumen, manajer dapat melakukan


“manipulasi” terhadap persediaan, tingkat produksi, tingkat pekerja, kapasitas, dan variabel
lain yang dapat dikontrol, berikut pilihan perencanaan tersebut (Heizer & Render, 2011):

Metode Pilihan Perencanaan Kapasitas/Penawaran:

1. Mengubah tingkat persediaan


2. Mengubah jumlah pekerja dengan hiring or lay-offing employees
3. Mengubah tingkat produksi dengan overtime dan idle time
4. Subcontracting
5. Menggunakan pekerja part time

Metode Pilihan Perencanaan Permintaan:

1. Permainan permintaan
2. Back ordering ketika periode permintaan tinggi
3. Counterseasonal product dan service mixing

Biaya dalam Perencanaan Agregat

Terdapat biaya-biaya yang terjadi dalam pembuatan perencanaan agregat, diantaranya:

1. Biaya produksi dasar, seperti gaji pekerja, upah lembur dan upah pekerja
2. Sementara
3. Biaya pemecatan dan pengangkatan pekerja
4. Biaya penyimpanan
5. Biaya backorder atau biaya barang yang telah habis

30
Strategi Perencanaan Agregat

Untuk dapat menyelesaikan sebuah permasalahan dalam perencanaan agregat kita harus
memilih strategi apa yang akan kita pakai dalam alokasi sumber daya tersebut. Strategi yang
umum digunakan dalam aggregate planning terbagi atas 3, yaitu:

a. Level Workforce
Strategi ini memainkan jumlah tingkat pekerja tetap. Strategi ini akan
memperhitungkan berapa jumlah efektif pegawai tetap akan dipekerjakan.

b. Level Workforce + Overtime


Strategi ini menggunakan penambahan tingkat produksi dengan jam lembur.

c. Chase Strategy
Strategi ini mengalokasikan fluktuasi perubahan tingkat pekerja untuk merespon
permintaan dengan mengangkat, menyewa atau memberhentikan pekerja.

Formulasi Strategi

Sales Forecasting

Input of demand forecasting

Overtime

Overtime = number of workers × production capacity × overtime

Cost Component

Regular Time Labor Cost

Regular Time = number of workers × wages

Overtime Labor Cost

Overtime = number of workers × overtime cost × overtime

Cost of Hiring and Laying Off

Hiring or Firing = number of workers hired or fired × cost

31
Inventory cost

Inventory cost = inventory × holding cost

Resource Component

Unit Produced for Level Workforce

(𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑎𝑙𝑒𝑠 𝑓𝑜𝑟𝑒𝑐𝑎𝑠𝑡 + 𝑏𝑒𝑔𝑖𝑛𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦) − 𝑒𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦


𝑛𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑜𝑓 𝑚𝑜𝑛𝑡ℎ𝑠

Unit Produced for Level Workforce + Overtime

[(𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑎𝑙𝑒𝑠 𝑓𝑜𝑟𝑒𝑐𝑎𝑠𝑡 + 𝑏𝑒𝑔𝑖𝑛𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦) − 𝑒𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦] − (𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑐𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑤𝑜𝑟𝑘𝑒𝑟𝑠 + 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑐𝑎𝑝𝑎𝑐𝑖𝑡𝑦 + 𝑜𝑣𝑒𝑟𝑡𝑖𝑚𝑒)
𝑛𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑜𝑓 𝑚𝑜𝑛𝑡ℎ𝑠

Unit Produced for Chase Strategy

The unit produced in each period are same with the demand/sales forecast.

Regular Time Workers

𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑒𝑐𝑒𝑑
𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑐𝑎𝑝𝑎𝑐𝑖𝑡𝑦

Inventory

Inventory = (beginning inventory + unit produce) – sales forecast

32
LATIHAN SOAL AGGREGATE PLANNING

SOAL 1
Spring Company merupakan sebuah perusahaan boneka. Jumlah pekerja yang Spring
Company miliki saat ini adalah 15 orang. Setiap pekerja dapat memproduksi 110 boneka per
bulan. Pada bulan Juli, perusahaan membutuhkan 5 orang pekerja lagi. Saat ini perusahaan
memiliki persediaan awal sebanyak 200 unit dan ingin memiliki persediaan akhir sebanyak
200 unit untuk berjaga-jaga. Berikut ini merupakan biaya dan data Spring Company:
 Setiap pekerja memilki gaji Rp. 1,200,000.00 per bulan, dan untuk upah lembur
dibayar 125% dari gaji.
 Lembur hanya terjadi dalam 4 bulan, yaitu Oktober sampai Januari dengan kapasitas
maksimum 20% dari kapasitas produksi.
 Biaya perekrutan adalah Rp. 500,000.00 per orang, sedangkan biaya pemecatan
adalah Rp. 800,000.00 per orang.
 Biaya produksi sebesar Rp. 40,000.00 per unit dan biaya penyimpanan adalah 10%
per unit per bulan dari biaya produksi.

Spring Company memiliki data peramalan permintaan produknya untuk satu tahun
kedepan yaitu sebagai berikut:
Bulan Penjualan (unit)

Juli 2000

Agustus 2100

September 2200

Oktober 2000

November 2300

Desember 2100

Januari 2100

Februari 2500

Maret 2200

April 2400

Mei 2200

Juni 2300

33
Bagaimana perencanaan agregat Spring Company menggunakan Level Workforce, Level
Workforce Plus Overtime, dan Chase Strategy? Strategi mana yang sebaiknya dipilih oleh
Spring Company?

JAWABAN:

Level Workforce
Juli Agt Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 TOTAL

RESOURCES

Regular Workers 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

Overtime

Unit Produced 2200 2200 2200 2200 2200 2200 2200 2200 2200 2200 2200 2200 26400

Sales Forecasting 2000 2100 2200 2000 2300 2100 2100 2500 2200 2400 2200 2300 26400

Inventory 200 400 500 500 700 600 700 800 500 500 300 300 200

COST (dalam Rp 000)

Regular Time 24000 24000 24000 24000 24000 24000 24000 24000 24000 24000 24000 24000 288000

Overtime

Hire/Layoff 2500 2500

Inventory Carry 1600 2000 2000 2800 2400 2800 3200 2000 2000 1200 1200 800 24000

Total Cost 28100 26000 26000 26800 26400 26800 27200 26000 26000 25200 25200 24800 314500

Level Workforce+Overtime
Juli Agt Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 TOTAL

RESOURCES

Regular Workers 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19 19

Overtime 330 330 330 330 1320

Unit Produced 2090 2090 2090 2090 2090 2090 2090 2090 2090 2090 2090 2090 25080

Sales Forecasting 2000 2100 2200 2000 2300 2100 2100 2500 2200 2400 2200 2300 26400

Inventory 200 290 280 170 590 710 1030 1350 940 830 520 410 200

34
COST (dalam Rp 000)

Regular Time 22800 22800 22800 22800 22800 22800 22800 22800 22800 22800 22800 22800 273600

Overtime 5700 5700 5700 5700 22800

Hire/Layoff 2000 2000

Inventory Carry 1160 1120 680 2360 2840 4120 5400 3760 3320 2080 1640 800 29280

Total Cost 25960 23920 23480 30860 31340 32620 33900 26560 26120 24880 24440 23600 327680

Chase Strategy
Juli Agt Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 TOTAL

RESOURCES

Regular Workers 19 19 20 19 20 20 19 23 20 21 20 21

Overtime

Unit Produced 2000 2100 2200 2000 2300 2100 2100 2500 2200 2400 2200 2300 26400

Sales Forecasting 2000 2100 2200 2000 2300 2100 2100 2500 2200 2400 2200 2300 26400

Inventory 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200

COST (dalam Rp 000)

Regular Time 22800 22800 24000 22800 24000 24000 22800 27600 24000 25200 24000 25200 289200

Overtime

Hire/Layoff 2000 500 800 500 800 2000 2400 500 800 500 10800

Inventory Carry 800 800 800 800 800 800 800 800 800 800 800 800 9600

Total Cost 25600 23600 25300 24400 25300 24800 24400 30400 27200 26500 25600 26500 309600

Maka, sebaiknya Spring Company memilih Chase Strategy, karena mempunyai Total Cost
terkecil, yaitu Rp. 309,600,000.00.

35
SOAL 2
Perusahaan MOL ingin menghitung berapa banyak sumber daya manusian yang dibutuhkan
untuk memenuhi permintaan di 2019. Data ramalan permintaan untuk tahun 2019 adalah:
Jan Feb Mar Apr May Jun
5500 5100 5000 4800 4700 4500
Jul Aug Sep Oct Nov Dec
6000 6200 5800 5900 4300 5000

Perusahaan mempunyai 60 karyawan, setiap karyawan dapat memproduksi maksimum 125


unit/bulan. Setiap karyawan mendapat gaji $600/bulan, setiap overtime mereka mendapat
upah 120% dari gaji mereka. Overtime hanya diperbolehkan 2 bulan dan akan menambah
produksi 20% dari kapasitas. Perusahaan harus membayar $40 untuk merekrut pekerja dan
$70 untuk memberhentikan pekerja. Biaya produksi setiap unit $6 dan holding cost $1.25
setiap bulan. Perusahaan mempunyai 3000 unit di persediaan awal dan harus memiliki 3000
unit di persediaan akhir. Berapa banyak sumber daya manusia yang harus digunakan agar
mengeluarkan biaya terendah menggunakan metode level workforce dan overtime?

JAWABAN:

Workforce Strategy

$662,010

36
Overtime Strategy

$633,208.7

SOAL 3
Perusahaan Silver Cloud telah membuat data supply, demand, cost, dan inventory.
Perusahaan mempunyai jumlah pekerja yang tetap dan memenuhi semua demand.
Tentukan biaya terkecil yang perlu dikerluarkan perusahaan untuk memenuhi demand.

Kapasitas supply yang tersedia (unit)

Periode Regular Time Overtime Subcontract


1 300 50 200
2 400 50 200
3 450 50 200

Demand Forecast
Periode Demand (unit)
1 450
2 550
3 750

Data Lain
Persediaan awal 50 unit
Regular-time cost per unit $50
Overtime cost per unit $65
Subcontract cost per unit $80
Carrying cost per unit per periode $1
Back order cost per unit per $4
periode

37
JAWABAN:

Demand For
Supply From
Unused Capacity Total Capacity
Period 1 Period 2 Period 3
(dummy) Available (Supply)

Beginning Inventory 50 (0) (1) (2) (0) 50

Regular Time 300 (50) (51) (52) (0) 300

Period 1 Overtime 50 (65) (66) (67) (0) 50

Subcontract 50 (80) (81) (82) 150 (0) 200

Regular Time (54) 400 (50) (51) (0) 400

Period 2 Overtime (69) 50 (65) (66) (0) 50

Subcontract (84) 100 (80) 50 (81) 50 (0) 200

Regular Time (58) (54) 450 (50) (0) 450

Period 3 Overtime (73) (69) 50 (65) (0) 50

Subcontract (88) (84) 200 (80) (0) 200

Total Demand 450 550 750 200 1950

Cost of plan:

Period 1: 50($0) + 300($50) + 50($65) + 50($80) = $22,250

Period 2: 400($50) + 50($65) + 100($80) = $31,250

Period 3: 50($81) + 450($50) + 50($65) + 200($80) = $45,800

Total Cost = $99,300

SOAL 4
PT Raisa ingin membuka sebuah tambang emas baru di kawasan lepas pantai Itali. Jumlah
pekerja yang ia miliki sebanyak 20 orang. Waktu overtime yang diperbolehkan adalah
selama 3 bulan saat permintaan tinggi. PT Isyana memiliki persediaan awal 200 kg dan ingin
memiliki persediaan akhir sebesar 200 kg juga. Biaya-biaya yang diperlukan antara lain:
 Biaya tenaga kerja pada reguler time $200/orang/bulan
 Biaya tenaga kerja pada saat overtime 120% dari reguler time, maksimum tiap
bulannya hanya bisa 25%
 Biaya untuk mempekerjakan karyawan baru $45/orang

38
 Biaya untuk memberhentikan pegawai $70/orang
 Biaya produksi $500/bulan
 Biaya inventori 10%/kg/bulan dari biaya produksi
 Setiap orang dapat menghasilkan 100 kg emas

Diketahui peramalan unit penjualan selama 1 tahun yang akan datang adalah sebagai
berikut:
Bulan Penjualan (dalam 1
tahun)

Jan 1200

Feb 1300

Mar 1400

Apr 1500

Mei 1600

Jun 1700

Jul 1800

Agus 2000

Sep 2200

Okt 2000

Nov 1800

Des 1500

Bantulah PT Raisa dalam melakukan agregate planning dengan metode level workforce!

39
JAWABAN:

SOAL 5
PT Bahagia merupakan perusahaan start up asal Jawa Tengah yang memproduksi perabotan
rumah tangga khususnya kursi belajar. Saat memasuki pasar Internasional penjualan
barangnya meningkat. PT Bahagia memiliki data ramalan permintaan Home Furnishing
produknya untuk satu tahun kedepan yaitu sebagai berikut: (dalam ribuan unit)

Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des

450 430 425 425 475 525 550 625 550 500 475 450

Biaya dan data lainnya:


 Setiap pekerja dapat memproduksi 100 unit/bulan. Pada saat ini, perusahaan
memiliki 40 pekerja.
 Setiap pekerja memiliki gaji $1000/bulan, dan untuk upah lembur dibayar 150% dari
gaji.
 Lembur hanya terjadi dalam 3 bulan, yaitu dari bulan Juli sampai bulan September
dengan kapasitas maksimum 20% dari kapasitas produksi.
 Biaya perekrutan adalah $500/pekerja dan biaya pemecatan adalah $800 /pekerja.
 Biaya produksi $4/unit, dan holding cost sebesar 5%/bulan/unit dari biaya produksi.
 Persediaan awal dan akhir masing-masing sebanyak 250 unit.

Bagaimanakah perencanaan produksi terbaik yang harus diambil oleh manajer operasi dari
PT Bahagia? Gunakan ketiga metode aggregate planning untuk menghitung!

40
JAWABAN:
Inventory Carry = $ 4 x 5 % = 0.2

 Workforced Strategy

 Workforced + Overtime

 Chased Strategy

Jadi yang sebaiknya dipilih oleh PT Bahagia adalah strategi Workforced karena memiliki
biaya paling sedikit.

41
BAB IV

SCHEDULING

Pengertian

Schedulling adalah proses penentuan waktu kapan tenaga kerja, peralatan, fasilitas
umum lainnya dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa. Scheduling
merupakan tahap akhir dalam planning sebelum pelaksanaan produksi, Menurut Heizer dan
Render (1996), schedulling berhubungan dengan alokasi sumber daya dalam waktu tertentu
untuk mencapai tujuan organisasi.

Tujuan

Tujuan penjadwalan adalah untuk menyusun pekerjaan unit produksi rupa sehingga:

1. Semua pekerjaan diserahkan tepat pada waktunya


2. Pesanan diselesaikan dengan biaya total yang minimum
3. Tujuan ini hampir sepenuhnya dalam bidang produksi lini, di mana jangka waktu
semua operasi adalah sama, dan setiap potong pekerjaan setelah diselesaikan dapat
segera bergerak dengan lancar ke mesin selanjutnya.

Menurut Robber to S. Russel dan Bernard W. Taylor III (2006:719) tujuan penjadwalan
adalah:

1. Meeting customer due date (membuat tanggal jatuh tempo konsumen)


2. Minimize job lateness (meminimalkan keterlambatan kerja)
3. Minimize response time (meminimalkan waktu respon)
4. Minimize completion time (meminimalkan waktu penyelesaian)
5. Minimize time in the system (meminimalkan waktu dalam sistem)
6. Minimize overtime (meminimalkan kelebihan waktu)
7. Maximizing machine or labor utilization (memaksimalkan penggunaan
mesin/tenaga kerja)
8. Minimize late time (meminimalkan waktu keterlambatan)
9. Minimize work in the process inventory (meminimalkan persediaan barang dalam
proses)

42
Metode

1. Metode Prioritas (Sequencing)


Metode perioritas yaitu menentukan urutan pekerjaan yang harus dilakukan
pada setiap pusat. Aturan perioritas adalah aturan yang digunakan untuk
menentukan urutan pekerjaan dalam fasilitas yang berorientasi pada proses. Berikut
aturan prioritas yang paling populer:
 FCFS (First Come First Served)
FCFS merupakan pekerjaan yang di proses berdasarkan urutan kedatangan
atau pekerjaan pertama yang datang disebuah pusat kerja diproses terlebih
dahulu.
 SPT (Shortest Processing Time)
SPT merupakan pekerjaan yang memiliki waktu pemrosesan terpendek,
ditangani dan diselesaikan terlebih dahulu
 EDD (Earliest Due Date)
Pekerjaan dengan batas waktu yang paling awak dikerjakan terlebih dahulu
 LPT (Longest Processing Time)
Pekerjaan yang mimiliki lini waktu pemrosesan lebih panjang, lebih besar
biasanya sangat penting dan diutamakan terlebih dahulu.

Formulasi :

2. Metode Penjadwalan Pada 2 Mesin Seri (Johnson’s Role)


Aturan Johnson adalah sebuah pendekatan yang meminimalkan waktu
pemrosesan untuk mengurutkan sekelompok pekerjaan melalui dua pusat kerja dan
meminimalkan waktu luang total dalam pusat kerja.
Langkah-langkahnya yaitu:
 Semua pekerjaan dimasukkan dalah sebuah daftar berikut waktu yang
dibutuhkan n pada tiap mesin
 Pilih pekerjaan dengan waktu aktivitas terpendek. Jika waktu aktivitas
terpendek ada pada mesin I maka pekerjaan tersebut dijadwalkan pertama
kali. Jika waktu terpendek berada pada mesin II maka jadwalkan pekerjaan
tersebut terakhir.

43
 Setelah sebuah pekerjaan dijadwallkan, hilangkan pekerjaan tersebut dari
daftar
 Terapkan langkah II dan III pada pekerjaan yang tersisa. Dan selesaikan
sampai ke pertengahan urutan jadwal.

3. Metode Penjadwalan Pada Lebih Dari 2 Mesin Seri


Metode ini dilakukan apabila waktu proses pada tiap mesin misalnya i1, i2,
dan i pada masing-masing mesin I, II, III memenuhi syarat sebagai berikut:
- Min i3 lebih besar sama dengan Max i2. Caranya :
 I1* = i1 + i2
 I2* = i2 + i3

4. Metode Penjadwalan Pada mesin Paralel


Tujuannya meninimalisir total biaya dengan cara menggunakan metode
indikator. Permasalahan disini yaitu membagi tugas operasi multi produk pada
beberapa mesin. Langkah-langkahnya:
1. Cari jam per order untuk masing-masing mesin pada setiap order.
Caranya : jumlah order dibagi unit standar per jam pada setiap order
untuk mesin yang bersangkutan
2. Tentukan tingkat efisiensi tiap mesin pada masing-masing order dengan
memberi indikator. Caranya: beri indikator 1 di setiap order pada mesin
yang memiliki jam per order yang paling kecil. Untuk mesin lainnya,
indikatornya dicari dengan cara jam order mesin yang bersangkutan
dibagi dengan jam order mesin yang memiliki indikator 1.
3. Alokasikan order. Perioritaskan menggunakan mesin dengan indikator 1
untuk mengerjakan order yang bersangkutan. Jika jam tersedia belum
cukup, bebankan pada mesin dengan indikator yang lebih tinggi daripada
indikator mesin pertama. Jika masih belum cukup juga, maka bebankan
lagi pada mesin dengan indikator yang lebih tinggi sampai jam mesin yang
tersedia cukup untuk mengerjakan order tersebut.
*metode dengan paksaan: pengalokasian order pada metode dengan
paksaan berbeda caranya. Jika pada pengalokasian tanpa paksaan, jika
jam mesin yang tersedia belum cukup maka order langsung dibebankan
pada mesin yang memiliki indikator yang lebih tinggi dari mesin pertama,
lain halnya dengan menggunakan metode paksaan. Mesin dengan
indikator 1, tetap mendapatkan tugas untuk mengerjakan order yang
banyaknya sesuai dengan jam mesin yang tersedia, setelah itu barulah
sisa order yang belum dikerjakan dibebankan pada mesin dengan
indikator yang lebih tinggi sesuai dengan jumlah jam mesin yang tersedia.

44
LATIHAN SOAL SCHEDULING

SOAL 1
Seorang kontraktor di Brooklyn memiliki 6 pekerjaan yang menunggu untuk di proses.
Waktu pemrosesan dan tanggal jatuh tempo tertera di dalam tabel. Dengan asumsi
pekerjaan tiba dalam urutan yang ditunjukkan. Atur urutannya sesuai dengan FCFS dan
evaluasi.

Job Job Processing Job Due Date


Time (days) (days)

A 6 22

B 12 14

C 14 30

D 2 18

E 10 25

F 4 34

Jawaban:

45
SOAL 2
Toko Roti dan Kafe Lomi memiliki pesanan untuk kue-kue terkenalnya. Berikut adalah daftar
pesanan:
Cakes Amount

Strawberry Roll 300

Meringue Pie 200

Chocolate Eclair 125

Vanilla Tart 150

Crème Brulee 250

Masing-masing pesanan akan diselesaikan dengan oven A, B, atau C. Stamdar jam per unit
untuk setiap oven berbeda untuk masing-masing pesanan:
Order Standard unit per hour

A B C

Strawberry Roll 5 8 5

Meringue Pie 4 6 8

Chocolate Eclair 2 3 4

Vanilla Tart 10 11 9

Crème Brulee 3 6 10

Buatlah kombinasi pesanan yang harus dilakukan oleh Toko Roti dan Kafe Lomi dengan
waktu dan mesin yang tersedia (gunakan metode indicator).

Jawaban:

Tanpa paksaan

46
Dengan Paksaan

Kesimpulan:
Jadi metode yang dipilih adalah yang dengan paksaan dengan waktu paling sedikit yaitu
136,5 jam.

SOAL 3
Beau Collection adalah industri rumah tangga yang memproduksi tas kanvas dengan kualitas
tinggi. Untuk memuaskan pelanggannya, Beau Collection sekarang merencanakan untuk
memproduksi 9 jenis baru. Selama proses produksi, mereka menggunakan 2 departemen,
departemen menjahit dan departemen pengecatan. Berikut adalah tabel waktu yang
dibutuhkan untuk setiap departemen.

Job Sewing Dept. Painting Dept.

Job 1 12 24

Job 2 24 46

Job 3 18 32

Job 4 24 47

Job 5 32 61

Job 6 19 39

Job 7 22 44

Job 8 20 45

Job 9 14 20

47
Tolong bantu Beau Collection untuk membuat penjadwalan yang tepat untuk kedua
departemen tersebut. Pastikan produksi akan lebih efisien!

Jawaban:

SOAL 4
G&B Industry merupakan perusahaan yang melayani pemesanan furniture. Pada
perusahaan ini terdapat 3 departemen utama, yaitu departemen pemotongan, departemen
pewarnaan, dan departemen finishing. Berikut ini merupakan data pesanan yang dimiliki
G&B Industry beserta informasi waktu pengerjaan pada masing-masing departemen:

48
Order Cutting Department Coloring Department Finishing
Department

A 4 1 6

B 9 1 7

C 10 1 7

D 7 6 6

E 5 2 8

F 9 1 7

G 4 5 7

H 5 5 8

Hitunglah processing time dan idle time jika perusahaan menggunakan mesin seri!

Jawaban:

Pesanan Departemen Departemen Departemen I1* I2*


Pemotongan Pewarnaan Finishing

(i1) (i2) (i3)

A 4 1 6 5 7

B 9 1 7 10 8

C 10 1 7 11 8

D 7 6 6 13 12

E 5 2 8 7 10

F 9 1 7 10 8

G 4 5 7 9 12

H 5 5 8 10 13

49
Processing time = 61 hari
Idle time i1 = 8 hari
Idle time i2 = 39 hari
Idle time i3 = 5 hari
Total Idle time = 52 hari

SOAL 5 (POMQM)
Perusahaan ABC menerima order sebanyak 10 jenis pesanan. Berikut nama-nama pesanan
dan informasi waktu pemrosesan dan jatuh temponya.

No. Order name Processing Time Due date

1. Damar 10 20

2. Irfan 11 40

3. Puji 14 55

4. Raditya 16 60

5. Dwi 9 30

6. Kartika 7 50

7. Andini 18 45

8. Riry 8 15

9. Rachel 12 25

10. Cindy 13 35

Untuk menyelesaikan semua orderan tersebut, perusahaan hanya memiliki 1 mesin.


Hitunglah : average completion time, utilization, average number of jobs in the system,
average job lateness! (Ganti waktu proses Andini dengan 2 angka terakhir NPM Anda).

SOAL 6 (POMQM)
La Lune adalah industri liontin yang memproduksi gelang mewah. Untuk memuaskan
pelanggannya, La Lune berencana memproduksi 8 gelang baru. Selama proses produksi,
mereka menggunakan 2 departemen, Departemen Crafting dan Finishing.

Berikut adalah tabel waktu (dalam hari) yang dibutuhkan setiap departemen. (Ganti waktu
crafting department Bracelet 7 dengan 2 angka terakhir NPM Anda).

50
Crafting Department Finishing Department
Bracelet 1 139 140
Bracelet 2 79 85
Bracelet 3 130 121
Bracelet 4 90 110
Bracelet 5 115 100
Bracelet 6 131 110
Bracelet 7 50 98
Bracelet 8 126 130

Tolong bantu La Lune untuk membuat penjadwalan yang tepat untuk kedua departemen
tersebut!

SOAL 7 (POMQM)
Perusahaan MOLMKF menerima order sebanyak 8 jenis pesanan. Berikut nama-nama
pesanan dan informasi waktu pemrosesan dan jatuh temponya.

No. Order name Processing Time Due date

1. Alia 20 30

2. Novia 17 32

3. CIndy 19 40

4. Mutia 8 42

5. Putri 24 45

6. Syifa 21 50

7. Sasha 12 53

8. Hana 8 60

Untuk menyelesaikan semua orderan tersebut, perusahaan hanya memiliki 1 mesin.


Hitunglah : average completion time, utilization, average number of jobs in the system,
average job lateness! (Ganti waktu proses Syifa dengan 2 angka terakhir NPM Anda).

51
BAB V

INVENTORY MANAGEMENT

Pengertian

Persediaan (inventory) merupakan sejumlah bahan-bahan, bagian- bagian yang


disediakan dan bahan-bahan dalam proses yang terdapat dalam perusahaan untuk proses
produksi, serta barang-barang jadi/produk yang disediakan untuk memenuhi permintaan
dari konsumen atau langganan setiap waktu. Inventory Control adalah kegiatan untuk
mempertahankan sejumlah item yang disimpan pada tingkat yang diinginkan.

Tujuan

Tujuan diadakannya persediaan adalah:

1. Untuk memenuhi permintaan pelanggan.


2. Untuk menjaga kesinambungan jalannya proses produksi.
3. Untuk berjaga-jaga apabila terjadi kelangkaan persediaan di pasaran.
4. Untuk mengantisipasi jika terjadi kenaikan harga secara tiba-tiba.
5. Untuk menghindari agar tidak selalu harus bergantung pada pemasok.

Tujuan pengendalian persediaan adalah:

1. Untuk memaksimalkan pelayanan pada pelanggan dengan cara menyediakan


persediaan sesuai dengan kebutuhan, jumlahnya memadai, pada tempat yang telah
ditetapkan, dan tepat waktu.
2. Untuk meminimalkan biaya keseluruhan persediaan.

Jenis

Perusahaan mempertahankan 4 (empat) jenis persediaan yaitu:

1. Persediaan bahan mentah


2. Persediaan barang dalam proses (Work in proses-WIP)
3. Persediaan MRO (perlengkapan pemeliharaan/perbaikan/operasi)
4. Persediaan barang jadi.

52
Biaya-biaya dalam Persediaan

1. Biaya penyimpanan (holding cost/carrying cost) adalah biaya yang terkait dengan
menyimpan atau “membawa” persediaan selama waktu tertentu.
2. Biaya pemesanan (ordering cost) mencakup biaya proses pemesanan.
3. Biaya penyetelan (setup cost) adalah biaya untuk mempersiapkan sebuah mesin atau
proses untuk produksi.
4. Waktu penyetelan (setup time) adalah waktu yang diperlukan untuk mempersiapkan
sebuah mesin atau proses untuk produksi.

Sistem Persediaan

1. Sistem kuantitas tetap (Fixed Quantity System – Q System) merupakan sebuah


system pemesanan EOQ dengan jumlah pesanan yang sama setiap kalinya.
2. Sistem periode tetap (Fixed Period System – P System) merupakan sebuah sistem
dimana pesanan persediaan dibuat pada interval waktu yang teratur.

Model Persediaan

Inventory

Independen Dependen

Deterministik Probabilistik MRP

Sistem P
EOQ
Safety Stock

Production
Order Quatity

Discount
Quantity

1. Model Deterministic
a. Model kuantitas pesanan ekonomis (Economic Order Quantity – EOQ)
Sebuah teknik kontrol persediaan yang meminimalkan biaya total dari pemesanan
dan penyimpanan (Q*).

53
𝐷
 Biaya Penyetelan/Pemesanan Tahunan = 𝑄 × 𝑆
𝑄
 Biaya Penyimpanan Tahunan = ×𝐻
2
 Kuantitas pesanan optimal ditemukan saat biaya penyetelan tahunan sama
dengan biaya penyimpanan tahunan.

𝐷 𝑄
×𝑆 = ×𝐻
𝑄 2

2𝐷𝑆 = 𝑄 2 𝐻

2𝐷𝑆
𝑄2 =
𝐻

2𝐷𝑆
𝑄∗ = √
𝐻

𝐷𝑆 𝑄𝐻
 Total Cost (TC) = +
𝑄 2

Keterangan:

 Q : Jumlah unit per pesanan


 Q* : Jumlah optimum unit per pesanan (EOQ)
 D : Permintaan tahunan dalam unit untuk barang persediaan
 S : Biaya penyetelan atau pemesanan untuk setiap pesanan
 H : Biaya penyimpanan per unit per tahun

b. Model kuantitas pesanan produksi (Production Order Quantity)


Sebuah teknik kuantitas pesanan yang diterapkan untuk pesanan-pesanan produksi.
𝐷𝑆
 Biaya Penyetelan = 𝑄
𝐻𝑄 𝑑
 Biaya Penyimpanan = [1 − (𝑝)]
2
 Biaya Pemesanan sama dengan Biaya Penyimpanan agar mendapat Qp.

𝐷𝑆 𝐻𝑄 𝑑
= [1 − ( )]
𝑄 2 𝑝

2𝐷𝑆
𝑄2 =
𝑑
𝐻 [1 − (𝑝 )]

2𝐷𝑆
𝑄𝑝 = √
𝑑
𝐻 [1 − (𝑞 )]

54
 Tingkat Persediaan Maksimum = 𝑝𝑡 − 𝑑𝑡
𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
 Tingkat Persediaan rata-rata = 2

Keterangan:

 Q = Jumlah unit per pesanan


 H = Biaya penyimpanan per unit per tahun
 p = Laju produksi harian
 d = Laju permintaan atau penggunaan harian
 t = Durasi produksi (dalam hari)

c. Model Diskon Kuantitas (Discount Quantity)


Potongan harga untuk barang yang dibeli dalam jumlah besar. Pertukaran utama
ketika mempertimbangkan diskon kuantitas adalah antara biaya produk yang
berkurang dan biaya penyimpanan yang bertambah.

Total Biaya = Biaya Penyetelan + Biaya Penyimpanan + Biaya Produk

𝐷𝑆 𝑄𝐻
𝑇𝐶 = + + 𝑃𝐷
𝑄 2
Keterangan:
 Q = Jumlah Unit yang Dipesan
 D = Permintaan Tahunan dalam Satuan Unit
 S = Biaya Pemesanan per Pemesanan
 P = Harga per Unit
 H = Biaya Penyimpanan per Unit per Tahun
2𝐷𝑆
Langkah 1. Hitung nilai ukuran pesanan optimal 𝑄 ∗ = √ 𝐼𝑃
Langkah 2. Sesuaikan kuantitas pesanan yang akan memenuhi diskonnya.
Langkah 3. Hitung TC untuk setiap 𝑄 ∗ yang ditentukan pada langkah 1 dan 2.
Langkah 4. Pilih 𝑄 ∗ dengan TC terendah.

2. Model Probabilistik

Model probabilistik merupakan sebuah model statistik yang dapat digunakan


ketika permintaan produk atau variabel lainnya tidak diketahui, tetapi dapat
dispesifikasikan dengan menggunakan sebuah distribusi probabilitas. Tingkat
pelayanan (service level) adalah komplemen dari probabilitas kehabisan persediaan.

Titik pemesanan ulang (ROP)

𝑅𝑂𝑃 = 𝑑 × 𝐿

55
 d = Permintaan harian.
 L = Waktu tunggu pesanan, atau jumlah hari kerja yang dibutuhkan untuk
mengantarkan sebuah pesanan.

Dengan disertakannya persediaan pengaman (ss) mengubah persamaannya menjadi:

𝑅𝑂𝑃 = 𝑑 × 𝐿 + 𝑠𝑠

a. Model ROP dengan tingkat permintaan konstan dan waktu tunggu konstan.

𝑅𝑂𝑃 = 𝑈𝑠𝑎𝑔𝑒 × 𝐿𝑒𝑎𝑑 𝑇𝑖𝑚𝑒

tidak ada persediaan pengaman karena semua tingka baik permintaan dan waktu
tunggu konstan.

b. Model ROP dengan tingkat permintaan bervariasi dan waktu tunggu konstan.

𝑅𝑂𝑃 = 𝐸𝑥𝑝𝑒𝑐𝑡𝑒𝑑 𝑈𝑠𝑎𝑔𝑒 𝑑𝑢𝑟𝑖𝑛𝑔 𝐿𝑒𝑎𝑑 𝑇𝑖𝑚𝑒 + 𝑆𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 𝑆𝑡𝑜𝑐𝑘

𝑅𝑂𝑃 = (𝑢̅ × 𝐿𝑇) + (𝑧 × 𝜎𝑢 × √𝐿𝑇)

dimana safety stock = 𝑧 × 𝜎𝑢 × √𝐿𝑇

c. Model ROP dengan tingkat permintaan konstan dan waktu tunggu bervariasi.

̅̅̅̅) + (𝑧 × 𝑢 × 𝜎𝐿𝑇)
𝑅𝑂𝑃 = (𝑢 × 𝐿𝑇

dimana safety stock = 𝑧 × 𝑢 × 𝜎𝐿𝑇

d. Model ROP dengan tingkat permintaan bervariasi dan waktu tunggu bervariasi.

𝑅𝑂𝑃 = (𝑢̅ × ̅̅
𝐿𝑇̅̅) + 𝑧 × √[(𝐿𝑇
̅̅̅̅)(𝜎𝑢)2 ] + [(𝑢̅)2 (𝜎𝐿𝑇)2 ]

̅̅̅̅)(𝜎𝑢)2 ] + [(𝑢̅)2 (𝜎𝐿𝑇)2 ]


dimana safety stock= 𝑧 × √[(𝐿𝑇

Just in Time Inventory

Just in Time (JIT) Inventory merupakan strategi yang ampuh untuk meningkatkan
operasi. JIT merupakan strategi dimana material tiba ketika material tersebut dibutuhkan.
JIT mengidentifikasi permasalahan–permasalahan dan menghilangkan pemborosan dengan
beberapa strategi, diantaranya:

1) Mengurangi inventory dan variability (penyimpangan dari hasil yang optimum)


2) Mengurangi lot sizes
3) Mengurangi biaya penyetelan
4) Level schedules
5) Kanban (“sinyal” kebutuhan untuk material selanjutnya)

56
LATIHAN SOAL INVENTORY MANAGEMENT

SOAL 1
Permintaan rata-rata salad buah-buahan adalah 150 bungkus / hari dengan standar deviasi
12 pak / hari. Waktu tunggu rata-rata adalah 5 hari dengan standar deviasi 1 hari. Risiko
kehilangan persediaan adalah 12%. Hitung ROP dan Safety Stock untuk salad buah-buahan!

JAWABAN :
a. 𝑆𝑒𝑟𝑣𝑖𝑐𝑒 𝐿𝑒𝑣𝑒𝑙 = 100% − 𝛼 = 100% − 12% = 88% 𝑎𝑡𝑎𝑢 0,88
Z = 1,17
b. 𝑅𝑂𝑃 = (150𝑥5) + 1,17 𝑥 √[(5)(12)2 ] + [(150)2 (1)2 ]
𝑅𝑂𝑃 = 750 + 178,286 = 928,286 ≈ 923 𝑝𝑎𝑐𝑘
c. 𝑆𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 𝑆𝑡𝑜𝑐𝑘 = 1,17 𝑥 √[(5)(12)2 ] + [(150)2 (1)2 ]
𝑆𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 𝑆𝑡𝑜𝑐𝑘 = 178,286 ≈ 179 𝑝𝑎𝑐𝑘

SOAL 2
Kartika Sari membutuhkan supply akan Terigu sebesar 30.000 unit per tahun. Biaya
pemesanan untuk pengadaan Terigu tersebut adalah sebesar Rp 7.000 per pesanan. Biaya
penyimpanannya sebesar Rp 5.000 per unit. Dalam satu tahun Kartika Sari akan beroperasi
selama 300 hari. Waktu tunggu untuk pengiriman Terigu tersebut selama 2 hari. Tentukan :
a. Jumlah pemesanan yang ekonomis?
b. Frekuensi pemesanan dalam satu tahun?
c. Total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk pengadaan bahan baku?
d. Titik pemesanan kembali yang ekonomis?

Jawaban:
D = 30.000 Unit/Tahun
S = Rp 7.000/Pesanan
H = Rp 5.000/Unit
N = 300 Hari
LT = 2 hari
2𝐷𝑆 2 𝑥 30.000 𝑥 7000
a. EOQ ( Q* ) = √ = √ = 289,827 ≈ 290
𝐻 5000
b. Frekuensi pesanan
𝐷 30.000
𝑁= = = 103, 44
𝑄∗ 290
30.000
- 103 𝑘𝑎𝑙𝑖 = = 291,26 ≈ 291 𝑢𝑛𝑖𝑡
103
30.000
- 104 𝑘𝑎𝑙𝑖 = = 288,46 ≈ 289 𝑢𝑛𝑖𝑡
104

57
c. Total Cost
𝐷𝑆 𝑄𝐻 30.000 𝑥 7000 291 𝑥 5000
- + = + = 𝑅𝑝 1.449.149,485
𝑄 2 291 2
𝐷𝑆 𝑄𝐻 30.000 𝑥 7000 289 𝑥 5000
- + = + = 𝑅𝑝 1.449.143,599
𝑄 2 289 2
Perusahaan sebaiknya mengorder 104 kali dengan kapasitas per order 289 unit yang
akan menghasilkan total cost sebesar 𝑅𝑝 1.449.143,599
d. 𝑅𝑂𝑃 = 𝑢𝑠𝑎𝑔𝑒 𝑋 𝑙𝑒𝑎𝑑 𝑡𝑖𝑚𝑒
30.000
𝑅𝑂𝑃 = 𝑋 2 = 200 unit
300

SOAL 3
Diketahui sebuah perusahaan obat Mega Sari memiliki tingkat permintaan rata-rata suatu
jenis vaksin/ hari 60 mg, dengan simpangan baku 3 mg serta lead time 4 hari. Apabila resiko
kekurangan persediaan yang diijinkan sebesar 1%, tentukan besarnya ROP dan safety stock!

Jawaban:
- 𝑆𝑒𝑟𝑣𝑖𝑐𝑒 𝑙𝑒𝑣𝑒𝑙 = 100% − 1 % = 99% → 𝑍 = 2,33
- 𝑅𝑂𝑃 = (60𝑥4) + (2,33 𝑥 √4𝑥3 ) = 248,071 𝑚𝑔
- 𝑆𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 𝑆𝑡𝑜𝑐𝑘 = 2,33 𝑥 √4𝑥3 = 8,071𝑚𝑔

SOAL 4
Sebuah toko roti menerima permintaan rata-rata 2500 unit per hari. Perusahaan roti
tersebut beroperasi selama 310 hari dalam satu tahun. Waktu tunggu rata-rata 7 hari
dengan standar deviasi 2 hari. Dan stockout probability 10%. Biaya pemesanan sebesar Rp.
12,000.00/Pesanan dan biaya penyimpanan sebesar Rp. 3,000.00/unit. Hitunglah:
a. Safety Stock
b. ROP
c. EOQ
d. Ordering Frequency
e. Total Cost

Jawaban :
a. Safety Stock
𝑠𝑒𝑟𝑣𝑖𝑐𝑒 𝑙𝑒𝑣𝑒𝑙 = 100% − 𝑠𝑡𝑜𝑐𝑘𝑜𝑢𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑏𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦
𝑠𝑒𝑟𝑣𝑖𝑐𝑒 𝑙𝑒𝑣𝑒𝑙 = 100% − 10% = 90% → 𝑧 = 1.28

𝑆𝑆 = 𝑧 × 𝜎𝐿𝑇 × 𝑢

𝑆𝑆 = 1.28 × 2 × 2500 = 6400 𝑢𝑛𝑖𝑡

Maka, Safety Stock yang harus dimiliki toko adalah 6400 unit.

58
b. ROP
𝑅𝑂𝑃 = (𝑢 × 𝐿𝑇) + (𝑧 × 𝜎𝐿𝑇 × 𝑢)
𝑅𝑂𝑃 = (2500 × 7) + (1.28 × 2 × 2500) = 23900 𝑢𝑛𝑖𝑡
Maka, toko harus memesan kembali saat persediaan 23900 unit.

c. EOQ
𝐷 = 𝑑 × ℎ𝑎𝑟𝑖
𝐷 = 2500 × 310 = 775000 𝑢𝑛𝑖𝑡/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
2𝐷𝑆
𝐸𝑂𝑄 = √
𝐻

2(775000)(12000)
𝐸𝑂𝑄 = √ = 2489.98 = 2490 𝑢𝑛𝑖𝑡
3000
Maka, toko harus memesan sebanyak 2490 unit setiap kali memesan.

d. Ordering Frequency
𝐷
𝑁=
𝐸𝑂𝑄
775000
𝑁= = 311.245
2490
Berarti ordering frequency sebesar 311 kali atau 312 kali, tergantung pada total cost
terkecil.

e. Total Cost
𝐷
𝑁
𝑇𝐶 = 𝑁𝑆 + 𝐻
2
775000
𝑇𝐶 = 311(12000) + 311 (3000) = 𝑅𝑝. 7,469,942.122
2
775000
𝑇𝐶 = 312(12000) + 312 (3000) = 𝑅𝑝. 7,469,961.538
2
Maka, Ordering Frequency yang sebaiknya dipilih adalah 311 kali dengan total cost
Rp. 7,469,942.122

SOAL 5 (POMQM)
Aboy Jaya menerima pesanan jilid buku rata-rata 45 buku/hari dengan standar deviasi 2
buku/ hari. Waktu tunggu rata-rata adalah 2 hari Hitung ROP dan Safety Stock untuk jilid
buku tersebut!

59
SOAL 6 (POMQM)
Sebuah konveksi menerima permintaan rata-rata 4000 unit per hari. Konveksi tersebut
beroperasi selama 320 hari dalam satu tahun. Waktu tunggu rata-rata 4 hari dengan
standar deviasi 2 hari. Dan stockout probability 10%. Biaya pemesanan sebesar Rp.
12,000.00/pesanan dan biaya penyimpanan sebesar Rp. 3,000.00/unit. (Ubah 3 digit
terakhir biaya pemesanan dan biaya pemesanan dengan 3 digit terakhir npm anda).
Hitunglah:
a. Safety Stock
b. ROP
c. EOQ
d. Ordering Frequency
e. Total Cost

SOAL 7 (POMQM)
Pak Amin seorang pembuat sepatu menerima permintaan rata-rata 150 unit per hari. Pak
Amin beroperasi selama 310 hari dalam satu tahun. Waktu tunggu rata-rata 10 hari
dengan standar deviasi 3 hari. Dan stockout probability 10%. Biaya pemesanan sebesar Rp.
20,000.00/pesanan dan biaya penyimpanan sebesar Rp. 5,000.00/unit. (Ubah 3 digit
terakhir biaya pemesanan dan biaya pemesanan dengan 3 digit terakhir npm anda).

Hitunglah:
a. Safety Stock
b. ROP
c. EOQ
d. Total Cost

60
BAB VI

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING

Pengertian

Material Requirement Planning (MRP) adalah suatu konsep dalam manajemen


produksi / operasi yang membahas tentang cara yang tepat dalam perencanaan kebutuhan
bahan baku dalam proses produksi, sehingga bahan yang dibutuhkan dapat tersedia sesuai
dengan yang direncanakan.

Tujuan

1. Peningkatan pelayanan dan kepuasan konsumen


2. Peningkatan pemanfaatan fasilitas dan tenaga kerja
3. Perencanaan dan penjadualan persediaan yang lebih baik
4. Tanggapan yang lebih cepat terhadap perubahan dan pergeseran pasar
5. Tingkat persediaan menurun tanpa mengurangi pelayanan kepada konsumen.

Input MRP

1. Master Production Schedule


Ringkasan skedul produksi produk jadi untuk periode mendatang yang dirancang
berdasarkan pesanan pelanggan atau peramalan permintaan. Informasi yang
diperoleh dari MPS :
a) Jadwal produk akhir yang akan dibuat
b) Jumlah kebutuhan
c) Kapan dibutuhkan

61
Minggu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
ke-

2. Bill of Material

Daftar dari semua bagian-bagian dari bahan baku yang dibutuhkan untuk assembly
dan sub-assembly proses produksi satu unit produk akhir. Daftar bagian dalam BOM
ditulis secara hierarki/bertahap disebut pohon silsilah produk yang terurai dari
bagian-bagiannya. Setiap tahap memiliki level pekerjaan mulai dari level 0, level 1,
hingga level ke-n .

Bill of Material

Clipboard Level 0

Clip Assembly Rivets


Pressboard (1) (1) (2) Level 1

Pivot Spring
Top Clip (1) Bottom Clip (1) (1) (1) Level 2

3. Inventory Master File atau Inventory Status Record


Catatan persediaan menggambarkan keadaan dari setiap komponen atau material
yang ada dalam persediaan. Catatan ini menyangkut:
a) Kebutuhan total
b) Jadwal
c) Jumlah di tangan
d) Lead time
e) Lot sizes
f) Jumlah yang diharapkan ada di gudang
g) Perubahan persediaan karena adanya penarikan kembali stock atau order-
order yang dibatalkan
h) Para suppliers

62
Proses MRP

1) Netting, yaitu proses perhitungan untuk menetapkan jumlah kebutuhan bersih,


besarnya merupakan selisih antar kebutuhan kotor dengan keadaan persediaan
(yang ada dalam persediaan dan yang sedang dipesan)
2) Lotting, yaitu proses penentuan besarnya pesanan individu (lot) yang optimal
berdasarkan pada hasil perhitungan kebutuhan bersih.
3) Offsetting, yaitu proses penentuan saat yang tepat untuk melakukan rencana
pemesanan dalam memenuhi kebutuhan bersih. Diperoleh dengan cara
mengurangkan saat awal tersedianya ukuran lot yang diinginkannya dengan
besarnya waktu ancang-ancang (lead time).
4) Explotion, yaitu proses perhitungan kebutuhan kotor untuk tingkat komponen yang
lebih bawah, didasarkan atas rencana pemesanan.

Format Tabel MRP

Hari ke 1 2 3 4 n

Produk: Gross Requirement

LT: Schedule Receipt

SS: On hand inventory

LFL: Net Requirement

ELS: PO Receipt

Min: PO releases

Output MRP

1. Primary Report
 Scheduled Planned Order, yang berisi jumlah dan waktu pemesanan di masa
yang akan dating
 Order Releases Report, yang menunjukan kapan harus dilaksanakannya
rencana pemesanan
 Changes to Planning Orders, yang berisi revisi waktu atau jumlah pesanan
atau pengunduran pesanan
2. Secondary Report
 Performance Control Report, berguna untuk mengevaluasi sistem operasi
 Planning Report, berguna untuk forecasting kebutuhan inventory di waktu
yang akan datang
 Exception Report, ditekankan untuk kejadian-kejadian yang di luar ketentuan

63
LATIHAN SOAL MRP

SOAL 1
PT Putra Andalas adalah developer ternama yang memenangkan tender pembangunan
hotel di Lombok. Tahun ini PT Yulita menerima pesanan untuk merenovasi 10 resortdi bulan
September dan 15 Resort di bulan Desember. Bagian yang akan direnovasi adalah kamar VIP
dan Taman. Setiap hotel memiliki 1 kamar VIP dan 3 Taman. Untuk merenovasi 1 kamar VIP
dibutuhkan 5 liter cat tembok dan 1 adukan. Untuk membuat adukan dibutuhkan 20 kg
semen, 30 kg pasir dan 20 liter air. Sedangkan untuk merenovasi taman dibutuhkan 100
bibit pohon dan 15 liter air.

Dibawah ini merupakan data persediaan dan pemesanan tiap bulan:


Component Lot size Addmission Schedule Inventory Lead time
Hotel Lfl 1
Kamar VIP Lfl 1
Taman Lfl 1
Cat tembok ELS 15 30 liter di bulan Februari 2
Adukan Lfl 2 2
Semen ELS 100 3
Pasir Min 300 400 di bulan Februari 2
Air ELS 50 1
Bibit pohon ELS 300 800 2

Buatlah BOM dan MRP dari data tersebut

Jawaban:

Hotel

Kamar VIP Taman

Cat tembok Adukan Bibit pohon

Semen Pasir Air Air

64
65
SOAL 2
Doraemon menerima pesanan untuk membuat 15 onigiri untuk hari ke 9 dan 25 pada hari
ke 11. Untuk memproduksi sebuah topokki membutuhkan 3 buah komponen yang terdiri
atas 3kg rice cakes, 1kg saus sambal, dan 1kg bawang putih. Untuk membuat saus sambal
membutuhkan 2kg cabai dan 1kg gula.

Bahan LT Inventory Lot Size


Rice Cakes 0 - LFL
Saus Sambal 1 3kg LFL
Bawang Putih 2 2kg Min 1
Cabe 2 1kg LFL
Gula 1 - ELS 5

Hitung jumlah dan waktu pesanan setiap bahan agar pesanan dapat diselesaikan tepat
waktu jika membuat onigiri memerlukan waktu 1 hari!

66
Jawaban:

1) Master Production Schedule (MPS)


Hari 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Toppoki 15 25

2) Bill of Material (BOM)

Level 0 Toppoki

Rice Cakes Spicy Sauce Green Onions


Level 1
3 kg 1 kg 1 kg

Cabai Sugar
Level 2
2 kg 1 kg

3) Material Requirement Planning (MRP)


Level 0 Hari ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Product: Gross Requirement 15 25


Toppoki

LT: 1 Schedule Receipt

SS: 0 On Hand Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Lfl: √ Net Requirement 15 25

ELS: PO Receipt 15 25

Min: PO Releases 15 25

Level 1 Hari ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Product: Rice Gross Requirement 45 75


Cakes

LT: 0 Schedule Receipt

SS: 0 On Hand Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Lfl: √ Net Requirement 45 75

67
ELS: PO Receipt 45 75

Min: PO Releases 45 75

Level 1 Hari ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Product: Saus Gross Requirement 15 25


Sambal

LT: 1 Schedule Receipt

SS: 3 On Hand Inventory 3 3 3 3 3 3 3 3 0 0 0 0

Lfl: √ Net Requirement 12 25

ELS: PO Receipt 12 25

Min: PO Releases 12 25

Level 1 Hari ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Product: Gross Requirement 15 25


Bawang Putih

LT: 2 Schedule Receipt

SS: 2 On Hand Inventory 2 2 2 2 2 2 2 2 0 0 0 0

Lfl: Net Requirement 13 25

ELS: PO Receipt 13 25

Min: 1 PO Releases 13 25

Level 2 Hari ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Product: Gross Requirement 24 50


Cabai

LT: 2 Schedule Receipt

SS: 1 On Hand Inventory 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0

Lfl: √ Net Requirement 23 50

ELS: PO Receipt 23 50

Min: PO Releases 23 50

68
Level 2 Hari ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Product: Gula Gross Requirement 12 25

LT: 1 Schedule Receipt

SS: 0 On Hand Inventory 0 0 0 0 0 0 0 3 3 3 3 3

Lfl: Net Requirement 12 22

ELS: 5 PO Receipt 15 25

Min: PO Releases 15 25

4) Kesimpulan:
Level Produk Jumlah PO Release

0 Onigiri 15 and 25 kg Hari ke- 8 dan 10

1 Rice Cakes 45 and 75 kg Hari ke- 8 and 10

1 Saus Sambal 12 and 25 kg Hari ke- 7 and 9

1 Bawang Putih 13 and 25 kg Hari ke- 6 and 8

2 Cabai 24 and 50 kg Hari ke- 5 and 7

2 Gula 15 and 25 kg Hari ke- 6 and 8

SOAL 3
Rumah makan Samwan adalah restoran yang terkenal akan bibimbap. Bibimbap terbuat dari
4 bahan: nasi, bulgogi, kimchi, dan wortel. Kimchi terbuat dari kubis dan cabai, dan bulgogi
terbuat dari daging dan pear sauce. Perusahaan akan memproduksi 20 bibimbap pada hari
ke- 6, 10 bibimbap pada hari ke- 7, dan 15 bibimbap pada hari ke- 8. Berikut merupakan
bahan untuk pembuatan bibimbap:
Kode Bahan LT Komponen Inventory Schedule Ordering
Receipt Lot

1 Bibimbap 1 (150)a+(100)b+(120 0 30 unit


)c+100(d) pada hari
ke 7 and
25 unit
pada hari
ke 10
A Nasi 1 700gr LFL

69
B Bulgogi 2 (2)G+(4)H ELS 500
C Kimchi 2 (3)E+(1)F 500gr ELS 1000

D Wortel 1 LFL
E Kubis 1 500gr LFL
F Cabai 1 1000gr LFL
G Daging 1 LFL
H Pear 2 500gr LFL
Sauce

Buatlah BOM dan MRP berdasarkan data di atas.

Jawaban:

1) Master Production Schedule (MPS)


Hari ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Product Bibimbap 20 10 15

2) Bill of Material (BOM)

Level 0 Bibimbap

Rice Bulgogi Kimchi Wortel


Level 1
150 100 120 100

Daging Pear Sauce Kubis Cabai


Level 2
2 4 3 1

3) Material Requirement Planning (MRP)

Level 0 Hari ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Product: Gross Requirement 20 10 15


Bibimbap

LT: 1 Schedule Receipt 30 25

SS: 0 On Hand Inventory 0 0 0 0 0 0 0 30 15 15 40 40

Lfl: √ Net Requirement 20 15 0

70
ELS: PO Receipt 20 15 0

Min: PO Releases 20 15 0

Level 1 Hari ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Product: Gross Requirement 3000 1500 0


Nasi

LT: 1 Schedule Receipt

SS: 700 On Hand Inventory 700 700 700 700 700 0 0 0 0 0 0 0

Lfl: √ Net Requirement 2300 1500 0

ELS: PO Receipt 2300 1500 0

Min: PO Releases 2300 1500 0

Level 1 Hari ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Product: Gross Requirement 2000 1000 0


Bulgogi

LT: 2 Schedule Receipt

SS: 0 On Hand Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Lfl: Net Requirement 2000 1000

ELS: 500 PO Receipt 2000 1000

Min: PO Releases 2000 1000

Level 1 Hari ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Product: Gross 2400 1200 0


Requirement
Kimchi

LT: 2 Schedule Receipt

SS: 500 On Hand 500 500 500 500 500 100 900 900 900 900 900 900
Inventory

Lfl: Net 1900 1100 0


Requirement

ELS: PO Receipt 2000 2000 0

71
1000

Min: PO Releases 2000 2000 0

Level 1 Hari ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Product: Gross Requirement 2000 1000 0


Carrots

LT: 1 Schedule Receipt

SS: 0 On Hand Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Lfl: √ Net Requirement 2000 1000 0

ELS: PO Receipt 2000 1000 0

Min: PO Releases 2000 1000 0

Level 2 Hari ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Product: Gross Requirement 4000 2000 0


Daging

LT: 1 Schedule Receipt

SS: 0 On Hand Inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Lfl: √ Net Requirement 4000 2000 0

ELS: PO Receipt 4000 2000 0

Min: PO Releases 4000 2000 0

Level 2 Hari ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Product: Gross Requirement 8000 4000 0


Pear Sauce

LT: 2 Schedule Receipt

SS: 500 On Hand Inventory 500 500 500 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Lfl: √ Net Requirement 7500 4000 0

ELS: PO Receipt 7500 4000 0

72
Min: PO Releases 7500 4000 0

Level 2 Hari ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Product: Gross Requirement 6000 6000 0


Kubis

LT: 1 Schedule Receipt

SS: 500 On Hand Inventory 500 500 500 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Lfl: √ Net Requirement 5500 6000 0

ELS: PO Receipt 5500 6000 0

Min: PO Releases 5500 6000 0

Level 2 Hari ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Product: Gross Requirement 2000 2000 0


Cabai

LT: 1 Schedule Receipt

SS: 1000 On Hand Inventory 1000 1000 1000 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Lfl: √ Net Requirement 1000 2000 0

ELS: PO Receipt 1000 2000 0

Min: PO Releases 1000 2000 0

4) Kesimpulan:
Level Produk Jumlah PO Release

0 Bibimbap 20 and 10 unit Hari ke- 5 and 6

1 Nasi 2300 and 1500 unit Hari ke- 4 and 5

1 Bulgogi 2000 and 1000 unit Hari ke- 3 and 4

1 Kimchi 2000 and 2000 unit Hari ke- 3 and 4

1 Wortel 2000 and 1000 unit Hari ke- 4 and 5

73
2 Daging 4000 and 2000 unit Hari ke- 2 and 3

2 Pear Sauce 7500 and 4000 unit Hari ke- 1 and 2

2 Kubis 5500 and 6000 unit Hari ke- 2 and 3

2 Cabai 1000 and 2000 unit Hari ke- 2 and 3

SOAL 4
Produk A terdiri dari komponen B dan C masing-masing sebanyak 4 dan 2 unit. Setiap unit
komponen B terdiri dari 1 unit komponen C dan 2 unit komponen D. Perusahaan menerima
pesanan produk A sebanyak 40 unit yang harus selesai pada minggu ke 5, 50 unit pada
minggu ke 7, dan 60 unit pada minggu ke 9. Berikut ini adalah data persediaan dan
pemesanan tiap komponen.
Component Lot Size Schedule Inventory Lead Time
Receipt
A Lfl - 10 2
B Lfl 50 unit di 20 1
minggu ke 2
C Min 30 - 40 1
D ELS 70 - - 1

Tentukan rencana pemesanan dan pembuatan produk A!

Jawaban:

1) Master Production Schedule (MPS)


Minggu ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Produk A 40 50 60

2) Bill of Material (BOM)

Level 0 A

B C
Level 1
4 unit 2 unit

C D C
Level 2
1 unit 2 unit 2 unit

74
3) Material Requirement Planning (MRP)
Level 0 Minggu ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Produk: A Gross Requirement 40 50 60

LT: 2 Schedule Receipt

SS: 10 On Hand Inventory 10 10 10 10 30 0 0 0 0 0 0 0

Lfl: √ Net Requirement 30 50 60

ELS: PO Receipt 30 50 60

Min: PO Releases 30 50 60

Level 1 Minggu ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Produk: B Gross Requirement 120 200 240

LT: 1 Schedule Receipt 50

SS: 20 On Hand Inventory 20 20 70 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Lfl: √ Net Requirement 50 200 240

ELS: PO Receipt 50 200 240

Min: PO Releases 50 200 240

Level 2 Minggu ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Produk: C Gross Requirement 50 60 200 100 240 120

LT: 1 Schedule Receipt

SS: 40 On Hand Inventory 40 40 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Lfl: Net Requirement 10 40 200 100 240 120

ELS: PO Receipt 30 40 200 100 240 120

Min: 30 PO Releases 30 40 200 100 100 120

Level 2 Minggu ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Produk: D Gross Requirement 100 400 480

LT: 1 Schedule Receipt

75
SS: 0 On Hand Inventory 0 0 40 40 60 60 0 0 0 0 0 0

Lfl: Net Requirement 100 360 420

ELS: 70 PO Receipt 140 420 420

Min: PO Releases 140 420 420

4) Kesimpulan:
Level Produk Jumlah PO Release

0 A 30, 50, dan 60 unit Minggu ke 3, 5, dan 7

1 B 50, 200, dan 240 unit Minggu ke 2, 4, dan 6

2.a C 30, 40, 200, 100, 240, dan 120 unit Minggu ke 1, 2, 3, 4, 5, dan 6

2.b D 140, 420, dan 420 unit Minggu ke 1, 3, dan 5

SOAL 5
Sebuah perusahaan menghasilkan produk A, yang terbuat dari 1 unit komponen B dan 1 unit
komponen C. Setiap unit komponen B terbuat dari 2 unit komponen D dan 1 unit komponen
E, sedangkan setiap unit komponen C terdiri dari 4 unit komponen F. Pada saat ini
perusahaan menerima pesanan produk A tersebut sebanyak 30 unit yang harus selesai pada
minggu ke 5, 100 unit pada minggu ke 6, dan 50 unit pada minggu ke 7. Informasi lain yang
dapat diketahui adalah:

A B C D E F
Persediaan 5 30 10 15 - 120
Lead time 1 1 2 1 2 1
(minggu)
Tentutkanlah rencana pemesanan dan pembuatan produk X di atas secara lengkap!

Jawaban:

1) Master Production Schedule (MPS)

Minggu ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Produk A 30 100 50

76
2) Bill of Material

Level 0 A

Level 1 B (1) C (1)

Level 2 D (2) E (1) F (4)

3) MRP
Level : 0 Week 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Product : A Gross Requirement 30 100 50
LT : 1 Schedule Receipt
SS : 5 On hand inventory 5 5 5 5 5 0 0 0 0
Lfl : ✓ Net Requirement 25 100 50
ELS : PO Receipt 25 100 50
Min : PO Releases 25 100 50

Level : 1 Week 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Product : B Gross Requirement 25 100 50
LT : 1 Schedule Receipt
SS : 30 On hand inventory 30 30 30 30 5 0 0 0 0
Lfl : ✓ Net Requirement 95 50
ELS : PO Receipt 95 50
Min : PO Releases 95 50

Level : 1 Week 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Product : C Gross Requirement 25 100 50
LT : 2 Schedule Receipt
SS : 10 On hand inventory 10 10 10 10 0 0 0 0 0
Lfl : Net Requirement 15 100 50
ELS : PO Receipt 15 100 50
Min : PO Releases 15 100 50

Level : 2 Week 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Product : D Gross Requirement 190 100
LT : 1 Schedule Receipt
SS : 15 On hand inventory 15 15 15 15 5 0 0 0 0
Lfl : Net Requirement 175 100
ELS : PO Receipt 175 100
Min : PO Releases 175 100

Level : 2 Week 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Product : E Gross Requirement 95 50
LT : 2 Schedule Receipt
SS : On hand inventory 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Lfl : Net Requirement 95 50
ELS : PO Receipt 95 50
Min : PO Releases 95 50

77
Level : 2 Week 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Product : F Gross Requirement 60 400 200
LT : 1 Schedule Receipt
SS : 120 On hand inventory 120 120 60 0
Lfl : Net Requirement 340 200
ELS : 50 PO Receipt 340 200
Min : PO Releases 340 200

4) Kesimpulan
Level Produk Jumlah PO Release

0 A 25,100, dan 50 unit Minggu ke 4, 5, dan 6

1 B 95 dan 50 unit Minggu ke 4 dan 5

1 C 15,100, dan 50 unit Minggu ke 2,3, dan 4

1 D 175 dan 100 unit Minggu ke 3 dan 4

2 E 95 dan 50 unit Minggu ke 3 dan 4

2 F 340 dan 200 unit Minggu ke 2 dan 3

78
BAB VII
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

Pengertian

Manajemen rantai pasokan (Supply Chain Management) adalah integrasi aktivitas


pengadaan bahan dan pelayanan, pengubahan menjadi barang setengah jadi dan produk
akhir, serta pengiriman ke pelanggan.

Tujuan

Tujuan dari setiap rantai pasokan harus untuk memaksimalkan nilai keseluruhan
yang dihasilkan, seperti:

a. Mengelola proses dengan cepat, efisien, dan berbiaya rendah


b. Memperkirakan permintaan
c. Mengendalikan persediaan
d. Meningkatkan jaringan hubungan bisnis perusahaan dengan pelanggan,
pemasok, distributor dan perusahaan lainnya
e. Menerima respon atau status setiap hubungan dalam rantai pasokan

Aktivitas yang terdapat dalam SCM antara lain adalah memilih supplier, mengevaluasi
kinerja supplier, dan lain-lain. Dalam bab ini kita hanya akan membahas bagaimana kita
sebagai manajer operasi memilih supplier.

Pemilihan Vendor

Terdapat beberapa metode yang bisa digunakan oleh manajemen untuk


mempertimbangkan serta mengevaluasi keputusan yang akan diambil, terdiri dari:

a. Analytical Hierarchy Process (AHP)


Dalam situasi ini dimana pengambil keputusan mungkin memiliki kesulitan
secara akurat untuk menentukan berbagai faktor bobot dan evaluasi.

Langkah-langkah dalam proses AHP:


1. Menerapkan faktor-faktor yang paling penting, selanjutnya memilih
alternatif-alternatif yang mungkin
2. Menggunakan perbandingan berpasangan:
1) Equally preferred
2) Equally to moderately preferred

79
3) Moderately preferred
4) Moderately to strongly preferred
5) Strongly preferred
6) Strongly to very strongly preferred
7) Very strongly preferred
8) Very to extremely strongly preferred
9) Extremely preferred
3. Menghitung evaluasi untuk faktor pertama, dan akan menghasilkan matriks
normalisasi
4. Menghitung prioritas
5. Menentukan rasio dan vektor konsistensi
6. Hitung lambda (ʎ) yaitu nilai rata-rata vektor konsistensi dan CI (Consistency
ʎ−𝑛
Index) yaitu CI = 𝑛−1
7. Menghitung Consistency Ratio (CR) dengan cara CI dibagi dengan Random
Index (RI) yang ditentukan dari table dibawah ini:
N RI
2 0,00
3 0,58
4 0,90
5 1,12
6 1,24
7 1,32
8 1,41
8. jika CR adalah 0,00 atau kurang, maka jawaban pembuat keputusan relatif
konsisten dan sebaliknya.
9. Ulangi langkah-langkah diatas untuk faktor-faktor penting yang lainnya
10. Peringkat keseluruhan dengan cara mengkalikan setiap bobot alternatif
dengan rata-rata pada setiap alternatif dalam sebuah faktor, kemudian
jumlahkan setiap faktor, dan hasil yang tertinggi pada alternatif maka itu
merupakan keputusan yang sebaiknya diambil.

b. Load Distance Method


Metode ini digunakan untuk menentukan jarak terpendek pada beberapa
lokasi dan mengefisienkan waktu sehingga bisa meminimumkan biaya.

Perhitungan dengan metode Euclidien Distance:


 Mula mula menghitung kordinat (X-Xi)2 dan (Y-Yi)2 dimana X dan Y
(coordinate site), Xi dan Yi (koordinat konsumen), serta Li (jumlah
pelanggan per bulan) telah diketahui di soal.
 Selanjutnya, menghitung di = |Xi – X| + |Yi – Y|.

80
 Terakhir, menghitung LD yaitu total Li x di dan cari total LD terkecil
dari setiap lokasi karena ini merupakan keputusaN yang sebaiknya
diambil.

Perhitungan dengan metode Rectilinear Distance:

 Mula-mula menghitung (X-Xi)2 dan (Y-Yi)2 dimana X dan Y (koordinat


site) Xi dan Yi (kordinat konsumen), serta Li (jumlah pelanggan per
bulan) telah diketahui di soal.
 Selanjutnya, menghitung di = √(𝑋𝑖 − 𝑋)2 + (𝑌𝑖 − 𝑌)2
 Terakhir, menghitung LD yaitu total Li x di dan dicari total LD terkecil
dari setiap lokasi karena ini merupakan keputusan yang sebaiknya
diambil.

81
LATIHAN SOAL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

SOAL 1
PT Waskita berencana membangun sebuah hotel mewah 100 lantai di kawasan Jatinangor.
Tiga perusahaan kontraktor telah mendaftar untuk memenangkan tender dalam
pembangunan hotel mewah tersebu. Ketiga perusahaan kontraktor tersebut adalah PT Setia
Jaya, PT Hikmah Makmur, PT Mulia Abadi. Dari ketiga perusahaan kontraktor tersebut, PT
Waskita ingin memilihnya berdasarkan penilaian yaitu dari segi mutu, harga, dan ketepatan
waktu yang masing masing diberi bobot 0.5, 0.4, 0.7. Adapun perbandingan faktor dari
ketiga perusahaan kontraktor tersebut adalah:

Faktor Kualitas
Agen SJ HM MA
JS 1 3 9
HM 1/3 1 6
MA 1/9 1/6 1
1,444 4,167 16

Faktor Harga
Agen SJ HM MA
JS 1 ½ 1/8
HM 2 1 1/5
MA 8 5 1
11 6,50 1,325

Faktor Ketepatan waktu


Agen SJ HM MA
JS 1 1 6
HM 1 1 3
MA 1/6 1/3 1
2,167 2,33 10,000

Pilihlah perusahan kontraktor mana yang memiliki kinerja terbaik yang akan memenangkan
tender?

82
Jawaban:
1. Bagi tiap elemen nilai dengan jumlah tiap kolom dan rata-ratakan !

Faktor Kualitas Harga Ketepatan Waktu


X Bar X Bar X Bar
Agen JS HM MA JS HM MA JS HM MA
JS 0.692 0.720 0.563 0.658 0.091 0.077 0.094 0.087 0.462 0.429 0.600 0.497
HM 0.231 0.240 0.375 0.282 0.182 0.154 0.151 0.162 0.462 0.429 0.300 0.397
MA 0.077 0.040 0.063 0.060 0.727 0.769 0.755 0.750 0.077 0.143 0.100 0.107

2. Kalikan komponen tiap kolom di tabel 2 dengan X Bar tiap baris !

Faktor Kualitas Harga Ketepatan Waktu


Jumlah Jumlah Jumlah
Agen JS HM MA JS HM MA JS HM MA
JS 0,658 0,846 0,538 2,042 0,087 0,081 0,094 0,262 0,497 0,397 0,640 1,533
HM 0,219 0,282 0,359 0,860 0,175 0,162 0,150 0,487 0,497 0,397 0,320 1,213
MA 0,073 0,047 0,060 0,180 0,699 0,811 0,750 2,261 0,083 0,132 0,107 0,322

3. Buat Vektor

Faktor Kualitas Harga Ketepatan Waktu


Agen Vektor Konsistensi Vektor Konsistensi Vektor Konsistensi
JS 3,103 3,001 3,086
HM 3,051 3,003 3,058
MA 3,009 3,012 3,017
Total 9,162 9,017 9,162
Lamda (Total/n) 3,054 3,006 3,054

4. Hitung Konsistensi

Kualitas Harga Ketepatan Waktu


CI CR CI CR CI CR
0,027046 0,000466 0,026940 0,000464 0,026940 0,046447
KONSISTEN KONSISTEN KONSISTEN
CI = (Lamda-n) / (n-1)
CR = CI/RI*
*RI Disesuaikan dengan nilai pada tabel
RI 0,58
CR<0,1 = KONSISTEN

5. KESIMPULAN
rata-rata skor
Kriteria bobot
JS HM MA JS HM MA
Kualitas 0,5 0,658 0,282 0,060 0,32900 0,14100 0,03000
Harga 0,4 0,087 0,162 0,755 0,03480 0,06480 0,30200
Ketepatan
0,7 0,497 0,397 0,107 0,34790 0,27790 0,07490
Waktu

Kesimpulan: Sebaiknya PT Artomoro memilih kontraktor Jaya Sejati karena memiliki skor paling tinggi.

83
SOAL 2
Hizkia dan Wibiana memiliki toko bernama Tubagusmart yang menjual barang-barang
kebutuhan pokok bermaksud untuk membangun sebuah cabang baru di 3 kawasan untuk
memaksimalkan efisiensi dan meminimumkan biaya. Tiga kawasan tersebut adalah Cimahi
dengan koordinat 20;34, Palembang dengan koordinat 30;35, dan Lampung dengan
koordinat 50;30. Sedangkan untuk daftar pemasoknya: (dalam Rp 000)

 PT. Dapoer Bundat 35;15 dengan total cost 350


 PT. Griya Almunium 24;57 dengan total cost 450
 PT. Besi Pandai 25;20 dengan total cost 250
 PT. Bumi Baja 40;24 dengan total cost 300

Bantulah Hizkia dan Wibiana untuk mementukan lokasi cabang barunya dengan
menggunakan Load Distance Method!

Jawaban:
Cimahi

Supplier Xi Yi Li (Xi-X)^2 (Yi-Y)^2 di Li x di


PT Dapoer Bundat 35 15 Rp350.000 225 361 24,21 Rp8.472.603
PT Indah Sari 24 57 Rp450.000 16 529 23,35 Rp10.505.356
PT Sagala Aya 25 20 Rp250.000 25 196 14,87 Rp3.716.517
PT Indofood 40 24 Rp300.000 400 100 22,36 Rp6.708.204
Total Cost Rp29.402.680

Palembang
Supplier Xi Yi Li (X-Xi)2 (Y-Yi)2 di Li x di
PT Dapoer Bundat 35 15 Rp350.000 25 400 20,61552813 Rp7.215.435
PT Indah Sari 24 57 Rp450.000 36 484 22,8035085 Rp10.261.579
PT Sagala Aya 25 20 Rp250.000 25 225 15,8113883 Rp3.952.847
PT Indofood 40 24 Rp300.000 100 121 14,86606875 Rp4.459.821
Total Cost Rp25.889.681

Lampung
Supplier Xi Yi Li (X-Xi)2 (Y-Yi)2 di Li x di
PT Dapoer Bundat 35 15 Rp350.000 225 225 21,21320344 Rp7.424.621
PT Indah Sari 24 57 Rp450.000 676 729 37,48332963 Rp16.867.498
PT Sagala Aya 25 20 Rp250.000 625 100 26,92582404 Rp6.731.456
PT Indofood 40 24 Rp300.000 100 36 11,66190379 Rp3.498.571
Total Cost Rp34.522.147
Kesimpulan: Hizkia dan Wibiana memilih lokasi cabang di Palembang karena mempunyai total
cost paling rendah.

84
SOAL 3
PT Cahaya berencana untuk memperluas bisnisnya kebidang Bakery, untuk memenuhi
kebutuhan bahan baku produksi PT Cahaya sudah memiliki tiga supplier. Tiga Supplier
tersebut adalah Puji Dwi , Raditya Irfan dan Kevin Isaka. Dari ketiga perorangan yang akan
memasok bahan baku tersebut PT Cahaya ingin memilihnya berdasarkan tiga penilaian yaitu
dari segi mutu, harga, dan ketepatan waktu pengiriman yang masing masing diberi bobot
0.4, 0.4, 0.2. Adapun perbandingan faktor dari ketiga supplier tersebut adalah:

Faktor Kualitas
Agen
PD RI KI
PD
1 2 5
RI
¾ 1 3/4
KI
4 7/8 1
5,750000 3,875 6,75

Faktor
Harga
Agen
PD RI KI
PD
1 1/2 1/8
RI
3 1 2
KI
1/7 3/4 1
4,142857 2,25 3,125

Faktor Ketepatan Waktu


Agen
PD RI KI
PD
1 1 1/5
RI
1 1 3
KI
1/6 1/3 1
2,166667 2,333333 4,2

85
Jawaban:
1. Bagi tiap elemen nilai dengan jumlah tiap kolom dan rata-ratakan !

Faktor Kualitas Harga Ketepatan Waktu


X Bar X Bar X Bar
Agen PD RI KI PD RI KI PD RI KI
PD 0,174 0,516 0,741 0,477 0,241 0,222 0,040 0,168 0,462 0,429 0,048 0,313
RI 0,130 0,258 0,111 0,167 0,724 0,444 0,640 0,603 0,462 0,429 0,714 0,535
KI 0,696 0,226 0,148 0,357 0,034 0,333 0,320 0,229 0,077 0,143 0,238 0,153

2. Kalikan komponen tiap kolom di tabel 2 dengan X Bar tiap baris !

Faktor Kualitas Harga Ketepatan Waktu


Jumlah Jumlah Jumlah
Agen PD RI KI PD RI KI PD RI KI
PD 0,477 0,333 1,783 2,593 0,168 0,301 0,029 0,498 0,313 0,535 0,031 0,878
RI 0,358 0,167 0,267 0,792 0,504 0,603 0,459 1,565 0,313 0,535 0,458 1,305
KI 1,908 0,146 0,357 2,410 0,024 0,452 0,229 0,705 0,052 0,178 0,153 0,383

3. Buat Vektor

Faktor Kualitas Harga Ketepatan Waktu


Agen Vektor Konsistensi Vektor Konsistensi Vektor Konsistensi
PD 5,436 2,966 2,809
RI 4,754 2,596 2,441
KI 6,759 3,077 2,509
Total 16,949 8,639 7,759
Lamda (Total/n) 5,650 2,880 2,586

4. Hitung Konsistensi

Kualitas Harga Ketepatan Waktu


CI CR CI CR CI CR
1,324853 0,022842 -0,060162 -0,001037 -0,206906 -0,356734
KONSISTEN KONSISTEN KONSISTEN
CI = (Lamda-n) / (n-1)
CR = CI/RI*
*RI Disesuaikan dengan nilai pada tabel
RI 0,58
CR<0,1 = KONSISTEN

5. KESIMPULAN

rata-rata skor
Kriteria bobot
PD RI KI PD RI KI
Kualitas 0,4 0,477 0,167 0,357 0,19077 0,06661 0,14261
Harga 0,4 0,168 0,603 0,229 0,06715 0,24114 0,09171
Ketepatan Waktu 0,2 0,313 0,535 0,153 0,06252 0,10696 0,03053

Kesimpulan: Sebaiknya PT Senang Sempurna memilih kontraktor Raditya Irfan karena memiliki skor
paling tinggi.

86
SOAL 4
Perusahaan Tahu Tempe berencana untuk membangun sebuah museum baru di Bandung
ada tiga arsitek yang tersedia untuk mendapatkan proyek tersebut. Tiga arsitek tersebut
adalah Hizkia Co., Damar Co., and Sagara Co. Berdasarkan data dibawah, Arsitek mana yang
paling menguntungkan untuk Perusahaan Tahu Tempe?

Faktor Bobot
Kekuatan Fondasi 0.2
Desain Gedung 0.4
Desain Interior 0.4

Faktor Hizkia Co. Damar Co. Sagara Co.


Kekuatan Fondasi 0.6 0.7 0.9
Desain Bangunan 0.7 0.6 0.5
Desain Interior 0.8 0.6 0.6

Jawaban:

Faktor Kekuatan Desain Interior


Agen Hizkia Damar Sagara Hizkia Damar Sagara Hizkia Damar Sagara

Hizkia 1 6/7 2/3 1 1 1/6 1 2/5 1 1 1/3 1 1/3

Damar 1 1/6 1 7/9 6/7 1 1 1/5 3/4 1 1

Sagara 1 1/2 1 2/7 1 5/7 5/6 1 3/4 1 1


Total 3,666667 3,142857 2,444444 2,571429 3 3,6 2,5 3,333333 3,333333

1. Bagi tiap elemen nilai dengan jumlah tiap kolom dan rata-ratakan !

Faktor Kekuatan Desain Interior


X Bar X Bar X Bar
Agen Hizkia Damar Sagara Hizkia Damar Sagara Hizkia Damar Sagara
Hizkia 0,273 0,273 0,273 0,273 0,389 0,389 0,389 0,389 0,400 0,400 0,400 0,400
Damar 0,318 0,318 0,318 0,318 0,333 0,333 0,333 0,333 0,300 0,300 0,300 0,300
Sagara 0,409 0,409 0,409 0,409 0,278 0,278 0,278 0,278 0,300 0,300 0,300 0,300

2. Kalikan komponen tiap kolom di tabel 2 dengan X Bar tiap baris !

Faktor Kekuatan Desain Interior


Jumlah Jumlah Jumlah
Agen Hizkia Damar Sagara Hizkia Damar Sagara Hizkia Damar Sagara
Hizkia 0,273 0,273 0,273 0,818 0,389 0,389 0,389 1,167 0,400 0,400 0,400 1,200
Damar 0,318 0,318 0,318 0,955 0,333 0,333 0,333 1,000 0,300 0,300 0,300 0,900
Sagara 0,409 0,409 0,409 1,227 0,278 0,278 0,278 0,833 0,300 0,300 0,300 0,900

87
3. Buat Vektor

Faktor Kekuatan Desain Interior

Vektor Vektor Vektor


Agen
Konsistensi Konsistensi Konsistensi
Hizkia 3,000 3,000 3,000
Damar 3,000 3,000 3,000
Sagara 3,000 3,000 3,000
Total 9,000 9,000 9,000
Lamda
3,000 3,000 3,000
(Total/n)

4. Hitung Konsistensi

Kualitas Harga Ketepatan Waktu


CI CR CI CR CI CR
0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000 0,000000
KONSISTEN KONSISTEN KONSISTEN
CI = (Lamda-n) / (n-1)
CR = CI/RI*
*RI Disesuaikan dengan nilai pada tabel
RI 0,58
CR<0,1 = KONSISTEN

5. KESIMPULAN

rata-rata skor
Kriteria bobot
Hizkia Damar Sagara Hizkia Damar Sagara
Kekuatan 0,2 0,273 0,318 0,409 0,05455 0,06364 0,08182
Desain 0,4 0,389 0,333 0,278 0,15556 0,13333 0,11111
Interior 0,4 0,400 0,300 0,300 0,16000 0,12000 0,12000

Kesimpulan: Sebaiknya perusahaan tahu tempe memilih Hizkia sebagai arsitek karena
memiliki skor paling tinggi.

88
SOAL 5
Kuro merupakan sebuah perusahaan yang menjual roti dari Bandung. Kuro berencana
melakukan ekspansi ke 3 kota untuk meminimalkan cost. Ketiga kota tersebut adalah
Sumedang (35; 24), Subang (40; 30), dan Karawang (40; 42). Supplier untuk setiap kota
tersebut adalah:

 Abadi (20;50) dengan total cost Rp350.000


 Budi (25;35) dengan total cost Rp450.000
 Cika (36;32) dengan total cost Rp500.000
 Denny (37;35) dengan total cost Rp550.000

Bantu manajer Kuro untuk memilih kota terbaik menggunakan metode Distance Method!

Jawaban:

Sumedang
Supplier Xi Yi Li (X-Xi)^2 (Y-Yi)^2 di Li x di
Abadi 20 50 Rp350.000 225 676 30,02 Rp10.505.832
Budi 25 35 Rp450.000 100 121 14,87 Rp6.689.731
Cika 36 32 Rp500.000 1 64 8,06 Rp4.031.129
Denny 37 35 Rp550.000 4 121 11,18 Rp6.149.187
Total Cost Rp27.375.878

Subang
Supplier Xi Yi Li (X-Xi)2 (Y-Yi)2 di Li x di
Abadi 20 50 Rp350.000 400 400 28,28427 Rp9.899.495
Budi 25 35 Rp450.000 225 25 15,81139 Rp7.115.125
Cika 36 32 Rp500.000 16 4 4,472136 Rp2.236.068
Denny 37 35 Rp550.000 9 25 5,830952 Rp3.207.024
Total Cost Rp22.457.711

Karawang
Supplier Xi Yi Li (X-Xi)2 (Y-Yi)2 di Li x di
Abadi 20 50 Rp350.000 400 64 21,54066 Rp7.539.231
Budi 25 35 Rp450.000 225 49 16,55295 Rp7.448.825
Cika 36 32 Rp500.000 16 100 10,77033 Rp5.385.165
Denny 37 35 Rp550.000 9 49 7,615773 Rp4.188.675
Total Cost Rp24.561.896
Kesimpulan: Perusahaan Kuro memilih lokasi cabang di Subang karena mempunyai total cost
paling rendah.

89
BAB VIII

PROGRAM EVALUATION AND REVIEW TECHNIQUE (PERT)

Pengertian

Baik perusahaan jasa maupun manufaktur sangat membutuhkan pengelolaan


proyek-proyek perusahaan, baik yang berskala kecil, menengah, maupun besar agar
tercapainya efisiensi kegiatan operasional perusahaan. Pengelolaan tersebut mencakup
perencanaan, penjadwalan, dan pengoordinasian yang hati-hati dari berbagai aktivitas yang
saling berkaitan. Untuk itu kemudian dikembangkan prosedur-prosedur formal yang
didasarkan atas penggunaan jaringan kerja (network) dan teknik-teknik network.

Dua istilah yang sering digunakan dalam perencanaan jaringan adalah CPM (Critical
Path Method) dan PERT (Program Evaluation and Review Technique). PERT adalah sebuah
model/teknik yang digunakan dalam manajemen proyek (biasanya digunakan pada proyek
yang pertama kali dilakukan) dengan menggunakan tiga perkiraan waktu untuk setiap
aktivitas. Perkiraan waktu ini digunakan untuk menghitung nilai yang diperkirakan dan
penyimpangan standar untuk aktivitas tersebut.

Perbedaan CPM dan PERT

Faktor-Faktor CPM PERT

Penggunaan Biasanya digunakan untuk Biasanya dilakukan untuk


proyek yang pernah proyek pengembangan atau
proyek baru

Faktor perkiraan Satu faktor perkiraan waktu Tiga faktor perkiraan waktu,
waktu yang yaitu:
digunakan
 𝑡𝑜 : perkiraan waktu
paling optimis.
 𝑡𝑚 : perkiraan waktu
paling mungkin.
 𝑡𝑝 : perkiraan waktu
paling pesimis.

Taksiran waktu Diketahui dengan pasti, Tidak bisa dipastikan,


pengerjaan setiap tidak perlu penaksiran diperlukan penaksiran
aktivitas waktu atau memiliki waktu yang memiliki
penyimpangan yang relative penyimpangan relative
kecil dan dapat diabaikan besar

90
Pengerjaan

PERT dan CPM memiliki enam langkah dasar sebagai berikut :


1. Mendefinisikan proyek dan menyiapkan struktur pecahan kerja
2. Membangun hubungan antara kegiatan. Memutuskan kegiatan mana yang harus
lebih dahulu dan mana yang harus mengikuti yang lain.
3. Menggambarkan jaringan hubungan yang menghubungkan keseluruhan kegiatan.
4. Menetapkan perkiraan waktu dan biaya untuk setiap kegiatan.
5. Menghitung jalur terpanjang melalui jaringan yang disebut jalur kritis.
6. Menggunakan jaringan untuk membantu perencanaan, penjadwalan, dan
pengendalian proyek.

Pada langkah kelima yaitu penentuan jalur kritis merupakan bagian utama dalam
pengendalian proyek. Kegiatan pada jalur kritis mewakili tugas yang akan menunda
keseluruhan proyek, kecuali bila mereka dapat diselesaikan tepat waktu.

Diagram Jaringan

Terdapat dua pendekatan untuk menggambarkan jaringan proyek, yaitu :


1. Kegiatan Titik pada Titik (Activity on Node-AON)
2. Kegiatan Pada Panah (Activity on Arrow-AOA)

91
Pada pendekatan AOA terkadang memerlukan kegiatan dummy untuk memperjelas
hubungan. Kegiatan dummy tidak membutuhkan waktu dan sumber daya, tetapi diperlukan
jika suatu jaringan memiliki dua kegiatan dengan kejadian mulai dan akhir yang sama, atau
bila dua atau lebih mengikuti beberapa, tetapi tidak semua, kegiatan pendahulu. Kegiatan
dummy memiliki waktu penyelesaian nol.

Menghitung Penjadwalan Proyek

Untuk mengetahui seberapa lama proyek dapat diselesaikan, kita melakukan analisis
jalur kritis (critical path analysis) pada jaringan.Jalur kritis merupakan jalur terpanjang yang
melalui jaringan. Untuk mengetahui jalur kritis, kita menghitung dua waktu awal dan akhir
untuk setiap kegiatan, yaitu :

 Mulai terdahulu (earliest start – ES) : waktu terdahulu suatu kegiatan dapat dimulai
dengan asumsi semua pendahulu telah selesai.
 Selesai terdahulu (earliest finish – EF) : waktu terdahulu suatu kegiatan dapat selesai.
 Mulai terakhir (latest start – LS) : waktu terakhir suatu kegiatan dapat dimulai
sehingga tidak menunda waktu penyelesaian keseluruhan proyek.
 Selesai terakhir (latest finish – LF) : waktu terakhir suatu kegiatan dapat selesai
sehingga tidak menunda waktu penyelesaian keseluruhan proyek.

92
Perhitungan Waktu

Dalam PERT, digunakan distribusi peluang berdasarkan tiga perkiraan waktu untuk
setiap kegiatan yaitu waktu optimis (to), waktu pesimis (tp), dan waktu realistis (tm).

 Untuk menemukan waktu kegiatan yang diharapkan (expected activity time)

 Untuk menghitung dispersi (dispersion) atau varians dari waktu penyelesaian


(variance of activity completion time)

 Varians dalam kegiatan yang berada pada jalur kritis dapat mempengaruhi waktu
penyelesaian proyek keseluruhan dan memungkinkan terjadinya penundaan. PERT
menggunakan varians kegiatan jalur kritis untuk membantu menentukan varians
proyek keseluruhan.

Probabilitas Penyelesaian Proyek

Setelah μ dan diperoleh, dengan menggunakan distribusi normal, probabilitas


proyek selesai dalam waktu tertentu (x) dapat dihitung.Dari kurva distribusi normal,
luas area di bawah kurva normal besaran Z menunjukkan besarnya probabilitas
tersebut.

93
Nilai standar deviasi dapat dihitung dengan rumus berikut :

Keterangan :
X = target waktu penyelesaian
𝜇 = rata-rata waktu penyelesaian
𝜎 = standar deviasi

94
LATIHAN SOAL PERT

SOAL 1
Rover 6 adalah mobil sport yang dirancang khusus. Analisa pembuatan Rover 6 meliputi
aktivitas, tahapan pendahulu, dan waktu pengerjaan (minggu) berada pada tabel di bawah
ini:
Waktu Waktu Waktu
Tahapan
Aktivitas Optimis Realistis Pesimis
Pendahulu
(To) (Tm) (Tp)
A - 7 8 12
B A 4 6 8
C A 5 7 9
D B 12 14 19
E B 10 15 20
F C 9 11 13
G D, F 7 11 20
H E, F 6 10 17
I G 10 13 15
J H 6 9 11
K H 7 8 14
L I, J 8 13 16
M L, K 7 9 14

Dari data di atas:


a) Hitung Te pada masing-masing aktivitas
b) Buat diagram PERT
c) Hitung waktu tercepat dan terlambat
d) Temukan jalur kritis
e) Berapa lama waktu yang penyelesaian pada jalur kritis?
f) Hitung varians pada jalur kritis

JAWABAN:

a. Te = Activity time

95
b.

96
c.

d. Jalur kritis: A-B-D-G-I-L-M


e. Waktu penyelesaian: 75.83 weeks

SOAL 2
Wayne Inc. adalah perusahaan terbesar di Gotham. Wayne Hotel merupakan salah satu
perusahaan anak. Gambarkan diagram AON menggunakan data di bawah, tentukan earliest
time dan latest time, jalur kritis, varians, dan probabilitas penyelesain renovasi dalam 45
hari.

Activity Time (days)


Predecessor a m B
A - 4 8 10
B A 2 8 4
C A 8 12 16
D A 4 6 10
E B 1 2 3
F E, C 6 8 20
G E, C 2 3 4
H F 2 2 2
I F 6 6 6
J D, G, H 4 6 12
K I, J 2 2 3

97
Jawaban:

98
Peluang proyek terselesaikan dalam waktu 36 hari?

Total Variance = 10.03

Standar deviasi = 3.17

𝜇 = 42.18 ℎ𝑎𝑟𝑖

𝑥 = 45 ℎ𝑎𝑟𝑖

𝑥−𝜇 45 − 42.18
𝑧= = = 0.89 → 𝑧 = 0.8133 = 81.33%
𝑠𝑡. 𝑑𝑒𝑣 3.17
Maka, peluang proyek terselesaikan dalam waktu 45 hari adalah 81.33%.

SOAL 3
PT. Bari Indah mendapat proyek untuk pembangunan hotel di puncak Bogor. Rincian
kegiatan dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek tersebut adalah sbb:
(dalam hari)
Kegiatan
Kegiatan To Tm Tp
Sebelumnya
A - 9 10 11
B A 8 8 8
C A 7 9 11
D A 9 12 15
E D 4 5 12
F B, C 5 7 9
G B 4 5 6
H F, G 2 3 10
I E, H 4 7 10

Berdasarkan data diatas, tentukanlah :


a. Diagram aktivitas menggunakan AOA
b. Jalur kritis dalam proyek tersebut
c. Total waktu pengerjaan proyek
d. Peluang terselesaikannya proyek dalam waktu 38 hari

99
JAWABAN:

a.

b. A-C-F-H-I

c. 37 hari

d.

𝑋−𝜇 38−37
Z= = = 0,5154 ≈ 0,51
𝜎 1,94
LIHAT TABEL Z
Probabilitas = Z0,51 + 0,5
= 0,195+0,5
= 0,695
= 69,5%

100
SOAL 4
Melody Corp. berencana membangun gudang baru. Rincian kegiatan dan waktu yang
diperlukan untuk menyeesaikan proyek tersebut adalah:
Kode Kegiatan Kegiatan Lama Kegiatan
Pendahulu (hari)
To Tm Tp
A Perencanaan gudang - 10 12 14
B Penentuan jenis gudang A 7 7 7
C Penentuan lokasi gudang A 7 9 11
D Design layout gudang B,C 10 12 14
E Pemilihan kontraktor D 4 5 12
F Pembangunan gudang E 20 25 30
G Penataan gudang E 15 19 23
H Perapapihan dan F,G 10 10 10
pembersihan
Berdasarkan data di atas, tentukanlah:
a. Diagram aktivitas AOA & AON
b. Waktu pengerjaan proyek tersebut
c. Jalur Kritis dalam proyek tersebut
d. Lintasan selain jalur kritis
e. Peluang proyek terselesaikan dalam waktu 76 hari

JAWABAN:

101
Lintasan selain jalur kritis:

A-B-D-E-F-H

A-B-D-E-G-H

A-C-D-E-G-H

Peluang proyek terselesaikan dalam waktu 76 hari?

Total Variance = 5.89

Standar deviasi = 2.43

𝜇 = 74 ℎ𝑎𝑟𝑖

𝑥 = 76 ℎ𝑎𝑟𝑖

𝑥−𝜇 76 − 74
𝑧= = = 0.82 → 𝑧 = 0.2939 + 0.5 = 0.7939 = 79.39%
𝑠𝑡. 𝑑𝑒𝑣 2.43
Maka, peluang proyek terselesaikan dalam waktu 76 hari adalah 79.39%.

SOAL 5 (POMQM)
Tabel di bawah menunjukan aktivitas pada Howard Corporation di Kansas:

AKTIVITAS TAHAPAN PENDAULU WAKTU


A - 9
B A 7
C A 3
D B 6
E B 9
F C 4
G E, F 6
H D 5
I G, H 3

102
a. Gambarkan diagram aktivitas menggunakan AON
b. Temukan jalur kritis projek
c. Berapa waktu penyelesaian projek?

SOAL 6 (POMQM)

Roger sedang mengembangkan program sertifikasi supply chain management untuk


manajer. Roger memiliki daftar aktivitas yang harus diselesaikan sebelum program latihan
dapat dilakukan. Aktivitas, tahapan pendahulu, dan waktu projek sebagai berikut:

AKTIVITAS TAHAPAN PENDAULU WAKTU


A - 3
B - 5
C - 1
D B 10
E A, D 3
F C 6
G E, F 8

a. Gambarkan diagram aktivitas menggunakan AON


b. Temukan jalur kritis projek
c. Berapa waktu penyelesaian projek?

SOAL 7 (POMQM)

Perusahaan Paradise adalah perusahaan yang bergerak di banyak bidang. Pada tahun ini
dia memfokuskan untuk bergerak di bidang pembangunan atau kontraktor. Pada tahun ini
juga Perusahaan Paradise akan membangun sebuah proyek besar gedung pencakar langit
di London. Berikut ini adalah data aktivitas pembangunan serta estimasi waktu yang
diperlukan untuk membangun proyek tersebut.

Kegiatan Lama Kegiatan (Hari)


Kode Kegiatan
Pendahulu To Tm Tp
A Persiapan tanah dan lahan - 5 7 9
B Pekerjaan pengukuran bangunan A 4 7 11
C Penggalian pondasi B 2 3 4
D Pengecoran pondasi dan beton bertulang C 6 7 9
E Pembuatan rangka bangunan C 8 10 12
F Pemasangan struktur-struktur C 5 8 11
G Pemasangan atap D 4 6 10

103
H Pemasangan listrik G 13 16 20
I Pemasangan jalur air F 2 3 5
J Pengecatan I 1 2 3
K Finishing dan kontrol semua bagian H,J 6 9 12

Hitunglah :

1. Te masing-masing kegiatan
2. Diagram PERT
3. Rute mana yang merupakan jalur kritisnya dan berapa total waktu pengerjaannya?

104

Anda mungkin juga menyukai