Anda di halaman 1dari 11

Proses Pengambilan

Keputusan
Menurut Herbert A. Simon, Proses
pengambilan keputusan pada hakekatnya
terdiri atas tiga langkah utama

Kegiatan
Intelijen Kegiatan Desain Kegiatan
Menyangkut pembuatan Pemilihan
pencarian pengembangan Pemilihan
dan
berbagai serangkaian
penganalisaan
kondisi kegiatan
berbagai
lingkungan rangkaian tertentu dari
yang kegiatan yang alternative
diperlukan mungkin yang
bagi dilakukan. tersedia.
keputusan
Menurut Scott dan Mitchell, Proses
pengambilan keputusan meliputi:
1. Proses pencarian/penemuan tujuan
2. Formulasi tujuan
3. Pemilihan Alternatif
4. Mengevaluasi hasil-hasil
Menurut ELBING ada lima langkah dalam
proses pengambilan keputusan
1. Identifikasi dan Diagnosa masalah
2. Pengumpulan dan Analisis data yang
relevan
3. Pengembangan dan Evaluasi
alternative alternative
4. Pemilihan Alternatif terbaik
5. Implementasi keputusan dan Evaluasi
terhadap hasil-hasil
Model-model Pengambilan keputusan
1. Model Ekonomi, yang dikemukakan oleh ahli ekonomi klasik dimana
keputusan orang itu rasional, yaitu berusaha mendapatkan
keuntungan marginal sama dengan biaya marginal atau untuk
memperoleh keuntungan maksimum
2. Model Manusia Administrasi, Dikemukan oleh Herbert A. Simon
dimana lebih berprinsip orang tidak menginginkan maksimalisasi
tetapi cukup keuntungan yang memuaskan
3. Model Manusia Mobicentrik, Dikemukakan oleh Jennings, dimana
perubahan merupakan nilai utama sehingga orang harus selalu
bergerak bebas mengambil keputusan
4. Model Manusia Organisasi, Dikemukakan oleh W.F. Whyte, model
ini lebih mengedepankan sifat setia dan penuh kerjasama dalam
pengambilan keputusan
5. Model Pengusaha Baru, Dikemukakan oleh Wright Mills
menekankan pada sifat kompetitif
6. Model Sosial, Dikemukakan oleh Freud Veblen dimana menurutnya
orang seringb tidak rasional dalam mengambil keputusan diliputi
perasaan emosi dan situsai dibawah sadar.
Model Preskriptif dan Deskriptif
1. Model Preskriptif Pemberian resep perbaikan,
model ini menerangkan bagaimana kelompok
seharusnya mengambil keputusan
2. Model Deskriptif Model ini menerangkan
bagaimana kelompok mengambil keputusan
tertentu Model preskriptif berdasarkan pada
proses yang ideal sedangkan model deskriptif
berdasarkan pada realitas observasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pemecahan masalah
1. Trial and error : Coba dan salah. Cara ini merupakan
metode yang paling rendah tingkatannya, dilakukan oleh
orang yang belum pernah mengalami/ mengenal dan belum
tahu sama sekali. Dalam keperawatan ini sangat berbahaya
dan tidak boleh dilakukan. Contohnya : ada klien panas,
dicoba diurut, dicoba diberi makan, dicoba ditiup, tdk
berhasil dicoba diberi minum, dibuka baju, diberi kompres
sampai berhasil panasnya turun, dll.
2. Intuisi : penyelesaian masalah dengan intuisi atau naluri/
bisikan hati. Penyelesaian dengan cara ini kurang
dianjurkan dalam metode ilmiah, karena tidak mempunyai
dasar ilmiah. Kadang-kadang metode ini juga dapat
memberikan jalan keluar bila intuisi ini berdasarkan analisis
atau pengalaman, dan pengetahuan yang dimiliki.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pemecahan masalah
3. Nursing process : Proses keperawatan
merupakan suatu langkah penyelesaian
masalah yang sistematis dan didukung oleh
rasionalisasi secara ilmiah meliputi : pengkajian,
perencanaan, implementasi dan evaluasi yang
merupakan suatu siklus untuk mengatasi
masalah yang terjadi pada
4. Scientifik methode/Research Process :
Proses riset/ penelitian merupakan suatu
penyelesaian masalah berdasarkan hasil
penelitian dengan menggunakan logika, dengan
pendekatan yang sistematis
Klasifikasi Model Pengambilan Keputusan [1]
Klasifikasi model dapat dilakukan berdasarkan :
1. Tujuannya : model latihan, model penelitian,
model keputusan, model perencanaan, dan lain
sebagainya.
2. Bidang penerapannya (field of
application) : model tentang transportasi,
model tentang persediaan barang, model
tentang pendidikan, model tentang kesehatan,
dan sebagainya.
3. Tingkatannya (level) : model tingkat
manajemen kantor, tingkat kebijakan nasional,
kebijakan regional, kebijakan local, dan
sebagainya
4. Ciri waktunya (time character) : model statis dan
model dinamis.
Klasifikasi Model Pengambilan Keputusan [2]
5. Bentuknya (form) : model dua sisi, satu sisi, tiga
dimensi, model konflik, model non konflik, dan
sebagainya.
6. Pengembangan analitik (analytic development) :
tingkat dimana matematika perlu digunakan; lain-lain.
7. Kompleksitas (complexity) : model sangat terinci,
model sederhana, model global, model keseluruhan,
dan lain-lain.
8. Formalisasi (formalization) : model mengenai tingkat
dimana interaksi itu telah direncanakan dan hasilnya
sudah dapat diramalkan, namun secara formal perlu
dibicarakan juga.
Quade membedakan model ke dalam dua tipe,
yakni model kuantitatif dan model kualitatif.
1. Model kuantitatif
Model kuantitatif (dalam hal ini adalah model matematika) adalah
serangkaian asumsi yang tepat yang dinyatakan dalam
serangkaian hubungan matematis yang pasti. Adapun ciri-ciri
pokok model ini ditetapkan secara lengkap melalui asumsi-
asumsi, dan kesimpulan berupa konsekuensi logis dari asumsi-
asumsi tanpa menggunakan pertimbangan atau intuisi mengenai
proses dunia nyata (praktik) atau permasalahan yang dibuat
model untuk pemecahannya.
2. Model kualitatif
Model kualitatif didasarkan atas asumsi-asumsi yang
ketepatannya agak kurang jika dibandingkan dengan model
kuantitatif dan ciri-cirinya digambarkan melalui kombinasi dari
deduksi-deduksi asumsi-asumsi tersebut dan dengan
pertimbangan yang lebih bersifat subjektif mengenai proses atau
masalah yang pemecahannya dibuatkan model.

Anda mungkin juga menyukai