Kata Pengantar
Pertama, puji serta syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang
berkat kehendak-Nya modul Manajemen Operasi Lanjutan dapat
terselesaikan. Rasa terimakasih juga kami ucapkan kepada segenap dosen
Manajemen Operasi Lanjutan, terutama Prof.Dr. Ina Primiana.F.M.S,
S.E.,M.T. selaku koordinator serta seluruh civitas akademika FEB Unpad
yang telah mendukung terlaksananya pembuatan modul ini.
Modul Praktikum Manajemen Operasi Lanjutan edisi 2015
disusun untuk menunjang proses pembelajaran mengenai materi -materi
yang diajarkan di kelas dalam pelaksanaan praktikum. Praktikum ini juga
merupakan salah satu komponen nilai akhir mahasiswa untuk mata kuliah
Manajemen Operasi Lanjutan. Modul Praktikum Manajemen Operasi
Lanjutan edisi 2015 ini terdiri dari delapan bab dan memiliki beberapa
konten pelengkap yang berbeda dibandingkan dengan modul edisi
sebelumnya, seperti:
1. Penyajian secara lebih mendalam pada bab Forecasting,
Decision Tree (Capacity Planning), Just-in-Time Strategy
(Inventory Management), Material Requirement Planning dan
Load Distance Method (Supply Chain Management).
2. Pada setiap babnya terdapat minimal dua soal berbahasa
inggris untuk membiasakan praktikan dalam menyelesaikan soal
berbahasa inggris.
3. Dilengkapi worksheet praktikum untuk mempermudah praktikan
dalam menjawab persoalan dengan lebih sistematis.
Akhir kata, penyusun memohon maaf apabila dalam penyusu nan modul
ini masih memiliki banyak kekurangan. Saran dan kritik yang
membangun akan kami terima dengan hati terbuka.
Bandung, Juni 2015
Daftar Isi
Kata Pengantar..........................................................................i
Daftar Isi...................................................................................ii
BAB I FORECASTING..............................................................1
BAB II CAPACITY PLANNING...............................................12
BAB III AGGREGATE PLANNING..........................................21
BAB IV SCHEDULING............................................................31
BAB V INVENTORY MANAGEMENT.....................................40
BAB VI MATERIAL REQUIREMENT PLANNING...................50
BAB VII SUPPLY CHAIN MANAGEMENT.............................60
BAB VIII PROGRAM EVALUATION AND REVIEW
TECHNIQUE............................................................................67
STANDAR NORMAL (Z) TABLE............................................79
TIM TEACHING ASSISTANT PRAKTIKUM MANAJEMEN
OPERASI LANJUTAN DAN METODE KUANTITATIF............80
BAB I
FORECASTING
Pengertian
Forecasting (peramalan) adalah ilmu dan seni yang digunakan
untuk memprediksikan kejadian di masa yang akan datang (Schroeder,
Goldstein, dan Rungtusanatham, 2011). Pada umumnya, peramalan
merupakan proses untuk memprediksikan permintaan di masa yang akan
datang. Peramalan merupakan hal penting yang dilakukan oleh perusahaan
untuk menjadi acuan dalam membuat perencanaan dan pengambilan
keputusan. Hal ini juga sangat penting dalam rangka untuk meminimasi
terjadinya inefisiensi di masa yang akan datang.
Peramalan dibagi menjadi 3 dimensi waktu,yaitu:
Keputusan
1 Jangka Pendek kurang dari 3 bulan
pembelian
Perencanaan
3 Jangka Panjang lebih dari 3 tahun pengembangan
produk baru
Langkah-langkah Peramalan
Berikut ini merupakan langkah-langkah dalam melakukan
peramalan:
Metode Peramalan
No Metode Definisi
2. Metode Kuantitatif
Metode kuantitatif biasanya digunakan ketika terdapat data masa
lampau yang jelas. Metode kuantitatif ada bermacam-macam, yaitu:
Keterangan:
𝑋𝑡 : data actual periode ke-t
n : jumlah data
Weighted Moving Average
∑ 𝑊𝑡. 𝑋𝑡
𝐹 =∑ 𝑊
Keterangan:
𝑊𝑡 : bobot periode ke-t
𝑋𝑡 : data actual periode ke-t
3. Exponential Smoothing
Merupakan metode peramalan rata -rata bergerak dengan pembobotan
dimana data diberi bobot oleh sebuah fungsi eksponensial.Metode ini banyak
digunakan dalam bisnis dan merupakan bagian penting dari system
pengendalian persediaan berbasis computer. Metode ini terbagi menjadi 2
jenis, yaitu:
Single Exponential Smoothing
Metode ini menggunakan sebuah konstanta α yang
dibobotkan kepada data yang paling baru dan membobotkan nilai
(1-α) kepada data peramalan periode sebelumnya.
𝐹𝑡+1 = 𝛼. 𝑋𝑡 + (1 − 𝛼)𝐹𝑡
Keterangan:
𝐹𝑡 : ramalan untuk periode ke-t
𝑋𝑡 : data actual periode ke-t
α : konstanta
Adjusted Exponential Smoothing
Pada metode ini hampir sama dengan metode exponential
smoothing, namun mengikuti trend pasar yang sedang terjadi, dan
memiliki 2 konstanta, yaitu α dan ß.
𝐴𝐹𝑡+1 = 𝐹𝑡+1 + 𝑇𝑡+1
𝑇𝑡+1 = 𝛽 (𝐹𝑡+1 − 𝐹𝑡) + (1 − 𝛽)𝑇𝑡
Keterangan:
AF : adjusted forecast
ß : konstanta smoothing untuk trend
T : faktor eksponensial smoothing trend
b. Model Asosiasi (Association Model)
1. Simple Regression
dimana,
2. Multiple Regression
Keterangan:
Y : nilai variabel Y hasil peramalan
a : konstanta regresi
b : koefisien regresi
Xt : variabel bebas
ME = ∑ 𝑒𝑖
𝑛
ei = Xi - Fi
Keterangan:
ME : nilai rata-rata kesalahan
n : jumlah periode waktu data
ei : kesalahan pada periode waktu i
Xi : data pada periode waktu i
Fi : ramalan untuk periode waktu i
Nilai Rata-rata Kesalahan Absolut (MAD)
∑ |𝑒𝑖|
MAD =𝑛
Keterangan:
MAD : nilai rata-rata kesalahan absolut
n : jumlah periode waktu data
ei : kesalahan pada periode waktu ‘I’
Keterangan:
MSE : nilai rata-rata kesalahan kuadrat
n : jumlah periode waktu data
ei : kesalahan pada periode waktu ‘I’
Nilai Rata-rata Kesalahan Presentase Absolut (MAPE)
∑ |𝑃𝐸𝑖|
MAPE =𝑛
𝑋𝑖
PEi = −𝑖𝐹 𝑥 100%
𝑋𝑖
Keterangan:
MAPE : nilai rata-rata kesalahan
PEi : kesalahan persentase pada periode ‘i’
n : jumlah periode waktu data
FORECASTING
QUESTION 1
Period Demand
Jan 130
Feb 170
March 270
Apr 250
May 230
June 350
July 330
Aug 290
Sept 240
Oct 200
Nov 190
Dec 180
SOAL 2
Berdasarkan data di atas, hitunglah estimasi penjualan produk keripik ubi dari
Dapur Ungu Corp. pada tahun 2015 dengan menggunakan metode Single
Exponential Smoothing? Dan hitung pula MAD, MSE, dan MAPE! (α = 0.3 ,
peramalan bulan januari 2015 = 100)
QUESTION 3
Cute Kitten Company wants to forecast the demand of their world’s most
famous kitten’s snack. Below are the actual selling data (per week) :
SOAL 4
Periode
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agu
Sep
Okt
Nov
Des
Jumlah
650
600
550
500
500
450
400
450
550
550
600
650
(dalam
unit)
SOAL 5
Afifa Boutique adalah perusahaan yang menjual busana muslim. Dibawah ini
adalah data permintaan baju kaftan selama tahun 2014. Diketahui bahwa
α=0.7 dan β=0.3.
Bulan Permintaan (pcs)
Januari 6300
Februari 5800
Maret 5600
April 5780
Mei 5660
Juni 5700
Juli 6000
Agustus 6150
September 5870
Oktober 5930
November 6120
Desember 6225
BAB II
CAPACITY PLANNING
Definisi
Kapasitas merupakan hasil produksi atau jumlah unit yang dapat
ditahan, diterima, disimpan, atau diproduksi oleh sebuah fasilitas dalam suatu
periode waktu tertentu. Perencanaan kapasitas atau capacity planning
adalah proses untuk menentukan kapasitas produksi yang diperlukan sebuah
organisasi untuk memenuhi permintaan yang terus berubah.
Penger tian kapasitas ini harus dilihat dari tiga perspektif agar lebih
jelas,yaitu:
Kapasitas Desain: menunjukkan output maksimum pada kondisi
ideal dimana tidak ada produk yang rusak atau cacat, yang
biasanya dinyatakan dalam suatu tingkatan tertentu contohnya
kilogram tiap minggu, tiap bulan atau tiap tahun.
Kapasitas Efektif: menunjukkan output yang diharapkan dapat
dicapai oleh sebuah perusahaan dengan bauran produk, metode
penjadwalan, pemeliharaan, dan standar kualitas yang diberikan
Kapasitas Aktual: menunjukkan output nyata yang dapat dihasilkan
oleh fasilitas produksi. Kapasitas aktual sedapat mungkin harus
diusahakan sama dengan kapasitas efektif.
Terdapat dua pengukuran kinerja sistem yaitu efisiensi dan
utilisasi.Efisiensi merupakan persentase dari kapasitas efektif yang
sesungguhnya telah dicapai sedangkan utilitas merupakan persentasi dari
kapasitas desain yang telah tercapai.
𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙
Utilisasi = 𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐷𝑒𝑠𝑎𝑖𝑛
Tujuan
Jika fasilitas terlalu besar, sebagian fasilitas akan mengenggur dan
akan terdapat biaya tambahan yang dibebankan pada produk yang ada atau
pelanggan. Jika fasilitas terlalu kecil, pelanggan bahkan pasar keseluruhan
akan hilang. Oleh karena itu, penetapan ukuran fasilitas sangat menentukan
tujuan pencapaian tingkat utilitas tinggi dan tingkat pengembalian investasi
tinggi.
Perencanaan kapasitas dapat dilihat dari tiga horizon waktu :
Kapasitas jangka panjang (lebih dari 1 tahun) merupakan sebuah
fungsi penambahan fasilitas dan peralatan yang memilki lead time
panjang.
Kapasitas jangka menengah (3 hingga 18 bulan).Hal ini merupakan
tugas perencanaan keseluruhan.Dapat berupa ditambahkan
peralatan, karyawan dan jumlah shift, dapat pula dilakukan
subkontrak, dan dapat juga menggunakan persediaan.
Kapasitas jangka pendek (biasanya hingga 3 bulan) perhatian utama
terletak pada penjadwalan tugas, penjadwalan karyawan dan
pengalokasian mesin.Sangat sulit untuk mengubah kapasitas jangka
pendek, sehingga biasanya digunakan kapasitas yang sudahada.
Keterangan :
BEPs = titik impas dalam satuan mata uang
BEPx = titik impas dalam satuan unit
V = biaya variabel
F = biaya tetap
P = harga jual
Kasus Multiproduk
Formula analisis titik impas menjadi :
𝐹
BEPs = Σ[(1−𝑉)×𝑊𝑖]
𝑃
Keterangan :
W = presentase setiap produk dari total penjualan dalam satuan mata
uang
i = masing-masing produk
EMV = (Payoff state 1 x Probabilitas state 1) + (payoff state 2 x probabilitas state 2) +(Payoff state n
Contoh Pohon Keputusan
CAPACITY PLANNING
QUESTION 1
Grahambell wants to make 100 new alarm clock with total cost reach
$370.000 and $250.000 in fixed cost. The price for one alarm clock $5.000.
How many alarm clock should be sold for reaching Break Even Point?
Calculate the price and unit!
SOAL 2
QUESTION 3
SOAL 4
SOAL 5
BAB III
AGGREGATE PLANNING
• Level Workforce
Strategy ini memainkan jumlah tingkat pekerja tetap. Strategi
ini akan memperhitungkan berapa jumlah efektif pegawai tetap yang
akan dipekerjakan.
• Chase Strategy
Strategi ini mengalokasikan fluktuasi perubahan tingkat pekerja
untuk mer espon permintaan dengan menggangkat, menyewa atau
memberhentikan pekerja.
FORMULASI STRATEGY :
Resource Component
Unit Produced
For Chase Strategy, the unit produced in each period are same with the
demand/sales forecast.
Inventory
𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 = (𝑏𝑒𝑔𝑖𝑛𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 + 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑒) − 𝑠𝑎𝑙𝑒𝑠 𝑓𝑜𝑟𝑒𝑐𝑎𝑠𝑡
SOAL 1
Bulan Penjualan
(dalam satuan
barel)
Juli 1200
Agustus 1300
September 1400
Oktober 1500
November 1600
Desember 1700
Januari 1800
Februari 2000
Maret 2200
April 2000
Mei 1800
Juni 1500
QUESTION 2
This company only have 40 employees, every employee can produced until
100unit/month. Each employee will have payroll at $500/month, for overtime
is 150% from the payroll. Overtime only allowed 3 month and will produced
25% from capacity. Company must pay $50 for hiring and $80 for fired. Every
unit has cost $5 and holding cost 1%/month. This company has 2500 unit on
beginning inventory and must hold 2500 in ending inventory. How many
human resource should use to generate the least cost? (Using all 3 strategy)
SOAL 3
Overtime will be used when demand is higher than usual which is will happen
in June, July, and August.
Production cost : $3
Inventory cost : $5
SOAL 5
Jenis Bulan Ke
Cheese Cake 1 2 3 4
Green Tea 200 270 390 450
Oreo 180 210 280 390
Total 380 480 570 840
Jika pekerja lembur (overtime), kapasitas pekerja tetap sama.
Lembur (overtime) hanya bisa dilakukan 1 bulan saja selama satu kuartal
yaitu ketika permintaan akan produk tinggi. Biaya untuk mempekerjakan
pegawai baru $50/orang sedangkan biaya untuk memberhentikan pegawai
$70/orang. Biaya inventory 10%/unit/bulan dan biaya produksi kue $4/unit.
Data mengenai biaya-biaya pada Umari Cheese Cake adalah:
Jumlah pegawai sebanyak 6 orang
Gaji pegawai pada regular time $ 110/orang/bulan
Gaji pegawai pada overtime 120% dari regular time
Umari Cheese Cake dapat memproduksi sebanyak 100 unit Green
tea cheese cake dan 70 unit oreo cheese cake per bulan dan per
pegawai.
Overtime sebesar 25% dari regular time
Inventory awal 150 unit green tea cheese cake dan oreo cheese
cake
Inventory akhir diharapkan 150 unit green tea cheese cake dan oreo
cheese cake
Buatlah aggregate planning Umari Cheese Cake dengan menggunakan 3
strategi yaitu:
a. Level workforce + inventory strategy
b. Level workforce + overtime strategy
c. Chase strategy
d. Strategi manakah yang sebaiknya diterapkan oleh Umari Cheese
Cake agar tercipta biaya yang paling efisien?
BAB IV
BAB IV
SCHEDULING
Pengertian
Scheduling adalah proses penentuan waktu kapan tenaga
kerja, peralatan, fasilitas umum lainnya, dibutuhkan untuk menghasilkan
suatu produk atau jasa. Scheduling merupakan tahap akhir dalam
planning sebelum pelaksanaan produksi. Menurut Heizer dan Render(1
996), scheduling berhubungan dengan alokasi sumber daya dalam
waktu tertentu untuk mencapai tujuan organisasi.
Tujuan
Tujuan penjadwalan adalah untuk menyusun pekerjaan unit
produksi rupa sehingga:
a. Semua pesanan diserahkan tepat pada waktunya.
b. Pesanan diselesaikan dengan biaya total yang minimum.
c. Tujuan ini hampir sepenuhnya dalam bidang produksi
lini, di mana jangka waktu semua operasi adalah sama,
dan setiap potong pekerjaan setelah diselesaikan dapat
segera bergerak dengan lancar ke mesin selanjutnya.
Menurut Rober to S. Russel dan Bernard W. Taylor III
(2006:719) tujuan penjadwalan adalah:
a. Meeting customer due date ( membuat tanggal jatuh
tempo konsumen)
b. Minimize job lateness (meminimalkan keterlambatan
kerja)
c. Minimize response time (meminimalkan waktu response)
Metode
1. Metode Prioritas (Sequencing)
Metode prioritas yaitu menentukan urutan pekerjaan yang harus
dilakukan pada setiap pusat . Aturan prioritas adalah aturan yang digunakan
untuk menentukan urutan pekerjaan dalam fasilitas yang berorientasi pada
proses. Berikut aturan prioritas yang paling populer.
1. Cari jam per order untuk masing-masing mesin pada setiap order.
Caranya : Jumlah order dibagi Unit standar per jam pada
setiap order untuk mesin yang bersangkutan.
2. Tentukan tingkat efisiensi tiap mesin pada masing-masing
orderdengan memberi indikator. Caranya : Beri indikator 1 di
setiap order pada mesin yang memiliki jam per order yang paling
kecil. Untuk mesin lainnya, indikatornya dicari dengan cara jam
order mesin yang bersangkutan dibagi dengan jam order mesin
yang memiliki indikator 1.
3. Alokasikan order. Prioritaskan menggunakan mesin dengan
indikator 1 untuk mengerjakan order yang bersangkutan. Jika
jam tersedia belum cukup, bebankan pada mesin dengan
indikator yang lebih tinggi daripada indikator mesin pertama. Jika
belum cukup juga, maka bebankan lagi pada mesin dengan
indikator yang lebih tinggi sampai j am mesin yang teredia cukup
untuk mengerjakan order tersebut. *Metode dengan paksaan :
Pengalokasian order pada metode dengan paksaan berbeda
caranya. Jika pada pengalokasian order tanpa paksaan, jika jam
mesin yang tersedia belum cukup maka order langs ung
dibebankan pada mesin yang memiliki indikator yang lebih tinggi
dari mesin pertama, maka lain halnya jika menggunakan metode
dengan paksaan. Mesin dengan indikator 1, tetap mendapatkan
tugas untuk mengerjakan order yang banyaknya sesuai dengan
jumlah j am mesin yang tersedia, setelah itu barulah sisa order
yang belum terkerjakan dibebankan pada mesin dengan indikator
yang lebih tinggi sesuai dengan jumlah jam mesin yang tersedia.
SCHEDULING
QUESTION 1
Next week Joenice Photo will receive 10 orders with various order
quantities. The order data is :
SOAL 2
B Banner 8 16
C Desain Kaos Partai 22 110
D Desain Jaket Kelas 24 120
E Poster 6 12
F Sticker 5 10
G Kartu Nama 7 17
H Kartu Undangan 11 33
QUESTION 3
QUESTION 4
SOAL 5
Taro tea 4 2 5
Thai tea 5 6 3
Green tea 2 4 8
Banana tea 10 5 4
Mocha tea 8 2 5
BAB V
INVENTORY MANAGEMENT
Pengertian
Persediaan (inventory) merupakan sejumlah bahan-bahan, bagian-
bagian yang disediakan dan bahan-bahan dalam proses yang terdapat dalam
perusahaan untuk proses produksi, serta barang-barang jadi/produk yang
disediakan untuk memenuhi permintaan dari konsumen atau langganan
setiap waktu. Inventory Control adalah kegiatan untuk mempertahankan
sejumlah item yang disimpan pada tingkat yang diinginkan.
Tujuan
Tujuan diadakannya persediaan adalah :
1. Untuk memenuhi permintaan pelanggan
2. Untuk menjaga kesinambungan jalannya proses produksi
3. Untuk berjaga-jaga apabila terjadi kelangkaan persediaan di
pasaran
4. Untuk mengantisipasi jika terjadi kenaikan harga secara tiba-tiba
5. Untuk menghindari agar tidak selalu harus bergantung pada
pemasok
Sistem Persediaan
a. Sistem kuantitas tetap (Fixed Quantity System – Q System)
merupakan sebuah system pemesanan EOQ dengan jumlah
pesanan yang sama setiap kalinya.
b. Sistem periode tetap (Fixed Period System – P System) merupakan
sebuah system dimana pesanan persediaan dibuat pada interval
waktu yang teratur.
Inventory
Dependen Independen
1. Model Deterministic
a) Model kuantitas pesanan ekonomis (Economic Order Quantity –
EOQ) adalah sebuah teknik control persediaan yang meminimalkan
biaya total dari pemesanan dan penyimpanan Q*
Ket :
Q: Jumlah unit per pesanan
Q*: Jumlah optimum unit per pesanan (EOQ)
D: Permintaan tahunan dalam unit untuk barang persediaan
S: Biaya penyetelan atau pemesanan untuk setiap pesanan
H : Biaya penyimpanan atau penyimpanan per unit per tahun
𝐷
- Biaya penyetelan tahunan = 𝑆
𝑄
𝑄
- Biaya penyimpanan tahunan = 𝐻
2
- Kuantitas pesanan optimal ditemukan saat biaya penyetelan tahunan
sama dengan biaya penyimpanan tahunan, yaitu:
𝐷𝑄
= 𝑄 𝑆= 2 𝐻
- Untuk menyelesaikan Q*
2DS = Q2H
Total Cost TC = 𝐷S + 𝑄H
𝑄2
2𝐷𝑆
𝑄𝑝 = √
𝐻[1 − (𝑑)]
𝑝
𝑇𝐶 = 𝐷 𝑆 + 𝑄𝐻 + 𝑃𝐷
𝑄 2
Keterangan :
Q = Jumlah unit yang dipesan
D = Permintaan tahunan dalam satuaan unit
S = Biaya pemesanan per pemesanan
P = Harga per unit
H = Biaya penyimpanan per unit per tahun
2. Model Probabilistik
Model probabilistik merupakan sebuah model statistik yang dapat
digunakan ketika permintaan produk atau variabel lainnya tidak
diketahui, tetapi dapat dispesifikasikan dengan menggunakan
sebuah distribusi probabilitas. Tingkat pelayanan (service level)
adalah komplemen dari probabilitas kehabisan persediaan
SOAL 1
SOAL 2
QUESTION 3
SOAL 4
QUESTION 5
ThirtyTwo Book Store is one of the largest book store in Phoenix. The
demand for books is 2100 books/day. One year is 300 working days. Lead
time is 6 days with standard deviation of 2 days. The stockout probability is
3%. Ordering cost is $3000 for every order. And inventory cost is $210 for
every books. Then please calculate :
BAB VI
MATERIAL REQUIREMENT PLANNING
Pengertian
Tujuan
1. Meminimalkan persediaan
2. Membentuk kebutuhan minimal untuk setiap item
3. Mengurangi resiko karena keterlambatan produksi atau
pengiriman
4. Meningkatkan efisiensi
• Scheduled
•Master Production
Process Planned Order
• Order
Releases
Schedule
Report
•Bill of Material • Netting
• Changes to
•Inventory • Lotting Planning Order
Master File • Offsetting • Planning Report
Output
Minggu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
ke-
2. Bill of Material
Daftar dari semua bagian-bagian dari bahan baku yang
dibutuhkan untuk assembly dan sub-assembly proses
produksi satu unit produk akhir. Daftar bagian dalam BOM
ditulis secara hierarki/bertahap disebut pohon silsilah
produk yang terurai dari bagian-bagiannya. Setiap tahap
memiliki level pekerjaan mulai dari level 0, level 1, hingga
level ke-n
Contoh : Perusahaan akan membuat mesin XYZ. Setiap
unit mesin dibuat dari 5 unit X, 2 unit Y, dan 4 unit Z. Unit X
merupakan hasil rakitan dari 3 unit F dan 2 unit G. Unit Y
merupakan hasil rakitan dari 1 unit H. Sedangkan setiap
unit Z dihasilkan dari 4 unit E.
BOM Mesin XYZ
Mesin
Level 0 XYZ
Proses MRP
1. Netting,yaituproses perhitungan untuk menetapkan jumlah
kebutuhan bersih, besarnya merupakan selisih antar
kebutuhan kotor dengan keadaan persediaan (yang ada
dalam persediaan dan yang sedang dipesan)
2. Lotting,yaitu proses penentuan besarnya pesanan individu
(lot) yang optimal berdasarkan pada hasil perhitungan
kebutuhan bersih.
3. Offsetting,yaitu proses penentuan saat yang tepat untuk
melakukan rencana pemesanan dalam memenuhi
kebutuhan bersih. Diperoleh dengan cara mengurangkan
saat awal tersedianya ukuran lot yang diinginkannya dengan
besarnya waktu ancang-ancang (lead time).
4. Explotion,yaitu proses perhitungan kebutuhan kotor untuk
tingkat komponen yang lebih bawah, didasarkan atas
rencana pemesanan.
Hari ke- 1 2 3 4 n
LT : Schedule Receipt
SS : On hand inventory
ELS : PO receipt
Min : PO releases
Output MRP
1. Primary Report
Scheduled Planned Order, yang berisi jumlah dan
waktu pemesanan di masa yang akan datang.
Order Releases Report, yang menunjukkan kapan
harus dilaksanakannya rencana pemesanan.
Changes to Planning Orders, yang berisi revisi waktu
atau jumlah pesanan atau pengunduran pesanan.
2. Secondary Report
Performance Control Report, berguna untuk
mengevaluasi sistem operasi.
Planning Report, berguna untuk forecasting
kebutuhan inventory di waktu yang akan datang.
Exception Report, ditekankan untuk kejadian-
kejadian yang di luar ketentuan.
MATERIAL REQUIREMENT PLANNING
SOAL 1
QUESTION 2
lead Ordering
Code Item time Component Inventory lot
Oreo
1 cheesecake 2 days 2A, 2B, 4C - ELS 25 kg
Cream
A cheese 1 2D, 1E - LFL
B Oreo cookies 2 2F, 2G, 2H - LFL
Min 200
C Margarine 1 - 120 kg kg
D cheese 1 - - LFL
E sour cream 0 21, 2J, 2H - LFL
Min 200
F cookie 0 - 200 kg kg
G vanilla 0 - 300000 g ELS 25 kg
Min 250
H milk 0 - 150 kg kg
Min 150
I egg 0 - - kg
ELS
J flour 1 - - 70000 g
QUESTION 3
SOAL 4
Air ELS 50 1
ELS
Bibit Pohon 800 2
300
SOAL 5
Schedu
Co Lead Invent Ordering
Item Component le
de Time ory Lot
Receip
t
30 unit
Oreo in day 7
(100)a+(200)b
1 Cheesec 1 0 and 40
+(300)c
a unit in
ke
day 10
a Oreo layer 2 (2)F+(3)g 0 LFL
Sponge 500 ELS
b 2
Layer gram 1000
Cheese ELS
c 2 (3)d+(1)e 0
Layer 1500
Cheese 1000
d 1 LFL
Cream gram
Sour 1000
e 1 LFL
Cream gram
f Oreo 1 0 LFL
g Butter 1 0 LFL
BAB VII
Pengertian
Manajemen rantai pasokan (Supply Chain Management) adalah
integrasi aktivitas pengadaan bahan dan pelayanan, pengubahan menjadi
barang setengah jadi dan produk akhir, serta pengiriman ke pelanggan.
Tujuan
Tujuan dari setiap rantai pasokan harus untuk memaksimalkan nilai
keseluruhan yang dihasilkan, seperti halnya:
a. Mengelola proses dengan cepat, efisien, dan
berbiaya rendah
b. Memperkirakan permintaan
c. Mengendalikan persediaan
d. Meningkatkan jaringan hubungan bisnis
perusahaan dengan pelanggan, pemasok,
distributor, dan perusahaan lainnya
e. Menerima respon atau status setiap hubungan
dalam rantai pasokan
𝜆−𝑛
CI = 𝑛−1
7) Menghitung Consistency Ratio (CR) adalah CI dibagi dengan
Random Index (RI) yang ditentukan dari table dibawah ini:
SOAL 1
SOAL 2
SOAL 3
Importance
Factor (weight)
Kekuatan pondasi 0.5
Arsitektur 0.3
Desain interior 0.2
Help SubwaySurf’s Manager to choose the best place with Load Distance
Method!
SOAL 5
BAB VIII
PROGRAM EVALUATION AND REVIEW TECHNIQUE
Pengertian
Pengerjaan
Ket : Ket :
n : event number A : nama kegiatan
ES : Earliest Start n : lamanya kegiatan
LS : Latest Start ES : Earliest Start
LS : Latest Start
EF : Earliest Finish
LF : Latest Finish
Perhitungan Waktu
(𝑡𝑜+4𝑡𝑚+𝑡𝑝)
Te =
6
Untuk menghitung dispersi (dispersion) atau varians
dari waktu penyelesaian (variance of activity
completion time)
Varians (𝜎 )= [ ( tp - to ) / 6 ]2
Varians dalam kegiatan yang berada pada jalur kritis
dapat mempengaruhi waktu penyelesaian proyek
keseluruhan dan memungkinkan terjadinya
penundaan. PERT menggunakan varians kegiatan
jalur kritis untuk membantu menentukan varians
proyek keseluruhan.
o σ2p = Varians proyek = Σ(varians pada jalur kritis)
o σp = deviasi standar proyek = √𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠𝑝𝑟𝑜𝑦𝑒𝑘
𝑍=𝑋−𝜇
𝜎
Keterangan :
𝜎 = standar deviasi
LATIHAN SOAL PERT
QUESTION 1
Time (days)
Activity
Predecessor a m B
1 None 6 10 14
2 1 0 1 2
3 1 16 20 30
4 2 3 5 7
5 4 2 3 4
6 3 7 10 13
7 4 1 2 3
8 7 0 2 4
9 3, 7 2 2 2
10 9 2 3 4
11 8 0 1 2
12 10, 11 1 2 3
QUESTION 2
a. Te each activities
SOAL 3
SOAL 5
Website : www.molmkfebunpad20152016.wordpress.com