Anda di halaman 1dari 34

ADAPTIVE SOFTWARE

DEVELOPMENT (ASD)
zia
Syifa Fau
d a J u n i a rdi
Trian
a
Salma Aly
Perusahaan MDM

Agenda Hari Ini

1 PENDAHULUAN 3 IMPLEMENTASI

2 METODOLOGI 4 PENUTUP
Pendahuluan
Adaptive Software Development adalah
pendekatan Extreme Programming yang
dimodifikasi, yang merupakan agile
model yang paling banyak digunakan

. Adaptive Software Development (ASD) telah diusulkan


oleh Jim Highsmith sebagai teknik untuk membangun
perangkat lunak dan sistem yang kompleks. Dasar-dasar
filosofis ASD fokus pada kolaborasi manusia dan
pengaturan diri tim.
Rumusan Masalah

1. Apa saja tahapan atau fase Metodologi ASD?


2. Apakah Metodologi ASD termasuk dalam metodologi Agile atau bukan?
3. Apa contoh pengimplementasian Metodologi ASD dalam projek atau Pembangun
sistem?
4. Apa kelebihan dan kekurangan dari Metodologi ASD?
5. Apa penjelasan dan keterangan lain tentang Metodologi ASD?
Metodologi
1. Siklus Hidup
Tahap Speculate: Initiation and Planning
Tahap Speculate:
Initiation and Planning
Dalam metodologi ASD (Adaptive Software Development), tahap "Speculate: Initiation and Planning" adalah langkah awal
dalam proses pengembangan perangkat lunak yang adaptif. ASD adalah pendekatan yang lebih fleksibel dan adaptif
daripada metode pengembangan perangkat lunak tradisional. Tahap ini memungkinkan tim pengembangan untuk
memahami dan merencanakan proyek dengan lebih baik sebelum memulai pekerjaan aktual. Berikut adalah penjelasan
lebih rinci tentang tahap Speculate: Initiation and Planning dalam metodologi ASD. Tahap ini terbagi menjadi 5 tahap, yaitu
:
1. Speculate : sifat, kompleksitas, sumber daya, tantangan yang akan dihadapi
2. Initiation : 5W+1H Aplikasi, identifikasi stakeholder & peran serta tanggung jawab
3. Planning : Rencc=ana awal proyek, jangka waktu, alokasi sumber daya, aktivitas.
4. Menentukan iterasi pertama : pemilihan fungsi, fitur yang dikembangkan dan prakiraan berlangsung
5. Kesepakatan tim : pemahaman visi proyek, peran dan tanggung jawab
Collaborate : Concurrent
Feature Develompent
Collaborate: Concurrent Feature Development adalah salah satu tahap dalam metodologi ASD (Adaptive Software
Development) yang bertujuan untuk memungkinkan pengembangan perangkat lunak secara kolaboratif dan efisien.

1. Kolaborasi : kerjasama dan komunikasi tim untuk mencapai tujuan proyek


2. Pengembangan fitur secara bersamaan : berguna untuk percepatan pengembangan dan respons
3. Iterasi dan Perbaikan : fitur yang dikembangkan mengalami perbaikan dan pengembangan lebih lanjut
4. Pemahaman terhadap perubahan : Harus memiliki pemahaman yang kuat tentang visi proyek dan tetap adaptif
5. Komunikasi aktif : Tim harus sering berkomunikasi, memberi umpan balik dan membahas permasalahan
6. Kualitas pengujian : Tim harus memastikan fitur telah di uji dengan baik sebelum di integrasikan
Learn: Quality Review

. Tim harus belajar membedakan antara pekerjaan jelek dan pekerjaan setengah jadi. Terdapat 4 kategori umum untuk hal
yang harus dipelajari pada setiap iterasi pengembangan, yaitu kualitas hasil dari perspektif pelanggan, kualitas hasil dari
perspektif teknikal, fungsi tim penyampaian dan tim praktikdimanfaatkan, dan status proyek. Proses pembelajaran proyek
ini bisa dilakukan 3 cara yaitu sebagai berikut :
1)Focus Group adalah klien dan pengguna memberi masukan terhadap software.
2)Formal Technique Reviews adalah tim ASD lengkap melakukan review.
3)Postmortems adalah tim ASD lakukan instrospeksi pada kinerja dan proses.
2. Tahapan atau Fase Metodologi
Pemahaman Kebutuhan (Requirements Understanding)
Fase ini melibatkan pemahaman mendalam terhadap kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholders) dan tujuan
proyek. Tim pengembang perangkat lunak berusaha untuk merumuskan pemahaman yang jelas tentang apa yang harus
dicapai.

Penentuan Iterasi (Iteration Planning):


Pada tahap ini, tim mengidentifikasi tugas-tugas konkret yang akan diselesaikan dalam iterasi pertama. Prioritas dapat
berubah dari iterasi ke iterasi.
2. Tahapan atau Fase Metodologi
Perancangan (Design):
Proses perancangan perangkat lunak dilakukan, yang mencakup arsitektur perangkat lunak, antarmuka pengguna, dan
desain teknis lainnya.

implementasi (Implementation):
Fase implementasi mencakup penulisan kode sumber perangkat lunak sesuai dengan desain yang telah dibuat.
2. Tahapan atau Fase Metodologi
Uji (Testing):
Setiap iterasi perangkat lunak diuji secara menyeluruh untuk memastikan bahwa perangkat lunak berfungsi dengan baik
dan memenuhi kebutuhan pengguna. Kesalahan dan masalah diidentifikasi dan diperbaiki.

Evaluasi (Evaluation):
Pada akhir setiap iterasi, tim mengevaluasi hasil pekerjaan mereka, baik dari segi teknis maupun apakah perubahan
kebutuhan atau prioritas telah muncul.

Refleksi (Reflection):
Tim melakukan refleksi atas pengalaman selama iterasi, dan mempertimbangkan cara-cara untuk meningkatkan proses
dan produktivitas mereka.
2. Tahapan atau Fase Metodologi
Perubahan (Change):
ASD mengakui bahwa perubahan adalah hal yang wajar dalam pengembangan perangkat lunak. Jika ada perubahan dalam
kebutuhan atau prioritas, tim bersedia untuk menyesuaikan perencanaan dan tindakan mereka.

Dokumentasi (Documentation):
Dokumentasi perangkat lunak diperbarui secara berkala untuk mencerminkan perubahan yang telah dilakukan selama
iterasi.
2. Tahapan atau Fase Metodologi
Rilis (Release):
Setelah beberapa iterasi, perangkat lunak dapat siap untuk dirilis kepada pengguna akhir. Rilis ini mungkin merupakan
versi awal atau iterasi berikutnya dari produk

Pemeliharaan (Maintenance)
Setelah rilis, perangkat lunak terus dipelihara dan diperbaiki sesuai dengan umpan balik pengguna dan perkembangan
yang terjadi
Identifikasi Metodologi
Adaptive Software Development (ASD) adalah sebuah metodologi pengembangan perangkat lunak
yang memiliki beberapa kesamaan dengan metodologi Agile, tetapi sebenarnya merupakan
metodologi yang berdiri sendiri.

Siklus proyek Dokumentasi Tim dan peran


1 komunikasi, kooperasi, koordinasi - 3 dokumentasi formal - dokumentasi 5 kolaborasi kuat antara pengembang
iterasi sprint, scrum, fokus lebih lengkap (user stories & dan pemangku kepentingan -
pengembangan. acceptance criteria) kolaborasi peran yang lebih
terdefinisi (product owner dst)

Perubahan Persyaratan Pengujian Praktik Spesifik


2 menekankan perubahan persyaratan 4 lebih longgar - mengedepankan 6 mengikuti beberapa praktik agile
- perubahan lebih terstruktur pengujian tapi tidak mengikuti praktik khas

ASD biasanya dianggap sebagai metodologi yang lebih umum dan fleksibel daripada metodologi Agile yang lebih
terstruktur.
NTA SI
Penerapan Metode ASD IMPLEME
(Adaptive Software
Development) Dalam Pembuatan
Sistem Informasi Akuntansi Kas
Masuk Dan Kas Keluar Pada
CV.Bela Usaha (Diaz Arizona &
Jaka, 2022)
1. Proses berjalan kas masuk
prosedur 2. Proses berjalan kas keluar
3. Proses berjalan pelaporan
Proses berjalan
kas masuk

Konsumen datang ke CV Bela Usaha dengan membawa kendaraan yang akan dicuci ke kasir dan menyerahkan kunci, kasir
akan menanyakan jenis kendaraan apa yang dimilikioleh konsumen untuk menentukan harga, kemudian kunci akan
diserahkan ke bagian pencucian, setelah selesai dicuci maka bagian pencucian akan menyerahkan kembalikunci
kendaraan tersebut,kasir akan membuatkan nota pembayaran dan konsumen membayar sesuai harga yang tertera dinota.
Nota terdiri dari 2 rangkap, nota biru diserahkan ke konsumen,nota berwarna putih disimpan untuk diarsip oleh kasir.
Proses berjalan
kas keluar
Kasir membuat ijin ke pemilikuntuk melakukan pengeluaran kas, jika disetujui maka kasir akan mengeluarkan dana untuk
keperluan pembelian maupun pembayaran tertentu. Uang yang diambil dan dibayarkan harus memiliki bukti nota dan
diarsipkan sebagai penunjang pembuatan laporan kas keluar.
Proses berjalan
pelaporan

Berdasarkan nota berwarna putih yang disimpan oleh kasir dan nota belanja,maka kasir akan membuatkan laporan
transaksi harian dan membuatkan rekap laporan transaksi harian yang nantinya akan dibuat menjadi laporan bulanan dan
diserahkan ke pemilik.
UI Login

UI Pengguna
UI Transaksi
Kas Masuk

UI Transaksi
Kas Keluar
Kelebihan &
Kekurangan
Kelebihan
1. ·Dirancang untuk perkembangan pesat produk perangkat lunak yang kompleks.
2. ·Iterasi pendek membantu mencegah kesalahan fatal.
3. ·Meninggalkan banyak kesempatan untuk menjelajahi arah yang tidak direncanakan,
memungkinkan kemunculannya.
Kekurangan
1. ·Ketidak pastian lingkungan mendukung tim yang berpengalaman dengan pola pikir
adaptif.
2. ·Rencana awal yang longgar yang hanya terdiri dari misi proyek berartimempertahankan
fokus bisa menjadi tantangan.
3. ·Persyaratan untuk tingkat keterlibatan pengguna yang tinggi di seluruh siklus iterasitidak
selalu mudah untuk dipastikan.
Penjelasan dan
keterangan lain
Metodologi ASD ini merupakan aktivitas tim pengembanhan software yang pertama di tekankan
adalah adaptasi atau melakukan pendekatan kepada proyek yang sedang di kerjakan, sama
halnya seperti 3 aktifitas ASD yang sebelumnya di jelaskan bahwa untuk melakukan proses
metode ASD harus di lakukan Speculation, Collaboration dan Learing yang intinya ketiga
aktifitas tersebut bertujuan untuk melakukan adaptasi terhadap suatu proyek pengembangan
yang sedang di kerjakan.
Kesimpulan
Kesimpulan

Adaptive Software Development (ASD) merupakan framework yang kurang dikenal di antara
framework Agile lainnya seperti extreme programming dan Scrum. Pengembangan Perangkat
Lunak Adaptif adalah salah satu metodologi tangkas yang paling awal. Metodologi ini secara
menarik memvalidasi fakta bahwa adaptasi berkelanjutan terhadap proses pengembangan
perangkat lunak adalah hal yang wajar.
Daftar Pustaka
1. Chandresh Patel, Adaptive Software Development (ASD): A Minimalist Approach to Complex Software
Development Process, diakses pada tanggal 10-10-2023, https://www.bacancytechnology.com/blog/adaptive-
software-development
2. Chasandra Puspitasari, S.Kom., M.Cs, Metode pada Agile Development: Adaptive Software Development (ASD),
diakses pada tanggal 10-10-2023, https://binus.ac.id/malang/2022/05/metode-pada-agile-development-
adaptive-software-development-asd/
3. Orr, Ken. (1990). The one minute methodology. Dorset House. ISBN 093263317X. OCLC 26725304.
4. Penerapan Metode ASD (Adaptive Software Development) Dalam Pembuatan Sistem Informasi Akuntansi Kas
Masuk Dan Kas Keluar Pada CV.Bela Usaha (Diaz Arizona & Jaka, 2022)
5. Pressman, Roger S. (2015). Software engineering : a practitioner's approach. McGraw-Hill Education. ISBN
9781259253157. OCLC 949696534.
6. Qureshi, Muhammad (2007). "An adaptive software development process model". Advances in Engineering
Software.
Terima kasih!
Adaptive
Software
Develop
ment

Anda mungkin juga menyukai