ABSTRACT
This study aims to apply the EOQ method for planning Chitato product orders at PT. Kembar Putra
Makmur. Data collection is done by interviewing. The results showed that the highest supply of Chitato
15 grams of Chitato Beef Barbeque with a purchase frequency of 20 orders in one year, with the number
of orders was 4,928 boxes, the amount of Safety Stock was 3,364 boxes, and the company retured to
oder (Reorder Point) when inventory reaches 4,676 boxes. Companies should use the Economic Order
Quantity (EOQ) method, Safety Stock, and Reorder Points in processing and controlling inventory to
avoid stock out.
Keywords: inventory control, chitato, Economic Order Quantity (EOQ), Safety Stock, and Reorder
Point
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menerapkan metode EOQ untuk perencanaan pesanan produk Chitato di PT.
Kembar Putra Makmur. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara. Hasil penelitian
menujukan bahwa persediaan Chitato yang paling tinggi adalah Chitato Beef Barbeque kemasan 15 gr
dengan frekuensi pembelian 20 kali pemesanan dalam satu tahun, dengan jumlah pemesanan adalah
4.928 dus, jumlah persediaan pengaman (Safety Stock) yaitu 3.364 dus, dan perusahaan melakukan
pemesanan kembali (Reorder Point) pada saat persediaan mencapai 4.676 dus. Perusahaan sebaiknya
menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ), Safety Stock, dan Reorder Point dalam
pengolahan dan pengendalian persediaan untuk menghindari adanya kekurangan stok (stock out).
Kata kunci: Pengendalian Persediaan,Chitato, Economic Order Quantity (EOQ), Safety Stock, dan
Reorder Point
*Korespondensi Penulis:
Email: satriawan@unud.ac.id
327
Wikantari, dkk. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri
328
Vol. 6, No.4, Desember 2018. Analisis Pengendalian Persediaan Produk Chitato...
rasa produk Chitato sebanyak 266.003 dus dan dan titik pemesanan kembali (Reorder Point),
penjualan sebanyak 289.447 dus selama dan interpretasi pengolahan data.
periode Januari sampai Desember 2017, yang Survei pendahuluan dilakukan untuk
menyebabkan perusahaan tidak dapat menajamkan perumusan permasalahan dan
memenuhi permintaan pelanggan, serta tujuan penelitian. Identifikasi variabel
membuat perusahaan harus memberhentikan persediaan itu terdiri dari biaya pemesanan
proses distribusi, dan menunggu sampai produk (ordering cost) dan biaya penyimpanan
produk datang. Hal tersebut dapat membuat produk (carrying cost). Biaya pemesanan
perusahaan mengalami kerugian karena tidak produk terdiri dari beberapa biaya yaitu : biaya
adanya pemasukan namun tetap harus telepon, biaya bongkar, dan biaya administrasi.
mengeluarkan biaya-biaya untuk para pekerja. Biaya penyimpanan produk terdiri dari
Berdasarkan permasalahan tersebut maka beberapa biaya yaitu : biaya listrik, biaya
perlu adanya analisis pengendalian persediaan pengawas dan pelaksana gudang, biaya
produk Chitato di PT. Kembar Putra Makmur. perawatan gudang, dan biaya asuransi.
Berdasarkan uraian pada latar belakang di Dalam penelitian ini, pengumpulan data
atas maka dapat dirumuskan masalahnya dilakukan melalui metode wawancara, dengan
adalah bagaimanakah penerapan metode EOQ menggunakan panduan wawancara, untuk
untuk perencanaan pesanan produk Chitato di mendapatkan gambaran mengenai sistem
PT. Kembar Putra Makmur dan Tujuan pengendalian persediaan produk Chitato.
penelitian ini adalah penerapan metode EOQ Berdasarkan data yang telah terkumpul,
untuk perencanaan pesanan produk Chitato di dilakukan perhitungan kuantitas pemesanan
PT. Kembar Putra Makmur. ekonomis (Economic Order Quantity - EOQ),
persediaan pengaman (Safety Stock) dan titik
METODE PENELITIAN pemesanan kembali (Reorder Point).
329
Wikantari, dkk. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri
330
Vol. 6, No.4, Desember 2018. Analisis Pengendalian Persediaan Produk Chitato...
Tabel 4. Kuantitas Setiap Kali Pemesanan dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ)
dalam 1 Tahun
Rasa
331
Wikantari, dkk. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri
Tabel 6 menujukkan bahwa frekuensi yang paling rendah adalah Chitato Grab Fried
pembelian produk Chitato paling tinggi adalah Golden, Chitato Mango Sticky Rice, dan
Chitato Beeef Barbeque kemasan 15 gr dengan Chitato Egg Yolk dengan frekuensi pembelian
frekuensi pembelian 20 kali dalam satu tahun 1 kali dalam satu tahunnya. Ketiga rasa
dikarenakan rasa tersebut banyak di minati tersebut masih baru dan belum populer di
konsumen, sedangkan frekuensi pembelian kalangan masyarakat.
Tabel 6. Frekuensi Pembelian Produk Chitato yang Diperlukan Oleh Perusahaan dalam 1
Tahun
Rasa
Tabel 7 menunjukan bahwa jumlah menampung 33 ribu karton untuk 6 jenis snack
persediaan pengaman (Safety Stock) yang sebaiknya perusahan menambah gudang untuk
diadakan perusahaan untuk produk Chitato, menyimpan persediaan produk. Persedian
agar tidak terjadinya penundaan pesanan pengaman sangat penting dalam sebuah
karena stok di gudang habis. Total persediaan perusahaan karena berfungsi untuk melindungi
pengaman untuk semua varian rasa adalah atau menjaga kemungkinan terjadi kekurangan
17.501 dus, kapasitas gudang hanya bisa persediaan di gudang.
332
Vol. 6, No.4, Desember 2018. Analisis Pengendalian Persediaan Produk Chitato...
Titik Pemesanan Kembali (Reorder Point) melakukan pemesanan produk Chitato tidak
dapat langsung diterima hari itu juga,
Pemesanan kembali atau Reorder Point
melainkan empat hari setelah pemesanan,
(ROP) adalah saat dimana perusahaan harus
dengan adanya penentuan Reorder Point
melakukan pemesanan kembali. Dalam
produk yang telah dipesan akan sampai tepat
menentukan titik pemesanan kembali yang
pada waktunnya, sehingga tidak terjadi
perlu untuk diperhatikan adalah penjualan
kekurangan persediaan (Juventia dan Hartanti,
produk selama tenggang waktu mendapatkan
2016). Hasil perhitungan Reorder Point
barang serta persediaan pengaman, sehingga
(ROP) untuk setiap varian rasa Chitato dapat
penerimaan produk Chitato yang dipesan
dilihat pada Tabel 8.
dapat datang tepat waktu. Karena dalam
Tabel 8. Titik Pemesanan Kembali (Reorder Point) dalam 1 Tahun
Rasa
333
Wikantari, dkk. Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri
Ahyari. 2003. Efisiensi Persediaan Bahan. Juventia, J dan L. Hartanti. 2016. Analisis
BPEF. Yogyakarta. Persediaan Bahan Baku PT. BS dengan
Metode Economic Order Quantity (EOQ).
Amrillah, A, F., Z. ZA., dan M. G. W. Endang.
Jurnal Gema Aktualita. 5 (1) : 55-64.
2016. Analisis Metode Economic Order
Quantity (EOQ) Sebagai Dasar Kasmir. 2003. Analisis Laporan Keuangan. PT
Pengendalian Persediaan Bahan Baku Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Pembantu (Studi pada PG. Ngadirejo Kediri Nilwan, A., Y. Sofyandy., dan Goenawan.
- PT. Perkebunan Nusantara X). Jurnal 2011. Analisis Perhitungan Economic
Administrasi Bisnis (JAB). 33 (1) : 35-42. Order Quantity (EOQ) dan Pengaruhnya
Assuari, S. 2004. Manajemen Produksi dan Terhadap Pengendalian Persediaan Barang
Operasi. FEUI Press. Jakarta. Dagangan. Jurnal Akuntansi & Keuangan.
2(2) : 303-316.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
2006. Keputusan Kepala Badan Pengawas Setyorini, W., S. Khotimah., dan L. Herlina.
Obat dan Makanan Republik Indonesia. 2015. Analisis Persediaan Barang Dagang
Jakarta. Beras Pada Toko H.S.A Putra. Juristek. 4(1)
: 34-56.
Carter, W. 2009. Akuntansi Biaya Cost
Accounting. Salemba Empat. Jakarta. Wahyudi, R. 2015. Analisis Pengendalian
Persediaan Barang Berdasarkan Metode
Damayanti, E dan D. I. Listyorini. (2006).
EOQ di Toko Era Baru Samarinda. eJurnal
Pemanfaatan Bekatul Rendah Lemak pada
Ilmu Administrasi Bisnis. 2 (1) : 162-173.
Pembuatan Keripik Simulasi. Jurnal Gizi
dan Pangan. 1(2): 34-44.
334