Anda di halaman 1dari 2

RESUME JURNAL INVENTORY MANAGEMENT

Judul ANALISIS KINERJA MANAJEMEN PERSEDIAAN DI


BARJAZ COMPANY MENGGUNAKAN PENDEKATAN
EOQ
Jurnal E-Jurnal Manajemen Unud, ISSN: 2302-8912. Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Bali, Indonesia
Volume &
Vol. 8, No 1 & Hal. 28
halaman
Tahun 2019
Penulis I Made Antony Dwi Putra1 , Agoes Ganesha Rahyuda2
Rumusan 1. Bagaimana kinerja manajemen persediaan Barjaz Company
Masalah saat ini?
2. Bagaimana kinerja manajemen persediaan dengan metode
EOQ?
3. Pendekatan mana yang lebih efektif dalam menganalisa
manajemen persediaan?
Tujuan 1. Untuk mengetahui kinerja manajemen persediaan di Barjaz
Penelitian Company saat ini.
2. Untuk mengetahui kinerja manajemen persediaan dengan
metode EOQ.
3. Untuk mengetahui pendekatan mana yang lebih efektif dalam
menganalisa manajemen persediaan.
Metode EOQ (economic order quantity)
Penelitian Merupakan salah satu teknik pengendalian persediaan yang
meminimalkan total biaya pemesanan dan penyimpanan. Dalam
penerapan metode economic order quantity, tentu ada asumsi -
asumsi terhadap permintaan, maupun waktu tunggu yang
konstan.
Objek
Kinerja manajemen persediaan di Barjaz Company
Penelitian
Hasil 1. Penerapan metode EOQ pada BARJAZ Company
Penelitian Perusahaan dapat menstabilkan jumlah pesanan bahan
baku dan frekuensi dalam pemesanan yang optimal.
Yang awalnya pemesanan bahan baku untuk teh original
sebanyak 13 kali, bahan baku teh greentea 12 kali, dan
teh beras merah 10 kali dengan jumlah bahan baku yang
dipesan pada setiap pemesanan tidak memiliki jumlah
yang konstan. Setelah menggunakan metode EOQ
pemesanan bahan baku teh yaitu: 9,84 kg teh original,
8,67 untuk greentea, dan 7,17 untuk teh beras merah.
Dengan frekuensi pemesana sebanyak 5,21 untuk teh
original, 4,59 greeentea, dan 10,75 untuk teh beras
merah.
2. Hasil perhitungan safety stock
Yang awalnya BARJAZ Company tidak menyiapkan
safety stock. Setelah menggunakan EOQ muncul jumlah
safety stock yang harus dipenuhi sebanyak 0,75 kilogram
teh original, 0,28 kilogram greentea, dan sebanyak 0,49
kilogram untuk teh beras merah. Hal ini dilakukan untuk
mengantisipasi apabila terjadi fluktuasi permintaan yang
cukup tinggi sehingga perusahaan masih dapat
memenuhinnya.
3. Perhitungan reorder point
Perhitungan reorder point menggunakan metode EOQ
menghasilkan jumlah yang lebih sedikit dari pada nilai
reorder point yang selama ini diterapkan oleh BARJAZ
Company yaitu awalnya nilai reorder point perusahaan 4
kg untuk teh original, 3 kg greentea, dan 2 kg teh beras
merah menjadi 1,71 kg teh original, 1,04 greentea, dan
0,76 teh beras merah.
4. Perhitungan persediaan maksimal
Setelah menggunakan metode EOQ nilai persediaan
maksimal mengalami kenaikan pada masing-masing
produk
5. Perhitungan inventory turnover
Nilai inventory turnover pada tiap produk naik setelah
mengguanakn perhitungan dengan metode EOQ. Yang
awalnya jika menggunakan metode perusahaan saat ini
diperoleh 8,95 kali untuk teh original, 8,32 greentea, dan
7,19 teh beras merah kemudian meningkat menjadi 9,31
kali untuk teh original, 9,17 greentean, dan 18,79 untuk
teh beras merah.
6. Perhitungan total biaya persediaan
Total jumlah biaya persediaan dengan menggunakan
metode perusahaan saat ini mencapai Rp 1.663.000
sednagkan total jumlah biaya persediaan dengan
menggunakan metode EOQ sebesar Rp 1.098.303
Kesimpulan Dari semua hasil menggunakan metode perhitungan EOQ
menunjukkan hasil yang lebih baik dari metode konvensional
yang diterapkan BARJAZ Company saat ini.
Kelebihan Didapatkan hasil yang lebih baik setelah mengguanakan metode
Penelitian yang ditawarkan baik itu efisiensi pemesanan, efektifitas
persediaan bahan baku maupun efisiensi total biaya yang
digunakan
Kekurangan Metode yang kurang familiar oleh masyarakat sekitar sehingga
Penelitian perlu pembelajaran yang cukup intensif agar banyak masyarakat
yang dapat mengaplikasikan metode EOQ tersebut.

Anda mungkin juga menyukai