Anda di halaman 1dari 7

Nama : Havis Akbar

N.P.M : 1418204033
Mata Kuliah : Advance Marketing Management

A. Segmenting
Menurut Kotler (2010), segmentasi pasar atau marketsegmentation adalah
memecah-mecah atau memilah-milah pasarmenjadi pasar yang lebih kecil sesuaia
danya perbedaan kebutuhan karakteristik atau sifat, sehingga membutuhkan masing-
masing strategi pemasaran yang berbeda. Ada empat variabel segmentasi yang utama,
yaitu:
1. Segmentasi Geografis (Geographic Segmentation)

Segmentasi geografis menyangkut pembagian pasar menjadi berbagai unit


georafis seperti: negara, negara bagian, wilayah, kabupaten, kota, atau area
yang lebih kecil lagi.

2. SegmentasiDemografis (Demographic Segmentation)

Segmentasi demografis membagi pasar menjadi kelompok kelompok


berdasarkan variabel seperti: usia, ukuran keluarga,siklus kehidupan keluarga,
jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras/etnik,
kebangsaan, dan kelas sosial.

3. SegmentasiPsikografis (Psychographic Segmentation)

Segmentasi psikografis pembelli dibagi menjadi berbagai kelompok


berdasarkan sifat psikologis / kepribadian, gaya hidup,atau nilai.

4. SegmentasiPerilaku (Behavioral Segmentation)

Segmentasi perilaku pemasar membagi konsumen menjadi beberapa


kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan, dan respons terhadap
suatu produk.
B. Targeting

Melakukan pemilihan pasar sasaran (target market) menurut Kotler (2010)


adalah proses evaluasi setiap segmen pasar yang menarik dan memilih satu atau lebih
dari padanya. Dari pengertian ini dijelaskan bahwa targeting merupakan suatu
aktivitas evaluasi kemampuan perusahaan dalam mengambil segmen pasar tersebut.

Perusahaan dapat mengambil lebih dari satu segmen pasar apabila resources
dan capability perusahaan mencukupi. Ada lima pola yang dapat digunakan ketika
melakukan evaluasi pasar sasaran, yaitu:

1. Konsentrasi Segmen Tunggal (Single-Segment Concentration)

Dengan berkonsentrasi pada hanya satu segmen, perusahaan mendapatkan


pengetahuan yang kuat terhadap kebutuhan segmen pasar yang dituju dan
mendapatkan mindset konsumen di segmen tersebut. Namun, pola ini
memiliki risiko yang cukup tinggi, yaitu apabila terjadi kejenuhan pada
segmen ini, maka perusahaan menghadapi risiko kehilangan seluruh pasar.

2. Spesialisasi Selektif (Selective Specialization)

Pola ini mirip dengan pola pertama, hanya pada pola ini perusahaan memilih
beberapa segmen yang dianggap paling menguntungkan. Kelebihan dari pola
ini adalah kemampuan perusahaan untuk mengurangi risiko menjadi besar.

3. Spesialisasi Produk (Product Specialization)

Pola ini menggambarkan perusahaan yang memproduksi satu jenis

produk yang dijual pada beberapa segmen.

4. Spesialisasi Pasar (Market Specialization)

Pola ini menggambarkan perusahaan yang memproduksi berbagai jenis


produk yang dijual pada satu segmen saja. Kelebihan pola ini adalah
perusahaan mampu mendapatkan reputasi tinggi dalam kelompok konsumen
pada pasar sasaran yang dimasuki.

5. Keseluruhan Pasar (Full Market Converage)

Pada pola ini, perusahaan berusaha untuk mencakup keseluruhan pasar yang
ada dengan memenuhi kebutuhan konsumen dengan produk yang berbeda di
setiap segmen pada keseluruhan pasar.

Menurut Kotler dan Amstrong (2009) dalam mengevaluasi segmen pasar yang
berbeda, perusahaan harus melihat tiga faktor,yaitu:

1. SegmenPengukuran dan Pertumbuhan (Segment Size and Growth)

Perusahaan harus mengumpulkan dan menganalisis data tentang penjualan


segmen saat ini, tingkat pertumbuhan, dan profitabilitas yang diharapkan di
berbagai segmen.

2. SegmenDaya Tarik Struktural (Segment Structural Attractiveness)

Perusahaan perlu memeriksa faktor-faktor struktural utama yang


mempengaruhi daya tarik jangka panjang suatu segmen.

3. Company Objective and Resource

Jika segmen memiliki ukuran yang tepat dan pertumbuhan serta struktural
menarik, perusahaan harus mempertimbangkan suatu tujuan dan sumber daya.

Perusahaan sekarang harus menentukan segmen mana dan berapa banyak


segmen yang akan ditargetkan. Secara umum penargetan pasar dapat dilakukan pada
beberapa tingkat yang berbeda,yaitu:

1. Undifferentiated Marketing
Penggunaan pemasaran ini dibeda-bedakan melalui mass marketing strategi,
perusahaan dapat memutuskan untuk tidak melihat perbedaan segmen pasar
dan target seluruh pasar yang ada dengan hanya satu penawaran.

2. Differentiated Marketing

Penggunaan pemasaran ini dibeda-bedakan melalui segemented marketing


strategy, perusahaan memutuskan untuk mentargetkan beberapa segmen pasar
dan desain secara terpisah.

3. Concentrated Marketing

Pemasaran terkonsentrasi atau niche marketing, terutama ketika sumber daya


perusahaan terbatas.

4. Micromarketing

Strategi yang dibedakan dan pemasar terkonsentrasi pada penyesuaian


penawaran mereka serta program pemasaran untuk memenuhi kebutuhan
berbagai segmen pasar.

C. Positioning

Definisi positioning menurut Kotler dan Keller (2009), adalah merupakan


suatu aktivitas perusahaan dalam memberikan suatu citra yang ditaruh di dalam benak
pikiran pasar sasaran atau target konsumen. Dari definisi ini dijelaskan bahwa
positioning memiliki tujuan untuk melokasikan suatu brand di dalam pikiran
konsumen agar dapat memberikan nilai tambah (manfaat) yang lebih kepada
perusahaan.

Beberapa perusahaan merasa mudah untuk memilih diferensiasi dan strategi


positioning. Setiap perusahaan harus dapat membedakan tawarannya dengan
membangun sesuatu yang unik manfaatnya yang dapat menarik bagi sebuah
kelompok besar dalam segmen tertentu. Menurut Kotler dan Amstrong (2009) dalam
melakukan diferensiasi dan positioning dibutuhkan tiga langkah, yaitu:

• Mengidentifikasi sekumpulan perbedaan nilai pelanggan yang mungkin dapat


memberikan keunggulan kompetitif yang digunakan untuk membangun suatu
posisi.
• Memilih keunggulan kompetitif yang tepat, dan memilih strategi positioning
secara keseluruhan.
• Melakukan komunikasi yang efektif dan memberikan informasi posisi pasar.

D. BauranPemasaran

Dalam bauran pemasaran terdapat seperangkat alat pemasaran yang dikenal


dalam istilah 4P, yaitu product (produk), price (harga), place (tempat atau saluran
distribusi), dan promotion (promosi), sedangkan dalam pemasaran jasa memiliki
beberapa alat pemasaran tambahan seperti people (orang), physicalevidence
(fasilitasfisik), dan process (proses), sehingga dikenal dengan istilah 7P maka dapat
disimpulkan bauran pemasaran jasa yaitu product, price, place, promotion, people,
physical evidence, and process. Adapun pengertian 7P menurut Kotler dan
Amstrong(2012:62).

1. Produk

Produk (product), adalah mengelola unsur produk termasuk perencanaan dan


pengembangan produk atau jasa yang tepat untuk dipasarkan dengan
mengubah produk atau jasa yang ada dengan menambah dan mengambil
tindakan yang lain yang mempengaruhi bermacam - macam produk atau jasa.

2. Harga

Harga (price), adalah suatu sistem manajemen perusahaan yang akan


menentukan harga dasar yang tepat bagi produk atau jasa dan harus
menentukan strategi yang menyangkut potongan harga, pembayaran ongkos
angkut dan berbagi variable yang bersangkutan.
3. Distribusi

Distribusi (place), yakni memilih dan mengelola saluran perdagangan yang


dipakai untuk menyalurkan produk atau jasa dan juga untuk melayani pasar
sasaran, serta mengembangkan sistem distribusi untuk pengiriman dan
perniagaan produk secara fisik.

4. Promosi

Promosi (promotion), adalah suatu unsur yang digunakan untuk


memberitahukan dan membujuk pasar tentang produk atau jasa yang baru
pada perusahaan melalui iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan, maupun
publikasi.

Dalam pemasaran jasa ada elemen - elemen lain yang bisa dikontrol dan
dikoordinasikan untuk keperluan komunikasi dan memuaskan konsumen jasa, elemen
tersebut adalah 3P, sehingga bauran pemasarannya menjadi 7P, yaitu :

1. SaranaFisik

Sarana fisik (Physical Evidence), merupakan hal nyata yang turut


mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan
produk atau jasa yangditawarkan. Unsur yang termasuk dalam sarana fisik
antara lain lingkungan atau bangunan fisik, peralatan, perlengkapan, logo,
warna dan barang - barang lainnya.

2. Orang

Orang (People), adalah semua pelaku yang memainkan peranan penting dalam
penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli. Elemen dari
orang adalah pegawai perusahaan, konsumen, dan konsumen lain. Semua
sikap dan tindakan karyawan, cara berpakaian karyawan dan penampilan
karyawan memiliki pengaruh terhadap keberhasilan penyampaian jasa.
3. Proses

Proses (Process), adalah semua proseduraktual, mekanisme, dan aliran


aktivitas yang digunakan untuk menyampaikan jasa. Elemen proses ini
memiliki arti sesuatu untuk menyampaikan jasa. Proses dalam jasa merupakan
faktor utama dalam bauran pemasaran jasa seperti pelanggan jasa akan senang
merasakan sistem penyerahan jasa sebagai bagian jasa itu sendiri.

Dari ketujuh alat - alat pemasaran di atas mencerminkan penjual terhadap alat
pemasaran yang tersedia untuk mempengaruhi pembeli. Dari sudut pandang pemasar,
setiap alat pemasaran dirancang untuk memberikan manfaat kepada pelanggan. Jadi
perusahaan pemenang adalah perusahan yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen/
pelanggan secara ekonomis, mudah, dan dengan komunikasi yang efektif.

E. Daftar Pustaka

Kotler, Philip. 2009. ManajemenPemasaran, Edisi 13. Jakarta: Erlangga


Kotler, Philip. 2010. ManajemenPemasaran. Edisitigabelas BahasaIndonesia.Jilid 1
dan 2.Jakarta : Erlangga.
Kotler, Philip and Gary Armstrong. 2012. Prinsip-prinsipPemasaran. Edisi 13. Jilid
1. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai