Anda di halaman 1dari 7

STRATEGI PEMASARAN

Kompetensi Dasar
3.18 Menyeleksi Strategi Pemasaran
4.18 Melakukan Pemasaran

Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan konsep pemasaran
2. Menganalisis strategi pemasaran yang dipilih

A. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran adalah seperangkat strategi yang diadopsi oleh perusahaan


dimana mereka menganalisis kebutuhan pelanggannya dan menerapkan strategi
pemasaran untuk memenuhi kebutuhan tersebut yang akan menghasilkan
peningkatan penjualan, maksimalisasi keuntungan dan juga mengalahkan
persaingan yang ada.

Konsep pemasaran telah banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan di


seluruh dunia pada zaman sekarang, tetapi situasinya tidak sama sebelumnya.
Sesuai dengan konsep ini dikatakan bahwa agar organisasi dapat memenuhi
tujuan organisasi, kebutuhan dan keinginan pelanggan harus dipenuhi.
Teori ini pertama kali disebutkan dalam buku Adam Smith “The Wealth of Nations”
pada tahun 1776, tetapi mulai digunakan secara luas setelah 200 tahun
kemudian.

Oleh karena itu, pemasaran dapat dikatakan sebagai proses memperoleh


pelanggan dan memelihara hubungan dengan mereka dan pada saat yang sama
menyesuaikan kebutuhan dan keinginan dengan layanan atau produk yang
ditawarkan oleh organisasi atau perusahaan, dan memastikan bahwa organisasi
akan meraih keuntungan.
B. Strategi Pemasaran (Segmentasi, Targetting, dan Positioning)

Menurut Solomon dan Elnora (2003:221), segmentasi adalah ”The process of


dividing a larger market into smaller pieces based on one or more meaningful,
shared characteristic”. Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan
pemasaran dapat dilakukan lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki
perusahaan dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien dalam rangka
memberikan kepuasan bagi konsumen. Selain itu perusahaan dapat melakukan
program-program pemasaran yang terpisah untuk memenuhi kebutuhan khas
masing-masing segmen.
Ada beberapa variabel segmentasi yaitu:

1. Demografis
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok
berdasarkan variabel demografis sepert: Usia, jenis kelamin, besarnya keluarga,
pendapatan, ras, pendidikan, pekerjaan, geografis.
2. Psikografis
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok
yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup, kepribadian, dan lain-lain.
Informasi demografis sangat berguna, tetapi tidak selalu menyediakan informasi
yang cukup untuk membagi konsumen ke dalam segmen-segmen, sehingga
diperlukan segmen berdasarkan psychografis untuk lebih memahami
karakteristik konsumen.
3. Perilaku
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi konsumen ke dalam segmen-segmen
berdasarkan bagaimana tingkah laku, perasaan, dan cara konsumen
menggunakan barang/situasi pemakaian, dan loyalitas merek. Cara untuk
membuat segmen ini yaitu dengan membagi pasar ke dalam pengguna dan non-
pengguna produk.

Agar segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa


karakteristik:

 Measurable : Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur
meskipun ada beberapa variabel yang sulit diukur.
 Accessible : Segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
 Substantial : Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk
dilayani
 Differentiable : Segmen-segmen dapat dipisahkan secara konseptual dan
memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen-elemen dan bauran
pemasaran yang berbeda.
 Actionable : Program yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan melayani
segmen-segmen yang bersangkutan.
Langkah dalam mengembangkan segmentasi yaitu:

1. Mensegmen pasar menggunakan variabel-variabel permintaan, seperti


kebutuhan konsumen, manfaat yang dicari, dan situasi pemakaian.
2. Mendeskripsikan segmen pasar yang diidentifikasikan dengan menggunakan
variabel-variabel yang dapat membantu perusahaan memahami cara melayani
kebutuhan konsumen tersebut dan cara berkomunikasi dengan konsumen.

Targeting
Menurut Solomon dan Elnora (2003:232), Target market ialah ”Group that a firm
selects to turn into customers as a result of segmentation and targeting”.
Setelah pasar dibagi-bagi dalam segmen-segmen, maka perusahaan harus
memutuskan suatu strategi target market.

Perusahaan dapat memilih dari empat strategi peliputan pasar:

1. Undifferentiated targeting strategy, strategi ini menganggap suatu pasar


sebagai satu pasar besar dengan kebutuhan yang serupa, sehingga hanya
ada satu bauran pemasaran yang digunakan untuk melayani semua pasar.
2. Perusahaan mengandalkan produksi, distribusi, dan periklanan massa guna
menciptakan citra superior di mata sebagian besar konsumen.
3. Differentiated targeting strategy, perusahaan menghasilkan beberapa produk
yang memiliki karakteritik yang berbeda. Konsumen membutuhkan variasi
dan perubahan sehingga perusahaan berusaha untuk menawarkan berbagai
macam produk yang bisa memenuhi variasi kebutuhan tersebut.
4. Concentrated targeting strategy, perusahaan lebih memfokuskan
menawarkan beberapa produk pada satu segmen yang dianggap paling
potensial.
5. Custom targeting strategy, lebih mengarah kepada pendekatan terhadap
konsumen secara individual.

Langkah dalam mengembangkan targeting yaitu:

1. Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen dengan menggunakan


variable-variabel yang dapat mengkuantifikasi kemungkinan permintaan
dari setiap segmen, biaya melayani setiap segmen, dan kesesuaian antara
kompetensi inti perusahaan dan peluang pasar sasaran.
2. Memilih satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani berdasarkan
potensi laba segmen tersebut dan kesesuaiannya dengan strategi korporat
perusahaan.
Positioning
Menurut Solomon, dan Elnora (2003:235), Positioning ialah “Developing a
marketing strategy aimed at influencing how a particular market segment perceives
a good or service in comparison to the competition”. Penentuan posisi pasar
menunjukkan bagaimana suatu produk dapat dibedakan dari para pesaingnya.
Ada beberapa positioning yang dapat dilakukan:

a. Positioning berdasarkan perbedaan produk.


Pendekatan ini dapat dilakukan jika produk suatu perusahaan mempunyai
kekuatan yang lebih dibandingkan dengan pesaing dan konsumen harus
merasakan benar adanya perbedaan dan manfaatnya.
b. Positioning berdasarkan atribut produk atau keuntungan dari produk tersebut.
Pendekatan ini berusaha mengidentifikasikan atribut apa yang dimiliki suatu
produk dan manfaat yang dirasakan oleh kosumen atas produk tersebut.
c. Positioning berdasarkan pengguna produk.
Pendekatan ini hampir sama dengan targeting dimana lebih menekankan pada
siapa pengguna produk.
d. Positioning berdasarkan pemakaian produk.
Pendekatan ini digunakan dengan membedakan pada saat apa produk tersebut
dikonsumsi.
e. Positioning berdasarkan pesaing.
Pendekatan ini digunakan dengan membandingkan keunggulan-keunggulan
yang dimiliki oleh pesaing sehingga konsumen dapat memilih produk mana yang
lebih baik.
f. Positioning berdasarkan kategori produk.
Pendekatan ini digunakan untuk bersaing secara langsung dalam kategori
produk, terutama ditujukan untuk pemecahan masalah yang sering dihadapi
oleh pelanggan.
g. Positioning berdasarkan asosiasi.
Pendekatan ini mengasosiasikan produk yang dihasilkan dengan asosiasi yang
dimiliki oleh produk lain. Harapannya adalah sebagian asosiasi tersebut dapat
memberikan kesan positif terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
h. Positioning berdasarkan masalah.
Pendekatan ini digunakan untuk menunjukkan kepada konsumen bahwa
produk yang ditawarkan memiliki positioning untuk dapat memecahkan
masalah.

Langkah dalam mengembangkan strategi positioning yaitu:


1. Mengidentifikasi Keunggulan Kompetitif. Jika perusahaan dapat
menentukan posisinya sendiri sebagai yang memberikan nilai superior
kepada sasaran terpilih, maka ia memperoleh keunggulan komparatif.
2. Dalam menawarkan produk dengan suatu competitive advantage,
perusahaan harus meyediakan suatu alasan mengapa pelanggan akan
merasa bahwa produk dari perusahaan yang bersangkutan lebih baik
daripada para pesaingnya.
3. Perusahaan harus mengevaluasi respon dari target market sehingga dapat
memodifikasi strategi bila dibutuhkan.

C. Pemasaran Online melalui Kegiatan Promosi

Pemasaran Online atau bisa disebut juga Digital Marketing merupakan teknik
pemasaran terkini dengan bermodalkan internet. Selain bisa menjangkau ke
seluruh dunia, pemasaran online bisa dilakukan hanya di depan komputer anda.
tentunya ada strategi di dalamnya yang perlu anda ketahui.

Sebelum masuk para pembahasan utama mengenai strategi pemasaran online ada
baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa yang di maksud dengan pemasaran
secara online atau sering juga di kenal dengan online marketing. Sederhananya
definisi online marketing adalah sebuah usaha untuk memperkenalkan suatu
produk ke masyarakat luas melalui internet.

Seperti yang kita tahu bersama jika internet saat ini sudah menjadi kebutuhan
utama bagi sebagian orang. Maka tidak heran jika pengguna internet setiap
harinya selalu mengalami kenaikan yang sangat pesat. Hal ini tentu bisa menjadi
sebuah peluang besar untuk memasarkan bisnis atau produk kita secara lebih
luas lewat internet. Ada banyak sekali strategi pemasaran online yang dapat kita
coba dan semua itu akan di bahas pada artikel ini.

Strategi Pemasaran Online


Berbeda dengan strategi pemasaran secara konvensional atau offline yang hanya
berputar pada itu-itu saja. Strategi pemasaran secara online jauh lebih luas da
kompleks sehingga dapat di sesuaikan dengan berbagai jenis bisnis atau produk
yang ingin di jual. Berikut ini beberapa strategi pemasaran online yang paling
umum di gunakan oleh orang.

1. Search Engine Optimization (SEO)


Hampir di semua literatur mengatakan bahwa SEO memiliki peranan yang
sangat penting dalam strategi pemasaran bisnis secara online. Hal ini juga
sering di sampaikan oleh Neil Patel, seorang profesional di bidang internet
marketing dan entrepreneur. Melalui konten yang sudah di optimasi dengan
teknik SEO akan membuat produk atau bisnis anda lebih mudah menjangkau
dan di jangkau oleh para konsumen. Melalui SEO juga pemasaran yang di
lakukan juga jadi jauh lebih tertarget dengan audience yang potensial, sehingga
konversi yang terjadi akan jadi lebih besar.

2. Search Engine Marketing (SEM)


Ini juga adalah strategi pemasaran yang memanfaatkan mesin pencari untuk
mendapatkan banyak konsumen. Berbeda halnya dengan SEO, dengan SEM
memungkinkan anda untuk langsung menduduki peringkat teratas dari hasil
pencarian. Namun tentunya di butuhkan biaya untuk menerapkan strategi
marketing ini. Biaya juga sangat di pengaruhi dengan kata kunci yang ingin di
targetkan. Satu kesamaan yang di miliki oleh SEO dan SEM adalah target pasar
yang jauh lebih spesifik dan relevan dengan bisnis atau produk ingin anda
promosikan.

3. Social Media Marketing (SMM)


Sepertinya kekuatan sebuah jejaring sosial media sebagai strategi pemasaran
secara online sudah tidak perlu di pertanyakan lagi. Namun penting untuk di
pertimbangkan menggunakan platform sosial media yang sesuai dengan bisnis
atau produk yang ingin di tawarkan. Beberapa sosial media yang keram di
gunakan untuk mempromosikan suatu produk seperti Facebook, Instagram dan
Twitter. Selain memilih platform yang tepat, anda juga membutuhkan strategi
content marketing yang baik agar agar konten yang di berikan kepada target
marketing bisa relevan dan memberikan manfaat untuk mereka.

4. Pay Per Click (PPC)


Sesuai dengan namanya, anda akan di kenakan sejumlah biaya setiap kali ada
pengguna yang mengklik iklan yang anda buat. Memang strategi pemasaran
online ini terdengar mirip dengan SEM, tapi ada beberapa platform yang
menampilkan iklan PPC kepada audience-nya. Sehingga tidak selalu
menggunakan mesin pencari seperti Google dan Bing. Sejauh ini platform
periklanan yang paling populer dan banyak di gunakan adalah Google AdWords,
Instagram Ads dan juga Facebook Ans.

5. Affiliate Marketing
Anda dapat di katakan sudah menerapkan strategi affiliate marketing jika anda
telah melakukan kerjasama dengan pebisnis lain untuk memasarkan produk
anda dengan membagi keuntungan yang di dapatkan. Misalnya saja anda
bekerjasama dengan para Blogger atau Youtuber. Sebelumnya anda harus
membuat sebuah URL atau tautan unik dan nantinya di sisipkan pada artikel
atau description box pada YouTube. Tentu saja Blogger atau YouTuber yang
menjalin kerjasama degan anda harus memperkenal produk atau bisnis anda.
Nantinya jika ada pengguna yang mengklik URL atau tautan tersebut akan
langsung mengarah ke website anda. Jika ada pengguna yang melakukan
pembelian atau setidaknya terjadi konversi maka Blogger atau Youtuber yang
menjalin kerjasama dengan anda juga akan mendapatkan sebagian keuntungan.

Bagaimanapun strategi pemasaran online yang anda terapkan pada bisnis anda,
penting untuk selalu mengembangkan bisnis anda seluas-luasnya. Dengan
begitu maka semakin banyak orang yang mengenal bisnis atau produk anda
maka anda pun akan semakin di untungkan.

6. Email Marketing
Email Marketing sangat cocok untuk anda yang sudah mengumpulkan database
customer. Kelebihannya mereka yang sudah engage dengan bisnis anda akan
tertarik dengan produk2 terbaru atau informasi terbaru yang anda tawarkan
lewat email. Kalian bisa menggunakan Fitur Email Blast untuk mengirim email
sekaligus ke customer anda.

7. Whatsapp Marketing
Whatsapp menjadi platform chat terpopuler karena fiturnya yg simple, cepat dan
mudah digunakan. whatsapp sekarang tidak hanya sebagai aplikasi chat tetapi
banyak juga pebisnis menggunakannya untuk berjualan dikarenakan
banyaknya orang menggunakan whatsapp. Whatsapp Blast merupakan salah
satu cara untuk mengirim pesan sekaligus banyak tetapi ingat message yang
kamu kirim sebaiknya kepada customer yang sudah pernah menghubungi anda
atau customer anda sehingga mereka tidak merasa terganggu dengan chat yang
kamu kirimkan.

Sumber:
1. http://kompetensi.info/kompetensi-kerja/segmentasi-targeting-dan-positioning-
dalam-strategi-pemasaran.html
2. https://awww.akudigital.com/bisnis-tips/strategi-pemasaran-online-marketing/

Anda mungkin juga menyukai