Anda di halaman 1dari 7

Pengertian Positioning 

Ketika Anda memutuskan untuk terjun ke dunia bisnis, Anda perlu memperbanyak pengetahuan dan
kemampuan agar bisnis bertahan dan selalu eksis. Banyak upaya yang perlu dilakukan pelaku bisnis,
misalkan saja menentukan positioning yang tepat seperti yang saya sebutkan di atas. 

Positioning merupakan usaha pihak pemasar agar konsumen membeli produknya dengan cara
meningkatkan imajinasi dan cara pandang konsumen dalam memahami produk yang sedang
ditawarkan. Biasanya positioning ini dilakukan sebelum menentukan branding suatu produk. 

Positioning adalah strategi perusahaan dalam menyusun penawaran pasar untuk menempatkan
posisi bersaing dengan competitor yang dapat tertanam di benak konsumen.

Tujuan Positioning

Salah satu tujuan positioning adalah agar perusahaan memiliki branding yang tepat sehingga produk
laris manis dan disukai oleh konsumen. Dalam Hasan (2008), Positioning memiliki 3 tujuan yakni:

Agar suatu produk memiliki tempat di pasaran agar terlihat berbeda dan terpisah dengan brand
kompetitornya.

Memberikan posisi produk agar bisa dilihat secara unik dan berbeda oleh para konsumen. Dalam hal
ini positioning berfungsi sebagai pemberi informasi. 

Mampu mencapai target yang diinginkan perusahaan meliputi segmentasi pasar spesifik,
pemenuhan kebutuhan konsumen, pembatasan perubahan dadakan dalam strategi pemasaran
hingga menciptakan keyakinan konsumen terhadap produk yang Anda jual. 

Prosedur Positioning

Untuk melakukan penempatan posisi yang tepat, menurut Hiam dan Schewe yang dikutip
Ali Hasan 2009:202, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan yaitu sebagai berikut : 1.
Menentukan produk pasar yang relevan Sebuah produk umumnya dimaksudkan untuk
memenuhi lebih dari satu keinginan atau kebutuhan. Oleh karena itu sebuah produk
harus dapat diposisikan diberbagai pasar yang berbeda. 2. Pendapatan kebutuhan
pelanggan Untuk melakukan positioning dengan tepat , maka pemasar harus mendata
semua kebutuhan dan keinginan yang mungkin daoat dipenuhi oleh sebuah produk. 19 3.
Mengidentifikasi pesaing Mengidentifikasi pesaing baik pesaing primer maupun pesaing
sekunder. Pesaing primer adalah pesaing-pesaing yang bersaing untuk memenuhi
kebutuhan inti, sedangkan pesaing sekunder adalah pesaing- pesaing tak langsung.
Yakni mereka yang tidak langsung muncul dipikiran bilamana seseorang sedang berpikir
mengenai kebutuhan atau keinginan konsumen. 4. Menentukan standar evaluasi
Menentukan cara dan standar yang digunakan konsumen dalam mengevaluasi pilihan
untuk memenuhi kebutuhan mereka. Biasanya seseorang akan mengevaluasi berbagai
alternatif pemecahan masalah yang dihadapinya dengan cara dan berdasarkan standar
tertentu. 5. Membuat perceptual map Untuk mengetahui bagaimana persepsi konsumen
terhadap posisi pesaing, maka pemasar perlu mengidentifikasikan posisi yang ditempati
pesaing dengan menggunakan perceptual map yang didasarkan pada atribut produk,
situasi pemakai atau kelompok pemakai. 6. Mengidentifikasi kesenjangan posisi Melalui
analisis posisi terhadap berbagai produk yang saling bersaing, maka dapat ditentukan
daerah-daerah atau aspek-aspek yang belum tergarap maupun yang telah tergarap
banyak pesaing. 20 7. Merencanakan dan melaksanakan strategi positioning Setelah
pasar sasaran ditentukan dan posisi yang dikehendaki ditetapkan, maka pemasar harus
merancang program pemasaran yang dapat memastikan semua informasi mengenai
produk dan merek yang akan disampaikan kepada pasar akan menciptakan persepsi
yang diinginkan dalam benak konsumen. 8. Memantau posisi Posisi akual suatu produk
atau merek perlu dipantau setiap saat guna melakukan penyesuain terhadap setiap
kemungkinan perubahan lingkungan.

Pendekatan dalam positioning


Penempatan produk atau merek dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai
pendekatan Menurut David Craven yang dikutip Ali Hasan 2009:203 ada sepuluh pendekatan
yang dapat digunakan dalam melakukan positioning yaitu: 1. Function concept yaitu
menonjolkan functional needs bersih dan ekonomis. 2. Symbolic concept yaitu menonjolkan
symbolic needs berkelas, modis. 3. Experimental concept yaitu menonjolkan experimental
needs ramah, nyaman. 4. Health concept atau ekologi sehat atau tidak sehat, ramah atau
tidak ramah lingkungan. 5. Price quality concept yaitu menggunakan skala paling rendah
sampai paling tinggi. 18 6. User concept yaitu menunjukkan gaya hidup. 7. Atibute
positioning concept yaitu menonjolkan satu atau beberapa atribut, fitur customer benefit
yang dihubungkan dengan merek, manfaat bagi pelanggan. 8. Application positioning yaitu
positioning yang berdasarkan aplikasi. 9. Positioning berdasarkan manfaat. 10. Competitor
positioning yaitu positioning yang dikaitkan dengan posisi persaingan terhadap pesaing
utama.

Strategi positioning berkaitan erat dengan persepsi konsumen terhadap manfaat


suatu produk, baik itu secara nyata maupun dalam bentuk harapan.

Lebih lanjut, strategi positioning menggambarkan keunggulan terhadap suatu


produk, merek, nama, atau bisnis dalam bentuk hubungan asosiatif (berhubungan
satu sama lain).

1. Target pasar

Strategi posisioning akan diawali dari target pasar (mengestimasi respon


pasar,merumuskan alternatif strategis), memperhitungkan persaingan kinerja
serta tersedianya sumber daya

2. Daur hidup produk

Masing masing tahapan memiliki kondisi berbeda memerlukan strategi


posisioning pemasaran yang berbeda

3. Strategi unit bisnis

Strategi posisioning akan terikat dengan strategi SBU


4. Program pemasaran

Persepsi dibentuk melalui program marketing mix, terutama program


komunikasi pemasaran program dan perbedaan produk.

1. Analisis atribut produk yang di anggap penting bagi pelanggan

2. Uji penyebaran atribut-atribut tersebut diantara segmen-segmen pasar


yang berbeda

3. Tentukan posisi optimal bagi produk tersebut masing-masing atribut


tanpa mengabaikan posisi merek-merek yang ada

4. Pilih keseluruhan bagi produk yang didasarkan pada kesepadanan


yang menyeluruh antara atribut produk dan penyebarannya le segmen
pasar dengan posisi merek- yang ada

Tugas 1

PENGERTIAN

TARGETING

Targeting merupakan tindakan

menilai ketertarikan dan minat dari

beragam segmen pasar, kemudian

menentukan segmen pasar mana

yang akan dijadikan sebagai target

pasar.

Targeting adalah

menetapkan target pasar

yang ingin disasar.


Target pasar dipahami sebagai kelompok yang

dipilih oleh suatu bisnis untuk dijadikan sebagai

calon pelanggan dengan melakukan penargetan

dan segmentasi.

Targeting menetapkan segmen mana yang akan dilayani, dengan strategi


pilihan seperti:

1. Single segment, biasanya untuk small furms

2. Selective, untuk memperluas peluang dan mengurangi ketergantungan


pada single target

3. Extensive, meraih posisi dominan produk market

Berikut adalah beberapa contoh dan metode pemilihan target pasar

1. Single segmen consentration

-Perusahaan memilih konsentrasi pada satu segmen tertentu


dwngan pertimbangan bahwa segmen tersebut tidak ada
pesaingnya dan atau segmen yang paling tepat sebagai
landasan untuk ekspansi ke segmen berikutnya.

-melalui konsetrasi seperti spesialisasi produk, distribusi dan


promosi pada satu segmen saja mengakibatkan perusahaan
dapat memperoleh posisi pasar yang kuat dalam segmen
terpilih

-Dalam metode ini,perusahaan hanya fokus pada satu segmen


pasar saja. Kelebihan menggunakan model ini adalah jika
perusahaan sudah kuat dalam segmen tersebut, maka para
kompetitor tidak mudah untuk mengambil costumernya

-Metode ini memiliki kekurangan, yaitu segmen tersebut sudah


tidak dapat menggunakan produknya, maka perusahaan akan
loss karena hanya memiliki satu segmen pasar saja dan lingkup
penjualannya terbatas

2. Selective specialization
Perusahaan memilih sejumlah segmen pasar yang menarik dan
sesuai dengan tujuan dan sumber daya yang dimiliki

3. Market specialization

Perusahaan memusatkan dirinya pada upaya melayani berbagai


kebutuhan dari suatu kelompok customer

4. Product specialization

Perusahaan memusatkan pembuatan produk tertentu, yang akan


ditawarkan kepada berbagai segmen pasar

5. Full market coverage

Perusahaan melayani semua kelompok customer dengan semua


produk yang mungkin dibutuhkan

PROSEDUR TARGETING

Untuk menentukan target yang terbaik

tidak mudah karena kompleksitas,

biaya riset dan analisis yang mahall

dan respon masing-masing segmen sulit

diestimasi.

PROSES TARGETING

Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen pasar yang akan

dijadikan target

Memilih dan menentukan besarnya segmen pasar sasaran

berdasarkan potensi pertumbuhan pasar potensial yang

menguntungkan
Target-target pasar memberi peluang bagi perusahaan untuk

mengembangkan produk

Mengevaluasi kelayakan target pasar sasaran dengan sasaran

perusahaan dan sumber keunggulan untuk bersaing

KRITERIA PENENTUAN TARGET PASAR

Memastikan bahwa pasar yang dipilih itu harus cukup besar dan
cukup menguntungkan bagi perusahaan di masa mendatang

Target pasar harus di dasarkan pada keunggulan kompetitif


perusahaan

Mengukur kapabilitas, kompetensi inti, kekuatan, keahlian dan


keunggulan kompetitif untuk menghasilkan diferensiasi value

yang benar-benar unggul dari pesaing

Menganalisis target segmen yang dipilih mendukung tujuan jangka


panjang perusahaan

Target pasar yang dibidik harus mempertimbangkan situasi


persaingan yang secara langsung atau tidak langsung
mempengaruhi

daya tarik target segmen

Cara melaksanakan targeting

1. Direct selling agent

Penawaran dilakukan kepada agen pedagang besar dan pedagang pengecer


di pasar sasaran

2. Differentiated marketing

Menetapkan pasar sasaran dengan mempersiapkan program pemasaran


untuk membidik segmen kelas atas yang bergengsi

3. New entrant marketing


Pertimbangan utamanya adalah untuk memperoleh kedudukan yang kuat,
pengehematan operasional dan return on investment (ROI) yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai