01
Mengidentifikasi
Elemen Pemasaran Perusahaan
OBYEKTIF
Segmentasi
Salah satu aktivitas pemasaran yang dilakukan perusahaan untuk membagi pasar yang
sebelumnya heterogen dengan berbagai karakter konsumen, kedalam kelompok - kelompok kecil
yang dalam setiap kelompok tersebut memiliki karakter yang relatif sudah lebih homogen
Sekelompok orang atau organisasi yang menjadi sasaran dari bauran pemasaran, yang dirancang,
Positioning
Aktivitas berikutnya yang dilakukan untuk menempatkan
produk perusahaan (pada segmen yang dipilih) di benak
konsumen, dibanding dengan produk sejenis yang
melayani kelompok pilihan perusahaan tersebut.
1.2 Menguraikan Segmentasi Perusahaan
1. Segmentasi Geografis
Pada segmentasi geografis, pasar dibagi menurut tempat. Teori dalam strategi ini adalah
bahwa orang yang tinggal di daerah yang sama memiliki kebutuhan dan keinginan yang
serupa, dan bahwa kebutuhan dan keinginan ini berbeda dari kebutuhan dan keinginan
orang-orang yang tinggal di daerah-daerah lain.
2. Segmentasi Demografis
Karakteristik demografis yang paling sering digunakan sebagai dasar untuk segmentasi pasar
antara lain: Usia,Gender (jenis kelamin),Status perkawinan,Pendapatan, pendidikan, dan
pekerjaan, dsb.
3. Segmentasi Psikografis
Segmentasi pasar berdasarkan variabel-variabel sebagai berikut :
a. Kepribadian, mencerminkan ciri, sikap, dan kebiasaan seseorang.
b. Motivasi, Segmentasi dengan cara memancing motivasi emosi para pembelinya.
c. Gaya hidup, Membagi orang ke dalam kelompok - kelompok menurut cara mereka
menghabiskan waktunya, dan hal-hal penting lainnya yang berada di sekitar mereka,
apa yang mereka percaya dan yakini, serta karakteristik sosial ekonomi seperti
pendapatan dan pendidikan.
d. Geodemografis, Mengelompokkan konsumen-konsumen potensial ke dalam kategori
gaya hidup lingkungan (neighborhood lifestyle). Geodemografi merupakan kombinasi
dari segmen geografi, demografi, dan gaya hidup.
Dasar-dasar untuk Melakukan Segmentasi Pasar
atau
Positioning adalah :
Aktivitas berikutnya yang dilakukan untuk menempatkan produk perusahaan
(pada segmen yang dipilih) di benak konsumen, dibanding dengan
produk sejenis yang melayani kelompok pilihan perusahaan tersebut.
Atau
Cara produk, merek atau organisasi perusahaan dipersepsikan secara relatif
dibandingkan dengan produk, merek atau organisasi para pesaing oleh
pelanggan saat ini maupun calon pelanggan.
Kriteria untuk menentukan positioning
1. Customer.
Didasarkan atas kajian pelanggan (customer) positioning harus dipersepsikan secara positif oleh para
pelanggan dan menjadi alasan dalam pembelian.
2. Company
Didasarkan atas kajian pada kapabilitas dan kekuatan internal perusahaan (company), maka positioning
harus mencerminkan kekuatan dan keunggulan kompetitif perusahaan.
3. Competition
Berdasarkan kajian atas keadaan pesaing, maka positioning harus bersifat unik sehingga dapat dengan
mudah mendiferensiasikan diri dan memiliki perbedaan khusus dibanding dengan produk
saingannya.
4. Change
Didasarkan pada kajian atas perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis, positioning harus
berkelanjutan dan selalu relevan dengan berbagai perubahan dalam lingkungan bisnis apakah itu
perubahan persaingan, perilaku pelanggan ataupun perubahan sosial budaya dan sebagainya.
Strategi positioning
1. Attribute positioning
Perusahaan memposisikan dirinya berdasarkan atribut atau fitur spesifik, misalnya
ukuran, keamanan, komposisi bahan, pengalaman dalam bidang yang digeluti, dan
seterusnya.
2. Benefit positioning
Produk diposisikan sebagai pemimpin dalam manfaat tertentu.
3. Use or application positioning
Produk diposisikan sebagai alternatif terbaik untuk situasi pemakaian atau aplikasi
tertentu.
4. User positioning
Produk diposisikan sebagai pilihan terbaik untuk kelompok pemakai tertentu.
5. Competitor positioning
Klaim produk dihubungkan dengan posisi persaingan terhadap pesaing utama.
Strategi positioning
6. Product category positioning
Produk diposisikan sebagai pemimpin dalam kategori produk tertentu.
7. Quality or price positioning
Perusahaan berusaha menciptakan kesan atau citra berkualitas tinggi lewat harga premium
atau sebaliknya menekankan harga murah sebagai indikator nilai.
8. Parentage positioning
Positioning didasarkan pada siapa produsennya dan produk - produk sebelumnya.
9. Manufacturing process positioning
Positioning menekankan kecanggihan, ketelitian, dan kesempurnaan proses manufaktur.
10. Ingredient positioning
Konsep positioning yang menekankan kualitas bahan, unsur dasar, atau komponen yang
digunakan.
Strategi positioning
11. Endorsmen positioning
Positioning menekankan dukungan dari pakar atau selebriti
12. Proenvironment positioning
Konsep ini berusaha menggambarkan perusahaan sebagai good citizen.
13. Country positioning (geographic area positioning)
Positioning menekankan citra positif negara atau kawasan asal berkaitan
dengan produk bersangkutan.
Elemen 2: Mengidentifikasi elemen taktik pemasaran
perusahaan
Merek (brand)
Dalam manajemen pemasaran, Merek diartikan sebagai tanda berupa gambar, nama, kata, huruf,
angka-angka, susunan atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda
dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa (UU No.15 Tahun 2001).
Layanan (service)
Layanan dalam kaitannya dengan merek adalah bahwa merek juga akan meningkatkan kualitas
layanan bagi konsumen, karena dengan layanan yang baik akan membantu konsumen
membedakan dan menentukan pilihan produk yang akan dikonsumsi.
Elemen 3: Mengidentifikasi Elemen Value Pemasaran
Perusahaan
Proses membangun merek
Untuk membangun merek yang baik, proses yang harus dilakukan adalah:
1. Mendukungnya dengan proses produksi yang baik, agar produk tetap terjaga
kualitasnya
2. Mendukungnya dengan program pemasaran yang konsisten : Harga yang kompetitif,
Pasokan dan distribusi yang baik, Promosi yang baik, Pelayanan yang baik dan Purna
jual yang baik
3. Mengevaluasi merek dan modifikasi merek apabila diperlukan (menambah,
merubah, mengganti, dll).
Ciri-ciri merek yang baik adalah (Antonius, 2006, dan
sumber lainnya):
Peringkat Merek Terbaik Dunia Tahun 2020
Merk Indonesia yang dikira merek dari luar negeri
3.2 Ekuitas Merek (Brand equity) dan Elemen
Pembentuknya
Ekuitas merek sebagai nilai tambah yang dimiliki (diberikan kepada) produk dan
jasa. Nilai ini bisa dicerminkan dalam bentuk cara seorang konsumen dalam
berpikir, merasa, dan bertindak terhadap atribut (bentuk, warna, kualitas, dll)
dari suatu produk.
Elemen-elemen pembentuk ekuitas merek adalah :
a)Kesadaran Merek (Brand Awareness), kemampuan konsumen dalam
mengenai atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari
suatu kategori produk tertentu.
b)Asosiasi Merek (Brand Associations), segala sesuatu yang berkaitan dengan
merek dalam benak konsumen.
3.2 Ekuitas Merek (Brand equity) dan Elemen
Pembentuknya
d)Loyalitas merek (Brand Loyalty), ukuran kesetiaan atau kedekatan konsumen pada
sebuah merek
e)Aset-aset hak milik merek yang lain, mewakili aset merek seperti paten, dan
saluran distribusi.
3.3 Dimensi Kualitas Pelayanan (service quality)