Disusun Oleh:
Rizky Trisna Firman H.
160820101053
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh sebuah
perusahaan baik itu perusahaan barang maupun jasa dalam berupaya untuk
mempertahankan kelangsungan hidup usahanya serta untuk mendapatkan laba dan untuk
berkembang. Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan
perusahaan, dimana secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan
pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya
dengan pasar.
Di era teknologi informasi saat ini, pemasaran mengalami perubahan fungsi,
sehingga tugas pemasaran tidak lagi sederhana. Konsumen pada saat ini memiliki
informasi yang cukup dan dapat membandingkan berbagai macam penawaran dari produk-
produk yang hampir serupa yang ada di pasar. Nilai produk bukan lagi ditentukan oleh
pemasar, akan tetatpi nilai produk ditentukan oleh konsumen melalui preferensi mereka.
Konsumen yang satu dengan yang lainnya memiliki preferensi yang berbeda terhadap nilai
suatu produk yang ditawarkan di pasar. Oleh sebab itu para pemasar pada era teknologi
informasi saat ini, harus memilah-milah pasar dengan melakukan segmentasi dan
memelilih pasar sasaran (melakukan targeting) dari beberapa segmen pasar yang telah
terbentuk dari hasil segmentasi yang telah dilakukan, dan selanjutnya pemasar melakukan
positioning pada target pasar yang terpilih dengan menyiapkan produk unggulan secara
spesifik/unik (Dimyati, 2012:2).
Keberhasilan pemasaran perusahaan dapat diperoleh melalui hasil eksekusi dan
perencanaan yang cermat terhadap program pemasaran perusahaan. Pemasaran adalah ilmu
sekaligus seni dalam arti bahwa dalam pelaksanaan aktivitas pemasaran suatu perusahaan,
terdapat tegangan terus-menerus antara sisi pemasaran yang berformulasi (pemasaran
sebagai ilmu) dan sisi pemasaran yang kreatif (pemasaran sebagai seni). Pemasaran
berhubungan dengan kegiatan mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan
masyarakat. Secara sederhana pemasaran dapat didefinisikan sebagai kegiatan untuk
memenuhi kebutuhan secara menguntungkan. Seorang pemasar harus mempunyai
kecerdasan pemasaran yang mampu mengubah kebutuhan pribadi atau sosial menjadi
peluang bisnis yang mampu menghasilkan laba (Dimyati,2012:4). Kotler dan Keller
(2012:27) mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai sebuah “art” dan “science”
untuk memilih pasar sasaran serta mendapatkan, mempertahankan, dan menambah jumlah
pelanggan melalui penciptaan, penyampaian, dan pengkomunikasian nilai pelanggan yang
unggul.
Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang bergerak dalam
bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh keuntungan.
Selain itu perusahaan juga ingin memberikan kepuasan kepada konsumen atas produk yang
telah dihasilkannya, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur dari
keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan suatu produk yang berkualitas, dan yang
diinginkan oleh konsumen. Dalam mencapai strategi pemasaran yang tepat dan terbaik
untuk diterapkan, maka perlu memperhatikan beberapa faktor segmentasi pasar, targeting,
positioning, differensiasi, serta marketing mix (bauran pemasaran).
B. Targeting
Targeting diartikan sebagai kegiatan menentukan pasar sasaran, yaitu tindakan
memilih satu atau lebih segmen untuk dilayani. Analisis targeting adalah kegiatan
mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen dan memilih segmen-segmen sasaran.
Penentuan pasar sasaran (targeting) menurut Tjiptono (2008 : 232) merupakan proses
mengevaluasi dan memilih satu atau beberapa segmen pasar yang dinilai paling menarik
untuk dilayani dengan program pemasaran spesifik pemasaran. Kriteria evaluasi yang
digunakan meliputi ukuran dan potensi perubahan segmen, karakteristik struktual
segmen dan kesesuaian antara produk dan pasar.
Menurut Kasali (dalam Dimyati, 2012:112), terdapat enam kriteria yang harus
dipenuhi untuk mendapatkan target market yang optimal, yaitu:
1) Segmen cukup besar
2) Daya beli dan kesediaan membeli (willingness of purchase) memadai
3) Berbeda dengan segmen lain (distinguishable)
4) Ada tidaknya pesaing lain yang menguasai segmen tersebut
5) Pasar dapat dijangkau media
6) Sumber daya memadai
Target pasar adalah sekelompok konsumen yang mempunyai ciri-ciri atau sifat
yang hampir sama (homogen) yang dipilih perusahaan dan yang akan dicapai dengan
strategi bauran pemsaran (marketing mix). Dengan ditetapkannya target pasar,
perusahaan dapat mengembangkan posisi produknya dan strategi bauran pemasaran
untuk setiap target pasar tersebut (Dimyati, 2012:112).
C. Positioning
Menurut Kotler and Keller (dalam Dimyati, 2012:124), positioning adalah
tindakan merancang tawaran dan citra perusahaan sehingga menempati posisi yang khas
(dibandingkan para pesaing) didalam benak pelanggan sasarannya. Tujuannya adalah
menempatkan merek dalam pikiran konsumen untuk memaksimalkan potensi manfaat
perusahaan. Positioning dapat menjadi sebuah jembatan yang menghubungkan antara
perusahaan dengan target pasarnya. Oleh karena itu positioning menjadikan desain
company’s image nyata sehingga pelanggan sasarab mengerti dan memahami apa arti
keberadaan perusahaan dalam kaitannya dengan keberadaan pesaingnya. Positioning
dengan kata lain adalah sebuah produk dimata konsumen yang membedakannya dengan
produk lain.
Positioning bukan sesuatu yang anda lakukan terhadap produk, tetapi sesuatu
yang anda lakkukan terhadap otak calon pelanggan (Kasali, 1999). Positioning
bukanlah suatu strategi produk, tetapi strategi komunikasi yang berhubungan dengan
bagaimana konsumen menempatkan produk perusahaan di dalam otaknya, Di dalam
alam khayalnya sehingga calon konsumen memiliki penilaian tertentu dan
mengidentifikasikan dirinya dengan produk (merek) tersebut, dengan kata lain,
positioning yang tepat akan mengingatkan konsumen terhadap merek (produk) dari
perusahaan itu.
Menurut Hasan (dalam Dimyati, 2012:126), terdapat beberapa pendekatan yang
digunakan dalam memilih konsep positioning adalah:
1) Atribut, perusahaan menghubungkan produk dengan menggunakan satu atau
lebih atribut, tampilan produk atau manfaat bagi konsumen untuk mengetahui
posisi produk di pasar.
2) Penggunaan, strategi ini memposisikan merek berdasarkan bagaiman produk
tersebut digunakan atau menghubungkan produk dengan manfaat khusus bagi
pelanggan.
3) Harga atau kualitas, menggunakan harga sebagai petunjuk kualitas yang lebih
tinggi, kualitas tinggi dicerminkan dengan lebih banya keistimewaan atau
pelayanan yang diberikan perusahaan kepada pelanggan.
4) Pengguna produk, yaitu menghubungkan suatu produk dengan seoarnag atau
sekelompok pemakai atau berfokus pada orang yang menggunakan produk.
5) Kelas produk, yaitu menghubungkan produk dengan produk lain dalam kelas
produk yang serupa di pasar.
6) Persaingan, yaitu mengidentifikasi produk dengan menggunakan pesaing
sebagai titik acuan. Strategi ini secara eksplisit memposisikan merek
perusahaan melawan produk kompetitor.
D. Diferensiasi
Menurut Kertajaya (dalam Dimyati, 2012:135), diferensiasi adalah
mengintegrasiakan konten, konteks dan infrastruktur dari apa yang kita tawarkan
kepada pelanggan. Diferensiasi elemen pertama taktik pemasaran, harus menciptakan
sebuah perbedaan sejati dan produk yang khas bagi pelanggan, produk tidak hanya di
persiapkan secara berbeda oleh pelanggan (positioning), tetapi produk harus benar-
benar berbeda (terdiferensiasi) dari segi konten, konteks, dan infrastruktur.
Perusahaaan untuk dapat secara ideal menciptakan suatu penawaran yang unik
kepada pasar sasaran, maka perusahaan tersebut harus berkonsentrasi tiga aspek
diferensiasi, yaitu: konten, konteks dan infrastruktur (Kertajaya, 2004). Konten
menyangkut tentang apa yang di tawarkan oleh perusahaan, yakni manfaat pokok dari
produk itu sendiri. Konteks menyangkut tentang bagaimana cara menawarkan produk
prusahaan, yakni sebagai tambahan yang mengacu pada perusahaan menawarkan
produknya. Infrastruktur menyangkut teknologi, fasilitas, dan karyawan yang di
gunakan perusahaan untuk menciptakan konten adan konteks.
Diferensiasi akan membuat produk atau jasa kita terlihat lebih baik di bandingkan
dengan produk atau jasa yang lain. Adanya keunikan yang dimiliki, maka produk akan
terlihat lenih baik dibandingkan produk lain karena keunikan tersebut adalah nilai
tambahan dari produk atau jasa yang di pasarkan oleh perusahaan. Suatu produk atau
jasa yang memiliki keunggulan yang relatif sama dengan jasa atau produk yang lain
biasanya akan terlihat sama saja di mata konsumen, karna pada prinsipnya, konsumen
sering merasa jenuh dengan penawaran produk atau jasa yang keunggulannya relatif
sama dengan yang lain. Adanya keunikan atau perbedaan yang menarik dari produk atau
jasa kita, yang di tawarkan maka hal tersebut akan membuat konsumen memiliki
persepsi bahwa produk atau jasa yang di hasilkan oleh suatu perusahan lebih baik di
banding dengan yang lain. Dengan persepsi tersebut, maka pada konsun juga akan lebih
tertarik untuk mencoba menggunakan produk atau jasa yang di hasilkan oleh
perusahaan dibandingkan produk atau jasa yang lain.
E. Marketing Mix
Perkembangan konsep pemasaran tidak akan terleps dari tujuan utama perusahaan
yaitu untuk mendapatkan keuntungan. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut bidang
pemasaran harus dapat mengoptimalkan aspek-aspek bauran pemasaran. Menurut
Kolter and Keller (dalam Dimyati, 2012:147), bauran peamasaran di definisikan sebagai
perangkat alat pemasaran yang di gunakan perusahaan untuk mengejar tujuan
perusahaannya. Lebih lanjut Kolter and Keller (2006), mengemukakan bahwa ,
variabel-variabel dalam bauran peamasaran tersebut terdiri dari:
1) Produk, yamg terkait dengan produk: keragaman produk, kualitas, rancangan,
ciri, ukuran, nama merek dan kemasan produk, pelayanan garansi, imbalan;
2) Harga, yang terkait dengan harga : daftar harga, diskon, potongan harga khusus,
periode pembayaran dan syarat kredit;
3) Tempat, yang terkait dngan tempat: saluran pemasaran, cakupan pasar,
pengelompokan, loaksi, persaediaan , dan transportasi;
4) Promosi, yang terkaiat dengan promosi: promosi penjualan, periklanan, tangga
penjualan, pemasaran langsung dan hubungan dengan masyarakat.
Keempat unsuar-unsur tersebut tidak dapat di pisah-pisahkan, setiap bagian
saling menguntukan satu sama lainnya untuk dapat meraih target yang di
dapatkan. berdasarkan definisi tersebut, maka dapat di saimpulkan bahwa
marketing mix merupakan kombiansai dari empat variabel yang merupakan inti
dari sistem pemasaran perusahaan dan dapat di kendalikan oleh perusahaan
seefektif mungkin.
Tugas pemasaran adalah merencanakan kegiatan pemasaran dan merakit program
pemasaran yangs aepenihgnya terp[adu untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan
menyerahkan nilai bagi pelanggan. Program pemassaran terdiri dari sejumlah keputusan
tentang kegiatan pemasaran yang meningkatkan nilai bagipelanggan. Satu lukisan
tradisional tentang kegiatan pemasarannya. Keputusan bauran pemasaran adalah dari
segi bauran pemasaran. Bauran pemasran adalah merupakan seperangkat alat pemasaran
yang di gunaka perusahaan untuk mengejar tujuan pemasarannya. Keputusan bauran
pemasaran harus dibuat untuk mempengaruhi saluran dagang dan konsumen akhir
(pasar sasaran) (Dimyati, 2012:149).