PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Saat ini pemasaran bukan lagi merupakan suatu fungsi bisnis,
pemasaran mengintegrasikan pelanggan ke dalam rancangan produk dan
merancang proses secara sistematis untuk interaksi yang akan menciptakan
hubungan. Sehingga, praktek manajemen berorientasi kepada pemasaran.
Supaya berhasil dimasa kini, seorang entrepreneur harus menyatu dengan
realitas. Realitas yang benar-benar diperhitungkan adalah hal-hal yang
terdapat dalam pikiran calon pelanggan.
Pendekatan mendasar atas positioning bukanlah dengan menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda. Akan tetapi dengan menggunakan apa
yang telah ada didalam pikiran pelanggan. Mengingat kembali hubungan
yang telah ada. Pasar yang ada saat ini tidak lagi merespon strategi-strategi
yang berhasil dimasa lalu. Saat ini terlalu banyak produk dan terlalu banyak
perusahaan. “positioning” berkonsentrasi pada target yang sempit dan
mempraktikan segmentasi.
Dengan cara ini, tindakan-tindakan pemasar menempatkan suatu
produk atau merek ditempat tertentu dalam benak dan keinginan konsumen.
Segala macam bentuk komunikasi dari pemasar kepada konsumen
menentukan lokasi psikologis yang akan ditempati produk. Penentuan posisi
adalah segala tindakan yang dilakukan pemasar untuk mencapai tujuan
dalam mempengaruhi persepsi pasar.
Seperti yang dilakukan oleh PT. Pusaka Tradisi Ibu sejak 1955
meluncurkan produk kosmetika kecantikan berlabel halal dengan merk
Wardah (dari bahasa Arab, artinya bunga mawar). Wardah adalah
perusahaan kosmetik Indonesia.
Label “halal” yang digunakan merupakan strategi komunikasi untuk
memasuki jendela otak konsumen, agar produk/merek/nama perusahaan
mengandung arti tertentu yang dalam beberapa segi mencerminkan
1
2
1.3. Tujuan
Untuk mengetahui dan mempelajari posisi produk wardah di pasaran
sehingga dapat bersaing dengan produk lainnya.
1.4. Manfaat
1. Bagi penulis Tugas Karya Tulis ini merupakan kesempatan yang baik
untuk dapat memahami dan menguasai tentang positioning yang
merupakan salah satu skill utama penunjang keberhasilan seorang
entrepreneur.
2. Bagi pihak lain yaitu sebagai informasi dan bahan referensi bagi
penulis lainnya khususnya yang melakukan penulisan makalah yang
sejenis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. SEGMENTASI
2.1.1 Definisi
Segmentasi pasar merupakan kegiatan membagi–bagi pasar/market
yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat
homogen (8). Definisi lain mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah suatu
proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan potensial
dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan
perilaku pembeli (2).
Sehingga pada dasarnya, segmentasi pasar adalah proses membagi
pasar keseluruhan suatu produk atau jasa ke dalam beberapa segmen.
Dengan melakukan segmentasi pasar, pemasaran akan lebih terarah dan
efektif sehingga dapat memberikan kepuasan kepada konsumen.
3
4
2.2. TARGETING
2.2.1. Definisi
Targeting adalah proses pengevaluasian segmentasi dan pemfokusan
strategi pemasaran pada suatu negara, provinsi,atau sekelompok orang
(4)
yang memliki potensi untuk memberikan respon . Targeting merupakan
sekelompok pembeli (buyers) yang memiliki kebutuhan atau karakteristik
(5)
yang sama yang menjadi tujuan promosi perusahaan .
2.3. POSITIONING
2.3.1. Definisi
“Positioning is not what you do to a product, positioning is what you do
to the mind of the prospect. That is you position the product in the mind of
(3)
prospect” . Intinya positioning adalah menempatkan produk dan merek di
benak pelanggan. Dengan definisi ini Ries-Trout mengatakan bahwa
perang pemasaran bukanlah terletak di pasar, tapi di benak pelanggan.
Perang pemasaran adalah perang untuk memperebutkan sejengkal ruang
di benak pelanggan.
“Positioning is the act of designing the company’s offer so that it
(7)
occupies a distinct and value placed in the target customer mind” .
Maknanya, mencari ‘posisi’ di dalam pasar, langkah ini dilakukan setelah
5
h. Memantau posisi.
Posisi aktual suatu produk atau merek perlu dipantau setiap saat guna
melakukan penyesuaian terhadap setiap kemungkinan perubahan
lingkungan.
sertifikat halal dari LP POM MUI, dan aman karena memakai bahan baku
bermutu tinggi dan telah memiliki nomor registrasi yang dikeluarkan oleh
Departemen Kesehatan.
Pada tahun 2002-2003 PTI mulai memodernisasi perusahaannya.
Wardah telah memasuki retail yang memerlukan perubahan dari segi
internal. Selain telah memasuki retail, Wardah juga melakukan promosi
dengan melakukan periklanan/advertising di berbagai media untuk
mengenalkan produk-produknya ke pasar sasaran.
Pada tahun 2005, PTI sudah menerapkan Good Manufacturing
Practice (GMP) dan Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik (CPKB). Pada
tahun 2007, produk range kosmetik Wardah semakin lengkap. Dari tahun ke
tahun perkembangan Wardah semakin meningkat. Di tengah banyaknya
persaingan dari perusahaanperusahaan yang bergerak di bidang kosmetika,
diperlukan adanya semacam inovasi terhadap produk-produknya untuk
menarik minat konsumen. Sehingga pada tahun 2009, Wardah re-launch
dengan kemasan baru (Wardah New Look).
Tahun 2009 hingga tahun 2013 merupakan tahun-tahun keemasan
bagi Wardah kosmetik. Pada tahun 2011, Wardah menerima Halal Award
2011 untuk kategori Brand Kosmetik Halal. Tidak hanya itu, Wardah juga
mengikuti Halal & Healthy Products Fair di CNR Expo, Istanbul – Turki. Pada
tahun 2011 ini juga, Store Wardah pertama dibuka di fX Sudirman, Jakarta.
Selain keberhasilan-keberhasilan yang telah diraih di atas, Wardah
mendapatkan penghargaan The 2nd Indonesia Original Brand (IOB) 2011
versi majalah SWA. Pada tahun 2012, Wardah kembali meraih penghargaan
The 1st Indonesia Original Brand tahun 2012 versi majalah SWA. Pada
tahun 2012 ini pula , Wardah membuka outlet sekaligus Store Wardah
pertama di Malaysia. Pada tahun 2013, Wardah sudah membuka 22.000
outlet di Indonesia dan Malaysia. Wardah juga menjadi The 1st local brand
dengan penjualan tertinggi di Matahari Dept. Store dan menduduki ranking 3
dari seluruh brand (lokal dan global).
BAB III
PEMBAHASAN
12
13
3.3.1. Segmentating/segmentasi
Perusahaan menetapkan segmentasi produk Wardah pada
wanita usia 20-35 tahun, dengan kelas sosial menengah. Namun
ternyata konsumen yang menggunakan produk ini beraneka ragam
usia dan status sosial. Produk wardah pada awalnya memiliki
segmentasi pasar yang masih luas, yaitu para wanita yang peduli
akan kecantikan. Produk kosmetik wardah melakukan segmentasi
produknya. Segmentasi dapat dilakukan berdasarkan aspek
demografi, psikografi dan perilaku konsumen dan berbasis religius..
3.3.2. Targeting
Pada awal peluncurannya, Wardah memang ditujukan untuk
kalangan agama tertentu, namun dari hasil penjualan diketahui bahwa
konsumen Wardah ternyata tidak hanya berasal dari komunitas santri-
santri pesantren dan ibu-ibu pengajian saja, namun banyak pula
wanita-wanita karir yang menggunakan produk ini. Bahkan ada pula
konsumen non muslim yang menyukainya. Target pasar dari produk
wardah sendiri adalah muslimah usia 16 sampai 34 tahun,
berpendidikan, berprofesi sebagai ibu rumah tangga maupun
mahasiswa yang ingin memperoleh hasil terbaik dengan
menggunakan produk kosmetika ini.
3.3.3 Positioning
Sampai saat ini perusahaan tetap menggunakan positioning
Wardah sebagai ”Kosmetika Suci dan Aman”. Jargon ini dirasakan
Wardah cukup mengena dalam benak masyarakat. Dengan adanya
kata suci, masyarakat menganggap Wardah sebagai produk halal dan
aman sebagai jaminan keamanan dalam menggunakan produk ini.
15
4.1. Kesimpulan
Pada bagian ini dapat disimpulkan bahwa Positioning produk Wardah
sebagai ”Kosmetika Suci dan Aman”. Produk Wardah menempatkan diri
sebagai produk kosmetika muslimah dengan penekanan pada keunggulan
kualitas dan mutu harga yang terjangkau (kelas menengah), dan memiliki
sertifikat halal pada produknya yang menggunakan bahan baku alami yang
aman dan bebas alkohol, sehingga konsumen bebas memakainya setiap
saat termasuk saat melakukan ibadah.
4.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diperoleh, maka dapat diajukan
saran untuk pihak Wardah yaitu diharapkan Wardah dapat menjaga
positioning sehingga dapat mempertahankan citra produk pada benak
pelanggan dengan menawarkan produk yang berbeda dari pesaingnya yang
lebih inovatif dan sesuai kebutuhan pelanggan.
17
DAFTAR PUSTAKA
18
19
LAMPIRAN
20