Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Saat ini pemasaran bukan lagi merupakan suatu fungsi bisnis,
pemasaran mengintegrasikan pelanggan ke dalam rancangan produk dan
merancang proses secara sistematis untuk interaksi yang akan menciptakan
hubungan. Sehingga, praktek manajemen berorientasi kepada pemasaran.
Supaya berhasil dimasa kini, seorang entrepreneur harus menyatu dengan
realitas. Realitas yang benar-benar diperhitungkan adalah hal-hal yang
terdapat dalam pikiran calon pelanggan.
Pendekatan mendasar atas positioning bukanlah dengan menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda. Akan tetapi dengan menggunakan apa
yang telah ada didalam pikiran pelanggan. Mengingat kembali hubungan
yang telah ada. Pasar yang ada saat ini tidak lagi merespon strategi-strategi
yang berhasil dimasa lalu. Saat ini terlalu banyak produk dan terlalu banyak
perusahaan. “positioning” berkonsentrasi pada target yang sempit dan
mempraktikan segmentasi.
Dengan cara ini, tindakan-tindakan pemasar menempatkan suatu
produk atau merek ditempat tertentu dalam benak dan keinginan konsumen.
Segala macam bentuk komunikasi dari pemasar kepada konsumen
menentukan lokasi psikologis yang akan ditempati produk. Penentuan posisi
adalah segala tindakan yang dilakukan pemasar untuk mencapai tujuan
dalam mempengaruhi persepsi pasar.
Seperti yang dilakukan oleh PT. Pusaka Tradisi Ibu sejak 1955
meluncurkan produk kosmetika kecantikan berlabel halal dengan merk
Wardah (dari bahasa Arab, artinya bunga mawar). Wardah adalah
perusahaan kosmetik Indonesia.
Label “halal” yang digunakan merupakan strategi komunikasi untuk
memasuki jendela otak konsumen, agar produk/merek/nama perusahaan
mengandung arti tertentu yang dalam beberapa segi mencerminkan

1
2

keunggulan terhadap produk/merek/nama lain dalam benak hubungan


asosiatif. Lewat suatu kalimat sederhana, tapi jelas, konsumen bisa
membedakan suatu produk atau jasa dari para pesaing. Melalui kalimat itu,
juga diharapkan seluruh karyawan perusahaan jadi peduli terhadap strategi
perusahaan. Maka dari itu kami membuat karya tulis tentang “positioning”
adalah salah satu skill utama penunjang keberhasilan seorang entrepreneur
untuk memenuhi tugas kapita selekta 1.

1.2. Rumusan Masalah


Bagaimana positioning produk wardah di pasaran?

1.3. Tujuan
Untuk mengetahui dan mempelajari posisi produk wardah di pasaran
sehingga dapat bersaing dengan produk lainnya.

1.4. Manfaat
1. Bagi penulis Tugas Karya Tulis ini merupakan kesempatan yang baik
untuk dapat memahami dan menguasai tentang positioning yang
merupakan salah satu skill utama penunjang keberhasilan seorang
entrepreneur.
2. Bagi pihak lain yaitu sebagai informasi dan bahan referensi bagi
penulis lainnya khususnya yang melakukan penulisan makalah yang
sejenis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. SEGMENTASI
2.1.1 Definisi
Segmentasi pasar merupakan kegiatan membagi–bagi pasar/market
yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat
homogen (8). Definisi lain mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah suatu
proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan potensial
dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan
perilaku pembeli (2).
Sehingga pada dasarnya, segmentasi pasar adalah proses membagi
pasar keseluruhan suatu produk atau jasa ke dalam beberapa segmen.
Dengan melakukan segmentasi pasar, pemasaran akan lebih terarah dan
efektif sehingga dapat memberikan kepuasan kepada konsumen.

2.1.3 Manfaat Segmentasi


Segmentasi membantu perusahaan untuk membuat suatu produk
yang spesifik dan memenuhi kebutuhan sebagian pasar yang menjadi
targetnya, sehingga kegunaan segmentasi untuk desain strategi pemasaran
adalah sebagai berikut :
1. Memperoleh posisi bersaing yang lebih efektif bagi merek-merek yang
ada.

2. Lebih mengefektifkan lagi posisi merek saat ini dengan bertumpu


pada pasar yang terbatas.
3. Memisahkan posisi dua atau lebih merek dari perusahaan yang sama
untuk meminimalisasi kanibalisme.
4. Mengidentifikasi gap dalam pasar yang menunjukkan peluang untuk
mengembangkan produk baru.

3
4

2.2. TARGETING
2.2.1. Definisi
Targeting adalah proses pengevaluasian segmentasi dan pemfokusan
strategi pemasaran pada suatu negara, provinsi,atau sekelompok orang
(4)
yang memliki potensi untuk memberikan respon . Targeting merupakan
sekelompok pembeli (buyers) yang memiliki kebutuhan atau karakteristik
(5)
yang sama yang menjadi tujuan promosi perusahaan .

2.2.2. Manfaat Targeting


Beberapa keuntungan dalam melakukan targeting adalah sebagai
berikut:
a. Perusahaan dapat memfokuskan sumber daya yang dimilikinya
terhadap segmen pasar yang paling menguntungkan.
b. Perusahaan dapat melakukan fokus dalam menganalisa
kompetitornya.
c. Meningkatkan tingkat komunikasi diantara penjual dan pembeli.
d. Perusahaan dapat fokus terhadap segmen pasar yang paling
dimengerti oleh perusahaan.

2.3. POSITIONING
2.3.1. Definisi
“Positioning is not what you do to a product, positioning is what you do
to the mind of the prospect. That is you position the product in the mind of
(3)
prospect” . Intinya positioning adalah menempatkan produk dan merek di
benak pelanggan. Dengan definisi ini Ries-Trout mengatakan bahwa
perang pemasaran bukanlah terletak di pasar, tapi di benak pelanggan.
Perang pemasaran adalah perang untuk memperebutkan sejengkal ruang
di benak pelanggan.
“Positioning is the act of designing the company’s offer so that it
(7)
occupies a distinct and value placed in the target customer mind” .
Maknanya, mencari ‘posisi’ di dalam pasar, langkah ini dilakukan setelah
5

menentukan strategi segmentasi yang dipakai. Dengan kata lain positioning


adalah suatu tindakan atau langkah-langkah dari produsen untuk
mendesain citra perusahaan dan penawaran nilai dimana konsumen
didalam suatu segmen tertentu mengerti dan menghargai apa yang
dilakukan suatu segmen tertentu, mengerti dan menghargai apa yang
dilakukan suatu perusahaan, dibandingkan dengan pesaingnya.
Keputusan pemilihan target pasar merupakan titik vokal dari strategi
pemasaran itu sendiri dan menjadi dasar dalam menentukan tujuan dan
(1)
pengembangan strategi positioning .
Jadi positioning adalah usaha untuk menemukan suatu celah di benak
konsumen agar konsumen mempunyai image yang khusus terhadap
produk atau merk produk atau bahkan terhadap perusahaan.

2.3.2 Tujuan Positioning


Tujuan Positioning (9) :
a. Untuk menempatkan atau memosisikan produk di pasar sehingga
produk tersebut terpisah atau berbeda dengan merek-merek yang
bersaing
b. Untuk memosisikan produk sehingga dapat menyampaikan beberapa
hal pokok kepada para pelanggan.
c. Untuk mencapai hasil yang diharapkan:
 Pemenuhan sejauh mungkin kebutuhan segmen-segmen pasar
yang spesifik.
 Meminimumkan atau membatasi kemungkinan terjadinya
perubahan yang mendadak dalam penjualan.
 Menciptakan keyakinan pelanggan terhadap merek-merek yang
ditawarkan.

2.3.3 Kriteria Dalam Positioning


Terdapat empat kriteria yang dapat dilakukan perusahaan untuk
(6)
menentukan positioning, yaitu :
6

a. Customer : Didasarkan atas kajian pelanggan (customer) positioning


harus dipersepsikan secara positif oleh para pelanggan dan menjadi
alasan dalam pembelian mereka. Hal ini akan terjadi bila
positioningnya mendiskripsikan value atau nilai yang diberikan kepada
para pelanggan dan value ini benar-benar merupakan suatu asset
bagi mereka. Karena positioning mendiskripsikan value yang unggul,
maka positioning akan menjadi penentu penting bagi pelanggan pada
saat memutuskan untuk membeli.
b. Company : Didasarkan atas kajian pada kapabilitas dan kekuatan
internal perusahaan (company), maka positioning harus
mencerminkan kekuatan dan keunggulan kompetitif perusahaan.
Dalam hal ini jangan sampai terjadi bahwa perusahaan merumuskan
positioningnya namun ternyata tidak mampu melakukan dan
memenuhi janjinya. Hal ini tentunya sangat berbahaya karena bisa
kelebihan janji. Pelanggan pada akhirnya akan berpendapat bahwa
perusahaan telah ingkar janji dan berbohong. Apabila hal ini terjadi
maka hancurlah kredibilitas perusahaan dimata pelanggan. Untuk itu
dalam merumuskan posisi pasarnya perusahaan harus benar-benar
dengan pertimbangan yang sangat matang.
c. Competitor : Berdasarkan kajian atas keadaan pesaing, maka
positioning harus bersifat unik sehingga dapat dengan mudah
mendiferensiasikan diri dan memiliki perbedaan khusus dibanding
dengan produk saingannya. Apabila positioning unik maka
keuntungan akan diperoleh bahwa positioning tersebut tidak akan
mudah ditiru oleh pesaing. Hal menjadi catatan disini keunikan
tersebut haruslah menyeluruh bukan hanya pada produknya saja. Bila
tidak mudah ditiru maka positioningnya akan berkelanjutan dalam
jangka panjang. Berdasarkan pengamatan banyak produk baru yang
lahir dengan cara meniru apa yang telah dilakukan oleh pesaing.
Dengan strategi seperti ini biaya marketingnya bisa lebih ditekan.
7

d. Change : Didasarkan pada kajian atas perubahan yang terjadi dalam


lingkungan bisnis, positioning harus berkelanjutan dan selalu relevan
dengan berbagai perubahan dalam lingkungan bisnis apakah itu
perubahan persaingan, perilaku pelanggan ataupun perubahan sosial
budaya dan sebagainya. Hal ini berarti bahwa apabila positioning dan
perangkatnya sudah tidak relevan dengan kondisi lingkungan bisnis
maka dengan cepat harus merubahnya, dengan melakukan
perubahan strateginya.

2.3.4. Cara Penentuan Positioning


Terdapat beberapa cara penentuan positioning di benak konsumen,
antara lain (5) :
a. Penentuan Posisi Menurut Atribut
Ini terjadi bila suatu perusahaan mempromosikan atribut produk yang
lebih unggul di banding pesaingnya.
b. Penentuan Posisi Menurut Manfaat
Dalam pengertian ini produk di posisikan sebagai pemimpin suatu
manfaat tertentu.
c. Penentuan Posisi Menurut Penggunaan atau Penerapan.
Seperangkat nilai-nilai penggunaan atau penerapan inilah yang
digunakan sebagai unsur yang ditonjolkan.
d. Penentuan Posisi Menurut Pemakai
Ini berarti memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah
kelompok pemakai. Dengan kata lain pasar sasaran lebih ditujukan
pada satu atau lebih komunitas, baik dalam arti sempit maupun luas.
e. Penentuan Posisi Menurut Pesaing
Disini produk secara keseluruhan menonjolkan mereknya secara utuh
dan diposisikan lebih baik dari pada pesaing.
f. Penentuan Posisi Menurut Kategori Produk
Disini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu kategori
produk
8

g. Penentuan Posisi Menurut Harga


Disini produk di posisikan memberikan nilai terbaik untuk harganya.

2.3.5. Strategi Positioning


Kemampuan untuk mengidentifikasi peluang positioning merupakan
ujian yang berat bagi seorang pemasar. Kebarhasilan satu positioning
biasanya berakar pada berapa lama produk tersebut mempunyai
keunggulan bersaing. Hal ini mendasar dalam membangun strategi
positioning suatu produk adalah (5) :
a. Positioning pada fitur spesialisasi produk,
b. Positioning pada spesifikasi pembangunan produk,
c. Positioning pada frekuensi penggunaan produk,
d. Positioning pada alasan mengapa memilih produk tersebut dibanding
pesaing
e. Positioning melawan produk pesaing,
f. Positioning dengan melakukan pemisahan kelas produk,
g. Positioning dengan menggunakan symbol budaya / kultur.

2.3.6. Prosedur Positioning


Prosedur untuk melakukan penempatan posisi yang tepat meliputi 8
langkah pokok, yaitu (9) :
a. Menentukan produk/pasar yang relevan.
Suatu produk umumnya dimaksudkan untuk memenuhi lebih dari satu
keinginan atau kebutuhan .
b. Pendataan kebutuhan pelanggan
Untuk melakukan positioning dengan tepat, maka marketer perlu
mendata semua kebutuhan dan keinginan yang mungkin dapat
dipenuhi oleh semua produk.
c. Mengidentifikasi pesaing
Baik pesaing primer maupun pesaing sekunder. Pesaing primer
adalah pesaing-pesaing yang bersaing untuk memenuuhi kebutuhan
9

inti, sedangkan pesaing sekunder adalah pesaing-pesaing tak


langsung, yakni mereka yang tidak secara langsung muncul dipikiran
bila mana seseorang sedang berpikir mengenai keinginan atau
kebutuhan konsumen.
d. Menentukan Standar Evaluasi
Menentukan cara dan standar yang digunakan konsumen dalam
mengevaluasi pilihan utnuk memenuhi kebutuhan mereka. Biasanya
seseorang akan mengevaluasi berbagai alternatif pemecahan
masalah yang dihadapinya dengan cara fan berdasarkan standar-
standar tertentu. Dalam hal ini perusahaan perlu melakukan riset
pemasaran agar dapat memahami cara dan standar yang digunakan
konsumen dalam mengevaluasi keputusan pembelian.
e. Membuat perceptual map
Mengetahui bagaimana persepsi konsumen terhadap posisi pesaing
(dengan membuat perceptual map). Pemasar perlu
mengindentifikasikan posisi yang ditempati pesaing dengan
menggunakan perceptual map yang didasarkan pada atribut produk,
situasi pemakai, atau kelompaok pemakai.
f. Mengidentifikasi Kesenjangan Posisi
Mengidentifikasi senjang atau gap pada posisi yang ditempati. Melalui
analisis terhadap posisi berbagai produk yang saling bersaing, maka
dapat ditentukan daerah-daerah atau aspek-aspek yang belum
tergarap maupun yang telah digarap banyak pesaing.
g. Merencanakan dan melaksanakan strategi positioning.
Setelah pasar sasaran ditentukan dan posisi yang dikendahaki
ditetapkan, maka pemasar harus merancang program-program
pemasaran yang dapat memastikan bahwa semua informasi
mengenai produk atau merek yang disampaikan kepada pasar akan
menciptakan persepsi yang diinginkan dalam benak konsumen.
Jantung dari strategi positioning ini adalah kampanye promosi.
10

h. Memantau posisi.

Posisi aktual suatu produk atau merek perlu dipantau setiap saat guna
melakukan penyesuaian terhadap setiap kemungkinan perubahan
lingkungan.

2.4. Sejarah kosmetik wardah


Wardah merupakan salah satu merek kosmetik tanah air yang di
produksi oleh PT. Pustaka Tradisi Ibu yang berganti nama menjadi PT
Paragon Technology and Innovation (PTI) pada tahun 2011. Perusahaan
yang bergerak di bidang kosmetika ini didirikan oleh pasangan suami-isteri
Drs. H. Subakat Hadi, M.Sc dan Dra. Hj. Nurhayati Subakat, Apt. pada
tanggal 28 Februari 1985.
Produk yang pertama kali di produksi oleh perusahaan adalah produk
perawatan rambut. Pada tahun 1987, perusahaan ini memproduksi produk
perawatan rambut dengan merek Ega yang lingkup pemasarannya adalah
salon. Kemudian lahirlah produk Putri yang sampai sekarang masih
diproduksi. Produk utama dari Putri adalah shampoo, yang kemudian
berkembang menjadi produksi obat keriting, creambath, hair tonic, hair
spray, dan produk perawatan rambut lainnya.
Pada tahun 1985-1990, PTI mengalami perkembangan yang cukup
pesat. Produknya mulai menyebar dan bersaing dengan produk-produk lama
yang telah eksis. Seiring dengan perkembangan perusahaan, pada
Desember 1990, PTI mendirikan pabrik produksi di Kawasan Industri
Cibodas Tangerang. Dengan didirikannya pabrik baru ini diharapkan bisa
meningkatkan kapasitas produksi.
Pada tahun 1995, PTI kedatangan santri-santri dari pesantren
Hidayatullah yang menginginkan PTI memproduksi kosmetika yang
berlandaskan syariat dan bernafaskan Islami. Adanya permintaan dari santri-
santri tersebut kemudian lahirlah produk Wardah dengan positioning
kosmetik halal dan aman. Dikatakan halal karena produknya telah memiliki
11

sertifikat halal dari LP POM MUI, dan aman karena memakai bahan baku
bermutu tinggi dan telah memiliki nomor registrasi yang dikeluarkan oleh
Departemen Kesehatan.
Pada tahun 2002-2003 PTI mulai memodernisasi perusahaannya.
Wardah telah memasuki retail yang memerlukan perubahan dari segi
internal. Selain telah memasuki retail, Wardah juga melakukan promosi
dengan melakukan periklanan/advertising di berbagai media untuk
mengenalkan produk-produknya ke pasar sasaran.
Pada tahun 2005, PTI sudah menerapkan Good Manufacturing
Practice (GMP) dan Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik (CPKB). Pada
tahun 2007, produk range kosmetik Wardah semakin lengkap. Dari tahun ke
tahun perkembangan Wardah semakin meningkat. Di tengah banyaknya
persaingan dari perusahaanperusahaan yang bergerak di bidang kosmetika,
diperlukan adanya semacam inovasi terhadap produk-produknya untuk
menarik minat konsumen. Sehingga pada tahun 2009, Wardah re-launch
dengan kemasan baru (Wardah New Look).
Tahun 2009 hingga tahun 2013 merupakan tahun-tahun keemasan
bagi Wardah kosmetik. Pada tahun 2011, Wardah menerima Halal Award
2011 untuk kategori Brand Kosmetik Halal. Tidak hanya itu, Wardah juga
mengikuti Halal & Healthy Products Fair di CNR Expo, Istanbul – Turki. Pada
tahun 2011 ini juga, Store Wardah pertama dibuka di fX Sudirman, Jakarta.
Selain keberhasilan-keberhasilan yang telah diraih di atas, Wardah
mendapatkan penghargaan The 2nd Indonesia Original Brand (IOB) 2011
versi majalah SWA. Pada tahun 2012, Wardah kembali meraih penghargaan
The 1st Indonesia Original Brand tahun 2012 versi majalah SWA. Pada
tahun 2012 ini pula , Wardah membuka outlet sekaligus Store Wardah
pertama di Malaysia. Pada tahun 2013, Wardah sudah membuka 22.000
outlet di Indonesia dan Malaysia. Wardah juga menjadi The 1st local brand
dengan penjualan tertinggi di Matahari Dept. Store dan menduduki ranking 3
dari seluruh brand (lokal dan global).
BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Prinsip Wardah


Wardah adalah perusahaan kosmetik Indonesia. seluruh
produknya yang berjumlah 200 macam telah mendapat sertifikasi
halal, yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia. Penjualan yang
dimulai sejak tahun 1995 melalui door to door ini kemudian telah
berkembang menjadi 1500 outlet yang tersebar di Department Store
dan pusat perbelanjaan lengkap dengan konsultan kecantikannya.
Wardah Cosmetics mempunyai komitmen untuk menciptakan
kosmetik yang berkualitas dengan memperhatikan karakter wanita.
Wardah Cosmetics mempunyai tiga prinsip, yaitu sebagai berikut :
a. Pure and Safe. Produk yang dibuat berasal dari bahan alami, halal, dan
aman sehingga konsumen merasa dihargai dan nyaman. Pengelolaan
limbah yang ramah lingkungan agar tidak merusak alam.
b. Beauty Expert. Produk yang dibuat bertujuan untuk memancarkan
kecantikan dari wanita sesuai dengan kepribadiannya.
c. Inspiring Beauty. Kecantikan wanita bisa menginspirasi tanpa
melupakan budayanya sendiri.

3.2. Produk Wardah


Wardah Cosmetics memproduksi berbagai jenis kosmetik yang
dikelompokkan berdasarkan kegunaannya. Produk Wardah
Cosmetics yang telah beredar di masyarakat yaitu sebagai berikut :
a. Wardah Basic Series, terdiri dari Cleanser Normal to Oily, Cleanser
Normal to Dry, Facial Wash, Facial Scrub, Peeling, Toner Normal to
Oily, Toner Normal to Dry, Mosturizer Cream, Mosturizer Gel,
Intensive Night Cream, Facial Mask, Facial Serum Normal to Dry,
Facial Serum Normal to Oily.

12
13

b. Wardah Lightening Series, terdiri dari Milk Cleanser, Gentle Wash,


Face Toner, Facial Scrub, Creamy Foam, BB Cream, Body Lotion,
Day Cream, Two Way Cake, Night Cream, Facial Mask, Facial
Serum.
c. Wardah Acne Series, terdiri dari Cleansing Gel, Pore Tightening
Toner, Treatment, Perfecting Moisturizer Gel, Cleansing Gel, Gentle
Scrub, Acne Face Powder.
d. Wardah Beauty Concept, terdiri atas :
1. Face terdiri dari Blush On, Foundation, Face Powder, Two Way
Cake, Compact Powder, Double Function Kit.
2. Eyes terdiri dari Eye Shadow, Eye Liner, Eye Brow, Mascara,
Glitter Powder.
3. Lips terdiri dari Lip Palette, Matte Lipstick, Exclusive Lipstick,
Hydrogloss, Lipgloss, Long Lasting Lipstick, Wondershine, Lip
Balm
e. Wardah Spa Series, terdiri dari Body Butter, Body Scrub, Body
Massage Oil, Pure Oil
f. Wardah Scentsation

3.3. Analisis STP (Segmenting, targeting, positioning)


Dalam praktek manajemen pemasaran dikenal adanya istilah STP
(Segmentation, Targeting dan Positioning). Untuk mencapai hasil
pemasaran yang optimal, terlebih dahulu dilakukan segmentasi pasar
atas produk yang akan dijual. Untuk tetap bersaing dalam pasar,
sebuah perusahaan harus melakukan sebagai berikut:
1. Memisahkan pasar kedalam segmen yang sesuai dengan fokus pada
mereka yang kemungkinan memberikan keuntungan.
2. Menargetkan segmen yang tepat.
3. Menetapkan posisi produk dibenak pelanggan.
4. Bersiap untuk memposisikan produk.
14

3.3.1. Segmentating/segmentasi
Perusahaan menetapkan segmentasi produk Wardah pada
wanita usia 20-35 tahun, dengan kelas sosial menengah. Namun
ternyata konsumen yang menggunakan produk ini beraneka ragam
usia dan status sosial. Produk wardah pada awalnya memiliki
segmentasi pasar yang masih luas, yaitu para wanita yang peduli
akan kecantikan. Produk kosmetik wardah melakukan segmentasi
produknya. Segmentasi dapat dilakukan berdasarkan aspek
demografi, psikografi dan perilaku konsumen dan berbasis religius..

3.3.2. Targeting
Pada awal peluncurannya, Wardah memang ditujukan untuk
kalangan agama tertentu, namun dari hasil penjualan diketahui bahwa
konsumen Wardah ternyata tidak hanya berasal dari komunitas santri-
santri pesantren dan ibu-ibu pengajian saja, namun banyak pula
wanita-wanita karir yang menggunakan produk ini. Bahkan ada pula
konsumen non muslim yang menyukainya. Target pasar dari produk
wardah sendiri adalah muslimah usia 16 sampai 34 tahun,
berpendidikan, berprofesi sebagai ibu rumah tangga maupun
mahasiswa yang ingin memperoleh hasil terbaik dengan
menggunakan produk kosmetika ini.

3.3.3 Positioning
Sampai saat ini perusahaan tetap menggunakan positioning
Wardah sebagai ”Kosmetika Suci dan Aman”. Jargon ini dirasakan
Wardah cukup mengena dalam benak masyarakat. Dengan adanya
kata suci, masyarakat menganggap Wardah sebagai produk halal dan
aman sebagai jaminan keamanan dalam menggunakan produk ini.
15

Produk wardah menempatkan diri sebagai produk kosmetika


muslimah dengan penekanan pada keunggulan kualitas dan mutu
harga yang terjangkau (kelas menengah), dan memiliki sertifikat halal
pada produknya yang menggunakan bahan baku alami yang aman
dan bebas alkohol, sehingga konsumen bebas memakainya setiap
saat termasuk saat melakukan ibadah.
Positioning produk yang dimiliki oleh kosmetik Wardah senada
dengan konsep kecantikan Wardah yaitu :
1. Pure and safe yaitu kosmetik yang terbuat dari bahan berkualitas
yang terbukti aman, suci dan halal.
2. Beauty expert yaitu kosmetik yang diformulasikan oleh para ahli
farmasi dan kecantikan yang menghadirkan produk berkualitas
dengan inovasi terkini.
3. Inspiring beauty yaitu kosmetik yang tidak hanya untuk tubuh akan
tetapi juga jiwa. Kosmetik Wardah mendorong wanita untuk
senantiasa percaya diri dan peduli terhadap sesama yang dikenal
sebagai “kecantikan yang menginspirasi”.
16
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Pada bagian ini dapat disimpulkan bahwa Positioning produk Wardah
sebagai ”Kosmetika Suci dan Aman”. Produk Wardah menempatkan diri
sebagai produk kosmetika muslimah dengan penekanan pada keunggulan
kualitas dan mutu harga yang terjangkau (kelas menengah), dan memiliki
sertifikat halal pada produknya yang menggunakan bahan baku alami yang
aman dan bebas alkohol, sehingga konsumen bebas memakainya setiap
saat termasuk saat melakukan ibadah.

4.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diperoleh, maka dapat diajukan
saran untuk pihak Wardah yaitu diharapkan Wardah dapat menjaga
positioning sehingga dapat mempertahankan citra produk pada benak
pelanggan dengan menawarkan produk yang berbeda dari pesaingnya yang
lebih inovatif dan sesuai kebutuhan pelanggan.

17
DAFTAR PUSTAKA

1. Cravens, David W. Dan Piercy, Nigel F. 2006. Strategic Marketing.


Eighth Edition.New York: McGrawhill International Edition.
2. Ferrel, Pride, 1995, Pemasaran : Teori dan Praktek Sehari-Hari,
diterjemahkan oleh Drs. Daniel Wirajaya, Edisi VII, Jilid 1, Binapura
Aksara, Jakarta.
3. Hermawan Kertajaya. 2007. Boosting Loyalitas Marketing
Performance. PT. MizanPustaka.
4. Keegan dan Green. 2008.Global Marketing. Edisi 5. Penerbit London
Pearson education.
5. Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran,
Edisi 12, Jilid 1 dan 2. Alih Bahasa: Bob Sabran, M. M. Jakarta:
Erlangga.
6. Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran.
Alih Bahasa: Bob Sabran. Ed. 13.Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
7. Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran Edisi Milenium, Jilid Ke-2.
Jakarta Prenhallindo.
8. Swasta DH., dan T. Hani Handoko. 1997. Manajemen Pemasaran
Modern, Liberty, Yogyakarta
9. Tjiptono, Fandy, 2008. Strategi Pemasaran. Edisi III. Yogyakarta: Andi
Offset.

18
19
LAMPIRAN

Gambar 1. Wardah series


G
Gambar 2. Wardah renew you
Gambar 3. Wardah lip series

20

Anda mungkin juga menyukai