Oleh :
KELOMPOK 10
FEBRUARI 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang senantiasa melimpahkan rahmat,
taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta
salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa kabar
gembira umat yang bertaqwa.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
3
Fandy Tjiptono, strategi pemasaran, Edisi III(Yogyakarta:Andi Offset, 2008), hlm. 201.
“layanan darurat” keempat-bersama dengan polisi, pemadam kebakaran, dan
ambulans untuk mengekspresikan kredibilitas dan urgensi yang lebih besar.
4
4
Philip khotler,Kevin Lane Keller, manajemen pemasaran(Jakarta:Erlangga, 2009) hlm 293.
keunggulan di area lain, merek itu seharusnya berada dalam posisi kompetitif yang
kuat dan mungkin tidak terkalahkan.
3) Perbandingan titik paritas dan titik perbedaan
Agar penawaran dapat mencapai titik paritas (POP) pada atribut atau manfaat tertentu,
harus ada cukup banyak konsumen yang meyakini bahwa merek itu “cukup baik”
pada dimensi itu. Ada zona atau kisaran toleransi atau penerimaan titik paritas. Secara
harfiah, merek tidak harus terlihat sama dengan pesaing, tetapi konsumen harus
merasa bahwa merek cukup berhasil dalam atribut atau manfaat tertentu. Jika
demikian, mereka mungkin bersedia mendasarkan evaluasi dan keputusan mereka
pada faktor lain yang secara potensial lebih menguntungkan bagi merek Bir ringan
dianggap tidak akan pernah selezat bir kuat, tetapi rasa bir ringan harus cukup
mendekati bir kuat agar dapat bersaing secara efektif.
D. Menetapkan keanggotaan kategori
Pelanggan sasaran menyadari bahwa Maybelline adalah merek kosmetik
terkemuka. Cheerios adalah merek sereal terkemuka, Accenture adalah perusahaan
konsultasi terkemuka dan seterusnya. Meskipun demikian, sering kali pemasar harus
memberitahu konsumen tentang keanggotaan kategori suatu merek. Mungkin situasi
yang paling jelas adalah peluncuran produk-produk baru, terutama ketika identifikasi
kategori itu sendiri tidak jelas.
Keanggotaan kategori bisa menjadi masalah khusus untuk produk teknologi
tinggi. Ketika GO Corporation menciptakan komputer tablet berbasis-pena pertama
pada awal 1990-an, analis dan media merespons secara antusias terhadap konsep ini,
tetapi minat konsumen tidak pernah terwujud. GO pada akhirnya dibeli oleh AT&T
untuk digunakan di ventura komputer pena yang ditutup pada tahun 1994. Meskipun
demikian, dengan perkembangan PC tablet saat ini, ide komputer pena memperoleh
napas baru."
Ada juga situasi di mana konsumen mengetahui keanggotaan kategori merek,
tetapi mungkin tidak yakin bahwa merek itu merupakan anggota sah kategori tersebut.
Misalnya, konsumen mungkin menyadari bahwa Hewlett-Packard memproduksi
kamera digital, tetapi mereka mungkin tidak pasti apakah kamera Hewlett-Packard
berada dalam kelas yang sama dengan Sony, Olympus, Kodak, dan Nikon. Dalam hal
ini, HP mungkin perlu memperkuat keanggotaan kategori.
Merek kadang-kadang diafiliasikan dengan kategori-kategori di mana mereka
itu ndak menjadi anggotanya Pendekatan ini merupakan satu cara untuk menekankan
titik perbedaan merek, sehingga konsumen mengetahui keanggotaan aktual merek.
Meskipun demikian, dengan pendekatan ini, kita tidak boleh terjebak di antara
kategori. Konsumen harus memahami arti merek, dan bukan hanya apa yang tidak
menjadi arti merek. Kamera digital dan pemutar MP3 e-mini M Konica dipasarkan
sebagai "solusi hiburan empat dalam satu," tetapi kamera ini mengalami defisiensi
fungsional dalam setiap aplikasi produknya dan gagal di pasar.
Pendekatan umum terhadap positioning adalah memberitahu konsumen
tentang keanggotaan merek sebelum menyatakan titik perbedaan. Diasumsikan
sebelumnva, konsumen harus tahu apakah produk itu dan apa fungsi yang dilayaninya
sebelum memutuskan apakah fungsi itu mendominasi merek terhadap pesaingnya.
Untuk produk baru, iklan awal sering berkonsentrasi pada penciptaan kesadaran
merek, dan iklan selanjutnya berusaha mengukir citra merek.
1) Positinioning tumpang tindih
Kadang-kadang perusahaan akan mencoba menumpuk dua kerangka referensi.
Meskipun positioning tumpang tindih sering kali menarik sebagai sarana menyatukan
tujuan konsumen yang berpotensi konflik dan menciptakan solusi "terbaik untuk
kedua pihak," positioning ini juga mengandung masalah ekstra. Jika titik paritas dan
titik perbedaan pada kedua kategori itu tidak kredibel, merek itu mungkin tidak
dipandang sebagai pemain resmi dalam kedua kategori tersebut dan akhirnya "tidak
mendapat tempat di manapun." Banyak PDA awal yang gagal dalam mencoba
menumpuk kategori, mulai dari pager sampai komputer laptop memberikan ilustrasi
jelas tentang risiko ini.
2) Mengomunikasikan keanggotaan kategori
a) Mengumumkan manfaat kategori
Untuk meyakinkan konsumen kembali bahwa merek akan menghantarkan
alasan dasar bagi penggunaan kategori, pemasar sering kali menggunakan
manfaat untuk mengumumkan keanggotaan kategori. Maka, peralatan industri
bisa saja mengklaim tahan lama dan obat maag dapat mengumumkan
kemanjurannya. Adonan brownies dapat memperoleh keanggotaan di kategori
makanan penutup panggang dengan mengklaim bahwa rasanya lezat dan
mendukung klaim ini dengan memasukkan bahan berkualitas tinggi (kinerja)
atau dengan memperlihatkan kepuasan dalam konsumsinya(gambaran) kepada
pengguna.
b) Membandingkan dengan contoh
Merek terkenal dan penting dalam sebuah kategori juga dapat membantu
merek menspesifikasikan keanggotaan kategorinya. Ketika Tommy Hilfiger
belum dikenal, iklan mengumumkan keanggotaannya sebagai perancang hebar
Amerika dengan mengasosiasikannya dengan Geoffrey Beene, Stanley
Blacker, Calvin Klein dan Perry Ellis, yang merupakan anggota terkenal dari
kategori tersebut.
c) Bergantung pada penggambar produk
Penggambar produk yang mengikuti nama merek sering kali menjadi sarana
singkat untuk mengekspresikan asal-usul kategori. Ford Motor Co.
menginvestasikan lebih dari $1 miliar untuk model 2004 baru yang radikal
yang disebut X-Trainer, yang menggabungkan atribut SUV, minivan, dan
station wagon. Untuk mengomunikasikan posisi uniknya dan menghindari
asosiasi dengan model Explorer dan Country Squire, kendaraan itu belakangan
disebut Freestyle, ditandai sebagai “sports wagon."
E. Memilih POP dan POD
Titik paritas digerakkan oleh kebutuhan keanggotaan kategori(untuk
menciptakan kategori POP)dan kebutuhan menghilangkan POD pesaing(untuk
menciptakan POP kompetitif). Selain perbedaan, dua pertimbangan penting lainnya
dalam memilih titik perbedaan adalah bahwa konsumen menginginkan POD dan
bahwa perusahaan mempunyai kapabilitas untuk menghantarkannya, ada tiga kriteria
yang dapat menilai kemampuan untuk diinginkan dan kemampuan untuk
menghantarkan.
Pemasar harus memutuskan pada tingkat apa pemasar akan menetapkan titik
perbedaan merek Pada tingkat terendah, ada atribut merek, pada tingkat berikutnya
manfaat merek dan pada tingkat atas ada nilai merek. Maka pemasar sabun Dove
dapat membicarakan atribut bahwa seperempat isinya merupakan krim pembersih
atau manfaat kulit yang lebih lembut atau nilai karena menjadi lebih menarik. Atribut
umumnya merupakan tingkat posisi yang paling tidak diinginkan Pertama, pembeli
lebih tertarik pada manfaat Kedua, pesaing dapat dengan mudah meniru atribut.
Ketiga, atribut saat ini bisa menjadi kurang diinginkan sepanjang waktu
Meskipun demikian, riset telah memperlihatkan bahwa kadang-kadang merek
dapat berhasil didiferensiasikan berdasarkan atribut yang tampaknya tidak
relevan,jika konsumen menemukan manfaat yang tepat.5
5
Ibid.,295-299.