Disusun oleh :
Kelompok 6
Fiqri Muhammad F.K : 20220510532
Gina Azizah : 20220510383
Mita Alpiani : 20220510376
Nifa Aulia : 20220510133
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Menyusun
dan Mengkomunikasikan Strategi Posisi" dengan tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Manajemen Pemasaran Lanjutan.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah yang
kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini
Penyusun
Kelompok 6
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
iv
pangsa pasar yang lebih besar, dan membangun hubungan yang kuat dengan
konsumen sasaran.
v
BAB II
PEMBAHASAN
vi
mendefinisikan penetapan posisi sebagain berikut penetapan posisi (positioning)
adalah tindakan merancang tawaran dan citra perusahaan sehingga mencapai
posisi yang khas (dibandingkan para pesaing) di dalam benak pelanggan
sasaranya. Tujuanya adalah menempatkan merek dalam pikiran konsumen untuk
memaksimalkan potensi manfaat perusahaan.
vii
memiliki manfaat bagi konsumen dan dapat lebih dekat dengan konsumen
sehingga dapat mencapai hubungan yang menguntungkan dengan konsumen.
viii
2.2 Tujuan Strategi Penetapan Posisi
Untuk menempatkan produk/jasa pada benak (persepsi) konsumen,
membuat citra produk/jasa dan hal-hal yang ingin ditawarkan kepada pasar
berhasil memperoleh posisi yang jelas dan bermakna dalam benak konsumen,
membangun persepsi produk di dalam pasar sasaran relatif terhadap pesaing,
serta untuk memposisikan produk sehingga dapat menyampaikan beberapa hal
pokok kepada para pelanggan, yaitu what you stand for, what you are, dan how
would you like customers to evaluate you dan yang terakhir untuk mencapai hasil
yang diharapkan.
2.3 Kesalahan dan Gagasan dalam Strategi Penetapan Posisi
Secara umum, perusahaan harus menghindari empat kesalahan utama
dalam penetapan posisi (positioning), yaitu:
ix
yang ramping dan penuh gaya dari Stephen Job, yang semula diposisikan untuk
mahasiswa, lalu untuk insinyur, dan kemudian untuk wirausahawan, semuanya
tidak berhasil.
4. Penetapan posisi yang meragukan (doubtful positioning)
Pembeli mungkin sukar mempercayai pengakuan dari merek tertentu.
berkenaan dengan harga, fitur, atau perusahaan pembuat produk itu. Ketika divisi
Cadillac dari GM memperkenalkan Cimarron, mobil itu diposisikan sebagai
pesaing mobil mewah seperti BMW, Mercedes, dan Audi. Walaupun mobil itu
dilengkapi kursi kulit, rak bagasi, chrome yang banyak, dan logo Cadillac dicap
pada chasis, konsumen melihat mobil itu sekedar versi Cavalier dari Chevy dan
Firenza dari Oldsmobile yang didandani. Walaupun mobil itu diposisikan sebagai
"lebih untuk lebih", konsumen melihatnya sebagai "kurang untuk lebih".
Memecahkan masalah penetapan posisi (positioning) memungkinkan
perusahaan bersangkutan memecahkan masalah bauran pemasaran. Jadi, meraih
"posisi mutu tinggi mengharuskan perusahaan menghasilkan produk bermutu
tinggi, mengenakan harga yang mahal, menyalurkan produk melalui penyalur
kelas atas, dan memasang iklan di majalah bermutu tinggi.
untuk menempatkan produk/jasa pada benak (persepsi) konsumen,
membuat citra produk/jasa dan hal-hal yang ingin ditawarkan kepada pasar
berhasil memperoleh posisi yang jelas dan bermakna dalam benak konsumen,
serta membangun persepsi produk di dalam pasar sasaran relatif terhadap
pesaing. Perusahaan harus memutuskan berapa banyak gagasan yang harus
dikomunikasikan atau dipromosikan kepada para konsumen sasarannya.
1. Manfaat tunggal (single benefit positioning)
Banyak pemasar menyarankan agar mempromosikan hanya satu manfaat
sentral. Itu membuat komunikasi dengan pasar sasaran menjadi lebih mudah.
Karyawan pun lebih jelas berpikir tentang apa yang perlu dipertimbangkan. Dan
mempermudah penyesuaian organisasi secara keseluruhan.
x
2. Manfaat ganda (double benefit positioning) Tidak semua orang setuju bahwa
manfaat tunggal adalah yang terbaik.
Bagaiman bila pasar bosan dengan manfaat itu, atau banyak pesaing
memberikan manfaat itu juga? Karena itu manfaat ganda dinilai lebih khas. Volvo
memposisikan mobilnya sebagai "paling aman" dan "paling tahan lama." Bahkan
ada kasus positioning dengan tiga manfaat yang berhasil. Yaitu pasta gigi Aqua
Fresh dari Smith Kline, yang berpromosi memberikan tiga manfaat perlindungan
anti gigi berlubang, nafas lebih segar, dan gigi lebih putih. Untuk meyakinkan
konsumennya, Smith Kline menciptakan pasta gigi yang keluar dari tubenya
dengan tiga warna. Sehingga menegaskan secara visual akan adanya manfaat
tersebut. Dengan cara itu Smith Kline melakukan segmentasi terbalik
(countersegmented), yaitu menarik tiga segmen dan bukannya satu.Berbagai
elemen yang memengaruhi pemeliharaan strategi produk saling terkait dan
memerlukan perhatian kontinu serta penyesuaian agar strategi produk tetap
relevan dan kompetitif di pasar. faktor-faktor utamanya adalah sebagai berikut :
2.4 Menyusun dan mengkomunikasikan strategi penetapan posisi
Penempatan posisi adalah tindakan merancang tawaran dan citra
perusahaan sehingga menempati suatu posisi yang terbedakan (diantara pesaing)
di dalam benak pelanggan sasarannya. Tujuannya adalah menempatkan merek
dalam pikiran konsumen untuk memaksimalkan potensi manfaat perusahaan.
Hasil akhirnya adalah keberhasilan penciptaan proposisi nilai yang berfokus pada
pelanggan, yaitu alasan kenapa pangsa pasar harus membeli produk tertentu.
Value position, merupakan alasan-alasan yang meyakinkan mengapa pelanggan
sasaran akan membeli produk.
1. Analisis Pasar:
xi
Lakukan analisis mendalam tentang pasar di mana beroperasi. Pahami
kebutuhan dan keinginan pelanggan, tren industri, preferensi konsumen, dan
dampak faktor-faktor lainnya yang memengaruhi posisi pasar.
2. Penelitian Pesaing:
Kenali pesaing dengan baik. Identifikasi siapa pesaing utama dan cari
tahu bagaimana mereka memposisikan diri mereka di pasar. Pahami kekuatan,
kelemahan, dan strategi mereka untuk melihat di mana bisa menemukan celah
dan berbeda dari mereka.
3. Mendefinisikan Posisi Merek:
Berdasarkan hasil analisis pasar dan pesaing, tentukan posisi yang
ingin dicapai untuk merek yang ditawarkan kepada pelanggan. Pilih atribut
atau manfaat kunci yang membedakan merek dari pesaing, dan tentukan nilai
unik yang ditawarkan kepada pelanggan.
4. Penargetan Pelanggan:
Kenali dan definisikan dengan jelas segmen pasar yang akan menjadi
target. Identifikasi kelompok pelanggan yang paling tertarik dengan posisi
merek yang ditawarkan dan siapa yang akan paling banyak mendapatkan
manfaat dari produk atau layanan tersebut.
5. Strategi Penetapan Harga:
Tentukan strategi penetapan harga yang sesuai dengan posisi merek
dan target pasar . Pikirkan tentang bagaimana harga akan memengaruhi
persepsi nilai dan permintaan pelanggan, serta bagaimana itu akan
membedakan dari pesaing.
6. Komunikasi Strategi:
Buat pesan yang jelas dan konsisten tentang posisi merek, manfaat
yang ditawarkan, dan mengapa pelanggan harus memilih produk kita
daripada pesaing. Gunakan saluran komunikasi yang sesuai dan relevan untuk
mencapai target pasar.
7. Pengukuran dan Penyesuaian:
xii
Setelah strategi penetapan posisi diluncurkan, monitor dan ukur
kinerjanya secara teratur. Lakukan evaluasi dan jika perlu, lakukan
penyesuaian untuk memastikan bahwa strategi yang dilakukan memberikan
hasil yang diinginkan.
xiii
Selain itu, juga dapat menggunakan pendekatan diferensiasi melalui
pelayanan pelanggan yang superior. Ini melibatkan memberikan pengalaman
pelanggan yang lebih baik, layanan purna jual yang unggul, atau dukungan
pelanggan yang membedakan dari competitor.
xiv
mengadopsi teknologi terkini untuk menciptakan produk yang menghadirkan
pengalaman pelanggan yang menarik dan bernilai tambah.
3. Pelayanan Pelanggan yang Unggul:
Berikan pelayanan pelanggan yang luar biasa. Diferensiasi dapat
tercapai melalui layanan pelanggan yang lebih responsif, ramah, dan personal.
Jika dapat menciptakan pengalaman pelanggan yang superior, pelanggan akan
cenderung memilih Anda daripada pesaing.
4. Branding yang Mengesankan:
Bangun citra merek yang mengesankan dan konsisten. Kembangkan
pesan merek yang kuat dan unik yang mencerminkan nilai-nilai dan manfaat
produk atau layanan yang ditawarkan. Buat desain logo dan identitas merek
yang menarik dan memperkuat diferensiasi di benak pelanggan.
5. Komunikasi yang Efektif:
Sampaikan proposisi nilai secara jelas dan menarik melalui berbagai
saluran komunikasi. Buat konten pemasaran yang informatif, kreatif, dan
menarik yang menonjolkan keunikan produk atau layanan yang ditawarkan
kepada pelanggan. Gunakan media sosial, iklan, publikasi, dan strategi
pemasaran lainnya untuk meningkatkan visibilitas merek.
6. Kualitas Produk yang Unggul:
Jaga kualitas produk atau layanan agar tetap unggul. Kualitas yang tinggi
dapat menjadi diferensiasi yang kuat dalam memenangkan kepercayaan
pelanggan. Pastikan bahwa kualitas produk atau layanan tetap konsisten dan
memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.
Diferensiasi harus memberikan nilai tambah yang signifikan bagi
pelanggan Anda. Hal ini akan membantu Anda membangun hubungan jangka
panjang dengan pelanggan dan menciptakan loyalitas di pasar yang kompetitif.
xv
2.6 Alat untuk melakukan diferensiasi
Diferensiasi adalah tindakan merancang serangkaian perbedaan yang
berarti untuk membedakan tawaran perusahaan dengan tawaran pesaing. Jumlah
peluang diferensisasi menurut Boston Consulting dibedakan menjadi empat jenis
berdasarkan jumlah keungulan kompetitif yang tersedia :
1. Industri Volume (volume industry): memperoleh keungulam kompetitif sedikit
tetapi berukuran cukup besar. Contohnya, Industri peralatan konstruksi
2. Industri mati langkah (stalemate industry): hanya terdapat sedikit potensi
keungulan kompetitif dan berukuran kecil. Contohnya, industri baja sulit
dideferensiasikan produknya.
3. Industri terfigmentasi (fragmentasi industry): peluang diferensiasi besar tapi
keungulan kompetitif kecil. Contohnya, restoran memiliki banyak cara
diferensiasi tapi sedikit menemukan pangsa pasar.
4. Industri terspesialisasi (specialized industry); perusahaan memiliki banyak
peluang diferensiasi dan menghasilkan keuntungan yang tinggi. Contohnya,
perusahaan kecil membuat produk tertentu yang menguasai pangsa pasar.
Atribut Diferensiasi Utama Sebuah perusahaan, baik yang
menghasilkan barang maupun jasa perlu mengidentifikasikan caracara spesifik
untuk mendiferensiasikan produknya agar dapat mencapai keunggulan
kompetitif. Diferensiasi merupakan tindakan merancang satu set (rangkaian)
perbedaan yang berarti untuk membedakan penawaran perusahaan dari
penawaran pesaing (Kotler, 1997). Untuk melakukan diferensiasi tersebut,
pemasar perlu memperhatikan atribut diferensiasi utama dalam produk yang
dihasilkan perusahaan. Perusahaan dapat mendiferensiasikan tawaran
pasarnya menurut lima dimensi:
1. Diferensiasi Produk
Diferensiasi produk fisik menyerupai suatu garis. Diujung yang sama
kita menemukan suatu produk yang sangat terstandarisasi dimana hanya
dimungkinkan adanya sedikit variasi seperti ayam, telur atau susu, sedangkan
xvi
di ujung lainnya adalah produk dengan diferensiasi tinggi seperti pakaian
atau barang elektronik. Pembeda produk utama dalah keistimewaan,
kinerja,kesesuaian, daya tahan, keterandalan, mudah diperbaiki, gaya dan
rancangan.
a. Keistimewaan (feature): karakteristik yang melengkapi fungsi dasar
produk. Kualitas kinerja (performans quality): mengacu pada tingkat di
mana karaketristik dasar produk tersebut beroperasi.
b. Kualitas kesesuaian (conformance quality): tingkat dimana semua unit
yang diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi sasaran yang
dijanjikan.
c. Daya tahan (durability): suatu ukuran usai produk yang diharapkan dalam
kondisi normal dan/atau berat.
d. Mudah diperbaiki (repairability) ukuran kemudahan memperbaiki sutau
produk yang rusak atau gagal
e. Gaya (style): menggambarkan penampilan dan perasaan produk itu bagi
pembeli.
f. Rancangan (design); totalitas dari keistimewaan yang mempengaruhi
fungsi suatu produk dalam hal kebutuhan pelanggan.
Produk-produk fisik itu bervariasi dalam potensinya untuk
diferensiasi. Produk yang sedikit diferensiasi adalah: ayam, baja, aspirin.
Produk diferensiasi tinggi, seperti mobil,bangunan, komersil, dan mebel.
Parameter rancangan meliputi:
a. Bentuk:
Berdasarkan ukuran, model, atau struktur sebuah produk.
b. Keistimewaan (feature):
Setiap perusahaan harus memutuskan apakah akan menawarkan.
keistimewaan khusus untuk pelanggan dengan biaya lebih tinggi atau
sedikit paket standar dengan biaya lebih murah.
c. Mutu kinerja:
xvii
Mengacu pada kharakteristik produk itu beroperasi pada level mana.
d. Mutu kesesuaian:
Tingkat dimana semua unit yang diproduksi identik dan memenuhi
spesifikasi sasaran yang dijanjikan.
e. Daya tahan:
Usia operasi produk yang diharapkan dalam kondisi normal.
f. Keandalan:
Ukuran suatu produk tidak akan rusak atau gagal dalam suatu periode
waktu.
g. Mudah diperbaiki:
Ukuran mudah memperbaiki suatu produk yang rusak atau gagal.
h. Gaya:
Mengambarkan penampilan dan perasaan yang ditimbulkan oleh
produk itu bagi pembeli.
i. Rancangan:
Cara yang paling ampuh untuk mendiferensiasikan dan
mempromosikan produk dan jasa perusahaan.
2. Diferensiasi Pelayanan
Selain mediferensiasikan produk fisik, perusahaan juga dapat
mendiferensiasikan pelayanannya. Jika produk fisiknya tidak mudah
didiferensiasikan, kunci keberhasilan dalam persaingan seringkali terletak
pada kualitas pelayanan yang diberikan oleh perusahaan sehingga dapat
meningkatkan kualitas serta nilai suatu produk. Kunci keberhasilan dalam
persaingan sering terletak pada penambahan pelayanan yang menambah nilai
serta meningkatkan mutu produk fisik itu.
a) Kemudahan pemesanan (ordering ease) mengacu kepada seberapa mudah
pelanggan melakukan pemesanan produk perusahaan.
b) Pengiriman (delivery): mengacu kepada seberapa baik produk sampai ke
tangan konsumen mencakup kecepatan, ketepatan, dan perhatian selama
xviii
proses pengiriman.
c) Pemasangan (installation): mengacu pada pekerjaan yang dilakukan untuk
membuat produk beroperasi dengan baik pada lokasi yang telah
direncanakan pelanggan. mengacu kepada pelatihan para pelanggan
d) Pelatihan pelanggan (customer training): (pegawai pelanggan) dalam
menggunakan produk secara tepat dan efisien.
e) Konsultasi pelanggan (customer consulting); mengacu kepada pelayanan
data, system informasi, dan saran yang diberikan penjual kepada pembeli
baik secara gratis atau dengan bayaran.
f) Pemeliharaan dan perbaikan (maintenance and repair): merupakan program
pelayanan perusahaan untuk membantu pelanggan menjaga produk yang
mereka beli dalam kondisi kerja yang baik.
3. Diferensiasi Personalia
Perusahaan dapat memperoleh keunggulan kompetitif yang kuat
dengan mempekerjakan dan melatih orang-orang yang lebih baik daripada
pesaing mereka. Personalia yang terlatih menunjukkan enam kharakteristik:
kemampuan, kesopanan, kredibilitas, dapat diandalkan, cepat tanggap, dan
komunikasi.
a) Kemampuan: para pegawai memeiliki keahlian dan pengetahuan yang
diperlukan
b) Kesopanan: para pegawai ramah, hormat dan penuh perhatian terhadap
pelanggannya
c) Kredibiltas: para pegawai dapat dipercaya
d) Dapat diandalkan
e) Cepat tanggap: para pegawai cepat menanggapi permintaan dan
permasalahan konsumen.
f) Komunikasi: para pegawai mampu memahami keinginan pelanggan dan
dapat berkomunikasi dengan jelas.
4. Diferensiasi Saluran
xix
Keungulan bersaing melalui cara merancang salumn distribusi,
terutama menyangkut jangkauan, keahlian dan kinerja saluran-saluran
tersebut. Penyalur berada dibeberapa lokasi daripada penyalur pesaing.
Perusahaan-perusahaan dapat mencapai keunggulan bersaing melalui cara
mereka merancang saluran distribusi, terutama yang menyangkut jangkauan,
keahlian dan kinerja saluran-saluran tersebut. Dalam melakukan diferensiasi
saluran, perusahan dapat melakukan strategi berdasarkan pada distribusi
eksklusif, selekteif dan intensif.
a. Distribusi Intensif
Strategi distribusi yang menempatkan produk dagangannya pada
banyak retail serta distributor di berbagai tempat. Teknik ini sangat cocok
digunakan untuk produk atau barang kebutuhan pokok sehari-hari yang
memiliki permintaan dan tingkat konsumsi yang tinggi. Contohnya: sembako,
rokok, sikat gigi, odol, sabun,detergen.
b. Distribusi Selective
Suatu metode distribusi yang menyalurkan produk barang atau jasa
pada daerah pemasaran tertentu dengan memilih beberapa distributor atau
pengecer saja pada suatu daerah. Di antara distributor atau pengecer akan
terdapat suatu persaingan. untuk merebut konsumen dengan cara, teknik dan
strategi masing-masing.
Contohnya produk : elektronik, kendaraan, sepeda, buku.
c. Distribusi Eksklusif
Distribusi ekslusif adalah memberikan hak distribusi suatu produk
pada satu atau dua distributor pada suatu area. Barang dan jasa yang
ditawarkan oleh jenis distribusi eksklusif adalah barang-barang dengan
kualitas dan harga tinggi dengan jumlah konsumen yang terbatas. Contohnya:
Mobil mewah, restoran waralaba, hypermarket, Fashion ternama.
5. Diferensiasi Citra
xx
Bahkan dalam penawaran bersaing yang terlihat sama, pembeli
mungkin memeiliki tanggapan yang berbeda pada citra perusahaan atau citra
produk yang satu dengan produk yang lainnya. Dalam diferensiasi citra,
pembeda utama pada umumnya adalah lambing/logo, media tertulis atau
audio visual, suasana dan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan.
Citra yang efektif melakukan tiga hal bagi perusahaan yaitu:
a. Menyampaikan pesan tunggal yang memantapkan karakter produk dan
usulan nilai
b. Menyampaikan pesan ini dengan cara yang berbeda sehingga tidak
dikelirukan dengan pesan serupa dari para pesaing
c. Mengirimkan kekuatan emosional sehingga mamampu membangkitkan
keinginan maupun pikiran pembeli.
2.7 Strategi Pemasaran Sepanjang Sikus Hidup Produk
Strategi penetapan posisi dan diferensiasi perusahaan harus berubah
karena produk, pasar dan pesaing berubah sepanjang siktus hidup produk,
Mengatakan bahwa produk memiliki siklus hidup berarti menegaskan empat hal:
xxi
2. Pertumbuhan (growth) periode penerimaan pasar yang cepat dan
peningkatan laba yang hesar.
3. Kedewasaan kematangan (maturity) periode penurunan pertumbuhan
penjualan karena produk itu telah diterima oleh sebagian besal calon
pembeli. Laba akan stabil atau menurun karena persaingan yang meningkat.
4. Penurunan (decline) periode saat penjualan menunjukkan arah yang
menurun dan laba yang menipis.
xxii
Strategi Pemasaran: Tingkat Pertumbuhan
selama tahap ini, perusahaan menggunakan beberapa strategi berikut
untuk mempertahankan pertumbuhan pasar yang pesat selama mungkin:
1. Perusahaan meningkatkan mutu produk serta menambahkan fitur
produk yang baru dan gaya yang lebih baik.
2. Perusahaan menambahkan model baru dan produk penyerta, yaitu
produk-produk dengan berbagai ukuran, rasa, dan sebagainya yang
melindungi produk utama.
3. Perusahaan memasuki segmen pasar baru.
4. Perusahaan meningkatkan cakupan distribusinya dan memasuki saluran
distribusi baru.
5. Perusahaan beralih dan iklan yang membuat orang menyadari produk
ke iklan yang membuat orang lebih memilih produk tertentu.
6. Perusahaan menurunkan harga untuk menarik lapisan berikutnya yang
terdiri dari pembeli yang sensitive terhadap harga.
Strategi Pemasaran: Tahap Kedewasaan
Tahap kedewasaan dapat dibagi menjadi tiga fase: kedewasaan
hertumbuh, stabil, dan menurun. Yang mendominasi industry adalah beberapa
perusahaan raksasa barangkali pemimpin mutu, pemimpin pelayanan, dan
pemimpin biaya yang melayani keseluruhan pasar dan menghasilkan laba,
terutama melalui volume yang tinggi dan biaya yang lebih rendah
Beberapa perusahaan meninggalkan produk mereka yang kurang kuat dan
berkonsentrasi pada produk yang lebih mampu menghasilkan laba dan pada
produk baru. Perusahaan dapat berusaha memperluas pasar bagi merek yang telah
dewasa dengan mengatur dua factor yang membentuk volume penjualan.
Perusahaan dapat berusaha memperluas jumlah pemakai merek dengan menarik
orang yang bukan pemakat. Cara ketiga untuk memperluas jumlah pengguna
merek adalah memenangkan pelanggan pesaing. Para manajer juga berusaha
xxiii
mendorong penjualan dengan memodifikasi karakteristik produk melalui
perbaikan mutu, perbaikan fitur, atau perbaikan gaya.
Strategi perbaikan mutu bertujuan untuk meningkatkan kinerja fungsional
produk. Produsen sering dapat memenangkan persaingan dengan meluncurkan
produk "baru dan yang diperbaiki."
Strategi perbaikan fitur bertujuan menambah fitur baru seperti ukuran,
bahan, kelengkapan tambahan, aksesoris) yang memperluas keanekagunaan,
keamanan, atau kenyamanan produk.
Istrategi perbaikan gaja bertujuan meningkatkandaya tarik estetis produk
tertentu.
Para manajer produk juga dapat beruasaha mendorong penjualan dengan
memodifikasi berbagai unsure bauran pemasaran lain.
Mereka harus mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Harga. Apakah pemotongan harga menarik pembeli baru? Jika ya,
haruskah daftar harga diturunkan, atau harga diturunkan melalui harga
khusus, diskon untuk pembelian awal atau untuk jumlah banyak, dengan
menanggung biaya pengangutan, atau dengan syarat kredit yang lebih
mudah? Ataukah, lebih baik meniakkan harga sebagai tanda bahwa
mutunya lebih unggul?
2. Distribusi. Dapatkah perusahaan memperoleh dukungan dan rak pajangan
produk yang lebih banyak di toko yang telah ada? Dapatkah memasuki
lebih banyak toko lagi? Dapatkah perusahaan memperkenalkan produk ke
saluran distribusi baru?
3. Periklanan. Haruskah pengeluaran iklan ditingkatkan? Haruskah pesan
atau kata-kata dalam. iklan diubah? Haruskah bauran medianya diubah?
Haruskah waktu, frekuensi, atau ukuran iklan diubah.
4. Promosi penjualan. Haruskah jumlah dan mutu wiraniaga ditingkatkan?
Haruskah dasar spesialisasi tenaga penjualan diganti? Haruskah daerah
xxiv
penjualan ditinjau kembali? Haruskah insentif tenaga penjualan
diperbaiki? Dapatkah rencana penjualan melalui telepon diperbaiki?
5. Pelayanan. Dapatkah perusahaan mempercepat pengiriman? Dapatkah
perusahaan memperluas bantuan teknis bagi pelanggan? Dapatkah
perusahaan memberikan lebih banyak kredit?
xxv
2.8 Evolusi Pasar
Evolusi pasar adalah konsep yang mengacu pada perubahan dinamis yang
terjadi dalam lingkungan pasar seiring dengan waktu. Perubahan tersebut
meliputi berbagai aspek, seperti perilaku konsumen, preferensi pembelian,
teknologi, persaingan bisnis, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi cara
produk dan layanan dipasarkan.
Evolusi pasar menunjukkan bahwa pasar tidak bersifat statis, melainkan
senantiasa berkembang dan berubah. Perubahan tersebut dapat dipicu oleh
berbagai faktor, seperti kemajuan teknologi, pergeseran preferensi konsumen,
regulasi pemerintah, serta perubahan sosial dan tren terkini. Dalam melakukan
analisis evolusi pasar, penting untuk memerhatikan bagaimana perubahan-
perubahan ini mempengaruhi strategi pemasaran. Faktor-faktor tersebut dapat
menciptakan peluang baru bagi para pelaku bisnis yang mampu mengidentifikasi
dan menanggapinya. Di sisi lain, perubahan juga dapat menjadi tantangan bagi
perusahaan yang tidak mampu beradaptasi dengan cepat.
Dengan memahami evolusi pasar, perusahaan dapat merencanakan
strategi pemasaran yang tepat dan relevan dengan kondisi pasar saat ini. Analisis
pasar yang baik harus mempertimbangkan faktor-faktor evolusi dalam industri
dan mengidentifikasi peluang serta risiko yang terkait.
Berikut tahapan daalam evolusi pasar :
1. Tahap Pengenalan Evolusi Pasar
Pada tahap ini, produk atau layanan baru diperkenalkan di pasar dan
mulai mendapatkan perhatian. Jika pemasar tidak melayani pasar, pasar akan
tetap laten dan produk atau layanan tidak tersedia bagi khalayak sasaran.
Tahap ini ditandai dengan rendahnya penjualan, terbatasnya kesadaran, dan
terbatasnya persaingan. Pengusaha atau startup yang memasuki tahap ini perlu
fokus membangun pengenalan merek dan menjadikan diri mereka sebagai
pemimpin pasar.
xxvi
Tiga Strategi Pemasaran: Single-Niche, Multiple-Niche, dan Mass-
Marke
b. Strategi Multi-Niche
xxvii
Strategi pasar massal melibatkan penargetan bagian tengah pasar yang
konsentrasinya tinggi. Pendekatan ini berpotensi menghasilkan penjualan
tertinggi karena pemasar menjangkau sebagian besar pasar. Namun
strategi ini juga memerlukan investasi yang lebih besar karena pemasar
harus menciptakan produk yang menarik khalayak lebih luas. Misalnya,
seorang pemasar yang menjual ponsel pintar mungkin memilih untuk
menargetkan pasar massal. Hal ini memungkinkan mereka menjangkau
sebagian besar pasar, yang berpotensi meningkatkan penjualan.
1. Tahap Pertumbuhan Evolusi Pasar
Ketika suatu produk atau layanan memperoleh popularitas dan
pengakuan, penjualan mulai meningkat, dan persaingan menjadi lebih ketat.
Pada tahap ini, perusahaan fokus untuk memperluas jangkauan pasar dan
memperluas penawaran produknya. Tantangan utama pada tahap ini adalah
menjaga kualitas produk sekaligus memenuhi permintaan. Perusahaan juga
perlu mengikuti kemajuan teknologi agar tetap kompetitif.
2. Tahap Kematangan Evolusi Pasar
Pada tahap ini, pasar menjadi jenuh dan pertumbuhan melambat.
Perusahaan fokus mempertahankan pangsa pasarnya dan meningkatkan
penawaran produknya untuk mempertahankan basis pelanggannya. Tantangan
utama pada tahap ini adalah untuk tetap kompetitif dan inovatif sambil
menghadapi persaingan yang tinggi. Perusahaan mungkin mempertimbangkan
untuk memasuki pasar baru agar penawaran produk mereka tetap
menguntungkan.
xxviii
mempertimbangkan untuk keluar dari pasar, mengurangi penawaran produk
mereka, atau berfokus pada segmen khusus agar tetap dapat bertahan.
xxix
xxx
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Strategi penetapan posisi (positioning) sangat penting bagi perusahaan
untuk membangun keunggulan kompetitif dan meraih keberhasilan di pasar yang
jenuh dengan produk dan layanan serupa. Penetapan posisi yang efektif
memungkinkan perusahaan untuk membangun identitas merek yang kuat,
meningkatkan daya tarik produk, dan memfasilitasi pengambilan keputusan
konsumen. Penyusunan strategi penetapan posisi melibatkan analisis pasar,
penelitian pesaing, penentuan posisi merek, penargetan pelanggan, strategi
penetapan harga, komunikasi yang efektif, serta pengukuran dan penyesuaian
strategi.
3.2 Saran
Perusahaan perlu memahami dengan baik konsep strategi penetapan
posisi (positioning) agar dapat menciptakan diferensiasi yang unik di benak
konsumen dan membangun keunggulan kompetitif. Perusahaan harus melakukan
analisis mendalam terhadap pasar, preferensi konsumen, pesaing, dan faktor-
faktor lain yang mempengaruhi posisi perusahaan di pasar.
xxxi
DAFTAR PUSTAKA
https://uasuin.wordpress.com/2012/01/04/menyusun-dan-mengomunikasikan-strategi-
penetapan-posisi/
https://id.scribd.com/document/536680659/PERALATAN-UNTUK-MELAKUKAN-
DIFERENSIASI
xxxii