ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh bauran
pemasaran terhadap kepuasan pelanggan produk sabun dettol pada era pandemi
covid-19 di Kota Palu. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif
eksplanatory. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat Kota Palu
yang menggunakan produk sabun dettol. Teknik penarikan sampel dalam
penelitian ini menggunakan simple random sampling, dengan jumlah sampel
sebanyak 75 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
menyebar kuesioner. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala
likert dan alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bauran pemasaran (produk, harga, tempat
dan promosi) secara serempak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
pelanggan produk sabun dettol pada era pandemi covid-19 di Kota Palu. Hasil
secara parsial juga menunjukkan bahwa bauran pemasaran (produk, harga, tempat
dan promosi) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
iii
ABSTRACT
The study aims to determine and analyze the influence of the marketing mix on
customer satisfaction for Dettol soap products during the Covid-19 pandemic era
populationin this study was the entire community of Palu City who used Dettol
soap products. The sampling technique in this study used simple random
used was distributing questionnaires. The scale used in this study is a Likert scale
and the analytical tool used is multiple linear regression analysis. The results of
this study indicate that the marketing mix (product, price, place and promotion)
product during the Covid-19 pandemic era in Palu City. Partial results also show
that the marketing mix (product, price, place and promotion) has a positive and
iv
v
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
atau pun nonindustri sangat besar. Dengan demikian, tiap industri harus menyusun
terdapat atau pun yang hendak timbul. Dalam menggunakan kesempatan tersebut,
persaingan.
sabun mandi. Salah satu consumer goods yang juga sudah menjadi kebutuhan
yang sulit dilepaskan adalah sabun mandi. Kebutuhan akan kesehatan yang
1
2
pilihan saat ini. Konsumen sulit untuk memilih merek yang sesuai dengan
keinginannya karena banyaknya merek sabun mandi kesehatan yang ada di pasar.
Persaingan merek dalam dunia bisnis yang semakin ketat membuat para
pengusaha tidak pernah berhenti mencari strategi yang tepat dalam memasarkan
investor harus menyadari merek sebagai aset perusahaan yang paling bernilai,
suatu produk.
berdampak pada perubahan ekonomi, dunia usaha, dan perilaku masyarakat secara
umum. Masyarakat yang awalnya bebas melakukan aktivitas di luar, baik itu
untuk tujuan bekerja, belanja, maupun rekreasi, saat ini harus berdiam diri di
rumah. Hal tersebut sesuai dengan anjuran dan aturan pemerintah untuk tetap
tinggal di rumah (stay at home), jaga jarak, pembatasan sosial (social distancing),
Pembatasan Sosial Berskala Besar. Selain itu, perilaku masyarakat juga ikut
protokol kesehatan seperti cuci tangan, memakai masker dan perilaku hidup
protokol kesehatan yaitu suatu kegiatan yang dilaksanakan dengan tujuan menjaga
3
individu agar tidak terinfeksi Covid-19 dengan cara memakai masker, menjaga
2020). Menurut (WHO, 2020) anak di atas 6 tahun wajib memakai masker. Oleh
karena itu remaja harus memakai masker sebagai bagian dari 5M protokol
pemakaian masker yang awalnya hanya 51% menjadi 86%. Sosialisasi juga
berhasil membuat 80% masyarakat sering mencuci tangan dengan sabun. Selain
menerapkan etika bersin dan batuk di depan umum, menghindari kontak langsung
produk yang tidak asing lagi di kalangan masyarakat, yakni sebagai produk
kesehatan kulit. Sehingga produksi produk ini jumlahnya lumayan besar tiap
memilih produk sabun yang baik biasanya dilihat dari seberapa cepat sabun
tersebut membunuh kuman dan bakteri, tidak kering di kulit, wangi, praktis,
Dari sekian banyak varian produk sabun, produk yang telah memenuhi
kriteria yang diinginkan masyarakat adalah produk dari Dettol. Produk Dettol ini
sendiri sudah ada sejak dulu, Produk keluaran dari PT Reckitt Benckiser, ini
memang terbukti bahwa Dettol melindungi dan telah di uji terhadap 100 kuman
yang ditawarkan oleh sabun kesehatan Dettol ini, namun pada awalnya PT.
Reckitt Benckiser cukup kesulitan dalam merebut pangsa pasar yang telah
bernama Reckitt Benckiser . Untuk Indonesia sendiri Dettol dikelola oleh PT.
khususnya dibidang health, hygiene, dan home. Dettol mempunyai dua kriteria
besar yaitu produk home care dan produk keluarga yang sudah ada sejak 80 tahun
5
yang lalu, pertama kali diperkenalkan di rumah sakit. Ketika itu Dettol Antiseptik
cair digunakan sebagai pembersih dan disinfektan kulit dalam proses operasi.
Setelah itu digunakan untuk menjaga kebersihan ibu setelah melahirkan. Sejak
saat itulah, Dettol di percaya di seluruh penjuru dunia untuk mencegah infeksi
pada luka, mencegah penyakit, dan membantu para ibu untuk menjaga kesehatan
melindungi dari kuman penyakit. Sabun mandi yang baik bukan hanya yang
berbau wangi saja tapi harus dapat membersihkan kotoran yang menempel di
tubuh secara total dan membunuh kuman serta bakteri. Produk sabun mandi
memiliki dua jenis yaitu sabun mandi berwujud cair dan sabun mandi berbentuk
batangan. Begitu pula sabun mandi yang di produksi oleh Dettol. Sabun Dettol
pribadi seseorang.
Berikut adalah TOP Brand Index Fase 1 Tahun 2019 dan 2020 Kategori
Sabun Mandi:
Tabel 1.1
TOP Brand Index Fase 1 Tahun 2019 dan 2020 Kategori Sabun Mandi
Top Brand Index Fase 1 2019 Top Brand Index Fase 1 2020
Top Brand Indeks Top Brand Indeks
No Brand Brand
2019 2020
1 Lifebuoy 40,9% Lifebuoy 35,0%
2 Lux 15,8% Lux 18,5%
3 Dettol 10,0% Dettol 10,4%
4 Shinzui 7,1% Shinzui 5,2%
5 Giv 6,3% Giv 4,8%
Sumber: Top Brand, 2020
6
Tabel 1.1 di atas menyajikan beberapa merek kategori sabun mandi yang
ada di Indonesia. Berdasarkan Tabel 1.1 di atas, Lifebuoy untuk kategori sabun
mandi adalah merek terbaik dengan Brand Index menempati urutan teratas
dengan persentase sebesar 40,9%. Survei Brand Index dapat dijadikan parameter
keuntungan perusahaan.
Marketing Mix adalah bauran pemasaran yang mengkaji dan fokus pada
empat sisi marketing yaitu product, place, price, dan promotion. Keempat sisi
dalam pemasaran modern. Dengan kata lain, bauran pemasaran menjadi alat
merupakan salah satu usaha dalam persaingan usaha, dimana produk yang
berkualitas tinggi yang ditawarkan oleh produk sabun Dettol tentunya akan
sabun Dettol adalah umum bagi semua konsumen. Hal ini terlihat dari
sabun Dettol dapat digunakan sebagai fungisida atau pembunuh bakteri, dan dapat
sabun Dettol.
bahwa dalam bauran pemasaran terdapat empat jenis yang biasa disebut
keinginan dan kebutuhan (Kotler dan Amstrong, 2020:233). Menurut Kotler dan
produk yaitu:
a. Kualitas Produk
b. Fitur Produk
8
Fitur adalah alat kompetitif untuk membedakan produk perusahaan dari produk
pesaing.
c. Gaya
Cara lain untuk menilai pelanggan adalah melalui pembeda gaya dan
desain produk.
d. Desain Produk
pendapatan dan yang lain menghasilkan biaya (cost) atribut harga meliputi daftar
harga, diskon, potongan harga khusus, periode pembayaran, dan syarat kredit.
uang yang dibebankan untuk suatu barang atau jasa (Kotler dan Amstrong,
2020:303).
didapatkan pelanggan sasaran nya. Artinya, variabel saluran distribusi atau place
tidak hanya menekankan pada lokasi perusahaan, mudah atau tidaknya lokasi
menggunakan sabun Dettol untuk mencuci tangan. Dalam produk Sabun Dettol
banyak sekali manfaatnya terutama untuk membasmi bakteri dan penyakit. Selain
itu Dettol juga menyediakan banyak produk untuk melindungi keluarga dari
bakteri.
Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang dihasilkan dari
dengan harapan. Dari definisi tersebut dapat dikatakan apabila kinerja produk
tidak sesuai dengan harapan tamu hotel dan bila harapan yang ditetapkan terlalu
rendah, maka tamu hotel tersebut akan merasa tidak puas dan berujung kecewa,
jika kinerja sesuai dengan harapan maka tamu hotel akan merasa puas, namun
apabila kinerja produk melampaui harapan, maka tamu hotel akan merasa gembira
penyedia barang/ jasa dengan harapan dari pembeli itu sendiri. Harapan tersebut
komentar teman dan kenalan, serta janji dan informasi pemasar dan pesaingnya.
Pemasar yang ingin unggul dalam persaingan tentu harus memperhatikan harapan
akan mengetahui barang yang dihasilkan dapat diterima dengan baik di pasaran
10
produk cenderung untuk membeli kembali produk pada saat kebutuhan yang sama
pelanggan dalam melakukan pembelian ulang yang merupakan porsi terbesar dari
perusahaan. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang
1. Apakah bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat dan promosi
menggunakan produk sabun Dettol pada Era Pandemi Covid- 19 di Kota Palu?
menggunakan produk sabun Dettol pada Era Pandemi Covid- 19 di Kota Palu?
menggunakan produk sabun Dettol pada Era Pandemi Covid- 19 di Kota Palu?
11
menggunakan produk sabun Dettol pada Era Pandemi Covid- 19 di Kota Palu?
menggunakan produk sabun Dettol pada Era Pandemi Covid- 19di Kota Palu?
1. Untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga,
Kota Palu
Kota Palu
Kota Palu
Kota Palu
1. Manfaat Teoritis
12
a. Diharapkan hasil dari penelitian dapat menjadi salah satu sarana dalam
yang efektif. Penelitian ini dapat dijadikan rujukan oleh peneliti yang
2. Manfaat Praktis
mahasiswa.
Bab pertama, berisi tentang latar belakang, rumusan masalah tujuan dan
Bab ketiga, berisi tentang paradigma penelitian, jenis penelitian, lokasi dan
waktu penelitian, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, definisi operasional
variabel, teknik pengumpulan data, uji instrumen penelitian dan teknik analisa
data.
Bab kelima, merupakan bab penutup yang terdiri dari kesimpulan dan
tidak sesempit yang dikira banyak orang, karena pemasaran berbeda dengan
awal desain produk hingga proses penjualan setelah produk dijual berbeda dengan
yang semakin ketat, perusahaan dituntut agar tetap bertahan hidup dan
tujuan perusahaan.
yang dikutip Kotler dan Keller (2016:27) adalah sebagai berikut: ``marketing is
delivering, and exchanging, offe rings that have value for customer, clients,
15
memiliki nilai untuk pelanggan, mitra, dan masyarakat pada umumnya``.
16
17
berikut: Pemasaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh beberapa pihak atau
kumpulan orang (organisasi) yang dikoordinir dengan baik yang disebut dengan
secara tepat sasaran serta dapat memuaskan konsumen dan juga menguntungkan
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran produk yang bernilai bagi pihak
lainnya.
menjual dan mengiklankan. Penjualan dan iklan hanyalah puncak dari pemasaran.
Saat ini pemasaran harus dipahami tidak dalam pemahaman kuno membuat
produk dan jasa menyediakan nilai yang unggul bagi pelanggan, menetapkan
harga, mendistribusikan dan mempromosikan produk dan jasa secara efektif maka
18
produk dan jasa itu akan mudah untuk dijual. Menurut Kotler dan Amstrong
(2020:6) pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan
adalah suatu aktivitas dalam menyampaikan barang atau jasa kepada para
konsumen.
sebagai berikut:
1. Fungsi pertukaran yaitu dengan ada pemasaran, maka pembeli dapat membeli
produk yang dijual oleh produsen. Cara yang digunakan melalui pertukaran
barang. Produk disalurkan dari produsen untuk konsumen melalui air, udara
dan darat. Penyimpanan produk berfokus pada upaya menjaga pasokan produk
perangkat alat taktis perusahaan untuk menetapkan posisi yang kuat di pasar
sasaran.
dari produk (product), harga (price) tempat (place) , dan promosi (promotion)
yang disebut dengan bauran pemasaran atau marketing mix yang perlu
pasar sasarannya yang meliputi produk, harga, lokasi, dan promosi. Dari
pengertian diatas dapat diketahui bahwa bauran pemasaran adalah rangkaian alat-
dibutuhkan oleh perusahaan untuk membuat respon yang diinginkan dari pasar
sasaran.
is a sociental process by which individuals and group obtain what they need and
20
want through creating, offering, and freely exchanging products and services of
value with others”. Yang berarti “Pemasaran adalah suatu proses masyarakat
dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan melalui penciptaan, dan bebas bertukar produk dan jasa dari nilai dengan
orang lain. Menurut American Marketing Association (AMA) dalam Kotler dan
Keller (2016:5), pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses
pelanggan agar dapat meraih tujuan pemasaran dalam pasar sasarannya. Adapun
2.1.2.1 Produk
strategi produk. Hal ini penting karena yang akan dijual adalah produk dan
strategi produk yang perlu di ingat adalah yang berkaitan dengan produk secara
utuh mulai dari nama produk, bentuk, isi, atau pembungkusan. Karena strategi
lebih jauh harus mengenal apa itu produk. Dalam artian sederhana produk
Menurut Kotler dan Amstrong (2020: 233) produk sebagai segala sesuatu
Menurut Kotler dan Keller (2016:47) produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan ke pasar untuk me muaskan keinginan dan kebutuhan. Apa saja yang
dijual oleh perusahaan pada masyarakat dalam bentuk barang dan jasa atau
Menurut Kotler dan Keller (2016:483) harga adalah salah satu elemen
biaya.
Pada setiap produk atau jasa yang ditawarkan, bagian pemasaran dapat
menentukan harga pokok dan harga jual suatu produk. Hal ini terjadi ketika
geografis baru, dan ketika melakukan tender memasuki suatu tawaran kont rak
revenue. Sedangkan unsur lainnya menimbulkan cost. Harga relatif lebih fleksibel
dibandingkan dengan unsur bauran pemasaran lainnya. Kotler dan Keller (2016:
harga serta memilih harga akhir. Sedangkan Cravens dan Piercy (2013:378)
penetapan harga dan menentukan harga dan kebijakan tertentu. Tujuan penetapan
harga yaitu memperoleh posisi pasar berupa penjualan dan pangsa pasar mencapai
kinerja keuangan berupa profit penempatan produk berupa citra dan kesadaran
dan aspek lain (non moneter) yang mengandung utilitas/kegunaan tertentu yang
mempertimbangkan beberapa hal mengenai harga sebuah produk atau jasa yang
akan digunakan. Oleh karena itu, perusahaan yang berperan sebagai distributor
suatu produk harus menentukan harga dengan tepat saat memasarkan produknya.
Menurut Kotler dan Keller (2016:504) dalam variabel harga ada beberapa
potongan harga, penetapan harga promosi, dan penetapan harga yang dibedakan.
a. Keterjangkauan Harga
Produk biasanya ada beberapa jenis dalam satu merek, harganya juga berbeda dari
yang ter murah sampai termahal. Dengan harga yang ditetapkan para konsumen
sering memilih harga yang lebih tinggi di antara dua barang karena mereka
melihat adanya perbedaan kualitas. Apabila harga lebih tinggi orang cenderung
besar atau sama dengan yang telah dikeluarkan untuk mendapatkannya. Jika
konsumen merasakan manfaat produk lebih kecil dari uang yang dikeluarkan
maka konsumen akan beranggapan bahwa produk tersebut mahal dan konsumen
lainnya, dalam hal ini mahal murahnya suatu produk sangat dipertimbangkan oleh
barang atau jasa yang terjangkau serta tersedia di pasaran. Tempat merupakan
salah satu variabel marketing mix yang sangat penting dalam kegiatan pemasaran
karena ketersediaan tempat yang tepat dapat mempermudah akses bagi pelanggan
24
dalam usaha memperoleh barang atau jasa yang dipasarkan oleh suatu perusahaan.
perusahaan yang membuat produk tersedia bagi konsumen sasaran. Faktor yang
perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi adalah seperti jarak yang dekat
diartikan sebagai cara menentukan metode dan jalur yang akan di pakai dalam
1. Keterjangkauan
2. Kelancaran
pemasarannya. Bauran promosi terdiri atas 8 (delapan) bentuk alat promosi, yaitu
publicity, online and social media marketing, mobile marketing, direct and
untuk membelinya.
Tanpa promosi pelanggan tidak dapat mengenal produk atau jasa yang
ditawarkan. Oleh karena itu, promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk
b. Penjualan pribadi, adalah alat yang paling efektif pada tahap tertentu dari
tindakan pembeli.
26
premi, dan lain-lain yang semuanya memiliki banyak kualitas unik. Mereka
yang kuat untuk membeli, dan dapat digunakan untuk mendramatisi penawaran
d. Hubungan masyarakat, sangat dapat dipercaya berita, fitur, sponsor, dan acara
tampak lebih nyata dan dapat dipercaya oleh pembaca daripada iklan.
digital mulai dari surat langsung, katalog dan pemasaran telepon hingga online,
berbeda.
Pelanggan adalah seseorang yang secara kontinu dan berulang kali (secara
teratur) datang ke tempat yang sama untuk memuaskan keinginannya dengan cara
memberikan pelayanan prima kepada mereka. Apabila hal ini berlanjut terus
27
atas pelayanan perusahaan. Persaingan bisnis saat ini semakin tajam, perusahaan
harus lebih aktif dan lebih agresif dalam merebut posisi pasar dan memenangkan
pesaing.
Konsumen yang puas terhadap produk dan jasa pelayanan cenderung untuk
membeli kembali produk dan menggunakan kembali jasa pada saat kebutuhan
yang sama muncul kembali di kemudian hari hal ini berarti kepuasan
merupakan faktor kunci bagi konsumen dalam melakukan pembelian ulang yang
pelanggan yang tinggi tetapi itu bukan tujuan akhirnya. Jika perusahaan
senantiasa menggunakan produk atau jasa yang disediakan perusahaan, dan tidak
akan terpengaruh jasa yang ditawarkan pihak lain. Kepuasan pelanggan juga
dipengaruhi oleh kualitas pelayanan. Maka puas dan tidak puas dengan sebuah
produk yang dibeli seorang pelanggan akan merasakannya, perasaan ini muncul
Kepuasan pelanggan adalah sejauh mana manfaat sebuah produk dirasakan sesuai
dengan apa yang diharapkan pelanggan. Jika yang dirasakan sama atau lebih baik
dari yang diharapkan pelanggan akan mengatakan puas. Jika yang dirasakan lebih
rendah dari yang diharapkan maka pelanggan akan mengatakan tidak puas.
Karena pada dasarnya kepuasan pelanggan yang menjadi tujuan setiap pemasaran.
pelanggan ketika melakukan pembelian suatu barang atau jasa adalah kebutuhan
dan keinginan yang dirasakan oleh pelanggan tersebut saat melakukan pembelian
suatu barang atau jasa, pengalaman masa lalu ketika mengkonsumsi barang atau
jasa tersebut serta pengalaman teman-teman yang telah mengonsumsi barang atau
jasa tersebut dan periklanan. Seorang pelanggan, jika merasa puas dengan nilai
yang diberikan oleh produk atau jasa, sangat besar kemungkinannya menjadi
perasaan senang atau kecewa seseorang sebagai hasil perbandingan antara prestasi
Pelanggan yang puas terhadap produk dan jasa pelayanan cenderung untuk
membeli kembali produk dan menggunakan kembali jasa pada saat kebutuhan
yang sama muncul kembali di kemudian hari hal ini berarti kepuasan
merupakan faktor kunci bagi pelanggan dalam melakukan pembelian ulang yang
a. Kualitas produk
b. Kualitas pelayanan
c. Emosional
lain akan kagum terhadap dia bila menggunakan produk dengan merek tertentu
yang cenderung mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Kepuasan yang
diperoleh bukan berarti kualitas dari produk tetapi nilai sosial yang membuat
d. Harga
yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada pelanggannya.
e. Biaya
Pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu
membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa cenderung puas
Menurut Kotler yang dikutip dari buku total quality management ada
b. Ghost shopping
atau yang telah pindah pemasok agar dapat memahami mengapa hal itu terjadi
bukan hanya exit interview saja yang perlu tetapi pemantauan customer loss rate
Perusahaan akan memperoleh tanggapan dan umpan balik secara langsung dari
pelanggan dan juga memberikan tanda (signal) positif bahwa perusahaan menaruh
atau kecewa seseorang yang dihasilkan dari membandingkan kinerja (atau hasil)
32
produk atau layanan yang dirasakan dengan harapan. Jika kinerja atau
pengalaman kurang dari harapan, pelanggan tidak puas. Jika sesuai dengan
harapan, pelanggan puas. Jika melebihi harapan, pelanggan sangat puas atau
senang.
secara berbeda.
1. Kesesuaian harapan
b. Pelayanan oleh karyawan yang diperoleh sesuai atau melebihi dengan yang
diharapkan.
c. Fasilitas penunjang yang didapat sesuai atau melebihi dengan yang diharapkan.
memuaskan.
b. Berminat berkunjung kembali karena nilai dan manfaat yang diperoleh setelah
33
mengkonsumsi produk.
memadai.
3 Kesediaan merekomendasikan
tampaknya akan semakin ketat. Persaingan saat ini Swastha dan Handoko
harus menjadi perhatian perusahaan agar mengenal apa yang perlu diperhatikan
pemasaran’.
yang berfungsi sebagai strategi pemasaran yang dibaurkan oleh perusahaan untuk
membuat respon yang diinginkan dari pasar sasaran juga melihat tingkat kepuasan
156) ‘Sebenarnya orang tidak membeli barang atau jasa mereka sebenarnya
membeli manfaat spesifik dan nilai dari penawaran total’, lanjut Payne penawaran
produk harus dilihat pada beberapa level yaitu: produk inti atau generik, produk
yang diharapkan, produk yang diperluas dan produk potensial. Dengan demikian
produk jasa merupakan rangkaian pemuasan nilai yang kompleks. Menurut Fandy
Tjiptono (2005: 258) ‘Kualitas produk (baik barang maupun jasa) berkontribusi
pasar, ROI (Return On Investment), return saham, ROA (Return On Assets), biaya
transaksi, dan perputaran aset (asset turnover) sangat terkait dengan persepsi
terhadap kualitas barang dan jasa suatu perusahaan’. Penjelasan kedua ahli diatas
‘Harga memainkan bagian yang sangat penting dalam bauran pemasaran jasa,
pelanggan dan memainkan peran penting dalam pembentukan citra bagi jasa
tersebut. Harga juga memberikan persepsi mengenai kualitas’. Lanjut Payne harga
yang dikenakan pada suatu jasa akan memberikan sinyal mengenai jasa tersebut
35
kepada pelanggan yang bakal menerimanya apabila harga sesuai dengan layanan
Untuk itu dalam menentukan kebijakan harga, perusahaan harus benar-benar bijak
dan jeli, karena hal ini berhubungan langsung dengan konsumen dan para pesaing
yang berada di sekitar perusahaan. Bagi konsumen yang sensitif terhadap harga,
dibebankan untuk suatu barang atau jasa. Harga adalah jumlah semua milai yang
untuk stabilitas, konsumen yang sangat sensitif terhadap harga bila suatu
harga mereka. Harga dapat membantu para pembeli untuk memutuskan cara
mengalokasikan daya belinya pada berbagai jenis barang dan jasa. Pembeli
antara harga dan kepuasan konsumen merupakan hal yang menarik untuk diteliti.
36
Hal ini pernah dilakukan oleh Rachman (2014), Tjandra et al (2008), dan Lisarin
terdahulu, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah harga berpengaruh terhadap
kepuasan konsumen.
180) ‘Lokasi dan saluran yang digunakan untuk memasok jasa kepada pelanggan
bagi kelangsungan hidup perusahaan. Lokasi yang strategis dan mudah dijangkau,
merupakan hal penting dalam melakukan pemilihan lokasi. Jika konsumen mudah
kepuasan konsumen.
pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan ini berarti semakin
banyak produk yang dimiliki berakibat semakin banyak orang untuk melakukan
pembelian.
b. Metode penelitian
c. Jenis penelitian
a. Lokasi
b. Subyek
parsial, variabel produk (X1) dalam penelitian ini berpengaruh positif signifikan
terhadap kepuasan konsumen pada PT. Perkebunan Nusantara XIV (Persero) PG.
38
Camming. Variabel harga (X2) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
terhadap kepuasan konsumen, dan promosi (X4) berpengaruh negatif dan tidak
b. Metode penelitian
c. Jenis penelitian
a. Lokasi
c. Subyek
a. Variabel bebas
39
b. Metode penelitian
a. Lokasi
b. Subyek
c. Variabel terikat
kepuasan pelanggan untuk meningkatkan niat pembelian ulang (Studi Pada Oli
distribusi dan daya tarik promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan pelanggan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik kualitas produk,
persepsi harga, saluran distribusi dan daya tarik promosi akan menciptakan
kepuasan pelanggan. Pelanggan yang merasa puas terhadap suatu produk akan
a. Lokasi
b. Subyek
e. Metode penelitian
terhadap perilaku pembelian ulang. Akan tetapi, secara parsial, hanya harga yang
ulang.
a. Lokasi
b. Subyek
e. Metode penelitian
terhadap Loyalitas Pelanggan Sepeda Motor Matic Honda di Surakarta. Hasil uji
58,3% sisanya sebesar 41,7% dijelaskan oleh variabel lain di luar model seperti :
a. Lokasi
b. Subyek
d. Variabel terikat
e. Metode penelitian
produk asuransi unit link (sudi empiris pada PT AIA FINANCIAL cabang
yang terdiri produk, harga, lokasi, promosi, orang, proses dan bukti fisik secara
dari nilai uji-F (p < 0.05). Secara parsial, bauran harga, orang dan proses
koefisien regresi yang menunjukkan nilai yang positif dan tinggi serta probabilitas
p < 0.05. Berdasarkan nilai koefisien determinasi (R2), dapat diketahui bahwa
89.2% kepuasan nasabah dapat dijelaskan oleh variabel produk, harga, lokasi,
b. Metode penelitian
a. Lokasi
b. Subyek
d. Variabel terikat
memiliki pengaruh dominan adalah harga dan diikuti oleh produk. Hubungan
a. Variabel bebas
a. Lokasi
b. Subyek
d. Variabel terikat
bahwa model regresi ini layak untuk digunakan. Hasil pengujian uji t
menunjukkan bahwa produk, harga, promosi, tempat, orang, proses, dan layanan
a. Variabel bebas yaitu produk, harga, lokasi, romosi dan variabel terikat
b. Metode penelitian
44
a. Lokasi
b. Subyek
Collection Pati. Variabel bauran pemasaran (X) mempunyai peran yang signifikan
muslim DANNIS Collection Pati. Jika diantara produk, harga, lokasi, dan promosi
a. Lokasi
b. Subyek
d. Metode penelitian
45
Tabel 2.1
Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu Dengan Penelitian
Sekarang
Camming
Rusli (2017) - Produk(X1)
Analisis pengaruh - Harga(X2)
PT. Suraco Jaya Regresi
bauran pemasaran Diketahui/136 - Distribusi(X3)
4 Abadi Motor di Motor Yamaha linear
terhadap keputusan orang - Promosi(X4)
Makassar berganda
pembelian motor - Keputusan
yamaha di Makassar pembelian(Y)
- Kualitas
Produk(X1)
- Persepsi
Andy Tejantara Harga(X2)
(2018) - Saluran
PLS
Pengaruh bauran Nonprobability Distribusi(X3)
Oli Sepeda Motor (Partial
5 pemasaran terhadap Kota Denpasar Sampling/120 - Daya tarik
Merek Eni Least
kepuasan pelanggan orang Promosi(X4)
Square)
untuk meningkatkan - Kepuasan
pembelian ulang pelanggan(Y1)
- Niat pembelian
ulang(Y2)
- Produk(X1)
Ni Wayan Pupuani - Harga(X2)
(2013) - Saluran
Pengaruh bauran distribusi(X3)
Produk Pasta Gigi Diketahui/180 Analisis
6 pemasaran terhadap Kota Denpasar - Promosi(X4)
Merek Pepsodent orang jalur
kepuasan konsumen - Kepuasan (Y1)
dan perilaku - Perilaku
pembelian ulang pembelian
ulang(Y2)
Nunuk Herawati - Produk(X1)
(2017) - Harga(X2) Analisis
Sepeda Motor Diketahui/100
7 Pengaruh bauran Surakarta - Tempat(X3) regresi
Matic Honda orang
pemasaran terhadap - Promosi(X4) jalur
- Kepuasan
pelanggan(Y)
Berlian Aminanti - Produk(X1)
Suraya7Putri (2082) - Harga(X2)
Pengaruh bauran - Tempat(X3)
Regresi
pemasaran terhadap Jln. Tayu Pati Kota Toko Dannis Diketahui/55 - Promosi(X4)
11 linear
kepuasan pelanggan Pati Collection orang - Kepuasan
sederhana
(Studi kasus di Toko pelanggan(Y)
Dannis Collection
Pati)
berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka
berpikir merupakan sistesis teori dari kajian pustaka yang dikaitkan dengan
panduan kajian teoritis dan empiris dalam menyusun bauran pemasaran ini, dapat
1. Penelitian Putri Azizah Dalimunthe (2017) 1. Produk (Kotler dan Amstrong 2020)
2. Penelitian Andi Mohammad Rizki (2020) 2. Harga (Kotler dan Keller 2016)
2016)
Harga (X2)
Kepuasan Pelanggan
Tempat (X3) Sabun Dettol
Promosi (X4)
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
50
2.4 Hipotesis
Kota Palu
2. Produk terhadap kepuasan pelanggan produk sabun Dettol pada Era Pandemi
3. Harga terhadap kepuasan pelanggan produk sabun Dettol pada Era Pandemi
4. Lokasi terhadap kepuasan pelanggan produk sabun Dettol pada Era Pandemi
5. Promosi terhadap kepuasan pelanggan produk sabun Dettol pada Era Pandemi
Sehingga peneliti harus mengumpulkan data dan melakukan analisis atas temuan
yang ada.
eksplanatory.
diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya, tanpa
pengaruh antara bauran pemasaran terhadap kepuasan pelanggan yang ada pada
produk sabun Dettol. Adapun dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah
51
52
masyarakat di Kota Palu yang melakukan pembelian produk sabun Dettol dengan
3.4.1 Populasi
pada masyarakat di Kota Palu yang melakukan pembelian produk sabun Dettol
sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa melihat dan memperhatikan
kesamaan atau starata yang ada dalam populasi. Cara ini digunakan apabila
terkait dengan penelitian. Ukuran sampel pada penelitian ini menggunakan teori
Roscoe dalam Sugiyono (2013:90) apabila dalam sebuah peneliti akan melakukan
variabel dimana terdiri dari 4 variabel independen (bebas) yaitu produk, harga,
tempat dan promosi serta 1 variabel dependen (terikat) yaitu kepuasan pelanggan.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif ialah
data konkret yang berbentuk numerik/angka. Sumber data yang digunakan adalah
data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumber nya.
bermanfaat untuk membunuh kuman khususnya pada Era Pandemi Covid- 19 bisa
sebagai berikut:
Harga adalah nilai tukar atau jumlah uang yang harus dibayar oleh
Dalam penelitian ini harga dilihat dari beberapa indikator empirik sebagai
berikut:
a. Terjangkau
c. Bersaing
d. Potongan harga
Tempat adalah suatu lokasi penjualan sabun Dettol itu sendiri agar
sebagai berikut:
a. Lokasinya strategis
c. Mudah dijangkau
produk sabun Dettol agar dikenal oleh masyarakat itu dimaksudkan untuk
sebagai berikut:
c. Penjualan langsung
puas jika produk sabun Dettol yang digunakan memberikan manfaat. Puas dalam
arti memiliki perasaan senang ketika menggunakan sabun Dettol karena merasa
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
Tempat Dettol itu sendiri agar produknya dapat d. Tersedia sarana parkir
ditemukan ketika pelanggan membutuhkannya. e. Mudah ditemukan di apotik
f. Mudah ditemukan di
supermarket
Promosi Promosi adalah suatu kegiatan dari perusahaan a. Iklan di berbagai media
57
elektronik
untuk memperkenalkan produk sabun Dettol agar
b. Iklan di media cetak
dikenal oleh masyarakat itu dimaksudkan untuk
c. Penjualan langsung
meningkatkan jumlah pelanggan.
d. Dari mulut kemulut
diukur. Komponen-komponen yang terukur ini dijadikan sebagai titik tolak untuk
menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat
negatif (Sugiyono, 2011). Penentuan skala likert dibuat skala 1 sampai dengan 5
b. Setuju (Skor 4)
c. Netral (Skor 3)
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menyusun data pertanyaan secara
sah atau valid tidak nya suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid apabila
adalah: jika koefisien korelasi (r) ≥ 0,3 maka butir instrumen dinyatakan valid,
jika koefisien korelasi (r) < 0,3 ,maka butir instrumen dinyatakan tidak valid.
secara efektif mengukur variabel yang akan diamati. Uji validitas dalam
penelitian ini dilakukan pada pelanggan produk sabun lifebuoy diluar objek
Tabel 3.2
Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian
Corrected
Variabel Status
Indikator Penelitian Item-Total
Penelitian Item
Correlation
X1.1 Produk sabun Dettol memberikan
0,846 Valid
manfaat kepada penggunanya seperti
membunuh kuman
X1.2 Produk sabun Dettol berbeda 0,610 Valid
dengan sabun kesehatan yang lainnya
Produk
X1.3 Pengguna sabun Dettol yakin 0,730 Valid
akan kebersihannya
X1.4 Produk sabun Dettol terjamin 0,883 Valid
aman
0,697 Valid
X1.5 Produk sabun Dettol halal
X2.1 Harga produk sabun Dettol
0,544 Valid
terjangkau untuk masyarakat menengah
kebawah
X2.2 Harga yang ditawarkan produk 0,772 Valid
Harga
sabun Dettol sesuai dengan kualitasnya
X2.3 Harga sabun Dettol mampu 0,657 Valid
bersaing dengan merek sabun yang lain
X2.4 Sabun Dettol melakukan potongan 0,434 Valid
harga
X3.1 Tempat penjualan sabun Dettol 0,594 Valid
strategis
X3.2 Sabun Dettol tersedia pada kios 0,784 Valid
terdekat
Tempat X3.3 Tempat sabun Dettol mudah 0,773 Valid
dijangkau
X3.4 Tersedia sarana parkir di area 0,592 Valid
penjualan sabun Dettol
X3.5 Produk sabun Dettol mudah 0,631 Valid
ditemukan di apotik
0,724 Valid
X3.6 Mudah ditemukan di supermarket
60
kulit
Y1.6 Sabun Dettol dapat menghilangan
0,829 Valid
bau badan
Sumber: Data Primer yang Diolah Melalui SPSS 22, Februari 20222 (Lampiran VIII)
Suatu kuesioner dikatakan realible atau handal jika jawaban seseorang terhadap
dengan menggunakan teknik yang membagi item alat menjadi dua kelompok
kurang dari 0,60 (≤0,60) dapat dikatakan tidak reliabel atau cukup reliabel untuk
SPSS.
Tabel 3.3
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Alpha Alpha Status
No Variabel Penelitian
Croanbach’s Toleransi Item
1 Produk (X1) 0,896 0,6 Reliabel
Sumber: Data Primer yang Diolah Melalui SPSS 22, Februari 2022
yang baik adalah model dengan kesalahan peramalan yang seminimal mungkin.
asumsi, yang bisa disebut asumsi klasik. Uji asumsi klasik terdiri dari:
dalam suatu model regresi (Ghozali, 2018:161). Salah satu metode yang
digunakan adalah dengan melihat normal probability plot, jika data menyebar
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi
sebagai berikut:
a. Jika rentang data di sekitar garis diagonal, maka model regresi memenuhi
asumsi normalitas
b. Jika rentang data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti
linier satu sama lain atau dengan variabel terikat (dependen) (Ghozali, 2018). Jika
Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar variabel
sebaliknya jika nilai toleransi ≤ 0,10 maka model regresi terjadi multikolinearitas
dalam suatu model regresi. Jika varians residu dari satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas jika berbeda maka disebut
dengan mengamati ada tidaknya pola tertentu pada grafik, dimana sumbu X dan Y
telah diprediksi, dan sumbu X adalah residu (diprediksi Y-Y sebenarnya) yang
heterokedastisitas adalah:
a. Jika terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu
b. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik di atas dan di bawah nol pada
sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Maka dengan ini data akan
maka dilakukan analisis data atau pengelolaan data. Metode analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis dengan bantuan SPSS versi
22. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis linear berganda sebagai
berikut:
64
Analisis regresi linear berganda yaitu suatu model dimana variabel terikat
tergantung pada dua atau lebih variabel yang bebas. Analisis regresi linear
berganda akan dilakukan bila jumlah variabel independen dua atau lebih. Adapun
regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui
pengaruh produk X1, harga X2, lokasi X3, dan promosi X4 terhadap kepuasan
Y= a + b1X1+bnXn
Dimana:
Y = Variabel terikat
a = Konstanta
Dimana:
a = Konstanta
X1 = Produk
X2 = Harga
X3 = Distribusi
65
X4 = Promosi
hubungan antara dua variabel independen secara bersama-sama atau lebih dengan
Kaidah keputusan:
a) Jika probability (sig F) ≤ α = 0,05 atau tingkat kepercayaan 95%, maka seluruh
variabel bebas yang di amati (X1, X2, X3 dan X4) secara serempak berpengaruh
signifikan terhadap variabel tidak bebas (Y). Dengan demikian, hipotesis yang
b) Jika probability (sig F) > α = 0,05 atau tingkat kepercayaan 95%, maka seluruh
variabel bebas yang di amati (X1, X2, X3 dan X4) secara serempak tidak
dimana salah satu variabel independennya dibuat tetap satu dikendalikan. Jadi
korelasi parsial yaitu angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antara
dua atau lebih, setelah satu variabel yang diduga dapat mempengaruhi hubungan
variabel tersebut.
Kaidah Keputusan:
66
a) Jika probability (sig t) ≤ α = 0,05 atau tingkat kepercayaan 95%, maka seluruh
variabel bebas yang di amati (X1, X2, X3 dan X4) secara parsial tidak
b) Jika probability (sig t) > α = 0,05 atau tingkat kepercayaan 95%, maka seluruh
variabel bebas yang di amati (X1, X2, X3 dan X4) secara parsial tidak
bidang industri kimia lainnya, yaitu issac reckitt menyewa sebuah tempat untuk
tahun 1848.
Reckitt dan sons terus mengalami perkembangan hingga pada tahun 1912
dihasilkan produk yang diberi nama lyxol. Produk ini dihasilkan oleh lehn dan
fink sebagai pencetus ide. Produk ini awalnya hanya diimpor ke jerman, tetapi
oleh reckitt dan sons berserta j dan j colman. Kesuksesannya terlihat pada tahun
1921 ketika perdagangan dapat menyebar hingga ke luar united kingdom. Reckitt
dan sons juga bekerja sama dengan mason bersaudara dalam membentuk
perusahaan chiswick yang kemudian pada tahun 1932 untuk pertama kalinya
memasarkan cairan pembunuh kuman, Dettol yang didukung oleh pakar medis.
banyak merek dunia produk yang meliputi, bahan pembersih dan produk
68
69
tangga dan produsen utama dari kesehatan konsumen dan produk-produk pribadi.
menjual pengharum ruangan), Calgon , Cillit Bang, Durex dan Vanish.It telah
beroperasi di lebih dari 60 negara dan produk-produknya dijual di lebih dari 180
negara.
Biasa disebut CPOB (Cara Pembuatan obat yang baik). Produk yang biasa
Contoh produk: Mortein liquid dan aerosol. Selain dalam negeri pemasa
rannya hingga luar negeri seperti Thailand, Singapura, China, India, Australia dll.
responden yang penulis dapatkan ialah meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan,
Jenis Kelamin
Laki-Laki
25
(33%)
Perem
puan
50
(67%)
Gambar 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber: Data Primer Yang Diolah Melalui SPSS, Februari 2022 (Lampiran V)
laki-laki.
bawah ini.
16-25 Tahun
66 (88%)
36-45 Tahun
3 (4%)
26-35 Tahun
6 (8%)
Usia
Gambar 4.2
Dettol diumur 16-25 tahun sebanyak 66 orang (88%), diumur 26-35 tahun
sebanyak 6 orang (8%), dan diumur 36-45 tahun sebanyak 3 orang (4%).
72
Pendidikan SMA
48 (64%)
Diploma
1 (1%)
S1
26 (35%)
Gambar 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Sumber: Data Primer yang Diolah Melalui SPSS 22, Februari 2022 (Lampiran V)
dan diploma dengan jumlah 1 orang (1%). Hal ini dapat disimpulkan bahwa rata-
Ibu Rumah
Tangga Wiraswasta Lainnya
4 (5%) 6 (8%) 9 (12%)
Pekerjaan
Pegawai
3 (4%)
PNS
2 (3%)
Pelajar/
Mahasiswa
51 (68%)
Gambar 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Sumber: Data Primer yang Diolah Melalui SPSS 22, Februari 2022 (Lampiran V)
menggunakan produk sabun Dettol, memiliki pekerjaan saat ini yaitu berprofesi
sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 2 orang (3%), berprofesi sebagai
68%).
3 Kali
13 (17%)
Gambar 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Penggunaan /Bulan
Sumber: Data Primer yang Diolah Melalui SPSS 22, Februari 2022 (Lampiran V)
Berdasarkan Gambar 4.5 di atas, diketahui bahwa pelanggan produk sabun
sebanyak 2 kali yaitu 30 orang (40%), sebanyak 3 kali berjumlah 13 orang (17%),
dan yang paling dominan sebanyak lebih dari 3 kali dengan jumlah 32 orang
(43%).
4.2.2.1 Produk/Product
Variabel produk (X1) pada penelitian ini memiliki lima indikator yaitu
yang lain, yakin akan kebersihannya, produk terjamin aman dan produk sabun
Dettol halal.
75
Tabel 4.1
Tanggapan Responden Terhadap Variabel Produk (X1)
Jawaban Responden
Total
Indikator SS S N TS STS Mean
Skor
F % F % F % F % F %
Produk sabun Dettol memberikan
manfaat kepada penggunanya seperti 33 44 42 56 - - - - - - 333 4,44
membunuh kuman
Produk sabun Dettol berbeda dengan
35 47 38 51 1 1 1 1 - - 332 4,43
sabun kesehatan yang lainnya
Rata-Rata 4,42
Sumber: data Primer yang Diolah Melalui SPSS 22, Februari 2022 (Lampiran VII)
pada variabel produk yaitu pada indikator produk sabun Dettol memberikan
mean atau rata-ratanya paling dominan sebesar 4,44 hal ini menunjukkan bahwa
produk sabun Dettol tidak kalah bersaing dengan produk sabun yang lain.
4.2.2.2 Harga/Price
76
Variabel harga (X2) pada penelitian ini memiliki empat indikator yaitu
harga yang ditawarkan produk sabun Dettol sesuai dengan kualitasnya, harga
sabun dettol mampu bersaing dengan merek sabun yang lain dan sabun Dettol
responden secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.2 Berikut ini.
Tabel 4.2
Tanggapan responden terhadap variabel harga (X2)
Jawaban Responden
SS S N TS STS Total
Indikator Mean
F % F % F % F % F % Skor
Sumber: Data Primer yang Diolah Melalui SPSS 22, Februari 2022 (Lampiran VII)
pada variabel harga yaitu pada indikator sabun Dettol melakukan potongan harga
dan 1 responden menjawab netral. Dengan mean atau rata-ratanya yang paling
77
dominan sebesar 4,52. Hal ini menunjukkan bahwa produk sabun Dettol juga
4.2.2.3 Tempat/Place
Variabel tempat (X3) pada penelitian ini memiliki enam indikator yaitu
tempat penjualan sabun Dettol strategis, sabun Dettol tersedia pada kios terdekat,
tempat sabun Dettol mudah dijangkau, tersedia sarana parkir di area penjualan
sabun Dettol, produk sabun Dettol mudah ditemukan di apotik dan mudah
ditemukan di supermarket.
responden secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini.
Tabel 4.3
Tanggapan Responden Terhadap Variabel Tempat (X3)
Jawaban Responden
SS S N TS STS Total
Indikator Mean
F % F % F % F % F % Skor
Rata-Rata 4,34
Sumber: Data Primer yang Diolah Melalui SPSS 22, Februari 2022 (Lampiran VII)
78
pada variabel tempat yaitu pada indikator tempat penjualan sabun Dettol strategis
setuju dan 3 responden menjawab netral. Dengan mean atau rata-ratanya yang
paling dominan sebesar 4,39. Hal ini menjukkan bahwa produk sabun Dettol
dijual pada tempat-tempat yang strategis yang bisa di jangkau oleh para
pelanggan.
4.2.2.4 Promosi/Promotion
Variabel promosi (X4) pada penelitian ini memiliki empat indikator yaitu
Dettol dilakukan pada media cetak, produk sabun Dettol melakukan penjualan
responden secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini.
Tabel 4.4
Tanggapan Responden Terhadap Variabel Promosi (X4)
Jawaban Responden
SS S N TS STS Total
Indikator Mean
F % F % F % F % F % Skor
Produk sabun Dettol melakukan 4
37 37 49 - - 1 1 1 1 335 4,47
penjualan langsung 9
79
Rata-Rata 4,46
Sumber: Data Primer yang Diolah Melalui SPSS 22, Februari 2022 (Lampiran VII)
atau rata-ratanya sebesar 4,48. Hal ini menjukkan bahwa pelanggan produk sabun
orang terdekat atau pengguna sabun Dettol yang lain, sehingga dengan kata bahwa
indikator yaitu produk sabun Dettol sangat bermanfaat bagi kesehatan, sabun
Dettol dapat melindungi dari kuman, sabun Dettol dapat melindungi dari bakteri,
sabun dettol membuat kulit sehat, sabun Dettol dapat menyembuhkan berbagai
penilaian responden secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini.
Tabel 4.5
Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kepuasan Pelanggan (Y)
Indikator Jawaban Responden Tota Mea
SS S N TS STS l n
80
F % F % F % F % F % Skor
Sumber: Data Primer yang Diolah Melalui SPSS 22, Februari 2022 (Lampiran VII)
pada variabel kepuasan pelanggan yaitu pada indikator produk sabun Dettol
netral. Pada indikator sabun Dettol dapat melindungi dari bakteri diperoleh 35
responden yang menjawab netral dan 1 responden yang menjawab tidak setuju.
Kemudian yang terakhir pada indikator sabun Dettol membuat kulit sehat
menjawab setuju, dan 1 responden yang menjawab netral. Dengan mean atau rata-
ratanya yang paling dominan sebesar 4,43 dan total mean dari keseluruhan
indikator adalah 4,40. Hal ini menunjukkan bahwa produk sabun Dettol sangat
81
bermanfaat bagi kesehatan para penggunanya, selain itu sabun Dettol dapat
melindungi dari bakteri dan yang terakhir sabun Dettol membuat kulit sehat.
Uji normalitas memiliki tujuan untuk mengetahui apakah uji dalam regresi
berdistribusi normal. Untuk menguji normalitas dalam penelitian ini dengan cara
penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Hasil uji normalitas dapat
Gambar 4.6
mendeteksi normal. Hal tersebut terlihat pada titik-titik menyebar di sekitar garis
bebas (independen) yang diteliti tidak saling berkorelasi atau tidak terdapat
antara variabel bebas terdapat korelasi secara sempurna atau mendekati sempurna,
Tabel 4.6
Uji Multikolinearitas
No Variabel Tolerance VIF Keterangan
Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan mempunyai angka Tolerance tidak
kurang dari 0,1. Hal ini berarti semua variabel yang dilakukan pengujian, tidak
Uji heteroskedastisitas merupakan salah satu bentuk uji asumsi klasik yang
83
nilai variabel bebas. Jika asumsi ini tidak terpenuhi maka terjadi masalah
sama atau terdapat varian yang tidak konsisten untuk seluruh nilai variabel
Gambar 4.7
Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Hasil Pengolahan Data Kuesioner, Februari 2022 (Lampiran VIII)
Berdasarkan gambar 4.7 yang menunjukkan grafik Scatterplot dalam uji
heteroskedastisitas terlihat bahwa titik yang menyebar di atas dan di bawah angka
0 pada sumbu Y tersebar secara acak. Bersesuaian dengan hasil uji tersebut dapat
pengaruh produk, harga, tempat dan promosi terhadap kepuasan pelanggan. Pada
Regresion) dengan menggunakan SPSS 22. Semua hasil uji tersebut dapat dilihat
Tabel 4.7
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model T Sig
Std.
B Beta
Error
Hasil analisis regresi linear berganda pada Tabel 4.7 di atas kemudian
Y=0.180+0.435X1+0.166X2+0.257X3+0.393X4
85
harga, tempat dan promosi (X1, X2, X3 dan X4) berpengaruh positif
terhadap variabel kepuasan pelanggan (Y) produk sabun Dettol pada Era
Pandemi Covid-19 di Kota Palu. Hal tersebut berarti jika variabel (X 1, X2,
sabun dettol pada Era Pandemi Covid-19 di Kota Palu. Hal ini
sabun dettol pada era pandemi covid-19 di Kota Palu. Hal ini memberikan
meningkat pula.
sabun dettol pada era pandemi covid-19 di Kota Palu. Hal ini memberikan
meningkat.
produk sabun dettol pada era pandemi covid-19 di Kota Palu. Hal ini
86
Uji F merupakan uji untuk mengetahui pengaruh secara serempak antara produk,
harga, tempat dan promosi terhadap kepuasan pelanggan produk sabun dettol di
menunjukkan bahwa angka F-hitung sebesar dengan tingkat signifikan 0.000 < α
= 0.05. Maka hipotesis diterima artinya variabel produk, harga, tempat dan
produk sabun dettol pada era pandemi covid-19 di Kota Palu. Untuk lebih
pelanggan produk sabun dettol di Kota Palu. Hasil yang diperoleh dalam
produk sabun dettol di Kota Palu. Hasil yang diperoleh dalam penelitian
0.017 < α = 0.05. Dengan demikian variabel harga dalam penelitian ini
87
diterima.
pelanggan produk sabun dettol di Kota Palu. Hasil yang diperoleh dalam
pelanggan produk sabun dettol di Kota Palu. Hasil yang diperoleh dalam
(X4) adalah 0.012 < α = 0.05. Dengan demikian variabel promosi dalam
menunjukkan bahwa perubahan pada produk, harga, tempat dan promosi akan
4.4.1 Pengaruh Produk, Harga, Tempat dan Promosi (X) Secara Serempak
mempengaruhi kepuasan pelanggan produk sabun dettol di Kota Palu. Dari hasil
produk (X1), harga (X2), tempat (X3) dan promosi (X4) terhadap kepuasan
pelanggan (Y) produk sabun dettol pada era pandemi covid-19 di Kota Palu. Hal
ini membuktikan bahwa kepuasan pelanggan sabun dettol di Kota Palu akan
produk, harga, tempat dan promosi yang baik. Jika bauran pemasaran (produk,
harga, tempat dan promosi) diterapkan dengan baik maka akan terciptanya
kepuasan pelanggan. Selain terciptanya kepuasan pelanggan, sabun dettol ini juga
pengaruh Adjusted R Square sebesar 0.766. Nilai tersebut dapat diartikan bahwa
seluruh variabel bebas yakni produk, harga, tempat dan promosi memiliki
kepuasan pelanggan produk sabun dettol pada era pandemi covid-19 di Kota Palu.
Sedangkan sebesar 23.3% dipengaruhi oleh variabel lain diluar dari penelitian ini.
Adapun tingkat keeratan hubungan antar variabel bebas produk, harga, tempat dan
promosi terhadap variabel terikat kepuasan pelanggan produk sabun dettol di Kota
Palu dapat dilihat dari nilai Multiple R sebesar 0.882 atau 8.82%. Hasil tersebut
Kota Palu, hasil ini memiliki keterkaitan yang sangat erat dalam menciptakan
kepuasan pelanggan. Hal ini sesuai dengan tingkat eksistensi pelaku usaha sabun
kebutuhan dan kepuasan pelanggan dapat terpenuhi dengan baik dan secara
berkesinambungan.
Kota Palu
era pandemi covid-19 di Kota Palu. Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa
variabel produk yang memiliki nilai tertinggi yaitu dengan indikator produk sabun
ini menunjukkan bahwa sabun dettol selalu memperhatikan kondisi agar sabun
sehingga mampu bersaing dengan sabun kesehatan yang lain terutama pada era
pandemi covid-19 seperti sekarang ini. Hasil penelitian ini diperkuat oleh Andi
kepuasan konsumen.
Kota Palu
Palu. Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa variabel harga (X2) yang
memiliki nilai tertinggi yaitu pada indikator sabun dettol melakukan potongan
harga. Hal ini menunjukkan bahwa produk sabun dettol memberikan potongan
harga pada penjualan sabun dettol untuk menciptakan kepuasan pelanggan. Hasil
penelitian ini diperkuat oleh penelitian Andy (2018) menunjukkan bahwa terdapat
konsumen. Responden merasa puas dengan harga yang ditawarkan sesuai dengan
Kota Palu
Palu. Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa variabel tempat (X3) yang
memiliki nilai tertinggi yaitu pada indikator tempat penjualan sabun dettol
strategis. Hal ini menunjukkan bahwa produk sabun dettol melakukan penjualan
sabun dettol di tempat yang strategis. Hasil penelitian ini diperkuat oleh penelitian
Arka (2016) menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara variabel
kepuasan pelanggan.
Kota Palu
Palu. Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa variabel promosi (X4) yang
memiliki nilai tertinggi yaitu pada indikator sabun dettol diinformasikan dari
mulut ke mulut. Hal ini menunjukkan bahwa sabun dettol ini banyak di
menggunakan produk sabun kesehatan seperti sabun dettol terutama pada masa
pandemi covid-19 sekarang ini. Hasil penelitian ini diperkuat oleh penelitian Putri
5.1 Kesimpulan
terhadap kepuasan pelanggan produk sabun dettol pada era pandemi covid-19
di Kota Palu.
5.2 Saran
bab sebelumnya, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
dengan adanya potongan harga menjadi alasan utama pelanggan untuk terus
92
93
2. menggunakan sabun dettol dan manfaat yang diberikan berbeda dengan sabun
yang lain.
yang dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan pada sabun dettol di Kota Palu,
agar hasil penelitiannya dapat memberikan kontribusi yang lebih untuk pihak-
Adrian, Payne, (2000), Pemasaran Jasa, The Esssence of Service Marketing, Andi
Yogyakarta.
Aprih Santoso, Sri Yuni Widowati. Desember 2011. Pengaruh Kualitas Layanan,
Fasilitas Dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada
Kopima USM). ISSN:1410-9859.
Basu Swastha dan T Hani Handoko. 2000. Manajemen Pemasaran, Jilid 3, Edisi
ke 1. BFFE Yogyakarta
Dalimunthe, P. A., Ekonomi, F., & Bisnis, D. A. N. (2017). Institut agama islam
negeri (iain).
Fandy Tjiptono, 2008. Strategi Pemasaran, Edisi III, Yogyakarta : CV. Andi
Offset
Ghozali. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25.9
ed. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
94
95
Kotler, Philip, & keller, kevin, L. (2016). Marketing Management (15th Educa).
United States: published by Pearson education, Inc. © 2016
Kotler, Philip T.; Armstrong, Gary. (2020). Prinsip Pemasaran (17th Edition)
United States: published by Pearson Education, Inc. © 2018
Priceprice.com. (2021). Daftar Harga Sabun Mandi & Shower Gel Dettol Murah
Terbaru 20Mei 2021 Indoesia.Https://Id.Priceprice.Com.https://id.pricep
rice.com/sabun-mandi-dan shower-gel/?maker=Dettol-4697
Putu Yudhistira Budi Setiawan, dkk. Bauran, P., Terhadap, P., & Dan, K. (n.d.).
INFLUENCE OF MARKETING MIX SATISFACTION AND LOYALTY
PRODUCTS CUSTOMERS. 115–124.
Supriyadi, Istanti, N., & Erlita, Y, D. (2021). Perilaku Protokol Kesehatan Covid-
19 Pada Pedagang Pasar Tradisional. Jurnal Keperawatan, 13, 267-274
Offset
Wahidah, I., Septiadi, M. A., M. C. A., Hartono, N. F. S., & Athallah, R. (2020).
Pandemi Covid-19: Analisis Perencanaan Pemerintah dan Masyarakat
dalam Berbagai Upaya Pencegahan COVID-19 Pandemic: Analysis of
Govermment and Community Planning in Various Prevention Measures.
Jurnal Manajemen Dan Organisasi (JMO) 11(3), 179-188
KUESIONER PENELITIAN
KUESIONER PENELITIAN
Dengan Hormat,
Saya Suci, Mahasiswa Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, Universitas Tadulako, saat ini saya sedang melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap
Kepuasan Pelanggan Produk Sabun Dettol Pada Era Pandemi
Covid-19 di Kota Palu” untuk memenuhi Salah Satu Syarat Meraih
Gelar Sarjana Manajemen (S1).
Dengan ini, mohon kiranya Bapak/Ibu/Saudara (i) berkenan
meluangkan waktu sejenak untuk mengisi daftar pernyataan yang
telah saya sediakan di bawah ini. Mohon diisi dengan sebenar-
benarnya dan sejujur-jujurnya tanpa dipengaruhi oleh siapapun,
serta jawaban ini sangat saya rahasiakan. Apapun jawaban
Bapak/Ibu/Saudara (i) sekalian tidak ada yang salah dan tidak akan
berpengaruh terhadap penilaian kerja Bapak/Ibu/Saudara (i) pada
saat penelitian, hal ini karena semua jawaban yang saya terima akan
dirahasiakan dan hanya untuk kepentingan akademik.
Maka jangan sampai ada yang terlewatkan, peneliti mohon maaf
apabila ada yang tidak berkenan atas hadirnya kuesioner ini, atas
kesediaan, perhatian, dan kerjasamanya, peneliti mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya.
Palu,......................................2022
Peneliti,
SUCI
PETUNJUK PENGISIAN
I. KRITERIA RESPONDEN
1. Pelanggan yang menggunakan produk sabun dettol
2. Alamat:
3. Jenis Kelamin:
Laki-Laki Perempuan
4. Usia:
16-25 Tahun
26-35 Tahun
36-45 Tahun
46-55 Tahun
5. Pendidikan:
SD
SMP
SMA
S1
DIPLOMA
S2
6. Pekerjaan:
Pelajar/Mahasiswa
PNS
Pegawai/Karyawan Swasta
Wiraswasta
Lainnya
7. Penggunaan /Bulan
2 Kali
3 Kali
Bacalah semua pernyataan ini dengan cermat. Pilih dan berikan tanda centang (√)
pada nomor yang paling menggambarkan kondisi yang paling sesuai dengan
keinginan Anda.
3= Netral (N)
4= Setuju (S)
KUESIONER PENELITIAN
A. PRODUK (X1)
Alternatif jawaban
No. Pernyataan SS S KS TS STS
Produk sabun Dettol memberikan
manfaat kepada penggunanya
1 seperti membunuh kuman
Produk sabun Dettol berbeda
dengan sabun kesehatan yang
2
lainnya
Pengguna sabun Dettol yakin
3 akan kebersihannya
HARGA (X2)
Alternatif jawaban
No Pernyataan SS S KS TS STS
Tempat penjualan sabun Dettol
1 strategis
Sabun Dettol tersedia pada kios
2 terdekat
Alternatif Jawaban
No Pernyataan SS S KS TS STS
Promosi sabun Dettol dilakukan
1 di berbagai media elektronik
Promosi sabun Dettol dilakukan
2
pada media cetak
Prodik sabun Dettol melakukan
3 penjualan langsung
Sabun Dettol di informasikan
4 dari mulut kemulut
E. KEPUASAN PELANGGAN (Y)
Alternatif Jawaban
No Pernyataan
SS S KS TS STS
Produk sabun Dettol sangat
1 bermanfaat bagi kesehatan
Sabun Dettol dapat
2 melindungi dari kuman
Sabun Dettol dapat melindungi
3
dari bakteri
Sabun Dettol membuat kulit
4
sehat
Sabun Dettol dapat
5 menyembuhkan berbagai
penyakit kulit
Sabun Dettol dapat
6
menghilangkan bau badan
LAMPIRAN II
INSTRUMEN PENELITIAN
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.896 5
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.788 4
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.876 6
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.768 4
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.959 6
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
IDENTITAS RESPONDEN
IDENTITAS RESPONDEN
1 2 1 4 1 2
2 1 1 3 5 3
3 2 1 4 1 3
4 2 1 4 1 1
5 2 1 3 1 3
6 2 1 3 1 3
7 2 1 3 1 1
8 2 1 4 6 2
9 1 1 5 1 3
10 2 1 4 1 1
11 2 1 3 1 2
12 2 1 3 1 3
13 2 1 3 1 1
14 2 1 3 1 1
15 1 1 3 1 2
16 2 1 4 3 1
17 2 1 4 5 3
18 1 1 4 1 3
19 2 1 3 1 3
20 2 1 3 1 1
21 2 1 4 6 1
22 2 1 4 5 3
23 2 1 4 6 1
24 2 1 3 4 1
25 2 1 3 1 1
26 1 1 3 1 1
27 1 1 4 5 3
28 1 2 3 1 3
29 2 1 3 1 3
30 1 1 4 1 3
31 1 1 3 1 2
32 2 1 4 6 3
33 1 1 4 1 2
34 2 1 4 1 1
35 2 1 3 1 3
36 1 1 3 1 3
37 2 1 4 1 1
38 2 1 3 1 1
39 2 1 3 1 3
40 2 1 4 1 3
41 2 1 3 1 1
42 2 1 3 1 1
43 2 1 3 1 2
44 2 1 3 6 3
45 2 1 3 1 1
46 2 1 3 1 1
47 2 1 4 4 1
48 2 1 3 1 3
49 2 1 3 1 3
50 2 1 3 1 3
51 2 1 3 1 3
52 2 1 3 1 1
53 2 1 3 1 1
54 1 1 4 2 1
55 1 1 3 1 3
56 2 1 3 1 3
57 2 1 3 1 1
58 2 1 3 6 3
59 2 1 3 1 2
60 1 1 3 1 1
61 2 1 4 6 2
62 2 2 3 1 1
63 2 1 3 1 3
64 2 1 3 1 1
65 1 1 4 2 3
66 1 2 4 4 3
67 1 2 4 4 3
68 1 2 3 3 3
69 1 2 3 3 2
70 1 3 3 6 2
71 1 1 4 6 2
72 1 1 4 5 2
73 1 1 3 5 1
74 1 3 3 1 1
75 1 3 3 1 1
LAMPIRAN V
Statistics
Penggunaan_p
Jenis_kelamin Usia Pendidikan Pekerjaan erbulan
N Valid 75 75 75 75 75
Missing 0 0 0 0 0
Frequency Table
Jenis_Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-Laki 25 33.3 33.3 33.3
Perempuan 50 66.7 66.7 100.0
Total 75 100.0 100.0
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 16-25 66 88.0 88.0 88.0
26-35 6 8.0 8.0 96.0
36-45 3 4.0 4.0 100.0
Total 75 100.0 100.0
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SMA 48 64.0 64.0 64.0
S1 26 34.7 34.7 98.7
Diploma 1 1.3 1.3 100.0
Total 75 100.0 100.0
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Pelajar/Mahasiswa 51 68.0 68.0 68.0
PNS 2 2.7 2.7 70.7
Pegawai/Karyawan
3 4.0 4.0 74.7
Swasta
Ibu Rumah Tangga 4 5.3 5.3 80.0
Wiraswasta 6 8.0 8.0 88.0
Lainnya 9 12.0 12.0 100.0
Total 75 100.0 100.0
Penggunaan /Bulan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 Kali 30 40.0 40.0 40.0
3 Kali 13 17.3 17.3 57.3
Lebih Dari 3 Kali 32 42.7 42.7 100.0
Total 75 100.0 100.0
LAMPIRAN VI
TABULASI DATA PENELITIAN
Frequencies
Statistics
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5
N Valid 75 75 75 75 75
Missing 0 0 0 0 0
Mean 4.44 4.43 4.43 4.41 4.37
Median 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00
Mode 4 4 4 4 4
Minimum 4 2 3 3 3
Maximum 5 5 5 5 5
Sum 333 332 332 331 328
Percentiles 25 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00
Frequency Table
X1.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
X1.2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
X1.3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
X1.4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Frequencies
Statistics
N Valid 75 75 75 75
Missing 0 0 0 0
Mean 4.39 4.51 4.29 4.52
Median 5.00 5.00 4.00 5.00
Mode 5 5 5 5
Minimum 1 1 2 3
Maximum 5 5 5 5
Sum 329 338 322 339
Percentiles 25 4.00 4.00 4.00 4.00
X2.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
X2.2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
X2.3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
X2.4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Frequencies
Statistics
Missing 0 0 0 0 0 0
Mean 4.39 4.32 4.31 4.35 4.33 4.32
Median 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00
Mode 4 4 4 4 4 4
Minimum 3 4 2 3 2 3
Maximum 5 5 5 5 5 5
Sum 329 324 323 326 325 324
Percentiles 25 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00
Frequency Table
X3.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
X3.2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
X3.3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
X3.4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
X3.5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
X3.6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Frequencies
Statistics
Missing 0 0 0 0
Mean 4.45 4.45 4.47 4.48
Median 4.00 4.00 4.00 4.00
Mode 5 4 4a 4
Minimum 3 4 2 4
Maximum 5 5 5 5
Sum 334 334 335 336
Percentiles 25 4.00 4.00 4.00 4.00
Frequency Table
X4.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
X4.2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
X4.3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
X4.4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Frequencies
Statistics
N Valid 75 75 75 75 75 75
Missing 0 0 0 0 0 0
Mean 4.43 4.41 4.43 4.43 4.39 4.33
Median 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00
Mode 4 4 4 4 4 4
Minimum 3 4 2 3 3 3
Maximum 5 5 5 5 5 5
Sum 332 331 332 332 329 325
Percentiles 25 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00 4.00
Frequency Table
Y1.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Y1.2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Y1.3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Y1.4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Y1.5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Y1.6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Promosi, Harga,
. Enter
Tempat, Produkb
Collinearity Diagnosticsa
Variance Proportions
Model Dimension Eigenvalue Condition Index (Constant) Produk Harga Tempat Promosi
Residuals Statisticsa
Regression
Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Promosi, Harga,
. Enter
Tempat, Produkb
Model Summaryb
ANOVAa
Total 336.679 77
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Coefficientsa
Collinearity Statistics