Abstract - Green marketing is present by looking at the satisfaction of needs, desires , and , customer
desires in relation to the maintenance and preservation of the environment. Green marketing is
associated with the four elements of the marketing mix (product, price, promotion, and distribution) .
The purpose of this study is to identify the influence of green marketing approach staregi marketing mix
(price , product , place , and promotion), age , level of education, gender , income and knowledge of the
consumer preference for products of The Body Shop, also transform and know the price variable,
product, place, promotion, age, level of education , gender, income and knowledge which the dominant
influence on consumer choice at the Body Shop products . Testing in this study using logistic regression
models . Logistic regression was used to examine the effect of price, product, place, promotion,
demographic characteristics (age, sex, education, and income) and knowledge of the customer's choice .
Results demonstrate products distribution channels (place), promotion, age and knowledge significantly
affect customer choice, while price, gender, education and income did not significantly influence
customer choice. As for the variable promotion dominant influence on consumer choice at The Body
Shop products.
Keyword: green marketing, marketing mix, consumer choice, the body shop, demographics and
knowledge
68
ISSN : 2087-9957
Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Kewirausahaan
Volume 3, Nomor 1, Januari 2012
marketing mix, mulai dari produk, promosi, distribusi (2005), produk dari industry kosmetik merupakan
dan balikan harga. Di Indonesia sebenarnya telah produk yang unik, karena selain produk ini
terlihat mulai maraknya kepedulian marketer terhadap memiliki kemampuan untuk memenuhi
lingkungan, sekalipun masih banyak yang belum kebutuhan mendasar (terutama wanita) akan
menjadikan standar baku dalam memasarkan produk, kecantikan sekaligus sebagai sarana bagi
namun gejala untuk memperhatikan lingkungan hidup konsumen untuk memperjelas identitas dirinya di
VXGDK ‡ WHUOLKDW PLVDOQ\D WHUOLKDW GHQJDQ SHQJJXQDDQ masyarakat. Lebih lanjut, produk ini
tas belanja pengganti tas plastik di supermarket, sesungguhnya memiliki resiko pemakaian yang
kemasan dan produk yang dapat di daur ulang sampai perlu diperhatikan mengingat kandungan
kampanye penyelamatan lingkungan hidup. bahan-bahan kimia tidak selalu member efek
Perhatian terhadap isu-isu lingkungan ini yang sama untuk setiap konsumen, jadi pemilihan
ditandai dengan maraknya para pelaku bisnis dalam kualitas produk biasanya menjadi kriteria utama
menerapkan standar internasional atau lebih dikenal penilaian produk yang akan dibeli, selain
dengan ISO-14000 yang merupakan system indicator elemen bauran produk yang lain (harga,
manajemen lingkungan yang dapat memberikan produk, tempat, dan promosi).
jaminan (bukti) kepada produsen dan konsumen Pada kondisi masyarakat di Indonesia,
bahwa dengan menerapkan system tersebut produk pemilihan kosmetik dianggap sesuatu yang
yang dihasilkan/dikonsumsi baik limbah, produk mudah namun sulit,artinya para konsumen
bekas pakai, ataupun layanannya sudah melalui suatu dihadapkan pada banyaknya pilihan yang
proses yang memperhatikan kaidah-kaidah atau menyebabkan mereka bingung untuk
upaya-upaya pengelolaan lingkungan. International memilih,karena jika salah memilih dapat
Organization for Standardization (ISO) berakibat fatal bagi kesehatan, keindahan kulit
mengembangkan suatu seri standar internasional dan wajah mereka. Namun apa yang ditawarkan
untuk ekolabel (ISO 14020- ISO14024).' Ekolabel oleh The Body Shop agak berbeda karena
(eco-labelling) diartikan sebagai kegiatan pemberian menawarkan produk dengan bahan-bahan alami,
label yang berupa simbol, atribut atau bentuk lain ramah lingkungan dan no animal testing. Prinsip
terhadap suatu produk dan jasa. Label ini akan dasar ramah lingkungan yang dimiliki The Body
memberikan jaminan kepada konsumen bahwa Shop lahir dari ide-ide untuk menggunakan
produk/jasa yang dikonsumsi tersebut sudah melalui kembali, mengisi ulang dan mendaur ulang apa
proses yang memperhatikan kaidah-kaidah yang mereka bias pakai kembali, besarnya
pengelolaan lingkungan. , peranan bisnis sebagai penentu arah perubahan
Green marketing hadir dengan melihat tercermin dengan munculnya pendekatan "tripe
kepuasan kebutuhan, keinginan, dan, hasrat bottom lines " yang mengarahkan bisnis untuk
pelanggan dalam hubungan dengan pemeliharaan dan mengukur keberhasilan dari tiga pilar
pelestarian dari lingkungan hidup. Green marketing pendukungnya yaitu profit, people dan planet.
berhubungan dengan empat elemen dari bauran Body shop menggunakan kepeduliannya terhadap
pemasaran (produk, harga, promosi, dan distribusi) lingkungan sebagai competitive advantage
untuk menjual produk dan pelayanan yang ditawarkan dimana filosofi dari kepedulian terhadap
dari keuntungan- keuntungan keunggulan lingkungan tercermin pada budaya perusahaan.
pemeliharaan lingkungan hidup yang dibentuk dari Dengan demikian profit bukan satu-satunya
pengurangan limbah, peningkatan efisiensi energi, sumber energy bagi kelangsungan hidup sebuah
dan pengurangan pelepasan emisi beracun. perusahaan. Tanpa memperhitungkan People
Keunggulan-keunggulan ini sering didekati melalui (aspeksosial) dan Planet (aspek lingkungan),
life-cycleanalysis (LCA) yang mengukur pengaruh sebuah perusahaan tidak akan pernah dapat
lingkungan pada produk pada seluruh tahap lingkaran melanjutkan hidupnya.
hidup produk. Bagaimanakah sesungguhnya
The Body Shop adalah perusahaan yang sudah penilaian konsumen akan produk kosmetik
terkenal dalam industrikosmetikdanmerupakan
salahsatudaripelopordarigree/7 marketing. Menurut
Fabricantand Gould (1993) dalam Ferrina dewi
69
ISSN : 2087-9957
Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Kewirausahaan
Volume 3, Nomor 1, Januari 2012
70
ISSN : 2087-9957
Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Kewirausahaan
Volume 3, Nomor 1, Januari 2012
(brand), pelayanan (service), dan proses (processes). digunakan untuk menentukan apakah suatu
Marketing Mix produk ramah atau tidak terhadap lingkungan
Menurut Kottler dan Armstrong (2007), yaitu :
bauran pemasaran (marketingmix) adalah sebagai a) Tingkat bahaya produk bagi kesehatan
seperangkat variabel pemasaran, yang dapat manusia atau binatang.
dikendalikan dan dipadukan perusahaan untuk b) Seberapa jauh produk dapat
menghasilkan tanggapan yang diinginkan didalam menyebabkan kerusakan lingkungan
pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri atas segala selama dipabrik, digunakan, atau
sesuatu yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk , dibuang.
mempengaruhi permintaan terhadap produknya. c) Tingkat penggunaan jumlah energi dan
Kegiatan- kegiatan yang dimaksud dalam definisi sumberdaya yang tidak proposional
tersebut adalah keputusan dalam empat variable, yaitu selama dipabrik, digunakan atau
produk, harga, distribusi, dan promosi. Untuk dapat dibuang.
mencapai tujuan perusahaan, yaitu mencapai pasar d) Seberapa banyak produk menyebabkan
yang dituju dan memenuhi atau melayani konsumen limbah yang tidak berguna ketika
seefektif mungkin maka kegiatan-kegiatan ini perlu kemasannya berlebihan atau untuk suatu
dikombinasikan, dipadukan, dan dikoordinasikan. penggunaan yang singkat.
Dalam hal ini perusahaan atau organisasi tidak e) Seberapa jauh produk melibatkan
sekadar memiliki kombinasi yang terbaik saja, tetapi penggunaan yang tidak ada gunanya atau
juga harus mengkoordinasikan berbagai macam kejam terhadap binatang.
elemen bauran pemasaran tersebut untuk f) Penggunakan material yang berasal dari
melaksanakan program pemasaran secara efektif. spesies atau lingkungan yang terancam.
Price (Harga) Place (Tempat atau Saluran Distribusi)
Harga adalah elemen penting dalam Pilihan dimana dan kapan untuk
marketing mix. Kebanyakan para pelanggan bersedia membuat produk selalu tersedia dapat
membayar dengan harga premium jika ada persepsi memberikan pengaruh * signifikan pada
pelanggan.
tambahan terhadap nilai produk. Peningkatan nilai ini Sangat sedikit pelanggan
yangbenar-benar hanya ingin membeli produk
dapat disebabkan oleh kinerja, fungsi, desain, bentuk
yang menarik atau kecocokan selera. Keunggulan darikarena keramah lingkungannya saja. Penjual
sisi lingkungan hanya merupakan bonus tambahan, yang ingin mencapai kesuksesan dalam
tetapi sering kali menjadi faktor yang menentukan penjualan produk yang ramah lingkungan
antara nilai produk dan kualitas. Produk yang ramahseharusnya memposisikan produknya secara luas
dipasar sehingga dapat lebih dikenali
lingkungan sering kali lebih murah jika biaya product
life cycle diperhatikan. Contohnya kendaraan yang (Queensland Goverment, 2002).
efisien penggunaan bahan bakarnya, atau produk yang Lokasi juga secara konsisten harus
tidak mengandung racun (Queensland Goverment, diperhatikan sesuai dengan citra yang dituju.
2002). Lokasi harus berbeda dengan pesaing. Hal ini
dapat diperoleh dengan promosi didalam toko
Product (Produk) dan dengan membuat display yang menarik atau
Apa yang membuat suatu produk yang ramah menggunakan material yang dapat didaur ulang
lingkungan telah menjadi suatu perdebatan serius untuk menekankan keunggulan lingkungan dan
antara environmentalis, pejabat pemerintah, keunggulan lainnya.
perusahaan manufaktur dan konsumen. Apakah hanya
Promotion (Promosi)
bahan atau produk telah cukup dianggap menjadi
suatu yang ramah lingkungan, ataukah kemasannya Mempromosikan suatu produk dan jasa
yang harus aman? Menurut John Elkington, untuk memperoleh pasar dapat dilakukan dengan
JuliaHailes dan Joel Makower dalam buku "the Green iklan, publicrelations, promosi penjualan direct
Consumer" (P.7) Terdapat kriteria yang dapat marketingdan on- site promotions. Penjual
produk hijau yang cerdas akan dapat
71
ISSN : 2087-9957
Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Kewirausahaan
Volume 3, Nomor 1, Januari 2012
menekankan kredibilitas produk yang ramah jenis kelamin, besarnya keluarga, siklus
lingkungan dengan menggunakan sustainable kehidupan keluarga, penghasilan, pekerjaan,
marketing juga alat dan praktek komunikasi pendidikan, agama, ras, kebangsaan, dan kelas
(iQueenslandGoverment, 2002). sosial.
Para pengecer banyak juga yang mulai Usia. Secara umum, profil demografik
menyadari perlunya komitmen pada lingkungan usia yang berhubungan erat dengan konsumen
dengan melakukan promosi penggunaan kantong hijau adalah yang berusia muda dan belum
ramah lingkungan sebagai pengganti kantong plastik. mencapai middle-age (Roberts and Bacon, 1997
Istilah- istilah seperti phosphate free, recyclable, dalam Bui, 2005).
refillable, ozonfriendly, dan ramah lingkungan adalah Seseorang mengubah barang dan jasa
sesuatu yang paling sering yang mereka beli selama masa hidup. Mereka
disosialisasikan sebagai juga dibentuk oleh tahap daur hidup keluarga,
greenmarketing. Kunci sukses dari greenmarketing sehingga seorang pemasar sering kali
adalah kredibilitas. Dengan tidak terlalu menetapkan pasar sasaran mereka berdasarkan
membesar-besarkan keunggulan lingkungan pada tahap siklus hidup dan mengembangkan produk
produk atau membentuk harapan yang tidak realistis yang sesuai rencana pemasar untuk setiap
pada pelanggan, maka komunikasi tentang tahapanya (Kotler dan Amstrong, 2001)
keunggulan lingkungan cukup dilakukan melalui Jenis Kelamin. Hubungan antara pria
tokoh- tokoh yang dapat dipercaya. Customer dan wanita sehubungan dengan lingkungan
Preference (Pilihan Pelanggan) belum dapat disimpulkan karena hubungan jenis
Kotler (2000) mengatakan bahwa konsumen kelamin dan lingkungan hidup ditemukan
memproses informasi tentang produk didasarkan pada signifikan (Mac Donald and Hara, 1994) dan
pilihan merek untuk membuat keputusan terakhir, tidak signifikan (Samdahl and Robertson, 1989).
timbulnya pembelian suatu produk terlihat dimana Secara umum, peneliti berargumen bahwa wanita
konsumen mempunyai kebutuhan yang ingin lebih menyukai hal-hal ekologis dibandingkan
dipuaskan. Konsumen akan mencari informasi tentang dengan pria (Banerjeeand Mc Keage, 1994 dalam
manfaat produk dan selanjutnya mengevaluasi atribut Bui, 2005).
produk tersebut. Konsumen akan memberikan bobot Pendidikan. Sehubungan dengan
yang berbeda untuk setiap atribut produk sesuai penelitian yang telah dilakukan pada pendidikan,
dengan kepentingannya, dari sini akan menimbulkan profil demografik terbukti berkorelasi dengan
preferensi konsumen terhadap merek yang ada. perilaku konsumen "hijau" (Arbuthnot, 1997;
Hawkins, Best dan Coney (2001) mengatakan Schwartz and
bahwa berdasarkan faktor yang dipertimbangkan, Miller, 1991; Newelland Green, 1997 dalam Bui,
pada dasarnya pengambilan keputusan dibagi dua 2005). Sedangkan menurut Sandahl dan
yaitu,pengambilan keputusan berdasarkan atribut Robertson (1989), konsumen ramah lingkungan
produk dan pengambilan keputusan berdasarkan adalah mereka yang kurang berpendidikan dan
sikap. Pengambilan keputusan yang didasarkan mempunyai income yang lebih rendah
kepada atribut produk memerlukan pengetahuan dibandingkan rata-rata populasi.
atribut apa saja yang melekat pada produk tersebut, Pendapatan. Konsumen dengan
dengan asumsi bahwa keputusan tersebut diambil pendapatan medium atau tinggi lebih mungkin
secara rasional dengan mengevaluasi atribut yang bertindak dalam prilaku yang ramah lingkungan
menjadi pertimbangan konsumen. Karakteristik disebabkan tingkat pendidikan yang tinggi dan
Demografi Individu bertambah sensitifnya mereka terhadap masalah
Potensi pasar untuk produk apapun sama lingkungan (Berkowitz dan Lutterman (1998).
dengan jumlah orang yang menginginkan atau Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan
membutuhkannya dan juga memiliki sumberdaya ekonomi seseorang. Peter dan Olson (2000)
yang diperlukan untuk membelinya. Oleh karena itu, mengemukakan, masyarakat di tingkat
kita perlu mengevaluasi karakteritik demografik pendapatan yang berbeda cenderung memiliki
pembeli yang sekarang, maupun yang potensial. tata nilai, perilaku, dan gaya hidup yang berbeda
Faktor demografi yang digunakan luas adalah usia, Pengetahuan
72
ISSN : 2087-9957
Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Kewirausahaan
Volume 3, Nomor 1, Januari 2012
73
ISSN : 2087-9957
Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Kewirausahaan
Volume 3, Nomor 1, Januari 2012
Kerangka Berpikir
Adapun kerangka pikir penulis seperti terlihat pada Gambar 3.1 berikut:
74
ISSN : 2087-9957
Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Kewirausahaan
Volume 3, Nomor 1, Januari 2012
75
ISSN : 2087-9957
Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Kewirausahaan
Volume 3, Nomor 1, Januari 2012
dalam penelitian ini sedikit maka seluruh popuasi dari semua variabel dengan menggunakan
dijadikan sampel dengan menggukan metode 'sensus pertanyaan tertutup dan skala simatik (likert).
Metode Pengumpulan Data Penggunaan skala simatik dengan lima skala poin
Metode pengumpulan data yang digunakan untuk variabel harga, produk, tempat, promosi
dalam penelitian ini adalah metode sensus dalam hal dan pengetahuan, dimana setiap responden
ini peneliti membuat, diminta untuk memilih salah satu altematif pilihan
menyebarkan, dan yang bergerak dari (1) sangat tidak setuju sampai
mengumpulkan kuesioner yang langsung dibagikan (5) sangat setuju. Skala data jawaban responden
kepada responden. atas pilihan konsumen menggunakan dua pilihan
Teknik pengumpulan data yang digunakan yang menghasilkan jawaban tidak (0) dan ya (1).
dalam penelitian ini antara lain : Kuesioner, yang Sedangkan untuk jenis kelamin menggunakan
merupakan seperangkat pertanyaan yang disusun pilihan jawaban wanita (0) dan laki-laki(l). Data
untuk diajukan kepada responden. umur menggunakan nilai numerik (tahun),
Metode pengumpulan data primer pada sedangkan pendidikan menggunakan skala 1
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode sampai 4 dengan skala 1 untuk tingkat pendidikan
sufvei yaitu dengan menggunakan kuesioner yang SMP, skala 2 untuk tingkat pendidikan SMU,
dibagi dalam 2 bagian yaitu, bagian pertama skala 3 untuk tingkat pendidikan D3 dan skala 4
merupakan pernyataan identitas responden meliputi untuk tingkat pendidikan S1/S2. Skala
nama pelanggan, pekerjaan, kota domisili dan identitas pengukuran pendapatan terlihat pada Tabel 4.1
pembelian The Body Shop. Bagian kedua pernyataan
76
ISSN : 2087-9957
Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Kewirausahaan
Volume 3, Nomor 1, Januari 2012
SPSS 19. Metode Enter adalah metode saturated model lebih baik daripada fitted
yang dilakukan dengan memasukkan model. Dalam tabel Chi-Square pada taraf
seluruh variabel independen ke dalam kesalahan 5% dan derajat bebas 60 (db = 70 - 10
model (sofyan yamin, 2009). = 60) adalah sebesar 79,082. Nilai -2 log
likelihood tersebut lebih rendah daripada
HASIL DAN PEMBAHASAN chi-square tabel. Artinya, model yang
Uji Validitas didapatkan sudah sesuai untuk menjelaskan dan
Uji Validitas digunakan untuk menyajikan data. Nilai Nagelkerke R-square
menunjukkan sejauh mana suatu pertanyaan penyesuaian dari terhadap nilai Coxand
pada suatu kuesioner mampu untuk SnellRSquare sebesar 0,784 (skala nilai antara 0
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh dan 1) artinya variabel-variabel bebas mampu
angket tersebut. Uji validitas untuk variabel menjelaskan pengaruh terhadap pilihan
harga, produk, tempat, promosi, dan pelanggan adalah sebesar 78,4%. Sedangkan
pengetahuan menunjukkan data variabel 21,6% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak
tersebut valid. Hal ini ditunjukkan dari angka diteliti.
signifikan dari total jumlah indikator < 0,05, Dari pengujian model secara
maka dapat disimpulkan masing-masing keseluruhan dengan Omnibus Test didapatkan
indikator pertanyaan adalah valid Reliabilitas nilai chi-square sebesar 49,499 dan signifikansi
Sebuah variabel dikatakan valid apabila 0,000. Pada taraf 5% dan df = 9, didapatkan
nilai Cronbachs Alpha> 60%, menurut chi-square tabel sebesar 16,919. Nilai
Nunnally (1960) dalam Ghozali (2005). Pada Chi-square hasil penghitungan dengan Omnibus
tampilan output dari indikator XI sampai X I 8 test lebih tinggi daripada Chi-Square tabel
menunjukkan bahwa nilai Cronbachs Alpha (49,499 > 16,919). Selain itu, nilai signifikansi
untuk masing-masing variabel sebesar antara tersebut kurang dari a = 0,05. Sehingga dapat
74,9 % sampai 78,1 % yang menurut kriteria disimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara
Nunnally (1996) bisa dikatakan reliabel. Hal ini keseluruhan yang variabel
dikarenakan nilai dari Cronbachs Alpha > 60% bebassignifikanterhadap pilihan pelanggan.
yang mengindikasikan bahwa responden Pengujian model dengan uji Hosmer
menjawab pertanyaan kuesioner secara Lemeshow didapatkan nilai Chi-square sebesar
konsisten, maka data tersebut adalah reliabel. 4,356 dengan signifikansi sebesar 0,824. Nilai
Uji Hipotesis signifikansi yang lebih tinggi daripada a = 0,05
Pengujian pada penelitian ini mengindikasikan bahwa model sudah layak
menggunakan model regresi logistic. Regresi untuk digunakan.
logistic digunakan untuk menguji pengaruh pada taraf kesalahan 5%, variabel bebas
harga, produk, tempat, promosi, karakteristik yang memiliki pengaruh yang signifikan
demografi (umur, jenis kelamin, pendidikan, terhadap pilihan konsumen adalah variabel
dan pendapatan) dan pengetahuan terhadap produk, tempat, promosi, pengetahuan,
pilihan pelanggan. Metode yang digunakan sedangkan variabel umur signifikan pada taraf
dalam regresi logistic ini adalah metode enter kesalahan 10%, maka persamaan regresi logistik
dengan tingkat signifikansi (a) 10%. Analisis dengan model lengkap (metode enter) tetap
yang perlu dilakukan adalah menilai kelayakan melibatkan variabel yang tidak berpengaruh
model regresi {goodness of test), menilai dalam model adalah sebagai berikut: LnI=
keseluruhan model (<overall model fit) dan uji -55,524 + 0,867Harga +
koefsien regresi.
l,888Produk '+ 5,270 Tempat +
Nilai -2 log likelihood model dengan
2,559 Promosi + 1,953
melibatkan variabel bebas {saturated model)
Pengetahuan + 0,662 Umur + 0,512
adalah sebesar 23,242. Sedangkan nilai -2 log
Pendidikan - 1,933 Jenis Kelamin-
likelihood pada model awal {fitted model)
1,708 Pendapatan.
adalah sebesar 72,741. Terdapat penurunan nilai
Atau
likelihood yang mengindikasikan bahwa
-55,524 0,867Harga l,888Produk
77
ISSN : 2087-9957
Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Kewirausahaan
Volume 3, Nomor 1, Januari 2012
78
Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Kewirausahaan
Volume 3, Nomor 1, Januari 2012 ISSN : 2087-9957
79
ISSN : 2087-9957
Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Kewirausahaan
Volume 3, Nomor 1, Januari 2012
80
ISSN : 2087-9957
Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Kewirausahaan
Volume 3, Nomor 1, Januari 2012
81
ISSN : 2087-9957
Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Kewirausahaan
Volume 3, Nomor 1, Januari 2012
Kondisi dilapangan pada penelitian ini diterima sebagai suatu alasan utama dan penting
dilihat dari tigkat pendapatan rata-rata bagi konsumen untuk memilih produk. Penjual
konsumen The Body Shop termasuk dalam produk hijau yang cerdasakan dapat
kategori medium atau sedang, kecendrungan menekankan kredibilitas produk yang ramah
konsumen memilih tidak didasarkan pada lingkungan dengan menggunakan sustainable
pendapat tapi lebih kepada nilai manfaat produk marketing juga alat dan praktek komunikasi
dan pemahaman akan pentingnya menjaga (Queensland Government, 2002).
lingkungan. Konsumen dengan pendapatan
medium atau tinggi lebih mungkin bertindak KESIMPULAN DAN SARAN
dalam prilaku yang ramah lingkungan
Kesimpulan
disebabkan tingkat pendidikan yang tinggi dan
bertambah sensitifnya mereka terhadap masalah 1 Harga, Produk, Tempat, Promosi, Umur,
lingkungan (Berkowitz dan Lutterman (1998). Jenis Kelamin, Tingkat Pendidikan,
Hubungan antara pendapatan dan lingkungan Pendapatan dan Pengetahuan secara
disimpulkan signifikan (Zimmer, 1994). bersama mempunyai pengaruh positif yang
Pengaruh Pengetahuan Terhadap Pilihan terhadap pilihan konsumen.
Konsumen 2 Produk, Tempat, Promosi, Umur dan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pengetahuan mempunyai pengaruh yang
semakin tinggi tingkat pengetahuan konsumen nyata positif terhadap pilihan konsumen.
maka akan mempengaruhi pilihan dari Konsumen sebagai pelanggan pada produk
konsumen tersebut. Pengetahuan tentang The Body Shop pontianak ini pada umumnya
produk, harga, promosi dan distribusi memiliki pengetahuan mengenai lingkungan
merupakan faktor- faktor yang dapat yang baik dan memiliki sikap dan perilaku
mempengaruhi dan mendorong seorang terkait lingkungan yang positif terlihat dari
konsumen untuk membeli barang yang Profil konsumen yang bersedia membayar
ditawarkan hal ini semakin berkembang dengan lebih mahal untuk produk kosmetik ramah
semakin faham dan sadarnya konsumen akan lingkungan adalah konsumen yang berusia
arti pentingnya lingkungan akhirnya pertengahan (middleaged), berpendidikan
pengetahuan konsumen akan lingkungan inilah tinggi serta memiliki tingkat pendapatan
mendorong konsumen untuk menggunkan diatas rata-rata.
produk ramah lingkungan. Hal ini sejalan Produk yang ainan bagikulit, berkualitas
dengan semakin gencarnya kampanye akan baik, berbahan alami, dan ramah lingkungan
penyelamatan lingkungan hidup disertai menjadi pilihan konsumen untuk memilih
informasi akan regulasi lingkungan hidup, produk The Body Shop pontianak sebagai
seberapabanyak informasi digunakan untuk produk perawatan tubuh dan kosmetika.
pembuatan keputusan (Bruck, 1985) dan Maka, dengan adanya kesadaran konsumen
bagaimana konsumen mengevaluasi produk dan untuk mempertimbangkan isu lingkungan
jasa (Murray dan Schlcater, 1990). Variabel pada prilaku beli mereka. Peningkatan
promosi berpengaruh dominan terhadap pelayanan dalam gerai yang menyediakan
pilihan konsumen pada produk The Body berbagai perangkat peralatan perawatan
Shop. tubuh dan kosmetika yang lengkap,
Variabel promosi dominan penambahan jumlah gerai agar lebih mudah
mempengaruhi pilihan konsumen hal ini tampak dijangkau oleh pelanggan-pelanggan
dalam konsistensi penyampaian informasi potensial, menjadikan pertimbangan
berwawasan lingkungan dan betuk-bentuk tersendiri untuk produk The Body Shop
promosi yang disampaikan kepada konsumen dijadikan pilihan konsumen Promosi yang
baik melalu media masa cetak maupun dilakukan secara konsisten dan
elektronik (website resmi) yang menyampaikan berkesinambungan membangun pencintraan
keseriusan perusahaan The Body Shop dalam The Body Shop hal ini harus terus di jaga dan
penyelamatan lingkungan dan ekologi dapat dikembangkan dengan inovasi media
82
ISSN : 2087-9957
Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Kewirausahaan
Volume 3, Nomor 1, Januari 2012
penyampaian informasi yang tepat. Umur, 5. Untuk penelitian lebih lanjut sebaiknya
pengetahuan mengenai lingkungan sikap dilakukan di kota-kota lainnya yang
terhadap tanggung jawab perusahaan akan merupakan cabang The Body Shop seperti
lingkungan dan perilaku Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan dan
mempertimbangkan Denpasar.
lingkungan ketika membeli produk secara 6. Karena hanya obyek penelitian adalah
nyata pada taraf lima persen mempengaruhi industri kosmetik maka hasil penelitian
tingkat kesediaan membayar terhadap belum tentu dapat digeneralisasikan untuk
.produk kosmetik hijau kasus di luar objek penelitian, sehingga
3 Harga, Demografi Jenis Kelamin, Tingkat sebaiknya dilakukan penelitian lanjutan
Pendidikan dan Pendapatan tidak pada perusahaan industri lainnya seperti
berpengaruh nyata terhadap pilihan industri makanan, obat- obatan, garmen atau
konsumen. industri lainnya yang memerlukan
4 Promosi mempunyai pengaruh dominan pengelolaan lingkungan.
terhadap pilihan kosumen.
Daftar Pustaka
Saran Anita Roddick. 2001. Business as Unusual: The
Berdasarkan penelitian yang telah Triumph of Anita Roddick of The Body
dilakukan, terdapat saran-saran yang dapat Shop. London : Thorsons Publications,
disampaikan, yaitu : 2001
1. The Body Shop hendaknya memprioritaskan Ariawan, Andre. 2005. Studi Mengenai Sukses
kelompok konsumen yang bersedia Pemasaran Produk(Studi Kasus pada
membayar lebih mahal untuk produk Riteler Produk kain Sarung Merek
mereka, tanpa membedakan berdasarkan gajah Duduk di Pekalongan). Jurnal
jenis kelamin di karenakan laki-laki maupun Sains Pemasaran Indonesia, Vol.1 V,
perempuan dapat saja melakukan keputusan No.l (Mei), p p : 71-86.
pembelian produk The Body Shop, maka Bradley, N. 2007. The Green Marketing Mix.
pemasaran tidak perlu secara spesifik Industrial Marketing Research
menentukan target pasarnya. Association News December pp.8-9
2. The Body Shop harus mampu membuat Bui, My H. 2005. Environmental Marketing : A
membuat dan mempertahankan produk Model Of Consumer Behavior Loyola
kosmetik yang berkualitas baik, baik dari University New Orleans. Association of
segi performa konvensional maupun Collegiate Marketing Educators
ekologis yang memberikan manfaat sesuai Proceedings of the Annual Meeting of
bahkan melebihi kebutuhan dan keinginan the Association of Collegiate Marketing
konsumen (mempertahankan kepercayaan Educators pp. 20-28.
konsumen). Byrne, Michael 2003. Understanding Consumer
3. The Body Shop hendaknya menerapkan Preferences Across Environmental
strategi penentuan harga yang disesuaikan Marketing Mix Variations. OIKOS
dengan performa, kualitas produk, performa University of Newcastle
ekologis dan konvensional yang Cahyono, Budhi 2003. Mengantisipasi Isu
memberikan manfaat sesuai bahkan Green Customer Melalui Proactive
melebihi kebutuhan dan keinginan Corporate Environmental
Management (PCEM) Manajemen
konsumen.
Linkungan. Usahawan No 12
4. Undang-undang Perlindungan
December 2003, Sepember, ISSN:
sebaiknya dibuat sedemian rupau ntuk
0302-9895, Akriditasi No:
menghindari "klaim ramah lingkungan"
134/DIKTI/KEP/2001.
yang tidak didasarkan pada data teknis
Cary.J. Bhaskaran. and Polonsky. 2004 Green
ilmiah sehingga klaim produk hijau tidak
Marketing and EMS : Assessing
menyesatkan konsumen.
83
ISSN : 2087-9957
Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Kewirausahaan
Volume 3, Nomor 1, Januari 2012
Potential Consumer Influence on EMS Hill Inc. Hendry. J.R. and Vesilind P.A.
Development. Australian Government 2005. Ethical Motivations for Green
Rural Industries Research and Business and Enggineering. Clean
Development Corporation. Techn Environ Policy (2005) 7: pp
December 2004. 252-258. Haofu Fan and Lin Zeng.
Chandra H.P. dan Cristian D. 2002. Analisa 2011. Implementation of Green
Sistem Manajemen Lingkungan (ISO Marketing Strategy in China- A Study
14000) dan Kemungkinan of the Green Food Industry. University
Implementasinya oleh Para Kontraktor of Gavle Master Thesis in Business
Kelas A di Surabaya. Dimensi Vol. 4 Administration Department of Business
No. 2 September 2002 pp. : 77-84 Administration and Economic Study.
Drumwright, Minette E. 1994. Socially Hussain, S and Yamaguchi M. 2007.
Responsible Organizational Buying : Environmental Reporting Protocols for
Environmental Concern as a the Cosmetics Industry : A Comparative
Noneconomic Buying Criterion. Analysis of Japanese and UK On-line
Journal of Marketing Vol 58 (July Publication Hussain, S 1999. The Ethics
1994), 1-19. Dr. Tareq N. Hashem and of Going Green : The Corporate Social
Dr. Nahla A. Al- Rifai. 2011. The Responsibiliy Debate. Business
influence of applying green marketing Strategy and The Environment 8,
mix by chemical industries companies 203-210.
in three Arab States in West Asia on Hutomo S.D. 2006. The Body Shop. A Promise
consumer's mental image. International of Gold Rating: Sustainable CSR
Journal of Business and Social Science. Seminary. Jakarta Hilton International
Vol. 2 No. 3 Emma Rex, Henrikke 23 Agustus 2006. John Grant, 2009. The
Baumann 2006. Beyond ecolabels: Green Marketing Manifesto. John
what green marketing can learn from Wiley & Sons Publications, 2009'
conventional marketing. Journal of Junaedi, M.F.S. 2005. Pengaruh
Cleaner Production 15. pp 567-576 Kesadaran Lingkungan pada Niat Beli
Ferdinand, Augusty. 2002. Marketing Produk Hijau : Studi Perilaku
Strategy Making : Proses dan Agenda Konsumen Berwawasan Lingkungan.
Penelitian". Jurnal Sains Pemasaran Benefit, Vol. 9, No. 2, Desember, pp :
Indonesia, Vol. I, No. 1 (Mei), pp 1-22. 189- 201.
Ferdinand, Augusty. 2003. Sustainable Lozada, H.R. 2000. Ecological Sustainability
Competitive Advantage : Sebuah and Marketing Strategy : Review and
Eksplorasi Model Konseptual. BP Implication. Seton Hall University
Undip. Lynette Knowles Mathur, and Ike
Ferrinadewi, Erna. 2005. Atribut Produk yang Mathur. 2000. An Analysis of the
Dipertimbangkan dalam Pembelian
Wealth Effects of Green Marketing
Kosmetik dan Pengaruhnya pada
Strategies. Journal of Business
Kepuasan Konsumen di Surabaya.
Research50, pp 193-200 Ottman, J.A.
Jurnal Manajemen dan
Stafford E.and R. Hartman. C.L. 2006
Kewirausahaan, Vol. 7, No. 2
Green Marketing Myopia : Ways to
(September), pp : 139- 151
Improve Consumer Appeal for
Fliess, B. 2007. Informing Consumers about
Environmentally Preferable
Social and Environmental Conditions
Products. Environment Volume 48,
of Globalised Production. Food
Number 5 pp 22-36 Heldref
Economy Conference. Gujarati,
Publications, 2006.
Damodar N. 1995. Basic Econometric.
Oscar Baverstam and Maria Larsson. 2009.
New York : McGraw
Strategic Green Marketing - a
comparative study of how green
84
ISSN : 2087-9957
Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Kewirausahaan
Volume 3, Nomor 1, Januari 2012
85
ISSN : 2087-9957
Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Kewirausahaan
Volume 3, Nomor 1, Januari 2012
86