Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ramzelia Rahmah

Lokal: 20c2
Mata kuliah : komunikasi pemasaran

“PENERAPAN GREEN MARKETING PADA BISNIS PRODUK KOSMETIK”

Green marketing merupakan topik yang banyak dibicarakan di masyarakat pada saat ini.
Banyak perusahaan yang berpendapat bahwa green marketing merupakan sebuah ide yang
bagus dan berpotensi untuk kedepannya serta menerapkan sistem pemasaran green marketing
guna untuk meningkatkan penjualan. Green marketing perlu diterapkan pada dunia pemasaran
dikarenakan adanya ketertarikan para konsumen mengenai kepedulian terhadap lingkungan.
Kondisi dunia adalah bukti menunjukkan orang yang peduli lingkungan dan mengubah
perilaku mereka. Green marketing saat ini merupakan peluang besar untuk menerapkan
strategi-startegi pemasaran terbaru. Green marketing menjadikan biaya-biaya produksi lebih
efisien karena merupakan program daur ulang produk. Selain itu, perilaku masyarakat untuk
melestarikan lingkungan menjadi dasar penting untuk melakukan green marketing sehingga
pemasar dapat lebih mudah melakukan startegi-strateginya. Manfaat yang didapatkan dengan
adanya green marketing adalah menghasilkan produk yang menggunakan bahan baku yang
ramah terhadap lingkungan (green product). Hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan
lingkungan hidup seperti pengurangan limbah industri, peningkatan efisiensi energi, dan
mengurangi pelepasan emisi atau zat-zat yang beracun. Dalam kegiatan non- produksi
perusahaan juga dapat melakukan sesuatu yang peduli lingkungan yaitu dengan menghemat
penggunaan energi yang berasal dari bumi. Disamping itu green marketing pula dapat
mempengaruhi pertumbuhan pasar untuk produk yang berkelanjutan dan bertanggung jawab
secara sosial dan layanan.
Pada green marketing tidak hanya sekedar menawarkan produk yang ramah lingkungan kepada
konsumen, akan tetapi mengenai proses produksi dan distribusi produk tersebut. Pemasaran
yang berbasis pada kelestarian lingkungan, merupakan perkembangan baru dalam bidang
pemasaran, dan merupakan suatu peluang yang potensial dan strategis yang memiliki
keuntungan ganda (multiplier effect) baik pelaku bisnis maupun masyarakat sebagai pengguna
(Allen, 2011).
Salah satu sektor peindustrian yang sering disoroti pada kalangan masyarakat mengenai produk
nya kerap hubungan nya dengan keramahan lingkungan adalah bisnis produk kosmetik. Bisnis
produk kosmetik terus berkembang setiap tahunnya serta memberikan peluang yang cukup
besar bilamana perusahaan-perusahaan lainnya ingin memasuki sektor industri ini. Dimana
menurut Persatuan Kosmetik Indonesia (Petosmi) dikatakan bahwa omzet penjualan kosmetik
tiap bulannya mencapai Rp. 40 miliar untuk perusahaan besar (Darmadji, 2008). Dengan
adanya hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pemakaian kosmetik di Indonesia cukup besar
dan seiring dengan perkembangan jaman kosmetik menjadi kebutuhan yang harus terpenuhi
dikalangan wanita.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Grant (2007), green marketing merupakan fokus baru
dalam usaha bisnis, yaitu sebuah pendekatan pemasaran stratejik yang mulai mencuat dan
menjadi perhatian banyak pihak mulai akhir abad 20. Kondisi ini menuntut pemasar (marketer)
untuk lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan yang melibatkan lingkungan. Perhatian
terhadap isu-isu lingkungan ini ditandai dengan maraknya para pelaku bisnis dalam
menerapkan standar internasional atau lebih dikenal dengan ISO-14000. ISO-14000 ini
merupakan sistem manajemen lingkungan yang dapat memberikan jaminan kepada produsen
dan konsumen bahwa dengan memerapkan sistem tersebut produk yang dihasilkan baik
limbah, produk yang telah digunakan, ataupun layanannya sudah melalui suatu proses yang
memperhatikan kaidah-kaidah atau upaya-upaya pengelolaan lingkungan (Chandra and
Cristian, 2002). International Organization for Standardization (ISO) mengembangkan suatu
seri standar internasional untuk Eco Labelling (ISO 14000). Eco labelling yaitu kegiatan
pemberian label yang berupa simbol, atribut atau bentuk lain terhadap suatu produk dan jasa.
Label ini akan memberikan jaminan kepada konsumen bahwa produk atau jasa yang
dikonsumsi tersebut sudah melalui proses yang memperhatikan kaidah-kaidah pengelolaan
lingkungan (Rudi Haryadi, 2009).
Definisi dari green marketing menurut American Marketing Association adalah memasarkan
produk dengan cara ramah lingkungan, termasuk memodifikasi produk, merubah proses
produksi, mengubah packaging bahkan melakukan perubahan cara promosi.
Kesimpulannya Green marketing semakin dirasa penting oleh produsen dari berbagai macam
jenis industri. Masyarakat sebagai konsumen juga sudah semakin peduli dalam arti bersedia
membeli green product yang ramah terhadap lingkungan. Meskipun dipastikan harga dari green
product lebih mahal daripada produk biasa, para konsumen tetap memilih green product yang
di jamin mengenai keamanan dan kealamian bahan dasar yang digunakan dibandingkan dengan
produk biasa. Produk biasa masih kurang terjamin mengenai apakah bahan dasar dan proses
produksi nya sudah aman bagi konsumen yang akan menggunakan produk tersebut. Sedangkan
di dalam green marketing, perusahaan menggunakan bahan dan fasilitas yang tidak merusak
lingkungan dalam proses produksinya. Bahan yang digunakan biasanya dapat di daur ulang
dan tidak berbahaya.

Anda mungkin juga menyukai