Anda di halaman 1dari 7

ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.2, No.

3 December 2016 | Page 771

Pengaruh Green Marketing Terhadap Keputusan Pembelian Pada Produk Nike di Bandung Tahun 2016
Sultan Awal Rahmat Arizaldy Paysal
Jurusan D3 Manajemen Pemasaran, Universitas Telkom
sultanawalrahmatap@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Green Marketing terhadap keputusan pembelian pada
produk Nike (Studi Kasus pada Warga Kota Bandung). Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana
Green Marketing mempengaruhi keputusan pembelian Nike. Data diperoleh dengan cara menyebar kuesioner
kepada responden yang menggunakan produk Nike di Bandung dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang
responden. Tujuan dari penelitian ini untuk menguji dan menganalisis pengaruh Green Marketing terhadap
keputusan pembelian dari konsumen Nike. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif,
dengan menggunakan data penelitian kuantitatif. Penguji juga menggunakan variabel X yaitu Green Marketing dan
variabel Y yaitu Keputusan Pembelian. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa Green Marketing mempengaruhi
Keputusan Pembelian secara signifikan dengan persentase sebesar 18,6% dan sisanya sebesar 81,4% dipengaruhi
faktor lain.

Kata Kunci: Green Marketing, Keputusan Pembelian


ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.2, No.3 December 2016 | Page 772

PENDAHULUAN simbol, atribut atau bentuk lain terhadap suatu


Tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia produk atau jasa. Label ini akan memberikan jaminan
semakin hari semakin banyak ini dibuktikan dari kepada konsumen bahwa produk dan jasa yang
sensus penduduk yang dilakukan pemerintah bahwa dikonsumsi tersebut sudah melalui proses yang
pada tahun 2000 sampai tahun 2010 sekitar 1,49 % memperhatikan kaidah-kaidah pengelolaan
per tahun. Pertumbuhan tertinggi terjadi di propinsi lingkungan.
Papua yaitu 5,46 persen sementara populasi terendah Salah satu perusahaan yang menerapkan
terjadi di propinsi Jawa Tengah dengan persentase green marketing adalah Nike. Baju bola plastik
0,37 % (www.indonseia-investments.com). Untuk buatan Nike ini diberi nama “Dri-FIT”, yang dimana
mengatasi pertumbuhan penduduk yang dari tahun ke cara pembuatannya dengan mendaur ulang 13 juta
tahun semakin banyak disini pemerintah botol plastik dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
mengeluarkan kebijakan Program Keluarga di Jepang dan Taiwan. Yang kemudian setiap satu
Berencana (KB) yang dikoordinasi oleh Badan jersey masing-masing dibuat dengan menggunakan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional delapan botol plastik bekas yang didaur ulang.
(BKKBN). Program ini adalah strategi pemerintah Langkah untuk menciptakan baju bola plastik buatan
untuk menekan pertumbuhan penduduk dan kelahiran Nike ini, rupanya membantu mengurangi konsumsi
di Indonesia. energi sampai 30 persen dibandingkan dengan
Permasalahan lingkungan dan kesehatan memproduksi polyester secara tradisional. Apabila
yang secara langsung dan tidak langsung diakibatkan jutaan botol tersebut dikumpulkan menjadi satu,
oleh aktivitas manusia, baik di bidang ilmu maka botol-botol tersebut akan sanggup menutupi 29
pengetahuan dan teknologi, pertanian, ekonomi dan lapangan sepak bola. Lalu, apabila jutaan botol itu
bisnis, telah menjadi issue sentral di semua kalangan dibaringkan secara berbaris, panjang botol-botol itu
(Manongko, 2011). Kesadaran masyarakat di akan setara dengan 3.000 kilometer atau lebih
berbagai belahan dunia tentang pentingnya menjaga panjang dari seluruh garis pantai di Afrika Selatan
kelestarian lingkungan hidup semakin meningkat. Oleh karena itu, unruk mengetahui lebih
Terjadinya pemanasan global membuat masyarakat lanjut penulis akan mengadakan penelitian yang
semakin berhatihati menggunakan berbagai produk berjudul “Pengaruh Green Marketing Terhadap
yang dikhawatirkan dapat menambah level Keputusan Pembelian Pada Produk Nike di
pemanasan global pada level yang membahayakan Bandung Tahun 2016”
umat manusia (Situmorang,2011:131). Dalam situasi
seperti ini akhirnya muncul apa yang disebut green KAJIAN PUSTAKA
consumerism. Green consumerism sebagai kelanjutan Green Marketing
dari gerakan konsumerisme global yang dimulai dari American Marketing Association dalam
adanya kesadaran konsumen akan haknya untuk yazdanifard (2011:637) mendefinisikan green
mendapatkan produk yang layak dan aman. Muncul marketing sebagai pemasaran produk yang ramah
dari konteks situasi di atas sehingga tuntutan terhadap lingkungan, menggabungkan beberapa aktivitas
produk ramah lingkungan (environment friendly) seperti modifikasi produk, perubahan proses
semakin kuat. produksi, kemasan, strategi iklan dan juga
Dengan adanya kesadaran tersebut maka meningkatkan kesadaran pada pemasaran kepatuhan
perusahaan menerapkan isu-isu lingkungan sebagai antara industri.
salah satu strategi pemasarannya atau yang telah kita Dimensi Green Marketing
kenal sebagai green marketing (Haryadi, 2009). Dalam tujuan untuk menawarkan target
Pujari (2003:1) mengatakan bahwa pemasaran hijau konsumen kualitas produk di waktu dan tempat yang
yang dilakukan oleh perusahaan memiliki dampak tepat, dengan harga yang sesuai maka diperlukan
positif bagi perusahaan, antara lain : meningkatnya empat bagian alat pemasaran 4P dalam cara- cara
penjualan, memperbaiki umpan balik dari pelanggan, inovatif (Singh,2010:4) :
lebih dekat dengan pelanggan, mempertinggi 1. Komponen pertama: Green Product
kemampuan bersaing, memperbaiki citra perusahaan. Pengusaha yang ingin menggunakan konsep
Perhatian terhadap isu-isu lingkungan ini ditandai green marketing muncul dengan beberapa cara :
dengan maraknya para pelaku bisnis dalam a. Mengidentifikasi kebutuhan lingkungan
menerapkan standar internasional atau lebih dikenal pelanggan dan mengembangkan produk untuk
dengan ISO-14000. International Organization for mengatasi kebutuhan.
Standardization (ISO) mengembangkan suatu seri b. Mengembangkan produk lingkungan yang
standar international untuk ekolabel (ISO 14020 – bertanggung jawab untuk memiliki dampak yang
ISO 14024). Ekolabel (eco-labelling) diartikan lebih rendah dari pesaing kepada lingkungan.
sebagai kegiatan pemberian label yang berupa 2. Komponen kedua: Green Price
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.2, No.3 December 2016 | Page 773

Harga merupakan elemen penting dari bauran informasi dari sejumlah konsumen, para pemasar
pemasaran. Kebanyakan pelanggan siap untuk dapat mengidentifikasikan rangsangan yang
membayar lebih jika ada persepsi nilai produk paling sering membangkitkan minat akan kategori
tambahan. Nilai ini dapat meningkatkan kinerja , yang mampu memicu minat konsumen.
fungsi , desain , daya tarik visual atau rasa . 2. Pencarian Informasi
Manfaat lingkungan biasanya bonus tambahan Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan
tetapi akan sering menjadi faktor penentu antara terdorong untuk mencari informasi yang lebih
produk dengan nilai dan kualitas antara produk banyak. Kita dapat membaginya ke dalam dua
dengan produk kompetitor. Harga untuk green level rangsangan. Situasi pencarian informasi
produk sebagian besar memerlukan ekstra biaya yang lebih ringan dinamakan penguatan perhatian.
yang dikeluarkan oleh konsumen sebagai bentuk Pada level itu orang hanya sekedar lebih peka
dari produk yang lebih berkualitas dan ramah terhadap informasi produk. Pada level
lingkungan. Meskipun demikian produk green selanjutnya, orang itu mungkin masuk ke pencarian
marketing harus bisa memberikan kepuasan itu informasi secara aktif : mencari bahan bacaan,
berpengaruh signifikan terhadap keputusan menelepon teman dan mengunjungi took untuk
pembelian sebuah produk (Rahnat;2015). mempelajari produk tertentu.
3. Komponen ketiga: Green Place 3. Evaluasi alternatif
Pilihan dimana dan kapan harus membuat produk Terdapat beberapa proses evaluasi keputusan dan
tersedia, memiliki dampak yang signifikan model-model yang terbaru memandang proses
terhadap pelanggan untuk menjadi tertarik. Hanya evaluasi konsumen sebagai proses yang
sedikit pelanggan yang tertarik untuk membeli berorientasi kognitif, yaitu model tersebut
green product. Lokasi juga harus sesuai dengan menganggap konsumen membentuk penilaian
citra yang perusahaan inginkan. Lokasi dari atas produk dengan sangat sadar dan rasional.
perusahaan harus membedakan perusahaan dari Beberapa konsep dasar akan membantu kita
para pesaingnya. Hal ini dapat dilakuakan dengan memahami proses evaluasi konsumen: Pertama,
promosi di dalam toko dan menampilkan visual konsumen berusaha memenuhi kebutuhan.
menarik atau menggunakan bahan daur ulang Kedua, konsumen memandang masing-masing
untuk menekankan manfaat lingkungan dan produk sebagai sekumpulan atribut dengan
lainnya. kemampuan yang berbeda-beda dalam
4. Komponen keempat: Green Promotion memberikan manfaat yang digunakan untuk
Mempromosikan produk dan layanan kepada memuaskan kebutuhan itu. Para konsumen
target pasar termasuk iklan, public relations, memiliki sikap yang berbeda-beda dalam
promosi penjualan, pemasaran langsung dan memandang berbagai atribut yang dianggap
ditempat promosi. Green marketers yang pintar relevan dan penting. Mereka akan memberikan
akan dapat memperkuat kredibilitas lingkungan perhatian terbesar pada atribut yang memberikan
dengan menggunakan pemasaran yang manfaat yang dicarinya.
berkelanjutan dan alat-alat komunikasi dan 4. Keputusan pembelian
praktek. Kunci sukses green marketing adalah Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk
kredibilitas. preferensi atas merek merek yang ada didalam
Keputusan Pembelian kumpulan pilihan. Konsumen tersebut juga
Menurut Schiffman & Kanuk yang dimuat dapatmembentuk niat untuk membeli merek yang
dalam jurnal Rofiq, dkk (2012:3) mengatakan bahwa paling disukai. Terdapat dua faktor yang
keputusan pembelian merupakan suatu keputusan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen
sebagai pemilihan suatu keputusan sebagai pemilihan yaitu, faktor pertama adalah sikap orang lain.
suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif
Dimensi Keputusan Pembelian yang disukai seseorang akan bergantung pada dua
Menurut Kotler dan Amstrong (2012:176), hal yaitu intensitas sikap negatif orang lain
tahapan dalam proses pengambilan keputusan terhadap alternatif yang disukai konsumen dan
pembelian terdiri dari lima tahap, yaitu : motivasi konsumen untuk menuruti keinginan
1. Pengenalan masalah orang lain. Semakin gencar sikap negatif orang
Proses pembelian dimulai ketika pembeli lain dan semakin dekat orang lain tersebut dengan
mengenali masalah atau kebutuhan. Kebutuhan konsumen, konsumen akan semakin mengubah
tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan niat pembeliannya. Faktor kedua adalah faktor
internal atau eksternal. Para pemasar perlu situasi yang tidak terantisipasi yang dapat muncul
mengidentifikasikan keadaan yang memicu dan mengubah niat pembelian, seperti harga yang
kebutuhan tertentu. Dengan mengumpulkan diharapkan dan manfaat yang diharapkan.
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.2, No.3 December 2016 | Page 774

5. Perilaku pasca pembelian ditentukan sebesar 5%. Sementara itu, probabilitas


Setelah membeli produk, konsumen akan kuesioner benar (diterima) atau salah (ditolak) masing-
mengalami level kepuasan atau ketidakpuasan masing adalah 0,5. Dengan memasukkan kedalam
tertentu. Kepuasan dan ketidakpuasan terhadap persamaan rumus di atas maka diperoleh jumlah
produk akan mempengaruhi perilaku konsumen sampel minimum adalah:
selanjutnya. Jika konsumen tersebut puas, ia akan
menunjukkan kemungkinan yang lebih tinggi
untuk membeli kembali produk tersebut.
Kerangka Pemikiran

Dari hasil perhitungan di atas, ukuran sampel


minimum pada penelitian ini adalah 384,16 dan
dibulatkan menjadi 400. Sehingga peneliti akan
menyebar kuesioner sebanyak 400 kepada responden.
Analisis Deskriptif
Menurut Sugiyono (2014:206) analisis deskriptif
adalah analisis yang digunakan untuk menganalisa
data dengan cara mendeskripsikan atau
Sumber: Hasil Pengolahan Pribadi, 2016 menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
METODE PENELITIAN kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
Jenis penelitian yang digunakan adalah generalisasi.
penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah Analisis Regresi Linier Sederhana
sebagai suatu penelitian yang berusaha Analisis regresi sederhana didasarkan pada
mendeskripsikan suatu fenomena atau peristiwa hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel
secara sistematis sesuai dengan apa adanya. Skala independen dengan satu variabel dependen.
operasional penelitian ini ialah interval dengan model Persamaan regresi dapat digunakan untuk melakukan
skala yaitu likert. Teknik pengumpulan data antara prediksi seberapa timggi nilai variabel dependen bila
lain melalui data primer dan data sekunder. Dalam nilai variabel independen dimanipulasi (dirubah-
pengumpulan data ini peneliti menggunakan rubah). Menurut Sanusi (2011:131) persamaan umum
kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang regresi linier sederhana adalah:
dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden Y = a +bX
untuk dijawabnya. Kuesioner yang dipakai pada
penelitian ini merupakan kuesioner bentuk skala, Dimana:
yakni serangkaian tingkatan, level, atau nilai yang Y = nilai yang diprediksikan
mendeskripsikan variasi derajat sesuatu. a = konstanta atau bila harga X=0
Teknik pengambilan sampel dalam b = koefisien regresi
penelitian adalah dengan menggunakan teknik Non X = nilai variabel independen
Probabilty jenis Purposive Sampling yaitu pengguna Uji Hipotesis
produk Nike di Bandung. Karena jumlah populasi Menurut Sugiyono (2012:64) Hipotesis
tidak diketahui secara pasti maka untuk maka teknik merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
pengumpulan data menggunaka rumus metode masalah penelitian, dimana rumusan masalah
Bernoulli sebagai berikut: peneitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat
pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban
yang diberikan baru didasarkan pada fakta-fakta
empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.
Uji Simultan (Uji F)
n = Jumlah Responden minimun Menurut Ghozali (2011:177) uji pengaruh
Z = Kuadrat dari confidence interval simultan digunakan untuk menguji apakah variabel
= Tingkat kepercayaan (95%) = 1.96 independen secara bersama-sama atau simultan
berpengaruh terhadap variabel dependen.
P = Perkiraan proposi keberhasilan
q = Perkiraan proporsi kegagalan atau (1-p) Uji Statistik R
Dalam penelitian ini digunakan tingkat Menurut Ghozali (2011:97), koefisien
ketelitian (α) 5%, tingkat kepercayaan 95% sehingga determinasi ( ) pada intinya mengukur seberapa
diperoleh nilai Z = 1,96. Tingkat kesalahan jauh kemampuan model dalam menenrangkan variasi
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.2, No.3 December 2016 | Page 775

veriabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah yaitu 98 sebagai penyebut dan df Regresi yaitu 3,94.
nol dan satu. Nilai yang kecil berarti kemampuan Karena F hitung (22.340) > F tabel (3.94) maka H1
variabel –variabel independen dalam menjelaskan diterima. Berdasarkan signifikansi, terlihat kolom sig
variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang yaitu 0.000 itu berarti probabilitas 0.000 < 0.05 maka
mendekati satu berarti variabel –variabel independen H0 ditolak. Dengan H1 diterima ada hubungan
memberikan hampir semua informasi yang dibuthkan signifikan antara green marketing terhadap keputusan
untuk memprediksikan variasi variabel dependen. pembelian karena mempunyai hubungan kecocokan
atau keseuaian model pemakaian regresi linier
HASIL DAN PEMBAHASAN sederhana.
Penelitian ini menggunakan teknik analisis TABEL 3
regresi linier sederhana untuk mengetahui pengaruh Hasil Uji R
Green Marketing terhadap Keputusan Pembelian.
Hasil analisisnya sebagai berikut:
TABEL 1
Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana

Besarnya R square menunjukkan angka


0.186. koefisien determinasi digunakan untuk
menghitung besarnya pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat. Besarnya nilai R square
antara 0 hingga 1 yang berarti semakin kecil nilai R
Berdasarkan tabel diatas, maka model square maka hubungan kedua variabel semakin
persamaan regresi linier sederhana pada penelitian ini lemah. Sebaliknya semakin besar nilai R square maka
sebagai berikut. hubungan kedua variabel akan semakin kuat.
Y= a + bX Sehingga hasil dari pengolahan data regresi
Y= 9.989+ 0.098X sederhana green marketing dan keputusan pembelian
Penjelasan untuk persamaan regresi tersebut adalah : diatas dapat disimpulkan bahwa pada green
1. Nilai konstanta dalam garis regresi adalah +9.989. marketing mempengaruhi pada keputusan pembelian
Ini berarti jika tidak ada Green Marketing (X=0) dapat dipengaruhi sebesar 18.6% sedangkan sisanya
maka Minat Beli (Y) bernilai 9.989 poin dimana Y= yaitu 81.4% (100% - 18.6%) keputusan pembelian
9.989+ 0.098 (0) = 9.989. dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang tidak
2. Nilai koefisien regresi (b) sebesar +9.989. Hal ini diteliti oleh peneliti.
berarti setiap penambahan 1 poin Green
Marketing, diprediksi akan meningkatkan Minat KESIMPULAN
Beli sebesarr 0.098 poin. Penambahan 1 poin Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Green Marketing dapat dijelaskan dengan X=1 dilakukan, dapat diambil kesimpulan dalam
maka didapatkan hasil Minat Beli atau Y= 9.989+ penelitian, yaitu sebagai berikut:
0.098 (1) = . Dengan perhitungan tersebut, dengan 1. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 100
X=1 maka Y= 10.087 responden yang sudah diteliti, bahwa variabel
Menurut Ghozali (2011:177) uji pengaruh green marketing menghasilkan 83,5% dan
simultan digunakan untuk menguji apakah variabel berada dalam kategori sangat baik karena berada
independen secara bersama-sama atau simultan dalam rentang 81,25% - 100% diukur melalui
keempat sub variabel yaitu green produk, green
berpengaruh terhadap variabel dependen, diuji
price, green place, dan green promotion.
dengan tingkat kepercayaan 95% atau α = 0,5%.
2. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 100
TABEL 2
responden yang sudah diteliti, Keputusan
Hasil Uji F
Pembelian secara keseluruhan menghasilkan
nilai sebesar 80,85% yang pada akhirnya masuk
ke dalam kategori baik karena berada dalam
rentang 62,5% - 81,25% atau konsumen setuju
green marketing berpengaruh terhadap keputusan
pembelian jersey Nike.
3. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa H1 diterima dan H0
Hasil uji anova didapatkan nilai F sebesar ditolak. Berarti pengaruh green marketing
22.340 sedangkan derajat bebas residual f tabel (df)
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.2, No.3 December 2016 | Page 776

terhadap keputusan pembelian signifikan. Dan b. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih
green marketing mempengaruhi keputusan luas maka penelitian selanjutnya dapat
pembelian sebesar 18.6% sedangkan sisanya meluaskan area penelitian dikarenakan peneliti
yaitu 81.4% (100% - 18.6%) keputusan pembelian hanya menggunakan area pada wilayah
dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang tidak Bandung saja untuk melakukan penelitian, maka
diteliti oleh peneliti dilihat dari uji R. dari itu peneliti selanjutnya diharapkan bisa
memberikan area penelitian yang lebih luas
SARAN seperti area satu Pulau Jawa atau area satu
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari Indonesia.
kesimpulan peneliti ini, maka dapat diajukan saran-
saran sebagai berikut : DAFTAR PUSTAKA
Bagi Perusahaan Buku:
Adapun saran bagi perusahaan adalah Abdullah, Thamrin dan Francis Tantri. 2012.
sebagai berikut: Manajemen Pemasaran. Depok : PT Raja
Menurut analisis deskriptif pada variabel X pada Grafindo Persada
pernyataan “Bahan produk jersey Nike dapat didaur Baztepe. (2012). Green Marketing and Its Impact on
ulang” dan “Kemasan dari produk jersey Nike dapat Consumer Buying Behavior.5(1),7 European
didaur ulang” mendapatkan skor terendah, berarti Journal of Economic and Political Studie
konsumen kurang mengetahui tentang bahan dan Bukhari, (2011). Green Marketing and its impact on
consumer behavior Journal of Business and
kemasan dari Nike, maka dari itu penulis
Management. 3(4),375.
memberikan saran kepada perusahaan Nike agar
Dahlstrom, 2011, “Green Marketing Management” .
memberikan informasi lebih kepada konsumen agar
South-Western CENGAGE Learning.
konsumen lebih mengetahui produk dari Nike.
Mason USA
a. Mempertahankan brand Nike dimata konsumen
Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate
yang sudah baik dengan terus melakukan inovasi
Dengan Program SPSS”. Semarang: Badan
dalam berbagai hal serta meningkatkan minat beli
Penerbit Universitas Diponegoro.
konsumen yang sudah termasuk dalam kategori
Hasan (2013). Marketing Dan Kasus-Kasus Pilihan.
baik dengan cara memberikan diskon atau
Yogyakarta: Caps
potongan harga kepada konsumen agar produk
Hidayat, R. (2016). PENGARUH KEPUASAN
jersey Nike ini dapat digunakan oleh semua
KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN
kalangan masyrakat
PEMBELIAN LAMPU PHILIPS (STUDI
b. Pengaruh green marketing terhadap keputusan
KASUS PADA MAHASISWA TELKOM
pembelian dapat dipengaruhi sebesar 18.6%
UNIVERSITY). ECODEMICA, 3(1), 305-
sedangkan sisanya yaitu 81.4% (100% - 18.6%)
310
keputusan pembelian dipengaruhi oleh faktor-
Kotler dan Keller, (2012). Marketing Management
faktor lainnya yang tidak diteliti oleh peneliti.
Edisi 14, Global Edition. Pearson Prentice.
Maka dari itu sebaiknya Nike mempertimbangkan
Hall
faktor-faktor lain yang mempengaruhi selain
Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. 2012. Principles
green marketing seperti sales promotion, of Marketing. New Jersey: Prentice Hall
advertising, brand image word yang akan Mulyatiningsih, Endang. 2012. Metode Penelitian
meningkatkan keputusan pembelian. Terapan Bidang Pendidikan. Bandung:
Bagi Peneliti Selanjutnya Alfabeta.
Adapun saran bagi peneliti selanjutnya Noor, Juliansyah. (2011). Metodologi Penelitian:
sebagai berikut : Skripsi, Tesis, Disertasi, Dan Karya Ilmiah.
a. Pada penelitian yang dilakukan ini menggunakan Jakarta: Kencana.
jenis penelitian regresi sederhana dengan variabel Prof. Dr. Tukiran Taniredja dan Hidayati Mustafidah,
Green Marketing untuk mengetahui seberapa S.Si., M.kom., Penelitian Kuantitatif
besar pengaruhnya terhadap keputusan (Sebuah Pengantar ), Alfabeta, Bandung,
pembelian. Untuk penelitian selanjutnya 2011.
disarankan untuk menambah variabel-variabel Sanusi, 2011, Metode Penelitian Bisnis, Salemba
yang memungkinkan untuk diteliti atau peneliti Empat, Jakarta
juga bisa menggunakan jenis penelitian yang Schiffman dan Kanuk. (2004). Juarnal Manajemen
memperhatikan kondisi tingkat penjualan dari Pemasaran Petra.Vol. 1, No. 2.
tahun ke tahun perusahaan untuk mendapatkan Silvia, F, Fauzi, A, & Kusumawati, A. (2014).
faktor-faktor apa saja yang memengaruhi. Pengaruh Pemasaran Hijau Terhadap Citra
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.2, No.3 December 2016 | Page 777

Merek Serta Dampaknya pada Keputusan Kasus Gerai chocolatiqe Paris Van Java
Pembelian (Survei pada Konsultan Bandung).
Independen di Oriflame Cabang Surabaya). Sukma Istantia, Srikandi Kumadji, dan Kadarisman
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 14 (1). Hidayat (2016) Pengaruh Green Marketing
Singh (July 9, 2010). Green Marketing: Opportunity Terhadap Citra Merek dan Keputusan
for Innovation and Sustainable Development Pembelian (Survei pada Pengguna Produk
Available at SSRN: Ramah Lingkungan Lampu Philips LED di
http://ssrn.com/abstract=1636622 Perum Kepanjen Permai 1, RW 4, Desa
http://dx.doi.org/10.2139/ssrn.1636622 Talangagung, Kec. Kepanjen, Malang, Jawa
Sudaryono, Asep Saefullah, 2011, Kewirausahaan, Timur)
Andi: Yogyakarta Yusuf Romadon, Srikandi Kumadji, dan Yusri
Sugiyono, 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Abdillah (2014). Pengaruh Green Marketing
Bandung: Alfabeta Terhadap Brand Image dan Struktur
Sugiyono, 2013. Statistika Untuk Penelitian. Keputusan Pembelian.
Bandung: Alfabeta Website:
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, http://www.kamu-info.web.id. (2014, 14 04).
Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). http://www.kamu-
Bandung : Alfabeta info.web.id/2014/04/pertumbuhan-
Suharsaputra, Uhar. 2012. Metode Penelitian: penduduk.html. Retrieved 06 16, 2016, from
Kuantitatif, Kualitatif dan Tindakan. http://www.kamu-info.web.id:
Bandung: PT. Refika Aditama http://www.kamu-info.web.id
Sunyoto, Dadang. 2011. Analisis Regresi dan Uji https://intansaf.wordpress.com. (2013, 09 26).
Hipotesis. Yogyakarta: CAPS. https://intansaf.wordpress.com/2013/09/26/
Yazdanifard, (2011). The impact of Green Marketing permasalahan-kependudukan-di-indonesia/.
on Customer satisfaction and Envi- ronmental Retrieved 06 16, 2016, from
safety. Vol.5, 637. IACSIT Press, Singapore https://intansaf.wordpress.com:
Jurnal: https://intansaf.wordpress.com
Cecilia Stevanie (2015). Pengaruh Green Marketing https://www.brilio.net/search-result/logo-nike/
Terhadap Nilai yang DIpersepsikan dalam http://www.statista.com/topics/1243/nike/
Keputusan Pembelian pada Ades. http://www.soccerjerseyclub.com/
Methodius Tivan (2016). Analisa Green Marketing http://www.nike.com/id/en_gb/
pada PT. Tama Cokelat Indonesia (Studi

Anda mungkin juga menyukai