Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Ilmu Lingkungan (2022), 20 (1): 147-157, ISSN 1829-8907

© 2022 Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana UNDIP


JURNAL ILMU LINGKUNGAN
Volume 20 Issue 1 (2022) : 147-157 ISSN 1829-8907

Eco-friendly packaging: Preferensi dan Kesediaan Membayar


Konsumen di Marketplaces
Arif Yoga Ali Fianda1, Intan Fandinny2, Lely Novida Br Kacaribu3, Noor A’fiana Desyani3, Nuraulia
Asyifa1, Pini Wijayanti1

1Departemen Ekonomi dan Sumberdaya Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor;
2Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.
3Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

ABSTRAK
Peningkatan transaksi di marketplaces menyebabkan lonjakan jumlah pengiriman paket belanja online dan berimplikasi pada
timbulan sampah yang didominasi oleh material plastik. Penerapan eco-friendly packaging di marketplaces sangat diperlukan
dalam upaya mengurangi timbulan sampah dan dampak negatifnya terhadap lingkungan. Upaya ini pun akan mendukung
pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin 12.5 yaitu mengurangi timbulan sampah secara substansial pada tahun
2030 melalui upaya pencegahan, pengurangan, daur ulang, dan penggunaan kembali. Penelitian bertujuan untuk 1)
mengidentifikasi bentuk-bentuk eco-friendly packaging yang potensial diterapkan di marketplaces, 2) menganalisis preferensi
konsumen terhadap penggunaan eco-friendly packaging, dan 3) merumuskan strategi penerapan eco-friendly packaging di
marketplaces. Studi literatur, analisis deskriptif kualitatif, dan Contingent Choice Modelling (CCM) digunakan untuk menjawab
tiga tujuan tersebut. Penelitian ini memformulasi sembilan alternatif eco-friendly packaging yang dapat diterapkan di
marketplaces. Data diperoleh dari literatur dan survei secara blended terhadap 314 responden di Provinsi DKI Jakarta, Jawa
Barat, dan Jawa Tengah. Studi literatur menunjukkan recyclable cardboard dan bioplastic dapat menjadi alternatif eco-friendly
packaging yang paling relevan untuk marketplaces di Indonesia karena murah dan bahan terbaik. Analisis CCM mengungkap
bahwa konsumen berminat terhadap eco-friendly packaging, mayoritas mengetahui manfaat penggunaannya dan bersedia untuk
menggunakannya dengan total WTP maksimum sebesar Rp1.348,47 dan Rp4.237,80. Nilai Willingness to Pay (WTP) berpotensi
meningkat jika konsumen diberikan edukasi manfaat eco-friendly packaging, dan berdomisili di DKI Jakarta. Lima strategi agar
implementasi eco-friendly packaging di marketplaces dapat efektif, yaitu 1) menetapkan harga maksimum eco-friendly packaging
sebesar Rp1.348,47, 2) memberikan edukasi manfaat eco-friendly packaging, 3) bila pilot project diperlukan, DKI Jakarta dapat
menjadi provinsi percontohan, 4) memberikan voucher eco-friendly packaging, serta 5) mewujudkan kerja sama antara
pemerintah, marketplaces, penjual, dan konsumen. Pemerintah dapat menetapkan regulasi yang meminta marketplaces untuk
menyediakan opsi eco-friendly packaging pada fitur pemilihan kemasan serta pemberian edukasi dan promosi penggunaan eco-
friendly packaging untuk menarik minat konsumen.
Kata kunci: Bioplastic, Choice Modelling, Kesediaan Membayar, Recyclable cardboard

ABSTRACT
Marketplaces have increased the number of online-shopping package shipments and waste generation, which is dominated by
plastic materials. Eco-friendly packaging is imperative to reduce waste generation including its negative environmental impacts.
This effort is inline with Sustainable Development Goals (SDGs) point 12.5 i.e. by 2030, achieve the sustainable management
and efficient use of natural resources. This study aims to 1) identify forms of eco-friendly packaging that to be applied in
marketplaces, 2) analyze consumer preferences for eco-friendly packaging, and 3) formulate strategies for implementing eco-
friendly packaging in marketplaces. Study literature, descriptive analysis and contingent choice modeling (CCM) were used to
answer the objectives. CCM formulated nine alternatives of eco-friendly packagings which can be applied in marketplaces. Data
were obtained from literature stud and blended surveys to 314 respondents living in DKI Jakarta, West Java and Central Java
provinces. The results show that recyclable cardboard and bioplastic can be an alternative to eco-friendly packaging in
marketplaces. CCM analysis reveals that consumers are interested in eco-friendly packaging, most of them are aware to its
benefits and willing to use it with a maximum total WTP of IDR 1,348.47 and IDR 4,237.80. These WTPs could increase under
two conditions i.e., if the benefits of eco-friendly packaging are described to consumers before they select the packaging and if
the consumers are living in DKI Jakarta province. Five strategies for the implementation of eco-friendly packaging in
marketplaces include 1) setting the maximum price for eco-friendly packaging at Rp1,348.47, 2) providing education on the
benefits of eco-friendly packaging, 3) if a pilot project is needed, DKI Jakarta province can become a pilot province, 4) provide
eco-friendly packaging vouchers, and 5) create cooperation between the government, marketplace, sellers, and consumers. The
government could set a regulation which ask marketplaces to provide eco-friendly packaging options in the packaging
selection features as well as educating and promoting the use of eco-friendly packaging to gain consumer’s interest.


Penulis korespondensi: pini_wijayanti@apps.ipb.ac.id
147
© 2022, Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana UNDIP
Jurnal Ilmu Lingkungan (2022), 20 (1): 147-157, ISSN 1829-8907

Keywords: Bioplastic, Choice Modelling, Recyclable cardboard, Willingness to pay


Sitasi: Fianda, A. Y. A., Fandinny, I., Kacaribu L. N. B., Desyani, N. A., Asyifa, N., dan Wijayanti, P. (2022). Eco-friendly packaging: Preferensi dan
Kesediaan Membayar Konsumen di Marketplaces. Jurnal Ilmu Lingkungan, 20(1), 147-157, doi:10.14710/jil.20.1.147-157

1. Latar Belakang Upaya ini pun akan mendukung pencapaian


Sustainable Development Goals (SDGs) poin 12.5 yaitu,
Marketplace merupakan salah satu media
mengurangi timbulan sampah secara substansial pada
transaksi modern. Marketplace menjadi model bisnis
tahun 2030 melalui upaya pencegahan, pengurangan,
baru yang berkembang seiring dengan kemajuan
daur ulang, dan penggunaan kembali (BAPPENAS,
infrastruktur teknologi dan informasi (Yustiani dan
2020).
Yunanto, 2017). Pertumbuhan transaksi di
Eco-friendly packaging memberikan insentif bagi
marketplace Indonesia tahun 2020 mencapai 94
pelaku bisnis. Perusahaan akan memperoleh
persen, padahal pada tahun 2019 hanya berkisar 54
peningkatan profit dan reputasi yang lebih baik jika
persen (Sirclo, 2020). Perkembangan marketplace
mulai menerapkan green concept (Forbes, 2019). Nisa
yang semakin cepat dilatarbelakangi oleh kemudahan
(2020) menunjukkan bahwa 87 persen konsumen
akses dan transaksi jual beli yang disediakan, yaitu
berminat untuk membeli produk dari brand yang dapat
dengan mobile marketing (Ittaqullah et al., 2020).
memberikan added value bagi sosial maupun
Perubahan perilaku belanja masyarakat juga
lingkungan. Selain itu, konsumen yang mempunyai
memacu pesatnya transaksi di marketplace. Tingginya
kepedulian lingkungan akan bersedia membayar lebih
transaksi di marketplace mengakibatkan jumlah
mahal terhadap suatu produk yang ditawarkan (De-
pengiriman paket semakin meningkat. LIPI (2020)
Magistris dan Gracia, 2016).
merilis hasil studi terkait dampak Pembatasan Sosial
Dari sudut pandang konsumen, green packaging
Berskala Besar (PSBB) dan Work from Home (WFH)
mendapat tanggapan positif dari konsumen walaupun
terhadap pengiriman paket yang menunjukkan adanya
masih terdapat sebagian kecil konsumen yang belum
peningkatan signifikan. Sejak pandemi Covid-19,
memahami terkait green packaging (Santoso dan
transaksi belanja di marketplace meningkat dua kali
Fitriyani, 2016). Tanggapan positif ditunjukan oleh
lipat, namun 96 persen kemasan paket belanja online
mayoritas konsumen yang sudah mengerti dan
(packaging) masih didominasi material plastik.
memahami pentingnya penerapan green packaging,
Kesadaran masyarakat dalam mengolah sampah pun
karena adanya kesadaran dalam menjaga dan
masih rendah. Hanya 1,2 persen rumah tangga yang
memperhatikan kelestarian lingkungan.
mendaur ulang sampahnya (BPS, 2018).
Metode CCM telah digunakan dalam literatur riset
Kemasan (packaging) menjadi salah satu strategi
dan transportasi (Green dan Srinivansan, 1978;
penting dalam pemasaran. Packaging yang sangat
Hensher, 1994) dan valuasi sumberdaya alam
menarik dapat membuat sebagian konsumen jatuh
(Putrantomo, 2010). Metode ini umum digunakan
cinta dan melakukan transaksi. Mayoritas konsumen
untuk mengungkap nilai perubahan total dalam barang
marketplaces mengharapkan packaging dengan
yang bersifat multidimensi. Jika pembuat kebijakan
jaminan keamanan produk saat proses pengiriman
memerlukan ukuran perubahan di setiap dimensi atau
(Chedda et al., 2019). Untuk menjaga keamanan
atribut barang, maka metode ini dapat menjadi
produk hingga diterima konsumen, marketplaces
pertimbangan. Oleh karena itu, penelitian ini
mengandalkan packaging yang berlapis-lapis. Akan
mengungkap preferensi dan kesediaan membayar
tetapi, hal ini akan semakin meningkatkan timbulan
konsumen marketplaces terhadap opsi penggunaan
sampah khususnya sampah plastik (Wang dan Zhu,
eco-friendly packaging.
2020).
Penggunaan plastik dan material yang tidak ramah
lingkungan untuk packaging dalam jumlah besar akan
berdampak negatif pada lingkungan. Plastik memiliki
2. Metodologi
sifat non-biodegradable yang sangat sulit terdegradasi.
Walaupun imbauan terkait larangan penggunaan 2.1. Waktu dan Lokasi Penelitian
sampah plastik dan ajakan untuk menggunakan
Penelitian ini dilakukan sejak bulan Juni hingga
kemasan ramah lingkungan telah ditegaskan dalam
September 2021. Lokasi penelitian difokuskan pada
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah
Nomor P.75/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2019
(lihat Gambar 1). Pemilihan lokasi ditentukan secara
tentang Peta Jalan Pengelolaan Sampah oleh Produsen,
purposive karena ketiga provinsi tersebut memiliki
namun sampah plastik ini masih menjadi persoalan
persentase transaksi e-commerce tertinggi di Indonesia
besar yang belum ada solusinya.
(BPS, 2019).
Penerapan eco-friendly packaging di marketplaces
menjadi urgensi dalam upaya mengurangi timbulan
sampah dan dampak negatifnya terhadap lingkungan.

148
© 2022, Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana UNDIP
Fianda, A. Y. A., Fandinny, I., Kacaribu L. N. B., Desyani, N. A., Asyifa, N., dan Wijayanti, P. (2022). Eco-friendly packaging: Preferensi dan Kesediaan Membayar Konsumen
di Marketplaces. Jurnal Ilmu Lingkungan, 20(1), 147-157, doi:10.14710/jil.20.1.147-157

Gambar 1. Peta lokasi penelitian

2.2. Metode Pengumpulan Data 2.4. Metode Analisis Data


Data penelitian dibedakan atas data primer dan 2.4.1. Analisis deskriptif kualitatif
data sekunder. Data primer diperoleh melalui
Analisis deskriptif kualitatif dilakukan untuk
penyebaran kuesioner secara blended kepada
mengidentifikasi bentuk-bentuk eco-friendly
responden yang aktif menggunakan media sosial,
packaging, serta strategi penerapannya di marketplace.
responden yang terlibat di organisasi pegiat
Tahapan yang dilakukan yaitu mengumpulkan data
lingkungan, serta warga di sekitar domisili peneliti.
dan informasi yang berkaitan dengan bentuk-bentuk
Data sekunder diperoleh dari literature review
eco-friendly packaging, mengidentifikasi masalah,
terhadap jurnal nasional dan internasional, working
mendeskripsikan hasil identifikasi masalah dan
paper, serta laporan publikasi lembaga dan instansi
temuan terkait potensi eco-friendly packaging, dan
terkait.
memberikan rekomendasi strategi untuk penerapan
Metode penarikan sampel untuk data primer
eco-friendly packaging di marketplaces.
menggunakan purposive sampling. Data yang diteliti
berasal dari 314 responden yang tersebar di ketiga
2.4.2. Contingent choice modelling (CCM)
provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DKI
Jakarta. Hasil kuesioner menunjukan bahwa sebanyak Contingent Choice Modelling (CCM) merupakan
240 responden (76%) berasal dari Jawa Barat, 37 metode valuasi non pasar yang dapat digunakan untuk
responden (11%) berasal dari Jawa Tengah dan menilai tindakan atau preferensi yang tidak
sebanyak 44 responden (14%) berasal dari DKI diungkapkan dalam transaksi pasar (Windle dan Rolfe,
Jakarta. Proses penyebaran kuesioner dilakukan 2013). Setiap responden diberikan tiga choice cards
secara blended dengan menerapkan sejumlah kriteria, yang masing-masing berisi tiga alternatif packaging,
yakni pengguna aktif marketplace dengan minimal dari empat alternatif yang disajikan pada Tabel 1.
transaksi selama sebulan terakhir, berusia minimal 18 Secara khusus Alternatif 1 merupakan status quo atau
tahun, dan berdomisili di tiga provinsi objek penelitian. kondisi saat ini.
Sebelum survei dilakukan, kuesioner diujicobakan Setiap alternatif mengombinasikan atribut
terhadap 70 responden yang dipilih secara acak. Tes ini material kardus, material plastik, dan harga. Atribut
dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman material kardus terdiri atas dua level yaitu recyclable
responden terhadap kuesioner penelitian. Selama 10 cardboard dan non-recyclable cardboard. Atribut
hari, pengujian ini berhasil mendapat 42 respon. material plastik terdiri atas dua level yaitu non-
Pengujian kuesioner menunjukan bahwa kuesioner recyclable plastic dan bioplastic. Atribut harga berkisar
dapat dipahami oleh 60 persen responden yang antara Rp0-Rp3.000 untuk setiap alternatif. SQ
mampu menjawab kuesioner dengan baik. merepresentasikan packaging yang dominan di pada
kondisi saat ini, yaitu material non-recyclable
2.3. Batasan Penelitian
cardboard dan non-recyclable plastic dengan harga Rp0
Penelitian difokuskan pada preferensi penggunaan (gratis).
eco-friendly packaging di marketplace, yakni Shopee, Metode analisis data yang digunakan dalam
Lazada, Bukalapak, JDID, OLX, Blibli, dan Tokopedia. penelitian adalah model logistik berbasis teori utilitas
Eco-friendly packaging merujuk pada delivery acak (random utility theory) (Pearson et al., 2006).
packaging di marketplace berupa kardus dan plastik. Utilitas individu digambarkan oleh fungsi dari utilitas
Atribut harga mengacu pada harga delivery packaging kondisional tidak langsung (lihat Persamaan 1).
yang dapat menampung berat produk maksimal satu
kilogram.

149
© 2022, Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana UNDIP
Jurnal Ilmu Lingkungan (2022), 20 (1): 147-157, ISSN 1829-8907

Tabel 1. Alternatif Level dan Atribut Eco-friendly packaging


Atribut Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Alternatif 4

Material Plastik Non-Recyclable Plastic Bioplastic Non-Recyclable Plastic Bioplastic

Non-Recyclable Non-Recyclable
Material Kardus Recyclable cardboard Recyclable cardboard
cardboard cardboard

Biaya Tambahan Rp0 Rp1.000 Rp2.500 Rp3.000

Ilustrasi

Sumber : ilustari penulis

𝑈𝑖𝑗 = 𝑉𝑖𝑗 + 𝜀𝑖𝑗 logit. Estimasi metode maximum likelihood untuk


(1)
mengungkap pilihan setiap individu terhadap sejumlah
alternatif yang diberikan dituliskan pada Persamaan 5.
Utilitas yang diperoleh individu ke-𝑖 dari 𝑁 𝐽
serangkaian alternatif ke- 𝑗 (𝑈𝑖𝑗 ), terdiri dari variabel exp (𝑉𝑖𝑗 )
𝐿𝑜𝑔𝐿 = ∑ ∑ 𝑦𝑖𝑗 𝑙𝑜𝑔 [ 𝐽 ] (5)
yang dapat diamati (𝑉𝑖𝑗 ) dan variabel acak yang tidak 𝑖=1 𝑗=1
∑𝑗=1 exp (𝑉𝑖𝑗 )
dapat diamati atau variabel eror acak (𝜀𝑖𝑗 ). 𝑉𝑖𝑗
diformulasikan oleh Persamaan 2. Persamaan 5 menunjukkan estimasi model melalui
fungsi maximum likelihood dengan asumsi bahwa
𝑉𝑖𝑗 = 𝑋1 + 𝛽2 𝑋2 + ⋯ + 𝛽𝑗 𝑋𝑗 (2) variabel dependen mengukur pilihan yang paling
disukai dari setiap pasangan alternatif. Variabel y_ij
𝛽𝑗 adalah koefisien atribut ke-𝑗, dan 𝑋𝑗 adalah bernilai satu, jika individu (i) memilih alternatif (j), dan
tingkat dari atribut ke-𝑗. Keputusan individu terhadap bernilai nol untuk alternatif selain (j). Estimasi model
suatu alternatif ditulis dalam Persamaan 3 dan 4. menggunakan STATA 14.0 (StataCorp, 2015).
Nilai WTP diturunkan dari estimasi model di
𝑃(𝑈𝑖𝑗∗ > 𝑈𝑖𝑗 ) = 𝑃(𝑋𝑖𝑗∗ 𝜃 − 𝑋𝑖𝑗 𝜃 Persamaan 5. Nilai WTP dihitung dengan Persamaan 6,
> 𝑣𝑖𝑗 − 𝑣𝑖𝑗∗ ) (3) dimana (𝑉 0 𝑖 ) mewakili utility di kondisi awal,
sementara (𝑉 1 𝑖 ) mewakili utility dari setiap pasang
alternatif kartu.
keterangan:
P :probabilitas seseorang untuk memilih ∑𝑖 exp (𝑉 1 𝑖 )
alternatif, 𝑊𝑇𝑃 = 𝑏𝑦−1 𝑙𝑛 { } (6)
∑𝑖 exp (𝑉 0 𝑖 )
Uij*>Uij :individu (𝑖) akan memilih alternatif (𝑗*) jika
utilitas (𝑈𝑖𝑗∗ ) lebih besar daripada utilitas
(𝑈𝑖𝑗 ) Koefisien (𝑏𝑦 ) memberikan nilai marginal utility
X :vektor dari atribut-atribut yang dari pendapatan individu dan merupakan bagian dari
memengaruhi utilitas, koefisien atribut biaya. Persamaan 6 pun dapat
𝜃 :vektor dari karakteristik yang disederhanakan menjadi rasio koefisien pada salah
menggunakan individu (𝑖), satu atribut (𝑏𝑐 ).
𝑣 :variabel acak dari utilitas.
−𝑏𝑐
𝑊𝑇𝑃 = (7)
𝑏𝑦
exp (𝑋𝑖𝑗∗ 𝜃)
𝑃=
∑𝐽𝑗=1 exp (𝑋𝑖𝑗𝜃𝑗 ) (4) Persamaan 7 sering dikenal sebagai rasio harga
implisit. CCM secara konsisten menunjukkan utility
maximization dan mengaitkannya pada teori ekonomi,
Persamaan 4 merupakan model multinomial atau
setidaknya ketika status quo termasuk dalam alternatif
conditional logit. Hal tersebut dikarenakan model
yang disediakan.
tersebut merupakan generalisasi dari model binary
150
© 2022, Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana UNDIP
Fianda, A. Y. A., Fandinny, I., Kacaribu L. N. B., Desyani, N. A., Asyifa, N., dan Wijayanti, P. (2022). Eco-friendly packaging: Preferensi dan Kesediaan Membayar Konsumen
di Marketplaces. Jurnal Ilmu Lingkungan, 20(1), 147-157, doi:10.14710/jil.20.1.147-157

3. Hasil dan Pembahasan digunakan karena murah (Saxena et al., 2020),


sehingga dua material ini dipilih sebagai komponen
3.1. Bentuk-bentuk Eco-friendly packaging yang dapat
eco-friendly packaging pada penelitian ini.
Diterapkan di Marketplace
Marketplaces dapat menerapkan eco-friendly
Penggunaan plastik yang cukup tinggi akan packaging berupa recyclable cardboard dan bioplastic.
berdampak negatif terhadap kelestarian lingkungan Recyclable cardboard yang merupakan salah satu
karena sulit terdegradasi sehingga terjadi bahan sekunder terbaik di seluruh dunia (Safaei et al.,
penumpukan plastik yang mencemari lingkungan 2017). Bioplastic merupakan komponen polimer yang
(Kamsiati et al., 2017). Polimer sintesis yang mudah terdegradasi. Safaei et al. (2017) membuktikan
merupakan bahan utama dari plastik akan bahwa 60 persen komponen bioplastic dapat terurai
terdegradasi dalam waktu puluhan bahkan ratusan dalam waktu 180 hari. Oleh karena itu, penelitian
tahun dan apabila dibakar plastik akan menghasilkan memformulasikan preferensi konsumen terhadap
emisi karbon yang tinggi sehingga dapat mencemari recyclable cardboard dan bioplastic sebagai komponen
lingkungan (Gironi dan Piemonte 2011). Berbeda eco-friendly packaging di marketplaces.
halnya dengan bioplastik. Bioplastik terbuat dari
bahan nabati yang merupakan produk pertanian yang 3.2. Preferensi Konsumen dalam Penggunaan Eco-
dapat diperbaharui sehingga lebih cepat terdegradasi friendly packaging
karena bersifat ramah lingkungan. Bioplastik terbuat
3.2.1. Karakteristik sosial ekonomi responden
dari bahan polimer alami seperti pati, selulosa, dan
lemak. Bahan utama yang sering digunakan dalam Sebaran responden didominasi oleh perempuan
pembuatan bioplastik adalah pati dan Poly Lactic Acid (70,38%) dan responden yang berusia 18-25 tahun
(Coniwanti et al., 2014; Yuniarti et al., 2014; Susanti et (86,31%) (lihat Gambar 2). Sebanyak 219 responden
al., 2015). Bioplastik dapat terdegradasi oleh alam (69,75%) mengetahui eco-friendly packaging.
dalam waktu 3-6 bulan dan menghasilkan karbon yang Pemahaman terhadap eco-friendly packaging erat
lebih rendah (Kamsiati et al., 2017). kaitannya dengan usia dan latar belakang pendidikan.
Penggunaan eco-friendly packaging merupakan Penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa usia
salah satu langkah yang tepat dalam mengurangi dan pendidikan secara signifikan memengaruhi
pencemaran lingkungan akibat penggunaan kemasan permintaan pangan (Murti dan Putri, 2018; dan Kifli
plastik di marketplaces. Sejumlah perusahaan multi et al., 2017).
nasional dan e-commerce di Indonesia mulai Terkait aktivitas berbelanja online, sebanyak 236
menerapkan green concept. Motivasi utama ada pada responden (75,16%) menggunakan marketplaces
rendahnya kesadaran masyarakat untuk mendaur secara aktif untuk berbelanja online. Pada konteks
ulang sampah dan tren peningkatan sampah tahunan. penelitian ini, peningkatan tren berbelanja online yang
Sebelas perusahaan sudah menerapkan green concept berkembang pesat di ketiga provinsi, diduga didukung
di Indonesia yaitu Apple, Panasonic, Adidas, Starbucks, oleh sarana infrastruktur dan akses internet yang baik.
Unilever, The Body Shop, PT Indocement Tunggal Survei menunjukkan responden perempuan
Prakarsa, Nike, PT Sinar Sosro, IKEA, dan Dell (Jessica, terbukti lebih sering berbelanja online daripada laki-
2021). Starbucks mengganti kemasan plastik biasa laki. Penelitian lain juga menegaskan bahwa
(Putra dan Prasetyawati, 2021) menjadi eco-friendly perempuan memiliki pengalaman lebih tinggi dalam
plastic dan paper (Auliandri et. al., 2018). Bentuk- online shopping (Chen et al., 2015). Demikian halnya
bentuk eco-friendly packaging yang telah Starbucks Munawaroh dan Rohman (2014) yang mengungkap
terapkan dapat menjadi rujukan di marketplaces. bahwa perempuan di Korea Selatan lebih sering
Jenis eco-friendly packaging yang dapat diterapkan berbelanja di marketplaces.
di marketplaces yaitu kemasan dengan material bahan
alami yang mudah terdegradasi dan tidak mencemari 3.2.2. Sikap konsumen terhadap marketplace
lingkungan. Selain itu, bahan alami biopolimer dengan
Sebanyak 184 responden (57,3%) telah
natrium alginat maupun tanpa bahan alami lainnya
menggunakan marketplace selama 1-3 tahun dengan
dapat digunakan untuk mengganti substansi kemasan
jumlah transaksi kurang dari dua kali per bulannya.
plastik (Gheorghita et al., 2020). Hasil tersebut
Sebagian besar responden (77,9%) memilih Shopee
mengonfirmasi keberhasilan penggantian kemasan
sebagai marketplace utama. Hasil ini sejalan dengan
berbahan dasar plastik dengan kemasan baru yang
Kuswanto et al. (2020) yang menyatakan bahwa
dapat dimakan dan benar-benar biodegradable foil.
sebagian besar masyarakat, khususnya kaum wanita
Sembilan alternatif eco-friendly packaging untuk
lebih memilih berbelanja di Shopee. Sejak awal
pengiriman produk, antara lain biodegradable
beroperasi, Shopee banyak memberikan penawaran
packaging peanuts; corrugated bubble wrap; air pillow
gratis ongkos kirim (ongkir) kepada penggunanya.
made of recycled materials; cornstarch packaging;
Slogan gratis ongkir ke seluruh Indonesia terbukti
mushroom packaging; seaweed packaging; recycled
berhasil meningkatkan transaksi di Shopee (Azizi dan
cardboard and paper; eco-friendly plastic, bioplastic,
Yateno, 2021).
and recycled plastic; dan organic fabrics (Jhonson,
.
2019). Packaging jenis kertas dan plastik paling sering
151
© 2022, Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana UNDIP
Fianda, A. Y. A., Fandinny, I., Kacaribu L. N. B., Desyani, N. A., Asyifa, N., dan Wijayanti, P. (2022). Eco-friendly packaging: Preferensi dan Kesediaan Membayar Konsumen
di Marketplaces. Jurnal Ilmu Lingkungan, 20(1), 147-157, doi:10.14710/jil.20.1.147-157

4,46%
0,64%
8,60%

29,62% 18-25 Tahun


26-40 Tahun
Laki-laki
41-57 Tahun
86,31% > 57 Tahun
70,38%

(a) (b)
Gambar 2. Sebaran responden menurut jenis kelamin (a) dan usia (b)

Survei pun mengungkap bahwa dalam memutuskan pada Choice card 3, 217 responden (69,1%) memilih
berbelanja di marketplace, umumnya responden alternatif 2, yaitu kombinasi recyclable cardboard,
merasa ragu dan keberatan saat harus dibebani ongkir. bioplastic, dan biaya Rp3.000,00.
Penawaran voucher ongkir dan cashback sangat Data survei dianalisis dengan mengetimasi model
ditunggu responden. Walaupun voucher cashback dasar (base model) dan model yang diperluas (extended
memungkinkan pembeli untuk menerima kembali model). Base model menyertakan tiga atribut utama
sebagian uang yang dibayarkan, namun 270 responden sebagai variabel penjelas (lihat Tabel 2). Extended
(84,1%) lebih memilih voucher gratis ongkir daripada model diformulasikan dengan cara menambahkan base
voucher cashback model dengan interaksi antara SQ dan variabel sosial
ekonomi. Sementara itu, price scale menunjukkan
3.2.3. Preferensi konsumen terhadap eco-friendly koefisien biaya untuk menggunakan recyclable
packaging cardboard dan bioplastic, serta meninggalkan SQ.
Proses analisis data menghasilkan satu base model
Responden memiliki minat dalam menggunakan
dan 36 alternatif extended models. Setelah
eco-friendly packaging (lihat Gambar 3). Pada choice
mempertimbangkan kriteria ekonomi dan statistik,
card 1, terdapat 220 responden (70,1%) memilih
maka dipilih tiga model akhir yang relevan dalam
alternatif 1, yaitu kombinasi non-recyclable cardboard,
memprediksi preferensi responden dalam penggunaan
bioplastic, dan biaya sebesar Rp1.000,00. Pada choice
eco-friendly packaging, yaitu satu base model dan dua
card 2, terdapat 164 responden (52,2%) memilih
extended models yang menyertakan dua variabel
alternatif 2, yaitu kombinasi recyclable cardboard,
interaksi.
bioplastic, dan biaya sebesar Rp3.000,00. Sementara

250 220 217


Jumlah respon (orang)

200
164
150 120

100
64
50 47
50 30 29

0
Choice Card 1 Choice Card 2 Choice Card 3

Non-Recyclable Cardboard & Bioplastic


Recyclable Cardboard & Non-Recyclable Plastic
Non Recyclable Cardboard & Non Recyclable Plastic
Recyclable Cardboard & Bioplastic
Gambar 3. Sebaran pilihan responden terhadap alternatif-alternatif penggunaan eco-friendly packaging di marketplaces

152
© 2017, Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana UNDIP
Fianda, A. Y. A., Fandinny, I., Kacaribu L. N. B., Desyani, N. A., Asyifa, N., dan Wijayanti, P. (2022). Eco-friendly packaging: Preferensi dan Kesediaan Membayar Konsumen
di Marketplaces. Jurnal Ilmu Lingkungan, 20(1), 147-157, doi:10.14710/jil.20.1.147-157

Tabel 2. Hasil analisis Contingent Choice Modelling


Extended model 1 Extended model 2
Variabel Base model (0)
(1) = (0) + SQ Treatment (2) = (1) + SQ Province
-0,424 2,141 1,651 *
Material kardus **
(0,741) (0.869) (0,907)
1,31 1,959 1,837 ***
Material plastik *** ***
(0.268) (0.292) (0,298)
0,315 -0,967 -0,723 *
Price Scale **
(0.339) (0.408) (0.428)
-1,049 -1,002 ***
SQ Treatment ***
(0.2118) (0,214)
**
0,586
SQ Province
(0,270)

Log Likelihood -794,556 -782,485 -780,288


Observation 2.784 2.784 2.784
Ket: Signifikansi * 10%, ** 5%, dan *** 1%. Standard errors ditulis dalam tanda kurung.

Variabel interaksi pertama adalah SQ treatment, Kusumo, et al., 2017). Hasil regresi pada extended
yang merupakan variabel interaksi antara SQ dengan model 2 menunjukkan aspek spasial. Responden yang
treatment yang dilakukan kepada responden. diberikan penjelasan terkait manfaat eco-friendly
Treatment dalam hal ini adalah memberikan packaging sebelum diberikan choice cards dan
penjelasan kepada responden terkait manfaat eco- berdomisili di Provinsi DKI Jakarta lebih menyukai eco-
friendly packaging sebelum memberikan choice card. friendly packaging dibandingkan responden lainnya.
Nilai SQ treatment diharapkan bertanda negatif, yang Pernyataan ini sejalan dengan temuan beberapa
menunjukkan bahwa adanya treatment menyebabkan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa aspek
responden mau meninggalkan SQ dan memilih eco- spasial berkorelasi terhadap preferensi pembelian
friendly packaging. Interaksi ini bertujuan untuk (Aryandi dan Onsardi, 2020; dan Puspa, et al., 2017)
mengetahui preferensi responden untuk mengabaikan Hasil estimasi di Tabel 2 selanjutnya digunakan untuk
alternatif SQ jika diberikan treatment terlebih dahulu. mengungkap nilai Willingness to Pay (WTP) responden
Interaksi kedua adalah SQ province yang terhadap eco-friendly packaging di marketplace. Tabel
merupakan interaksi antara variabel SQ dengan asal 3 menunjukkan variasi WTP maksimal pada setiap
provinsi responden. Variabel ini digunakan untuk model estimasi yang menunjukkan WTP maksimal
mengetahui hubungan domisili provinsi responden untuk recyclable cardboard sebesar Rp2.284,84 dan
terhadap preferensi pemilihan eco-friendly packaging. untuk bioplastic sebesar Rp2.541,50.
Hasil estimasi CCM disajikan pada Tabel 2. Nilai WTP plastik pada base model bernilai negatif
Hasil regresi pada base model menunjukkan bahwa yang menunjukkan bahwa responden berminat untuk
responden lebih menyukai packaging yang terdiri atas menggunakan bioplastic (lihat Tabel 2), namun tidak
recyclable cardboard, bioplastic, dan berbayar. Akan berminat untuk membayarnya. Total WTP pada base
tetapi, dari ketiga atribut tersebut hanya atribut model adalah sebesar Rp1.348,47 karena bioplastic
bioplastic yang nyata secara statistik. Bioplastic Rp0 (gratis). WTP akan meningkat jika model
terbukti lebih mudah untuk diterapkan karena limbah menyertakan interaksi SQ. Pemberian infomasi
bioplastic dapat dikelola secara berkelanjutan (Scarpi manfaat akan meningkatan total WTP menjadi 214%
et al., 2021) dan diterima oleh mayoritas konsumen dari total WTP awal. Bahkan peningkatan nilai total
(Klein et al., 2019). Hasil regresi pada extended model 1 WTP mencapai 258% pada responden yang diberikan
menunjukkan bahwa dengan memberikan penjelasan informasi dan berdomisili di DKI Jakarta. Penelitian
kepada responden terkait manfaat eco-friendly sebelumnya juga mengungkapkan bahwa konsumen di
packaging sebelum diberikan choice cards akan Amerika Serikat, Perancis, Jerman (Herbes, et al.,
memengaruhi responden untuk meninggalkan SQ. 2018), Denmark (Boesen, et al., 2019), Portugal
Penelitian sebelumnya juga memperkuat hasil CCM. (Martinho, et al., 2015), Romania (Orzan, et al., 2018),
Pemberian informasi, edukasi, dan sosialisasi dan India (Singh dan Panday, 2018) bersedia
berpengaruh pada preferensi masyarakat (Wardani membayar lebih tinggi untuk eco-friendly packaging.
dan Supiati, 2020; Fridana dan Asandimitra, 2020; dan

153
© 2017, Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana UNDIP
Jurnal Ilmu Lingkungan (2022), 20 (1): 147-157, ISSN 1829-8907

Tabel 3. Estimasi WTP responden terhadap eco-friendly packaging

Extended model 1
Variabel Base model (0) Extended model 2 (2) = (1) + SQ Province
(1) = (0) + SQ Treatment

Material Kardus (Rp) 1.348,47 2.213,24 2.284,84


Material Plastik (Rp) -4.180,130 2.024,56 2.541,50

140 127
120
120

100 86 85
Responden

80
60
55
60

40
21 20 24
15
20 10
5
0
< 1.000 1.000-2.000 2.000-3.000 3.000-4.000 4.000-5.000 > 5.000
WTP yang dinyatakan langsung (Rp)

Bioplastic Recyclable Cardboard

Gambar 4. Sebaran willingness to pay (WTP) responden atas penggunaan eco-friendly packaging di marketplace.

Nilai kisaran WTP di Tabel 3 lebih tinggi responden sebanyak 214% setelah diberikan
dibandingkan nilai WTP yang ditanyakan langsung informasi manfaat eco-friendly packaging. Penyebaran
kepada responden untuk setiap recyclable cardboard informasi juga dapat dilakukan melalui teknologi
dan bioplastic (tanpa mengkombinasikan keduanya). digital (Bermansyah dan Antoni, 2016) mengingat
Survei menunjukkan bahwa maksimum WTP masing- mayoritas responden yang didominasi oleh generasi
masing adalah di rentang harga Rp1.000,00- muda.
Rp2.000,00 (lihat Gambar 4). Artinya maksimum total Strategi ketiga yaitu menjadikan DKI Jakarta
WTP adalah Rp4.000. sebagai pilot project jika eco-friendly packaging akan
diterapkan di marketplace. Mengacu pada hasil analisis
3.3. Strategi Penerapan Eco-friendly packaging di CCM, responden yang berasal dari DKI Jakarta memiliki
Marketplace WTP yang lebih tinggi yakni Rp2.213,24 untuk
kemasan recyclable cardboard dan Rp2.541,50 untuk
Mengacu pada hasil tujuan satu dan dua,
bioplastic. Nilai WTP responden di DKI Jakarta diduga
dirumuskan lima strategi penerapan eco-friendly
berkaitan dengan tingkat pendapatan dan pemahaman
packaging di marketplace. Strategi pertama, yaitu
konsumen terhadap isu-isu lingkungan yang lebih baik.
penetapan harga eco-friendly packaging maksimal
Pemerintah maupun pihak marketplace dapat
sebesar Rp1.348,47 dan Rp4.237,80 jika diikuti dengan
mengujicobakan eco-friendly packaging kepada
pemberian edukasi manfaat eco-friendly packaging.
konsumen dan penjual di DKI Jakarta.
Harga menjadi faktor utama yang mendasari adanya
Strategi keempat yaitu memberikan voucher
preferensi konsumen terhadap penggunaan suatu
kepada pengguna eco-friendly packaging di
produk (Wandosell, et al., 2021; dan Jaafar, et al.,
marketplaces. Meskipun konsumen sudah bersedia
2012). Hasil CCM membuktikan bahwa responden
membayar eco-friendly packaging, namun pihak
memiliki preferensi untuk menggunakan eco-friendly
marketplace perlu mendorong konsumen agar
packaging, jika harganya tidak lebih tinggi daripada
berminat menggunakan eco-friendly packaging dengan
WTP responden.
penawaran voucher. Kesuksesan daya tarik voucher
Kedua, yaitu pemberian informasi, edukasi, dan
potongan harga dan gratis ongkir di marketplace
iklan secara intensif terkait manfaat eco-friendly
terbukti secara signifikan memengaruhi keputusan
packaging di marketplace. Iklan dan pemberian
pembelian (Azizi dan Yateno, 2021; dan Suryadi dan
informasi terhadap suatu produk menjadi media
Lutfi, 2020).
ampuh untuk melakukan keputusan transaksi (Fridana
Strategi kelima yakni kerja sama dengan
dan Asandimitra, 2020). Hasil extended model 1
stakeholders yang berkaitan dengan pihak
menunjukkan adanya peningkatan total WTP
154
© 2022, Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana UNDIP
Fianda, A. Y. A., Fandinny, I., Kacaribu L. N. B., Desyani, N. A., Asyifa, N., dan Wijayanti, P. (2022). Eco-friendly packaging: Preferensi dan Kesediaan Membayar Konsumen
di Marketplaces. Jurnal Ilmu Lingkungan, 20(1), 147-157, doi:10.14710/jil.20.1.147-157

marketplace. Kerja sama menjadi salah satu kunci sama dengan pemerintah, marketplaces, penjual,
untuk memastikan ketersediaan stok maupun biaya hingga konsumen.
yang terjangkau dari eco-friendly packaging. Kerja
sama antara pihak marketplace, penjual, distributor,
hingga pemerintah diperlukan untuk memastikan UCAPAN TERIMAKASIH
implementasi eco-friendly packaging bisa optimal.
Terima kasih kepada Kementerian Pendidikan,
Implikasi kebijakan diperlukan agar strategi
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang telah
penerapan eco-friendly packaging dapat dilaksanakan.
memberikan mendanai penelitian ini melalui Pekan
Pemerintah yang terdiri atas Kementerian Lingkungan
Kreativitas Mahasiswa bidang riset sosial humaniora
Hidup dan Kehutanan, Kementerian Koperasi dan
tahun 2021.
UMKM, Kementerian Perdagangan, hingga Pemerintah
Daerah dapat mulai menyusun regulasi yang mengatur
dan mengimbau penggunaan eco-friendly packaging di
DAFTAR PUSTAKA
marketplace, memberikan insentif bagi marketplace
yang menerapkan eco-friendly packaging, dan Aryandi, J. dan Onsardi. 2020. Pengaruh kualitas pelayanan
mengedukasi masyarakat terkait manfaat eco-friendly dan lokasi terhadap keputusan pembelian konsumen
packaging. pada Café Wareg Bengkulu. Jurnal Manajemen Modal
Selanjutnya, implikasi kebijakan juga perlu Insani dan Bisnis, Vol. 1 No. 1. Hal 117-127.
Auliandri, T. A., Thoyib, A., Rohman, F., dan Rofiq, A. 2018.
dilakukan oleh pihak marketplaces hingga asosiasi e-
Does green packaging matters as a business strategy?
commerce. Pihak marketplaces dapat menambahkan Exploring young consumer’s consumption in an
fitur pilihan penggunaan eco-friendly packaging pada emerging market. Problems and Perspectives in
keranjang belanja, bekerja sama dengan Management. 16 (2):376-384.
produsen/distributor eco-friendly packaging untuk Azizi, F. dan Yateno. 2021. Pengaruh kualitas produk, diskon
memastikan ketersediaan stok, serta memberikan dan tagline “gratis ongkir” terhadap keputusan
insentif bagi penjual yang berhasil menerapkan eco- pembelian pada marketplace Shopee (studi kasus pada
friendly packaging. Selain itu, Indonesian E-commerce mahasiswa FEB, Universitas Muhammadiyah Metro.
Association (IDEA) dapat memastikan bahwa Jurnal Manajemen Diversifikasi. 1 (2):260-277.
[BAPPENAS] Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
marketplace menyediakan pilihan eco-friendly
2020. Metadata Indikator Tujuan Pembangunan
packaging dengan harga yang tidak melebihi WTP, Berkelanjutan (SDGs) Indonesia: Pilar Pembangunan
yakni Rp1.348,47 dan Rp4.237,80 jika didorong Lingkungan. Edisi ke-10, Kementerian
dengan edukasi manfaat eco-friendly packaging, serta PPN/BAPPENAS. Jakarta (ID).
membantu pemerintah dalam mengedukasi [BPS] Badan Pusat Statistik. 2018. Statistik Lingkungan
konsumen. Hidup Indonesia 2018. BPS. Jakarta (ID).
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2019. Statistik E-commerce 2019.
BPS. Jakarta (ID).
4. Kesimpulan Bermansyah, dan Antoni, Y. 2016. Digitalisasi naskah kuno
dalam upaya pelestarian dan menarik minat generasi
Berdasarkan hasil dan pembahasan, diperoleh
muda. GaneÇ Swara. 10 (1):120–127.
tiga kesimpulan penelitian. Pertama, bentuk eco- Boesen, S., Bey, N., dan Niero, M. 2019. Environmental
friendly packaging yang sesuai untuk diterapkan di sustainability of liquid food packaging: Is there a gap
marketplace setidaknya terdiri dari recyclable between Danish consumers' perception and learnings
cardboard dan bioplastic. Kedua, responden memiliki from life cycle assessment? Journal of Cleaner
preferensi yang cukup tinggi terhadap eco-friendly Production. 210 (2019):1193-1206.
packaging. Pemberian informasi mengenai manfaat Chedda, B.K., Minocha, D., dan Berger, P.D. 2019. Packaging-
eco-friendly packaging di awal terbukti memengaruhi An important marketing tool for brands. Global
keputusan responden. Responden diyakini akan Publication House Journal: Applied Management
Science. 2 (3):1-18.
berminat menggunakan material kemasan recyclable
Chen, Y., Yan, X., Fan, W., dan Gordon M. 2015. The joint
cardboard jika total biaya tambahan maksimal adalah moderating role of trust propensity and gender on
Rp1.348,47 dan Rp4.237,80 jika disertai dengan consumers’ online shopping behavior. Computers in
pemberian edukasi manfaat eco-friendly packaging. Human Behavior. 43 (2015):273-283.
Ketiga, lima potensi strategi untuk Coniwanti, P., Laila, L., dan Alfira, M. R. 2014. Pembuatan film
mengimplementasikan eco-friendly packaging di plastik biodegradabel dari pati jagung dengan
marketplaces, adalah (1) penetapan harga maksimal penambahan kitosan dan pemlastis gliserol. Jurnal
eco-friendly packaging sebesar Rp1.348,47; (2) Teknik Kimia. 20(4): 22-30.
pemberian edukasi intensif terkait manfaat eco- De-Magistris, T. dan Gracia, A. 2016. Consumers’ willingness-
to-pay for sustainable food products: The case of
friendly packaging di marketplaces; (3) menjadikan DKI
organically and locally grown almonds in Spain. Journal
Jakarta sebagai pilot project jika penerapan eco- of Cleaner Production. 118 (2016):97–104.
friendly packaging di marketplaces akan dilaksanakan; Forbes. 2019. Going green - what’s good for the planet is good
(4) pemberian voucher subsidi penggunaan eco- for business. URL:
friendly packaging di marketplaces; serta (5) kerja https://www.forbes.com/sites/natalieparletta/2019/

155
© 2022, Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana UNDIP
Jurnal Ilmu Lingkungan (2022), 20 (1): 147-157, ISSN 1829-8907

05/14/going-green-whats-good-for-the-planet-is- [LIPI] Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 2020.


good-for-business/?sh=4586344c3201. Diakses Peningkatan sampah plastik dari belanja online dan
tanggal 22 Agustus 2021. delivery selama PSBB. URL:
Fridana, I.O. dan Asandimitra, N. 2020. Analisis faktor yang http://lipi.go.id/berita/single/Peningkatan-Sampah-
memengaruhi keputusan investasi (studi pada Plastik-dari-Belanja-Online dan-Delivery-Selama-
mahasiswi di Surabaya). Jurnal Muara Ilmu Ekonomi PSBB/22037. Diakses tanggal 20 Februari 2021.
dan Bisnis. 4 (2):396-405. Martinho, G., Pires, A., Portela, G., dan Fonseca, M. 2015.
Gheorghita, R., Gutt, G., dan Amariei, S. 2020. The use of edible Factors affecting consumers’ choices concerning
films based on sodium alginate in meat product sustainable packaging during product purchase and
packaging: an eco-friendly alternative to conventional recycling. Resources, Conservation and Recycling. 103
plastic materials. Coatings. 10 (2):1-16. (2015):58-68.
Gironi, F. dan Piemonte, V. 2011. Bioplastics and petroleum- Munawaroh, N. A. dan Rohman, F. 2014. Anteseden
based plastics: strenghs and weaknesses. Energy pembelian impulsif produk fashion oleh pria (studi
Source. Part A 33: 1949-1959. pada toko ritel fashion di Jakarta). Jurnal Aplikasi
Manajemen. 12 (2):340–350.
Herbes, C., Beuthner, C., dan Ramme, I. 2018. Consumer
Murti, A.T. dan Putri, S.A. 2018. Faktor-faktor yang
attitudes towards biobased packaging–A cross-cultural
mempengaruhi permintaan daging broiler di Kota
comparative study. Journal of Cleaner Production. 194
Malang. Buana Sains. 18 (1):47-50.
(2018):203-218.
Nisa, A.C. 2020. 8 Tren pertumbuhan e-commerce di tahun
Ittaqullah, N., Madjid, R., dan Suleman, N.R. 2020. The effect
2020. URL: https://www.exabytes.co.id/blog/tren-
of mobile marketing, discount, and lifestyle on
ecommerce-2020/. Diakses tanggal 23 Agustus 2021.
consumers’ impulse buying behavior in online
Orzan, G., Cruceru, A.F., Bălăceanu, C.T., dan Chivu, R.G. 2018.
marketplace. International Journal of Scientific and
Consumers’ behavior concerning sustainable
Technology Research. 9 (3):1569-1577.
packaging: An exploratory study on Romanian
Jaafar, S.N., Lalp, P.E., dan Naba, M.M. 2012. Consumers’
consumers. Sustainability. 10(6):1787.
perceptions, attitudes, and purchase intention towards
Puspa, R., Permana, A., dan Nuryanti, S. 2017. Pengaruh harga
private label food products in Malaysia. Asian Journal
dan lokasi terhadap keputusan pembelian (studi kasus
of Business and Management Sciences. 2 (8):73-90.
pada Perumahan Ciujung River Park Serang, Banten).
Jessica, C. 2021. 11 Perusahaan yang sudah menerapkan go
Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis. 3 (2):205-215.
green, cari tahu di sini. URL:
Putra, D. R. dan Prasetyawati, Y. R. 2021. Pengaruh green
https://glints.com/id/lowongan/perusahaan-go-
product terhadap minat beli ulang konsumen melalui
green/#.YSUAm74zbIU. Diakses: 22 Agustus 2021.
green advertising (Studi terhadap konsumen
Jhonson, A. 2019. 9 eco-friendly packaging alternatives for
Starbucks). Jurnal Manajemen Pemasaran. 15 (2):69-
your business’s shipping needs. URL:
74.
https://greenbusinessbureau.com/blog/8-eco-
Safaei, A. S., Roozbeh, A., dan Paydar, M. M. 2017. A robust
friendly-packaging-alternatives-for-your-businesss-
optimization model for design of a cardboard closed-
shipping-needs/. Diakses tanggal 14 Februari 2021.
supply chain. Journal of Cleaner Production. 166
Kamsiati, E., Herawati, H., dan Purwani, E.Y. 2017. Potensi
(2017):1154-1168.
pengembangan plastik biodegradable berbasis pati Saxena, P., Bissacco, G., Meinert, K. A., dan Bedka, F. J. 2020.
sagu dan ubikayu di Indonesia. Jurnal Litbang Mold design and fabrication for production of
Pertanian. 36 (2) : 67-76. thermoformed paper-based packaging product. Journal
Kifli, F.W., Mulyo, J.H., Darwanto, D.H., dan Hartono, S. 2017. of Manufacturing Processes. 58 (2020):311-321.
Pengaruh modal sosial terhadap permintaan pangan Scarpi, D., Russo, I., Confente, I., dan Hazen, B. 2021.
rumahtangga tani di Provinsi Riau. Jurnal Manajemen Individual antecedents to consumer intention to switch
& Agribisnis. 14 (3):273-283. to food waste bioplastic products: A configuration
Klein, F., Emberger-Klein, A., Menrad, K., Möhring, W., dan analysis. Industrial Marketing Management. 93
Blesin, J.M. 2019. Influencing factors for the purchase (2021):578-590.
intention of consumers choosing bioplastic products in Singh, G. dan Pandey, N. 2018. The determinants of green
Germany. Sustainable Production and Consumption. 19 packaging that influence buyers’ willingness to pay a
(2019):33-43. price premium. Australasian Marketing Journal (AMJ).
[KLHK] Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 26 (3):221-230.
2019. Peta jalan pengurangan sampah oleh produsen. Sirclo. 2020. Menilik tren perkembangan e-commerce
URL: Indonesia di 2020. URL:
http://jdih.menlhk.co.id/uploads/files/P_75_2019_PE https://www.sirclo.com/menilik-tren-perkembangan-
TA_JALAN_SAMPAH_menlhk_12162019142914.pdf. e-commerce-indonesia-di-2020/. Diakses tanggal 8 Juli
Diakses tanggal 08 Oktober 2021. 2021.
Kusumo, R.A.B., Charina, A., dan Sukayat, Y. 2017. Edukasi Suryadi, A. dan Lutfi, M. 2020. Analisis pengaruh kreativitas
ramah lingkungan: perspektif gender dalam agribisnis iklan terhadap keputusan pembelian pada aplikasi E-
ekologis. Jurnal Social Economic of Agriculture. 6 commerce XYZ di Surabaya. Jurnal Manajemen Industri
(1):24-38. dan Teknologi. 1 (6):97-108.
Kuswanto, H., Pratama, W.B.H., dan Ahmad, I.S. 2020. Survey Susanti, Jasruddin, dan Subaer. 2015. Sintesis komposit
data on students' online shopping behaviour: a focus on bioplastic berbahan dasar tepung tapioka dengan
selected university students in Indonesia. Data in Brief. penguat serat bambu. Jurnal Sains dan Pendidikan
29 (2020):105073. Doi: Fisika. 11(2): 179-184.
https://doi.org/10.1016/j.dib.2019.105073

156
© 2022, Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana UNDIP
Fianda, A. Y. A., Fandinny, I., Kacaribu L. N. B., Desyani, N. A., Asyifa, N., dan Wijayanti, P. (2022). Eco-friendly packaging: Preferensi dan Kesediaan Membayar Konsumen
di Marketplaces. Jurnal Ilmu Lingkungan, 20(1), 147-157, doi:10.14710/jil.20.1.147-157

Wandosell, G., Parra-Meroño, M.C., Alcayde, A., dan Baños, R. Windle, J. dan Rolfe, J. 2013. Using discrete choice
2021. Green packaging from consumer and business experiments to assess the preferences of new mining
perspective. Sustainability. 13 (1356):1-19. workforce to commute or relocate to the Surat Basin in
Wang, Y. dan ZHu, Q. 2020. How do you manage online Australia. Journal of Resources Policy. 38 (2):169-180.
delivery package waste?. IEEE Engineering Yuniarti, L.I., Hutomo, G.S., dan Rahim, A. 2014. Sintesis dan
Management Review. 48 (2):184-192. karakteriasi bioplastik berbasis pati sagu (Metroxylon
Wardani, D.K. dan Supiati. 2020. Pengaruh sosialisasi pasar sp). e-J. Agrotekbis. 2(1): 38-46.
modal dan persepsi atas risiko terhadap minat Yustiani, R dan Yunanto, R. 2017. Peran marketplace sebagai
investasi mahasiswa di pasar modal. Jurnal Akuntansi. alternatif bisnis di era teknologi informasi. Jurnal
12 (1):13-22. Ilmiah Komputer dan Informatika. 6 (2):43-48.

157
© 2022, Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah Pascasarjana UNDIP

Anda mungkin juga menyukai