Anda di halaman 1dari 6

Smart Economy: Inovasi Produk Kreatif Daur Ulang Limbah Plastik Sebagai Konsep

Pendukung Green Economy

Chiy a Ratul U mah


Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri, Indonesia

Keyword Abstract
Daur ulang limbah Menurut hasil SP 2020 yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik
plastik; mencatat bahwa jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2020
Green Economy; mencapai 270,20 juta jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk
Smart Economy. mencapai 1,25% selama 10 tahun belakangan ini. Semakin
bertumbuhnya jumlah pendudukdi Indonesia, semakin bertambah
pula jumlah sampah yang dihasilkan sehari-harinya. Salah satu cara
yang tepat untuk mengurangi volume sampah yaitu dengan mendaur
ulang sampah plastik tersebut. Selain dapat mengurangi peredaran
sampah juga dapat menaikkan perekonomian masyarakat. Penelitian
ini bertujuan untuk melihat smart economy yang dapat diterapkan
dalam usaha daur ulang sampah plastik sebagai usaha penyokong
green economy yang digalakkan akhir-akhir ini. Metode penelitian yang
dipakai dalam penelitian ini merupakan metode penelitian deskriptif
kualitatif. Hasil dari penelitian ini memberikan kontribusi bahwa
dengan ekonomi yang smart dapat menjadikan barang yang sudah
tidak memiliki nilai guna dapat berubah menjadi barang yang
mempunyai manfaat dan nilai jual yang tinggi dan juga menjadi
penyokong ekonomi hijau Indonesia.
*correspondence Author
© 2023. The author(s). Publised by Tribakti Press.
This Publication is licensed under CC BY license (http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/).

Pendahuluan
Pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dalam suatu negara merupakan
sebuah prioritas utama dan tujuan sebuah negara. Pemerintah Negara Indonesia telah melakukan
beberapa kebijakan, salah satunya ialah dengan mengedepankan dan mengembangkan sektor
perindustrian dan mengandalkan SDM yang memiliki potensi dan kreatifitas tinggi. Untuk dapat
mengembangkan ekonomi yang kreatif, perlu menggali dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan
teknologi (Umam & Mafruhat, 2022).
Menurut hasil SP 2020 penduduk Indonesia pada tahun 2020 mencapai jumlah 270,20 juta
jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,25% untuk kurun 10 tahun terakhir ini. Dan
lebih dari setengah penduduk Indonesia masih saja terpusat di Pulau Jawa. Sedangkan prosentase
penduduk di perkotaan pada tahun 2020 sekitar 56,7% dan akan terus meningkat hingga
mencapai 63,4% (Badan Pusat Statistik, t.t.). Dengan data yang ada, dapat diketahui bahwa

61
sebenarnya SDM yang dimiliki oleh Negara Indonesia sangatlah melimpah. Dengan dimilikinya
SDM yang memadai, yang diperlukan selanjutnya adalah bagaimana mengkonsep perekonomian
agar dapat bersaing di era society 5.0 dan dapat menjadi pendukung dari konsep green economy
yang digagas oleh pemerintah Indonesia.
Dewasa ini, smart city merupakan konsep yang cukup baik untuk diterapkan oleh kota-kota
besar di Indonesia. Terutama untuk memberdayakan industri-industri kreatif masyarakat
Indonesia. Smart city merupakan sebuah wilayah kota yang telah mengintegerasikan teknologi
informasi dan komunikasi dalam tata kelola keseharian dengan tujuan untuk mewujudkan sebuah
efisiensi, memperbaiki tatanan pelayanan publik, dan kesejahteraan bagi warganya. Pada
umumnya smart city yang digagaskan di Indonesia setidaknya memiliki 6 aspek, yaitu smart
economy, smart live, smart living, smart people, smart mobility, dan yang terakhir adalah smart
governance (Kurniawan, t.t.).
Salah satu aspek smart city yang digagaskan adalah smart economy. Istilah ekonomi pintar
merupakan salah satu cara yang dilakukan dalam pengelolaan pada bidang ekonomi dengan cara
yang cerdas agar dapat terwujud sistem ekonomi yang dapat beradaptasi dengan tantangan pada
masa yang memang menuntut kecepatan dalam beradaptasi (Umam & Mafruhat, 2022). Smart
economy memiliki strategi yang terfokus pada lingkungan perindustrian yang kreatif dan inovatif,
yang dapat meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakatnya.
Semakin bertumbuhnya kependudukan, maka semakin banyak pula aktivitas yang
dilakukan oleh masyarakat yang menghasilkan sampah yang kian hari kian menjadi masalah yang
serius bagi Negara Indonesia. Terutama sampah plastik, peredaran sampah plastik semakin
meningkat, karena sampah plastik menjadi salah satu bahan yang paling sering dipakai dalam
kehidupan manusia sehari-harinya. Selain praktis, plastik juga lebih kuat, fleksibel, tahan karat
dan tidak mudah pecah (Putra & Yuriandala, 2010). Dengan demikian, seharusnya dampak yang
buruk dapat diubah menjadi dampak yang baik, terutama bagi pelaku ekonomi dimasa ini.
Dengan memanfaatkan teknologi informasi dapat meningkatkan nilai tambah dari sampah satau
barang sisa menjadi barang yang mempunyai nilai yang tinggi. (Analisis Tingkat Kematangan Dan
PerancanganPeningkatan Layanan Sistem Informasi Rektorat Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.pdf,
t.t.)
Semakin majunya zaman, semakin menuntut kretifitas dan inovatif dalam berkarya, salah
sarunya adalah dengan memanfaatkan sampah plastik. Sampah plastik dapat memiliki nilai jual
tinggi jika dimanfaatkan dan diproses menjadi produk yang menarik, salah satunya dengan
menjadikannya sebuah kerajian tangan yang memiliki nilai estetika yang tinggi.

Metode
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif
kualitatif. Penelitian kualitataif merupakan sebuah penelitian yang dilakukan dengan memahami
suatu fenomena yang terjadi yang memiliki tujuan menyelidiki apa yang terjadi dan bagaimana
itu dapat terjadi.
Pendekatan yang diambil oleh peneliti adalah pendekatan secara deskriptif, dimana
pemecahan maslaah yang dilakukan adalah dengan menyelidiki gambaran suatu objek atau
subjek dari penelitian yang dilakukan berdasarkan fakta yang nyata atau relevan. Data yang

62
digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini merupakan data yang diperoleh dari kajian pustaka
melalui dokumen yang resmi seperti jurnal, skripsi, tesis dan hasil survei yang pernah dilakukan
oleh peneliti sebelumnya.

Pembahasan
Inovasi Produk Kreatif Pengolahan Limbah Plastik Implementasi Green Economy
Transformasi manfaat sampah menjadi sumber energi bagi masyarakat merupakan
pendukung implementasi green economy yang digagaskan oleh masyarakat berskala internasional
yang didukung oleh PBB.(Haryati, 2021) Green economy dikeluarkan unutk memberikan
masyarakat dorongan untuk lebih perhatian dan lebih peduli dengan lingkungan dan ekosistem
yang berada didalamnya. Masyarakat haruslah mendukung terciptanya green economy dan
mencegah adanya grey economy dengan tujuan menciptakan perekonomian yang ramah pada
lingkungan (Mala dkk., 2022).
Menurut sebagian masyarakat Indonesia bahkan dunia, cara alternatif untuk mengurangi
peredaran sampah di lingkungan adalah dengan cara membakar sampah tersebut, padahal
membakar sampah sama berbahayanya dengan cara menimbun sampah tersebut. Sesuai dengan
UU no 28 tahun 2008 pasal 29 yang berisi tentang larangan mengimpor sampah, mencampur
sampah yang dapat menimbulkan pencemaran bahkan kerusakan lingkungan, membuang
sampah pada tempat yang bukan semestinya, melakukan pengolahan sampah dengan
pembuangan yang terbuka ditempat pemrosesan yang terakhir dilakukan, membakar sampah
tetapi tidak sesuai dengan perosedur teknis pengolahan sampah, dan memasukkan sampah
kedalam wilayah NKRI (Antasari, 2020).
Bentuk implementasi green economy yang dapat dilakukan ditingkat masyarakat terkecil
yaitu bagaimana mengolah sampah dari barang yang tidak memiliki nilai pakai dan nilai jual
dapat berubah menjadi barang yang mempunyai nilai jual yang tinggi. Sehingga dengan usaha
yang dilakukan dapat mengurangi produksi sampah yang terjadi di Indonesia. Pengolahan
sampah dewasa ini haruslah diperhatikan, jika sampah organik dapat dimanfaatkan dengan baik
sedangkan jika sampah non organik memang sangat berbahaya bagi lingkungan hidup. Oleh
karena itu, masyarakat saat ini haruslah dapat berinovasi untuk mengolah sampah non organik
yang beredar di lingkungan sekitarnya.
Pengolahan sampah yang bernilai ekonomis dapat menikkan perekonomian masyarakat
sekitarnya dan bangsa pada umumnya jika dapat dikelola dengan baik. Terkait dengan green
economy dalam pengelolaan sampah dapat diukur dengan lima prinsip yang ada yaitu:
1. Green economy mampu menjadikan masyarakat menjadi lebih sejahtera dengan
pemanfaatan sampah palstik yang dilakukan.
2. Green economy mampu menjadi solusi bagi para generasi m uda yang akan menjadi penerus
bangsa ini.
3. Dengan adanya green economy ini dapat membantu memelihara dan memberikan solusi
untuk mencegah terjadinya penambahn sampah sehingga terciptanya lingkungan yang
ramah.
4. Dengan adanya green economy dapat mengurangi konsumsi limbah plastik rumah tangga
yang dapat berkelanjutan.

63
5. Memperoleh dukungan dari instansi yang terkait dan terlibat dalam program kegiatan
pengurangan sampah plastik sesuai dengan prinsip green economy.
Kelima prinsip yang telah disebutkan diatas merupakan prinsip green economy yang telah
disusun oleh PBB pada tahun 2016.
Ekonomi yang kreatif merupakan salah satu strategi cerdik yang dapat diterapkan dalam
pemanfaatan limbah plastik yang beredar di lingkungan hidup, yaitu dengan mengandalkan
kreatifitas dan inovasi yang baik untuk membuat sampah plastik yang tidak mempunyai manfaat
menjadi barang yang bermanfaat kembali dan juga bernilai ekonomis (Sutantri & Haq, 2023).
Didalam kegiatan daur ulang sampah plastik menjadi barang yang mempunyai nilai jual
kembali dapat diterapkan konsep 3R yaitu Reduce, Reuse, dan Recycle. Yakni sebuah metode yang
dapat dipakai dalam pengelolaan sampah yang dilakukan dan dapat mengatasi masalah sampah
yang ditimbulkan. 3R yaitu:
1. Reduce yaitu kegiatan yang dapat mengurangi segala sesuatu yang berpotensi dapat
menyebabkan penumpukan sampah organik ataupun non organik.
2. Reuse yaitu memanfaatkan sampah yang sekiranya masih dapat diambil manfaatnya.
3. Recycle merupakan sebuah usaha mengolah kembali sampah-sampah menjadi barang yang
mempunyai manfaat dan mempunyai nilai jual kembali.

Smart Economy Dalam Inovasi Produk Daur Ulang Limbah Plastik


Pengembangan smart economy adalah sebuah usaha yang dilakukan untuk menjawab
tantangan zaman diera society 5.0. Zaman dimana ekonomi masyarakat yang dapat unggul adalah
ekonomi yang mempunyai setidaknya empat faktor yang merupakan pilar dari perekonomian
masa kini yaitu simple atau lebih mudah, cheaper atau lebih murah, accessible atau lebih terjangkau
dan faster atau lebih cepat. Smart economy merupakan salah satu indikator dari smart city yang
sudah banyak diterapkan diberbagai kota di Indonesia. Ekonomi pintar atau smart economy
merupakan suatu inovasi perekonomian dimana inovasi-inovasi baru dimunculkan ke
permukaan, sebagai perwujudan pemanfaatan SDM dan perkembangan teknologi sebagai
pelengkapnya.
Produk daur ulang merupakan sebuah usaha yang dilakukan untuk menaikkan kembali
nilai estetika dan nilai jual suatu barang. Dunia dewasa ini memproduksi banyak sekali limbah
plastik yang tentu saja dapat menjadi masalah yang rumit dikemudian hari jika tidak
mendapatkan perhatian secara khusus. Inovasi daur ulang produk sampah plastik menjadi
kerajinan tangan yang menrik dan bernilai tinggi merupakan salah satu usaha untuk memastikan
bahwa limbah plastik tidak terbuang secara sia-sia.
Peningkatan pemahaman terhadap masyarakat tentang peluang ekonomi kreatif dengan
pemanfaatan sampah plastik memang perlu digalakkan. Dalam ekonomi kreatif, asset utama yang
digalakkan adalah keterampilan, kreatifitas, dan bakat yang dapat menciptakan sebuah kreatifitas
dan karya yang bernilai ekonomis (Linda, 2018). Pemanfaatan limbah plastik menjadi sebuah
kerajinan tangan dapat dimulai dengan memilah sampah rumah tangga yang masih dapat
dimanfaatkan dan memperkecil sampah yang beredar (Nasution dkk., 2019). Selain dapat
mengurangi sampah rumah tangga yang beredar dimasyarakat, dapat juga menaikkan
perekonomian masyarakat melalui usaha produk daur ulang sampah plastik yang dilakukan.

64
Sasaran dari smart economy adalah berusaha untuk mewujudkan ekosistem perekonomian
yang dapat mendukung segala aktifitas ekonomi masyarakatnya yang selaras dengan sektor
unggulan ekonomi yang dapat beradaptasi dengan segala bentuk perubahan yang telah terjadi
dimasa ini. Salah satu cara untuk mengembangkan atau mewujudkan sasaran tersebut yaitu
mewujudkan ekosistem industri yang mempunyai daya saing. Sektor daur ulang sampah dapat
menjadi sektor unggulan dibidang kerajinan tangan jika memang pengelolaan yang dilakukan
baik dan benar dan dapat mewujudkan sasaran smart economy tersebut dengan menjadi ekosistem
industri yang berdaya saing dipasaran. Dan yang pastinya dapat menjadikan masyarakat lebih
sejahtera dan pendapatan rumah tangga akan naik.
Smart economy mempunyai beberapa indikator yang dapat diterapkan dalam inovasi produk
kreatif daur ulang sampah plastik agar dapat mencapai falah yang mana merupakan salah satu
tujuan dari perekonomian islam:
1. Adanya pertemuan antara produsen dan konsumen dalam suatu ekosistem perekonomian
yang ada, baik secara tradisional ataupun secara digital yang memanfaatkan kemajuan
teknologi komunikasi.
2. Adanya perluasan wilayah pasar yang disasar.
3. Biaya operasional yang rendah.
4. Rantai pasokan yang harus selalu dijaga dan diawasi agar tidak terjadi kekurangan dalam
produksi yang dilakukan.
Smart economy sebenarnya adalah bagaimana cara mengolah ekonomi yang dilakukan agar
dapat bersaing dan berkembang ditengah tantangan zaman. Produk kreatif yang berasal dari daur
ulang sampah plastik dapat bersaing dan dapat berkembang dipasaran dengan pengelolaan yang
benar.

Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, dapat diambil kesimpulan bahwa sampah
plastik yang merupakan maslaah terbesar bagi negara-negara didunia dapat dikurangi dengan
melakukan daur ulang sampah tersebut. Dengan menggunakan metode 3R reduse, reuse, dan
recycle sampah platik yang sudah tidak memiliki nilai guna akan kembali mempunyai manfaat dan
mempunyai nilai jual yang tinggi. Sampah plastik dapat mempunyai manfaat yang tinggi dengan
kreatifitas dan inovasi yang tinggi dan didukung oleh perkembangan sistem informatika pada
masa society 5.0 ini.
Pengolahan limbah plastik ini disamping dapat memberikan manfaat bagi para perajinnya
juga dapat mendukung konsep green economy yang digagaskan oleh masyarakat pada umumnya.
Dengan dikolaborasikan dengan konsep smart economy, inovasi daur ulang sampah ini dapat
menjadi alternatif pemanfaatan sampah non organik dan dapat menyelamatkan lingkungan dari
pencemaran dan kerusakan. Disamping dapat menyelamatkan lingkungan dari pencemaran
sampah plastik juga dapat menjadi wadah kreatifitas dan dapat mendongkrak perekonomian
masyarakatnya.

Daftar Rujukan

65
Analisis Tingkat Kematangan Dan PerancanganPeningkatan Layanan Sistem Informasi Rektorat
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.pdf. (t.t.).

Antasari, D. W. (2020). Implementasi Green Economy Terhadap Pembangunan Berkelanjutan di


Kota Kediri. Jurnal Ekonomi Pembangunan STIE Muhammadiyah Palopo, 5(2).
https://doi.org/10.35906/jep01.v5i2.402

Badan Pusat Statistik. (t.t.). Diambil 6 Juli 2023, dari https://www.bps.go.id/

Haryati, T. (2021). Implementasi Green Economy Dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga. 1(1).

Kurniawan, M. A. (t.t.). Disrupsi teknologi pada konsep smart city: analisa smart society dengan
konstruksi konsep society 5.0.

Linda, r. (2018). Pemberdayaan ekonomi kreatif melalui daur ulang sampah plastik (studi kasus
bank sampah berlian kelurahan tangkerang labuai). Jurnal al-iqtishad, 12(1), 1.
https://doi.org/10.24014/jiq.v12i1.4442

M. Yusuf Indra Purnama Dan Suryanto,. (2018). Menumbuhkan Ekonomi Lokal Bukan Seperti
Cendawan Di Musim Hujan,. Surakarta: Uns Press.

Mala, I. K., Wijaya, P. A., & Agustin, G. (2022). Santripreneurship: How Does the Digital Era of
Independence Value during the Covid-19 Pandemic at Pondok Islamic Boarding School ?
7(12).

Metode Penelitian Bidang Sosial | UGM PRESS - Badan Penerbit dan Publikasi Universitas Gadjah
Mada. (t.t.). UGM Press. Diambil 22 Juni 2023, dari
https://ugmpress.ugm.ac.id/en/product/budaya/metode-penelitian-bidang-sosial

Nasution, S. R., Rahmalina, D., Sulaksono, B., & Doaly, C. O. (2019). IbM: Pemanfaatan Limbah
Plastik Sebagai Kerajinan Tangan Di Kelurahan Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan.
Jurnal Ilmiah Teknik Industri, 6(2). https://doi.org/10.24912/jitiuntar.v6i2.4119

Putra, H. P., & Yuriandala, Y. (2010). Studi Pemanfaatan Sampah Plastik Menjadi Produk dan Jasa
Kreatif. Jurnal Sains &Teknologi Lingkungan, 2(1), 21–31.
https://doi.org/10.20885/jstl.vol2.iss1.art3

S.Ag.,M.Pd.I, I. H. (2019). Metodologi Penelitian Pendidikan ( Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed


Method ). Hidayatul Quran.

Sutantri, & Haq, M. S. (2023). Strategi Packaging Produk UMKM Oleh Rumah Kurasi Kediri dalam
Meningkatkan Minat Beli Konsumen. Jurnal At-Tamwil: Kajian Ekonomi Syariah, 5(1), Art.
1. https://doi.org/10.33367/at.v5i1.1479

Umam, H. S., & Mafruhat, A. Y. (2022). Strategi Optimalisasi Smart Economy Dalam Peningkatan
Daya Saing UMKM Di Kota Bandung. Nuansa Akademik: Jurnal Pembangunan Masyarakat,
7(2), 355–368. https://doi.org/10.47200/jnajpm.v7i2.1317

66

Anda mungkin juga menyukai