Anda di halaman 1dari 38

PEMBANGUNAN KOTA

BERKELANJUTAN
Kelompok IX

1. Nadia Fitri Amanda


220403052
2. Rafael Roman Valentino
220403061
3. Martha Gabriela
220403072
Pembangunan kota berkelanjutan menurut Salim (1986) adalah suatu
proses dinamis yang berlangsung secara terus menerus dan
merupakan respon terhadap tekanan perubahan ekonomi, lingkungan
dan sosial. Tantangan konsep ini adalah menciptakan keberlanjutan.
Pengembangan kota mempertimbangkan keseimbangan antara
aspek ekonomi, sosial-budaya dan lingkungan hidup
Untuk menciptakan suatu kota yang berkelanjutan,
diperlukan lima prinsip dasar, yaitu equity (pemerataan),
ekonomi, energi, ekologi, dan engagement (peran serta).
R IN S I P 1. Equity (pemerataan) dengan adanya pemerataan
P diharapkan mampu meminimalisasi adanya kesenjangan
baik dari segi ekonomi dan sosial serta dapat
memberikan kesempatan yang seimbang bagi semua
masyarakat.

2. Ekonomi, pendekatan pembangunan dari sisi ekonomi


pada pembangunan berkelanjutan menitikberatkan pada
meningkatnya keahlian para pekerja sehingga dapat
meningkatkan daya saing dalam memperoleh pekerjaan
yang layak sehingga bisa meningkatkan performa
infrastruktur dasar serta infrasruktur informasi.

3. Energi, penghematan energi adalah hal yang harus


diterapkan dalam pembangunan berkelanjutan.
4. Ekologi, dalam pembangunan berkelanjutan kita harus
R I N S I P
berupaya untuk melakukan pelestarian ekologi dengan P
cara semaksimal mungkin menggunakanlahan campuran,
membuat sistem integrasi antara transportasi dan
bangunan, memperhatikan akan keberadaan ruang
terbuka hijau, dan melakukan pembatasan terhadap
pemekaran kota secara berlebihan.

5. Engagement (peran serta),masyarakat harus berperan


serta dalam proses pembangunan berkelanjutan.
Pemerintah juga turut berperan sebagai fasilitator
pemberdayaan masyarakat yang mampu menampung
aspirasi dari masyarakat.
Tujuan
1. Mengentaskan kemiskinan.
2. Mengakhiri kelaparan dan mencapai ketahanan pangan dan
perbaikan nutrisi dan menggalakkan pertanian yang berkelanjutan.
3. Kehidupan sehat yang lebih sejahtera. Mampu menggalakkan hidup
sehat dan mendukung kesejahteraan di semua usia.
4. Mencapai pendidikan yang lebih inklusif, layak dan lebih berkualitas.
5. Gender yang lebih setara dan memberdayakan perempuan.
6. Membangun infrastruktur yang kuat, mendorong inovasi,
mempromosikan industrialisasi berkelanjutan dan sebagainya.
7. Memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan.
8. Mengambil langkah penting dalam perubahan iklim dan dampaknya,
dan masih banyak lagi lainnya.
Pengolahan sampah
Pengelolaan sampah bisa disebut sebagai ‘pintu masuk’ untuk mencapai target
pembangunan berkelanjutan, karena hal ini merupakan isu multisektor yang
berdampak dalam berbagai aspek di masyarakat dan ekonomi. Berdasarkan UU
Nomor 18 Tahun 2008, sampah yang dikelola terdiri atas sampah rumah tangga,
sampah sejenis sampah rumah tangga, dan sampah spesifik. Sampah yang
tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan beberapa dampak negatif. Oleh
sebab itu, pengelolaan sampah yang berkelanjutan sangat diperlukan untuk
mencapai berbagai target terutama pembangunan berkelanjutan. Dalam
mencapai pembangunan berkelanjutan dari perspektif ekonomi, maka
dipertimbangkan cara untuk memajukan ekonomi dalam jangka panjang, tanpa
menghabiskan modal alam. Kebijakan Pengelolaan sampah, seperti bank
sampah dapat dijadikan upaya mengurangi jumlah timbunan sampah yang
dimuat ke TPA dan membantu perekonomian masyarakat, yangmana hasil
penjualan sampah disimpan dalam bentuk tabungan di bank sampah..
Contoh Pembangunan
Kota Berkelanjutan
Pembangunan Perkantoran

Contoh pembangunan berkelanjutan selanjutnya adalah


pembangunan perkantoran. Sesuai dengan namanya
perkantoran digunakan untuk meningkatkan sektor
ekonomi dan terbuka melalui lapangan kerja.
Perkantoran juga bisa memberikan berupa bantuan
pelatihan untuk masyarakat agar bisa bersaing dengan
dunia kerja. Hal itu digunakan untuk memenuhi sektor
sosial dari konsep pembangunan yang berkelanjutan.
Perkantoran bisa menggunakan energi terbarukan
misalnya menggunakan energi tenaga surya atau PLTS
yang lebih hemat dan ramah lingkungan.
https://www.academia.edu/24295437/Penerapan_Pembangunan_Kota_Berk
elanjutan_ditinjau_dari_Pengembangan_Sub_Sektor_Air_Minum_Studi_Kasus_
Kota_Surabaya_
https://perencanaankota.blogspot.com/2011/11/pembangunan-kota-yang-
berkelanjutan.html
https://ptsmi.co.id/pembangunan-berkelanjutan
https://hmgp.geo.ugm.ac.id/2021/08/27/pengelolaan-sampah-dalam-
konteks-pembangunan-berkelanjutan-waste-management-in-the-context-of-
waste-management/
https://youtu.be/M1eeVBzfUfM
Any Question?
PENGOLAHAN LIMBAH

Ir. Aulia Ishak, ST, MT, Ph.D


PS Teknik Industri
USU
Pengertian Limbah
LIMBAH, adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses
produksi baik industri maupun domestik(rumah tangga), yang
kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak
dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis

LIMBAH INDUSTRI, bersumber dari kegiatan industri baik karena


proses secara lansung maupun proses secara tidak langsung.
Apa yang Harus Dilakukan?
Coba hitung?

•Jika dalam sehari ada 100 orang yang


membeli barang di supermarket, dan setiap
orang akan mendapatkan pembungkus
plastik sebanyak satu, maka dalam sehari
berapa plastik yang akan dibuang?
•Jika hal itu berlangsung selama satu minggu
berapa plastik yang akan dibuang?
•Jika satu bulan berapa plastik yang di buang?
• 100 x 1 = 100 kantong plastik/hari
• 100 x 7 = 700 kantong plastik/hari
• 100 x 30 = 3000 kantong plastik/bulan
Ini baru dari satu supermarket, bagaimana jika dari 1000
supermarket di indonesia?
Perbedaan Pengolahan & Pengelolaan

• hanya bagian terakhir


Pengolahan dari suatu proses
kegiatan-upaya kuratif

• upaya dari awal sampai


Pengelolaan akhir dengan pendekatan
preventif
Pengolahan Limbah
UU no 5 tahun 1984 tentang perindustrian
Pasal 21 ayat 1:
“setiap perusahaan wajib melaksanakan upaya
keseimbangan dan pelestarian Sumber daya dan
mencegah timbulnya kerusakan dan pencemaran
terhadap lingkungan”
Penanganan limbah yg baik akan menjamin
kenyamanan semua orang.
Penanganan limbah yg baik akan:
➢ Menjamin tempat tinggal/tempat kerja yg bersih
➢ Mencegah timbulnya pencemaran lingkungan
➢ Mencegah berkembangbiaknya penyakit
Pengolahan Limbah
Perlu diolah dengan proses dan
pendekatan untuk memperkecil
Karena berpotensi mencemari dampak melalui perpanjangan
lingkungan nilai tambah sebagai produk
sampingan sebelum nantinya
limbah diolah.

Dengan bertambahnya nilai Pengolahan limbah sendiri


manfaat limbah maka harus menggunakan proses dan
pemakaian sumberdaya dapat pendekatan teknologi yang
diefisienkan pemanfaatannya akrab lingkungan
Pengolahan Limbah
Proses menghilangkan suatu zat yg berbahaya
yg dapat merusak lingkungan
Tujuan pengolahan limbah untuk menjaga
lingkungan dari berbagai macam pencemaran
yg terjadi
Limbah membutuhkan pengolahan karena
mengandung senyawa pencemaran yang
berakibat terhadap lingkungan, maka yang
paling utama dibuat lebih dahulu dengan jalan
mengidentifikasi limbah cair, gas dan padat :

✓dari sumbernya
✓dari uji karakteristik
✓dari uji toksikologi
✓Melakukan pencatatan atau mengumpulkan data
✓Mengevaluasinya
✓Pengaruh positif dan atau negatif
Tujuan Identifikasi
❖ Mengklasifikasikan atau menggolongkan limbah tsb
apa termasuk limbah berbahaya atau tidak;
❖ Mengetahui sifat limbah tsb untuk menentukan
metode terbaik penanganan, penyimpanan,
pengolahan, pemanfaatan, dan/atau penimbunan;
❖ Menentukan sifat limbah tersebut untuk menilai
kecocokan untuk diolah dengan limbah lainnya
❖ Menilai atau menganalisis potensi thd lingkungan
dan/atau dampak terhadap kesehatan manusia dan
makhluk hidup lainnya dari limbah tersebut;
Pengelolaan Limbah
Pengelolaan Limbah

Seluruh rangkaian proses yang


dilakukan untuk mengkaji aspek
kemanfaatan benda/barang dari sisa
suatu kegiatan sampai betul2 pada
akhirnya harus menjadi limbah, karena
tidak mungkin dimanfaatkan lagi
Prinsip Hirarki Pengelolaan Limbah (6-M)
Prinsip Hirarki Pengelolaan Limbah (6-M)

• Langkah pertama yang adalah mencegah timbulnya


limbah pada sumbernya (waste avoidance/waste
prevention) sehingga tidak dihasilkan limbah
(zero waste).
Upaya pencegahan ini dapat dilakukan melalui
Penerapan prinsip produksi bersih
(clean production) yaitu melalui penerapan
teknologi bersih, pengolahan bahan, substitusi
bahan, pengaturan operasi kegiatan, memodifikasi
proses produksi, mempromosikan penggunaan
bahan-bahan yang tidak berbahaya dan beracun
atau lebih sedikit kadar bahaya dan racunnya,
Menerapkan teknik konservasi, dan menggunakan
kembali bahan dari pada mengolahnya sebagai
limbah sehingga dapat mencegah terbentuknya
limbah dan zat pencemar
❑ Langkah yang kedua, melakukan minimisasi atau
pengurangan limbah (waste minimization/reduction).
Upaya minimisasi limbah → produksi bersih.
Penggunaan teknologi yang terbaik yang tersedia (best
available technology/BAT) dapat membantu
mengurangi konsumsi energi dan sumber daya alam
secara signifikan yang pada akhirnya dapat mengurangi
timbulnya limbah

❑ Langkah yang ketiga adalah pemanfaatan dengan cara


penggunaan kembali (reuse). Reuse adalah penggunaan
kembali limbah dengan tujuan yang sama tanpa melalui
proses tambahan secara kimia, fisika, biologi, dan/atau
secara termal.
• Langkah keempat adalah pemanfaatan dengan cara
recycle, yaitu mendaur ulang komponen-komponen
yang bermanfaat melalui proses tambahan secara
kimia, fisika, biologi, dan/atau secara termal yang
menghasilkan produk yang sama ataupun produk
yang berbeda.
• Langkah yang kelima adalah pemanfaatan limbah
dengan cara recovery, yaitu perolehan kembali
komponen-komponen yang bermanfaat dengan proses
kimia, fisika, biologi, dan/atau secara termal.

• Langkah yang keenam adalah pengolahan (processing)


limbah dengan metode yang memenuhi persyaratan
lingkungan dan keselamatan manusia.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai