Trisakti School of Management Bekasi Jl. Raya Siliwangi No.39 rt. 04/03, RT.003/RW.003, Sepanjang Jaya, Kec.
Rawalumbu, Kota Bks, Jawa Barat 17114
gilbertarya89@gmail.com, dennysepta1234@gmail.com
Abstract: The purpose of this study is to find out the effect of Eco Label, Eco Brand, and Environmental
Advertisement on Consumer Purchase Behavior on Tessa Tissue in Bekasi City. This study uses primary data
sourced from questionnaires with a total of 150 respondents that using Tessa in Bekasi City. The sampling
technique that used was non-probability sampling. The data analysis technique used multiple linear regression
analysis. The results show that Eco Label, Eco Brand, and Environmental Advertisement have an effect on
Consumer Purchase Behavior.
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari tahu pengaruh Eco Label, Eco Brand, dan Environmental
Advertisement terhadap Consumer Purchase Behavior pada Tisu Tessa di Kota Bekasi. Penelitian ini
menggunakan data primer yang bersumber dari kuesioner dengan total 150 responden pengguna tisu Tessa di
Kota Bekasi. Teknik pengambilan menggunakan non-probability sampling. Teknik analisa data menggunakan
analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Eco Label, Eco Brand, dan Environmental
Advertisement berpengaruh terhadap Consumer Purchase Behavior.
PENDAHULUAN
Kesadaran masyarakat diseluruh dunia untuk meminimalkan efek negatif pada
tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan fisik atau untuk meningkatkan
lingkungan semakin meningkat, tidak terkecuali kualitasnya. Istilah ini juga dapat digunakan
masyarakat Indonesia. Hal tersebut didorong untuk menggambarkan upaya untuk
oleh peningkatan kesadaran masyarakat terkait memproduksi, mempromosikan, mengemas,
dengan gaya hidup ramah lingkungan. Sehingga dan mengklaim kembali produk dengan cara
mendorong berbagai perusahaan industri untuk yang sensitif atau responsif terhadap masalah
mengubah produk dan layanannya yang ekologis. Menurut Grant (2007, 36) tujuan Green
berbasis pemasaran hijau agar sesuai dengan Marketing yaitu:
apa yang diharapkan dan dibutuhkan 1. Green
masyarakat. Menurut (American Marketing Bertujuan untuk mengkomunikasikan
Association), pemasaran hijau mengacu pada bahwa merek atau perusahaan peduli
pengembangan dan pemasaran produk yang terhadap lingkungan hidup
dianggap aman bagi lingkungan yaitu, dirancang 2. Greener
205
E-Jurnal Manajemen TSM, Vol. 2, No. 2 Juni 2022
0 10 20 30 40 50 60 70
206
E-ISSN: 2775 – 8370 Gilbert Aryaputra Ganady
Denny Septa Haryanti
40%
30%
20%
10%
0%
Bersedia membeli Merasa bertanggung Merasa nyaman Mengalami kesulitan
produk/layanan jawab atas karena telah menemukan
berkelanjutan lingkungan berkontribusi pada produk/layanan
pelestarian ramah lingkungan
lingkungan
207
E-Jurnal Manajemen TSM, Vol. 2, No. 2 Juni 2022
Tahun
Brand
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Paseo 47.1 49.3 46.9 45.9 40.9 41.2 42.4 (1)
Tessa 33.2 27.7 18.0 22.2 13.3 16.4 16.4 (3)
Nice 9.8 13.6 10.8 14.3 12.6 13.4 19.4 (2)
Multi 3.0 3.5 3.6 5.9 6.4 8.5 7.9 (4)
Sumber : Top Brand Index (Top Brand Award)
Tessa selaku brand selalu menduduki peringkat konsumen untuk membeli produk-produk ramah
kedua setiap tahunnya sejak 2015 dalam survei lingkungan. Menurut Prastiyo (2016, 3452)
Top Brand Index yang dilakukan oleh Top Brand Penggunaan alat pemasaran hijau ini
Awards, walau pada tahun lalu tepatnya tahun memainkan peran penting untuk mempengaruhi
2021 mengalami penurunan peringkat dimana perilaku pembelian konsumen (consumers
Tessa harus puas bertengger pada posisi ketiga purchase behavior) agar membeli produk ramah
dalam survei Top Brand Index. Hal tersebut lingkungan, sehingga mampu mengurangi
yang akhirnya membuat peneliti tertarik untuk dampak negatif dari produk-produk sintetis yang
menjadikan data ini sebagai fenomena dalam berbahaya terhadap lingkungan.
penelitian ini. Berdasarkan penjabaran tersebut maka
Di perlukan alat pemasaran hijau (green penelitian ini akan mengangkat judul
marketing) seperti ecolabel, ecobrand dan “PENGARUH ECO LABEL, ECO BRAND,
environmental advertisement untuk ENVIRONMENTAL ADVERTISEMENT
mempengaruhi persepsi konsumen tentang TERHADAP CONSUMER PURCHASE
kesadaran atribut produk hijau dan BEHAVIOR PADA TISU TESSA DI KOTA
karakteristiknya yang akan mengarahkan BEKASI”
208
E-ISSN: 2775 – 8370 Gilbert Aryaputra Ganady
Denny Septa Haryanti
Menurut Rennyta (2021, 48) Eco label adalah Menurut Rennyta (2021, 48) Eco Brand juga
label yang memberikan informasi dan didefinisikan dan digeneralisasi sebagai
membantu konsumen untuk memilih produk Environmentally friendly brands atau merek
yang ramah lingkungan. Eco Label juga ramah lingkungan. Eco Brand adalah nama,
berfungsi sebagai alat bagi perusahaan untuk simbol, atau desain produk yang dinilai tidak
menginformasikan kepada konsumen bahwa berbahaya bagi lingkungan.
produk yang mereka produksi adalah produk Menurut Rahbar & Wahid (2011, 75) Eco brand
yang ramah lingkungan. Pemasar adalah nama, simbol atau desain produk yang
menggunakan Eco Label untuk mempromosikan tidak berbahaya bagi lingkungan.
dan membantu konsumen untuk Memanfaatkan fitur eco brand dapat membantu
mengidentifikasi produk hijaunya. konsumen membedakan produk hijau dalam
Menurut Young et al. (2009, 29-30) Eco Label beberapa cara dengan produk non-hijau lainnya.
merupakan salah satu unsur elemen penting Brand menurut Kotler & Keller (2016, 322)
yang tidak boleh dilupakan dan perlu adalah nama, istilah, tanda, simbol, desain, atau
diperhatikan oleh perusahaan. Eco Label atau kombinasi dari itu semua untuk mengidentifikasi
sertifikasi ramah lingkungan digunakan untuk atau membedakan suatu barang atau jasa dari
menginformasikan dan memberi tahu kepada suatu produsen dengan produsen lainnya.
konsumen mengenai karakteristik produk dan Brand adalah perwujudan janji yang dilakukan
memotivasinya untuk membeli produk yang perusahaan terhadap konsumen. Brand menjadi
ramah lingkungan. medium untuk menetapkan sebuah ekspektasi
Label menurut Kotler & Keller (2016, 414) terhadap konsumen dan mengurangi rasa
adalah tag atau bagian dari desain pada ragunya. Sebagai imbalan atas loyalitasnya,
kemasan sebuah produk. Label dapat berupa perusahaan berjanji akan memberikan
tag terlampir yang sederhana maupun gambar pengalaman yang positif bagi konsumen serta
yang di desain dengan rumit dan menjadi bagian serangkaian manfaat yang diharapkan dari
dari kemasan sebuah produk. Sebuah label produk dan pelayannya. Penelitian yang
dapat mengandung berbagai macam informasi dilakukan oleh Rennyta (2021) menunjukkan
atau hanya sekedar mencantumkan merek. Eco Brand berpengaruh positif terhadap
Selain itu label berguna untuk Consumer Purchase Behavior pada produk Eco
mengindentifikasikan sebuah produk atau Care.
merek, sehingga dengan itu label dapat Environmental Advertisement (EA)
menginformasukan siapa pembuatnya, dimana Menurut Rennyta (2021, 48) Environmental
dan kapan produk di buat, apa kandungan yang Advertisement didefinisikan sebagai jenis
terdapat pada produk tersebut, bagaimana cara komunikasi khusus yang dirancang untuk
penggunaannya, serta tata cara penggunaan mempromosikan manfaat sosial, ekonomi, dan
yang baik dan aman. Penelitian yang dilakukan lingkungan dari sebuah produk untuk
oleh Rennyta (2021) yang berjudul “Integration membentuk nilai – nilai dan perilaku konsumen
Consumer Response during Covid-19 Pandemic yang bertanggung jawab. Environmental
on Advertising: Perception Study on Eco- Advertisement memberikan penjelasan tentang
Labeling and Eco-Brand Products Eco-Care” dampak lingkungan yang diakibatkan sebuah
menghasilkan penelitian yang menyatakan produk serta praktik bisnis sebuah perusahaan
bahwa Eco Label berpengaruh positif terhadap yang meliputi proses produksi, bahan baku,
Consumer Purchase Behavior pada produk Eco logistik, dan lainnya.
Care. Menurut Chekima et al. (2015, 327)
Eco Brand (EB) Enviromental Advertisement merupakan jenis
komunikasi yang dirancang khusus untuk
209
E-Jurnal Manajemen TSM, Vol. 2, No. 2 Juni 2022
mempromosikan manfaat sosial, ekonomi, dan “Pengaruh Alat Pemasaran Hijau Terhadap
lingkungan dari produk untuk membentuk nilai- Perilaku Pembelian Konsumen” menunjukkan
nilai dan perilaku konsumen yang bertanggung bahwa Environmental Advertisement
jawab. Menurut Kumar (2017) iklan hijau berpengaruh positif terhadap Consumer
bervariasi dari mengkomunikasikan informasi Purchase Behavior pada produk kosmetik
lingkungan sederhana, tajam dan umum tentang Sariayu Martha Tilaar di Kota Denpasar.
produk untuk melibatkan konsumen dengan
perwakilan perusahaan dan produk. Ia juga Consumer Purchase Behavior (CPB)
menjelaskan iklan hijau memberikan rincian Menurut Firmansyah (2018, 2) Perilaku
dampak lingkungan dari produk dan praktik konsumen merupakan suatu proses yang
bisnis mereka yang sebagian besar terkait berkaitan erat dengan proses pembelian. Yang
dengan proses bahan baku, produksi dan meliputi kegiatan pencarian, penelitian, dan
logistik, dan aktivitas penggunaan. pengevaluasian produk dan jasa. Perilaku
Menurut Kotler & Keller (2016, 608) iklan adalah konsumen merupakan sesuatu yang mendasari
aktivitas pemasaran berupa pesan sebagai konsumen untuk membuat keputusan dalam
bentuk komunikasi untuk mengedukasi pembelian.
audience terhadap sebuah produk. Jika Menurut Schiffman & Wisenblit (2015, 70)
dilakukan dengan tepat, periklanan dapat Purchase Behavior adalah pembelian konsumen
menjadi medium yang hemat biaya dalam di masa yang akan datang yang dapat
penyebaran pesan, membangun preferensi diidentifikasi dari pola pembelian mereka dimasa
merek yang baik, atau dalam mengedukasi lalu. Menurut Khare et al., (2021) Menumbuhkan
masyarakat. kesadaran atas masalah yang terjadi di
Penelitian yang dilakukan oleh Rennyta (2021) lingkungan sekitar dapat mempengaruhi sikap
menunjukkan Environmental Advertisement konsumen dan perilaku pembelian.
berpengaruh positif terhadap Consumer Menurut Kotler & Armstrong (2014, 181)
Purchase Behavior pada produk Eco Care. Consumer Buying Behavior dipengaruhi oleh
Serupa dengan penelitian tersebut, Ni Made empat faktor utama psikologikal yaitu motivasi,
(2018) pada penelitiannya yang berjudul persepsi, keyakinan, dan sikap.
KERANGKA PENELITIAN
METODE PENELITIAN
210
E-ISSN: 2775 – 8370 Gilbert Aryaputra Ganady
Denny Septa Haryanti
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini dependennya merupakan Consumer Purchase
adalah pendekatan kuantitatif. Penggunaan Behavior.
pendekatan penelitian kuantitatif karena dalam Penelitian ini menggunakan skala Likert dalam
penelitian ini berusaha untuk menemukan melakukan pengukuran pada variabel yang
pengaruh secara langsung dari tiap variabel sudah ditentukan. Menurut Sugiyono (2018, 93)
elemen-elemen alat pemasaran hijau (eco label, Skala Likert merupakan skala untuk mengukur
eco brand, dan environmental advertisement) sikap, pendapat hingga persepsi seseorang atau
terhadap Consumer Purchase Behavior. sekelompok orang tentang peristiwa tertentu.
Menurut Sugiyono (2018, 8) metode penelitian Ukuran dari skala Likert di dalam penelitian ini
kuantitatif dapat diartikan sebagai metode adalah sebagai berikut:
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada 1. Sangat Tidak Setuju;
populasi atau sampel tertentu, pengumpulan 2. Tidak Setuju
data menggunakan instrumen penelitian, analisa 3. Netral
data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan 4. Setuju
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 5. Sangat Setuju
Jenis penelitian yang akan digunakan bersifat Data yang digunakan dalam penelitian ini
kausal, hal ini menurut Sugiyono (2018) adalah diantaranya adalah data primer dan sekunder.
untuk mengetahui hubungan sebab akibat Menurut Sugiyono (2018, 225) sumber primer
antara variabel independen dan variabel adalah sumber data yang langsung memberikan
dependen. Dengan menggunakan kuesioner data kepada pengumpul data. Sumber primer
yang diberikan kepada responden untuk diperoleh oleh penulis dalam penelitian ini yaitu
memperoleh data yang dibutuhkan. dengan membagikan kuesioner kepada
Objek dari penelitian yang saya ambil adalah konsumen tisu Tessa. Sumber sekunder
tisu Tessa. Tessa adalah produk tisu kemasan merupakan sumber yang tidak langsung
dari PT. Graha Bumi Hijau (dulunya PT Graha memberikan data kepada pengumpul data,
Kerindo Utama) yang merupakan produk tisu misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.
dengan berbagai macam varian. Tessa Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan
merupakan salah satu produk tisu yang sudah data-data dan informasi yang diperlukan dengan
bersertifikasi FSC. cara membaca buku, jurnal, artikel, data dari
Pengumpulan data melalui wawancara dan internet, skripsi maupun tesis penelitian yang
kuesioner yang disebarkan di Kota Bekasi sebelumnya.
dengan kriteria yang digunakan dalam memilih Pengumpuan data dalam penelitian ini akan
responden adalah berdasarkan ketentuan dilakukan pada 16-27 Mei 2022 dalam jangka
sebagai berikut: waktu 2 minggu dengan penyebaran kuesioner
1. Responden berumur lebih dari 19 tahun yang akan disebarkan ke responden melalui
2. Sudah pernah melakukan pembelian tisu Google Form.
Tessa setidaknya sekali dalam jangka Teknik pengambilan sampel dengan
waktu satu bulan terakhir menggunakan non-probability sampling.
3. Memiliki penghasilan Menurut Sugiyono (2018, 84-85) adalah teknik
4. Bertempat tinggal di Kota Bekasi pengambilan sampel yang tidak memberi
Dalam penelitian ini terdiri dari 3 variabel peluang/kesempatan bagi setiap unsur atau
independen dan 1 variabel dependen. Variabel anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
independen tersebut dapat diuraikan menjadi Sedangkan metode pengambilan sampel
Eco Label, Eco Brand, Environmental menggunakan metode purposive sampling.
Advertisement sedangkan variabel Yaitu teknik pengambilan sampel dengan
metode tertentu.
211
E-Jurnal Manajemen TSM, Vol. 2, No. 2 Juni 2022
Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen kategori minimal 30. Menurut Hair et al., (2014)
yang membeli produk Tessa dengan jumlah “the minimum number of sample is ten times
populasi yang tidak diketahui dengan jelas. larger than the indicators used to measure”.
Penelitian ini akan melakukan analisis dengan Maka, jumlah anggota sampel minimal 10 kali
multivariate (regresi berganda). Menurut dari jumlah indikator variabel (independen +
Sugiyono (2018, 91) ukuran sampel yang layak dependen) yang diteliti. Penelitian ini
dalam penelitian berkisar antara 30-500 sampel. menggunakan sebanyak 15 indikator variabel,
Ia melanjutkan bila sampel dalam beberapa sehingga jumlah sampel minimal yang harus
kategori seperti; jenis kelamin, pekerjaan, dan digunakan adalah: jumlah indikator variabel
lainnya, maka jumlah anggota sampel setiap dikali 10 yaitu 15 x 10 = 150 sampel.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat dari kuesioner yang telah disebarkan melalui
disimpulkan bahwa data yang memenuhi kriteria google form dapat dijelaskan sebagai berikut:
Umur 20-25 93
26-30 5
31-35 3
36-40 3
>40 3
Pekerjaan Pelajar/Mahasiswa 74
Pegawai Swasta 10
Wirausaha 9
Lain-lain 14
212
E-ISSN: 2775 – 8370 Gilbert Aryaputra Ganady
Denny Septa Haryanti
213
E-Jurnal Manajemen TSM, Vol. 2, No. 2 Juni 2022
214
E-ISSN: 2775 – 8370 Gilbert Aryaputra Ganady
Denny Septa Haryanti
215
E-Jurnal Manajemen TSM, Vol. 2, No. 2 Juni 2022
Standardized
Coefficients
Model Beta T Sig.
1 (Constant) -1,533 0,128
216
E-ISSN: 2775 – 8370 Gilbert Aryaputra Ganady
Denny Septa Haryanti
pada Tisu Tessa di Kota Bekasi. Hal 2. Variabel penelitian yang digunakan dan
tersebut sesuai dengan penelitian Rennyta diteliti dalam penelitian ini hanya mencakup
(2021) yang menyatakan Eco Label variabel Eco Label, Eco Brand,
memberikan pengaruh yang signifikan Environmental Advertisement, dan
terhadap Consumer Purchase Behavior. Consumer Purchase Behavior.
2. H02 ditolak. Terdapat pengaruh Eco Brand 3. Keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya
terhadap Consumer Purchase Behavior yang dikeluarkan. Sehingga dalam
pada Tisu Tessa di Kota Bekasi. Hal penelitian ini hanya terbatas meneliti
tersebut sesuai dengan penelitian Dasut Pengaruh Eco Label (X1), Eco Brand (X2),
(2020) yang menyatakan Eco Brand Environmental Advertisement (X3)
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Consumer Purchase Behavior (Y)
terhadap Consumer Purchase Behavior. saja.
3. H03 ditolak. Terdapat pengaruh Menjadi suatu hal yang penting untuk
Environmental Advertisement terhadap meningkatkan kualitas penelitian agar dapat
Consumer Purchase Behavior pada Tisu menjadi suatu acuan yang jelas. Oleh sebab itu,
Tessa di Kota Bekasi. Hal tersebut sesuai peneliti telah mempertimbangkan beberapa
dengan penelitian Ni Made (2018) yang saran yang dapat digunakan oleh peneliti
menyatakan Environmental Advertisement selanjutnya dalam melakukan penelitian di
memberikan pengaruh yang signifikan kemudian hari. diantaranya:
terhadap Consumer Purchase Behavior. 1. Menambahkan variabel lain yang sekiranya
Peneliti menyadari terdapat beberapa dapat mempengaruhi Consumer Purchase
keterbatasan dalam penelitian ini, diantaranya Behavior.
adalah sebagai berikut: 2. Menambahkan jumlah responden, serta
1. Jumlah responden dalam penelitian ini memperluas area atau wilayah geografis
berjumlah 107 yang merupakan konsumen penelitian sehingga data yang dikumpulkan
produk Tisu Tessa di Kota Bekasi. Jumlah dan didapatkan akan membuahkan hasil
tersebut dianggap telah mewakili suatu yang lebih akurat
populasi.
References
(WWF), H. F. F. (2018). Persepsi Ritel dan Konsumen Terhadap Konsumsi Berkelanjutan.
https://katadata.co.id/ariemega/berita/5fe180e55f950/konsumen-bijak-dorong-pertumbuhan-
produk-berkelanjutan
Association, A. M. (2022). Green Marketing Definition. In ama.org.
https://www.investopedia.com/terms/g/green-marketing.asp
Chekima, B., Khalid Wafa, S. A. W. S., Igau, O. A., & Chekima, S. (2015). Determinant Factors of
Consumers’ Green Purchase Intention: The Moderating Role of Environmental Advertising. Asian
Social Science, 11(10), 318–329. https://doi.org/10.5539/ass.v11n10p318
Dasut, F. S. (2020). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Ramah Lingkungan
Pada Konsumen Muda Di Indonesia. 181. http://e-journal.uajy.ac.id/23098/
Delafrooz, N., Taleghani, M., & Nouri, B. (2014). Effect of green marketing on consumer purchase
behavior. QScience Connect. https://doi.org/10.5339/connect.2014.5
Dewi, I. (n.d.). Apakah Arti Label FSC Pada Produk ?
Dewi, N. M. A. P., & Rahyuda, K. (2018). Pengaruh Alat Pemasaran Hijau Terhadap Perilaku Pembelian
Konsumen. E-Jurnal Manajemen Unud, 7(4), 2164–2195.
https://doi.org/https://doi.org/10.24843/EJMUNUD.2018.v7.i04.p16 ISSN
217
E-Jurnal Manajemen TSM, Vol. 2, No. 2 Juni 2022
218
E-ISSN: 2775 – 8370 Gilbert Aryaputra Ganady
Denny Septa Haryanti
219
E-Jurnal Manajemen TSM, Vol. 2, No. 2 Juni 2022
220