Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PERAN KEPEMIMPINAN DAN KERJASAMA

TIM TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA


BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
KOTA PEMATANGSIANTAR
Oleh:
Lamtiur Simanjuntak
S1 Manajemen
Darwin Lie, Efendi, Ady Irawan

Abstraksi
Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui gambaran peran kepemimpinan dan
kerjasama tim terhadap kinerja pegawai pada BKD Kota Pematangsiantar. 2. Untuk mengetahui pengaruh peran
kepemimpinan dan kerjasama tim terhadap kinerja pegawai pada BKD Kota Pematangsiantar.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain penelitian lapangan dan kepustakaan. Sedangkan
jenis data yang digunakan yaitu data kualitatif dan data kuantitatif, lalu menggunakan data primer dan data
sekunder. Adapun populasi yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebanyak 43 responden yaitu
pegawai pada BKD Kota Pematangsiantar. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, wawancara,
dokumentasi dan observasi. Teknik analisis yang digunakan ialah regresi linier berganda, koefisien korelasi dan
determinasi serta pengujian hipotesis dengan uji t dan uji F.
Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pegawai menyatakan bahwa peran
kepemimpinan, kerjasama tim serta kinerja pegawai baik. 2. Hasil analisis regresi adalah Ŷ = 24,495 + 0,395 X1 +
0,991 X2, artinya peran kepemimpinan dan kerjasama tim berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. 3. Hasil
analisis korelasi diperoleh nilai r = 0,793 artinya terdapat hubungan yang kuat dan positif antara peran
kepemimpinan dan kerjasama tim dengan kinerja pegawai. Koefisien Determinasi tinggi rendahnya kinerja
pegawai dapat dijelaskan oleh peran kepemimpinan dan kerjasama tim sebesar 62,8 % sedangkan sisanya sebesar
37,2 % dipengaruhi oleh faktor lain seperti motivasi, kompetensi, kompensasi, pengembangan karir, dan
dukungan manajemen. 4. Hipotesis penelitian H0 ditolak, artinya peran kepemimpinan dan kerjasama tim
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada BKD Kota Pematangsiantar baik secara
simultan maupun parsial.
Adapun saran dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan peran kepemimpinan dalam organisasi
maka seorang pimpinan perlu mempererat hubungan kekeluargaan dengan para pegawai melalui terlebih dahulu
mengenal baik setiap pegawai. Untuk meningkatkan kerjasama tim maka pimpinan perlu melakukan komunikasi
yang baik oleh pimpinan kepada pegawai, seperti memberi kesempatan kepada pegawai untuk menyampaikan
pernyataannya.

Kata Kunci: Peran Kepemimpinan, Kerjasama Tim dan Kinerja Pegawai

Abstraction
As for the purpose of this research is: 1. To know the description of leadership role and teamwork of the
employees performance at BKD Kota Pematangsiantar. 2. To know the influence of leadership and teamwork of
employees performance at BKD Kota Pematangsiantar.
This research was done with field research design and library research. As for the population used by
the author in this research is as much as 43 correspondents, that is employees at BKD Kota Pematangsiantar.
The data collection was done with questionnaire, interview, documentation and observation. The analysis
technique used in this research was multiple liniar regression, correlation coefficient and determination as well
as the test of hyphothesis with t test and F test.
The results of the study can be summarized as follows: 1. Employees stated that leadership in this
company is high, teamwork and employees performance in this company is good. 2. The analysis regression is Ŷ
= 24,495 + 0,395 X1 + 0,991 X2, means that leadership and teamwork has good effect to employees
performance.3. Analysis correlation obtained r value = 0,793, means that there is moderately high and positive
correlation between leadership and teamwork with employees performance. High low employees performance
can be explained by leadership and teamwork amounting to 62,8% while the rest is 37,2,0% affected by other
factor like motivation, competence, compensation, carrier development and management support. 4. The
research hyphothesis of H0 is rejected, means that leadership and teamwork simultaneously have positive affect
and significant to employees performance at BKD Kota Pematangsiantar.
The suggestion from this research is to the improve of have care about the work of employees
performance leadership The need to strengthen kinship ties with employees through first familiar to every
employee. To improve teamwork then the leadership needs to make good communication by the leadership to
employees, such as giving an opportunity to the employee to convey his statement.
.

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 6, No. 1, JUNI 2018 12


Keywords: Leadership Role, Teamwork and Employees Performance.

A. PENDAHULUAN rapi. Pada dimensi perilaku kerja yaitu pada aspek


1. Latar Belakang Masalah disiplin karena masih adanya pegawai yang sering
Badan Kepegawaian Daerah (BKD) tidak masuk kerja dan tidak mengikuti apel pagi dan
merupakan sebuah instansi pemerintah yang sore sehingga mendapatkan teguran secara lisan dan
mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan tulisan. Pada aspek komitmen masih ada beberapa
pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pegawai yang masuk kerja namun tidak melakukan
kepegawaian. Dalam hal ini (BKD) Kota tugas pokoknya dan kurang memiliki tanggungjawab
Pematangsiantar adalah unsur pendukung dalam pada tugasnya .
membantu tugas Walikota selaku Wakil Pemerintah Salah satu faktor yang diindikasikan
dalam melaksanakan Manajemen Pegawai Negeri mempengaruhi kinerja adalah peran seorang
Sipil Daerah dibidang Kepegawaian, yang dipimpin pemimpin yang mampu melaksanakan tugasnya dan
oleh kepala Badan yang bertanggungjawab kepada memelihara hubungan yang baik dengan
Walikota melalui Sekretaris Daerah. Untuk bawahannya. Seorang pemimpin harus mampu
melaksanakan tugas dan fungsi sebagai Pembina mengarahkan bawahannya dan dapat menjadi contoh
Kepegawaian yang merupakan unsur pendukung peran yang baik untuk dapat meningkatkan
tugas Walikota Pematangsiantar, tentunya kemampuan kinerja bawahannya.
diharapkan memiliki pegawai yang memiliki kinerja Peran kepemimpinan dalam suatu organisasi
optimal. atau perusahaan dibutuhkan untuk memajukan
Kinerja merupakan hasil kerja yang dapat organisasi. Pimpinan pada BKD Kota
dicapai pegawai, sesuai dengan tugas dan wewenang Pematangsiantar disebut sebagai Kepala Badan.
masing-masing dalam rangka mencapai tujuan Dimensi peran kepemimpinan pada BKD Kota
organisasi. Adapun kinerja pegawai pada BKD Kota Pematangsiantar dapat dilihat dari peran
Pematangsiantar dinilai berdasarkan Peraturan interpersonal (antar pribadi) dalam hal ini pimpinan
Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 dan Peraturan sudah berinteraksi dengan baik dalam memberikan
Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota motivasi dan arahan kepada bawahannya. Kemudian
Pematangsiantar Nomor 1 Tahun 2013 yaitu SKP peran informasional (pemberi informasi), peran
(sasaran kinerja pegawai) yang meliputi kualitas, pimpinan masih kurang optimal karena Kepala BKD
kuantitas, waktu, biaya dan PK (perilaku kerja) Kota Pematangsiantar masih mempelajari hal-hal
meliputi orientasi pelayanan, integritas, komitmen, yang berkaitan dengan tupoksi BKD sebagai Kepala
disiplin, kerjasama dan kepemimpinan. Berikut BKD yang baru. Sebagai pimpinan yang baru Kepala
disajikan fenomena dimensi kinerja pegawai pada BKD memberikan informasi yang baik kepada
BKD Kota Pematangsiantar sebagai berikut: pegawainya dan melakukan penyampaian informasi
Tabel 1 ke luar lingkungan Organisasi. Selanjutnya sebagai
Fenomena Kinerja Pegawai peran pengambil keputusan pimpinan melakukan
Pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) tanggungjawabnya dengan baik, dan jika dibutuhkan
Kota Pematangsiantar dalam mengambil keputusan di saat situasi kritis
maupun di situasi tenang.
Aspek
Faktor lain yang mempengaruhi kinerja
Kinerja ST Jumla
SB B CB TB adalah kerjasama tim. Kerjasama tim (teamwork)
Pegaw B h
merupakan sekelompok orang-orang yang bekerja
ai
bersama untuk mencapai tujuan yang sama dan
Sasara
tujuan tersebut akan lebih mudah diperoleh dengan
n
melakukan kerjasama tim daripada dilakukan sendiri.
Kinerja 30 60 20
0% 0% 100 % Secara keseluruhan dimensi kerjasama tim
Pegaw % % %
pada BKD Kota Pematangsiantar berjalan belum
ai
Optimal. Dilihat dari dimensi lingkungan, pada BKD
(SKP)
Kota Pematangsiantar kurang tercipta lingkungan
Perilak
20 50 10 10 yang nyaman karena kantor BKD masih kurang luas
u Kerja 1% 100 %
% % % % dalam melakukan aktivitas pekerjaan dan pelayanan
(PK)
kepegawaian sehingga menimbulkan
Rata- 25 55 0
15 5% 100% ketidaknyamanan. Kemudian dimensi peran, para
rata % % % pegawai BKD Kota Pematangsiantar sebagian sudah
Sumber: hasil wawancara dengan Sekretaris BKD baik namun beberapa pegawai kurang mengetahui
(Agustus, 2017) dan kurang perduli pada fungsi jabatan dan tugasnya.
Dari uraian diatas dapat diketahui kinerja Untuk dimensi masalah tim, pegawai BKD
pegawai BKD Kota Pematangsiantar belum optimal. Kota Pematangsiantar masih tidak peka terhadap
Hal ini dapat terlihat pada dimensi sasaran kerja semua aspek lingkungan, seperti banyaknya pegawai
pegawai yaitu pada aspek kualitas kerja dimana hasil yang tidak perduli terhadap pertumbuhan kerjasama
kerja pegawai masih banyak mendapat keluhan dari tim sehingga bekerja bersama masih perlu
beberapa pegawai karena kesalahan SK Kenaikan ditingkatkan dalam hal ini peran kepemimpinan
Pangkat, SK Berkala dan hasil kerja yang kurang sangat dibutuhkan.
Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 6, No. 1, JUNI 2018 13
BKD Kota Pematangsiantar menyadari bahwa organisasional. Sedangkan menurut Mondy (2008:4),
untuk menciptakan kinerja yang baik harus manajemen sumber daya manusia adalah
dilakukan pengoptimalan peran pemimpin dan pemanfaatan sejumlah individu untuk mencapai
kerjasama tim. Berdasarkan hal tersebut diatas, tujuan-tujuan organisasi. Menurut Sutrisno (2009:4),
penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut manajemen sumber daya manusia adalah sumber dari
tentang Instansi tersebut, sehingga dalam hal ini kekuatan yang berasal dari manusia-manusia yang
penulis tertarik untuk meneliti dengan judul: dapat didayagunakan oleh organisasi. Berdasarkan
Pengaruh Peran Kepemimpinan dan Kerjasama beberapa pendapat ahli di atas, penulis
Tim terhadap Kinerja Pegawai Pada Badan menyimpulkan menajemen sumber daya manusia
Kepegawaian Daerah Kota Pematangsiantar. adalah ilmu dan seni mendayagunakan manusia atau
proses memperoleh, memajukan, mengembangkan,
2. Rumusan Masalah dan memelihara tenaga kerja agar tujuan organisasi
a. Bagaimana gambaran peran kepemimpinan, dapat tercapai secara efektif dan efesien.
kerjasama tim dan kinerja pegawai di Badan Fungsi manajemen sumber daya manusia
Kepegawaian Daerah Kota Pematangsiantar. menurut Mondy (2008:4), pada dasarnya ada lima
b. Bagaimana pengaruh peran kepemimpinan dan jenis yaitu :
kerjasama tim terhadap kinerja pegawai di Badan a. Penyediaan staf, merupakan proses yang
Kepegawaian Daerah Kota Pematangsiantar baik menjamin suatu organisasi untuk selalu memiliki
secara simultan maupun parsial. jumlah karyawan yang tepat dengan keahlian-
keahlian yang memadai dalam pekerjaan-
3. Tujuan Penelitian pekerjaan tepat pada waktunya untuk mencapai
a. Untuk mengetahui gambaran peran tujuan organisasi.
kepemimpinan, kerjasama tim dan kinerja b. Pengembangan sumber daya manusia. Fungsi
pegawai di Badan Kepegawaaian Daerah Kota manajemen sumber daya manusia utama yang
Pematangsiantar. tidak hanya terdiri atas pelatihan dan
b. Untuk mengetahui pengaruh peran pengembangan namun juga aktivitas-aktivitas
kepemimpinan dan kerjasama tim terhadap perencanaan dan pengembangan karier individu,
kinerja pegawai di Badan Kepegawaian Daerah organisasi, serta manajemen dan penilaian
Kota Pematangsiantar baik secara simultan kinerja.
maupun parsial. c. Kompensasi. Suatu sistem kompensasi yang
terencana matang memberi para karyawan
4. Metode Penelitian imbalan-imbalan yang layak dan andil atas
Lokasi atau tempat penelitian ini dilakukan di kontribusi mereka dalam mencapai tujuan-tujuan
BKD Kota Pematangsiantar Jl. Merdeka No. 20 A organisasi.
Pematangsiantar. Pada penelitian ini yang menjadi d. Kesehatan dan keselamatan. Keselamatan adalah
populasi adalah Pegawai BKD Kota perlindungan bagi para karyawan yang
Pematangsiantar sebanyak 43 orang. Seluruh disebabkan kecelakaan-kecelakaan yang terkait
pegawai yang berjumlah 43 orang akan menjadi dengan pekerjaan. Kesehatan adalah bebasnya
sampel dan Populasi sebagai responden untuk para karyawan dari sakit fisik atau emosi.
menjawab kuesioner yang penulis sebarkan, e. Hubungan kekaryawanan dan perburuhan.
mengingat jumlahnya kurang dari 100 (seratus) Afiliasi yang dilakukan karyawan dengan pihak
orang dan ketersediaan waktu penulis serta untuk perusahaan haruslah dijaga dengan baik, agar
keakuratan hasil penelitian. karyawan memiliki motivasi untuk mencapai
Adapun Desain penelitian yang digunakan tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.
dalam penulisan skripsi ini adalah Penelitian
Kepustakaan (Library Research) dan Penelitian 2. Peran Kepemimpinan
Lapangan (Field Research). Teknik pengumpulan Menurut Kreitner dan Angelo (2014:201),
data yang dilakukan penulis dalam penelitian ini kepemimpinan adalah sebuah proses dimana seorang
adalah berupa Kuesioner, Wawancara, Dokumentasi individu mempengaruhi yang lain untuk mencapai
dan Observasi. Adapun jenis data yang digunakan sasaran yang sama. Menurut Kartono (2006:57),
dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif dan menyebutkan bahwa kepemimpinan adalah kegiatan
data kuantitatif. Hasil data yang diperoleh dari mempengaruhi dan mengarahkan tingkah laku
lapangan akan dianalisis secara deskriptif baik bawahan atau orang lain untuk mencapai tujuan
bersifat kualitatif dan kuantitatif. organisasi atau kelompok. Sedangkan menurut
Samsudin (2010:287), kepemimpinan adalah
B. LANDASAN TEORI kemampuan meyakinkan dan menggerakkan orang
1.Manajemen Sumber Daya Manusia lain agar mau bekerja sama di bawah
Menurut Mathis dan John (2006:3), kepemimpinannya sebagai suatu tim untuk mencapai
manajemen sumber daya manusia adalah rancangan suatu tujuan tertentu. Sedangkan menurut Dan
sistem-sistem formal dalam sebuah organisasi untuk Menurut Sutrisno (2009:218), kepemimpinan
memastikan penggunaan bakat manusia secara sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi
efektif dan efisien guna mencapai tujuan-tujuan aktivitas yang berkaitan dengan tugas dari para
anggota kelompok.
Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 6, No. 1, JUNI 2018 14
Dari uraian di atas, penulis mengambil pegawai.
kesimpulan bahwa kepemimpinan adalah suatu
proses kemampuan atau keahlian seseorang yang 5. Pengaruh Peran Kepemimpinan dan
dapat mempengaruhi orang lain atau sekelompok Kerjasama Tim Terhadap Kinerja
orang untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh Pegawai
organisasi atau perusahaan. Keberhasilan suatu organisasi bergantung
kepada peran seorang pemimpin dan efektifitas tim
3. Kerjasama Tim kerja, seorang pemimpin diharapkan dapat berperan
Menurut Daft (2007:171), tim adalah sebuah sebagai figure yang menggerakkan bawahannya dan
unit yang terdiri dari 2 orang atau lebih yang penuh inisiatif serta cerdas dalam pengambilan
berinteraksi dan mengkoordinasikan pekerjaan keputusan. Peran kepemimpinan merupakan suatu
mereka untuk menyelesaikan sebuah tugas yang hal yang sangat mempengaruhi tingkat kinerja
spesifik. Menurut Robbins dan Timothy (2008:406), seorang pegawai. Menurut Sutrisno (2009:218),
tim kerja adalah kelompok yang usaha-usaha kepemimpinan sebagai proses mengarahkan dan
individualnya menghasilkan kinerja lebih tinggi mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan tugas
daripada jumlah masukan individual. Sedangkan dari para anggota kelompok. Kerjasama tim dibentuk
Menurut Kreitner dan Angelo (2014:45), kerjasama bukan hanya untuk menyelesaikan tugas perusahaan,
adalah orang-orang yang bekerjasama saat usaha tetapi juga diharapkan dapat memotivasi keseluruhan
mereka secara sistematis digabungkan untuk pegawai yang berada dalam lingkup perusahaan
mencapai tujuan bersama. tersebut.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, Menurut Robbins dan Timothy (2008:406),
penulis mengambil kesimpulan bahwa Kerjasama kerjasama tim adalah kelompok yang usaha-usaha
tim (teamwork) adalah suatu kelompok yang terdiri individualnya menghasilkan kinerja lebih tinggi
dari dua orang atau lebih yang bekerja bersama daripada jumlah masukan individual. Apabila peran
untuk mencapai tujuan yang sama dan tujuan kepemimpinan dan kerja sama tim yang diciptakan
tersebut akan lebih mudah dilaksanakan dengan sesuai dengan harapan pegawai, maka pegawai akan
melakukan kerjasama tim daripada dilakukan sendiri. lebih terpuaskan dalam pekerjaannya sehingga out-
put yang dihasilkan pegawai juga akan baik dan
4.Kinerja tujuan perusahaan dapat tercapai.
Menurut Sutrisno (2009:151), kinerja adalah
prestasi kerja sebagai hasil kerja yang telah dicapai C. PEMBAHASAN
seseorang dari tingkah laku kerjanya dalam 1. Analisis
melaksanakan aktivitas kerja. Menurut a. Deskriptif Kualitatif
Mangkunegara (2013:67), istilah kinerja berasal dari Analisis deskriptif kualitatif dimaksudkan
kata job performance atau actual performance untuk mendapatkan gambaran atau deskripsi
(prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang mengenai tanggapan dari pegawai mengenai
dicapai oleh seseorang). Pengertian kinerja (prestasi Pengaruh Peran Kepemimpinan dan Kerjasama Tim
kerja) adalah ukuran hasil kerja secara kualitas dan terhadap Kinerja Pegawai pada BKD Kota
kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam Pematangsiantar. Sesudah pegujian data maka
melaksanakan tugasnya sesuai dengan langkah selanjutnya penelitian melakukan
tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Mathis pengkajian analisis kualitatif sebagai gambaran
dan John (2006:378), kinerja (performance) pada fenomenal dari variabel penelitian pada saat
dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak sekarang ini. Adapun penetapan kriteria nilai rata-
dilakukan oleh karyawan. Kinerja karyawan yang rata jawaban dari responden tersebut dimasukan
umum untuk kebanyakan pekerjaan meliputi elemen kedalam kelas-kelas interval dimana penentuan
seperti: kuantitas dan kualitas dari hasil, kehadiran interval nya memakai rumus sebagai berikut:
dan kemampuan bekerja sama. Interval Kelas = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah
Berdasarkan uraian di atas, penulis ……(Sugiyono, 2010:43)
menyimpulkan bahwa kinerja adalah hasil kerja Jumlah Kelas
pegawai berdasarkan pengukuran prestasi kerja yang = 5-1
telah dicapai sesuai dengan standar atau kriteria yang 5
ditetapkan oleh perusahaan. = 4
Dimensi kinerja adalah Sasaran Kinerja 5
Pegawai (SKP) dan Perilaku Kerja (PK). Sasaran = 0,8
kinerja meliputi unsur sebagai berikut: Kriteria:
a) Kuantitas kerja merupakan ukuran jumlah a. Nilai Tertinggi adalah = 5
atau banyaknya hasil kerja yang dicapai b. Nilai Terendah adalah = 1
oleh seorang pegawai. c. Jumlah Kelas adalah = 5
b) Kualitas kerja merupakan ukuran mutu Dari rumus diatas dapat diperoleh interval
setiap hasil kerja yang dicapai oleh kelas 0,8 sehingga berlaku ketentuan kategori
seorang pegawai. dengan hasil sebagai berikut:
c) Waktu merupakan ukuran lamanya proses Tabel 2
setiap hasil kerja yang dicapai seorang
Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 6, No. 1, JUNI 2018 15
Nilai Interval dan Kategori Jawaban pemimpin berada pada rata-rata 3,91, dengan kriteria
Responden jawaban baik. Hal ini disebabkan Kepala BKD Kota
Kategori Pematangsiantar memiliki sikap pemimpin yang
Nilai
berwibawa dan tegas terhadap setiap pegawai.
Peran Kerjasama Kinerja Pada indikator peran Kepala BKD Kota
Interval Kepemimpina Tim Pegawai
n Pematangsiantar sebagai penghubung dengan rata-
1,00 – Sangat Tidak Sangat Tidak Sangat rata 4,19 dengan kriteria baik. Hal ini disebabkan
1,80 Baik Baik Tidak Baik kepala BKD Kota Pematangsiantar selalu berusaha
1,81 – Tidak Baik Tidak Baik Tidak Baik untuk berhubungan secara interpesonal kepada
2,60 seluruh pegawai. Kepala BKD Kota Pematangsiantar
2,61 – Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik
3,40
seringkali sibuk dengan urusan diluar organisasi
3,41 – Baik Baik Baik seperti pergi untuk koordinasi dan konsultasi
4,20 mengenai kepegawaian ke BKN Regional IV Medan,
4,21 – Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik BKD Medan, BKN RI di Jakarta maupun ke
5.00 organisasi lain yang berhubungan dengan
Sumber: hasil pengolahan data (2017) kepegawaian dan terkadang melaksanakan tugas
keluar daerah atas perintah Walikota
1. Gambaran Peran Kepemimpinan pada Badan Pematangsiantar dan Sekretaris DaerahKota
Kepegawaian Daerah Kota Pematangsiantar. Pematangsiantar.
Peran kepemimpinan kepala BKD Kota Pada dimensi peranan informasi dengan
Pematangsiantar adalah proses mempengaruhi yang indikator keaktifan kepala BKD Kota
dilakukan seorang kepala BKD Kota Pematangsiantar dalam mengembangkan organisasi
Pematangsiantar dengan menunjukkan rasa melalui pengawasan terhadap para pegawai dengan
persahabatan, dekat dan perduli terhadap para rata-rata 4,19 dengan kriteria jawaban baik. Hal ini
bawahan. Salah satu dimensi dari peran disebabkan kepala BKD Kota Pematangsiantar
kepemimpinan BKD Kota Pematangsiantar adalah memberikan perhatian melalui kepala bidang untuk
peranan interpersonal. Dimana pada indikator figur menanyakan sampai dimana pekerjaan yang telah
kepala BKD Kota Pematangsiantar memberikan dilaksanakan selama ini. Pada indikator penyampai
contoh yang baik kepada para pegawainya dan informasi kepada para pegawai kepala BKD Kota
memiliki sikap tegas, berwibawa dan mampu Pematangsiantar dengan rata-rata 3,95 dengan
memberikan motivasi pada para bawahannya. kriteria baik. Hal ini karena kepala BKD Kota
Dimensi peranan informasi yaitu Pematangsiantar mengadakan rapat internal bila ada
menempatkan pimpinan pada suatu titik strategi hal-hal penting yang harus di informasikan terlebih
untuk mengumpulkan dan menyebarkan informasi, mengenai perubahan peraturan pada kebijakan
agar kepala BKD Kota Pematangsiantar mampu kepegawaian. Pada indikator sebagai juru bicara
mengembangkan cara kerja dan pelayanan yang baik dalam menyampaikan informasi kepala BKD Kota
dari para pegawai dan mempunyai pemahaman yang Pematangsiantar berada pada rata-rata 3,93 dengan
komplit tentang lingkungan BKD Kota kriteria baik. Dalam hal ini kepala BKD Kota
Pematangsiantar, mengirimkan kembali informasi Pematangsiantar mampu menjadi juru bicara
yang telah relevan ke para bawahannya. Kepala menyampaikan informasi ke Organisasi Perangkat
BKD Kota Pematangsiantar melakukan diskusi Daerah (OPD) lainnya.
untuk lebih memahami tentang kepegawaian agar Pada dimensi peranan pengambil keputusan
informasi yang disampaikan keluar organisasi benar- pada indikator tindakan kepala BKD Kota
benar relevan. Pematangsiantar sebagai wirausaha dengan rata-rata
Pada dimensi peran pengambil informasi 4,21 dengan kriteria jawaban sangat baik. Dalam hal
dengan sikap kewirausahan yang kuat akan berani ini kepala BKD Kota Pematangsiantar sudah
mengambil keputusan yang tepat dan melakukan menciptakan perubahan dan menangani masalah
perubahan-perubahan yang inovatif. Kepala BKD yang dihadapi pada organisasi. Hal ini terlihat dari
Kota Pematangsiantar menciptakan perubahan dan semakin membaiknya pembagian tugas pada BKD
menangani masalah yang dihadapi organisasi. Kota Pematangsiantar dan pekerjaan dilaksanakan
Dengan meningkatkan disiplin para pegawai dengan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi pada bidang
mewajibkan para pegawai hadir untuk mengikuti masing-masing. Pada indikator kepala BKD Kota
apel pagi pukul 07.45 WIB dan sore pukul 15.45 Pematangsiantar sebagai penengah keributan dengan
WIB setiap harinya. Agar para pegawai BKD Kota rata-rata 3,93 dengan kriteria jawaban baik. Hal ini
Pematangsiantar menjadi contoh bagi para pegawai disebabkan kepala BKD Kota Pematangsiantar
di luar organisasi BKD Kota Pematangsiantar. menjalankan perannya dengan baik sebagai
Dimensi peran interpersonal pada indikator penengah dalam keributan, terlihat pada saat pagu
figur berada pada rata-rata 4,19 dengan kriteria (budget) anggaran BKD Kota Pematangsiantar telah
jawaban baik, hal ini karena pemimpin di dalam ditetapkan oleh Tim Anggaran, dan dalam
melaksanakan tugasnya dalam mewakili organisasi pembagian tiap bidang mempertahankan kegiatan
yang dipimpinnya berusaha memberikan contoh masing-masing akan tetapi pagu (budget) yang
yang baik bagi pegawai. Untuk indikator peran diberikan masih minim, kepala BKD Kota
Kepala BKD Kota Pematangsiantar sebagai Pematangsiantar menjadi penengah dengan
Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 6, No. 1, JUNI 2018 16
mengambil keputusan bahwa kepala sub bidang tugas masing-masing. Dimana pada indikator misi
program, evaluasi dan keuangan yang menentukan BKD Kota Pematangsiantar memiliki tujuan untuk
apa saja yang menjadi kegiatan prioritas pada BKD mengoptimalkan seluruh sumber daya kepegawaian
Kota Pematangsiantar. melalui peningkatan dan pengembangan kualitas
Pada indikator peran kepala BKD Kota SDM.
Pematangsiantar dalam pengalokasian SDM dengan Pada dimensi masalah tim pegawai BKD Kota
rata-rata 3,98 dengan kriteria jawaban baik. Hal ini Pematangsiantar menyelesaikan bersama melalui
dikarenakan masih ada beberapa pegawai yang rapat pegawai untuk mencari jalan keluar dari
masih belum ditempatkan pada bidang sesuai dengan masalah yang menghambat kelancaran pekerjaan.
latar belakang pendidikannya. Pada indikator kepala Melalui rapat para pegawai saling koordinasi dan
BKD Kota Pematangsiantar sebagai negosiator konsultasi untuk melancarkan pekerjaan, selain itu
dengan rata-rata 3,72 dengan kriteria jawaban baik. dapat mempererat kerjasama dengan saling terbuka.
Hal ini karena kepala BKD Kota Pematangsiantar dimensi lingkungan pada indikator suportif berada
melakukan negosiator dengan baik kepada pegawai pada rata-rata 2,74 dengan kriteria jawaban cukup
didalam organisasi maupun diluar organisasi. Dan baik, dikarenakan para pegawai cukup mampu
pada indikator penentu kebijakankepala BKD Kota bekerjasama dalam mencari pemecahan masalah
Pematangsiantar dengan rata-rata 4,02 dengan yang terjadi pada tim kerja. Pada indikator kerjasama
kriteria jawaban baik. Hal ini disebabkan kepala berada pada rata-rata 2,74 dengan kriteria jawaban
BKD Kota Pematangsiantar mampu menentukan cukup baik, hal ini karena kerjasama yang terjalin
kebijakan bagi perkembangan organisasi. antara sesama pegawai di BKD Kota
Secara keseluruhan dapat dilihat bahwa rata- Pematangsiantar terjalin dengan cukup baik. Untuk
rata peran kepemimpinan pada BKD Kota indikator saling percaya berada pada rata-rata 2,74
Pematangsiantar pada dimensi peranan dengan kriteria jawaban cukup baik karena rasa
interpersonal, pada indikator peranan peranan saling percaya yang cukup baik antara pegawai
informasi dan peranan pengambil keputusan berada dengan rekan kerja yang lain. Dan pada indikator
pada nilai rata-rata 4,02 dengan kriteria jawaban kecocokan berada pada rata-rata 4,26 dengan kriteria
baik. Nilai rata-rata peran kepemimpinan tertinggi jawaban sangat baik, hal ini disebabkan adanya
ada pada dimensi peran pengambil keputusan dengan kecocokan yanga sangat baik antar sesama pegawai
indikator pengawas nilai rata-rata 4,21 yang untuk bekerjasama mencapai tujuan dan target BKD
berkriteria jawaban sangat baik. Nilai rata-rata peran Kota Pematangsiantar.
kepemimpinan terendah berada pada dimensi peran Kemudian untuk dimensi peran pada
pengambil keputusan dengan indikator negosiator indikator jabatan berada pada rata-rata 3,67 dengan
dengan nilai rata-rata 3,72 yang berkriteria jawaban kriteria jawaban sangat baik, karena pada BKD Kota
baik. Pematangsiantar khususnya pada pembagian jabatan
terjalin dengan sangat baik. Demikian juga pada
2. Gambaran Kerjasama Tim pada Badan indikator tugas berada pada rata-rata 2,77 dengan
Kepegawaian Daerah (BKD) Kota kriteria cukup baik, karena pada BKD Kota
Pematangsiantar. Pematangsiantar khususnya pada pembagian tugas
Kerjasama tim pada BKD Kota masih cukup baik.
Pematangsiantar adalah interaksi dan saling Dan pada indikator wewenang berada pada
koordinasi antara sesama pegawai maupun rata-rata 3,67 dengan kriteria jawaban baik, hal ini
koordinasi dengan pimpinan untuk menyelesaikan karena wewenang yang diberikan oleh BKD Kota
tugas-tugas kepegawaian. Tanpa kerjasama yang Pematangsiantar kepada pegawai berjalan dengan
baik pada BKD Kota Pematangsiantar tidak akan baik. Begitu juga pada indikator hak, berada pada
dapat menyelesaiakan pekerjaan dengan optimal dan rata-rata 4,19 dengan kriteria jawaban baik, karena
tidak akan memunculkan ide-ide cemerlang dalam hak yang diberikan oleh BKD Kota Pematangsiantar
menyelesaikan pekerjaan. Pada BKD Kota diterima oleh pegawai dengan baik. Lalu pada
Pematangsiantar salah satu dimensi kerjasama tim indikator kewajiban, berada pada rata-rata 4,19
adalah dimensi lingkungan. Dimana pada indikator dengan kriteria jawaban baik, karena kewajiban yang
kecocokan pegawai BKD Kota Pematangsiantar dilakukan oleh pegawai BKD Kota Pematangsiantar
berusaha menyesuaikan diri untuk menyelesaikan dijalankan oleh pegawai dengan baik.
suatu pekerjaan untuk mendapatkan hasil yang Selanjutnya pada dimensi tujuan di
optimal. indikator pencapaian berada pada rata-rata 3,72
Dimensi peran yaitu para pegawai BKD Kota dengan kriteria jawaban baik, karena kerjasama tim
Pematangsiantar mengetahu peran masing-masing yang dilakukan pegawai untuk mencapai target yang
dalam menyelesaikan tugas pokok dan fungsi diberikan oleh BKD Kota Pematangsiantar berjalan
masing-masing. Pada indikator tugas para pegawai dengan baik. Untuk indikator fungsi perencanaan
melaksanakan tugasnya dengan cukup baik dengan berada pada rata-rata 2,77 dengan kriteria jawaban
menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.\ cukup baik, hal ini dikarenakan sebelum melakukan
Dimensi tujuan yaitu menempatkan setiap pekerjaan para pegawai membuat perencanaan untuk
kepala bidang pada BKD Kota Pematangsiantar mengkonsep rancangan pekerjaan yang akan
untuk menjaga agar para pegawai tetap fokus pada dilakukan akan tetapi masih belum optimal.
Kemudian pada indikator misi berada pada rata-rata
Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 6, No. 1, JUNI 2018 17
4,16 dengan kriteria jawaban baik, karena misi yang Dimensi sasaran kinerja pegawai indikator
dilakukan untuk mewujudkan visi pada BKD Kota pertanggungjawaban hasil berada pada rata-rata 4,37
Pematangsiantar dijalankan dengan baik. dengan kriteria jawaban sangat baik, karena pegawai
Selanjutnya pada dimensi masalah tim untuk melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Pada
indikator hubungan kerja yang saling mendukung indikator pencapaian target kerja berada pada rata-
berada pada rata-rata 4,26 dengan kriteria jawaban rata 4,28 dengan kriteria jawaban sangat baik, hal ini
sangat baik, hal ini dikarenakan di BKD Kota karena pegawai mampu mencapai target kerja yang
Pematangsiantar terjalin hubungan kerja yang sangat ditentukan oleh organisasi. Untuk indikator
baik, dari atasan kepada bawahan begitu juga menangani pekerjaan diluar tugas utama berada pada
sebaliknya. Untuk indikator komunikasi berada pada rata-rata 4,19 dengan kriteria jawaban baik, karena
rata-rata 4,26 dengan kriteria jawaban sangat baik, pegawai melaksanakan pekerjaan lain yang
karena komunikasi yang terjalin antara pimpinan dan ditugaskan oleh pimpinan dengan baik.
bawahan selalu terjalin dengan baik. Begitu juga Selanjutnya pada indikator hasil kerja
dengan indikator pemecahan masalah berada pada pegawai berada pada rata-rata 4,19 dengan kriteria
rata-rata 4,28 dengan kriteria jawaban sangat baik, jawaban baik, hal ini disebabkan pegawai mampu
hal ini dikarenakan jika ada masalah yang timbul menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Pada
dilingkungan BKD Kota Pematangsiantar, para indikator ketelitian dalam bekerja berada pada rata-
pegawai sama-sama mencari jalan keluar untuk rata 4,19 dengan kriteria jawaban baik karena
memecahkan masalah yang ada. pegawai teliti dalam pekerjaannya. Kemudian
Secara keseluruhan dapat dilihat bahwa indikator kerapian dalam bekerja berada pada rata-
rata-rata kerjasama tim di BKD Kota rata 3,70 dengan kriteria jawaban baik karena
Pematangsiantar pada dimensi lingkungan, peran, pegawai bekerja dengan baik dan berusaha
tujuan dan masalah tim berada pada nilai rata-rata mengerjakan pekerjaannya dengan optimal.
3,63 dengan kriteria jawaban baik. Nilai rata-rata Pada indikator efisiensi waktu dalam bekerja
kerjasama tim tertinggi ada pada dimensi masalah berada pada rata-rata 4,00 dengan kriteria jawaban
tim dengan indikator pemecahan masalah yaitu 4,28 baik, hal ini disebabkan pegawai dalam
dengan kriteria jawaban baik. Dan nilai rata-rata menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai waktu yang
kerjasama tim terendah berada pada dimensi telah ditentukan. Pada indikator penyelesaian
lingkungan dengan indikator supportif, kerjasama pekerjaan tepat waktu berada pada rata-rata 4,16
dan saling percaya yaitu 2,74 dengan kriteria dengan kriteria jawaban baik, karena pegawai
jawaban cukup baik. melakukan pekerjaannya dengan sesuai waktu yang
3. Gambaran Kinerja Pegawai pada Badan ditentukan. Pada indikator penggunaan waktu yang
Kepegawaian Daerah (BKD) Kota maksimal berada pada rata-rata 4,19 dengan kriteria
Pematangsiantar jawaban baik, kerena pegawai mempergunakan
Kinerja pegawai BKD Kota Pematangsiantar waktu yang ada untuk penyelesaian pekerjaan
merupakan prestasi kerja yang dicapai oleh pegawai semaksimal mungkin agar pekerjaan dapat selesai
dan sudah diukur berdasarkan stándar kriteria yang dengan baik.
ditetapkan oleh pemerintah yang sesuai dengan Pada indikator jumlah anggaran dalam
Peraturan Pemerintah (PP) nomor 46 tahun 2011 dan penyelesaian pekerjaan berada pada rata-rata 4,28
Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara dengan kriteria jawaban sangat baik, hal ini
(Perka BKN) nomor 3 tahun 2013. Salah satu disebabkan karena pegawai BKD Kota
dimensi kinerja pegawai pada BKD Kota Pematangsiantar mengalokasikan dana yang
Pematangsiantar yaitu Sasaran Kerja Pegawai (SKP). diberikan sesuai dengan program kegiatan yang
Dimana pada indikator kuantitas, pegawai BKD dilaksanakan oleh setiap bidang. Indikator anggaran
Kota Pematangsiantar bertanggungjawab pada tunjangan prestasi kerja pegawai berada pada rata-
pekerjaannya dan berusaha mencapai target kerja rata 4,19 dengan kriteria jawaban baik, karena
melalui koordinasi dan konsultasi dengan BKD pegawai mendapatkan tunjangan tambahan
Propsu Medan dan Kantor Regional VI BKN Propsu penghasilan pegawai setiap bulannya diluar gaji
Medan untuk memberikan kepuasan pelayanan pada pokok dan jumlah nominal yang didapat oleh
para pegawai Pemerintah Kota Pematangsiantar. pegawai sesuai dengan hasil pekerjaan masing-
Dimensi Perilaku Kerja (PK) memberikan pelayanan masing yang dibuat dalam bentuk laporan hasil
yang terbaik kepada pegawai pemerintah Kota bulanan. Selanjutnya pada indikator pengelolaan
Pematangsiantar salah satunya dengan menyebarkan anggaran berada pada rata-rata 4,19 dengan kriteria
surat edaran kenaikan pangkat PNS setiap periode jawaban baik, karena pegawai menggunakan
April dan Oktober agar pegawai yang akan naik anggaran yang ada sesuai dengan pos-pos belanja
pangkat dapat mengusulkan kenaikan pangkatnya yang telah ditetapkan.
tepat waktu. Selain itu pegawai BKD Kota Untuk dimensi perilaku kerja pada indikator
Pematangsiantar memberikan pelayanan dengan sikap dalam bekerja berada pada rata-rata 4,19
memeriksa usulan kenaikan pangkat pegawai sesuai dengan kriteria jawaban baik, karena dalam
dengan syarat-syarat kenaikan pangkat dan melakukan pekerjaan, pegawai BKD Kota
membantu mencari solusi apabila ada kendala dalam Pematangsiantar bekerja dengan sopan dan
memenuhi syarat kenaikan pangkat tersebut. berprilaku baik. Pada indikator kualitas pelayanan
berada pada rata-rata 4,19 dengan kriteria jawaban
Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 6, No. 1, JUNI 2018 18
baik, karena pegawai memberikan pelayanan yang data dalam penelitian ini menggunakan analisa
baik kepada pegawai yang sedang mengurus masalah regresi linier berganda. Analisa regresi linier
kepegawaiannya baik, yang bermasalah maupun berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh
pengurusan untuk kenaikan pangkat dan lai-lainnya. variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y), yaitu X 1
Untuk indikator ketepatan waktu pelayanan berada adalah peran kepemimpinan dan X2 adalah
pada rata-rata 4,19 dengan kriteria jawaban baik, kerjasama tim serta Y adalah kinerja pegawai.:
karena pegawai melayani pegawai yang datang ke Untuk persamaan regresi berganda yang
BKD Kota Pematangsiantar tepat waktu sesuai dipergunakan adalah sebagai berikut:
dengan waktu jam kerja yang ditetapkan oleh Ŷ = b0 + + …….......................
pemerintah.
Pada indikator etika dalam bekerja berada (Simbolon, 2009:239)
pada rata-rata 3,98 dengan kriteria jawaban baik, Keterangan :
karena pegawai BKD Kota Pematangsiantar Ŷ = Variabel Terikat (Kinerja Pegawai)
memiliki etika yang baik dalam bekerja. Pada b0 = Konstanta
indikator konsistensi dalam bekerja berada pada rata- b1, b2 = Koefisien Arah Regresi
rata 3,95 dengan kriteria jawaban baik, hal ini X1 = Variabel Bebas 1 (Peran
terlihat dari hasil pekerjaan pegawai yang tetap dan Kepemimpinan)
tidak berbeda dari peraturan kepegawaian. Pada X2 = Variabel Bebas 2 (Kerjasama Tim)
indikator kemampuan berada pada rata-rata 3,74 Berdasarkan hasil pengolahan data didapat
dengan kriteria jawaban baik, karena pegawai persamaan regresi linier sederhana yaitu:
memiliki kemampuan yang baik dalam bekerja. ̂ = Ŷ = 24,495 + 0,395 X1 + 0,991 X2,
Selanjutnya pada indikator kemauan dalam artinya terdapat pengaruh positif antara variabel
menyelesaikan pekerjaan berada pada rata-rata 3,77 peran kepemimpinan dan kerjasama tim terhadap
dengan kriteria jawaban baik, hal ini disebabkan kinerja pegawai pada BKD Kota Pematangsiantar..
pegawai BKD Kota Pematangsiantar memiliki
kemauan yang baik untuk menyelesaikan 2) Koefisen Korelasi dan Determinasi
pekerjaaanya dengan baik. Pada indikator Untuk menghitung kekuatan hubungan peran
tanggungjawab dalam menyelesaikan pekerjaan kepemimpinan dan kerjasama tim terhadap kinerja
berada pada rata-rata 3,98 dengan kriteria jawaban pegawai dilakukan perhitungan korelasi berupa
baik, karena pegawai BKD Kota Pematangsiantar derajat atau kedalaman hubungan fungsional yang
memiliki tanggung jawab dalam menyelesaikan menjelaskan hubungan antara perubah, dinyatakan
pekerjaanya dengan baik. Untuk indikator loyalitas dengan koefisien korelasi yang sering disimbolkan
pada organisasi berada pada rata-rata 3,74 dengan dengan r.
kriteria jawaban baik, karena pegawai pegawai Nilai r = 0,793, artinya terdapat hubungan
bekerja dengan baik untuk perkembangan organisasi. yang kuat dan positif antara peran kepemimpinan
Pada indikator tingkat kehadiran berada pada dan kerjasama tim dengan kinerja pegawai pada
rata-rata 4,00 dengan kriteria jawaban baik, karena BKD Kota Pematangsiantar.
pegawai BKD Kota Pematangsiantar selalu hadir Dari perhitungan koefisian determinasi
tepat waktu dalam bekerja dan pulang pada jam diperoleh nilai sebesar 0,628, artinya tinggi
pulang kerja. Untuk indikator kepatuhan dalam rendahnya kinerja pegawai 62,8% dapat dijelaskan
menaati peraturan berada pada rata-rata 3,84 dengan oleh peran kepemimpinan dan kerjasama tim pada
kriteria jawaban baik, karena pegawai menaati BKD Kota Pematangsiantar dan sisanya 37,2% dapat
peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. dijelaskan oleh faktor lain seperti motivasi,
Pada indikator kewajiban dalam melaksanakan tugas kompetensi, kompensasi, pengembangan karir dan
berada pada rata-rata 4,00 dengan kriteria jawaban prestasi kerja yang tidak dibahas dalam penelitian
baik, karena pegawai melakukan kewajibannya ini.
dalam bekerja dengan baik.
Secara keseluruhan nilai kinerja pegawai pada 3) Uji Hipotesis
BKD Kota Pematangsiantar memiliki nilai rata-rata a) Uji Simultan (Uji F)
4,06 dengan kriteria jawaban baik. Pada dimensi Uji F digunakan untuk mengetahui apakah
sasaran kerja pegawai pada indikator tanggungjawab varabel bebas (peran kepemimpinan dan kerjasama
dalam bekerja yang berada pada nilai rata-rata 4,37 tim) berpengaruh terhadap variabel terikat (kinerja
dengan kriteria jawaban sangat baik. Sedangkan nilai pegawai) secara bersama-sama atau simultan.
jawaban responden terendah berada pada dimensi Pengujian ini dilakukan jika Fhitung > Ftabel atau
perilaku kerja dengan indikator loyalitas berada pada signifikansi ≤ 0,05 maka H0 ditolak, artinya peran
nilai rata-rata 3,74 dengan kriteria jawaban baik. kepemimpinan dan kerjasama tim berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada
b. Deskriptif Kuantitatif BKD Kota Pematangsiantar.
1) Regresi Linear Sederhana Diperoleh nilai Fhitung sebesar 33,786 ˃ Ftabel
Penelitian ini memiliki tujuan untuk (0,05 ; 2 VS 40) dengan df = n-k-1 sebesar 3,23 atau
menganalisa pengaruh peran kepemimpinan dan dengan taraf signifikansi 0,000 < α 0,05, maka H0
kerjasama tim terhadap kinerja pegawai. Analisa ditolak, artinya peran kepemimpinan dan kerjasama

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 6, No. 1, JUNI 2018 19


tim berpengaruh positif dan signifikan terhadap mampu memberi jawaban yang tepat. Selanjutnya
kinerja pegawai pada BKD Kota Pematangsiantar. indikator juru bicara berada pada nilai rata-rata 3,93
dengan kriteria jawaban baik, hal ini dapat
ditingkatkan dengan cara pemimpin mampu
b) Uji Parsial (Uji t) menguasai tugas pokok dan fungsi setiap bidang
Uji t digunakan untuk menguji variabel yang ada pada BKD Kota Pematangsiantar sehingga
bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Untuk saat memberikan informasi keluar organisasi dapat
menguji hasil perhitungan regresi dapat dilakukan dipertanggungjawabkan.
pengujian hipotesis untuk mengetahui apakah Selanjutnya pada dimensi peran pengambil
variabel bebas mempunyai pengaruh atau tidak keputusan dengan indikator menghadapi masalah
terhadap variabel terikat secara parsial. berada pada nilai rata-rata 3,93 dengan kriteria
Nilai thitung pada variabel peran jawaban baik, hal ini dapat ditingkatkan dengan
kepemimpinan sebesar 2,572 ˃ ttabel dengan df = n-k-1 pemimpin lebih menguasai tugas pokok dan fungsi
(43-2-1= 40) sebesar 2,021, atau dengan taraf tentang kepegawaian. Pada dindikator penengah
signifikansi 0,014 < α 0,05, maka H0 ditolak, artinya keributan berada pada nilai rata-rata 3,98 dengan
peran kepemimpinan berpengaruh positif dan kriteria jawaban baik, hal ini dapat ditingkatkan
signifikan terhadap kinerja pegawai pada BKD Kota dengan pimpinan mengajak pegawai yang berkonflik
Pematangsiantar. berbicara secara kekeluargaan dengan tidak berpihak
Kemudian nilai thitung pada variabel kerjasama kepada salah satu pihak. Pada indikator
tim sebesar 6,497 ˃ ttabel dengan df = n-k-1 (43-2-1 = pengalokasian sumber daya berada pada nilai rata-
40) sebesar 2,021, atau dengan taraf signifikan 0,000 rata 3,98 dengan kriteria jawaban baik, hal ini dapat
< α 0,05, maka H0 ditolak, artinya kerjasama tim ditingkatkan dengan menempatkan pegawai di
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja bidang tugas yang sesuai dengan latar belakang
pegawai pada BKD Kota Pematangsiantar. pendidikannya. Pada indikator negosiator berada
pada nilai rata-rata 3,72 dengan kriteria jawaban
2. Evaluasi baik, hal ini dapat ditingkatkan dengan menguasai
a.Peran Kepemimpinan pada Badan setiap tugas-tugas pokok dan fungsi disetiap bidang
Kepegawaian Daerah Kota Pematangsiantar yang ada pada BKD Kota Pemangsiantar sehingga
Berdasarkan ketiga dimensi yang digunakan waktu memberikan argumen tentang organisasi akan
dalam penelitian ini, hasil yang diperoleh dapat lebih meyakinkan.
dijelaskan bahwa peran kepemimpinan yang ada Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
pada BKD Kota Pematangsiantar dapat dikatakan ketiga dimensi peran kepemimpinan secara
baik, baik dari peranan interpersonal, peranan teoritisnya seharusnya merupakan suatu mata rantai
informasi dan peranan pengambil keputusan. Hal yang saling berinteraksi, saling melengkapi, dan
tersebut dibuktikan berdasarkan hasil kuisioner yang saling mendukung satu sama lainnya di dalam
diperoleh nilai rata-rata 4,02 dengan kriteria jawaban mencapai kinerja yang baik.
baik.
Namun masih terdapat indikator yang b.Kerjasama Tim pada Badan Kepegawaian
nilainya masih dibawah nilai rata-rata yang perlu Daerah Kota Pematangsiantar
menjadi perhatian BKD Kota Pematangsiantar dan Berdasarkan dimensi yang digunakan dalam
dapat diperbaiki untuk menghasilkan peran penelitian ini, hasil yang diperoleh dapat dijelaskan
kepemimpinan yang lebih optimal. Pada dimensi bahwa kerjasama tim yang ada pada BKD Kota
peran interpersonal dengan indikator pemimpin Pematangsiantar dapat dikategorikan baik. Karena
berada pada nilai rata-rata 3,91 dengan kriteria dapat dibuktikan berdasarkan hasil kuisioner yang
jawaban baik hal ini dapat diperbaiki dengan cara diperoleh dengan rata-rata 3,63 dengan kriteria
pemimpin BKD Kota Pematangsiantar mempererat jawaban baik. Namun ada beberapa indikator yang
hubungan kekeluargaan dengan para pegawai perlu ditingkatkan karena masih berada di bawah
melalui terlebih dahulu mengenal setiap pegawai rata-rata nilai indikator keseluruhannya.
baik nama, latar belakang pendidikan dan sangat Dimensi lingkungan memiliki kriteria
baik apabila pemimpin juga bisa melihat talenta dan jawaban baik, lalu indikator yang paling rendah
kemampuan para bawahannya. berada pada indikator supportif, kerjasama dan
Pada dimensi peran informasi dengan saling percaya memperoleh nilai rata-rata 2,74
indikator pemberi informasi berada pada nilai rata- berkriteria jawaban cukup baik. Cara yang dilakukan
rata 3,95 dengan kriteria jawaban baik, hal ini dapat oleh BKD Kota Pematangsiantar agar lingkungan
diperbaiki dengan cara pemimpin dalam yang suportif, kerjasama, dan sikap saling percaya
menyampaikan informasi kepada pegawai sebaiknya antar pegawai selalu terjalin dengan baik di
menyampaikan informasi dengan mengumpulkan organisasi maka perlu dilakukan komunikasi yang
seluruh pegawainya melalui rapat internal. Informasi baik oleh pimpinan kepada pegawai, seperti memberi
yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan yang kesempatan kepada pegawai untuk menyampaikan
akan dilaksanakan oleh BKD Kota Pematangsiantar pernyataannya, dan menunjukkan perhatian kepada
perlu diketahui oleh semua pegawai, sehingga saat pegawai, bahwa informasi yang diterima adalah
pegawai diluar BKD Kota Pematangsiantar mencari penting sebagai kontribusi bagi kemajuan organisasi.
informasi tentang kegiatan yang akan dilaksanakan
Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 6, No. 1, JUNI 2018 20
Selanjutnya untuk dimensi peran rata-rata Dengan kemampuan pemimpin yang menguasai
memiliki kriteria jawaban baik, lalu pada indikator pekerjaan makan hasil kerja para bawahannya akan
pembagian tugas yang memperoleh nilai rata-rata lebih optimal.
2,77 dengan kriteria jawaban cukup baik. Untuk Pada indikator efisiensi waktu dalam
mengatasi hal tersebut, maka pimpinan harus menyelesaikan pekerjaan berada pada nilai rata-rata
mempertegas dan menegaskan apa tugas pokok dan 4,00 dengan kriteria jawaban baik. Dalam hal ini
fungsi setiap pegawai yang diterapkan pada BKD dapat ditingkatkan dengan cara setiap atasan
Kota Pematangsiantar, sesuai dengan Peraturan langsung memperhatikan setiap hasil pekerjaan dari
Walikota nomor 5 tahun 2017, tanggal 17 Januari bawahannya, untuk mengerjakan satu tugas yang
2017. Dengan berjalannya pembagian jabatan, diberikan butuh waktu berapa lama dalam
pembagian tugas, wewenang, hak dan kewajiban mengerjakannya, agar pekerjaan yang hanya dapat
yang baik, maka otomatis akan menghasilkan kinerja diselesaikan dalam waktu yang singkat dikerjakan
yang optimal. dalam waktu yang lama.
Kemudian pada dimensi tujuan berada pada Kemudian dari dimensi perilaku kerja
kriteria jawaban baik, lalu untuk indikator fungsi indikator etika dalam bekerja dengan nilai rata-rata
perencanaan berada pada rata-rata 2,77 dengan 3,98 dengan kriteria jawaban baik. Hal ini dapat
kriteria jawaban cukup baik, hal ini dapat diperbaiki ditingkatkan dengan mengadakan pelatihan dalam
dengan cara setiap Kepala Bidang maupun Sub pelayanan kedaerah lain yang memiliki etika
Bidang harus lebih teliti dalam memeriksa hasil kerja kwalitas pelayanan yang baik. Pada indikator
pejabat pelaksana administrasi umum dan lebih tegas konsistensi dalam bekerja dengan nilai rata-rata 3,95
lagi untuk melaksanakan diskusi dan merancang dengan kriteria jawaban baik, hal ini dapat
perencanaan pekerjaan yang akan di lakukan. Secara ditingkatkan dengan pendekatan pimpinan kepada
keseluruhan untuk dimensi tujuan pada BKD Kota bawahan untuk memberikan nasehat dan bimbingan
Pematangsiantar berjalan dengan baik, namun dalam dalam melakukan pekerjaannya. Kemudian indikator
hal ini pimpinan harus dapat menjaga bawahannya kemampuan dengan nilai rata-rata 3,74 dengan
agar tetap berorientasi pada tugas mereka secara kriteria jawaban baik, hal ini dapat ditingkatkan
menyeluruh, dengan cara meningkatkan komunikasi dengan mengirim pegawai untuk pendidikan dan
yang efektif. pelatihan maupun mengikuti bimbingan teknis
Dengan memperhatikan hal-hal kecil, maka tentang kepegawaian.
perusahaan telah membuat para pegawainya nyaman Pada indikator tingkat kemauan dalam
dan aman dalam melakukan pekerjaannya. Yang bekerja dengan nilai rata-rata 3,77 kriteria jawaban
dapat meningkatkan produktivitas kerja, kualitas baik. Dalam hal ini untuk meningkatkan kemauan
kerja, mentalitas kerja, meningkatkan kemajuan dalam bekerja, atasan langsung perlu lebih tegas
perusahaan dan saling mendukung antar sesama pada pegawai yang mengabaikan pekerjaanya,
pegawai dalam organisasi. misalnya : pada tambahan penghasilan pegawai
untuk laporan pengukuran prestasi kerja bulanan
c.Kinerja Pegawai pada Badan Kepegawaian diberikan 0% pada aspek penilaian pelaksanaan
Daerah Kota Pematangsiantar tugas pokok bagi pegawai yang malas bekerja. Pada
BKD Kota Pematangsiantar mencapai tujuan indikator tanggungjawab menyelesaikan pekerjaan
perusahaan melalui kinerja para pegawainya. Kinerja dengan nilai rata-rata 3,98 dengan kriteria jawaban
merupakan hasil dari apa yang telah dikerjakan oleh baik. Hal ini dapat ditingkatkan dengan ketegasan
para pegawai dan kinerja pegawai dapat dilihat dari pimpinan dalam memberikan teguran pada
prestasi kerja seorang pegawai. Kinerja Pegawai bawahannya, misalnya : pada tambahan penghasilan
dapat diukur dengan dimensi Sasaran Kerja Pegawai pegawai untuk laporan pengukuran prestasi kerja
yang meliputi kualitas, kuantitas, waktu, biaya dan bulanan diberikan 0% pada aspek penilaian
PK (perilaku kerja) meliputi orientasi pelayanan, pelaksanaan tugas pokok bagi pegawai yang tidak
integritas, komitmen, disiplin, kerjasama dan bertanggungjawab pada tugas pokoknya. Selanjutnya
kepemimpinan. Kinerja pegawai pada BKD Kota pada indikator loyalitas pada instansi dengan nilai
Pematangsiantar dapat dinilai baik, hal ini dibuktikan rata-rata 3,74 dengan kriteria jawaban baik, hal ini
dengan nilai rata-rata 4,06 dalam penelitian ini. dapat ditingkatkan dengan pimpinan lebih
Namun masih terdapat indikator yang memperhatikan kesejahteraan pegawai yang ada
nilainya masih dibawah nilai rata-rata yang perlu BKD Kota Pematangsiantar, misalnya : dengan
menjadi perhatian BKD Kota Pematangsiantar dan menganggarkan uang lembur bagi pegawai yang
dapat diperbaiki untuk menghasilkan kinerja bekerja lebih lama dari jam kerja yang ditetapkan.
pegawai yang lebih optimal. Pada dimensi sasaran Pada indikator tingkat kehadiran setiap hari
kinerja pegawai indikator kerapian dalam dengan nilai rata-rata 4,00 dengan kriteria jawaban
menyelesaikan pekerjaan dengan nilai rata-rata 3,70 baik. Hal ini dapat ditingkatkan dengan pimpinan
dengan kriteria jawaban baik, maka dalam hal ini lebih tegas dalam memberikan hukuman disiplin
organisasi perlu meningkatkan kerapian hasil bagi pegawai yang tidak hadir tanpa alasan.
pekerjaan pegawai dengan cara atasan langsung Misalnya : dengan tidak membayarkan uang lauk
pegawai selalu memeriksa hasil pekerjaan dan lebih pauk pegawai yang tidak hadir dan pada tambahan
menguasai tugas-tugas pokok kepegawaian penghasilan pegawai untuk laporan pengukuran
dibanding bawahannya dan bukan sebaliknya. prestasi kerja bulanan diberikan 0% untuk aspek
Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 6, No. 1, JUNI 2018 21
penilaian kehadiran. Pada indikator kepatuhan e. Hasil analisis koefisien korelasi diperoleh nilai r
menaati peraturan dengan nilai rata-rata 3,84 dengan = 0,793, artinya terdapat hubungan yang kuat
kriteria jawaban baik. Hal ini dapat ditingkatkan antara antara peran kepemimpinan dan kerjasama
dengan memberikan teguran secara lisan maupun tim dengan kinerja pegawai pada BKD Kota
tulisan kepada pegawai yang melanggar peraturan. Pematangsiantar. Kemudian diperoleh nilai
Selanjutnya pada indikator kewajiban melaksanakan koefisien determinasi (R Square) = 0,628, artinya
tugas dengan nilai rata-rata 4,00 dengan kriteria tinggi rendahnya kinerja pegawai pada BKD
jawaban baik. Hal ini dapat ditingkatkan dengan Kota Pematangsiantar sebesar 62,8% dapat
atasan langsung memperhatikan setiap bawahannya dijelaskan oleh peran kepemimpinan dan
apakah melakukan pekerjaannya dengan baik dan kerjasama tim, sedangkan sisanya sebesar 37,2%
tidak membebankan pekerjaan satu bidang hanya dipengaruhi oleh faktor lain seperti motivasi,
kepada beberapa pegawai saja akan tetapi pekerjaan kompensasi, pengembangan karir, dan dukungan
wajib dikerjakan bersama oleh setiap pegawai. manajemen yang tidak dibahas dalam penelitian
ini.
D. KESIMPULAN DAN SARAN f. Hasil pengujian hipotesis secara simultan dengan
1.Kesimpulan uji F diperoleh nilai Fhitung sebesar 33,786 ˃ Ftabel
a. Hasil analisis deskriptif kualitatif tentang peran dengan (0,05 ; 2 vs (43-2-1=40)) sebesar 3,23,
kepemimpinan, secara keseluruhan dapat dilihat atau dengan taraf signifikan 0,000 < α 0,05,
bahwa rata-rata peran kepemimpinan di BKD maka H0 ditolak, artinya peran kepemimpinan
Kota Pematangsiantar pada dimensi peranan dan kerjasama tim berpengaruh positif dan
interpersonal, peranan informasi dan peranan signifikan terhadap kinerja pegawai pada BKD
pengambil keputusan berada pada nilai rata-rata Kota Pematangsiantar.
4,02 dengan kriteria jawaban baik. Nilai rata-rata g. Hasil pengujian hipotesis secara parsial dengan
tertinggi ada pada dimensi peran pengambil uji t diperoleh nilai thitung pada variabel peran
keputusan dengan indikator wirausaha dengan kepemimpinan sebesar 2,572 ˃ ttabel dengan df =
nilai rata-rata 4,21 dengan kriteria jawaban n-k-1 (43-2-1= 40) sebesar 2,021, atau dengan
sangat baik. Dan nilai rata-rata peran taraf signifikansi 0,014 < α 0,05, maka H0 ditolak
kepemimpinan terendah berada pada dimensi artinya peran kepemimpinan berpengaruh positif
peran pengambil keputusan dengan indikator dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada
negosiator dengan nilai rata-rata 3,72 dengan BKD Kota Pematangsiantar. Kemudian nilai
kriteria jawaban baik. thihtung pada kerjasama tim sebesar 6,497 ˃ t tabel
b. Hasil analisis deskriptif kualitatif tentang dengan df = n-k-1 (43-2-1 = 40) sebesar 2,021,
kerjasama tim, secara keseluruhan dapat dilihat atau dengan taraf signifikan 0,000 < α 0,05, maka
bahwa rata-rata kerjasama tim di BKD Kota H0 ditolak artinya kerjasama tim berpengaruh
Pematangsiantar pada dimensi lingkungan, peran, positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai
tujuan, dan masalah tim berada pada nilai rata- pada BKD Kota Pematangsiantar.
rata 3,63 dengan kriteria jawaban baik. Nilai rata-
rata kerjasama tim tertinggi ada pada dimensi 2. Saran
masalah tim dengan indikator pemecahan a. Untuk meningkatkan peran kepemimpinan pada
masalah berada pada nilai rata-rata 4,28 dengan BKD Kota Pematangsiantar maka pimpinan
kriteria jawaban sangat baik. Dan nilai rata-rata BKD Kota Pematangsiantar mempererat
terendah berada pada dimensi lingkungan dengan hubungan kekeluargaan dengan para pegawai
indikator suportifitas, kerjasama dan rasa saling melalui terlebih dahulu mengenal setiap pegawai
percaya berada pada nilai rata-rata yaitu 2,74 baik nama, latar belakang pendidikan dan sangat
dengan kriteria jawaban cukup baik. baik apabila pemimpin juga bisa melihat talenta
c. Hasil analisis deskriptif kualitatif tentang kinerja dan kemampuan para bawahannya.
pegawai pada BKD Kota Pematangsiantar, secara b. Untuk meningkatkan kerjasama tim pada BKD
keseluruhan nilai kinerja pegawai memiliki nilai Kota Pematangsiantar maka pimpinan perlu
rata-rata 4,06 dengan kriteria jawaban baik. Nilai melakukan komunikasi yang baik oleh pimpinan
jawaban responden tertinggi berada pada dimensi kepada pegawai, seperti memberi kesempatan
SKP dengan indikator tanggungjawab dengan kepada pegawai untuk menyampaikan
nilai rata-rata 4,37 dengan kriteria jawaban pernyataannya, dan menunjukkan perhatian
sangat baik. Sedangkan nilai jawaban responden kepada pegawai, bahwa informasi yang diterima
terendah berada pada dimensi perilaku kerja adalah penting sebagai kontribusi bagi kemajuan
dengan indikator loyalitas berada pada nilai rata- organisasi
rata 3,74 dengan kriteria jawaban baik. c. Untuk meningkatkan kinerja pada BKD Kota
d. Hasil analisis linier berganda diperoleh Pematangsiantar, maka organisasi perlu
persamaan sebagai berikut Ŷ = 24,495 + 0,395 meningkatkan kerapian hasil pekerjaan pegawai
X1 + 0,991 X2 yang artinya terdapat pengaruh dengan cara atasan langsung pegawai selalu
yang positif antara peran kepemimpinan dan memeriksa hasil pekerjaan dan lebih menguasai
kerjasama tim terhadap kinerja pegawai pada tugas-tugas pokok kepegawaian dibanding
BKD Kota Pematangsiantar. bawahannya dan bukan sebaliknya. Dengan
kemampuan pemimpin yang menguasai
Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 6, No. 1, JUNI 2018 22
pekerjaan makan hasil kerja para bawahannya Mondy, Wayne R. 2008. Manajemen Sumber Daya
akan lebih optimal.. Manusia. Cetakan Kedua. Bogor: Ghalia
d. Sehubungan dengan keterbatasan-keterbatasan Indonesia.
yang ada pada penulis, penelitian ini masih Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang
terdapat kelemahan-kelemahan dan belum dapat Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri
mengungkap seluruh variabel yang dapat Sipil.
mempengaruhi kinerja pegawai pada BKD Kota Perka BKN No. 1 Tahun 2013 tentang Ketentuan
Pematangsiantar. Sebagai bahan masukan untuk Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
penelitian selanjutnya, perlu memperbanyak Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian
variabel penelitian, seperti motivasi, kompetensi, Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil
kompensasi, pengembangan karir dan prestasi Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. 2008.
kerja yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Perilaku Organisasi. Edisi kesebelas.
Jakarta: Salemba Empat.
E. DAFTAR PUSTAKA Samsudin, H Sadili. 2010. Manajemen Sumber
Daft, Richard L.2007. Manajemen. Edisi Keenam. Daya Manusia. Bandung: Penerbit. Pustaka
Jakarta: Salemba Empat Setia
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya
Multivariate dengan Program IBM SPSS Manusia Edisi Pertama Cetakan Pertama.
21. Semarang: Badan Penerbit Universitas Jakarta : Penerbit Kencana Prenada Media
Diponegoro. Group.
Handoko, T Hani. 2012. Manajemen Sumber Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif
Daya Manusia. Edisi Kedua. Penerbit Kualitatif dan R&D. Bandung: CV
BPFE.Yogyakarta Alfabeta.
Kartono, Kartini.2006. Pemimpin dan .........., 2012. Metode Penelitian Kuantitatif
Kepemimpinan, Jakarta: Rajawali Pers. Kualitatif Dan R&D. cetakan ke-17.
Kreitner, Robert dan Angelo Kinicki. 2014. Perilaku Bandung: CV Alfabeta.
Organisasi. Edisi Kesembilan. Jakarta .........., 2013. Metode Penelitian Kuantitatif
Selatan. Penerbit Salemba Empat. Kualitatif Dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.
Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu. 2009. Wahyudi, Bambang. 2010. Manajemen Sumber
Manajemen Sumber Daya Manusia. Daya Manusia. Jakarta: Sulita.
Mathis, Robert L. dan John H. Jackson, 2006.
Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Salemba Empat Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.

Jurnal SULTANIST ISSN : 2338-4328 Vol. 6, No. 1, JUNI 2018 23

Anda mungkin juga menyukai