METODOLOGI PENELITIAN
oleh
MUHAMAD FADIL
3402160144
i
1
BAB I
PENDAHULUAN
untuk bekerja lebih efisien dan efektif. Persaingan yang semakin ketat menyebabkan
biasa disebut dengan karyawan atau pegawai untuk menjalankan kegiatan organisasi
memaksimalkan keuntungan dan nilai bagi organisasi pemerintahan, dan juga untuk
pemerintahan, dan juga harus mampu menjalankan tugas-tugas yang telah ditentukan
setiap tugas yang dilaksanakan oleh karyawa dapat meningkatkan kinerja dan
Sifat, luas dan formalitas dari proses tersebutakan tergantung pada berbagai faktor
Kinerja merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja (output)
individu maupun kelompok dalam suatu aktifitas tertentu yang diakibatkan
oleh kemampuan alami atau kemampuan yang diperoleh dari proses belajar
serta keinginan untuk berprestasi lebih baik (Mangkunegara, 2014:14) .
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, maka Kota Banjar melakukan penataan
kelembagaan perangkat daerah. BPPKAD Kota Banjar merupakan salah satu dari
satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang memiliki tugas membantu kepala daerah
yang ada di BPPKAD Kota Banjar sesuai dengan desentralisasi kewenangan dari
BPPKAD Kota Banjar, masih perlu ditingkatkan. Hal ini terlihat dari masih adanya
pekerjaan yang tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, masih relatif
penunjang kerja bagi perangkat daerah otonom yang bersifat best practice; dan
belum mampunyai membuat jejaring kolaborasi (net working) dengan dinas/ instansi
Tabel 1.1
Kinerja Pegawai Tahun 2017
No. Bulan Persentase capaian pekerjaan
1 Juni 80.21
2 Juli 81.36
3 Agustus 67.13
4 September 96.19
5 Oktober 84.19
6 November 80.83
7 Desember 87.47
terima dengan jumlah tugas yang di selesaikan, setiap bulannya jumlahnya tidaklah
sama. Hal ini dapat dilihat dari persentase rata-rata tugas yang di selesaikan bahwa
masih rendah. Berikut ini diagram yang menunjukan masih rendahnya kinerja
bahwa :
oleh Pemerintah Kota Banjar agar seluruh karyawan di BPPKAD Kota Banjar
memiliki kinerja yang memadai yang berkenaan dengan kompetensi sesuai dengan
kesempatan pelaksanaan pendidikan formal melalui program tugas belajar dan izin
kemitraan kerja, baik dengan sesama karyawan maupun dengan pihak-pihak yang
mempunyai kaitan dengan Kinerja karyawan dan birokrasi, baik secara langsung
Selain data di atas, penulis juga menyajikan data tentang Kinerja karyawan
BPPKAD Kota Banjar dilihat dari kehadiran pegawai dalam setiap harinya dari
tabel berikut.
Tabel 1.2
Tingkat Kehadiran Pegawai
Tingkat Kemangkiran
Tingkat
No Tahun %
Kehadiaran %
Sakit Izin Alfa
1 2013 80 3 7 0
2 2014 75 2 3 0
3 2015 70 4 6 0
4 2016 85 5 9 1
5 2017 80 7 3 0
Sumber : Bagian Kepegawaian BPPKAD Kota Banjar
6
Dari tabel 1.1 di atas memberikan gambaran bahwa kinerja pegawai pada
BPPKAD Kota Banjar dilihat dari aspek kehadiran terlihat belum maksimal, hal ini
masih ada pegawai dari setiap bagian yang kehadirannya kurang dari tingkat
keseharusannya.
Banjar. Yang paling dominan adalah faktor lingkungan kerja. Lingkungan yang
dibina dalam organisasi diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi , karena dengan
lingkungan kerja yang nyaman, aman dan fasilitas karyawan yang terpenuhi akan
Banjar belum menunjang Kinerja karyawannya. Salah satu contohnya adalah sering
semakin meningkat, pekerjaan yang dirancang dengan baik akan mampu menarik
benahi, mengingat masih ada jobdes yang dikerjakan oleh karyawan yang bukan
dalah sebagai berikut. Pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja
karyawan BPPKAD Kota Banjar, diperoleh hasil bahwa: hasil penelitian menunjukan
bahwa variabel lingkungan kerja mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif
antara atasan dengan bawahan, atau antara bawahan dengan bawahan yang
masih ada jobdes yang dikerjakan oleh karyawan yang bukan bagiannya.
Kinerja karyawan BPPKAD Kota Banjar, masih perlu ditingkatkan. Contoh terlihat
dari masih adanya pekerjaan yang tidak sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
penundaan waktu;
practice;
Banjar.
Kota Banjar.
Bertolak dari permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui:
Kota Banjar.
Bertolak dari tujuan penelitian di atas, maka kegunaan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Hasil dari kajian yang dikembangkan dalam penelitian dapat menjadi bahan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumbangan pikiran bagi pihak terkait sehubungan
karyawan.
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tolak ukur bagi pihak terkait sehubungan
karyawan.
11
BAB II
2.1.1 Manajemen
berasal dari kata to manage, yang artinya mengelola atau mengatur. Manajemen
merupakan proses dalam mengelola pemanfaatan sumber daya yang ada secara
proses kerja sama melaluli orang-orang atau kelompok untuk mencapai tujuan
11
12
bersama. Proses tersebut mencakup teknik-teknik yang digunakan oleh para manajer
tujuan bersama”.
bahwa manajemen adalah suatu ilmu, seni, kegiatan atau usaha dalam
mengalokasikan sumber-sumber daya yang ada dan menetapkan alat untuk mencapai
Pengawasan (Controlling)”.
ke dalam lima fungsi, kelima fungsi tersebut yaitu: “1) Planning (perencanaan); 2)
5) Controlling (pengendalian)”.
13
Dari pendapat di atas, untuk lebih jelasnya maka dapat diuraikan sebagai
berikut:
Planning (perencanaan)
perusahaan hendak dicapai (c) memilih arah tindakan (courses of action) untuk
terdahulu.
Organizing (pengorganisasian)
kewenangan manajerial.
Yaitu suatu proses untuk memastikan bahwa karyawan yang kompeten dapat
Leading (memimpin)
Memimpin adalah suatu proses memotivasi individu atau kelompok dalam suatu
aktivitas hubungan kerja (task related activities) agar mereka dapat bekerja
Controlling (pengendalian)
sesungguhnya (yang diukur) dengan tujuan dan standar yamg telah ditetapkan,
keahliannya sehingga pada akhirnya individu individu tersebut bisa menjadi lebih
kerjasama usaha. Bukan tanpa sebab,tanpa prinsip ini para manajer tidak akan
bisa mengadakan suatu hubungan ke atas maupun kebawah. Manajer tingkat yang
lebih atas harus punya kekuasaan. Dengan begitu dia bisa memberi perintah dan
Keduanya harus dalam kondisi yang seimbang tidak ada kekuasaan tanpa
manajemen puncak.
puncak Pucuk Pimpinan bukan karyawan. Karena manajemen puncak yang punya
wewenang yang berhak menyuruh yang berhak memberi perintah dan yang harus
sepenuhnya. Maka dari itu, apabila seorang pucuk pimpinan tidak memiliki
keahlian dan sifat kepemimpinan, maka wewenang yang ada bisa menjadi
3. Disiplin
bisa berjalan dengan semestinya, maka bisa jadi disiplin akan hilang. Maka,
16
diri sendiri sehinggan nantinya memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaan yang
Disiplin meliputi:
Kesungguhan hati
Kerajinan
Ketaatan
Kesiapan
Persetujuan
Kebiasaan
bawahan tidak diperbolehkan untuk diberikan oleh lebih dari seorang petugas
Perintah yang diterima dari manajer yang lain kepada karyawan yang sama bisa
Untuk itu, pekerja harus memiliki hanya satu atasan tanpa ada perintah dari yang
golongan pekerjaan yang memiliki tujuan yang sama harus memiliki satu rencana
dan dipimpin oleh satu manajer saja bisa dibedakan dengan "unity of command"
Prinsip ini seperti berupa syarat yang penting supaya aktivitas berjalan dengan
baik dan lancar. Prinsip ini terjadi jika karyawan mempunyai kesadaran bahwa
merasa senang dan nyaman dalam bekerja. Dalam prinsip ini intinya kepentingan
yang adil dan yang lebih penting, pegawai merasa puas dan merasa senang logika
sederhana harapannya jika pegawai puas mereka akan kerja lebih giat lagi kerja
18
lebih rajin lagi tidak telat lagi tidak bolos lagi tidak menuntut macam macam lagi,
8. Centralization (Pemusatan)
harus bisa berpusat, harus memiliki pusat. Prinsip ini harus bisa menunjukkan
hingga batas mana kewenangan itu dipusatkan ataupun dibagi pada suatu
pada sebuah aktivitas tanggung jawab yang terakhir dan terbesar berada pada
tanggung jawab, prinsip manajemen pemusatan ini juga tidak bisa menghilangkan
perintah dari atas kebawah harus selalu mengambil jarak yang terdekat, hierarki
ini dibutuhkan untuk kesatuan arah perintah.Rantai perintah ini mengacu kepada
jumlah tingkatan yang ada pada hierarki dari otoritas tertinggi sampai tingkat yang
paling rendah pada sebuah organisasi, garis otoritas jaraknya tidak boleh terlalu
jauh.
19
Prinsip manajemen ini bisa jadi adalah syarat yang utama karena pada
umumnya tidak ada orang yang dapat bekerja pada keadaan kejang atau kacau.
Ketertiban pada suatu pekerjaan bisa terwujud jika semua karyawan memiliki
keadilan dan kebaikan para manajer didalam memimpin para bawahan dan
yang telah menjadi haknya. Prinsip ini mutlak diperlukan karena menuntut
dalam produksi, untuk itulah prinsip ini dijalankan. Karyawan akan bekerja
dengan lebih baik apabila mendapat stimulus keamanan pekerjaan dan jenjang
karir yang pasti, butuh waktu untuk seorang pekerja agar bisa menyesuaikan diri
terhadap jabatan atau fungsinya yang baru serta untuk menunaikan tugas dengan
baik.
20
harus pintar dalam memberikan inisiatif.Inisiatif muncul dari dalam diri seorang
mewujudkann sesuatu yang bernilai guna bagi penyelesaian pekerjaan dengan cara
yang sebaik baiknya. Pada Prakarsa ini terhimpun perasaan, kehendak, pikiran,
prakarsa atau inisiatif yang datang hendaknya harus dihargai setinggi tingginya
bila inisiatif tersebut memberikan nilai manfaat yang luar biasa bagi organisasi
sehingga karyawan yang memberi inisiatif tersebut dan juga manajemen akan
yang bisa menciptakan semangat kerja sama yang lebih baik. Semangat kesatuan
ini bisa muncul jika tiap tiap karyawan memiliki kesadaran bahwa tiap pekerja
berarti bagi pekerja yang lain dan pekerja lain sangat diperlukan oleh dirinya.
kesatuan ini. Sebaliknya, jika manajer tidak memiliki kepampuan, bisa berakibat
perpecahan.
tujuan melalui kerajasama dengan orang lain yang dimaksud disini adalah para
21
karyawan dan segenap instrumen rganisasi yang dimiliki guna meningkatkan dan
mengembangan potensi agar bekerja secara efektif dan efesien dalam mencapai
menentukan aspek “manusia” atau sumber daya manusia dalam posisi manajemen,
arti yang diterima secara menyeluruh oleh dunia, tetapi terdapat defenisi-defenisi
sumber daya manusia yang diterima oleh beberapa pakar sebagai acuan atau dasar
Human resource management will find a supervisory role when will make
decisions about hiring, compensation, performance evaluation, employee
22
sebagai berikut:
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan suatu seni agar bisa mencapai
tujuan-tujuan organisasi dengan pengaturan orang-orang lain untuk
melaksanakan berbagai pekerjaan yang dibutuhkan atau bisa dibilang tidak
melakukan pekerjaan-pekerjaan tersebut sendirian.
Sumber Daya Manusia adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam
sebuah perusahaan selain faktor yang lainnya seperti kinerja ataupun modal.
Oleh karena itu, Sumber Daya Manusia (SDM) harus dikelola dengan sangat
baik supaya bisa meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi
perusahaan.
kinerja organisasi. Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan baik apabila karyawan
23
dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman, dan nyaman. Oleh karena
itu penentuan dan penciptaan lingkungan kerja yang baik akan sangat menentukan
tidak baik akan dapat menurunkan motivasi serta semangat kerja dan akhirnya dapat
dan sebaliknya, lingkungan kerja yang tidak memadai akan dapat menurunkan
kinerja karyawan. Kondisi lingkungan kerja dikatakan baik apabila manusia dapat
yang lama.Lingkungan kerja yang kurang baik dapat menuntut tenaga kerja dan
waktu yang lebih banyak dan tidak mendukung diperolehnya rancangan sistem kerja
manajemen sumber daya manusia yang terdiri dari faktorfaktor internal yang
lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang berada di lingkungan yang dapat
dimaksud antara lain uraian jabatan yang jelas, target kerja yang menantang, pola
komunikasi kerja yang efektif, iklim kerja dan fasilitas kerja yang relatif memadai.
sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam
Dari pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja adalah
segala sesuatu yang ada disekitar karyawan pada saat bekerja baik berupa fisik
maupun nonfisik yang dapat mempengaruhi karyawan saat bekerja. Jika lingkungan
kerja yang kondusif maka karyawan bisa aman, nyaman dan jika lingkungan kerja
Keadaan lingkungana kerja yang baik akan memberikan dampak yang positif
bagi karyawan dalam meningkatkan prestasi kerja karyawan. Hal itu merupakan
salah satu cara yang dapat ditempuh agar karyawan dapat melaksanakan tugasnya
kerja karyawan. Menurut Sedarmayanti (2016:1) dalam jurnal Ahmad Nur Susilo
(2014:9) “Lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang
berikut :“Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja
diembankan”.
25
Kondisi dan suasana lingkungan kerja yang baik akan dapat tercipta dengan
adanya penyusunan organisasi secara baik dan benar sebagaimana yang dikatakan
Suasana kerja yang baik dihasilkan terutama dalam organisasi yang tersusun
secara baik, sedangkan suasana kerja yang kurang baik banyak ditimbulkan
oleh organisasi yang tidak tersusun dengan baik pula.Dari pendapat tersebut
dapat diterangkan bahwa terciptanya suasana kerja sangat dipengaruhi oleh
struktur organisasi yang ada dalam organisasi tersebut.
yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam
menjalankan tugas, misalnya untuk hal ini ialah kebersihan, penerangan, music,
dan lain-lain”.
alat perkakas dan bahan yang dihadapi lingkungan disekitarnya dimana seseorang
maupun sebagai kelompok. Kondisi lingkungan kerja dikatan baik atau sesuai
apabila manusia dapat melaksanakan kegiatan optimal, sehat aman dan nyaman.
Lingkungan kerja dapat dibagi atas 2 (dua) jenis, yaitu: lingkungan kerja non
kerja non fisik mencakup hubungan kerja yang terbina dalam perusahan
dan dalam melakukan aktivitas, orang tersebut juga membutuhkan bantuan orang
lain. Menurut Sedarmayanti (2009:21) “secara garis besar, jenis lingkungan kerja
terbagi menjadi 2 yakni: 1) lingkungan kerja fisik, dan 2) lingkungan kerja non
fisik”.
yang terdapat disekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi pegawai baik
adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik
27
dengan atasan maupun dengan sesama rekan kerja ataupun hubungan dengan
bawahan ”. Lingkungan kerja non fisik ini merupakan lingkungan kerja yang tidak
mencerminkan kondisi yang mendukung kerja sama antara tingkat atasan, bawahan
maupun yang memiliki status jabatan yang sama di perusahaan. Kondisi yang
pengendalian diri.
Membina hubungan yang baik antara sesama rekan kerja, bawahan maupun
tempat kerja itu sangat perlu untuk diperhatikan karena akan memberikan dampak
lingkungan kerja internal adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang di hadapi,
28
internal merupakan keseluruhan sarana dan perasarana kerja yang ada di sekitar
lingkungan kerja internal adalah lingkungan yang di dalamnya terdapat perabot, tata
lingkungan kerja internal adalah tempat di mana karyawan itu bekerja yang di
atau bekerja
adalah :
Penerangan
Penerangan adalah cukupnya sinar yang masuk ke dalam ruang kerja
masing-masing karyawan. Dengan tingkat penerangan yang cukup akan
membuat kondisi kerja yang menyenangkan.
Suhu Udara
Suhu udara adalah seberapa besar temperatur di dalam suatu ruang kerja
karyawan. Suhu udara ruangan yang terlalu panas atau terlalu dingin akan
menjadi tempat yang menyenagkan untuk bekerja.
Suara Bising
Hal yang sama juga di kemukakan oleh Mill, Standing, dan Applebye (2001:
1. Penerangan
Pentingnya penerangan yang tepat di dalam kantor sudah jelas.
Karyawan yang terlibat dalam pekerjaan sepanjang hari rentang terhadap
ketegangan mata yang disertai eletihan mental, perasaan mudah marah
dan gangguan fisik lainnya. Penerangan yang buruk menambah
kemungkinan output yang rendah dan kerja yang kurang akurat.
Suhu Udara
Ada peraturan penetapan persyaratan suhu minimum di dalam kantor
yaitu di jaga 19-21 ‘C (67 – 70 ‘f). efisiensikaryawan tergantung oleh
udara yang terlalu dingin atau terlalu pans. Salah satu persyaratan untuk
kosentrasi yang baik adalah karyawan boleh sadar akan dirinya ; siapa
saja yang merasa kepanasan atau kedinginan tidak dapat berkosentrasi
penuh pada pekerjaan yang di hadapinya. System pengaturan suhu udara
ruangan yang ideal untuk kantor adalah system yang di berikan panas
merata keseluruhan ruangan tanpa ada daerah yang terlalu panas atau
terlalu dingin.
Suara Bising
Suara bising yang keras dan tajam dan tidak di duga adalah penyebab
gangguan yang kerap di diamkan saja Waupun tindakan perbaikan
perbaikan yang sederhana dapat dilakukan apabila waktu dan pikiran di
luangkan untuk masalah itu.
Dekorasi
Dekorasi pada sebuah kantor dapat menimbulkan efek yang dapat dilihat
pada semangat kerja karyawan. Lingkungan yang tidak menarik
menimbulkan depresi, lngkungan yang menyenangkan menghasilkan
kerja yang baik.
Ruang Gerak
Ruang gerak yang memadai harus di pergunakan bukan hanya untuk
menempatkan perabot dan peralatan lainnya, tetapi juga untuk
memungkinkan pergerakan yang mudah dari satu bagian ruangan
keruangan yang lain. Lorong utama tidak boleh kurang dari 1,2 meter
lebarnya dengan lorong tambahan tidak kurang dari 0,9 meter. Orang yang
melewati lorong yang terlalu sempit cenderung menyenggol kertas dari
meja atau mengganggu pekerjaan orang lain.
30
Keamanan Kerja
Keamanan kerja untuk sebuah kantor memang harus di perhatikan baik
itu keamanan terhadap peralatan yang di gunakan dan keamanan
lingkungan kerja.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka jelas bahwa lingkungan kerja
internal terdiri dari penerangan, suhu, udara, suara bising, penggunaan warna, ruang
Lingkungan ekstern atau eksternal terdiri atas unsur-unsur yang berada di luar
organisasi, dimana unsur-unsur ini tidak dapat dikendalikan dan diketahui terlebih
dahulu oleh manajer, disamping itu juga akan mempengaruhi manajer di dalam
variabel di luar organisasi yang berupa tekanan umum dan tren dalam lingkungan
kerja. Variabel lingkungan eksternal ini terbagi menjadi dua yaitu ancaman dan
Semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat disekitar tempat kerja yang
dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun secara tidak
langsung. Sedangkan lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang
terjadi berkaitan dengan hubungan rekan kerja, ataupun hubungan dengan
atasan.
Berdasakan hasil teori dari para ahli tersebut peneliti dapat menyimpulkan
bahwa lingkungan kerja adalah proses segala sesuatu yang ada di sekitar karyawan
pada saat bekerja yang dapat mempengaruhi dalam menyelesaikan tugas-tugas yang
yang satu dengan yang lainnya.Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang
dimaksud dengan karakteristik adalah ciri atau sifat yang berkemampuan untuk
merupakan karakter seorang individu yang mempunyai sifat khas sesuai dengan
perwatakan tertentu.
adalah cara memandang ke obyek tertentu dan mencoba menafsirkan apa yang
dilihatnya.
Sementara itu Rahman (2013:77), karakteristik individu adalah ciri khas yang
tetap tegar menghadapi tugas sampai tuntas atau memecahkan masalah atau
dan kebutuhan yang dibawa seseorang didalam situasi kerja.” Minat adalah sikap
yang membuat seseorang senang akan obyek kecenderungan atau ide-ide tertentu.
Hal ini diikuti dengan perasaan senang dan kecenderungan untuk mencari obyek
gembira maka suatu perusahaan tidak akan mencapai hasil yang semestinya dapat
dicapai.
barang dan jasa serta pengalaman karakteristik individu merupakan faktor internal
Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa faktor individu
tersebut membentuk suatu nuansa budaya tertentu yang menandai ciri dasar bagi
Menurut Gibson dkk (2005:52) variabel yang melekat pada individu dapat
berikut:
Minat.
Sikap tehadap diri sendiri, pekerjaan, dan situasi pekerjaan.
Kebutuhan individual.
Kemampuan dan kompetensi.
Pengetahuan tentang pekerjaan.
Emosi, suasana hati, perasaan keyakinan dan nilai-nilai.
1. Kepribadian
sebagai keseluruhan cara bagaimana individu bereaksi dan berinteraksi dengan orang
seseorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Menurut Sofyandi
34
relatif mantap, kecenderungan dan perangai yang sebagian besar dibentuk oleh faktor
Gibson dkk (2005:70), kepribadian ialah pola perilaku dan proses mental yang unik,
yang mencirikan seseorang. Dari beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa,
perangai yang sebagian besar dibentuk oleh faktor keturunan dan oleh faktor-faktor
Menurut John, Donahue, dan Kentle dalam Purnomo dan Lestari (2010:146-
kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami informasi tentang
persepsi adalah:
dan dapat dipergunakan sebagai bukti bahwa sifat persepsi itu merupakan hal
Stimulus atau situasi yang hadir. Mula terjadi persepsi diawali ketika
seseorang dihadapkan dengan suatu situasi atau suatu stimulus. Situasi
yang dihadapi ini mungkin bisa berupa stimulus penginderaan dekat
dan langusung atau berupa lingkungan sosial-kultur dan fisik yang
menyeluruh.
Registrasi, dan interpretasi. Dalam masa registrasi suatu gejala yang
nampak ialah mekanisme fisik yang berupa penginderaan dan syaraf
seseorang terpengaruh, kemampuan fisik untuk mendengar dan melihat
36
konaktif yang dilakukan oleh seseorang terhadap sesuatu obyek atau stimulasi
tertentu atas cara tanggap seseorang terhadap orang lain, obyek, dan situasi yang
berhubungan dengannya.
peristiwa. Menurut Robbins (2008:93), ada tiga komponen sikap yaitu: afektif
Sikap dalam hal ini mempunyai arti penting dalam perilaku organisasi,
menghasilkan prestasi kerja (kinerja) yang lebih baik dari pada individu yang
1. Kemampuan
untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Menurut Gibson dkk
(2005:54), kemampuan adalah sifat yang dibawa lahir atau dipelajari yang
(2007:53) menyatakan bahwa, kemampuan adalah sifat yang dibawa lahir atau
suatu pekerjaan.
terhadap benda atau jasa yang dapat memberikan kepuasan kepada manusia itu
kebutuhan akan keamanan dan ancaman yakni merasa aman dari ancaman
40
kerja.
Kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain dilingkungan ia hidup dan
Kebutuhan akan perasaan kemajuan dan tidak seorang pun yang menyenangi
kegagalan.
dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja yang sangat memuasan
3. Kepercayaan
Menurut Robbins (2002:139), tim yang berkinerja tinggi dicirikan dengan adanya
kepercayaan yang tinggi antar sesama anggota yakni, para anggota percaya akan
integritas, karakter dan kemampuan satu sama lain. Lanjutnya, ada lima dimensi
paling penting yang dicari oleh para individu dalam menentukan kepercayaan
derajat dimana seseorang menaruh sikap positif terhadap keinginan baik dan
keandalan orang lain yang dipercayainya dalam situasi yang berubah-ubah dan
beresiko.
4. Pengalaman kerja
yang diperoleh.
dan keterampilan yang dimiliki makin rendah. Pengalaman bekerja yang dimiliki
sadar atau tidak sadar belajar, sehingga akhirnya dia akan memiliki kecakapan
pengalaman dan latihan kerja yang dilakukan oleh karyawan, maka karyawan
Pengharapan
atau tindakan tertentu akan menghasilkan suatu tingkat prestasi tertentu. Menurut
Davis dan Newstrom (2016:91), harapan adalah kadar kuatnya keyakinan bahwa
dipengaruhi oleh harapan yang tinggi, maka membuat orang tersebut akan
bekerja keras dan menghasilkan produktivitas tinggi. Oleh sebab itu, tingginya
seorang individu yang mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakan yang
insiatif, kemampuan untuk tetap tegar menghadapi tugas sampai tuntas atau
orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya
adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas
mendefinisikan bahwa, “Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
yang dapat dikerjakan oleh seseorang sesuai dengan tugas dan fungsinya”.
prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil BAB I pasal 2 di jelaskan bahwa “Penilaian
prestasi kerja PNS adalah suatu proses penilaian secara sistematis yang dilakukan
oleh pejabat penilai terhadap sasaran kerja pegawai (SKP) dan perilaku kerja PNS.”
prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil BAB II pasal 7 point (2) menerangkan bahwa
kuantitas;
kualitas;
waktu; dan
biaya.
kinerja adalah hasil atau taraf kesuksesan yang dicapai seseorang dalam bidang
Arti penting dari kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau
sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung
legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika (Sedarmayanti
2016: 260)
Unit sumber daya manusia dalam suatu organisasi seharusnya berperan untuk
kinerja. Apa yang sesungguhnya menjadi peranan unit sumber daya manusia dalam
suatu organisasi ini seharusnya tergantung pada apa yang diharapkan manajemen
tingkat atas, seperti fungsi manajemen manapun kegiatan manajemen sumber daya
memberikan kontribusi untuk kinerja yang kompetitif dari organisasi dan individu
Hasil kerja yang dicapai oleh seorang karyawan juga haruslah dapat
memberikan kontribusi yang penting bagi organisasi yang dilihat dari segi kualitas
yang dirasakan oleh organisasi dan sangat besar manfaatnya dimasa yang akan
datang.
diadakan penilaian dalam proses penilaian kinerja menurut Siswanto (2013 :234)
Kesetiaan
Prestasi Kerja
Tanggung Jawab
Ketaatan
Kejujuran
Kerja Sama
Prakarsa
Kepemimpinan
Kesetiaan
Prestasi Kerja
Prestasi kerja adalah kinerja yang dicapai oleh seorang tenaga kerja dalam
Tanggung Jawab
tugas dan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya dan tepat
melakukan secara layak apa yang telah diwajibkan padanya. Untuk mengukur
Ketaatan
ketetapan, peraturan yang berlaku dan menaati perintah kedinasan yang diberikan
Kejujuran
Kejujuran adalah ketulusan hati seorang tenaga kerja dalam melaksanakan tugas
Kerja Sama
Kerja sama adalah kemampuan tenaga kerja untuk bekerja bersama-sama dengan
orang lain dalam menyelesaikan suatu tugas dan pekerjaan yang telah ditetapkan
Keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi tergantung pada orang yang terlibat
49
dalam organisasi tersebut. Untuk itu penting adanya kerjasama yang baik
diantarasemua pihak dalam organisasi baik dengan teman sejawat, atasan maupun
baik dan tujuan organisasi dapat dicapai. Kriteria adanya kerjasama dalam
organisasi adalah:
a.) Kesadaran karyawan untuk bekerja dengan teman sejawat, atasan maupun
bawahan.
b.) Adanya kemauan untuk membantu teman yang mengalami kesulitan dalam
melaksanakan tugas.
c.) Adanya kemauan untuk memberi dan menerima kritik dan saran.
Prakarsa
melaksanakan tugas pokok tanpa menunggu perintah dan bimbingan dari atasan.
Kepemimpinan
pengukuran kinerja pada manajer dalam unit organisasi yang dipimpin mengenai
kinerja merupakan frekuensi pengukuran kinerja pada manajer dalam unit organisasi
kondisi riil karyawan dilihat dari kinerja. Dengan demikian data-data itu dapat
(2013:224) adalah:
Ada beberapa manfaat yang dapat diambil dari penilaian kinerja. Secara
terperinci manfaat penilaian kinerja bagi organisasi, masih menurut Sulistiyani dan
Penyesuaian-penyesuaian kompensasi.
Perbaikan kinerja.
Kebutuhan latihan dan pengembangan.
Pengambilan keputusan dalam hal penempatan promosi, mutasi, pemecatan,
pemberhentian dan perencanaan karyawan.
Untuk kepentingan penelitian karyawan.
Membantu diagnosis terhadap kesalahan desain karyawan.
Dalam melakukan penialian atas kinerja menurut Mondy dan Noe (2010:14)
yang dikutip oleh Marwansyah dan Mukaram (2010:108) mengemukakan ada lima
karyawan.
(analisis jabatan). Jika analisis jabatan sudah dilakukan, pada tahap ini
sebelumnya.
menjelaskan bahwa terdapat dua variabel yang dapat mempengaruhi kinerja yaitu:
Variabel individu
Variabel individu terdiri dan pengalaman, pemerintahan , jenis kelamin,
umur, motivasi, keadaan fisik, kepribadian dan sikap.
Variabel situasional
Variabel situasional menyangkut dua faktor yaitu:
Faktor sosial dan organisasi, meliputi: kebijakan, jenis latihan dan
pengalaman, sistem upah serta lingkungan sosial.
53
(2011:65 ) kinerja seorang karyawan akan baik, jika karyawan mempunyai keahlian
yang tinggi, kesediaan untuk bekerja, adanya imbalan atau upah yang layak dan
mempunyai harapan masa depan. Secara teoritis ada tiga kelompok variabel yang
pengaruh yang tidak langsung. Kelompok variabel psikologis terdiri dari variabel
persepsi, sikap, kepribadian, belajar dan motivasi. Variabel ini menurut Gibson
(2016:66) terdiri dari variabel sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur dan
kinerja individu.
Faktor motivasi.
Faktor kepuasan kerja.
Faktor kondisi fisik pekerjaan.
Faktor kemampuan kerja karyawan.
bahwa kinerja seorang karyawan akan baik, jika karyawan mempunyai keahlian yang
tinggi, kesediaan untuk bekerja, adanya imbalan atau upah yang layak dan
mempunyai harapan masa depan. Secara teoritis ada tiga kelompok variabel yang
mempengaruhi perilaku kerja dan kinerja individu, yaitu: variabel individu, variabel
penyusunan penelitian ini. Kegunaanya untuk mengetahui hasil yang telah dilakukan
membedakan antara informasi yang tersedia dan penguatan aktual yang diembankan
kepada pegawai.
Dalam penelitian ini penulis menyajikan penelitian terdahulu yang relevan dengan
permasalahan yang akan diteliti yaitu tentang pengaruh lingkungan kerja dan
kinerja karyawan. Karyawan PT.BPR Restu Artha., penelitian ini terdiri dari variabel
bebas dan variabel terikat, variabel bebas yaitu kompensasi (X1), lingkungan kerja
(X2), dan kinerja karyawan (Y), metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
55
metode kuantitatif, alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
interview. Dengan hasil yang menunjukan bahwa variabel yang diteliti sama
lingkungan kerja, kinerja mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif terhadap
kinerja karyawan.
pengaruh lingkungan kerja dan karakteristik individu terhadap kinerja karyawan pada
organisasi tas ARS Bandung,terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat, variabel
bebas yaitu lingkungan kerja (X1), karakteristik individu (X2), kinerja karyawan (Y),
metode penelitian ini adalah metode kuantitatif, dengan alat analisis yang di gunakan
dalam pelitian ini adalah observasi. Dengan hasil bahwa variabel lingkungan kerja
karyawan, terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat, variabel bebas yaitu
(Y), metode penelitian ini adalah metode kuantitatif, dengan alat analisis yang di
gunakan dalam pelitian ini adalah kuisioner. Dengan hasil bahwa penguji regrei
Kinerja karyawan.
Hidayat, dengan judul pengaruh motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja
variabel terikat, variabel bebas yaitu motivasi (X1), lingkungan kerja (X2), kinerja
56
karyawan (Y), metode penelitian ini adalah metode kuantitatif, dengan alat analisis
yang di gunakan dalam pelitian ini adalah skala bertingkat.Dengan hasil bahwa
Penelitian yang dilakukan oleh Bayu Fadillah, Handoyo Djoko dan Agung
Budiatmo, dengan judul pengaruh motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja
karyawan melalui kepuasan kerja, terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat,
variabel bebas yaitu motivasi (X1), lingkungan kerja (X2), dan variabel terikat kinerja
karyawan (Y), metode penelitian ini adalah metode kuantitatif, dengan alat analisis
yang di gunakan dalam pelitian ini adalah dokumentasi. Dengan hasil penelitian
Penelitian terdahulu memiliki peran yang penting pada penelitian ilmiah yang
akan dilakukan. Penelitian terdahulu dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam
penelitian. Pada tabel 2.2 dijelaskan jurnal penelitian terdahulu yang berkaitan
dengan penelitian yang akan dilakukan. Penelitian akan berfokus pada variabel
yang relevan dengan kajian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
57
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No. Nama Judul Penelitiaan Hasil Persamaan Perbedaan
Meubelindo kerja
Semarang berpengaruh
terhadap
produktivitas.
Lingkungan kerja sebagai keadaan atau kondisi yang ada didalam lingkungan
kerja dalam suatu organisasi.Karyawan akan merasa nyaman dan tentram jika
Lingkungan kerja dalam suatu organisi sangat penting untuk diperhatikan. Meskipun
lingkungan kerja tidak melaksanakan proses produksi dalam suatu organisasi, namun
memadai akan dapat menurunkan kinerja dan akhirnya menurunkan motivasi kerja
karyawan.
perngaruhi:
seseorang dan menentukan tingkat kepuasan kerja yang di capai (Pery dan Porter
dalam Davis dan Wright, 2013:51). Sementara Morgeson dan Humphrey (2016:122)
sifat demografis tertentu, serta karakteristik psikologis yang terdiri dari persepsi,
membentuk suatu nuansa budaya tertentu yang menandai ciri dasar bagi suatu
dan pengharapan.
Kinerja Karyawan
yang secara kulaitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang aparatur dalam
merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai
dari hasil kerjanya. Secara definitif Bernandin dan Russell (dalam Sulistiani dan
Rosidah:224) juga mengemukakan kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai
berfikir harus dinyatakan pernyataan jika maka. Pada penelitian ini peneliti
61
menyatakan bahwa jika lingkungan kerja meningkat maka kinerja karyawan akan
juga akan mengalami peningkatan, jika lingkungan kerja dan karakteristik individu
bagan berikut.
Gambar 2.1
Paradigma Penelitian
2.3 Hipotesis
karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum
62
didasarkan pada fakta – fakta empiris yang diperoleh melauli pengumpulan data.
Dari permasalahan yang dikemukakan diatas, maka hipotesis penelitian ini adalah:
Banjar.
Kota Banjar.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
kriteria yang berbeda untuk memecahkan masalah penelitian yang ada. Sedangkan
langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey dengan pendekatan
data kuantitatif.
dilakukan dengan menggunakan angket sebagai alat penelitian yang dilakukan pada
populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang
diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian relatif, distribusi, dan
berdasarkan jumlah sesuatu, yang mana didalam hal ini kualitas bukanlah sebagai
63
64
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel
independen dan variabel dependen.Variabel indevenden dalam penelitian ini adalah
Lingkungan kerja (X1) adalahkeseluruhan sarana dan prasarana kerja yang ada di
hubungan kerja antara orang-orang yang ada di tempat tersebut (Sutrisno 2010:
118).
Kinerja karyawan adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
dijabarkan ke dalam bentuk dimensi dan indikator penelitian pada tabel berikut ini.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel Indikator Skala
Konsep Variabel
Penelitian
Lingkungan Lingkungan kerja merupakan 1. Penerangan/cahaya Ordinal
kerja keseluruhan alat perkakas dan ditempat kerja
(X1) bahan yang dihadapi Sirkulasi udara di tempat
lingkungan disekitarnya kerja
dimana seseorang bekerja, Kebisingan di tempat
metode kerjanya serta kerja
pengaturan kerjanya baik
Dekorasi ditempat kerja
sebagai perseorangan maupun
sebagai kelompok. Kondisi Tata warna ditempat
lingkungan kerja dikatan baik kerja
atau sesuai apabila manusia Aroma/bau tidak sedap di
dapat melaksanakan kegiatan tempat kerja
optimal, sehat aman dan Keamanan ditempat
nyaman. kerja
Sedarmayanti (2016:8) (Sedarmayanti 2016:31)
1. kemampuan Ordinal
Karakteristik Karakteristik individu kebutuhan
Individu adalah meliputi kemampuan, kepercayaan
(X2) kebutuhan, kepercayaan, pengalaman
pengalaman, pengharapan pengharapan
(Thoha, 2012:35) (Thoha, 2012:35)
a. kuantitas; Ordinal
Kinerja Penilaian prestasi kerja PNS kualitas;
karyawan adalah suatu proses penilaian waktu; dan
(Y) secara sistematis yang biaya.
dilakukan oleh pejabat NOMOR 46 TAHUN 2011
penilai terhadap sasaran kerja
pegawai (SKP) dan perilaku Tentang Penilaian prestasi
kerja PNS. Kerja Pegawai Negeri Sipil
(PP NOMOR 46 TAHUN BAB II pasal 7 point (2)
2011 Tentang Penilaian
prestasi Kerja Pegawai
Negeri Sipil BAB I pasal 2)
66
terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
adalah seluruh objek yang harus diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah
karyawan BPPKAD Kota Banjar dengan jumlah 95 orang yang terdiri dari 51 PNS,
Menurut Sugiyono, (2017 : 62) “Sampel adalah bagian dari populasi”. Untuk
sampling.
sampling jenuh atau sesnus adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel. Dengan demikian maka jumlah sampel dalam
anggota populasi digunakan sebagai sampel.Hal ini sering dilakukan dengan jumlah
populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat
generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah
Sumber data dalam penelitian ini adalah terdiri dari data primer dan data
skunder.
67
1. Data Primer
(Sutrisno Hadi,2012 134). Data primer ini berupa hasil jawaban responden
karyawan (Y).
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung berupa
melengkapi atau mendukung data primer (Sutrisno Hadi, 2012 134). Dalam
(X1), Karakteristik Individu (X2) dan kinerja karyawan (Y) di BPPKAD Kota
(Sugiyono 2013:230).
Telaah dokumen, hal ini untuk melengkapi pengetahuan yang mendalam tentang
teliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden
Observasi, adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat
bantuan berbagai alat yang canggih, sehingga benda-benda yang sangat kecil
(proton dan elektron) maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat
Analisis deskriptif adalah bagian dari statistika yang mempelajari alat, teknik,
kumpulan data atau hasil pengamatan yang telah dilakukan. Kegiatan – kegiatan
penentuan nilai dan fungsi statistik, serta pembuatan grafik, diagram dan gambar.
informasi yang berguna dan juga menatanya ke dalam bentuk yang siap untuk
dianalisis. Dengan kata lain, analisis deskriptif ini merupakan fase yang
Dalam fase ini dibahas mengenai ukuran-ukuran statistik seperti ukuran pusat,
Frekuensi
telah diisi
Jumlah Skor
= f x bobot nilai
telah diisi
Prsentase
n = jumlah responden
Rata – rata
70
Rata – rata =
Data interval
(Sugiyono, 2017:95)
dengan probabilitas. Apakah X mempengaruhi Y kita lihat dari inferensi statistik dan
n
rX . y
n 2 2 n 2 2
Keterangan :
r : koefisien korelasi
n : Jumlah responden
X=X1: lingkungan Kerjakaryawan
X2 : Karakteristik Individu
Y : kinerja karyawan
: Jumlah Skor variable X
Tabel 3.2
Pedoman Uuntuk Memberikan Interprestasi
Terhadap Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah/sangat lemah
0,20 – 0,399 Rendah/lemah
0,40 – 0,599 Sedang.cukup
0,60 – 0,799 Kuat/tinggi
0,80 – 1,000 Sangat Kuat/sangat tinggi
Sumber (Sugiyono 2008 : 184)
KD = (r) 2 x 100 %
Keterangan :
r : Koefisien korelasi
Regresi Sederhana
Y= a+bx
Keterangan :
X : Variabel indevenden
a : Konstanta
sebagai berikut:
Analisis Korelasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan variabel
KD = (r) 2 x 100 %
Sumber (Supranto 2014:153)
Keterangan :
r : Koefisien korelasi
b1 =
b2=
74
Keterangan :
Y : Variabel Dependen
R2
F k
hitung
1 R2
n k 1
Ketentuan:
1. Jika F hitung> F tabel, maka hipotesis diterima, artinya lingkungan kerja dan
Jika F hitung< F tabel, maka hipotesis ditolak, artinya lingkungan kerja dan
(Ho) dan hipotesis alternatif (Ha). Adapun penjelasan rancangan hipotesisnya sebagai
berikut:
H01: tidak terdapat pengaruh antara lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan.
H02: tidak terdapat pengaruh antara karakteristik individu terhadap kinerja karyawan.
H03: tidak terdapat pengaruh antara lingkungan kerja, karakteristik individu terhadap
kinerja karyawan.
kinerja karyawan.
Tabel 3.3
Jadwal Kegiatan Penelitian
Waktu Kegiatan
No. Uraian kegiatan Bulan
Februari Mart April Mei Juni Juli
1 Persiapan
2 Studi kepustakaan
3 Usulan penelitian
4 Pelaksanaan penelitian
5 Penyusunan laporan hasil
akhir
6 Sidang Skripsi