Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN BEBAN KERJA TERHADAP

KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BADAN PENYELENGGARA JAMINAN


SOSIAL (BPJS) KESEHATAN CABANG PEMATANGSIANTAR

Della Novalin Br Silitonga1), Darwin Lie2), Andy Wijaya2), Nana Nainggolan3)


1
Program Studi Manajemen, STIE Sultan Agung. Jalan Surabaya No. 19, Kota Pematangsiantar,
Sumatera Utara, 21118, Indonesia.
*E-mail: delanovalinsilitonga@gmail.com

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan gambaran karakteristik individu, beban
kerja, dan kinerja pegawai pada Kantor BPJS Kesehatan Cabang Pematangsiantar. 2. Untuk
mengetahui pengaruh karakteristik individu dan beban kerja terhadap kinerja pegawai pada Kantor
BPJS Kesehatan Cabang Pematangsiantar baik secara simultan maupun parsial. Penelitian ini
menggunakan desain penelitian pustaka dan penelitian lapangan. Populasi dalam penelitian ini
berjumlah 39 pegawai BPJS Kesehatan Cabang Pematangsiantar dan semuanya dijadikan sampel.
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Sumber data dalam
penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan angket,
wawancara dan dokumentasi. Tes instrumen penelitian yang digunakan adalah tes validitas dan
reliabilitas. Teknik analisis data terdiri dari uji normalitas, analisis deskriptif kualitatif dan analisis
deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian sebagai berikut: 1. Karakteristik individu baik, beban kerja
sudah rendah dan kinerja pegawai sudah baik. 2. Terdapat pengaruh yang positif antara karakteristik
individu terhadap kinerja pegawai yang dibuktikan dengan regresi Ŷ = 7,522 + 0,577X1 dan pengaruh
negatif antara beban kerja terhadap kinerja pegawai yang dibuktikan dengan regresi Ŷ = 46,931 -
0,190X2. 3. Terdapat hubungan yang kuat antara karakteristik individu dan beban kerja dengan kinerja
pegawai, diperoleh nilai korelasi sebesar 0,702. 4. Hasil uji hipotesis: H 0 ditolak, artinya terdapat
pengaruh signifikan karakteristik individu dan beban kerja terhadap kinerja pegawai baik secara
simultan maupun parsial
Kata kunci: Karakteristik Individu, Beban Kerja, Kinerja Pegawai.

Abstract
The purpose of this study was to describe the description of individual characteristics,
workload, and employee performance at the Pematangsiantar Branch of BPJS Kesehatan. 2. To
determine the effect of individual characteristics and workload on employee performance at the
Pematangsiantar Branch of BPJS Kesehatan, either simultaneously or partially. This research uses
library research design and field research. The population in this study amounted to 39 employees of
BPJS Kesehatan Pematangsiantar Branch and all of them were sampled. The type of data in this
research is qualitative data and quantitative data. Sources of data in this study are primary data and
secondary data. Data collection was carried out by means of questionnaires, interviews and
documentation. The research instrument test used was a validity and reliability test. The data analysis
technique consisted of normality test, qualitative descriptive analysis and quantitative descriptive
analysis. The results of the study are as follows: 1. Good individual characteristics, low workload
and good employee performance. 2. There is a positive influence between individual characteristics
on employee performance as evidenced by regression Ŷ = 7.522 + 0.577X1 and a negative influence
between workload on employee performance as evidenced by regression Ŷ = 46.931 - 0.190X2. 3.
There is a strong relationship between individual characteristics and workload with employee
performance, the correlation value is 0.702. 4. Hypothesis test results: H0 is rejected, meaning that
there is a significant influence on individual characteristics and workload on employee performance
either simultaneously or partially.
Keywords: Individual Characteristics, Workload, Employee Performance.
PENDAHULUAN
Kantor Badan Penyelenggara tinggi akan mendorong kinerja seorang
Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang pegawai untuk lebih baik, sehingga tujuan
Pematangsiantar, merupakan Badan instansi dapat tercapai. Adapun dimensi
Hukum Publik yang ditugaskan khusus karakteristik individu yaitu kemampuan,
oleh pemerintah untuk menyelenggarakan kebutuhan, kepercayaan, pengalaman
jaminan pemeliharaan kesehatan bagi kerja, dan pengharapan.
seluruh masyarakat Pematangsiantar. Fenomena karakteristik individu
Dalam menjalankan kegiatan operasi BPJS pegawai Kantor BPJS Kesehatan Cabang
Kesehatan Cabang Pematangsiantar Pematangsiantar yang belum optimal
mengharapkan kinerja pegawai yang terdapat pada dimensi kemampuan dimana
optimal, sehingga tujuan BPJS Kesehatan pegawai masih kurang mampu
Cabang Pematangsiantar dapat tercapai. berkomunikasi dengan rekan kerja dilihat
Kinerja pegawai pada Kantor BPJS sering terjadi kesalahan penyampaian
Kesehatan Cabang Pematangsiantar diukur informasi ke pegawai yang lainnya.
dari Peraturan Direksi BPJS Kesehatan Selanjutnya fenomena karakteristik
Nomor 97 Tahun 2014 tentang Pedoman individu pegawai pada Kantor BPJS
Sistem Manajemen Kinerja Pegawai Kesehatan Cabang Pematangsiantar yang
Berbasis Kompetensi BPJS Kesehatan. belum optimal terdapat pada dimensi
Adapun dimensinya yaitu tanggung jawab pengharapan, dapat dilihat dari pegawai
utama dan key performance indicator. yang berprestasi tetapi tidak mendapatkan
Fenomena kinerja pegawai yang kenaikan jabatan seperti yang diharapkan
kurang optimal pada BPJS Cabang dimana terdapat pegawai yang sudah
Pematangsiantar dapat dilihat pada bekerja lebih dari lima tahun namun tidak
dimensi tanggung jawab utama yaitu mendapatkan kenaikan jabatan dalam
pegawai belum mampu dalam pekerjaan.
menjalankan tugas khusus seperti Selain itu beban kerja juga dapat
mempengaruhi kinerja pegawai. Sesuai
melakukan kegiatan telecollecting atau
dengan penelitian terdahulu oleh Jhonny,
menelepon peserta untuk
dkk. (2015:28) bahwa diperlukan pelatihan
menginformasikan iuran yang sudah pegawai yang bertujuan agar pegawai
menunggak karena banyaknya peserta dan mampu mengetahui cara penyelesaian
calon peserta yang harus dilayani setiap pekerjaan yang baru dan tidak akan mudah
hari. Begitu juga pada dimensi key gelisah. Agar kualitas kinerja para pegawai
performance indicator (KPI) dilihat dari dapat meningkat. Adapun dimensi beban
pegawai kurang mampu dalam memahami kerja yaitu beban waktu, beban usaha
kebutuhan peserta seperti kebutuhan mental dan beban tekanan psikologis.
informasi yang akurat dan mendetail Fenomena beban kerja pegawai
kepada peserta, sehingga peserta harus Kantor BPJS Kesehatan Cabang
mengurus ulang data karena kesalahan Pematangsiantar yang masih terlalu tinggi
terdapat pada dimensi beban waktu (time
informasi yang diterima oleh calon dan
load) yaitu lamanya waktu kerja terutama
peserta BPJS Kesehatan.
pada bagian front liner yang harus bekerja
Faktor yang mempengaruhi kinerja sampai malam hari karena banyaknya data
pegawai adalah karakteristik individu. Hal yang harus di-entry. Pada beban usaha
ini didukung penelitian terdahulu oleh mental (mental effort load), dilihat dari
Tampubolon, dkk. (2019:94) bahwa adanya tugas tambahan yang diberikan
pegawai yang memiliki karakterisitik kepada pegawai seperti melakukan
individu yang baik dan minat kerja yang sosialisasi ke kantor-kantor pemerintahan
maupun kantor swasta setiap hari membuat (Manullang, 2012:2). Organisasi harus
pegawai harus menanggung beban kerja memiliki proses khas yang terdiri atas
disamping tugas pokok mereka. tindakan-tindakan perencanaan,
Berdasarkan uraian, terlihat adanya pengorganisasian, penggerakan, dan
kesenjangan antara teori dengan kenyataan pengendalian untuk menentukan serta
mengenai karakteristik individu, beban mencapai tujuan melalui pemanfaatan
kerja dan kinerja pegawai pada Kantor
sumber daya manusia dan sumber daya
BPJS Kesehatan Cabang Pematangsiantar,
lainnya (Terry dan Leslie, 2010:16).
sehingga penulis tertarik untuk melakukan
penelitian ini. Dari uraian diatas dapat disimpulkan,
Rumusan masalah dengan melihat manajemen ialah manajemen adalah
fenomena dan kenyataan yang ada ialaj: sebuah kegiatan perencanaan,
Bagaimana gambaran karakteristik pengorganisasian, pengarahan dan
individu, beban kerja dan kinerja pegawai pengendalian sebuah organisasi untuk
pada Kantor BPJS Kesehatan Cabang mencapai tujuan-tujuan yang telah
Pematangsiantar. Bagaimana pengaruh ditetapkan sebelumnya untuk mencapai
karakteristik individu dan beban kerja tujuan bersama dengan pemanfaatan
terhadap kinerja pegawai pada Kantor sumber daya di organisasi secara efektif
BPJS Kesehatan Cabang Pematangsiantar dan efisien.
baik secara simultan maupun parsial. Manajemen Sumber Daya Manusia
Tujuan penelitian ini ialah Untuk
Manajemen sumber daya manusia
mengetahui gambaran karakteristik
memiliki peran penting dalam mencapai
individu, beban kerja, dan kinerja pegawai
tujuannya. Manajemen sumber daya
pada Kantor BPJS Kesehatan Cabang
manusia sebagai suatu proses perencanaan,
Pematangsiantar. Untuk mengetahui
pengorganisasian, penyusunan staf,
pengaruh karakteristik individu dan beban
penggerakan, dan pengawasan terhadap
kerja terhadap kinerja pegawai pada
pengadaan, pengembangan, pemberian
Kantor BPJS Kesehatan Cabang
kompensasi, pengintegrasian,
Pematangsiantar baik secara simultan
pemeliharaan, dan pengasahan tenaga
maupun parsial.
kerja untuk mencapai tujuan organisasi
LANDASAN TEORI
(Bangun, 2012:6).
Manajemen Manajemen sumber daya manusia
Kegiatan manajemen diperlukan diperlukan untuk melakukan suatu
untuk pencapaian tujuan yang ditetapkan perencanaan, pengorganisasian,
terlebih dahulu dengan memanfaatkan pengarahan, dan pengawasan atas
sumber-sumber daya yang ada di dalam pengadaan, pengembangan, kompensasi,
organisasi, baik dalam skala yang besar pengintegrasian, pemeliharaan, dan
maupun kecil. pemutusan hubungan kerja dengan maksud
Adapun proses kegiatan manajemen untuk mencapai tujuan organisasi secara
dimulai dari perencanaan, terpadu (Sutrisno, 2011:7). Suatu
pengorganisasian, pengarahan dan perencanaan, pengaturan, pelaksanaan,
pengawasan usaha para anggota organisasi serta pengawasan terhadap pengadaan,
dan penggunaan sumber daya organisasi peningkatan, pemberian balas jasa,
lainnya untuk mencapai tujuan organisasi pengintegrasian, pemeliharaan, serta
yang telah ditetapkan (Handoko, 2012:8). pemisahan tenaga kerja untuk mencapai
Suatu proses dalam rangka mencapai tujuan organisasi disebut manajemen
tujuan dengan bekerja bersama melalui sumber daya manusia (Mangkunegara,
orang-orang dan sumber daya organisasi 2017:2).
lainnya merupakan fungsi dari manajemen Sehingga penulis mengambil
kesimpulan bahwa sumber daya manusia
adalah suatu proses perencanaan, kerja yang telah ditetapkan oleh organisasi
pengorganisasian, pengembangan, disebut beban kerja (Kasmir, 2016:40).
pemeliharaan, peningkatan, dan Suatu yang muncul dari interaksi
pengawasan dengan pemanfaatan sejumlah antara tuntutan tugas-tugas lingkungan,
individu dalam mencapai tujuan keterampilan dan persepsi dari pekerja
organisasi. atau upaya-upaya yang dilakukan untuk
Karakteristik Individu melakukan pekerjaan disebut dengan
Setiap manusia mempunyai beban kerja (Tarwaka, 2015:106). Ada
karakteristik individual yang berbeda-beda juga yang menjelaskan bahwa banyaknya
antara satu dengan yang lainnya. Sumber tugas yang dapat menyebabkan ketegangan
daya yang terpenting dalam suatu dalam diri seseorang sehingga
organisasi adalah sumber daya manusia, menimbulkan stres disebut juga beban
orang-orang yang memberikan tenaga, kerja. Hal ini bisa disebabkan oleh tingkat
bakat, kreativitas dan usaha mereka kepada keahlian yang dituntut terlalu tinggi,
organisasi agar organisasi dapat tetap kecepatan kerja harus tinggi, volume kerja
eksistensi. Setiap individu memiliki terlalu banyak dan sebagainya (Sunyoto,
karakter yang dibawa ke dalam tatanan 2012:64).
organisasi baik itu kemampuan, Sehingga ddapt disimpulkan, beban
kepercayaan diri, pengharapan akan kerja merupakan kondisi yang timbul
kebutuhan dan pengalaman masa lalunya akibat dari tugas-tugas yang sesuai dengan
(Tahir, 2014:32). peran atau jabatan dari setiap pegawai
Suatu kebutuhan fisiologis yang yang bekerja di suatu perusahaan, yang
sama, tetapi tidak akan sama dalam harus dapat segera diselesaikan dalam
memenuhi kebutuhan psikologis, batas waktu tertentu.
disebabkan oleh latar belakang yang Kinerja Pegawai
berbeda-beda berupa kognitif, afektif serta Kinerja pegawai merupakan hasil
psikomotorik disebut karakteristik individu dari kerja pegawai yang dapat diukur dari
(Tampubolon, 2008:27). Ada juga teori kualitas dan kuantitas pegawai tersebut
menjelaskan bahwa karakteristik individu serta dimensi-dimensi lainnya.
dilihat dari ciri khas yang ditunjukkan Hasil kerja dan perilaku kerja yang
perbedaan seseorang tentang motivasi, telah dicapai dalam menyelesaikan tugas-
inisiatif, kemampuan untuk tetap tegar tugas dan tanggung jawab yang diberikan
menghadapi tugas sampai tuntas atau dalam suatu periode terakhir merupakan
memecahkan masalah atau bagaimana pengertian kinerja (Kasmir, 2016:182).
menyesuaikan perubahan yang baik Kinerja merupakan hasil pekerjaan
dengan lingkungan yang mempengaruhi yang mempunyai hubungan kuat dengan
kinerja individu (Rahman, 2013:77). tujuan perusahaan atau organisasi,
sehingga penulis menyimpulkan keputusan konsumen dan memberikan
bahwa karakteristik individu merupakan kontribusi ekonomi (Wibowo, 2011:17).
sifat atau ciri khas yang dimiliki oleh Kesuksesan seseorang dalam
pegawai yang membedakannya dengan melaksanakan tugas merupakan kinerja
pegawai lainnya. seseorang di dalam sebuah organisasi
Beban Kerja (Sutrisno, 2010:170).
Beban kerja merupakan salah satu Sehingga dapat disimpulkan bahwa
aspek yang harus diperhatikan oleh suatu kinerja pegawai adalah proses pekerjaan
organisasi, karena beban kerja merupakan berlangsung, hasil pekerjaan yang
salah satu faktor yang dapat meningkatkan mempunyai hubungan kuat dengan tujuan
kinerja pegawai. perusahaan atau organisasi.
Beban yang diemban atau dipikul
oleh suatu jabatan sesuai dengan standar
Pengaruh Karakteristik Individu pelatihan yang diberikan sehingga kualitas
terhadap Kinerja Pegawai kinerja para karyawan dapat meningkat..
Untuk mengetahui pengaruh METODE
karakteristik individu terhadap kinerja Penelitian ini dilaksanakan di Kantor
pegawai dapat dilihat dari penelitian BPJS Kesehatan Cabang Pematangsiantar
terdahulu oleh Tampubolon, dkk. yang terletak di Jalan Perintis
(2019:94), yang menyatakan bahwa Kemerdekaan Nomor 7, Timbang Galung,
pegawai yang memiliki karakteristik Kec. Siantar Barat, Kota Pematangsiantar,
individu yang baik dan minat yang tinggi Sumatera Utara 21138.
akan mendorong kinerja seorang pegawai Populasi dalam penelitian ini
untuk lebih baik, sehingga tujuan instansi berjumlah 39 orang Pegawai dari Kantor
dapat tercapai. BPJS Kesehatan Cabng Pematangsiantar
Berdasarkan uraian di atas, penulis
sekaligus dijadikan sampel pada penelitian
mengambil kesimpulan bahwa
ini.
karakteristik individu sangat mempunyai
Dalam penelitian ini digunakan desain
kontribusi besar dalam pencapaian tujuan
penelitian kepustakaan dan penelitian
perusahaan, betapapun sempurnanya
lapangan. Jenis data, data kualitatif dan
rencana organisasi dan pengawasannya,
data kuantitatif. Sumber data, data primer
bila pegawai tidak memiliki karakteristik
dan data sekunder. Pengumpulan data
individu yang baik maka suatu perusahaan
dilakukan dengan kuesioner, wawancara
tidak akan mencapai hasil yang optimal.
dan dokumentasi. Uji instrumen penelitian
Sehingga karakteristik individu memiliki
yang digunakan ialah uji validitas dan
pengaruh terhadap kinerja pegawai dalam
reliabilitas. Teknik analisis data terdiri
menjalankan tugasnya untuk mencapai
dari uji normalitas, analisis deskriptif
tujuan yang direncanakan.
kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif.
Pengaruh Beban Kerja terhadap
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kinerja Pegawai
Analisis
Penelitian terdahulu oleh Jhonny,
dkk. (2015:28), menyatakan bahwa Deskriptif Kualitatif
diperlukan pelatihan karyawan yang Analisis deskriptif kualitatif
bertujuan agar karyawan mampu dimaksudkan untuk mendeskripsikan
mengetahui cara penyelesaian pekerjaan stress kerja, kemmapuan intelektual dan
yang baru dan tidak akan mudah gelisah. kinerja pegawai pada Kantor BPJS Kesehatan
Cabang Pematangsiantar. Kemudian peneliti
Sehingga karyawan mampu menyelesaikan mengkajian analisis kualitatif sebagai gambaran
lebih dari satu pekerjaan dengan baik, fenomena dari variabel yang diteliti.
meningkatkan konsentrasi, mengurangi Kriteria penetapan taraf rataan berdasarkan
kegelisahan, jumlah pekerjaan yang sesuai jawaban responden yang terbentuk kedalam bagian
dengan kemampuan karyawan dan interval, dapat dilihat pada tabel berikut:
meningkatkan kualitas kinerja para
karyawan.
Berdasarkan uraian di atas, penulis
menyimpulkan bahwa beban kerja dapat
mempengaruhi kinerja pegawai karena jika
pegawai diberikan pelatihan maka pegawai
mampu untuk menyelesaikan pekerjaan
yang banyak dengan baik dan
meningkatkan konsentrasi dengan adanya
Gambaran Karakteristik Individu pada bertolak ukur baik, perihal tersebut
Kantor BPJS Kesehatan Cabang diakibatkan pegawai sangat mampu
Pematangsiantar memahami keluhan dari peserta dan calon
Dari tabel 1 terlihat pada aspek peserta BPJS Kesehatan sehingga peserta
kemampuan dengan parameter mampu menerima informasi dengan baik.
kemampuan memahami pekerjaan Parameter melaksanakan tugas yang
berjumlah rataan 3,54 bertolak ukur baik, diberikan atasan berjumlah rataan 3,56
perihal tersebut diakibatkan pegawai bertolak ukur baik, perihal tersebut
mampu memahami pekerjaan sesuai diakibatkan pegawai mampu
dengan prosedur dan peraturan yang sudah menyelesaikan tugas yang diberikan atasan
ditetapkan. Parameter kemampuan atau pimpinan. Parameter wewenang
menyelesaian masalah berjumlah rataan dalam bekerja berjumlah rataan 3,56
3,51 bertolak ukur baik, perihal tersebut bertolak ukur baik, perihal tersebut
diakibatkan pegawai menguasai secara diakibatkan pegawai mampu
menyeluruh tentang pekerjaan dan melaksanakan tugas dan tanggung jawab
kendala-kendala yang pernah terjadi sesuai dengan jabatan masing-masing dan
sebelumnya. Sedangkan dengan parameter pegawai berperilaku baik dalam melayani
menilai implikasi argumen berjumlah peserta dan calon peserta.
rataan 3,05 bertolak ukur cukup baik, Aspek pengalaman kerja dengan
perihal tersebut diakibatkan ada pegawai parameter masa kerja berjumlah rataan
yang sering melakukan kesalahan dalam 3,62 bertolak ukur baik, perihal tersebut
penyampaian informasi terutama pada diakibatkan pegawai yang bekerja di
pegawai yang bekerja dilantai satu dan Kantor BPJS Kesehatan Cabang
lantai dua. Kurangnya kemampuan dalam Pematangsiantar rata-rata memiliki
menilai implikasi dari suatu argumen pengalaman kerja minimal 3 tahun dan hal
menyebabkan penerima informasi tidak itu membuat pegawai mampu menguasai
menelaah terlebih dahulu informasi yang pengetahuan dalam melaksanakan
diterima sehingga terjadi kesalahan. berbagai tugas. Parameter tingkat
Aspek kebutuhan dengan parameter pengetahuan dalam melaksanakan tugas
pemenuhan diri dalam pekerjaan berjumlah rataan 3,64 bertolak ukur baik,
berjumlah rataan 3,56 bertolak ukur baik, perihal tersebut diakibatkan adanya
perihal tersebut diakibatkan pegawai selalu pengetahuan yang mumpuni membuat
mencapai apa yang diharapkan dari posisi pegawai selalu kreatif dan inovatif saat
kedudukan di dalam pekerjaan. Parameter akan diadakannya perlombaan majalah
pemberian pelatihan untuk dinding antar kantor cabang, perlombaan
mengembangkan kemampuan berjumlah video, dan lain-lain. Parameter penguasaan
rataan 3,64 bertolak ukur baik, perihal terhadap peralatan kerja berjumlah rataan
tersebut diakibatkan pelatihan yang 3,64 bertolak ukur baik, perihal tersebut
diberikan kantor mampu mengembangkan diakibatkan pegawai dituntut harus bisa
kemampuan pegawai. Parameter menggunakan teknologi dan peralatan
pemenuhan kompensasi non finansial yang canggih seperti komputer, OHP,
berjumlah rataan 3,56 bertolak ukur baik, gadget dan lain-lain.
perihal tersebut diakibatkan disediakannya Selanjutnya aspek pengharapan
kompensasi dalam bentuk pelatihan, dengan parameter aktualisasi diri
lingkungan kerja yang nyaman, jenjang berjumlah rataan 3,79 bertolak ukur baik,
karir yang pasti, dan cuti sehingga pegawai perihal tersebut diakibatkan seluruh
bekerja secara optimal. pegawai yang bekerja di Kantor BPJS
Aspek kepercayaan dengan Kesehatan Cabang Pematangsiantar
parameter kemampuan memberi pelayanan menggunakan semua kemampuan diri
agar terpercaya jumlah rataan 3,51 mereka dalam mencapai tujuan organisasi
dan pegawai juga dituntut harus mampu Parameter pekerjaan dalam waktu
untuk mengaktualisasi diri masing-masing yang sama berjumlah rataan 3,51 bertolak
dalam bekerja. Parameter kebutuhan yang ukur rendah, perihal tersebut diakibatkan
sudah terealisasi berjumlah rataan 3,56 pegawai mampu mengerjakan lebih dari
bertolak ukur baik, perihal tersebut satu pekerjaan dalam waktu yang sama dan
diakibatkan terpenuhinya fasilitas kantor mengerti akan tugas-tugas yang harus
serta segala kebutuhan pegawai mulai dari dilakukan. Parameter pekerjaan pada jam
kebutuhan cuti, kebutuhan finansial istirahat berjumlah rataan 3,08 bertolak
maupun nonfinansial. Parameter ukur cukup tinggi, perihal tersebut
memperoleh penghargaan berjumlah diakibatkan terdapat beberapa pegawai
rataan 3,08 bertolak ukur cukup baik, terutama bagian front liner yang harus
perihal tersebut diakibatkan adanya tetap bekerja melayani peserta BPJS
pegawai yang berprestasi dan bekerja Kesehatan pada jam istirahat dan
sudah cukup lama tapi tidak mendapatkan banyaknya peserta yang berkunjung setiap
penghargaan seperti yg diharapkan hari membuat beban kerja pada jam
misalnya kenaikan jabatan. istirahat menjadi tinggi.
Dari keseluruhan jawaban responden Aspek beban usaha mental dengan
mengenai karakteristik individu sesuai parameter konsentrasi berjumlah rataan
kemampuan, kebutuhan, kepercayaan, 3,64 bertolak ukur rendah, perihal tersebut
pengalaman kerja dan pengharapan diakibatkan pegawai mampu untuk fokus
berjumlah rataan sejumlah 3,52 bertolak dan konsentrasi dalam melayani peserta
ukur baik. Kemudian jumlah rataan dan calon peserta BPJS dengan rendah.
tertinggi 3,79 bertolak ukur baik untuk Parameter pekerjaan yang sama berjumlah
aspek pengharapan dengan parameter rataan 3,59 bertolak ukur rendah, perihal
aktualisasi diri. Sedangkan jumlah rataan tersebut diakibatkan pegawai yang
terendah sejumlah 3,05 bertolak ukur memiliki masa kerja yang lama dan
cukup baik untuk aspek kemampuan berpengalaman membuat pegawai tetap
dengan parameter menilai implikasi suatu konsisten melaksanakan tugas-tugas
argumen. meskipun itu pekerjaan yang sama setiap
Gambaran Beban Kerja pada BPJS hari. Parameter menyelesaian pekerjaan
Kesehatan Cabang Pematangsiantar yang diberikan atasan berjumlah rataan
Dari tabel 1 terlihat pada aspek 3,13 bertolak ukur cukup tinggi, perihal
beban waktu dengan parameter waktu tersebut diakibatkan banyaknya peserta
luang berjumlah rataan 3,56 bertolak ukur BPJS Kesehatan yang mendaftar setiap
rendah, perihal tersebut diakibatkan beban hari sehingga membuat pegawai harus
yang dirasakan saat waktu luang tidak bekerja sampai malam hari untuk
terlalu tinggi sehingga pegawai masih bisa mengentri data dan memvalidkan data
menikmati waktu luang yang telah peserta ke kantor pusat BPJS Kesehatan.
disediakan. Parameter menyelesaikan Parameter kesesuaian dalam
pekerjaan berjumlah rataan 3,59 bertolak menyelesaikan pekerjaan berjumlah rataan
ukur rendah, perihal tersebut diakibatkan 3,54 bertolak ukur rendah, perihal tersebut
beban untuk menyelesaikan pekerjaan saat diakibatkan pegawai menduduki jabatan
waktu luang tidak terlalu tinggi. Parameter sesuai dengan keahlian dan tugas mereka
gangguan berjumlah rataan 3,54 bertolak masing-masing sehingga pegawai tidak
ukur rendah, perihal tersebut diakibatkan merasa terbebani dalam menyelesaikan
pegawai merasa nyaman saat bekerja pekerjaan jika dipandang dari segi
karena lokasi lingkungan kerja tidak kesesuaian. Parameter kebenaran
pernah mengalami gangguan baik internal pekerjaan berjumlah rataan 3,56 bertolak
maupun dari eksternal kantor. ukur rendah, perihal tersebut diakibatkan
beberapa pegawai selalu fokus dalam dengan parameter pekerjaan pada jam
mengerjakan pekerjaan. istirahat.
Aspek beban tekanan psikologis Gambaran Kinerja Pegawai pada BPJS
dengan parameter pekerjaan yang Kesehatan Cabang Pematangsiantar
membingungkan berjumlah rataan 3,59 Dari tabel 1 dapat diketahui jika
bertolak ukur rendah, perihal tersebut aspek tanggung jawab utama (TJU)
diakibatkan pegawai menguasai dan dengan parameter tingkat fokus dalam
mengerti dengan tugas yang harus menjalankan tugas berjumlah rataan 3,64
dilakukan pada saat bekerja sehingga bertolak ukur baik, perihal tersebut
pegawai tidak bingung dalam diakibatkan pegawai selalu fokus dalam
melaksanakan tugas dan pekerjaan. menjalankan tugas-tugas utamanya
Parameter pekerjaan yang membuat sehingga jarang terjadi kesalahan dalam
gelisah berjumlah rataan 3,51 bertolak sistem kantor. Parameter kemampuan
ukur rendah, perihal tersebut diakibatkan dalam menjalankan tugas sesuai jabatan
pegawai mampu mengontrol emosi dan berjumlah rataan 3,77 bertolak ukur baik,
pikiran sehingga tidak menimbulkan perihal tersebut diakibatkan pegawai
kegelisahan pada pegawai saat bekerja. mampu menjalankan tugas sesuai dengan
Parameter tidak menikmati pekerjaan jabatan masing-masing dalam perusahaan.
berjumlah rataan 3,54 bertolak ukur Parameter kemampuan bekerja sama
rendah, perihal tersebut diakibatkan dalam mencapai sasaran organisasi
pegawai memiliki semangat bekerja untuk berjumlah rataan 3,90 bertolak ukur baik,
mencapai prestasi kerja sehingga pegawai perihal tersebut diakibatkan pegawai
tetap menikmati pekerjaan dan mampu bekerja sama dan bersosialisasi
menyelesaikan pekerjaan sesuai target. dengan seluruh pegawai yang ada di
Parameter pekerjaan berisiko Kantor BPJS Kesehatan Cabang
berjumlah rataan 3,51 bertolak ukur Pematangsiantar. Parameter kemampuan
rendah, perihal tersebut diakibatkan dalam menjalankan tugas yang khusus
pegawai memahami risiko yang akan berjumlah rataan 3,15 bertolak ukur cukup
dihadapi sesuai kemampuan dan baik, perihal tersebut diakibatkan pegawai
pengalaman dalam bekerja yang dimiliki. belum mampu menjalankan tugas khusus
Parameter bantuan yang diberikan seperti menyelesaikan kegiatan
perusahaan berjumlah rataan 3,67 bertolak telecollecting atau menelepon peserta
ukur rendah, perihal tersebut diakibatkan untuk menginformasikan iuran yang sudah
diberikannya bantuan pada pegawai menunggak karena berdampingan dengan
dengan adanya teknologi dan fasilitas yang banyaknya peserta dan calon peserta yang
canggih sehingga pegawai tidak merasa harus dilayani setiap hari membuat tugas
terbebani dengan adanya peralatan yang khusus tersebut tidak tuntas.
canggih. Aspek key performance indicator
Dari keseluruhan jawaban responden (KPI) dengan parameter usaha dalam
mengenai beban kerja sesuai beban waktu, mencapai keberhasilan organisasi
beban usaha mental dan beban tekanan berjumlah rataan 3,82 bertolak ukur baik,
psikologis berjumlah rataan sejumlah 3,50 perihal tersebut diakibatkan kemampuan
bertolak ukur rendah. Kemudian jumlah pegawai dalam berusaha mencapai tujuan
rataan tertinggi 3,67 bertolak ukur rendah dan target organisasi seperti melakukan
untuk aspek beban tekanan psikologis kegiatan Mobile JKN keliling ke kantor
dengan parameter bantuan yang diberikan pemerintahan maupun swasta untuk
perusahaan. Sedangkan jumlah rataan melakukan pendaftaran bagi calon peserta
terendah sejumlah 3,08 bertolak ukur JKN-KIS sehingga para calon peserta tidak
cukup tinggi untuk aspek beban waktu perlu lagi datang ke kantor untuk
melakukan pendaftaran. Parameter
kemampuan memproses perolehan iuran menyelesaikan tugas. Sedangkan jumlah
sesuai dengan yang diharapkan berjumlah rataan terendah sejumlah 3,15 bertolak
rataan 3,77 bertolak ukur baik, perihal ukur cukup baik untuk aspek tanggung
tersebut diakibatkan pegawai mau jawab utama (TJU) dengan parameter
melakukan telecollecting atau menelpon kemampuan dalam menjalankan tugas
peserta untuk menginformasikan iuran khusus.
yang telah menunggak sehingga dengan Deskriptif Kuantitatif
demikian peserta yang lupa membayar Analisis Regresi Linier Berganda
akan melakukan pembayaran sesuai Pengaruh Karakteristik Individu dan
dengan kesepakatan yang diberikan. Beban Kerja Terhadap Kinerja
Parameter pemahaman terhadap Pegawai pada Kantor BPJS Kesehatan
kebutuhan peserta berjumlah rataan 3,31 Cabang Pematangsiantar
bertolak ukur cukup baik, perihal tersebut
Tahapan ini berguna untuk
diakibatkan pegawai belum mampu
mengetahui karakteristik individu dan
memahami kebutuhan peserta dengan baik
beban kerja terhadap kinerja pegawai pada
seperti kebutuhan informasi yang akurat
Kantor BPJS Kesehatan Cabang
dan mendetail kepada peserta, sehingga
Pematangsiantar. Berikut perhitungannya:
peserta harus mengurus ulang data karena
kesalahan informasi yang diterima oleh
calon dan peserta BPJS Kesehatan.
Parameter dukungan organisasi terhadap
sikap pegawai yang ingin berkembang
berjumlah rataan 3,90 bertolak ukur baik,
perihal tersebut diakibatkan pihak BPJS
Kesehatan Cabang Pematangsiantar
mengapresiasi pegawai yang ingin
berkembang dengan mengadakan pelatihan
dan perhatian terhadap pegawai tersebut. Sesuai tabel 2 didapatkan persamaan
Parameter kemampuan dalam berikut: Ŷ = 17,389 + 0,607X1 - 0,238X2,
mengambil keputusan secara objektif maknanya apabila karakteristik individu
berjumlah rataan 3,77 bertolak ukur baik, naik satu satuan akan meningkatkan
perihal tersebut diakibatkan kemampuan kinerja pegawai sejumlah 0,607 satuan dan
pegawai baik, dalam proses pengambilan
apabila beban kerja naik satu satuan akan
keputusan dalam pekerjaannya. Parameter
ketepatan waktu dalam menyelesaikan menurunkan kinerja pegawai sejumlah
tugas berjumlah rataan 3,92 bertolak ukur 0,238 satuan, selanjutnya dikatakan jika
baik, perihal tersebut diakibatkan pegawai karakteristik individu berpengaruh positif
mampu memanfaatkan waktu bekerja dan signifikan terhadap kinerja pegawai
dalam menyelesaikan tugas yang dan beban kerja berpengaruh negatif dan
dibebankan kepadanya dengan tepat signifikan terhadap kinerja pegawai pada
waktu. Kantor BPJS Kesehatan Cabang
Dari keseluruhan jawaban responden Pematangsiantar.
mengenai kinerja pegawai sesuai aspek Regresi Linear Sederhana
tanggung jawab utama (TJU) dan key Pengaruh Karakteristik Individu
performance indicator (KPI) berjumlah terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor
rataan sejumlah 3,69 bertolak ukur baik.
BPJS Kesehatan Cabang
Kemudian jumlah rataan tertinggi 3,92
Pematangsiantar
bertolak ukur baik untuk aspek key
performance indicator (KPI) dengan
parameter ketepatan waktu dalam
Cara ini berguna dalam mengetahui Pada tahap ini dilakukan
pengaruh karakteristik individu terhadap perhitungan hubungan antara karakteristik
kinerja pegawai Berikut perhitungannya: individu dan beban kerja dengan kinerja
pegawai. Adapun hasil perhitungannya
yakni:

Sesuai hasil tabel 5 diperoleh taraf


Sesuai tabel 3 tersebut diperoleh (r) sejumlah 0,702 yang maknanya
Ŷ=7,522+0,577X, maknanya apabila terdapat hubungan yang kuat antara
karakteristik individu naik satu satuan karakteristik individu dan beban kerja
dengan kinerja pegawai pada Kantor BPJS
akan meningkatkan kinerja pegawai
Kesehatan Cabang Pematangsiantar, sesuai
sejumlah 0,557 satuan, selanjutnya
tabel 1.
dikatakan jika terdapat pengaruh positif Kemudian diperoleh skala koefisien
antara karakteristik individu terhadap determinasi (R) sejumlah 0,493 yang
kinerja pegawai pada Kantor BPJS maknanya tinggi rendahnya kinerja
Kesehatan Cabang Pematangsiantar. pegawai pada Kantor BPJS Kesehatan
Pengaruh Beban Kerja terhadap Cabang Pematangsiantar 49,3% dapat
Kinerja Pegawai pada Kantor BPJS dijelaskan oleh karakteristik individu dan
Kesehatan Cabang Pematangsiantar beban dan variabel lain yang tidak diteliti
Cara ini berguna dalam mengetahui dalam penelitian ini.
pengaruh Beban Kerja terhadap kinerja
Hubungan Karakteristik Individu
pegawai Berikut perhitungannya:
terhadap Kinerja Pegawai
Pada tahap ini dilakukan perhitungan
hubungan antara karakteristik individu dan
beban kerja dengan kinerja pegawai.
Adapun hasil perhitungannya yakni:

Sesuai tabel tersebut, terlihat hasil


Ŷ=46,931-0,190X, maknanya apabila
beban kerja naik satu satuan akan
menurunkan kinerja pegawai sejumlah Sesuai tabel 5 tersebut diperoleh
0,190 satuan, selanjutnya dikatakan jika taraf (r) sejumlah 0,578 yang maknanya
terdapat pengaruh negatif antara beban terdapat hubungan yang sedang antara
kerja terhadap kinerja pegawai pada karakteristik individu dengan kinerja
Kantor BPJS Kesehatan Cabang pegawai pada Kantor BPJS Kesehatan
Pematangsiantar. Cabang Pematangsiantar.
Koefisien Korelasi dan Koefisien Kemudian diperoleh taraf koefisien
Determinasi determinasi (R) sejumlah 0,334 yang
Hubungan Karakteristik Individu dan maknanya tinggi rendahnya kinerja
Beban Kerja terhadap Kinerja Pegawai pegawai pada Kantor BPJS Kesehatan
pada Kantor BPJS Kesehatan Cabang Cabang Pematangsiantar 33,4% dapat
Pematangsiantar dijelaskan oleh karakteristik individu
sedangkan sisanya sejumlah 66,6% kerja berpengaruh positif dan signifikan
dipengaruhi oleh faktor lain dan variabel terhadap kinerja pegawai pada Kantor
lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. BPJS Kesehatan Cabang Pematangsiantar
Hubungan Beban Kerja terhadap selaras dengan penelitian terdahulu oleh
Kinerja Pegawai Iskandar (2017:72).
Pada tahap ini dilakukan perhitungan Uji Hipotesis 2: Pengaruh Karakteristik
hubungan antara karakteristik individu dan Individu terhadap Kinerja Pegawai
beban kerja dengan kinerja pegawai. Cara ini dibuat guna mengetahui
Adapun hasil perhitungannya yakni: pengaruh karakteristik individu terhadap
kinerja pegawai. Jika thitung> ttabel atau
signifikansi ≤ 0,05 maka H0 ditolak.
Adapun hasil perhitungannya yakni:

Sesuai tabel 6 tersebut diperoleh


taraf korelasi (r) sejumlah 0,321 yang
maknanya terdapat hubungan yang rendah
antara beban kerja dengan kinerja pegawai
pada Kantor BPJS Kesehatan Cabang
Pematangsiantar.
Kemudian diperoleh taraf koefisien Berdasarkan tabel 8 diatas, diperoleh
determinasi (R) sejumlah 0,103 yang nilai thitung pada variabel X1 (karakteristik
maknanya tinggi rendahnya kinerja individu) sebesar 4,307 > ttabel dengan df =
pegawai pada Kantor BPJS Kesehatan n-k-1 (39-1-1=37) sebesar 2,026 atau taraf
Cabang Pematangsiantar 10,3% dapat signifikansi 0,000 < α 0,05, maka H0
dijelaskan oleh beban kerja sedangkan ditolak, artinya karakteristik individu
sisanya sejumlah 89,7% dipengaruhi oleh berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja pegawai pada Kantor
faktor lain dan variabel lain yang tidak
BPJS Kesehatan Cabang Pematangsiantar
diteliti dalam penelitian ini.
sesuai dengan penelitian terdahulu oleh
Pengujian Hipotesis Tampubolon, dkk. (2019:94).
Uji Hipotesis 1: Pengaruh Karakteristik Uji Hipotesis 2: Pengaruh Karakteristik
Individu dan Beban Kerja terhadap Individu terhadap Kinerja Pegawai
Kinerja Pegawai
Cara ini dibuat guna mengetahui
Cara ini dibuat guna mengetahui
pengaruh beban kerja terhadap kinerja
pengaruh karakteristik individu dan beban
kerja terhadap kinerja pegawai. Jika Fhitung> pegawai. Jika thitung> ttabel atau signifikansi ≤
Ftabel atau signifikansi ≤ 0,05 selanjutnya 0,05 maka H0 ditolak. Adapun hasil
H0 ditolak. perhitungannya yakni:

Sesuai tabel 7 diatas diperoleh


skala Fhitung sejumlah 17,512 > Ftabel Kemudian berdasarkan tabel 9 diatas
sejumlah 3,26, atau dengan signifikansi diperoleh nilai thitung pada variabel X2
0,000 < α 0,05, selanjutnya H0 ditolak, (beban kerja) sebesar 2,060 > dari ttabel
maknanya karakteristik individu dan beban dengan df = n-k-1 (39-1-1=37) sebesar
2,026 dan taraf signifikansi 0,046 < 0,05, Dari hasil evaluasi beban kerja
maka H0 ditolak, artinya beban kerja diatas, maka dapat diambil kesimpulan
berpengaruh positif dan signifikan bahwa waktu istirahat pegawai harus lebih
terhadap kinerja pegawai pada Kantor diperhatikan agar pegawai tidak kelelahan
BPJS Kesehatan Cabang Pematangsiantar dalam bekerja sehingga hasil kerja dapat
sesuai dengan penelitian terdahulu oleh dicapai secara maksimal. Hal ini sesuai
Jhonny, dkk. (2015:28).
dengan penelitan terdahulu oleh Jhonny,
EVALUASI
dkk. (2015:28).
Karakteristik Individu pada Kantor
Kinerja Pegawai pada Kantor BPJS
BPJS Kesehatan Cabang
Kesehatan Cabang Pematangsiantar
Pematangsiantar
Berdasarkan hasil yang diperoleh
Berdasarkan hasil yang diperoleh
dari dua dimensi yang digunakan dalam
dari lima dimensi yang digunakan dalam
penelitian ini, hasil yang diperoleh dapat
penelitian ini, hasil yang diperoleh dapat
dijelaskan bahwa kinerja pegawai pada
dijelaskan bahwa karakteristik individu
Kantor BPJS Kesehatan Cabang
pada Kantor BPJS Kesehatan Cabang
Pematangsiantar dapat dikategorikan
Pematangsiantar dapat dikategorikan baik.
baik.hal tersebut dibuktikan dari hasil
Hal tersebut dibuktikan dari hasil
kuesioner yang diperoleh dengan nilai
kuesioner yang diperoleh dengan nilai
rata-rata 3,69 dengan kriteria jawaban
rata-rata 3,52 dengan kriteria jawaban
baik. Namun masih ada beberapa indikator
baik. Namun masih ada beberapa indikator
yang nilainya dibawah nilai rata-rata untuk
yang nilainya dibawah nilai rata-rata untuk
diperbaiki.
diperbaiki.
Dari hasil evaluasi kinerja pegawai
Dari hasil evaluasi karakteristik
diatas, maka dapat diambil kesimpulan
individu diatas, maka dapat diambil bahwa pegawai Kantor BPJS Kesehatan
kesimpulan bahwa meningkatkan Cabang Pematangsiantar sudah cukup
komunikasi yang baik antar pegawai dapat benar dalam menyelesaikan pekerjaan,
meminimalisir kesalahan dalam namun apabila beberapa hal yang kurang
penyampaian informasi sehingga baik diatas dapat diatasi dan ditingkatkan
pekerjaan lebih cepat selesai dan instansi lagi maka pegawai akan memberikan hasil
lebih memperhatikan prestasi pegawai. Hal kerja yang optimal. Hal ini sesuai dengan
ini sesuai dengan penelitan terdahulu oleh penelitan terdahulu oleh Iskandar
Tampubolon, dkk. (2019:94). (2017:72).
Beban Kerja pada Kantor BPJS KESIMPULAN DAN SARAN
Kesehatan Cabang Pematangsiantar Sesuai hasil seluruh penjabaran,
Berdasarkan hasil yang diperoleh penulis membuat kesimpulan yakni
berikut:
dari tiga dimensi yang digunakan dalam
1. Hasil analisis deskriptif kualitatif
penelitian ini, hasil yang diperoleh dapat
menunjukkan karakteristik individu
dijelaskan bahwa beban kerja pada Kantor diperoleh tolak ukur sudah baik.
BPJS Kesehatan Cabang Pematangsiantar Kemudian jumlah rataan tertinggi
dapat dikategorikan rendah. Hal tersebut ialah aspek pengharapan dengan
dibuktikan dari hasil kuesioner dengan parameter aktualisasi diri. Sedangkan
nilai rata-rata 3,50 dengan kriteria jawaban jumlah rataan terendah ialah aspek
rendah. Namun masih ada beberapa kemampuan dengan parameter menilai
indikator yang nilainya dibawah nilai rata- implikasi suatu argumen.
rata untuk diperbaiki. 2. Hasil analisis deskriptif kualitatif
menunjukkan beban kerja diperoleh
tolak ukur sudah rendah. Kemudian pegawai serta terdapat pengaruh
jumlah rataan tertinggi ialah aspek negatif dan signifikan antara variabel
beban kerja psikologis dengan beban kerja terhadap kinerja pegawai
parameter bantuan yang diberikan pada Kantor BPJS Kesehatan Cabang
perusahaan. Sedangkan jumlah rataan Pematangsiantar.
terendah ialah aspek beban waktu Dari penjabaran tersebut maka perlu
dengan parameter pekerjaan pada jam dibuat beberapa saran yakni:
istirahat. 1. Karakteristik individu pegawai pada
3. Hasil analisis deskriptif kualitatif Kantor BPJS Kesehatan Cabang
menunjukkan kinerja pegawai Pematangsiantar perlu ditingkatkan
diperoleh tolak ukur sudah baik. karena masih ada parameter yang
Jumlah rataan tertinggi ialah aspek belum optimal. Maka dari itu
key performance indicator (KPI) sebaiknya pegawai lebih
dengan parameter ketepatan waktu meningkatkan kemampuan
dalam menyelesaikan tugas. komunikasi dengan cara menerapkan
Sedangkan jumlah rataan terendah prinsip kekeluargaan dan terbuka pada
ialah aspek tanggung jawab utama sesama pegawai agar komunikasi
(TJU) dengan parameter kemampuan memiliki dampak yang positif,
dalam menjalankan tugas yang sehingga tidak terjadi kesalahan dalam
khusus. penyampaian informasi antar sesama
4. Hasil regresi linear menyatakan pegawai. Dengan demikian tidak ada
adanya pengaruh yang positif antara lagi kesalahan dalam penyampaian
karakteristik individu terhadap kinerja informasi agar pekerjaan lebih cepat
pegawai dan pengaruh yang negatif selesai dan sebaiknya instansi lebih
antara beban kerja terhadap kinerja memperhatikan prestasi pegawai agar
pegawai pada Kantor BPJS Kesehatan pegawai semakin giat dalam bekerja
Cabang Pematangsiantar baik secara guna mencapai tujuan organisasi.
simultan maupun parsial. 2. Untuk mengurangi beban kerja pada
5. Hasil analisis koefisien dan korelasi Kantor BPJS Kesehatan Cabang
menyatakan adanya hubungan yang Pematangsiantar sebaiknya dibuat
kuat antara karakteristik individu dan jadwal istirahat dan lama waktu
beban kerja dengan kinerja pegawai istirahat bagi setiap pegawai terutama
pada Kantor BPJS Kesehatan Cabang pegawai front liner agar pegawai tetap
Pematangsiantar. Sedangkan nilai melakukan pelayanan tanpa
koefisien determinasi menyatakan mengurangi waktu istirahat. Dan
tinggi rendahnya kinerja pegawai pada waktu istirahat pegawai lebih
Kantor BPJS Kesehatan Cabang diperhatikan agar pegawai tidak
Pematangsiantar dapat dijelaskan oleh kelelahan dalam bekerja sehingga
karakteristik individu dan beban kerja. hasil kerja dapat dicapai secara
6. Hasil pengujian hipotesis secara maksimal.
simultan menyatakan terdapat 3. Kinerja pegawai pada Kantor BPJS
pengaruh yang signifikan antara Kesehatan Cabang Pematangsiantar
variabel karakteristik individu dan perlu ditingkatkan lagi karena masih
beban kerja terhadap kinerja pegawai ada parameter yang belum optimal.
pada Kantor BPJS Kesehatan Cabang Maka dari itu sebaiknya instansi
Pematangsiantar. membuat SOP (standard operational
7. Hasil pengujian hipotesis secara procedure) dalam bidang
parsial menyatakan terdapat pengaruh telecollecting yang lebih jelas guna
yang signifikan antara variabel meningkatkan efektivitas kerja
karakteristik individu terhadap kinerja pegawai dan memberikan pelatihan
untuk meningkatan kemampuan Manullang. 2012. Dasar-Dasar
pegawai dalam menjalankan tugas Manajemen. Yogyakarta: Gadjah
khusus. Dan sebaiknya pimpinan Mada University Press.
mengadakan pengawasan terhadap Rahman, Agus. 2013. Psikologis Sosial:
pegawai dalam melayani peserta dan Integrasi Pengetahuan Wahyu
calon peserta yang datang ke kantor, dan Pengetahuan Empirik.
sehingga kebutuhan peserta dapat Jakarta: Rajawali Pers.
terpenuhi dengan benar. Sunyoto, Danang. 2012. Teori,
4. Penelitian ini belum sempurna, harap Kuesioner, dan Analisis Data
pembaca menyempurnakannya dimasa Sumber Daya Manusia.
yang akan datang dengan Yogyakarta: PT Buku Seru.
memperbanyak variabel penelitian Sutrisno, Edy. 2010. Budaya Organisasi.
terbaru yang dapat mempengaruhi Jakarta: Kencana Prenada Media
kinerja pegawai. Group.
DAFTAR PUSTAKA .......... 2011. Manajemen Sumber Daya
Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Manusia. Edisi Pertama. Cetakan
Sumber Daya Manusia. Jakarta: Ketiga. Jakarta: Kencana Prenada
Erlangga. Media Group.
Handoko, T. Hani. 2012. Manajemen Tahir, Arifin. 2014. Perilaku Organisasi.
Personalia dan Sumber Daya Yogyakarta: Deepublish.
Manusia. Yogyakarta: BPFE. Tampubolon, Manahan. 2008. Perilaku
Iskandar. 2017. Pengaruh Karakteristik Keorganisasian. Cetakan Pertama.
Individu, Beban Kerja dan Edisi Kedua. Bogor: Ghalia
Lingkungan Kerja Terhadap Indonesia.
Kinerja Pegawai pada Kantor Tampubolon, Vebriana, dkk. 2019.
Inspektorat Daerah Provinsi Pengaruh Budaya Organisasi
Sulawesi Tengah. Sulawesi dan Karakteristik Individu
Tengah: Universitas Tadulako. Terhadap Kinerja Pegawai pada
Jurnal Katalogis. Volume 5. Nomor UPT SDA Bah Bolon, Dinas
1,http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/ind Sumber Daya Air, Cipta Karya,
ex.php/Katalogis/article/view/7956 dan Tata Ruang Provinsi
Jhonny, dkk. 2015. Pengaruh Beban Sumatera Utara Jl Asahan KM
Kerja dan Pengawasan Terhadap 3,5 Pematangsiantar.
Kinerja Karyawan pada Toko Pematangsiantar: STIE Sultan
Metal Jaya Pematangsiantar. Agung. Jurnal Manajemen. Volume
Pematangsiantar: STIE Sultan 5. Nomor 2,
Agung. Jurnal Manajemen. https://maker.ac.id/index.php/make
Volume1. Nomor 2, r/article/download/121/121.
https://maker.ac.id/index.php/make Diakses Januari 2020.
r/article/view/14/14. Diakses Tarwaka. 2015. Ergonomi Industri. Solo:
Januari 2020. Harapan Press.
Kasmir. 2016. Manajemen Sumber Daya Terry, George dan Leslie W. Rue. 2010.
Manusia (Teori dan Praktik). Dasar-Dasar Manajemen.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Cetakan Kesebelas. Jakarta: PT
Mangkunegara, A.A. Prabu. 2017. Bumi Aksara.
Manajemen Sumber Daya Wibowo. 2011. Manajemen Kinerja.
Manusia. Bandung: PT Remaja Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai