Didalam melakukan job analysis, hasil yang didapatkan salah satunya adalah
dokumen job description, dokumen ini akan menjadi alat dalam memanajemen
pekerja dan dapat digunakan secara berkelanjutan. Hal ini didukung oleh penelitian
dari Safdar, Waheed, & Rafiq, (2010) bahwa dampak yang dihasilkan dari sebuah
job analysis yang berupa job description dapat dipergunakan berkelanjutan atau
sebagai landasan manajemen sumberdaya manusia dalam membuat keputusan
terhadap pekerja, karna job analysis akan menghasilkan job description dari
beberapa jabatan yang ada dalam perusahan, yang dapat digunakan sebagai acuan
standar dalam pengelolaan pekerja.
Analisis jabatan ini akan meminimalkan konflik antar karyawan karena tugas
dan tanggung jawab masing-masing posisi dijabarkan dengan jelas. Setiap jenis
pekerjaan di suatu perusahaan akan saling bergantung satu sama lain, maka jika
terdapat tim atau karyawan yang tidak memahami tugas dan tanggung jawabnya,
maka akan mengganggu alur kerja perusahaan secara keseluruhan.
Secara spesifik, beban kerja dapat dibagi dua, yaitu beban kerja fisik dan
beban kerja mental. Beban fisik cenderung mengarah pada beban yang diterima
seorang karyawan dalam suatu pekerjaan yang berkaitan dengan kondisi
fisiologisnya, seperti kebisingan, vibrasi (getaran), dan hygiene. Apabila kondisi kerja
yang demikian cukup buruk, maka akan terjadi stres kerja dengan gejala fisikal,
seperti tekanan darah tinggi, diare, obstipasi, dll (Cooper dalam Munandar, 2001).
Rotasi dan mutasi merupakan suatu hal yang biasa dalam sebuah
organisasi/perusahaan yang dinamis. Suatu perusahaan dapat mencapai tujuannya
dengan sempurna apabila tenaga kerja yang dimilikinya diberikan kesempatan
dalam mengembangkan karir dan meningkatkan kemampuan kerjanya terutama
melalui mutasi yang tepat.
lebih luas dari posisi atau jabatannya yang baru serta diharapkan dapat
memperbaiki motivasinya karena telah bekerja pada tempat yang sesuai dan
mampu mencegah kebosanan karyawan tersebut.
Pengertian mutasi menurut Malayu S.P Hasibuan (2017), mutasi adalah suatu
perubahan posisi /jabatan/tempat/pekerjaan yang dilakukan baik secara vertikal
maupun horizontal dalam organisasi.
Mutasi dapat mendeskripsikan suatu Istilah the right man on the right place
atau orang yang tepat berada di tempat yang tepat. Mutasi dimaksudkan
mendapatkan karyawan pada tempat yang paling tepat dengan maksud agar
karyawan atau anggota yang bersangkutan memperoleh suasana baru dan
kepuasan kerja setinggi mungkin serta dapat menunjukkan prestasi yang lebih tinggi
lagi.
Dari kedua parameter yaitu beban kerja dan mutasi yang dialami oleh
karyawan tentunya hal tersebut akan berdampak besar terhadap kinerja karyawan
yang pada akhirnya juga akan berdampak terhadap kinerja perusahaan. Dampak
yang terjadi dapat melahirkan suatu dampak yang positif dan dampak negatif,
dimana dampak yang terjadi menginterpretasikan kebijakan analisis beban kerja
maupun kebijakan mutasi yang telah dilakukan oleh perusahaan dapat dinyatakan
tepat atau keliru.
Kinerja karyawan dapat diukur melalui key Performa indicator (KPI individu)
karyawan per rumpun jabatan dimana komponen KPI individu ini terdiri atas 70%
penilaian teknis pekerjaan sesuai parameter yang terukur dan telah ditetapkan serta
30% merupakan penilaian yang dilakukan oleh atasan secara langsung.
Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh sejauh mana sistem di bidang
sumber daya manusia itu sanggup menunjang dan memuaskan keinginan karyawan.
Analisis beban kerja dan mutasi yang tepat terhadap karyawan BPJS
Ketenagakerjaan Kanwil Sumbagsel dapat membantu karyawan tersebut
mengerjakan tugas sesuai dengan kepentingan, frekuensi dan waktu yang tepat.
Selain itu mutasi yang tepat sesuai dengan istilah the right man on the right place
dapat melahirkan performa kinerja karyawan yang sehingga tujuan besar BPJS
Ketenagakerjaan dapat tercapai.