Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL TESIS

PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP TINGKAT KINERJA


KARYAWAN BPJS KETENAGAKERJAAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pengelolaan manajemen sumber daya manusia pada sebuah perusahaan


akan terus mengalami perkembangan, dan salah satu yang paling kompleks dan
terus mengalami perubahan adalah manajemen pekerja. pengelolaan pekerja bisa
dilakukan dengan salah satu langkah, yaitu job analysis.

Didalam melakukan job analysis, hasil yang didapatkan salah satunya adalah
dokumen job description, dokumen ini akan menjadi alat dalam memanajemen
pekerja dan dapat digunakan secara berkelanjutan. Hal ini didukung oleh penelitian
dari Safdar, Waheed, & Rafiq, (2010) bahwa dampak yang dihasilkan dari sebuah
job analysis yang berupa job description dapat dipergunakan berkelanjutan atau
sebagai landasan manajemen sumberdaya manusia dalam membuat keputusan
terhadap pekerja, karna job analysis akan menghasilkan job description dari
beberapa jabatan yang ada dalam perusahan, yang dapat digunakan sebagai acuan
standar dalam pengelolaan pekerja.

Analisis jabatan ini akan meminimalkan konflik antar karyawan karena tugas
dan tanggung jawab masing-masing posisi dijabarkan dengan jelas. Setiap jenis
pekerjaan di suatu perusahaan akan saling bergantung satu sama lain, maka jika
terdapat tim atau karyawan yang tidak memahami tugas dan tanggung jawabnya,
maka akan mengganggu alur kerja perusahaan secara keseluruhan.

Penggunaan analisis jabatan akan menentukan kualitas sumber daya


manusia perusahaan sehingga diperlukan review atas Job Description untuk
keperluan analisis beban kerja. Perhitungan beban kerja dalam sebuah perusahaan
sangat penting. Beban kerja (workload) mengacu pada intensitas penugasan kerja.
Ini merupakan sumber stres karyawan (Shah et al., 2011).

Secara spesifik, beban kerja dapat dibagi dua, yaitu beban kerja fisik dan
beban kerja mental. Beban fisik cenderung mengarah pada beban yang diterima
seorang karyawan dalam suatu pekerjaan yang berkaitan dengan kondisi
fisiologisnya, seperti kebisingan, vibrasi (getaran), dan hygiene. Apabila kondisi kerja
yang demikian cukup buruk, maka akan terjadi stres kerja dengan gejala fisikal,
seperti tekanan darah tinggi, diare, obstipasi, dll (Cooper dalam Munandar, 2001).

Job description yang berlebih karena terbatasnya jumlah karyawan


merupakan indikasi adanya beban kerja fisik yang berlebih, sedangkan persepsi
terhadap ketidaksesuaian kerja dan lingkungan kerja yang menimbulkan stres
merupakan indikasi adanya beban kerja mental yang berlebih.

Dengan diadakannya proses analisis jabatan (job analysis) dapat diketahui


juga bagaimana beban kerja setiap jabatan yang akan dan harus diterima oleh
pekerja. Beban kerja merupakan salah satu aspek yang harus di perhatikan oleh
setiap organisasi maupun perusahaan, karena beban kerja merupakan salah satu
yang dapat meningkatkan kinerja pegawai. Atas dasar hal tersebut perlu dilakukan
teknik analisis beban kerja (workload analysis) dan sudi waktu (time study) dimana
analisis ini dapat menetukan jumlah pegawai maupun jenis pegawai yang diperlukan
dalam mencapai tujuan organisasional.

Rotasi dan mutasi merupakan suatu hal yang biasa dalam sebuah
organisasi/perusahaan yang dinamis. Suatu perusahaan dapat mencapai tujuannya
dengan sempurna apabila tenaga kerja yang dimilikinya diberikan kesempatan
dalam mengembangkan karir dan meningkatkan kemampuan kerjanya terutama
melalui mutasi yang tepat.

Dengan dilakukannya mutasi, karyawan dapat memperoleh pengalaman yang

lebih luas dari posisi atau jabatannya yang baru serta diharapkan dapat
memperbaiki motivasinya karena telah bekerja pada tempat yang sesuai dan
mampu mencegah kebosanan karyawan tersebut.

Pengertian mutasi menurut Malayu S.P Hasibuan (2017), mutasi adalah suatu
perubahan posisi /jabatan/tempat/pekerjaan yang dilakukan baik secara vertikal
maupun horizontal dalam organisasi.

Mutasi dapat mendeskripsikan suatu Istilah the right man on the right place
atau orang yang tepat berada di tempat yang tepat. Mutasi dimaksudkan
mendapatkan karyawan pada tempat yang paling tepat dengan maksud agar
karyawan atau anggota yang bersangkutan memperoleh suasana baru dan
kepuasan kerja setinggi mungkin serta dapat menunjukkan prestasi yang lebih tinggi
lagi.

Nasution(dalam Budi Santoso,2012) menyatakan mutasi merupakan kegiatan


memindahkan karyawan dariunit atau bagian yang kelebihan tenaga ke bagian yang
kekurangan tenaga atau yang memerlukan. Mutasi berhubungan dengan proses
pemindahan fungsi, tanggung jawab dan status karyawan kesituasi tertentu dengan
tujuan agar pegawai yang bersangkutan memperoleh kepuasan kerja yang
mendalam dan dapat memberikan prestasi dan kontribusi yang maksimal pada
organisasi, Sadili Samsudin (2006).

Dari kedua parameter yaitu beban kerja dan mutasi yang dialami oleh
karyawan tentunya hal tersebut akan berdampak besar terhadap kinerja karyawan
yang pada akhirnya juga akan berdampak terhadap kinerja perusahaan. Dampak
yang terjadi dapat melahirkan suatu dampak yang positif dan dampak negatif,
dimana dampak yang terjadi menginterpretasikan kebijakan analisis beban kerja
maupun kebijakan mutasi yang telah dilakukan oleh perusahaan dapat dinyatakan
tepat atau keliru.

Kinerja karyawan dapat diukur melalui key Performa indicator (KPI individu)
karyawan per rumpun jabatan dimana komponen KPI individu ini terdiri atas 70%
penilaian teknis pekerjaan sesuai parameter yang terukur dan telah ditetapkan serta
30% merupakan penilaian yang dilakukan oleh atasan secara langsung.

Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh sejauh mana sistem di bidang
sumber daya manusia itu sanggup menunjang dan memuaskan keinginan karyawan.
Analisis beban kerja dan mutasi yang tepat terhadap karyawan BPJS
Ketenagakerjaan Kanwil Sumbagsel dapat membantu karyawan tersebut
mengerjakan tugas sesuai dengan kepentingan, frekuensi dan waktu yang tepat.
Selain itu mutasi yang tepat sesuai dengan istilah the right man on the right place
dapat melahirkan performa kinerja karyawan yang sehingga tujuan besar BPJS
Ketenagakerjaan dapat tercapai.

1.2. Rumusan Masalah


Rumusan Masalah berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka
dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah beban kerja mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja


karyawan pada BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Sumbagsel?
2. Apakah mutasi karyawan mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan pada BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Sumbagsel?
3. Apakah beban kerja dan mutasi karyawan secara simultan mempengaruhi
kinerja karyawan pada BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Sumbagsel?
4. Apakah beban kerja dan mutasi karyawan secara simultan mempengaruhi
kinerja BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Sumbagsel?
5. Mana di antara beban kerja dan mutasi karyawan yang berpengaruh dominan
terhadap kinerja karyawan pada BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Sumbagsel?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui dan menganalisis pengaruh beban kerja terhadap kinerja


karyawan pada BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Sumbagsel?
2. Mengetahui dan menganalisis mutasi karyawan terhadap kinerja karyawan
pada BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Sumbagsel?
3. Mengetahui dan menganalisis pengaruh beban kerja dan mutasi karyawan
secara simultan terhadap kinerja karyawan pada BPJS Ketenagakerjaan
Kanwil Sumbagsel?
4. Mengetahui dan menganalisis pengaruh beban kerja dan mutasi karyawan
secara simultan terhadap kinerja BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Sumbagsel?
5. Mengetahui dan menganalisis faktor dominan yang mempengaruhi kinerja
karyawan pada BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Sumbagsel?

1.4. Landasan Teori

Anda mungkin juga menyukai