Anda di halaman 1dari 6

Vol. ..

No…, 2023 -- 1

PENGARUH REWARD, PUNISHMENT, DISIPLIN KERJA TERHADAP

KINERJA KARYAWAN DI DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO

KOTA SEMARANG

Sasti Ayu Anggraeni


Universitas Dian Nuswantoro

Sasti Ayu Anggraeni

Universitas Dian Nuswantoro


theresiasasti@gmail.com

ABSTRAK
Abstrak berisi penjelasan singkat yang memuat gambaran isi keseluruhan tulisan, terdiri dari
satu paragraf (100-200 kata). Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dengan huruf Times New
Roman 10 pt dan spasi tunggal. Isi abstrak meliputi : pendahuluan (gambaran singkat masalah
yang diteliti), tujuan penelitian, metode yang digunakan, hasil/ kesimpulan, dan rekomendasi.
Kata Kunci: 3-5 kata kunci (singkat dan urut abjad)

ABSTRACT
Abstrak berisi penjelasan singkat yang memuat gambaran isi keseluruhan tulisan, terdiri dari
satu paragraf (100-200 kata). Abstrak ditulis dalam Bahasa Inggris dengan huruf Times New
Roman 10 pt, italic, dan spasi tunggal. Isi abstrak meliputi : pendahuluan (gambaran singkat
masalah yang diteliti), tujuan penelitian, metode yang digunakan, hasil/ kesimpulan, dan
rekomendasi.
Keywords: 3-5 keywords (kata kunci ditulis singkat, urut abjad)
PENDAHULUAN
SDM merupakan unsur penting yang peran dan fungsinya tidak akan bisa digangtikan oleh
sumber daya lainnya yang dimana kebutuhan harus terpenuhi dengan bauak dan didukung
oleh sarana dan prasarana yang baik dan memadai. Diera globalisasi seperti sekarang sumber
daya manusia mempunyai peran penting didalam segala kegiatan perusahaan/instansi dengan
didukung sarana dan prasarana yang memadai maka kegiatan perusahaan akan berjalan
dengan baik, tanpa dukungan serta sarana dan prasaranan yang tidak mendukung maka
kegiatan perusahaan tidak akan berjalan dengan baik. Maka dapat dinyatakan bahwa sumber
daya manusia merupakan hal pokok yang perlu diperhatikan dengan seluruh kebutuhannya.
Sumber daya manusia merupakan sumber pokok yang dapat menentukan keberhasilan dalam
pelaksanaan kegiatan perusahaan. Adanya tuntutan perusahaan yang mendesak untuk
memperoleh, mengembangkan serta mempertahankan sumber daya manusia dengan dinamika
lingkungan yang seiring waktu berubah. Pentingnya sebuah peran sumber daya manusia dapat
dilihat dari kebutuhan sebuah perusahaan untuk membuat strategi manajemen sumber daya

DOI:
https://doi.org/10.32670/coopetition.
2 – Author, Judul…

manusia selaras dengan strategi pada bidang lainnya. Manjamen sumber daya manusia adalah
sebuah program, aktivitas yang digunakan untuk mengembangkan, memelihara, serta
mendapatkan sumber daya manusia yang sesuai dengan kriteria perusahaan guna mendukung
sebuah perusahaan/instansi untuk mencapai tujuannya. Dalam mencapai tujuan perusahaan
maka dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas, kualitas seorang karyawan dapat
diterapkan dengan rerward, punishment, serta disiplin kerja guna menciptakan kinerja yang
baik bagi perusahaan.
Berbicara tentang SDM yang berada di pemerintahan tentu erat kaitannya dengan Aparatur
Sipil Negara.masalah utama SDM apartaur negara adalah alokasi dalam hal kuantitas, kualitas
serta distribusi PNS menurut zona teritorial yang tidak seimbang , serta tingkat produktivitas
PNS yang masih rendah. Manajemen SDM sangat diperlukan guna pengelolaan secara
sistematis, terpola dan terencana agar tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi pada masa
sekarang hingga masa yang akan datang tercapai seacra optimal. Dalam Reformasi Birokasi
aspek SDM Aparatur menjadi aspek terpenting, maka dalam penataan perlu dilakukan secara
sistematis. Program tersebut guna meningkatkan profesionalisme SDM apartur pada masing-
masing instansi pemerintah dengan didukung oleh aparatur dengan basis kompetensi,
transparan, dan memperoleh gaji dalam bentuk jaminan kesejahteraan yang sepadan.
Permasalahan yang dihdapi di SDM Pemerintahan tidak hanya mengenai persoalan kuantitas
jumlah SDM tetapai juga kualitas serta kinerja SDM di Pemerintahan. Dengan
diberlakukannya penerapan sistem reward, punishment, serta disiplin kerja maka dapat
dengan mudah instansi untuk menilai kinerja seorang karyawan dan dapat dengan mudah
melakukan penilaian terhadap karyawan aspek apa saja yang mempengaruhi kinerja
karayawan dengan reward, punishment dan disiplin kerja. Secara sistematis reward dan
punishment tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) No.30 Tahun 2019. Sesuai dengan
Peraturan Pemerintah, penghargaan dapat diberikan dengan syarat jika PNS dapat
mempertahankan penilaian kinerja dengan predikat baik dan sangat baik selama dua tahun
berturut-turut. Dengan adanya reward, punishment serta disiplin kerja yang diterapkan di
sebauh instansi pemerintahan maka akan memperngaruhi kinerja seorang karyawan di instansi
pemerintahan. Penulisan ini didukung dengan adanya data kinerja kinerja sdm yang tertulis
didalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan (LKJIP) Dinas Koperasi dan Usaha Mikro
Kota Semarang, serta data pra survey yang telah didapatkan dari beberapa karyawan di Dinas
Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang. Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar
untuk penelitian keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksaan kegiatan dengan tujuan dan
sasaran yang akan dicapai yang telah ditetapkan dalam tujuan dan sasaran Dinas Koperasi dan
Usaha Mikro Kota Semarang. Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara
relasi dengan target indikator kinerja tahun berjalan, relasi tahun lalu, serta terhadap target
jangka menengah. Adapun pengukuran capaian kinerja yang dilakukan dengan cara
membandingkan antara realisasi terhadap target indikator kinerja, dengan perhitungan sebagai
berikut :
- Indikator kinerja bila semakin tinggi realiasasinya maka semakin tinggi capaiannya

- Indikator kinerja bila semakin tinggi realisasinya maka semakin rendah capaiannya

DOI:
https://doi.org/10.32670/coopetition.
Vol. .. No…, 2023 -- 3

Dengan capaian kinerja yang diperoleh dari hasil pengukuran kinerja tesebut kemudian
dikelompokan dalam skala nilai peringkat capian kinerja. Dengan adanya penerapan reward
dan punishment bagi karyawan maka kan mempengaruhi dalam hal disiplin kerja, dengan
disiplin kerja yang meningkat maka akan mengurangi resiko karyawan dalam melanggar
aturan perusahaan, maka perusahaan harus memberikan sanksi yang setimpal dengan masalah
yang diperbuat. Kedisiplinan mecerminkan rasa tanggung jawab seseorang terhadap
pekerjaannya, dengan adanya manajemen kinerja yang dibangun secara baik dan
bekerlanjutan dengan berbasis porses perencanaan, pengukuran, penilaian serta evaluasi
kinerja karyawan untuk mewujudkan tujuan organisasi. Dengan disiplin yang tinggi maka
karyawan dapat melakukan pekerjaan dengan baik, dengan adanya pekerjaan yang baik maka
karyawan berhak mendapatkan apresiasi dari sebuah institusi yang dapat membuat karyawan
semangat dalam melakukan pekerjaannya. Kedisiplinan dapat diukur dengan beberapa
indikator yaitu ketepatan waktu masuk kerja, tanggung jawab dalam bekerja, kehadiran di
tempat kerja, sikap serta perilaku karayawan dalam menjalankan tugas. Kedisiplinan didalam
pemerintahan juga diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 94 Tahun
2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Peraturan dikeluarkan untuk melaksanakan
ketentuan Pasal 86 ayat (4) UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 3 dan Pasal 5 “ PNS yang tidak menaati ketentuan
akan dijatuhi hukuman disiplin” demikian ditegaskan dalam Pasal 7 PP 44 Tahun 2021.
Didalam sebuah perusahaan perlu memperhatikan para karyawan untuk disiplin dalam
menjalankan tugas yang mereka kerjakan agar dapat meningkatkan kinerja yang baik, dengan
disiplin dan kinerja yang baik maka perkerjaan akan lebih baik dan cepat selesai serta
memberi dampak yang positif bagi perusahan/instansi.
Hubungan Reward dengan Kinerja Pegawai
Penghargaan yang diberikan oleh karyawan merupakan bentuk apresiasi dari organisasi
kepada para karyawan atas prestasi kerja yang ditunjukan selama periode tertentu. Reward
yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai di Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota
Semarang adalah dengan adanya pemberian penghargaan jika suatu organisasi mampu
mencapai tujuan perusahaan, insentif serta adanya dana pensiunan dari perusahaan, dengan
adanya reward yang diberikan oleh perusahaan bagi karyawan maka akan memberi nilai
tambah bagi karyawan agar meraka mampu melaksanakan tugas dengan baik agar kinerja
pegawai didalam perusahaan menjadi lebih baik.
Hubungan Punishment dengan Kinerja Pegawai
Hukuman yang diberikan kepada seorang karyawan atas tindakan indisipliner berpengaruh
terhadap kinerja karyawan. Hal ini sangat efektif diberikan bagi seorang karyawan yang
melnaggar hukuman dengan begitu karyawan yang terciduk melakukan / melanggar hukuman
segera di beri sanksi yang setimpal atas kesalahan yang dilakukannya. Pelaksanan hukuman
harus bersifat tegas, jika tidak tegas terhadap karyawan maka akan memperngaruhi kinerja
krayawan yang berdampak pada kinerja perusahaan.
Hubungan Disiplin Kerja dengan Kinerja Pegawai
Kedisiplinan kerja berpengaruh pada kinerja pegawai di instansi, dengan menerapkan
kedisiplinan pegawai dalam segala aspek akan mempengaruhi juga kinerja pegawai di
instansi. Kedisiplinan yang mempengaruhi kinerja mulai dari datang tepat waktu, hadir setiap
jam kerja, mematuhi aturan perusahaan, menyelesaikan tugas yang diberikan dengan tapat
waktu, dan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap pekerjaan yang dilakukan,
dengan dipberlakukannya kedisiplinan itu maka kinerja pegawai menjadi sangat efektif.

DOI:
https://doi.org/10.32670/coopetition.
4 – Author, Judul…

Penelitian yag dilakukan oleh Fereshti dan Faizal (2020) reward, punishment dan disiplin
kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Penelitian lain yang dilakukan oleh
Moch Rizky Firmansyah, Sina Styadi, Tanto Gatot Sumarsono (2021) mengatakah bahwa
reward dan punishment berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Penelitian yang
dilakukan oleh Abd Kadir dan Fredy Jayen (2021) mengatakan bahwa reward secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap kinerja, punishment tidak berpengaruh signifikan terhadap
kinerja, disiplin kerja berpengaruh siginifikan terhadap kinerja. Secara simultan reward,
punishmnet, disiplin kerja berpengaruh signifikat terhadap kinerja.
Penelitian yang dilakukan oleh Moch Rezky Iskandar (2021) mengatakan bahwa secara
parsial maupun simultan variabel reward, punishment dan disiplin kerja berpengaruh positif
terhadap kinerja pegawai.selanjutnya penelitian yang dilakukan ileh Winda Sri Astuti,
Herman Syahruddin, Susenohadi Purnomo (2018) bahwa reward berpengaruh negatif terhdap
kinerja karyawan, sedangkan punishment berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja
karyawan.

TINJAUAN TEORITIS
Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Hasibuan (2019), manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur
hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan
perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Menurut Marwansyah (2019), mengungkapkan
bahwa manajemen sumber daya manusia dapaat diaartikan sebaagai pendayaagunaan sumber
daaya maanusia di dalaam orgaanisasi, yang dilaakukan melaalui fungsi-fungsi perencaanaan
sumber daya manusia, rekuuitmen dan seleksi, pengeembangan summber daya manusia, serta
pemberian kompensasi untuk mengemplementasikan fungsi-fungsi yang ada untuk analisi
penilaian kinerja yang obyektif.
Reward
Dikutip dari Adhitomo Wirawan (2018) Reward merupakan suatu elemen yang penting untuk
memotivasi karyawan untuk berkonstribusi dalam menuangkan ide inovasi yang baik untuk
fungsi bisnis yang lebih baik dana meningkatkan kinerja perusahaahn baik secara finansial
dan non-finansial. Salah satu kebijakan yang diberikan perusahaan kepada karyawan untuk
meningkatkan kinerja adalah melalui kompensasi berupa insentif (Nasib & Martin, 2018).
Punishment
Hukuman diberikan agar pelanggar jera dan tidak mengulanginya lagi. (Suparmi & Vicy,
2019) pemidanaan bertujuan untuk menjaga peraturan yang berlaku dan memberikan
pelajaran bagi pelanggar. (Winda, Herman & Susenohadi, 2018) hukuman merupakan salah
satu bentuk motivasi jika diberikan secara tepat dan bijaksana sesuai norma yang berlaku.
Disiplin Kerja
Menurut (Sumadhinata, 2018) disiplin kerja adala suatu alat yang digunakan para manajer
untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia mengubah perilaku dan untuk
menungkatkan kesadaran juga kesediaan seseorang agar menaati semua peraturan dan norma
sosial yang berlaku disuatu perusahaan. Menurut Chew & Taylor (2021:46) disiplin kerja
merupakan kemampuan atau sikap seseorang dalam menaati aturan yang telah ditetapkan
dengan tepat waktu.
Kinerja Karyawan

DOI:
https://doi.org/10.32670/coopetition.
Vol. .. No…, 2023 -- 5

kinerja karyawan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Afandi (2021:86-87) ada
beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja yaitu kemampuan, kepribadian,dan minat kerja,
kejelasan dan penerimaan seorang pekerja, tingkat motivasi pekerja, kompetensi fasilitas
kerja, budaya kerja, kepemimpinan, disiplin kerja. Menurut Kasmir (2019:184) kinerja
merupakan hasil kerja dan perilaku kerja yang telah dicapai dalam pemenuhan tugas dan
tanggung jawab yang diberikan selama periode waktu tertentu. Kinerja karyawan merupakan
hal yang paling penting dalam sebuah organisasi/instansi dalam kesuksesan pencapian sebuah
target ketika memiliki kinerja karyawan yang baik. Menurut Daulay, (2019) pengukuran
kinerja adalah hasil kerja pegawai dilihat pada aspek kualitas, kuantitas, waktu kerja, dan
kerja sama untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan oleh organisasi. . Menurut Afandi
(2018:83) Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang
dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam
upaya pencapaian tujuan organisasi secara illegal, tidak melanggar hukum dan tidak
bertentangan dengan moral dan etika.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan survei. Populasi
dalam penelitian yang dilakukan di Dinas Koperasi Dan Usaha Mikro Kota Semarang yang
berjumlah 61 pegawai asn dan 22 pegawai non asn, dengan metode pengambilan sampel
menggunakan metode kuisioner, dima semua anggota pupulasi dijadikan sampel. Data dalam
penelitian ini menggunakan data primer yang dikumpulkan dengan menyebar kuisioner kepda
seluruh responden yang diisi dengan beberapa pernyataan dengan lima opsi jawaban yang
akan diberi bobot skor sebagai berikut ( Sangat Setuju=5, Setuju=4, Kurang Setuju=3, Tidak
Setuju=2, Sangat Tidak Setuju=1).

Gambar 1. Model Kualitas Sistem Informasi Akademik

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil penelitian dan pembahasan disajikan dengan uraian yang singkat dan jelas, dengan
membandingkan teori, hasil temuan dan analisis. Hasil pengolahan data dapat ditampilkan dalam
bentuk gambar atau tabel dengan diberi uraian singkat sebagai interpretasi gambar atau tabel yang
digunakan. Hasil pembahasan harus fokus menjawab rumusan masalah yang telah disampaikan di
bagian pendahuluan.
Tabel 3. Hasil Uji Validitas

DOI:
https://doi.org/10.32670/coopetition.
6 – Author, Judul…

No. Variabel Hasil Simpulan

1 Kualitas Sistem (X1) rhit ≥ 0,30 Valid

2 Kualitas Informasi (X2) rhit ≥ 0,30 Valid

3 Kualitas Layanan (X3) rhit ≥ 0,30 Valid

4 Kepuasan Pengguna (Y) rhit ≥ 0,30 Valid

5 Benefits (Z) rhit ≥ 0,30 Valid

(Sumber : data diolah, 2020)

SIMPULAN DAN SARAN


Penutup berisi kesimpulan dengan disertai saran/rekomendasi yang relevan. Kesimpulan harus
menjawab rumusan permasalahan yang telah disampaikan pada bagian awal secara singkat padat dan
jelas. Kesimpulan dan saran disajikan dalam bentuk paragraf/naratif (bukan dalam bentuk
pointer/numbering).
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka ditulis menggunakan APA style. Diurutkan berdasarkan abjad.
Daftar pustaka yang digunakan disarankan berasal dari referensi terbaru, setidaknya sepuluh tahun
terakhir.
Contoh daftar pustaka:
Bennett, D. (2011). Strategies and Techniques in Teaching Reading. Boston: Goucher College.
Carroll, J.P. (1966). Some neglected relationships in reading and language. Elementary English, 43,
511-582.
Dickinson, D.K. & McCabe, A. (2001). Bringing it all together: The multiple origins, skills, and
environmental supports of early literacy. Learning Disabilities Research and Practice, 16, 186-202.
Graves, M., Juel, C., Graves, B., & Dewitz, P. (2011). Teaching reading in the 21st century,
motivating all learners. Boston, Massachusetts: Allyn & Bacon.
Jones, C., & Kim, S. (2010). Influences of retail brand trust, off-line patronage, clothing involvement
and website quality on online apparel shopping intention: Online apparel shopping
intention. International Journal of Consumer Studies, 34(6), 627–637.
https://doi.org/10.1111/j.1470-6431.2010.00871.x
Mesmer, H.A.E. & Griffith, P.L. (2005). Everybody's selling it: But just what is explicit, systematic
phonics instruction? International Reading Association, 366-376.
-------------------------------------------
Catatan terkait contoh format atau template jurnal :
● Jurnal ini menggunakan teknik penulisan referensi/ rujukan/ gaya selingkung format “APA”
Style (American Psychological Association). APA style adalah salah satu format referensi
yang paling banyak dipakai di jurnal-jurnal di Indonesia, bahkan di dunia.
● Kebanyakan jurnal bereputasi akan meminta penulisan rujukan dengan menggunakan aplikasi,
seperti Mendeley, EndNote, Zotero, Citavi dan sejenisnya. Tujuannya agar karya tulis yang
dirujuk dapat terkoneksi sehingga terhitung indeks sitasinya.

DOI:
https://doi.org/10.32670/coopetition.

Anda mungkin juga menyukai