Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS DAMPAK PENEMPATAN KERJA, DISIPLIN KERJA, KEPEMIMPINAN

TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA PEGAWAI


KANTOR KECAMATAN BANJARSARI
KOTA SURAKARTA

ANALYSIS OF THE IMPACT OF WORK PLACEMENT, WORK DISCIPLINE,


LEADERSHIP ON JOB SATISFACTION AND PERFORMANCE
OF EMPLOYEES IN BANJARSARI DISTRICT
SURAKARTA CITY

Rina Andriani
Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Dharma AUB Surakarta

Abstraks
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, menguji dan menganalisis pentingnya penempatan,
disiplin kerja dan kepemimpinan pada kantor kecamatan Banjarsari Surakarta terhadap kepuasan kerja
dan kinerja pegawai. Metode pengumpulan data adalah metode angket. Sampel dengan metode sensus
sebanyak 107 responden. Analisis data meliputi pengujian instrumen, pengujian linearitas, pengujian
hipotesis, dan analisis jalur. Hasil penelitian membuktikan penempatan dan disiplin kerja memberikan
dampak positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, sedangkan kepemimpinan memberikan dampak
positif dan tidak signifikan terhadap kepuasan kerja. Disiplin kerja dan kepuasan kerja memberikan
dampak positif signifikan terhadap kinerja, sedangkan penempatan dan kepemimpinan memberikan
dampak negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja. Hasil uji F membuktikan penempatan, disiplin
kerja, kepemimpinan, dan kepuasan kerja memberikan dampak signifikan terhadap kinerja. Nilai R2
total sebesar 0,777 berarti kinerja dijelaskan oleh penempatan, disiplin kerja, kepemimpinan, dan
kepuasan kerja sebesar 77,7%, dan sisanya = 22,3% oleh variabel lain. Analisis jalur membuktikan
bahwa jalur langsung dari disiplin kerja menuju kinerja merupakan cara yang paling dominan dan
efektif untuk meningkatkan kinerja. Variabel intervening kepuasan kerja dapat efektif dalam mediasi
dampak penempatan kerja dan kepemimpinan pada kinerja, tetapi tidak dapat memiliki dampak disiplin
pada kinerja.
Kata kunci: penempatan kerja, disiplin kerja, kepemimpinan, kepuasan kerja, kinerja

Abstract
The purpose of this study was to determine, test and analyze the importance of placement, work
discipline and leadership at the Banjarsari Surakarta sub-district office on job satisfaction and
employee performance. The data collection method is a questionnaire method. The sample using the
census method was 107 respondents. Data analysis includes instrument testing, linearity testing,
hypothesis testing, and path analysis. The results of the study prove that placement and work discipline
have a positive and significant impact on job satisfaction, while leadership has a positive and
insignificant impact on job satisfaction. Work discipline and job satisfaction have a significant positive
impact on performance, while placement and leadership have a negative and insignificant impact on
performance. The results of the F test prove that placement, work discipline, leadership, and job
satisfaction have a significant impact on performance. The total R2 value of 0.777 means that
performance is explained by placement, work discipline, leadership, and job satisfaction of 77.7%, and
the rest = 22.3% by other variables. Path analysis proves that the direct path from work discipline to
performance is the most dominant and effective way to improve performance. The intervening variable
job satisfaction can be effective in mediating the impact of job placement and leadership on
performance, but cannot have a disciplined impact on performance.
Keyword : work placement, work discipline, leadership, job satisfaction, performance

1
2
PENDAHULUAN pada seluruh instansi pemerintahan termasuk
Badan Kesehatan Dunia atau WHO menetapkan Oranisasi Perangkat Daerah (OPD) Kantor
bahwa pandemi Covid 19 berlangsung sejak 9 Maret Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta yaitu melalui
tahun 2020, memiliki dampak terhadap realitas kebijakan bekerja dari rumah atau work from home.
kehidupan sosial serta menurunnya kinerja ekonomi Bekerja dari rumah adalah konsep seorang pegawai
yang sangat signifikan. Secara global sudah dapat melakukan tugas pekerjaan dari rumah, dan
merambat di sebagian besar negara di dunia, bahkan merupakan Salah satu cara yang tepat bagi
di Indonesia juga terdampak (BPSRI, 2020). Secara organisasi untuk mempertahankan kinerja pegawai
global, realitas tersebut tentunya dapat tetap terjaga pada masa pandemi Covid 19.
mempengaruhi beberapa organisasi yang salah Kebijakan untuk bekerja dari rumah dari organisasi
satunya pada sumber daya manusia (SDM), baik terhadap pegawai tersebut, supaya pegawai juga
swasta maupun pemerintah dalam pelayanan publik masih dapat menjalankan tugas pekerjaan dari
dalam hal ini pegawai ASN. Pengelolaan SDM rumah masing-masing. Kebijakan WFH kepada
dalam segala lini organisasi merupakan aspek yang pegawai perlu disesuaikan dengan jenis pekerjaan
penting dan perlu dipersiapkan dan diprioritaskan pegawai, hal ini dilakukan untuk mengurangi
Manajemen sumber daya manusia adalah proses dampak dari Covid 19 dan untuk menjaga
pengelolaan perekrutan pegawai, pelatihan, evaluasi produktivitas kerja dan kinerja pegawai. Kebijakan
dan kompensasi, serta hubungan perburuhan, WFH selama masa pandemi Covid 19, Pemerintah
kesehatan dan keselamatan dan masalah peradilan Kota Surakarta dapat juga memberikan semangat
(Dessler, 2015). Pada situasi pandemi Covid 19, melalui motivasi terhadap semua pegawainya untuk
analisis kebutuhan dari organisasi yang berkaitan tetap dapat terjaga dan meningkatkan kinerja
dengan SDM merupakan aspek penting yang perlu pegawai.
diperhatikan dalam membuat kebijakan dan strategi Berdasarkan uraian di atas, sumber daya manusia
SDM yang berkualitas memegang peranan yang sangat strategis dan
Elmi (2018) mengemukanan bahwa realitas penting dalam organisasi. Sebagai seorang
berkaitan dengan analisis kebutuhan organisasi manajer, sumber daya manusia juga memegang
berhubungan dengan SDM menjadi hal yang peranan menentukan dalam keberhasilan organisasi
penting dan berdampak pada pengaruh yang tidak dalam mencapai tujuannya. Menunjukkan bahwa
terbatas pada kualitas perencanaan SDM, namun manajemen sumber daya manusia yang efektif
juga pada beberapa fungsi manajemen SDM yang diperlukan untuk memaksimalkan pencapaian tujuan
lain, contohnya rekrutmen, seleksi, bahkan organisasi. Pengelolaan SDM pada dasarnya
penetapan pegawai, dan juga pelatihan bertujuan untuk meningkatkan kinerja. Kinerja
mengembangkan pegawai, dan kelebihan analisis merupakan pencapaian hasil kerja secara kualitas
yang berkaitan dengan SDM dapat dicerminkan oleh dan kuantitas oleh seorang pegawai dalam
arah organisasi dalam meningkatkan pendayagunaan menjalankan tugas yang menjadi tanggung jawab
SDM secara maksimal dari segi kuantitas dan (Mangkunegara, 2015). Salah satu cara organisasi
kualitas dengan analisis yang mumpuni, organisasi dapat meningkatkan kinerja adalah dengan
harus dapat mengarahkan dari perencanaan SDM memaksimalkan potensi bakat pegawai. Organisasi
dalam memperoleh jumlah, tipe dan kualitas memberikan keterampilan bagi semua karyawan
karyawan untuk bekerja secara efektif dan efisien. untuk mencapai tujuan mereka Dalam rangka
Menurut Widodo (2015) Penggolongan kinerja ada meningkatkan kinerja, baik dari segi kualitas
dua bagian yaitu kinerja individu dan kinerja pengetahuan dan keterampilan, karir, dan tunjangan
kelompok, kinerja individu adalah hasil upaya dari karyawan, Organisasi perlu meningkatkan perhatian
pegawai secara kualitas dan kuantitas berdasarkan pada kualitas.
standar kerja yang telah ditetapkan. Adapaun kinerja Salah satu cara untuk mengembangkan SDM yang
organisasi adalah penggabungan atas hasil kerja berkualitas dan andal adalah dengan menjadwalkan
individu maupun kelompok. Kinerja pegawai yang karyawan untuk mengisi posisi organisasi yang
berkualitas dan semangat tinggi adalah aspek bersangkutan. Keberhasilan perekrutan karyawan
penting untuk selalu diberikan fasilitas terutama terletak pada ketepatan penempatan karyawan lama
masa pandemi Covid 19. Upaya yang salah satunya dan baru pada posisi baru. Proses penempatan
adalah perlu dilakukan oleh Pemerintah Kota adalah proses yang menentukan untuk mendapatkan
Surakarta agar dapat selalau menjaga kualitas dan pegawai yang memiliki kompeten sesuai kebutuhan
semangat kerja dari pegawai ASN yang diterapkan organisasi. Penempatan yang tepat dalam suatu

3
posisi membantu organisasi mencapai tujuannya. Disiplin kerja adalah kesadaran dan kesediaan
Penempatan pegawai tidak hanya untuk individu untuk mematuhi semua peraturan
menempatkan pegawai, tetapi juga untuk organisasi dan norma sosial yang berlaku (Hasibuan,
mencocokkan kualifikasi pegawai dengan 2014). Disiplin diperlukan tidak hanya bagi pekerja
kebutuhan dan persyaratan kerja individu, tetapi juga bagi kelompok orang yang
Semua organisasi harus memilih dan menentukan tergabung dalam suatu organisasi. Disiplin kerja
karyawan yang mampu mengisi lowongan untuk memungkinkan karyawan untuk lebih bertanggung
melakukan tugas-tugas utama di posisi mereka yang jawab atas tugasnya, meningkatkan kinerja
ada. Anda perlu merekrut karyawan terampil yang karyawan yang berdisiplin kerja, dan meningkatkan
disesuaikan dengan posisi tertentu. Ini berarti bahwa produktivitas.
karyawan masa depan perlu memiliki keterampilan Disiplin kerja harus diajarkan kepada seluruh
yang mereka butuhkan untuk bekerja secara efektif karyawan sejak dini. Sumber daya yang baik dan
dan efisien. Dasar penempatan adalah job disiplin kerja yang baik menghasilkan
description dan job spesification yang telah kepemimpinan yang baik, dan kinerja yang baik
ditentukan serta dengan pedoman kepada prinsip pada organisasi.. Penjelasan di atas didukung oleh
“penempatan orang-orang yang tepat pada tempat hasil penelitian Hilmawan (2021), Erlina (2019),
yang tepat dan penempatan orang yang tepat untuk Alwi (2019), Anggriawan (2016), Lusigita (2017),
jabatan yang tepat” atau “the right man in the right Oktafien (2018) yang menyimpulkan bahwa disiplin
place and the right man behind the right job” kerja memiliki pengaruh signifikan pada kinerja.
(Mangkunegara, 2015). Namun dalam kenyataannya Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Lianasari
bahwa terdapat sistem penempatan pegawai yang et.al (2017), membuktikan disiplin kerja
tidak sewajarnya, seperti penempatan pegawai di memberikan dampak tidak signifikan terhadap
suatu bidang dimana pegawai tersebut belum kinerja.
berpengalaman dalam bidang tersebut atau Kepemimpinan dapat memberikan dampak yang
menempatkan pegawai tidak pada konsentrasi ilmu signifikan terhadap kinerja, sehingga kepemimpinan
(background). Temuan penelitian dilakukan oleh merupakan faktor kunci meningkatkan kinerja.
Ngebu (2018), Karmita (2015), Susilo (2018), Sebagai pemimpin merencanakan,
Karlina (2020), Cakra (2020), Ernawan (2021), Afif menginformasikan, melaksanakan melaksanakan
(2020), yang menyatakan bahwa penempatan kerja dan mengevaluasi berbagai keputusan yang perlu
memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja dibuat dalam organisasi. Keberhasilan suatu
pegawai. Temuan penelitian berbeda dilakukan oleh organisasi didukung oleh peran seorang pemimpin
Anggriawan (2016), Suwito (2016) dan Afriana dengan gaya kepemimpinan untuk mempengaruhi
(2021) menyatakan bahwa penempatan kerja tidak bawahannya. Sutrisno (2016), Kepemimpinan
memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi
pegawai. aktivitas anggota tim berkaitan dengan tugas.
Faktor selanjutnya yang mempengaruhi kinerja Mencapai kepemimpinan yang efektif
pegawai adalah disiplin kerja. Disiplin kerja membutuhkan pemimpin profesional yang terampil
karyawan ditentukan oleh kemampuan organisasi yang dapat memotivasi bawahannya untuk
dan manajemen dalam mengelola sumber daya yang melakukan tugas sesuai arahan organisasi. Gaya
tersedia. Semua karyawan harus menunjukkan kepemimpinan dari setiap pemimpin berbeda-beda.
tingkat disiplin yang tinggi agar dapat bekerja secara Dimana gaya yang otoriter akan mengganggu
profesional dengan membawa kualitas sbg berikut: efisiensi kerja pegawai, pegawai dalam bekerja akan
motivasi tinggi, gigih, jujur, terampil, loyal dalam menjadi bosan dan kurang termotivasi untuk
bekerja dan mampu bekerja sama, baik secara bekerja. Berdasarkan uraian tersebut, terlihat bahwa
individu maupun kelompok. Arifin dan Fauzi (2012) peran kepemimpinan penting dalam meningkatkan
berpendapat bahwa Disiplin merupakan fungsi kinerja pegawai. Hal ini didukung oleh hasil
terpenting dari manajemen sumber daya manusia penelitian Susilo (2018), Hilmawan (2021) yang
untuk mencapai tujuan yang maksimal. Karena menunjukkan bahwa kepemimpinan memiliki
tanpa disiplin yang baik, sulit untuk mencapai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
tujuan yang maksimal.. Disiplin adalah keinginan karyawan. Hasil penelitian berbeda yang dilakukan
dan persepsi untuk mematuhi aturan organisasi oleh Lusigita (2017), Hakim (2018), Riandi (2021)
serta norma sosial yang berlaku. membuktikan kepemimpinan memberikan dampak
yang tidak signifikan terhadap kinerja.

4
Faktor lain yang mempengaruhi kinerja adalah Analisis data meliputi uji instrumen, linieritas,
kepuasan kerja. Istilah kepuasan kerja dapat hipotesis, analisis jalur (Path Analisis).
diartikan sebagai perasaan positif terhadap
pekerjaan seseorang sebagai akibat dari penilaian Persamaan Regresi Jalur
karakteristik pekerjaan tersebut (Sutrisno, 2016). Persamaan I
Y1 = β1X1 + β2X2 + β3X3 + e1
Berdasarkan penjelasan di atas, Kepuasan kerja
Ket :
adalah suatu bentuk emosi atau ekspresi seseorang Y1 : Kepuasan keerja
ketika ia tidak dapat/tidak dapat memenuhi X1 : Penempatan Kerja
harapannya terhadap pekerjaan atau kinerjanya. X2 : Disiplin Kerja
Pegawai yang merasa puas dengan organisasi akan X3 : Kepemimpinan
memberikan penghargaan kepada organisasi dengan β1- β3 : Koefisien regresi
memaksimalkan kinerja organisasi, hal ini didukung e1 : Residual
Persamaan II
oleh hasil penelitian dari Hilmawan (2021), Erlina
Y2 = β4X1 + β5X2 + β6X3 + β7X4 + e2
(2019), Alwi (2019), Ngebu (2018), Karmita (2015), Ket :
Cakra (2020), Lusigita (2017), Ernawan (2021), Y2 : Kinerja
Hakim (2018), Lianasari et.al (2017) X1 : Penempatan Kerja
mengemukakan kepuasan kerja memberikan X2 : Disiplin Kerja
damapak yang signifikan terhadap kinerja. Hasil X3 : Kepemimpinan
penelitian yang berbeda telah dilakukan oleh X4 : Kepuasan Kerja
β1- β4 : Koefisien regresi
Margahana et al (2018), Riadi (2021), yang
e2 : Residual
menyatakan bahwa kepuasan kerja memberikan
damapak yang tidak signifikan terhadap kinerja. HASIL
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, Tabel I.
menunjukkan adanya perbedaan hasil penelitian satu Hasil analisis jalur persamaan I dan II
Ket
dan yang lain (reseach gap), maka peneliti tertarik Pers. Hubungan Variabel β Sig
mengambil judul “Analisis Dampak Penempatan I Penempatan Kerja Positif dan
0,551 0,000
Kerja, Disiplin Kerja Dan Kepemimpinan Terhadap  Kepuasan kerja signifikan
Disiplin Kerja  Positif dan
Kepuasan Kerja Dan Kinerja Pegawai Kantor Kepuasan kerja
0,221 0,013
signifikan
Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta” Kepemimpinan  Positif dan tidak
0,009 0,904
Perumusan permasalahan yang hendak dibahas Kepuasan kerja signifikan
II Penempatan Kerja Negatif dan tidak
dalam tesis ini, yaitu antara lain:  Kinerja
-0,033 0,732
signifikan
1. Apakah penempatan kerja, disiplin kerja, Disiplin Kerja  Positif dan
0,618 0,000
kepemimpinan memberikan dampak yang Kinerja signifikan
signifikan terhadap kepuasan kerja? Kepemimpinan  Negatif dan tidak
-0,065 0,341
Kinerja signifikan
2. Apakah penempatan kerja, disiplin kerja
Kepuasan kerja  Positif dan
kepemimpinan, kepuasan kerja memberikan Kinerja
0,252 0,008
signifikan
damapak yang signifikan terhadap kinerja? Sumber : Data yang diolah, 2022
Penelitian bertujuan mengetahui, menguji serta
menganalisis signifikansi Hasil persamaan adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh penempatan, disiplin kerja, Y1 = 0,551X1 + 0,221X2 + 0,009X3 + є1
kepemimpinan terhadap kepuasan kerja. (0,000)** (0,013)** (0,904)
2. Pengaruh penempatan kerja, disiplin kerja,
kepemimpinan, kepuasan kerja terhadap Y2 = -0,033X1 + 0,618X2 - 0,065X3 + 0,252X4 + є2
kinerja. (0,732) (0,000)** (0,341) (0,008)**

METODE PENELITIAN Dapat diketahui hasil :


Jenis penelitian kuantitatif ini menjelaskan hubungan 1. Persamaan I membuktikan penempatan kerja,
kausal antara variabel penempatan, disiplin kerja, disiplin kerja memberikan dampak positif
kepemimpinan terhadap kepuasan kerja dan kinerja
signifikan terhadap kepuasan kerja, tetapi
pegawai pada kantor kecamatan Banjarsari
Surakarta. kepemimpinan memberikan dampak positif
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tidak signifikan;
menggunakan survey (kuesioner) 2. Persamaan II membuktikan disiplin kerja dan
Pengambilan sampel dengan sensus dari total 107 kepuasan kerja memberikan dampak positif
responden signifikan terhadap kinerja, sedangkan

5
penempatan, kepemimpinan memberikan
dampak negatif tidak signifikan.

Tabel II. Pengaruh Langsung, Tidak


Langsung & Total
Hubungan Pengaruh
No. Hub Variabel Tidak
Langsung Total
Langsung
1 Penempatan
Kerja → P4 = -0,033
Kinerja
2 Disiplin Kerja P5 =
→ Kinerja 0,618**
3 Kepemimpinan
P6 = -0,065
→ Kinerja Gambar I.
Penempatan = P1 x P7
Kerja → = 0,551 X
= P4 + (P1 x P7) Hasil Analisis Jalur
4 = -0,033 +
Kepuasan Kerja 0,252 =
0,138 = 0,105
→ Kinerja 0,138**
Disiplin Kerja = P2 x P7 PEMBAHASAN
= P5 + (P2 x P7)
5
→ Kepuasan = 0,221 X
= 0,618 + 1. Hubungan Penempatan Kerja dengan kinerja
Kerja → 0,252 =
Kinerja 0,055**
0,055 = 0,673 melalui kepuasan kerja
Kepemimpinan
= P3 x P7
= P6 + (P3 x P7) Pengaruh tidak langsung penempatan
.6
→ Kepuasan
= 0,009 X
= -0,065 + memberikan dampak positif dan signifikan
Kerja → 0,002 = -
Kinerja
0,252 = 0,002
0,063 terhadap kepuasan kerja dan kepuasan kerja
Sumber : Data yang diolah, 2022 memberikan dampak positif dan signifikan
terhadap kinerja. Penempatan Kerja memberikan
Dengan hasil yakni: dampak positif dan signifikan terhadap kepuasan
1. Jalur penempatan tidak langsung menuju kinerja kerja mendukung penelitian oleh Ngebu (2018),
melalui kepuasan kerja adalah cara yang efektif Karmita (2015), dan Ernawan (2021)
menunjukkan bahwa Penempatan Kerja
untuk meningkatkan kinerja, karena nilai
memberikan dampak siginifikan terhadap
koefisien lebih besar. Oleh karena itu, kepuasan kepuasan kerja. Adapun kepuasan kerja
kerja secara efektif mediasi penempatan kerja memberikan dampak yang positif dan signifikan
terhadap kinerja. terhadap kinerja mendukung penelitian yang
2. Jalur langsung disiplin kerja menuju kinerja dilakukan oleh Hilmawan (2021), Erlina (2019),
merupakan cara yang efektif untuk Alwi (2019), Ngebu (2018), Karmita (2015),
meningkatkan kinerja, karena nilai koefisien ini Cakra (2020), Lusigita (2017), Ernawan (2021),
Hakim (2018), Lianasari et.al (2017)
lebih tinggi pengaruh langsung. Oleh karena itu,
menunjukkan bahwa kepuasan kerja memberikan
kepuasan kerja kurang efektif dalam mediasi dampak yang siginifikan terhadap kinerja.
disiplin kerja terhadap kinerja.. Pengaruh langsung Penempatan Kerja
3. Jalur tidak langsung dari kepemimpinan menuju memberikan dampak yang negatif dan tidak
kinerja melalui kepuasan kerja merupakan jalur signifikan terhadap kinerja. Artinya peningkatan
yang efektif menuju peningkatan kinerja karena penempatan tidak kerja memberikan dampak
nilai koefisien pada pengaruh tidak langsung terhadap peningkatan kinerja pegawai dan tidak
signifikan.. Hasil penelitian ini mendukung
lebih tinggi. Dengan demikian, kepuasan kerja
penelitian oleh Anggriawan (2016), Suwito
secara efektif mediasi kepemimpinan terhadap (2016), Afriana (2021) menunjukkan bahwa
kinerja. Penempatan Kerja memiliki pengaruh yang tidak
4. Variabel Intervening kepuasan kerja mampu siginifikan terhadap Kinerja. Dan tidak
serta efektif dalam memediasi penempatan kerja mendukung penelitian yang dilakukan oleh
dan kepemimpinan terhadap kinerja. Namun Ngebu (2018), Karmita (2015), Susilo (2018),
tidak mampu memediasi disiplin kerja terhadap Karlina (2020), Cakra (2020), Ernawan (2021),
kinerja. Afif (2020) menunjukkan bahwa Penempatan
Kerja memberikan dampak yang siginifikan
terhadap Kinerja
Pengaruh tidak langsung Penempatan Kerja
terhadap kinerja melalui kepuasan kerja lebih
efektif dibandingkan pengaruh langsung. Maka
untuk meningkatakn kinerja pegawai Kantor
Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta diarahkan
Gambar Hasil Analisis Jalur adalah : untuk meningkatkan kepuasan kerja kemudian
mempertahankan penempatan kerja dalam
meningkatkan kinerja. Upaya peningkatan

6
dengan melihat indikator tertinggi pernyataan Pengaruh langsung disiplin kerja terhadap
kepuasan kerja yaitu 5, 4, 6 : kinerja lebih efektif dibandingkan pengaruh
a. Meningkatkan kepuasan pegawai berkaitan tidak langsung. Peningkatan kinerja pegawai
dengan kelompok kerja yang ada di Kantor Kantor Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta
Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta dalam diarahkan pada peningkatan disiplin kerja.
bekerja lebih mengutamakan kerjasama tim Upaya peningkatan disiplin kerja melihat nilai
yang kompak dan baik indikator pernyataan disiplin kerja yaitu 3, 2,
b. Meningkatkan kepuasan pegawai berkaitan 5.:
dengan pengawasan dari pimpinan dalam a. Meningkatkan sikap pegawai supaya selalu
melakukan control dan evaluasi terhadap taat terhadap aturan perilaku dalam pekerjaan
hasil pekerjaan pegawai. yaitu menjaga perilaku etika dan menjaga
c. Meningkatkan kepuasan pegawai berkaitan hubungan dengan rekan kerja
dengan kondisi kerja atau suasana kerja yang b. Meningkatkan sikap pegawai supaya selalu
nyaman dan aman serta hubungan kerja yang taat terhadap peraturan dalam Kantor
harmonis. Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta yaitu
Upaya dalam mempertahankan penempatan kerja penggunaan seragam dan atribut dari kantor
dengan melihat indikator pernyataan penempatan sesuai dengan yang sudah ditentukan instansi.
kerja yaitu 3, 2, 5 : c. Meningkatkan sikap pegawai supaya selalu
a. Mempertahankan keterampilan yang dimiliki mematuhi norma-norma yang berlaku di
pegawai sebagai dasar pertimbangan dalam Kantor Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta.
melakukan penempatan kerja 3. Hubungan kepemimpinan dengan kinerja
b. Mempertahankan penempatan kerja yang melalui kepuasan kerja
disesuaikan dengan pengetahuan kerja yang Pengaruh tidak langsung kepemimpinan
dimiliki oleh pegawai. memiliki memberikan dampak yang positif dan
c. Mempertahankan penempatan kerja pegawai tidak signifikan terhadap kepuasan kerja dan
yang disesuaikan antara posisi jabatan dan kepuasan kerja memberikan dampak yang positif
faktor usia pegawai. signifikan terhadap kinerja. Kepemimpinan
2. Hubungan disiplin dengan kinerja melalui memberikan dampak yang positif dan tidak
kepuasan kerja signifikan terhadap kepuasan kerja mendukung
Pengaruh tidak langsung disiplin memberikan penelitian oleh Hakim (2018), menunjukkan
dampak yang positif signifikan terhadap bahwa kepemimpinan memberikan dampak yang
kepuasan kerja dan kepuasan kerja memberikan tidak siginifikan terhadap kepuasan kerja.
dampak yang positif dan signifikan terhadap Adapun kepuasan kerja memberikan dampak
kinerja. Disiplin kerja memberikan dampak yang yang positif dan signifikan terhadap kinerja
positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja mendukung penelitian oleh Hilmawan (2021),
mendukung penelitian oleh Hilmawan (2021), Erlina (2019), Alwi (2019), Ngebu (2018),
Erliana (2019), dan Alwi (2019) menunjukkan Karmita (2015), Cakra (2020), Lusigita (2017),
bahwa disiplin kerja memberikan dampak yang Ernawan (2021), Hakim (2018), Lianasari et.al
siginifikan terhadap kepuasan kerja. Adapun (2017) menunjukkan bahwa kepuasan kerja
kepuasan kerja memberikan dampak yang positif memberikan dampak yang siginifikan terhadap
dan signifikan terhadap kinerja mendukung kinerja.
penelitian oleh Hilmawan (2021), Erlina (2019), Pengaruh langsung kepemimpinan memberikan
Alwi (2019), Ngebu (2018), Karmita (2015), dampak negatif tidak signifikan terhadap
Cakra (2020), Lusigita (2017), Ernawan (2021), kinerja. Dapat diartikan jika kepemimpinan
Hakim (2018), Lianasari et.al (2017) ditingkatkan, maka tidak memiliki pengaruh
menunjukkan bahwa kepuasan kerja memberikan terhadap peningkatan kinerja pegawai dan tidak
dampak yang siginifikan terhadap kinerja. signifikan. Hasil penelitian ini mendukung
Pengaruh langsung disiplin kerja memberikan penelitian oleh Lusigita (2017), Hakim (2018),
dampak positif signifikan terhadap kinerja. Riandi (2021) menunjukkan bahwa
Dapat diartikan jika disiplin kerja ditingkatkan, kepemimpinan memberikan dampak yang tidak
maka kinerja akan meningkat signifikan. Hasil siginifikan terhadap Kinerja. Dan tidak
penelitian ini mendukung penelitian oleh mendukung penelitian oleh Susilo (2018),
Hilmawan (2021), Erlina (2019), Alwi (2019), Hilmawan (2021) menunjukkan bahwa
Anggriawan (2016), Lusigita (2017), Oktafien kepemimpinan memberikan dampak yang
(2018), menunjukkan bahwa disiplin kerja siginifikan terhadap Kinerja
memberikan dampak yang siginifikan terhadap Pengaruh tidak langsung kepemimpinan terhadap
Kinerja. Dan tidak mendukung penelitian oleh kinerja melalui kepuasan kerja lebih efektif
Lianasari et.al (2017) menunjukkan bahwa dibandingkan pengaruh langsung. Peningkatan
disiplin kerja memberikan dampak yang tidak kinerja pegawai Kantor Kecamatan Banjarsari
siginifikan terhadap Kinerja. Kota Surakarta agar diarahkan pada peningkatan

7
kepuasan kerja kemudian mempertahankan Surakarta, karena nilai koefisien lebih tinggi
kepemimpinan. Upaya peningkatan kepuasan dibandingkan yang lain = 0,618.
kerja dengan melihat nilai indikator pernyataan 5. Variabel Intervening kepuasan kerja mampu dan
5, 4, 6 : efektif dalam memediasi pengaruh penempatan
a. Meningkatkan kerjasama tim yang kompak kerja dan kepemimpinan terhadap kinerja.
dan prima serta meningkatkan kepuasan Namun tidak mampu untuk disiplin kerja.
karyawan terkait dengan workgroup di kantor
kecamatan Banjarsari Surakarta dalam Saran
bekerja Saran penelitian ini yakni :
b. Meningkatkan kepuasan pegawai berkaitan 1. Peningkatan kinerja pegawai Kantor
dengan pengawasan dari pimpinan dalam Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta yaitu
melakukan control dan evaluasi terhadap a. Peningkatan disiplin kerja. Upaya yang
hasil pekerjaan pegawai. dapat dilakukan dengan : Meningkatkan
c. Meningkatkan kepuasan pegawai berkaitan sikap pegawai agar tetap sejalan dengan
dengan kenyamanan dan keamanan kondisi kode etik di tempat kerja. Artinya, selalu
kerja serta hubungan pekerjaan yang menjaga perilaku etis dan menjaga
harmonis. hubungan dengan rekan kerja,
Upaya dalam mempertahankan kepemimpinan Meningkatkan sikap pegawai supaya selalu
dengan melihat nilai indikator pernyataan 3, 2, 4 taat terhadap peraturan dalam Kantor
: Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta yaitu
a. Mempertahankan fungsi kepemimpinan penggunaan seragam dan atribut dari
sebagai motivator yakni memberikan kantor sesuai dengan yang sudah
motivasi kepada pegawai untuk ditentukan instansi, Meningkatkan sikap
melaksanakan pekerjaan dengan penuh pegawai supaya selalu mematuhi norma-
dedikasi dan sikap profesional norma yang berlaku di Kantor Kecamatan
b. Mempertahankan fungsi kepemimpinan Banjarsari Kota Surakarta
sebagai komunikator yakni dapat membina b. Peningkatan kepuasam kerja. Upaya yang
hubungan komunikasi yang baik dengan dapat dilakukan dengan.: Meningkatkan
pegawai. kepuasan pegawai berkaitan dengan
c. Mempertahankan fungsi kepemimpinan kelompok kerja yang ada di Kantor
sebagai kontroler yakni selalu melakukan Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta
kontrol dan evaluasi kerja terhadap pegawai dalam bekerja lebih mengutamakan
agar kinerja pegawai berjalan lebih efektif kerjasama tim yang kompak dan baik,
dan efisien. Meningkatkan kepuasan pegawai
berkaitan dengan pengawasan dari
PENUTUP pimpinan dalam melakukan control dan
Kesimpulan evaluasi terhadap hasil pekerjaan pegawai,
Meningkatkan kepuasan pegawai
1. Uji t membuktikan :
berkaitan dengan kenyamanan dan
a. Penempatan dan disiplin kerja memberikan
keamanan kondisi kerja serta hubungan
dampak positif dan signifikan terhadap
pekerjaan yang harmonis
kepuasan kerja, sedangkan kepemimpinan
2. Hasil ini dapat sebagai acuan untuk penelitian
memberikan dampak positif dan tidak
berikutnya terkait peningkatan kepuasan kerja
signifikan terhadap kepuasan kerja.
serta kinerja pegawai.
b. Disiplin kerja dan kepuasan kerja
memberikan dampak positif signifikan
terhadap kinerja, sedangkan penempatan dan
DAFTAR PUSTAKA
kepemimpinan memberikan dampak negatif
dan tidak signifikan terhadap kinerja. Afif, Faris. 2020. ”Pengaruh Penempatan Kerja Dan
2. Nilai F membuktikan penempatan kerja, displin, Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
kepemimpinan, kepuasan memberikan dampak Karyawan Pada CV. Gema Insani Press di
yang signifikan terhadap kinerja. Depok”. Dimensi, Vol. 9, No. 1. Hal. 163-
3. Nilai R2 total = 0,777 bahwa kinerja dijelaskan 177.
penempatan kerja, displin kerja, kepemimpinan,
kepuasan kerja = 77,7 % dan sisanya = 22,3 % Afriana, 2021. ”The Effects of Competency, Work
dijelaskan variabel lain. Placement, and Career Development on Job
4. Analisis jalur membuktikan jalur langsung Performance: Lessons From Public Sector in
disiplin kerja ke kinerja merupakan cara yang An Emerging Country”. Jurnal Manajemen.
paling dominan dan efektif untuk peningkatan Volume 12, Vol. 2 Hal. 236-255.
kinerja pada Kantor Kecamatan Banjarsari kota Alwi, Arfian. 2019. ”Pengaruh Disiplin Kerja Dan
Beban Kerja Terhadap Kinerja Pegawai

8
Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Gujarati, Damodar N. 2016. Dasar-dasar
Intervening (Studi Kasus Pada Bappeda Ekonometrika Buku 2 Edisi 5. Alih Bahasa
Provinsi Banten)”. Jurnal Riset Bisnis dan Raden Carlos Mangunsong. Salemba Empat.
Manajemen Tirtayasa. Volume 3 No. 1. Hal. Jakarta.
72-93.
Hakim. Ahmad Firman, 2018, Pengaruh
Anggriawan, Agung. 2016. ”Pengaruh Penempatan Kepemimpinan Dan Lingkungan Kerja Fisik
Kerja, Disiplin Kerja, Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan
Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Di Kepuasan Kerja Sebagai Variabel
Perum Bulog Divisi Regional Kota Palu)”. Intervening (Studi Kasus pada Banjarmasin
Jurnal Ilmu Manajemen Universitas Post Group), Jurnal Administrasi Bisnis
Tadulako. Vol. 2, No. 1. Hal. 017-026. (JAB)|Vol. 62 No. 2
Arikunto. Suharsimi, 2017. Prosedur Handoko, T. Hani. 2015. Manajemen Sumber Daya
Penelitian:Suatu Pendekatan Praktik. Manusia. BPFE. Yogyakarta.
Jakarta: Rineka Cipta
Hasibuan, Malayu S.P. 2014. Manajemen Sumber
Badriyah, Mila. 2015. Manajemen Sumber Daya Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta.
Manusia. CV Pustaka Setia. Bandung.
Hartatik, Indah Puji. 2014. Buku Praktis
Bahri. 2019. Pengantar Kewirausahaan Untuk Mengembangkan SDM. Laksana.
Mahasiswa, Wirausahawan & Kalangan Yokyakarta.
Umum. Penerbit PT Pustaka Baru
Hilmawan, Ipan. 2021. ”Pengaruh Disiplin Kerja
Yogyakarta.
Dan Gaya Kepemimpinan Transformasional
Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya Terhadap Kinerja Karyawan Melalui
Manusia. Erlangga. Jakarta. Kepuasan Kerja Sebagai Variabel
Intervening (Studi Kasus Pada PT. Multi
Cakra, I Gusti Agung Bagus. 2020. ” Pengaruh
Pratama Azalea, Kragilan, Banten)”. Jurnal
Motivasi, Kepuasan Kerja dan Penempatan
Rekaman, Vol. 5, No.1. Hal. 1-8.
Pegawai Terhadap Kinerja Penyuluh
Lapangan Keluarga Berencana di Kabupaten Karlina, Dira. 2020. “Pengaruh Penempatan Kerja
Karangasem”. Journal of Applied Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.
Management Studies (JAMMS). Vol. 02 No. Manggala Prima Sejahtera Di Jakarta”.
1 Hal. 49-68. Jurnal Ekonomi Efektif, Vol. 2, No.4, Hal.
520-526.
Dessler, G. 2015, Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Salemba Empat. Karmita, Sagung Binda. 2015. “Pengaruh Motivasi
Kerja dan Penempatan Karyawan Terhadap
Dharma, Surya, 2015, Manajemen Kinerja, Falsafah
Kepuasan Kerja Dan Kinerja Karyawan
Teori dan Penerapannya. Pustaka Pelajar,
(Studi Pada Analis Kredit PT. BPD Bali
Yogyakarta
Cabang Utama Denpasar)”. E-Jurnal
Erliana, 2019. ”Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
Kinerja Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Vol. 4. No. 12. Hal. 947-974.
Variabel Intervening (Studi Pada Kantor
Lusigita, Kadek. 2017. ”Pengaruh Kepemimpinan
Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten
dan Disiplin Kerja Terhadap Kepuasan
Banjar)”. Jurnal Ilmu Administrasi Dan
Kerja dan Kinerja Pegawai Negeri Sipil
Manajemen. Vol. 3. No. 2. Hal. 31-57.
Pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja
Elmi, Farida. 2018. Telisik Manajemen Sumber Kabupaten Badung”. Jurnal Ekonomi &
Daya Manusia: Edisi 1. Mitra Wacana Bisnis, Vol. 4, No 1. Hal 27-37.
Media. Jakarta.
Luthans, Fred. 2014. Organizational Behavior. 7th
Ernawan, Fendy. 2021. ”Pengaruh Kompetensi dan ed. Alih Bahasa V.A Yuwono. McGraw-
Penempatan Kerja terhadap Kinerja Dengan Hill. New York.
Kepuasan Kerja Sebagai Variabel
Lianasari, Paulus Wardoyo, Djoko Santoso (2017),
Intervening (Study Pada Badan
Pengaruh Stres Kerja, Employee
Kepegawaian Daerah Kabupaten
Engagment, Dan Kedisiplinan Terhadap
Bondowoso)”. Jurnal Manajemen.
Kinerja Dengan Kepuasan Kerja Sebagai
Universitas Muhammadiyah Jember. Hal. 1-
Variabel Intervening Pada Karyawan Cv.
17.
Karya Manunggal Semarang, Neo-Bis
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate Volume 11, No.2
dengan program SPSS. Badan Penerbit
Universitas Diponegoro. Semarang.

9
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2015. Manajemen Siagian, Sondang P. 2013. Manajemen Sumber
Sumber Daya Manusia Perusahaan, Remaja Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta.
Rosda Karya: Bandung.
Simamora, Henry , 2015, Manajemen Sumber Daya
Margahana, Helisia. 2018. “The Effects of Job Manusia. Yogyakarta: STIEY
Motivation and Job Satisfaction Toward
Sugiyono., 2018, Metode Penelitian Kombinasi
Kepuasan kerja (OCB) and Its Impact on
(Mixed Methods). Bandung: CV Alfabeta
Job Performance of Paramedical
Community Health Centers in the City of Susilo, Rudy. 2018. “Pengaruh Kepemimpinan,
Bandar Lampung”. Journal of Resources Motivasi dan Penempatan Kerja Terhadap
Development and Management. Vol. 46, Kinerja Pegawai Balai Besar Wilayah
No. 1. Hal. 1-11. Sungai Sumatera VIII Palembang”. Jurnal
Ilmu Manajemen. Vol. 7 No. 2. Hal. 153-
Mathis, Robert L dan Jhon H. Jackson, 2015.
167.
Manajemen Sumber Daya Manusia. Buku I,
Penerjemah : Jimmy Sadeli dan Bayu Sutrisno, Edy. 2016. Manejemen Sumber Daya
Prawira Hie, Penerbit Salemba Empat, Manusia, Cetakan Ketiga. Kencana Prenada
Jakarta. Media Group. Jakarta.
Ngebu, Wilfridus Djaga. 2018. ” Pengaruh Supomo dan Eti Nurhayati, 2018. Manajemen
Kompetensi dan Penempatan Pegawai Sumber Daya Manusia. Yrama Widya.
Terhadap Kepuasan dan Kinerja Pegawai”. Bandung.
E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas
Supranto. 2015. Metode Penelitian dan Statistik.
Udayana Vol. 7 No. 12. Hal. 2555-2570
Rineka Cipta. Jakarta.
Oktafien, Shinta. 2018. “Peran Persepsi Lingkungan
Suwito, Hetty Virgiany. 2016. “Pengaruh
Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Penempatan dan Motivasi Terhadap Kinerja
Pegawai (Studi Pada PNSD Se-SKPD/ Unit
Karyawan Pada Kantor Pdam Kabupaten
Kerja Di Lingkungan Pemerintah Kota
Tuban”. Jurnal Ekonomi dan
BDG)”. Jurnal Muara Ilmu Sosial,
Kewirausahaan. Vol. 1 No. 1. Hal. 1-16.
Humaniora, dan Seni. Vol. 2, No. 1, Hal.
440-452. Thoha, Miftah. 2013. Kepemimpinan dalam
Manajemen. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Priansa, Donni. 2016. Manajemen Pelayanan
Prima. Alfabeta. Bandung. Thoha, Miftah, 2014. Kepemimpinan dan
Manajemen. Devisi Buku Perguruan
Ranupandojo, Heidjrahman dan Husnan, Suad.
2014, Manajemen Personalia, BPFE, Yuniarsih, Tjutju dan Suwatno. 2013. Manajemen
Yogyakarta. Sumber Daya Manusia, Cetakan Keempat.
Alfabeta. Bandung.
Riandi. Resti, 2021, Analisis Pengaruh
Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Wahyudi, 2013. Manajemen Konflik dalam
Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Organisasi. Alfabeta. Bandung.
Karyawan Pt. Maha Manggala Makmur,
Vol. 3 No.2 Edisi 2 Januari 2021 Widodo, Suparno. Eko 2015, Manajemen
Ensiklopedia of Journal Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Ridwan. 2015. Rumus dan Data dalam Analisis
Statistik untuk Penelitian. Alfabeta.
Bandung.
Rivai Zainal, Veithzal S. 2015. Manajemen Sumber
Daya Manusia Untuk Perusahaan . Edisike-
7. Depok: PT Rajagrafindo
Santoso, Singgih. 2016. Panduan Lengkap SPSS
Versi 20. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Sastrohadiwiryo, Siswono. 2016. Manajemen
Tenaga Kerja Indonesia. Bumi Askara.
Jakarta.
Sedarmayati. 2017. Sumber Daya Manusia dan
Produktivitas Kerja. Mandar Maju,
Bandung.

10

Anda mungkin juga menyukai