MAKALAH
Oleh:
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
B. Perumusan Masalah
....................................................................................................
....................................................................................................
C. Tujuan Penulisan
....................................................................................................
....................................................................................................
ii
....................................................................................................
....................................................................................................
C. Kinerja Guru
....................................................................................................
....................................................................................................
15
15
17
20
BAB V PENUTUP
23
A. Kesimpulan
...................................................................................................
...................................................................................................
23
B. Saran
iii
...................................................................................................
...................................................................................................
24
DAFTAR PUSTAKA
25
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tenaga kerja yang terampil. Potensi pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan
berkelanjutan suatu negara akan semakin besar, apabila didukung oleh SDM
(2) jenjang pendidikan yang semakin tinggi; (3) keterampilan keahlian yang
berlatar belakang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek); dan (4) kemampuan
didik untuk hidup mandiri, dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai
dan dasar-dasar ilmu pengetahuan serta teknologi, memiliki etos kerja tinggi,
1
2
Materi pelajaran vokasi yang saat ini diberikan di SMK adalah Teknik
kerjanya ialah alat potong (cutter) berputar pada sumbunya dan benda kerja
yang terpasang pada meja dengan bantuan catok (vice) atau alat bantu lainnya
mampu mengerjakan suatu benda kerja dalam permukaan sisi datar, tegak,
miring, bahkan alur roda gigi. Mesin perkakas ini mengerjakan atau
dirubah dari level perusahaan yang besar ke level perusahaan yang medium
(menengah).
kejuruan dapat terlaksana maka diperlukan upaya dari berbagai pihak salah
satunya guru. Guru dituntut untuk lebih kreatif dalam mengembangkan model,
media dan segala hal yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran. Ditambah
Kejuruan (SMK), menuntut guru- guru SMK lebih berpikir kritis dan dinamis
salah satu faktor yang sangat menentukan dalam upaya meningkatkan kualitas
3
oleh nilai-nilai dasar kehidupan yang tidak sekedar nilai materil namun juga
suatu kondisi ideal dan bermakna bagi kebahagiaan hidup peserta didik,
yang berkaitan dengan kegiatan proses belajar mengajar. Tanpa adanya peran
guru maka proses belajar mengajar akan terganggu bahkan gagal. Oleh karena
pendidikan selalu ditingkatkan, kinerja atau prestasi kerja guru harus selalu
yang dapat ditempuh oleh para guru dalam meningkatkan kompetensi dan
profesionalismenya. Ada dua jenis program magister yang dapat diikuti, yaitu
4
dan ilmu pendidikan. Ada kecenderungan para guru lebih suka untuk
profesionalismenya.
B. Perumusan Masalah
1. Bagi Guru
2. Bagi Sekolah
LANDASAN TEORI
untuk memenuhi hak yang sama bagi setiap warga negara dalam memperoleh
6
7
Akademik dan Kompetensi Guru. Selain tuntutan tersebut, lebih jauh guru
pendidikan tersebut.
Tugas dan fungsi guru ini didasari oleh beberapa pedoman dan
1. Tugas Guru
Tugas guru ini dijelaskan dalam Bab XI Pasal 39 Ayat (2) Undang-
Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Pasal
a. Merencanakan pembelajaran;
pelajaaran di kelasnya;
pembelajaran;
2. Fungsi Guru
tugas guru yang telah dijabarkan diatas, namun terdapat beberapa fungsi
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta poin a, b dan c Pasal 40 Ayat (2)
yakni :
pendidikan;
Dengan adanya tugas pokok dan fungsi guru seorang guru yang
pokok dan fungsi guru, para guru menjadi lebih profesional dibidangnya dan
tahu akan tugas dan tanggung jawab yang harus diemban, sehingga proses
pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien dan terlebih menjadi hal yang
menyenangkan serta meringankan beban guru karena sudah tahu apa yang
harus dikerjakannya.
C. Kinerja Guru
Rifai (2015: 492) menjelaskan kinerja dapat dilihat dari beberapa kriteria.
Ada empat kriteria kinerja yaitu: (1) karakteristik individu, (2) proses, (3)
hasil dan (4) kombinasi antara karakter individu, proses dan hasil. Kinerja
mereka, juga akan menimbulkan rasa tidak puas pada diri mereka. Rasa
dalam diri sendiri dan dari luar dirinya. Selain itu motivasi sangat
masing pribadi guru, karena tanpa adanya motivasi yang jelas atas dasar
kesadaran diri sendiri pribadi maupun motivasi dari atasan serta rekan
setiap guru. Berkaitan dengan kinerja guru wujud prilaku yang dimaksud
a. Kualitas kerja. Indikator ini berkaitan dengan kualitas kerja guru dalam
pembelajaran di kelas.
12
(individu/ kelompok); dan karya seni (patung, rupa, tari, lukis, sastra, dan
1) Bahan Ajar
Bahan ajar yang baik harus dirancang dan ditulis sesuai dengan
Dampak positif lainnya dengan adanya bahan ajar adalah dosen/ guru/
2) PTK
proses belajar mengajar yang terjadi di kelas, bukan pada input kelas
3) Karya Ilmiah
dan benar. Dalam hal ciri khusus karya ilmiah, dikatakannya pula,
2).
lima macam, yaitu (1) makalah, (2) laporan penelitian, (3) skripsi, (4)
tesis, dan (5) disertasi. Makalah adalah karya tulis yang memerlukan
jenis karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa strata satu (SI) untuk
baru yang diperoleh dari penelitian sendiri. Disertasi adalah karya tulis
penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih dengan analisis yang
terinci.
4) LKS
lembaran yang berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik.
peserta didik secara baik apabila tidak dilengkapi dengan buku lain
atau referensi lain yang terkait dengan materi tugasnya (Majid, 2008:
177-178).
BAB III
PEMBAHASAN
16
17
RPP terkadang hanya sekedar copy paste dari internet atau meniru RPP dari
kondisi personal dan sosial siswa dan guru serta instansi pendidikan tempat
berbeda tergantung pada faktor fisik dan psikis siswa dan guru sehingga
sesuatu yang dinamis. Intinya guru itu harus kreatif. Tanpa menyusun RPP
secara profesional, sistematis dan berdaya guna maka sudah bisa dipastikan
guru, maka guru perlu memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
18
kegiatan mengikuti studi lanjut. Adanya bekal ilmu yang diperoleh setelah
sekolah banyak dipengaruhi oleh kesiapan sumber daya manusia yang terlibat
guru dan tenaga kependidikan yang ada di sekolah tersebut. Dalam hal ini
yang cukup dominan dan strategis. Dikatakan dominan karena guru sebagai
berinteraksi dengan subyek didik, dan dikatakan strategis sebab guru sebagai
belajar mengajar maka ia akan dapat mengelola kelas dan kegiatan belajar
maupun hasil. Jika guru memiliki pengetahuan tentang hal-hal yang berkaitan
salah satu tugas yang harus dilakukan kepala sekolah adalah melaksanakan
kegiatan pemeliharaan dan pengembangan profesi para guru. dalam hal ini,
lebih tinggi.
sekolah S-2. Saat harus bersaing dengan lulusan sarjana, tentu akan lebih
dengan lancar. Ada beberapa kendala yang dialami guru dalam menempuh
dalam maupun dari luar diri guru itu sendiri. Kendala-kendala yang dihadapi
1. Keterbatasan biaya
strata dua (S2) cukup besar. Biaya untuk pendaftaran, biaya semester, biaya
tesis sampai pada biaya wisuda, adalah kewajiban biaya yang harus dibayar.
Guru pun juga masih harus memenuhi kebutuhan hidup keluarga yang tidak
sedikit. Belum lagi jika guru memiliki anak yang ingin melanjutkan kuliah
juga, maka guru akan berfikir ulang apakah akan melanjutkan studinya atau
tidak.
2. Keterbatasan waktu
74 Tahun 2008 tentang Guru menyebutkan bahwa jumlah jam mengajar guru
dalam seminggu adalah 20 jam atau 8 jam/hari. Jika guru masuk jam 07.00
WIB maka akan pulang jam 15.00 WIB, sehingga waktu untuk kuliah guru
21
22
setelah jam pulang tersebut. Namun, jika guru memiliki jam tambahan
mengajar atau tugas lain seperti les atau kegiatan ekstrakurikuler, maka guru
akan membutuhkan waktu yang lebih lama di sekolah sehingga guru akan
terkadang guru merasa sungkan jika terlalu sering untuk meminta ijin kepada
sekolah untuk kuliah di saat jam mengajar belum selesai. Belum lagi, guru
akan merasa sungkan terhadap guru piket atau guru lainnya yang dibebani
Ketika guru dihadapkan beban tugas kuliah yang terlalu banyak maka
guru akan kesulitan dalam menyelesaikan tugas tersebut. Hal ini dikarenakan
bebas tugas sebagai guru juga tidak sedikit. Sebelum guru mengajar di kelas,
oleh guru yang bersangkutan, seperti menyiapkan silabus dan RPP. Guru juga
perlu menyiapkan bahan ajar atau media yang dapat mendukung kegiatan
penilaian terhadap siswa sehingga guru pun juga harus menyiapkan instrumen
penilaian siswa.
hanya memiliki tugas mengajar namun juga memiliki tugas lainnya dalam
Adanya beban tugas kuliah dengan beban tugas mengajar dan tugas
Namun, sebagai seorang guru maka tugas mengajar lah yang harus
PENUTUP
A. Kesimpulan
disimpulkan bahwa:
kepada peserta didik. Namun jika dilihat secara luas guru juga berperan
administrasi yang harus dilakukan oleh guru, maka guru perlu memiliki
2. Prestasi kerja guru memegang peran yang cukup dominan dan strategis
24
25
profesional.
B. Saran
1. Bagi Guru
pembelajaran.
2. Bagi Sekolah
Arikunto, S., Suhardjono, & Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Bumi Aksara.
Setianto, A.Y., Jehani, L., Nemen, A., Budiman, N., & Jehadun, L. 2008. Panduan
Lengkap Mengurus Segala Dokumen: Perijinan Pribadi, Keluarga, Bisnis
& Pendidikan. Jakarta: Forum Sahabat.
Widodo, C.S. & Jasmadi. 2008. Panduan Menyusun Bahan Ajar Berbasis
Kompetensi. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
26