Anda di halaman 1dari 9

MODEL STRATTA DALAM

PEMBELAJARAN APRESIASI
PROSA FIKSI

Kelompok IV:
1. Aprilia Dwi Yustika (1951041021)
2. Intan Rahmaniar (1951041019)
3. Rahmawati (1951041020)
A. Pengertian Model Pengajaran
Prosa Fiksi dan Drama

Secara umum model atau startegi pengajaran menentukan suatu garis besar haluan
untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan
dengan belajar-mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru-
anak didik dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan. Jadi, strategi analisis prosa fiksi
dan drama adalah taktik yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar prosa fiksi
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Terdapat 3 strategi/model pengajaran yang
digunakan satu diantaranya yang akan kami bahas adalah model stratta.
B. Model Stratta dalam
Pembelajaran Apresiasi Prosa Fiksi

Model ini dinamakan model/strategi stratta karena idenya


didapatkan dari tulisan Leslie Strata dalam bukunya
Pattern of Language . Model ini terdiri dari tiga langkah
pokok.
Langkah Pokok
Model Sratta

01 Penjelajahan
02 Interprestasi

03 Rekreasi
01 Penjelajahan
Penjelajahan dapat dilakukan dengan membaca, bertanya,
menyimpan / menyaksikan pementasan, dan kegiatan lain yang
bertujuan untuk memahami pemahaman tentang Karya sastra
yang telah dijelajahi. Contoh: Memperdengarkan kaset rekaman
cerpen "Pelayan Restoran" karya Motinggo Busye.
02 Interpretasi

Setelah penjelajahan, dilakukan penafsiran terhadap karya


sastra yang sedang dijelajahi. Penafsiran dapat dilakukan
dengan tanya jawab dan diskusi dengan temannya atau guru
tentang karya sastra yang dibacanya. Dapat pula dilakukan
dengan menganalisis unsur-unsur yang membangun karya
sastra tersebut.
03 Rekreasi

Rekreasi adalah langkah pendalaman. Siswa


diminta mengkreasikan kembali apa yang telah
dipahaminya, dengan jalan menukar peran
pengarang, menuliskan kembali cerita,
mengubah sudut pandang, mengubah dengan
gaya bahasa masa kini dan sebagainya.
Kegiatan Rekreasi
Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam tahapan ini adalah sebagai

1. Siswa memerankan isi puisiberikut.


sesuai dengan daya imajinasi mereka.
2. Siswa mengubah bentuk puisi menjadi cerita narasi.
3. Siswa mengubah bentuk cerita ke dalam bentuk drama.
4. Siswa menuliskan kembali bagian dalam sastra klasik dengan
gaya bahasa masa kini.
5. Siswa menuliskan bagian tertentu dari cerpen/novel dari sudut
pandang yang berbeda (misal dari salah satu seorang pelaku
cerita).
6. Mengubah gaya bahasa penulisan karya sastra, dan sebagainya
Sekian, terima kasih.
Wassalamu’alaikum
warohmatullahi wabarokatuh!

Anda mungkin juga menyukai