Anda di halaman 1dari 8

PENINGKATAN TABUNGAN BMT

KCP KARANGANYAR

LAPORAN PELAKSANAAN
IMPROVEMENT PROJECT ASSIGNMENT

OLEH
ADE SURYANTO
NIP ; 006770355
KCP KARANGANYAR SOLO

FIRST LINE MANAGEMENT DEVELOPMENT PROGRAM


PT. BANK SYARIAH MANDIRI
JAKARTA
2014
PENINGKATAN TABUNGAN BMT
KCP KARANGANYAR

I. LATAR BELAKANG
Terkait dengan maraknya penawaran produk serupa, pelayanan masih
menjadi senjata ampuh bagi bank dalam mempertahankan nasabah. Atas
dasar itu pula, bank syariah makin aktif meningkatkan kualitas layanan tanpa
henti ketimbang sekadar mengusung prinsip syariah. Berdasarkan survei yang
dilakukan MarkPlus Insight bekerja sama dengan Biro Riset Infobank (birI),
hasil skoring indeks loyalitas nasabah belum beranjak jauh dari tahun
sebelumnya. Tidak seperti pada bank konvensional yang indeksnya mendekati
sempurna, indeks loyalitas nasabah di bank syariah masih berada di bawah
80% (Info Bank, 2014: http://www.infobanknews.com/2014).
Dalam menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) BSM memprioritaskan
ke Tabungan. Karena DPK dalam bentuk tabungan merupakan dana murah
(Low Cost Of Fund) dimana BSM memberikan bagi hasil kepada nasabah
relative lebih rendah apabila dibandingkan dengan bagi hasil dalam bentuk
deposito.
Saat ini Pencapaian Kinerja tahun 2014 Dana Pihak Ketiga (DPK)
KCP Karanganyar didominasi rekening Tabungan. Berikut ini kami
sampaikan perolehan DPK akhir tahun 2013 sampai dengan bulan Mei 2014 :
Tabel 1. Data perolehan DKP KCP Karanganyar selama bulan akhir tahun
2013 sampai dengan bulan Mei 2014
Mei
No Jenis Des 2013 Jan 2014 Feb 2014 Mar 2014 Apr 2014
2014
1 Giro 2,948 2,325 1,689 2,434 2,397 2,329
2 Tabungan 13,713 14,444 13,200 15,911 14,292 13,804
3 Deposito 1,753 1,980 1,909 1,891 2,886 2,767

Berdasarkan perolehan DPK, data pertumbuhan tabungan tidak


menggembirakan. Berikut kami sajikan data pertumbuhan tabungan selama
bulan Desember 2013 hingga Mei 2014.
Tabel 2. Data Pertumbuhan DKP, dana tabungan di KCP Karanganyar
selama bulan akhir tahun 2013 sampai dengan bulan Mei 2014

No Posisi Saldo Growth


1 Desember 2013 13,713
2 Januari 2014 14,444 5%
3 Februari 2014 13,200 -9%
4 Maret 2014 15,911 21%
5 April 2014 14,292 -10%
6 Mei 2014 13,804 -3%
Rata rata pertumbuhan 1%

Produk pendanaan, khususnya tabungan BSM masih merupakan


produk yang lemah karena rendahnya pemahaman masyarakat tentang
tabungan syariah seperti halnya tabungan pesaing. Didorong oleh asumsi bagi
hasil yang kecil masih menjadikan tabungan bukan merupakan pilihan
unggulan untuk dijual.
Sejalan dengan misi BSM, mengutamakan penghimpunan dana
consumer dan penyaluran pembiayaan pada segmen UMKM,
mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja yang sehat,
meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan,
mengembangkan nilai-nilai syariah universal, mendorong untuk
meningkatkan komposisi produk tabungan dan mendukung program
pemerintah agar mengurangi konsumsi, serta memahamkan pengembangan
nilai-nilai syariah, maka diperlukan tabungan yang dapat diandalkan dalam
peningkatan kesejahteraan hidup bagi masyarakat.

Atas dasar tersebut, maka diperlukan sebuah produk pendanaan yang :


1. Suistainable
2. Mudah terdeteksi nasabah keluar dalam jumlah besar karena menggunakan
tabungan BSM
3. Memperkecil penurunan tabungan.
4. meningkatkan tabungan
II. PERMASALAHAN
1. KCP Karanganyar mengalami growth pada pendanaan yang relative
rendah, yakni selama 6 bulan rata-rata hanya 1%
2. Pertumbuhan tabungan mengalami variasi yang tidak stabil
3. Penurunan dikarenakan beberapa hal diantaranya pemahaman konsep
tabungan syariah nasabah masih rendah, nasabah belum mengetahui
pengamalan nilai-nilai syariah yang dijalankan BMT
4. Nasabah di KCP Karanganyar untuk tabungan berprofesi pengusaha dan
lembaga keuangan syariah, yang merupakan nasabah produktif

untuk fish bone dapat digambarkan sebagai berikut.

PRODUK

Tidak ada
daya tarik

Pesaing punya
produk serupa Produk Tab
Hampir Mirip
Tidak ada daya
Pemahaman Tab.
tarik (souvenir)
Syariah masy. kurang Tabungan
Growth

Promosi Kegiatan Marketing


Kurang Monoton

Kurang Interaksi Marketing


Kegiatan Promosi Kurang
langsung terbatas Kreatif

Tidak ada kunjungan


langsung
PEOPLE
PROMOSI

Gambar 1. Fish Bone permasalahan


Dari bagan fishbone diatas, terdapat beberapa root cause/penyebab terjadinya
pertumbuhan minus tabungan di KCP Karanganyar .antara lain :
1. Produk : Produkhampirsama, tidak ada daya tarik, penjelasan produk
lemah
2. People : kegiatan marketing kurang kreatif, interaksi aktif marketing
kurang, tidak ada kunjungan langsung
3. Promosi : Promosi kurang, kegiatan promosi langsung terbatas

Atas dasar permasalahan diatas, kami menawarkan solusi, sehingga


pertumbuhan minus di posisi Tabungan mengalami pertumbuhan dan terhindar
dari Januari effect
1. Solusi People : Melakukan kunjungan rutin kepada nasabah
2. Solusi Produk : Memberikan souvenir sebagai daya tarik produk
3. Solusi Promosi : Menyediakan waktu untuk kegiatan kunjungan langsung
kepada nasabah

III. SASARAN PROYEK


Dengan root cause diatas, proyek improvement memilih fokus pada tabungan
BMT, menyusun strategi pendekatan kunjungan langsung kepada nasabah dan
menyediakan souvenir untuk nasabah. Dengan metode ini, maka :
1. Marketing dapat berinteraksi langsung dengan nasabah dan mempererat
komunikasi pemasaran sehingga keraguan nasabah dapat berkurang.
2. Mengingatkan nasabah untuk keperluan apa nasabah membuka rekening
tabungan BMT sehingga lebih disiplin
3. Memberikan nilai tambah terhadap produk tersebut berupa souvenir

Gambaran lintas Fungsi


Proyek ini melibatkan beberapa fungsi antara lain :
1. Marketing Official, sebagai user yang akan melakukan kunjungan kepada
nasabah dan sebagai financial advisor
2. OO, sebagai atasan langsung memonitor hasil telemarketing dan cross
selling nasabah
Proyek ini digunakan untuk :
Membantu marketing dalam melakukan penjualan produk Tabungan BMT
secara langsung kepada Nasabah.
Proyek ini berupa pendekatan kunjungan rutin dan langsung kepada nasabah
serta pemberian souvenir
Pada pendekatan ini, marketing menjelaskan pentingnya mengamalkan nilai-
nilai syariah dalam kehidupan, menjelaskan kelebihan tabungan syariah
dengan produk lain, dan menjelaskan posisi tabungan menurut ajaran Islam
bagi umat Islam. Marketing juga memberikan souvenir kepada nasabah yang
menambah saldo tabungan.

Improvement dan rencana Aksi :


Project improvement ini dilakukan di KCP Karanganyar dengan kegiatan sbb :
Waktu Proyek selama : 3 bulan
Design dan perencanaan : 29 April -9 Mei 2014
Pelaksanaan dan Monitoring : 29 Juni-31 Agustus 2014

Design dan perencanaan Improvement


1. Teraplikasi mulai tgl 29 Juni 2014 di KCP Karanganyar
2. Pelaksana improvement : - 2 orang Marketing (Media dan Aria),
Operation Officer (Kustiah Kadarwati)
3. Metodologi yang dilakukan
Untuk setiap kunjungan kepada nasabah dilakukan penjelasan pentingnya
mengamalkan nilai-nilai syariah dalam kehidupan, penjelasan kelebihan
tabungan syariah dengan produk lain, dan penjelasan posisi tabungan
menurut ajaran Islam bagi umat Islam.
Marketing memberikan souvenir kepada nasabah yang menambah saldo
tabungan.
4. Feedback dan laporan
Setiap selesai melakukan kunjungan, diadakan evaluasi terhadap hasil
kunjungan rutin untuk mengetahui harapan dan kepuasan pelanggan.
Pelaksanaan, Monitoring dan Evaluasi Improvement

Pelaksanaan improvement ini dimulai sejak 29 Juni sampai dengan 31


Agustus 2014, dengan perkembangan tabungan pada table dibawah ini:

No Posisi Saldo Growth


1 Juni 2013 12,888 -
2 Juli 2013 14,437 12%
3 Agus 2013 15,328 6%
Rata-rata pertumbuhan 9%

Total selama 2 bulan, Juli-Agustus 2014, saldo tabungan rata rata Rp.
83.331.310,20
Cost & Benefit

Cost/Biaya
Dalam penyusunan pendekatan kunjungan ini tidak mengeluarkan biaya
karena merupakan bagian dari operator internal pegawai BSM. Pemberian
Souvenir disediakan dari Kas.

Benefit
Kemudahan Marketing dalam menjual produk tabungan BSM, karena dapat
menjelaskan secara langsung gambaran kelebihan produk dan nilai-nilai
syariah kepada nasabah yang dikunjungi

IV. Kesimpulan :

1. Pendekatan Kunjungan Rutin, membantu meningkatkan keyakinan


nasabah terhadap kelebihan tabungan BSM sebagai bagian dari penegakan
syariah dalam kehidupan sehari-hari. Senantiasa bertransaksi, amal tidak
ketinggalan.
2. Marketing dapat menjalin komunikasi lebih dekat dengan nasabah
3. Ke depan, kedekatan BMT dengan masyarakat mampu membangun
jaringan yang lebih kuat dan meningkatkan loyalitas nasabah kepada BMT
Saran :

1. Hendaknya marketing BMT senantiasa membekali pemahaman syariah


beserta dasar hukum positif dan Agama Islam sehingga nasabah mampu
mengenal tabungan syariah dengan baik.
2. Pemberian souvenir tidak diberikan dengan serta merta, melainkan hanya
ketika nasabah mempunyai prestasi yang berarti bagi peningkatan saldo
tabungan BMT.

Demikian laporan improvement ini dibuat, semoga dapat memberikan manfaat


bagi kemajuan dan pengembangan Bank Syariah Mandiri dalam menggarap
produk pendanaan.

Karanganyar, 25 Agustus 2014

Ade Suryanto
Pj. KCP Karanganyar

Anda mungkin juga menyukai