Anda di halaman 1dari 2

ABSTRAK

Korupsi adalah masalah besar yang saat ini melanda dunia terutama Indonesia. Tercatat
pada tahun 2017. Merajalelanya korupsi, terutama yang berkualifikasi korupsi politik. Korupsi
merupakan faktor penghalang pembangunan ekonomi, sosial, politik dan budaya bangsa.
Akibatnya dapat merusak semua lini kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan adanya
Konvensi PBB Anti Korupsi, diharapkan kejahatan korupsi di Indonesia dan di negara-negara
yang meratifikasi menjadi berkualifikasi internasional dapat diminimalisir. Korupsi yang
mengambil keuangan dan merugikan perekonomian negara, telah, sedang dan akan selalu
merampas hak-hak strategis rakyat (stakeholder) untuk dapat hidup secara layak.
Secara yuridis dalam upaya pemberantasan korupsi, masyarakat diberikan mandat hukum
untuk memberikan kontribusi peran sosial, yaitu untuk berinteraksi dan bersama penegak hukum
dalam pemberantasan korupsi dan dalam jangkauan yang lebih luas menciptakan Good
Government. Operasionalisasi peran masyarakat (LSM, Ormas, Perguruan Tinggi, Mass Media)
dapat diaktualisasikan dalam aktivitas kontrol, monitoring, pengajuan konsep, dan sejenisnya.
Konsekuensi etis dari adanya peran partisipasi masyarakat, maka pada saat yang bersamaan
efektifitas penerapan Undang-Undang No.13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan
Korban merupakan keniscayaan.
Berdasarkan hal tersebut konsekuensi logis dalam strategi penagggulan korupsi adalah
upaya penindakan dan upaya pencegahan dari penegakan hukum, pembentukkan komisi
pemberantasan korupsi, penjatuhan pidana, dan peran serta masyarakat.
ABSTRACT

Corruption is a major problem that is currently sweeping the world, especially Indonesia.
Recorded in 2017. The rampant corruption, especially political corruption qualified. Corruption
is a prohibitive factor of economic development, social, political and cultural nation. The result
can ruin all lines of life of the nation. With the UN Convention against Corruption, is expected to
crimes of corruption in Indonesia and in countries that ratify become internationally qualified
can be minimized. Corruption that takes financial and harm the economy of the country, has
been, is and will always positioned deprived people ( stakeholder) to be able to live decently.

Legally the eradication of corruption, the public is given legal mandate to provide the
contribution of social roles , Which is to interact and together with law enforcement agencies in
fighting corruption and in creating a wider range Good Government. operationalization
community role (NGOs, CBOs, Universities, Mass Media) can be actualized in activity control,
monitoring, submission of the concept, and the like. Ethical consequences of their role of
community participation, then at the same time the effectiveness of the implementation of Law
No. 13 of 2006 on Witness and Victim Protection is a necessity.

Based on these logical consequence in penagggulan corruption strategy is repression and


prevention efforts of law enforcement, the formation of a commission to combat corruption,
criminal punishment, and community participation.

Anda mungkin juga menyukai