LANDASAN TEORI
2.1 Penelitian Terdahulu
Judul penelitian terdahulu adalah “Analisis Pengaruh Budaya Organisasi dan
Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Untuk Meningkatkan Kinerja
Karyawan (Studi Kasus Pada RS Roemani Semarang)” yang dilakukan dan ditulis
oleh Ratna Kusumawati pada tahun 2008. Permasalahan dalam penelitian ini adalah
bagaimana meningkatkan kinerja karyawan melalui budaya organisasi,
kepemimpinan dan kepuasan kerja.
Keberhasilan perusahaan sangat dipengaruhi oleh kinerja karyawannya. Setiap
perusahaan akan selalu berusaha untuk selalu meningkatkan kinerja karyawannya
demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Berbagai cara bisa
ditempuh perusahaan dalam meningkatkan kinerja karyawannya diantaranya
dengan mewujudkan kepuasan kerja karyawan melalui budaya organisasi dan gaya
kepemimpinan yang sesuai dengan harapan karyawan. Hasil dari pra survei yang
dilakukan oleh peneliti di RS Roemani menunjukkan bahwa penelitian mengenai
budaya organisasi dan kepuasan kerja belum pernah dilaksanakan. Selain itu
ditemukan adanya gap pada hasil-hasil penelitian terdahulu. Hasil penelitian Robin
(2001), Masrukhin dan Waridin (2006), mengatakan bahwa ada pengaruh posiif
antara budaya organisasi dengan kinerja karywan. Yuwalliatin (2006), Cahyono
dan Suharto (2005), hasil penelitiannya menemukan ada pengaruh positip antara
budaya organisasi dengan kinerja karyawan serta signifikan Penelitian mengenai
kepemimpinan yang dilakukan Masrukhin dan Waridin (2006), Cahyono dan
Suharto (2005), hasil penelitiannya menunjukan bahwa kepemimpinan
berpengaruh positip dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Sedangkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Guritno dan Waridin (2005),
menemukan hasil bahwa kepemimpinan berpengaruh negatif terhadap kinerja
karyawan. Buttler dan Reese (1991), hasil penelitiannya menemukan bahwa gaya
kepemimpinan tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan.
Ostrof (1992), hasil penelitianya menemukan bahwa kepuasan kerja dan kinerja
karyawan menunjukan hubungan yang rendah. Sedang penelitian Guritno dan
Waridin (2005), menunjukan ada pengaruh signifikan antara kepuasan kerja dengan
2.2 Kinerja
Kinerja karyawan merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan suatu
perusahaan, sehingga perhatian serius terhadap pengelolaan Sumber Daya Manusia
(SDM) mutlak diperlukan. Persaingan antar perusahaan yang sangat ketat saat ini
membutuhkan kemampuan perusahaan untuk dapat meningkatkan kinerjanya
secara menyeluruh. Tiap perusahaan dituntut untuk dapat melaksanakan strateginya
dalam menghadapi kompetisi dan mengunakan sumber dayanya secara lebih efektif
dan efisien, yang akhirnya visi, misi dan strategi perusahaan dapat tercapai.
Amstrong dan Baron (1998) dalam Wibowo (2014) menyatakan pengertian
performance sering diartikan sebagai kinerja, hasil kerja atau prestasi kerja. Kinerja
10
11
Gambar 2.2.1. Hubungan antara tingkatan organisasi (Sheila J. Costello dalam Wibowo: 2014)
Tujuan mengalir dari atas ke bawah, sedangkan tanggung jawab bergerak dari
bawah ke atas. Tujuan di atas memberikan inspirasi untuk penetapan tujuan di
bawahnya. Sementara itu, tanggung jawab dilakukan secara berjenjang dari bawah
ke atas.
12
13
competence feedback
motive goals
means standard
opportunity
Gambar 2.2.2. Indikator Kinerja (Hersey, Blanchard dan Johnson (1996) dalam Wibowo (2014)
2.3. Kepemimpinan
Pemimpin, menurut Timpe dalam Umar (2010), adalah orang yang
menerapkan prinsip dan teknik yang memastikan motivasi, disiplin dan
produktivitas dalam hal bekerja sama dengan orang agar dapat mencapai sasaran
perusahaan. Kepemimpinan yang efektif tergantung pada landasan manajerial yang
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36