KAJIAN PUSTAKA
“Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.
manusia penting bagi peningkatan kinerja karyawan yang juga akan meningkatkan
berkualitas dan fokus pada pekerjaan karyawan akan meningkatkan kinerja para
penting bagi peningkatan kinerja karyawan yang juga akan meningkatkan kinerja
Manado.
Karyawan Pada PT. Matahari Department Store Manado Townsquare” oleh Regina
dicapai dalam rangka mencapai karir yang diinginkan. Pengembangan karir di PT.
Matahari Department Store Manado Town Square diukur dengan melihat career
path setiap karyawan, pengembangan karir sejalan dengan kinerja, terdapat pembeda
7
tertentu. Hasil penelitian membuktikan bahwa pengembangan karir di PT. Matahari
Department Store Manado Town Square memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini berarti semakin tinggi pengembangan
2.2.1 Kinerja
a. Pengertian Kinerja
mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien karena adanya kebijakan
atau program penilaian prestasi kerja yang berarti organisasi telah memanfaatkan
secara baik atas SDM yang ada dalam organisasi. Menurut Mangkunegara (2005: 9)
dalam Sulaksono, (2015: 91) kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dapat dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai
Menurut Hasibuan (2007: 94) kinerja adalah hasil kerja yang dicapai
yang lebih luas, bukan hanya menyatakan hasil kerja, namun juga bagaimana proses
kerja berlangsung. Kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan tersebut, apa yang
8
dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya yang kemudian menghasilkan
pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategi perusahaan serta
kinerja berperan sebagai umpan balik tentang berbagai hal seperti kemampuan,
pengenalan, penempatan, promosi, sistem balas jasa, serta berbagai aspek lain dalam
kinerja diukur oleh efektivitas dan efesiensi. Masalahnya adalah bagaimana proses
terlepas apakah efektif atau tidak. Artinya efektivitas dari organisasi bila tujuan
9
efesiensi berkaitan dengan jumlah pengorbanan yang dikeluarkan dalam upaya
mencapai tujuan organisasi agar tercapai sesuai yang diinginkan organisasi. Salah
satu yang perlu mendapat perhatian adalah hal yang berkaitan dengan wewenang dan
karyawan yang ada dalam organisasi mengetahui apa yang menjadi haknya dan
dan tanggung jawab setiap orang dalam suatu organisasi mendukung kinerja
karyawan tersebut. Kinerja karyawan akan dapat terwujud bila karyawan mempunyai
komitmen dengan organisasinya dan ditunjang dengan disiplin kerja yang tinggi.
3. Disiplin
antara perusahaan dan karyawan. Bila peraturan atau ketetapan yang ada di dalam
4. Inisiatif
Inisiatif seseorang berkaitan dengan daya pikir, kreativitas dalam bentuk ide
untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi. Setiap inisiatif
sebaiknya mendapat perhatian atau tanggapan positif dari atasan kalau memang
atasannya baik. Atasan yang buruk akan selalu mencegah inisiatif bawahan, terutama
10
bawahan yang kurang disenangi. Bila atasan selalu menghambat setiap inisiatif tanpa
menyebabkan organisasi akan kehilangan energi atau daya dorong untuk maju.
Dengan perkataan lain inisiatif karyawan yang ada di dalam organisasi merupakan
kinerja yaitu:
meningkatkan prestasi.
Promosi dan transfer biasanya didasarkan atas prestasi kerja atau kinerja masa
Prestasi kerja atau kinerja yang jelek mungkin menunjukkan perlunya latihan.
Demikian pula sebaliknya, kinerja yang baik mungkin mencerminkan potensi yang
harus dikembangkan.
11
5) Perencanaan dan pengembangan karir.
Prestasi kerja yang baik maupun yang buruk adalah mencerminkan kekuatan
tidak tepat.
Prestasi kerja yang jelek mungkin merupakan tanda kesalahan dalam desain
12
Kadang – kadang prestasi seseorang dipengaruhi oleh faktor – faktor di luar
lainnya.
1) Kualitas kerja adalah menunjukkan hasil kerja yang dicapai dari segi ketepatan,
2) Kuantitas kerja adalah menunjukkan hasil kerja yang dicapai dari segi keluaran
atau hasil tugas – tugas rutinitas dan kecepatan dalam menyelesaikan tugas itu
sendiri.
melaksanakan pekerjaannya.
2.2.2 Pelatihan
a. Pengertian Pelatihan
pengetahuan yang perlu, serta sikap supaya karyawan dapat melaksanakan tanggung
jawabnya sesuai dengan standar. Pelatihan memusatkan diri pada kebutuhan khusus
dalam pekerjaan dimana tujuannya untuk memperbaiki kinerja dari tugas terakhir,
13
meminta untuk melaksanakan tugas yang pejabatnya belum terbiasa atau
Kerja adalah suatu proses terencana untuk mengubah sikap, pengetahuan, atau
tingkah laku keahlian melalui pengalaman untuk mencapai kinerja yang efektif
kemampuan individu dan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja dalam organisasi
Sedangkan menurut studi yang dilakukan Tall dan Hall (Usmara, 2002) dalam
berbagai macam faktor seperti teknik pelatihan yang benar, persiapan dan
dapat mencapai manfaat kompetensi yang sangat besar di dalam pasar yang sangat
ketat.
keterampilan yang dibutuhkan untuk pekerjaan saat ini. Dari uraian berikut
pengetahuan praktis dan penerapannya dalam dunia kerja pada perusahaan demi
perusahaan.
14
b. Tujuan Pelatihan
terampil, terdidik, dan terlatih secara professional dan siap pakai dalam bidangnya
masing – masing.
h. Menghindarkan keseragaman.
penguasaan berbagai keterampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu, terinci dan
rutin. Pada setiap aktifitas pasti memiliki arah yang di tuju baik jangka pendek
maupun jangka panjang. Arah yang dituju merupakan rencana yang di nyatakan
sebagai hasil yang dicapai. Manfaat dan dampak yang diharapkan dari pelatihan harus
15
dirumuskan dengan jelas, tidak mengabaikan kesanggupan dan kemampuan instansi.
berikut:
1) Tujuan
penyusunan rencana aksi (action play) dan penetapan sasaran, serta hasil yang
2) Sasaran
Sasaran pelatihan harus ditentukan dengan kriteria yang terinci dan terukur
(measurable).
3) Pelatih
16
Mengingat pelatihan umumnya berorientasi pada peningkatan skill, maka para
pelatih yang diberikan untuk memberikan materi pelatihan harus benar – benar
5) Materi
sesuai dengan tujuan pelatihan sumber daya manusia yang hendak dicapai oleh
organisasi.
6) Metode
sumber daya manusia yang efektif apabila sesuai dengan jenis materi dan kemampuan
peserta pelatihan.
7) Peserta Pelatihan
e. Metode Pelatihan
peserta dan dibuat representative untuk revisi final pada hasil akhir untuk memastikan
efektivitas program. Program ini bisa dilakukan dengan dua metode, yaitu on-the job
17
Pelatihan dimana ditentukan oleh seseorang (manajer atau supervisor) yang
pendidikan dengan melakukan diskusi antara bawahan dan manajer mengenai hal-hal
pengembangan yang dilakukan dengan cara memindahkan peserta dari suatu jabatan
dalam setiap jabatan. Sedangkan Planned Progression pada dasarnya sama dengan
Job Rotation namun setiap pemindahan tidak diikuti dengan kenaikan pangkat dan
d. Apprenticeship / Internship
lapangan, yaitu setelah sejumlah teori diberikan kepada peserta yang kemudian
diaplikasikan ke lapangan.
a. Lecture (Kuliah)
18
Presentasi yang diberikan oleh pengajar kepada sekelompok peserta yang
biasanya kelompok dalam jumlah yang cukup besar dimana biasanya yang diberikan
adalah pengetahuan umum. Dalam pelatihan ini, komunikasi yang terjadi umumnya
b. Video Presentation
apabila jumlah peserta cukup banyak dan masalah yang dijelaskan tidak begitu
kompleks.
c. Vestibule / Simulation
tempat kerja, yang dilengkapi dengan berbagai peralatan seperti di tempat bekerja.
d. Role Playing
Metode peatihan yang dilakukan dengan cara peserta diberikan peran untuk
bertindak dalam situasi khusus. Ini dimaksudkan untuk dapat merasakan apa yang
dirasakan orang lain misalnya nasabah, atasan, rekan kerja, sehingga para peserta
e. Case Study
belajar.
19
f. Self-Study
Pelatihan ini diminta kepada peserta untuk belajar sendiri melalui rancangan
materi yang disusun dengan baik, seperti melalui bahan bacaan, video dan kaset. Hal
ini biasanya dilakukan karena adanya hambatan – hambatan geografis, sulitnya untuk
bertemu langsung, atau biaya yang sangat tinggi apabila para peserta harus
g. Learning Program
secara tertulis dalam buku atau dalam sebuah program komputer yang kemudia akan
h. Laboratory Training
i. Action Learning
masalah dalam pekerjaan yang dibantu oleh seorang ahli yang biasanya bisa dari
beberapa pendapat para ahli di bidang SDM. Menurut Sianturi (2013: 28)
20
untuk menduduki jabatan dalam organisasi yang akan dilakukan di masa mendatang.
dilakukan karena seorang karyawan bekerja dalam suatu organisasi tidak hanya ingin
memperoleh apa yang dipunya hari ini, tetapi juga mengharapkan adanya perubahan,
kemajuan, kesempatan yang diberikan kepadanya untuk maju ke tingkat yang lebih
tinggi dan lebih baik. Susanto dan Sari (2013: 62) mengemukakan bahwa
seseorang untuk mencapai suatu rencana karir. Atas pengertian tersebut dapat
dikemukakan bahwa terdapat berbagai pihak yang terlibat dalam pengembangan karir
Busro (2006: 275) sebagai berikut: “pengembangan karir adalah proses peningkatan
Atas uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa individu karyawan tidak hanya
memerlukan keahlian teknis dan kemampuan untuk berkolaborasi, namun juga perlu
memiliki governance skill. Kompetensi ini diperlukan karena individu pegawai harus
process yang dapat digunakan untuk mengetahui adanya kesempatan karir di masa
yang akan datang dan mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya.
21
b. Tujuan Pengembangan Karir
Adapun arti tujuan dari seluruh program pengembangan karir menurut Muhlis
dan Lina (2019: 151) adalah untuk menyesuaikan antara kebutuhan dan tujuan
karyawan dengan kesempatan karir yang tersedia di organisasi saat ini dan di masa
dirancang secara baik akan dapat membantu karyawan dalam menentukan kebutuhan
karir mereka sendiri dan menyesuaikan antara kebutuhan karyawan dengan tujuan
yang sukses dengan prestasi kerja yang sangat baik kemudian menduduki posisi
jabatan yang lebih tinggi. Hal ini berarti tujuan perusahaan dan tujuan individu
tercapai.
lebih tinggi.
22
5) Membuktikan tanggung jawab sosial. Pengembangan karir adalah suatu cara
menciptakan iklim kerja yang positif dan karyawan – karyawan memiliki mental
lebih sehat.
perusahaan tercapai.
Pengembangan karir berhubungan dengan jangka waktu yang panjang. Hal ini
bagi karyawan akan mempunyai manfaat besar baik bagi karyawan yang
diperhatikan.
23
e) Mengisi lowongan yang tersedia karena adanya karyawan yang mutasi maupun
promosi.
kedudukan dari tingkat yang lebih rendah menjadi lebih tinggi. Pengembangan karir
merupakan suatu perubahan yang diinginkan pegawai yang bersifat vertical dimana
menguntungkan organisasi.
24
Maka dengan meningkatkan kemampuan (ability) dan pengetahuan
1) Prestasi Kerja
pengembangan karir berikutnya, dimana dengan prestasi kerja yang baik menjadi hal
2) Exposure
3) Kesetiaan Organisasional
kesempatan – kesempatan karir bagi orang lain, bila mentor dapat menominasikan
25
5) Kesempatan – Kesempatan untuk Tumbuh
6) Dukungan Manajemen
waktu dan usia seseorang sejak memasuki organisasi hingga usia pension. Nurhayati
(2016 : 22) menjelaskan bahwa kebutuhan dan ekspektasi individu berubah melalui
pekerjaannya.
mulai berkurang, namun lebih menitikberatkan pada pencapaian, harga diri, dan
kebebasan.
pencapaian keuntungan atau manfaat yang telah diraihnya sebagai hasil pekerjaan
di masa lalu. Individu telah merasa terpuaskan baik secara psikologis maupun
finansial.
26
4) Tahap pensiun merupakan tahap dimana individu telah menyelesaikan satu karir
dan akan berpindah ke karir yang lain. Individu memiliki kesempatan untuk
karena pelatihan program. Temuan penelitian yang sangat jelas yang menunjukkan
bahwa kinerja aktual dari seorang karyawan sedang dipengaruhi oleh sesi pelatihan.
Jadi korelasi antara variabel Pelatihan dan Karyawan Kinerja positif. Persepsi
karyawan terhadap pekerjaan organisasi dan kinerja jelas terpengaruh ke tingkat oleh
praktek pelatihan SDM di mana salah satu faktor yang paling signifikan adalah
pelatihan yang mempengaruhi kinerja karyawan yang sebenarnya dengan cara yang
dampak langsung pada kinerja karyawan. Kinerja karyawan dan pelatihan memiliki
hubungan yang sangat dekat dan positif dengan satu sama lain.
ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan Oktavianto (2011) yang menyatakan
27
bahwa pelatihan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Pelatihan bagi
karyawan sangat penting untuk diterapkan dalam suatu instansi. Dengan adanya
pelatihan diharapkan karyawan akan dapat bekerja secara lebih efektif dan efisien
teknologi, perubahan metode kerja, menuntut pula perubahan sikap, tingkah laku,
ketrampilan dan pengetahuan. Oleh karena itulah perusahaan yang ingin berkembang,
adalah proses peningkatan kemampuan kerja individu yang dicapai dalam rangka
Karyawan Pada PT. Matahari Department Store Manado Townsquare” oleh Regina
dicapai dalam rangka mencapai karir yang diinginkan. Pengembangan karir di PT.
Matahari Department Store Manado Town Square diukur dengan melihat career path
28
setiap karyawan, pengembangan karir sejalan dengan kinerja, terdapat pembeda
Department Store Manado Town Square memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini berarti semakin tinggi pengembangan
kemampuan karyawan dengan jabatan yang ada sehingga karyawan dapat mencapai
“Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.
manusia penting bagi peningkatan kinerja karyawan yang juga akan meningkatkan
29
berkualitas dan fokus pada pekerjaan karyawan akan meningkatkan kinerja para
penting bagi peningkatan kinerja karyawan yang juga yang akan meningkatkan
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja PT. Berlian Kharisma Pasifik
Manado.
sebagai berikut :
Pelatihan (X1)
Kinerja (Y)
Pengembangan
Karir (X2)
pertanyaan (Fitra dan Luthfiyah, 2017: 128). Tujuan menggunakan hipotesis adalah
agar fokus pada informasi atau data yang diperlukan bagi pengujian hipotesis. Suatu
30
hipotesis akan diterima apabila data yang dikumpulkan mendukung pernyataan.
Hipotesis merupakan anggapan dasar yang kemudian membuat suatu teori yang
terhadap kinerja diatas, maka rumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Karawang.
31