Anda di halaman 1dari 3

PIPIT PATIMAH 4221200038

Mata Kuliah : Strategi Operasi

Prodi : Ilmu Administrasi Bisnis

Dosen Pengampu : Bapak Reza Prayoga.SE.MM

1. kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap bisnis, karena kinerja merupakan
cerminan dari kemampuan bisnis dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya. Sistem
pengukuran kinerja yang baik adalah sekumpulan ukuran kinerja menyediakan perusahaan atau bisnis
dengan informasi yang berguna sehingga membantu mengelola, mengontrol, dan melaksanakan
merencanakan aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh suatu bisnis. Dengan adanya pengukuran kinerja
maka suatu bisnis diharapkan mampu bertahan dan mengikuti persaingan dan perkembangan yang ada.

Adapun beberapa cara meningkatkan kinerja dalam suatu bisnis, yaitu:

1. Motivasi
Kerja keras sampai dengan semangat seseorang dalam bekerja, tentunya sangat dipengaruhi oleh
motivasi yang terbentuk di dalam dirinya. Sebelum melangkah dalam proses membangun kinerja,
sebaiknya pebisnis melakukan dalam menumbuhkan motivasi kerja para karyawan terlebih dahulu.
Ketika motivasi kerja para karyawan sudah meningkat, maka secara otomatis dapat membuat semangat
dan rasa optimis dalam diri untuk dapat bekerja lebih giat, semangat dan menghasilkan sesuatu untuk
perusahaan juga muncul.

2. Reward

Semua pekerja pasti akan senang dengan mendapatkan bonus dalam usaha yang telah dikerjakannya.
Bonus merupakan hadiah yang diberikan kepada pekerja setelah mencapai hasil melebihi target yang
ditentukan secara terus menerus. Oleh karena itu, untuk dapat meningkatkan performa dan kinerja
seorang karyawan, maka pemberian bonus atau reward dalam suatu bisnis itu penting diterapkan.

3. Kedekatan secara profesional atau personal


Dalam hal ini bukan berarti kedekatan antara pekerja dan atasan yang berbeda jenis kelamin, melainkan
kedekatan untuk menumbuhkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan dalam suatu bisnis. Dengan
terjalinnya rasa kebersamaan dan kekeluargaan yang erat dalam suatu bisnis, maka secara otomatis hal
tersebut dapat mendorong munculnya semangat untuk bekerja lebih baik dan giat.

4. Training
Dengan pemberian training ini, maka diharapkan dapat menumbuhkan motivasi kerja dan keterampilan
para karyawan yang dapat dilakukan saat kembali bekerja.

5. Pendidikan

kinerja seseorang juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang dimiliki.Oleh karena itu, jika
menginginkan kinerja baik dari para pekerja, maka faktor pendidikan juga harus diperhatikan.

6. Fasilitas dan prasarana

Pemberian fasilitas dan prasarana yang layak kepada karyawan, sebelum menuntut kinerja dan hasil
yang baik dari karyawan.

7. Suasana kerja

Selanjutnya hal yang mempengaruhi kinerja adalah suasana kerja. Tentunya tidak akan ada yang
bersedia untuk terus menghasilkan sesuatu yang hebat, jika kondisi dari suasana kerjanya tidak
menyenangkan, tidak nyaman dan tidak kondusif. Memang ada beberapa orang yang akan memutuskan
untuk dapat bekerja di tempat seperti itu, namun dari sisi kinerja dan hasil yang didapat, tentunya akan
berbeda jauh dengan tempat kerja yang sangat enak, nyaman, tenang dan kondusif.

8. Bebas berkreasi

Untuk mendapatkan kinerja yang bagus dari para karyawan, ada baiknya untuk mulai membebaskan
para pekerja untuk dapat bebas berkreasi, selama tidak sampai membuat bisnis rugi. Dengan kreativitas
yang dapat dilakukan dengan bebas, maka seseorang akan lebih mudah mencurahkan apa yang dia
inginkan sesuai job desk yang ditekuninya.

Dan juga Manajemen kinerja mencakup kegiatan-kegiatan yang memastikan bahwa tujuan-tujuan
secara konsisten dicapai dengan cara yang efektif & efisien. Manajemen kinerja membutuhkan tujuan
yang jelas, kemudian harus ada mekanisme untuk mengevaluasi pencapaian tujuan tersebut, cara yang
harus dilakukan untuk meningkatkan kinerja dalam suatu bisnis adalah memotivasi karyawan agar mau
dan mampu memaksimalkan produksi., selalu melakukan komunikasi, merumuskan tanggung jawab dan
tugas yang harus dicapai oleh karyawan dan disepakati bersama, melakukan monitoring, melakukan
koreksi, memberikan kesempatan dan batuan yang diperlukan, Memberikan umpan balik pada
karyawan yang dinilai dengan seluruh hasil penilaian yang dilakukan.

2. Keterkaitan kinerja dengan profesionalitas adalah kinerja sangat erat hubungannya dengan
profesionalitas kerja, karena orang yang profesional akan memiliki kinerja yang tinggi, karena prinsip
dalam meningkatkan kinerja yang tinggi. Juga prinsip dalam meningkatkan kinerja adalah
membangkitkan motivasi dan etos kerja untuk berkerja secara profesional, meningkatkan kompetensi
kerja melalui pendidikan dan pelatihan, dan menerapkan sistem imbalan yang memuaskan dengan karir
yang jelas.
3. Faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan dalam bekerja, yaitu kemampuan karyawan untuk
melakukan pekerjaan tersebut, tingkat usaha yang di berikan dan dukungan organisasi. Kemampuan
terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality. 2 faktor ini sangat akan mempengaruhi
kualitas kerja baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap tugas dan tanggung jawab yang
diberikan oleh pimpinannya. Dan faktor yang mempengaruhi kinerja selanjutnya yaitu faktor Motivasi,
Dari Teori Abraham Maslow faktor motivasi ini memfokuskan terhadap aspek Aktualitas diri pribadi dari
setiap sumber daya manusia nya itu sendiri yang bersumber dari lingkungan kerja (Hubungan kerja,
fasilitas, kebijakan pimpinan, dan pola kepemimpinan). Menurut A. Dale timple (1992: 31), faktor-faktor
kinerja terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal.Faktor internal (disposisional) yaitu faktor yang
dihubungkan dengan sifat-sifat seseorang. Misalnya, kinerja seseorang baik disebabkan karena
mempunyai kemampuan tinggi dan seseorang itu tipe pekerja keras, sedangkan seseorang mempunyai
kinerja jelek disebabkan orang tersebut mempunyai kemampuan rendah dan orang tersebut tidak
memiliki upaya-upaya untuk memperbaiki kemampuannya. Faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja seseorang yang berasal dari lingkungan.Seperti perilaku, sikap, dan tindakan-
tindakan rekan kerja, bawahan atau pimpinan, fasilitas kerja, dan iklim organisasi perusahaan.faktor
internal dan faktor eksternal ini merupakan jenis-jenis atribusi yang mempengaruhi kinerja
seseorang.Jenis-jenis atribusi yang dibuat para karyawan memiliki sejumlah akibat psikologis dan
berdasarkan kepada tindakan.

4. Mengefektifkan dan mengefisienkan manajemen kualitas kinerja adalah dengan cara melakukan
kegiatan evaluasi kerja atau evaluasi berbasis kompetensi, karena hal itu membuat informasi yang
menjadi dasar dalam merancang dan menindaklanjuti kegiatan peningkatan kinerja. Dalam manajemen
kualitas kinerja diperlukan kegiatan evaluasi kinerja yang obyektif dan jujur untuk memperoleh data
atau informasi tentang tinggi rendahnya atau baik buruknya kinerja setiap karyawan dengan akurat.

Anda mungkin juga menyukai