Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hampir seluruh perusahaan melakukan tindakan informal ataupun formal


dalam menilai kinerja karyawan mereka. Penilaian kinerja berarti mengevaluasi kinerja
karyawan saat ini dan/atau di masa lalu relatif terhadap standar kinerjanya. Saat
“penilaian kinerja” biasanya terlintas alat penilaian khusus seperti formulir penilaian.
Formulir sesungguhnya hanyalah bagian dari proses penilaian. Penilaian kinerja juga
selalu mengasumsikan bahwa karyawan memahami apa standar kinerja mereka dan
penyelia juga memberikan karyawan umpan balik, pengembangan dan insentif yang
diperlukan untuk membantu orang yang bersangkutan yang menghilangkan kinerja yang
kurang baik atau melanjutkan kinerja yang baik.
Meskipun ide bahwa penilaian harus meningkatkan kinerja karyawan bukan
hal baru, banyak manajer melakukan sifat terintegrasi dari proses tersebut-penetapan
tujuan, pelatihan karyawan, kemudian penilaian, dan pemberian penghargaan-dengan
lebih serius saat ini dibandingkan di masa lalu. Mereka menamakannya proses
manajemen kinerja yang menyeluruh terintegrasi. Kita dapat mendefinisikan manajemen
kinerja sebagai proses mengonsolidasikan penetapan tujuan, penilaian dan
pengembangan kinerja ke dalam sistem tunggal bersama, yang bertujuan memastikan
bahwa kinerja karyawan mendukung tujuan strategis perusahaan. Manajemen kinerja
termasuk praktik manajer mendefinisikan tujuan dan pekerjaan karyawan,
mengembangkan kemampuan karyawan, serta mengevaluasi dan memberikan
penghargaan pada usaha seseorang yang keseluruhannya ada dalam kerangka bagaimana
seharusnya kinerja karyawan berkontribusi untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan.
Ketika telah direncanakan dengan benar, manajemen kinerja tidak hanya
melibatkan kepastian rapat dengan bawahan satu atau dua tahun sekali untuk “meninjau
kinerja”. Manajemen kinerja berarti penetapan tujuan yang masuk akal mengenai
kebutuhan strategis perusahaan. Yang berarti interaksi harian atau mingguan untuk
memastikan perbaikan kinerja dan kapasitas karyawan yang terus-menerus. Juga
melibatkan kepastian secara terus-menerus bahwa karyawan memiliki pelatihan dan
pengembangan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaannya.
Dalam hal ini karyawan harus menerima hak-haknya sebagai karyawan yaitu
imbalan atau kompensasi setelah mereka menjalankan kewajiban. Definisi kompensasi
adalah segala sesuatu yang diterima karyawan sebagai balasan jasa untuk kerja mereka,
dalam suatu organisasi masalah kompensasi merupakan suatu yang sangat kompleks,
namun paling penting bagi karyawan maupun organisasi itu sendiri.
Kepentingan para karyawan harus mendapat perhatian, bahwa kompensasi
diterimanya atas balas jasa yang diberikan kepada organisasi harus memungkinkannya
mempertahankan harkat dan martabatnya. Tegasnya kompensasi merupakan alat untuk
mempertahankan taraf hidup yang wajar dan layak serta hidup mandiri tanpa
menggantungkan pemenuhan berbagai jenis kebutuhannya kepada orang lain.
Sumber daya manusia sebagai salah satu unsur yang sangat menetukan
keberhasilan organisasi, di sisi lain juga sebagai makhluk yang mempunyai pikiran,
perasaan, kebutuhan dan harapan-harapan tertentu. Hal ini sangat memerlukan perhatian
tersendiri karena faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi prestasi, dedikasi dan
loyalitas serta kecintaan terhadap pekerjaan dan organisasinya.
Keadaan ini menciptakan sumber daya manusia sebagai aset yang harus
ditingkatkan efisiensi dan produktivitasnya. Untuk mencapai hal tersebut, maka
organisasi harus mampu menciptakan kondisi yang dapat mendorong dan
memungkinkan karyawan untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan serta
ketrampilan yang dimiliki secara optimal.
Salah satu upaya yang dapat ditempuh organisasi untuk menciptakan kondisi
tersebut adalah dengan memberikan kompensasi yang memuaskan. Dengan memberikan
kompensasi, organisasi dapat meningkatkan prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja
karyawan.
Kompensasi sangat penting bagi karyawan itu sendiri sebagai individu, karena
besarnya kompensasi merupakan pencerminan atau ukuran nilai pekerjaan karyawan itu
dan kepuasan kerja karyawan. Apabila kompensasi diberikan secara tepat dan benar para
karyawan akan memperoleh kepuasan kerja dan akan termotipasi untuk mencapai
tujuan-tujuan organisasi. Akan tetapi bila kompensasi itu diberikan tidak memadai atau
kurang tepat, perestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja karyawan akan menurun.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah definisi dari manajemen, kinerja, dan manajemen kinerja?


2. Apa tujuan dari manajemen kinerja?
3. Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja?
4. Bagaimana keterkaitan antara manajemen kinerja dengan pemberian
kompensasi?
5. Apa tujuan dari pemberian kompensasi?
6. Bagaimana pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan?

1.3 Tujuan

1. Mendeskripsikan pengertian dari manajemen, kinerja dan manajemen kinerja


2. Mendeskripsikan tujuan dari manajemen kinerja
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
4. Mengetahui hubungan manajemen kinerja dengan pemberian kompensasi
5. Mendeskriosikan tujuan dari pemberian kompensasi
6. Mendeskripsikan pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan

Anda mungkin juga menyukai