Anda di halaman 1dari 4

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

“ANALISIS Kasus PT Freeport Indonesia Tentang Gaji Upah Pekerja


Dosen Pengampu : Siswati Saragih, S.Sos, M.SP

Disusun Oleh :
Hamido Julius (200907091)

PROGRAM ILMU ADMNISITRASI BISNIS


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
“Analisis Kasus PT Freeport Indonesia Tentang Gaji Upah Pekerja”

Contoh Kasus Permasalahan :


Kasus PT Freeport Indonesia Tentang Gaji Upah Pekerja
PT Freeport Indonesia merupakan jenis perusahaan multinasional (MNC), yaitu perusahaan
internasional atau transnasional yang berpusat disatu negera tetapi cabang ada diberbagai
negara maju dan berkembang.

Mogoknya hampir seluruh pekerja PT Freeport Indonesia disebabkan karena perbedaan


indeks standar gaji yang diterapkan oleh manajemen pada operasional Freeport diseluruh
dunia. Pekerja Freeport di Indonesia diketahui mendapatkan gaji lebih rendah dari pada
pekerjaFreeport di negara lain untuk level jabatan yang sama. Gaji sekarang perjam USD 1.5-
USD 3. Padahal, dibandingkan gaji di negara lain mencapai USD 15-USD 35 perjam. Sejauh
ini, perundingannya masih menemui jalan buntu. Manajemen Freeport bersikeras menolak
tuntutan pekerja, entah apa dasar pertimbangannya.

Biaya CSR kepada sedikit rakyat Papua digembor gemborkan itu pun tidak seberapakarena
tidak mencapai 1 persen keuntungan bersih PT FI. Malah rakyat Papua membayar lebihmahal
karena harus menanggung akibat berupa kerusakan alam serta punahnya habitat Papuayang
tidak ternilai itu. Biaya reklamasi tersebut tidak akan bisa dditanggung generasi Papuasampai
tujuh turunan.

Umumnya korporasi berasal dari AS, pekerja adalah bagian dari aset perusahaan.Menjaga
hubungan baik dengan pekerja adalah suatu keharusan. Sebab, di situlah terjadi hubungan
mutualisme satu dengan yang lain. Perusahaan membutuhkan dedikasi dan loyalitasagar
produksi semakin baik, sementara pekerja membutuhkan komitmen manajemen dalam hal
pemberian gaji yang layak.
Sumber Kutipan : https://www.scribd.com/document/359900706/Kasus-Pt-Freeport-Indonesia-
Tentang-Gaji-Upah-Pekerja-Etika-Bisnis

Landasan Teori dan Analisis Kasus Permasalahan :


Dari kasus permasalahan diatas dapat kita simpulkan bahwa PT Freeport Indoneisa masih
terdapat permasalahan tentang gaji upah pekerja (kompensasi). Kemudian kasus ini dapat kita
analisis dari teori-teori yang terdapat pada kompensasi Intrinsik dan Ekstrinsik sebagai
berikut :
Landasan Teori
1. Kompensasi
Kompensasi merupakan semua pendapatan yang berbentuk uang atau barang
langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang
diberikan kepada perusahaan.
Kompensasi dibedakan menjadi dua macam yaitu yang langsung dan tak
langsung. Kompensasi langsung berupa gaji, upah, upah insentif, sedangkan
kompensasi tak langsung berupa kesejahteraan karyawan.
Gaji adalah balas jas yang dibayarkan secara periodik kepada karyawan tetap
serta mempunyai jaminan yang pasti. Upah adalah balas jasa yang dibayarkan kepada
pekerja harian dengan berpedoman atas perjanjian yang disepakati.
2. Sistem Imbalan
Ada dua macam sistem imbalan, yaitu imbalan intrinsik (intrinsic rewards)
dan imbalan ekstrinsik (extrinsic rewards).
A. Imbalan intrinsik
Imbalan Intrinsik adalah imbalan yang dinilai di dalam dan dari mereka
sendiri. Imbalan intrinsik melekat pada aktivitas itu sendiri, dan pelaksanaannya
tidak tergantung pada kehadiran atau tindakan dari orang lain. Contohnya
perasaan orang sebagai akibat kinerja mereka pada pekerjaan yang telah dilakukan
secara baik, perasaan kebebasan dari pengarahan dan tanggung jawab pribadi
yang meningkat karena diberikan otonomi berkenaan dengan bagaimana sebuah
aktivitas dilaksanakan.
B. Imbalan ekstrinsik
Imbalan ekstrinsik adalah imbalan yang diberikan kepada seseorang oleh
pihak lain. Imbalan jenis ini sering kali digunakan untuk mempengaruhi perilaku
dan kinerja anggotanya. Jenis imbalan ini seperti gaji, bonus, juga pengakuan,
pujian dari atasan, promosi, lingkungan yang memadai, tunjangan pelengkap.

Analisis Kasus Permasalahan


Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa PT Freeport Indonesia belum
melaksanakan kompensasi dengan baik dan benar, terlihat dengan adanya permasalahan
mengenai Gaji Upah pekerja yang sedang bermasalah dan dalam masalah ini Pihak dari PT
Freeport Indonesia memberikan gaji upah kepada para pekerja tidak sesuai dengan indeks
standar gaji yang diterapkan oleh manajemen pada operasional Freeport diseluruh dunia.
Sehingga dalam hal ini PT Freeport Indonesia dinyatakan GAGAL melaksanakan Program
kompensasi atau balas jasa kepada para pekerjanya. Maka karyawan merasa diperlakukan
secara tidak adil oleh organisasi maka akibatnya akan muncul tekanan. Persepsi ketidakadilan
menyebabkan suasana emosi yang tidak menyenangkan yang dapat mengurangi karyawan
untuk bekerja seoptimal mungkin yang pada akhirnya berdampak pada upaya untuk
meninggalkan organisasi. Kepuasan kerja karyawan dipengaruhi faktor-faktor antara lain :
 Balas jasa yang adil dan layak
 Penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian
 Berat ringannya pekerjaan
 Suasana dan lingkungan pekerjaan
 Peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan
 Sikap pemimpin dan kepemimpinannya
 Sifat pekerjaan (monoton/tidak)
Sumber kutipan contoh kasus permasalahan :
https://www.scribd.com/document/359900706/Kasus-Pt-Freeport-Indonesia-Tentang-Gaji-
Upah-Pekerja-Etika-Bisnis
Sumber Analisis Teori dan Masalah :
Priyono Marnis dalam buku yang berjudul “Manajemen Sumber Daya Manusia” tahun 2008

IDENTITAS BUKU

Judul Buku : Manajemen Sumber Daya Manusia


Penulis : Priyono Marnis
Penerbit : ZIFATAMA PUBLISHER
Tahun Terbit : 2008
Cetakan : Pertama
Jumlah Halaman : 338
ISBN : 978-602-6930-18-7
Foto Sampul :

Anda mungkin juga menyukai